Kompresi saraf kranial ataupun servikal

Gambar 1. Inervasi dura dan pembuluh darah oleh cabang n.trigeminus berakhir di trigeminocervical complex TCC meluas dari batang otak ke kornu dorsalis C1 dan C2. Berdasarkan hipotesis traksi, perluasan jaringan tumor dan edema di sekitar tumor menghasilkan iritasi progresif dari jaringan peka nyeri intrakranial. Tergantung ada tidaknya peningkatan TIK, efek traksi dapat terjadi jauh atau atau dekat dengan lesi, menyebabkan nyeri kepala yang terasa difus atau terlokalisir.

2. Kompresi saraf kranial ataupun servikal

Meskipun kompresi saraf kranial misalnya trigeminal dan radiks saraf servikal misalnya C1 dan C2 mungkin merupakan penyebab nyeri kepala pada tumor otak, sebagian besar pasien neuroonkologi datang tanpa bukti penekanan saraf atau jebakan saraf, meskipun ada nyeri kepala. Kompresi saraf jarang dikatakan sebagai penyebab nyeri kepala akibat tumor otak. Bahkan pada pasien dengan malformasi Chiari tipe I, kompresi saraf yang terjadi akibat pergeseran ke bawah dari fossa posterior ke foramen magnum, tidak selalu menyebabkan nyeri kepala. Selain itu, rasa nyeri kepala pada pasien tumor otak tidak digambarkan sebagai nyeri tajam, paroksismal, seperti jika saraf aferen sensori teregang atau tertekan, misalnya pada kasus neuralgia trigeminal. Bila terjadi kompresi saraf servikal, nyeri kepala yang terjadi mungkin disertai dengan nyeri otot dan adanya titik picu miofasial. Pada situasi ini, nyeri kepala akan diperberat dengan pergerakan leher dan tekanan eksternal pada leher atas atau area oksipital pada sisi yang nyeri. Pada kasus dimana tumor terletak dekat perbatasan servikomedula, jepitan saraf oksipital atau perdarahan intramedula atau area C1 yang luas dapat menyebabkan gejala yang menyerupai neuralgia oksipital kondisi yang ditandai dengan nyeri kronis pada leher atas, belakang kepala, dan dibelakang bola mata. Nyeri yang terlokalisir di belakang kepala hingga belakang bola mata menunjukkan lokalisasi di fossa posterior dan mengindikasikan adanya kompresi dari saraf oksipitalis mayor jarang dijumpai. Lesi infratentorial lebih sering menimbulkan nyeri alih ke satu area atau lebih di kepala atau wajah. Gejala ini menyerupai gejala nyeri kepala servikogenik, sehingga perlu diketahui dahulu gejala masing-masing dengan pasti. Pada nyeri kepala servikogenik nyeri yang dimulai dari area oksipital, lalu menyebar secara progresif ke kepala. Nyeri kepala servikogenik akan diperberat dengan gerakan kepala atau leher dan adanya nyeri tekan yang jelas pada area suboksipital.

3. Sensitisasi perifer