DENTIFIKASI TUGU-TUGU PERJUANGAN KEMERDEKAAN DI KABUPATEN LANGKAT.

(1)

IDENTIFIKASI TUGU-TUGU PERJUANGAN KEMERDEKAAN

DI KABUPATEN LANGKAT

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Sejarah

OLEH:

SURYA HIDAYAT

NIM. 3113121072

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

i ABSTRAK

Surya Hidayat, NIM : 3113121072, Identifikasi Tugu-tugu Perjuangan Kemerdekaan di Kabupaten Langkat, Skripsi: Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan, 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk 1). Untuk mengidentifikasi tugu perjuangan kemerdekaan yang ditemukan di Kabupaten Langkat, 2). Untuk mengetahui sejarah berdirinya tugu perjuangan kemerdekaan di Kabupaten Langkat, 3). Untuk mengetahui makna berdirinya tugu perjuangan kemerdekaan di Kabupaten Langkat, 4). Untuk mengetahui kondisi tugu perjuangan kemerdekaan di Kabupaten Langkat. Untuk memperoleh data yang diperlukan di dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian sejarah, dengan metode Penelitian Lapangan (field research). Dengan pendekatan deskriftif kualitatif. Dan melakukan teknik pengumpulan data, yang dilakukan dengan cara observasi ke lokasi penelitian, wawancara kepada pihak-pihak yang dapat memberikan keterangan mengenai identitas, sejarah, makna, dan kondisi dari tugu-tugu perjuangan kemerdekaan di Kabupaten Langkat. Dalam hal ini yang diwawancarai adalah Bapak Salimin RD, Benny Sembiring, Sutrisno, Abdul Muis, M. Saleh Kalimantan, Muhammad Ayub, Ibu Nurhayati dan didukung dengan studi dokumentasi. Kemudian peneliti menganalisis data yang terkumpul, dikelompokan, melakukan kegiatan interpretasi data, dan menarik kesimpulan berdasarkan hasil kajian. Dari hasil penelitian yang dilakukan dan informasi yang diberikan informan diketahui tugu perjuangan kemerdekaan yang ada di Kabupaten Langkat, yaitu : 1. Tugu Pahlawan Tak Dikenal di Stabat, 2. Tugu Juang 45 di Kuala, 3. Tugu Pelopor Perjuangan Kemerdekaan RI di Bahorok, 4. Tugu Demarkasi di Gebang, 5. Tugu Juang Bumi Hangus di Babalan, 6. Tugu Juang Minyak Nasional Pangkalan Brandan, 7. Tugu Juang 45 di Sei Bingai. Kondisi dari tugu perjuangan kemerdekaan tersebut sebagian besar bentuknya masih utuh, sebagian bentuk fisiknya masih baik dan sebagian sudah mulai rusak serta ada yang terus terawat dengan baik dan ada yang tidak terawat serta terabaikan.


(6)

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala berkah dan rahmat-Nya yang tak terhingga berupa kesehatan serta kemampuan sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “Identifikasi Tugu-tugu Perjuangan Kemerdekaan di Kabupaten Langkat”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Penulis menyadari bahwa di dalam skripsi ini masih terdapat banyak sekali kekurangan, baik dari segi isi maupun dalam hal penyajian, mengingat keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis sendiri. Oleh sebab itu, dengan kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan sumbangan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan skripsi.

Dalam penyelesaian skripsi ini penulis tentu tidak sendiri. Penulis mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak, baik berupa moril maupun materil. Maka dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd, Selaku Dekan FIS UNIMED

3. Bapak dan Ibu Wakil Dekan Fakultas Ilmu Sosial.

4. Bapak Drs. Yushar Tanjung, M.Si selaku ketua Jurusan Pendidikan Sejarah UNIMED dan Pembimbing Akademik serta Penguji yang telah memberikan masukan dan bimbingan dalam penulisan skripsi.

5. Bapak Drs. Ponirin, M.Si, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan motivasi, kritik dan saran terhadap proses penulisan skripsi.


(7)

iii

6. Ibu Dra. Hafnita Sari Dewi Lubis, M.Si sebagai dosen pengajar dan juga dosen penguji yang telah memberikan masukan dalam penulisan skripsi.

7. Bapak Pristi Suhendro Lukitoyo, S.Hum, M.Si sebagai dosen pengajar dan juga dosen penguji yang telah memberikan masukan dalam penulisan skripsi.

8. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen pendidikan sejarah yang telah membimbing dan pengajaran kepada penulis selama proses perkuliahan.

9. Kepada informan Bapak Salimin RD, Benny Sembiring, Sutrisno, Abdul Muis, M.

Saleh Kalimantan, Muhammad Ayub, dan Ibu Nurhayati yang telah bekerjasama dalam memberikan informasi penelitian skripsi ini.

10.Orang tua yang tercinta Ibunda Juarti dan Ayahanda Karnak, atas kasih sayangnya berupa doa dan dorongan serta bimbingannya dan bantuan moril maupun materil, sehingga dapat memotivasi penulis dalam menyelesaikan masa pendidikan sampai saat ini.

11.Teristimewa kepada Kakanda Maya Adriana, Eva Kartika dan Wina Budiarti serta Abangda Nazar Hidayat, Okky Chandra Wijaya, Zulfikar dan Herman telah memberikan doa, dan motivasi yang tidak ada hentinya kepada penulis, dalam menyelesaikan masa pendidikan sampai saat ini.

12.Kepada sahabat-sahabat seperjuangan penulis Samuel Simanungkalit, Janter C. Sihombing, Aziza Fajar Ningrum, M. Ghazali Bancin, Nuri Yunita, Iki Fadilla, Yasipin Fahri, Adiyati Utari, Ellanda Fitri, Syahreza, Romi, Jaka, Tri Ananda Putri dan teman-teman lainnya yang telah memberikan motivasi kepada penulis dan memberikan banyak dukungan serta semangat bagi penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan waktu yang diharapkan.


(8)

iv

13.Terima kasih teman-teman seposko PPL 2014 Sigit Pamungkas, Widya Nugra, Nurul Ilmi, Dwi Oktafiani, dan teman-teman PPL lainnya yang telah menjadi mitra sekaligus saudara sampai saat ini.

14.Terkhusus kepada saudara di Kaki Seribu A.T.I yaitu Reza Zaburot, Putra Kompeng, Bayu Ransum, Rizki Rimatic yang menjadi teman seperjuangan juga dimasa sulit perkuliahan ini, Sis Gambut, Niko Petapa, Rizki Tangki, Fajar Simfay yang menjadi rumah kedua dilingkungan perkuliahan ini, Ferry Kulipret, Haris Walang, Eko Simbad yang menjadi teman seperjuangan dimasa kemasa, serta saudara-saudara lainnya di tim ini yang memberikan cerita dalam setiap petualangan.

15.Terkhusus kepada saudara di tim Bravo Binjai yaitu Chairil, Omen ABG, Heri Gogon dan seluruh jajaran ditim ini.

16.Terkhusus kepada teman-teman satu pekerjaan di Sehat Autocare Kenanga Raya yang telah bekerjasama.

17.Kepada teman-teman seperjuangan satu setambuk A & B Reguler, A & B Ekstensi 2011, serta Kakanda dan Adinda Stambuk di Jurusan Pendidikan Sejarah.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi dunia pendidikan sejarah serta bagi siapa yang membacanya.

Medan, Maret 2016 Penulis

Surya Hidayat NIM : 3113121072


(9)

v DAFTAR ISI

ABSTRAK i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI v

DAFTAR TABEL viii

DAFTAR GAMBAR ix

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Identifikasi Masalah 4

C. Pembatasan Masalah 4

D. Rumusan Masalah 5

E. Tujuan Penelitian 5

F. Manfaat Penelitian 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA 7

A. Tinjauan Pustaka 7

1. Perjuangan Kemerdekaan 7

2. Kreteria Tugu Perjuangan Sebagai Peninggalan Sejarah 11

B. Kerangka Konsep 11

1. Konsep Identifikasi 11

2. Konsep Tugu Perjuangan 12

3. Konsep Makna Tugu Perjuangan 13

4. Konsep Simbol 14

C. Kerangka Berpikir 14

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 16

A. Metode Penelitian 16

B. Lokasi Penelitian 16

C. Sumber Data 17

D. Teknik Pengumpulan Data 18


(10)

vi

BAB IV PEMBAHASAN 21

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 21

1. Letak dan Kondisi Geografis 21

2. Kondisi Demografi Penduduk 23

3. Komposisi Penduduk Menurut Agama / Kepercayaan 25

B. Identifikasi Tugu-tugu Perjuangan Kemerdekaan di Kabupaten

Langkat 26

1. Tugu Pahlawan Tak Dikenal di Kuala Bingei, Kecamatan Stabat 27

2. Tugu Juang 45 di Kecamatan Kuala 28

3. Tugu Pelopor Perjuangan Kemerdekaan RI di Kecamatan Bahorok 29

4. Tugu Demarkasi di Kecamatan Gebang 30

5. Tugu Juang Bumi Hangus di Kecamatan Babalan 31

6. Tugu Juang Minyak Nasional Pangkalan Brandan 32

7. Tugu Juang 45 di Desa Rumah Galoh, Kecamatan Sei Bingai 34

C. Sejarah Berdirinya Tugu-tugu Perjuangan Kemerdekaan di Kabupaten

Langkat 35

1. Tugu Pahlawan Tak Dikenal di Kuala Bingei, Kecamatan Stabat 35

2. Tugu Juang 45 di Kecamatan Kuala 36

3. Tugu Pelopor Perjuangan Kemerdekaan RI di Kecamatan Bahorok 38

4. Tugu Demarkasi di Kecamatan Gebang 39

5. Tugu Juang Bumi Hangus di Kecamatan Babalan 40

6. Tugu Juang Minyak Nasional Pangkalan Brandan 41

7. Tugu Juang 45 di Desa Rumah Galoh, Kecamatan Sei Bingai 42

D. Makna dari Tugu-tugu Perjuangan Kemerdekaan di Kabupaten

Langkat 43

1. Tugu Pahlawan Tak Dikenal di Kuala Bingei, Kecamatan Stabat 43

2. Tugu Juang 45 di Kecamatan Kuala 47

3. Tugu Pelopor Perjuangan Kemerdekaan RI di Kecamatan Bahorok 50

4. Tugu Demarkasi di Kecamatan Gebang 52

5. Tugu Juang Bumi Hangus di Kecamatan Babalan 56


(11)

vii

7. Tugu Juang 45 di Desa Rumah Galoh, Kecamatan Sei Bingai 63

E. Kondisi Tugu-tugu Perjuangan Kemerdekaan di Kabupaten Langkat 66

1. Tugu Pahlawan Tak Dikenal di Kuala Bingei, Kecamatan Stabat 66

2. Tugu Juang 45 di Kecamatan Kuala 67

3. Tugu Pelopor Perjuangan Kemerdekaan RI di Kecamatan Bahorok 68

4. Tugu Demarkasi di Kecamatan Gebang 69

5. Tugu Juang Bumi Hangus di Kecamatan Babalan 70

6. Tugu Juang Minyak Nasional Pangkalan Brandan 71

7. Tugu Juang 45 di Desa Rumah Galoh, Kecamatan Sei Bingai 72

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 73

A. Kesimpulan 73

B. Saran 74

DAFTAR PUSTAKA 76

Lampiran 1 Pedoman Wawancara 78

Lampiran 2 Daftar Informan 79

Lampiran 3 Dokumentasi Penelitian 81

Lampiran 4 Dokumentasi Peneliti Dengan Informan 86


(12)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1.1. Luas Kecamatan dan Presentase Terhadap Luas Kabupaten

Langkat Tahun 2014 22

Tabel 4.1.2. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin per Kecamatan di

Kabupaten Langkat Tahun 2014 24

Tabel 4.1.3. Banyaknya Penduduk Menurut Agama per Kecamatan di


(13)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.2.1. Tugu Pahlawan Tak Dikenal 27

Gambar 4.2.2. Juang 45 28

Gambar 4.2.3. Tugu Pelopor Perjuangan Kemerdekaan RI 29

Gambar 4.2.4. Tugu Demarkasi 30

Gambar 4.2.5. Tugu Juang Bumi Hangus 31

Gambar 4.2.6. Tugu Juang Minyak Nasional 32


(14)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kabupaten Langkat merupakan salah satu Kabupaten yang terdapat di Provinsi Sumatera Utara. Ibukota Kabupaten Langkat sekarang adalah Stabat. Jarak rata-rata dari Kota Medan sekitar 45 km kearah barat laut. Luas wilayah Kabupaten Langkat 6.263 km2 atau 626.329 Ha, terdiri dari 23 kecamatan yang terbagi atas 240 desa dan 37 kelurahan. Batas wilayah Kabupaten Langkat di sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Aceh Tamiang, sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Karo, sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang, dan sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Aceh Tenggara.

Selain penjelasan umum diatas, pada masa Penjajahan Belanda di Indonesia potensi perkebunan di Kabupaten Langkat cukup besar peranannya terutama tembakau dan karet, serta terdapat tambang minyak bumi di Pangkalan Brandan. Sehingga oleh pihak penjajah tetap menginginkan berkuasa di Indonesia dan termasuk wilayah Kabupaten Langkat yang pada masa kolonial Belanda masih berbentuk kesultanan. Hingga setelah Indonesia merdeka, seiring dengan kembalinya Belanda dalam upaya Agresi Belanda, Langkat adalah salah satu wilayah yang diserang oleh pasukan Belanda.

Pada masa Agresi Belanda atau perjuangan kemerdekaan wilayah Langkat juga terjadi perlawanan terhadap pasukan Belanda, hingga dibentuknya komando Langkat Area yang selanjutnya menyatu dengan militer dan laskar baru menjadi


(15)

2

Komando Sektor Barat Oetara (KSBO) guna menghimpun kekuatan yang lebih besar dan kuat dalam menghadapi pasukan Belanda. Pasukan Belanda yang pada masa itu berupaya menduduki Kabupaten Langkat secara keseluruhan dapat digagalkan berkat perlawanan dan pengorbanan para pejuang dalam menghadang penyerangan Belanda.

Setelah peristiwa heroik para pejuang di Langkat pada masa Agresi Belanda atau perjuangan kemerdekaan berakhir, dalam rangka mengenang betapa besarnya jasa para pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan, maka didirikan beberapa tugu perjuangan di Kabupaten Langkat. Ada beberapa tugu yang di bangun baik oleh pemerintah maupun oleh swadaya masyarakat itu sendiri. Setiap tugu yang ada di beberapa daerah adalah representasi dari peristiwa yang terjadi di daerah tersebut pada masa perjuangan kemerdekan. Umumnya tugu-tugu dapat dijumpai disekitar jalan raya, karena tugu-tugu tersebut dibangun mengikuti jalur masuk dan berjalannya penyerangan Belanda serta perlawanan yang dilakukan oleh para pejuang di daerah-daerah tersebut.

Walau latar belakang pendirian tugu-tugu tersebut saling

berkesinambungan, namun pendirian tugu-tugu itu tidak serentak waktu pembangunannya. Tetapi bila direkonstruksi berdasarkan alur peristiwa serta jalur jalan raya, maka yang pertama kita kaji adalah tugu yang dapat di jumpai di Kecamatan Stabat, letak tugunya tidak jauh dengan pusat pemerintahan, tepatnya di pinggir jalan Kuala Bingei menuju daerah Langkat Hulu, latar belakang sejarah pendirian tugu tersebut yaitu peristiwa perjuangan para pejuang yang menghadang serangan pasukan Belanda yang hendak berjalan ke wilayah Langkat Hulu. Lalu


(16)

3

di daerah Langkat Hulu terdapat juga tugu, tepatnya di Desa Pekan Kuala di Kecamatan Kuala, yang bergerak terus ke Kecamatan Bahorok yang juga terdapat tugu. Kemudian bergerak ke selatan, yaitu tugu yang terdapat di Desa Rumah Galoh Kecamatan Sei Bingei.

Kembali mengikuti jalur lintas, setelah dari Kecamatan Stabat, maka tugu yang kemudian dapat dijumpai ada di Kecamatan Gebang, latar belakang sejarah pendirian tugu ini adalah Gebang sebagai garis pertahanan pejuang pada masa Agresi Belanda. Lalu bergerak ke Kecamatan Babalan, terdapat tugu-tugu atau monumen yang cukup dikenal, latar belakang sejarah pendirian tugu-tugu atau monumen tersebut yaitu upaya para pejuang menghadang pasukan Belanda yang berjalan menuju ke daerah paling strategis yaitu tambang minyak di Pangkalan Brandan. Puncaknya pada 13 Agustus 1947, dibawah komando KSBO terjadilah pembumi hangusan dengan cara peledakan tambang minyak dan pembakaran toko-toko di kota Pangkalan Brandan. Pembumi hangusan dimaksudkan untuk menghadang masuknya pasukan Belanda ke wilayah pertahanan serta mencegah Belanda menduduki tambang minyak Pangkalan Brandan, sehingga para pejuang berhasil bertahan pada benteng terakhir di Gebang.

Sekilas kita dapat memahami makna dari pendirian tugu-tugu tersebut berdasarkan sejarah yang terjadi di daerah masing-masing, khususnya Kabupaten Langkat. Bahwa tugu sebagai monumen mempunyai nilai historis untuk memperingati perjuangan dari pahlawan dalam melawan dan mengusir penjajah. Oleh karena itu, guna melestarikan tugu-tugu perjuangan tersebut haruslah ditinjau berdasarkan kondisinya sekarang, jika dilihat kondisi tugu-tugu saat ini,


(17)

4

ada yang terawat dan ada juga yang tidak terawat. Tugu-tugu yang terawat umumnya yang berada dekat dengan pusat pemerintahan, sedangkan tugu yang tidak terawat jauh dari pusat pemerintahan.

Berdasarkan hal diatas, penulis tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang monumen yang di abadikan dalam bentuk tugu-tugu perjuangan di Kabupaten Langkat. Maka penulis memilih untuk melakukan penelitian dengan

Judul “Identifikasi Tugu-tugu Perjuangan Kemerdekaan di Kabupaten

Langkat”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka permasalahan dapat di identifikasi sebagai berikut:

1. Identifikasi tugu-tugu perjuangan kemerdekaan di Kabupaten Langkat.

2. Sejarah berdirinya tugu-tugu perjuangan kemerdekaan di Kabupaten Langkat.

3. Makna berdirinya tugu-tugu perjuangan kemerdekaan di Kabupaten Langkat.

4. Kondisi tugu-tugu perjuangan kemerdekaan di Kabupaten Langkat.

C. Pembatasan Masalah

Luasnya permasalahan yang akan di kaji, maka penulis membatasi permasalahan penelitian pada masa peristiwa Agresi Belanda, yang terjadi di Kabupaten Langkat saja.


(18)

5

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah dan identifikasi masalah di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apa sajakah tugu-tugu perjuangan kemerdekaan di Kabupaten Langkat?

2. Bagaimana sejarah berdirinya tugu-tugu perjuangan kemerdekaan di

Kabupaten Langkat?

3. Bagaimana makna berdirinya tugu-tugu perjuangan kemerdekaan di

Kabupaten Langkat?

4. Bagaimana kondisi tugu-tugu perjuangan kemerdekaan di Kabupaten

Langkat?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan ialah sebagai berikut:

1. Untuk mengidentifikasi tugu-tugu perjuangan kemerdekaan di Kabupaten Langkat.

2. Untuk mengetahui sejarah berdirinya tugu-tugu perjuangan kemerdekaan di Kabupaten Langkat.

3. Untuk mengetahui makna berdirinya tugu-tugu perjuangan kemerdekaan di Kabupaten Langkat.

4. Untuk mengetahui kondisi tugu-tugu perjuangan kemerdekaan di Kabupaten Langkat.


(19)

6

F. Manfaat Penelitian

Setiap penelitian pastilah memiliki manfaat bagi peneliti maupun pembaca.Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini ialah:

1. Untuk menambah pengetahuan bagi peneliti dan pembaca terutama pada masyarakat Indonesia umumnya.

2. Untuk memperkenalkan tugu-tugu perjuangan kemerdekaan Kabupaten

Langkat kepada masyarakat.

3. Menambah referensi dalam penelitian selanjutnya.

4. Dapat di jadikan sebagai bahan penunjang dalam mata kuliah khususnya dalam mata kuliah Sejarah lokal.

5. Menambah referensi perpustakaan, terutama bagi jurusan Pendidikan Sejarah Unimed, Medan.


(20)

69 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Hasil identifikasi tugu-tugu perjuangan kemerdekaan di Kabupaten Langkat dapat disimpulkan bahwa tugu-tugu tersebut telah diresmikan oleh pihak pemerintah daerah, pihak militer, maupun pihak angkatan 45 yang ada dari Kabupaten Langkat. Letak tugu umumnya dekat dengan jalan raya, umumnya berbentuk patung laskar dan terdapat prasasti. Umumnya setiap tugu materialnya terdiri dari coran semen berrangka besi, namun ada tugu yang terdiri dari puing-puing besi tua.

2. Berdasarkan sejarah berdirinya tugu-tugu perjuangan kemerdekaan di

Kabupaten Langkat dapat disimpulkan bahwa tugu-tugu tersebut didirikan oleh pihak pemerintah daerah ataupun swadaya masyarakat yang diprakarsai oleh tokoh-tokoh pejuang yang terkait dari daerah tersebut. Tugu yang didirikan oleh pihak pemerintah lazimnya dikerjakan oleh sekelompok seniman dan tugu yang didirikan hasil swadaya masyarakat umumnya dikerjakan secara bergotong royong.

3. Terkait dengan makna berdirinya tugu-tugu perjuangan kemerdekaan di Kabupaten Langkat dapat disimpulkan bahwa tugu-tugu tersebut dikaji dalam kedua pembagian yaitu : makna sejarah yang terkait dengan latar belakang sejarah perjuangan dimasa perang kemerdekaan di Kabupaten Langkat, serta makna fisik yang terkandung dari gambaran bentuk fisik tugu tersebut


(21)

70

memiliki pesan dan makna yang berkesinambungan dengan latar belakang sejarahnya. Makna tersebut dapat dilihat langsung serta berdasarkan cerita sejarah dari masyarakat sekitar ataupun dapat ditelaah berdasarkan bentuk fisik, relief, prasasti, dan letaknya yang berhubungan dengan daerah perjuangan.

4. Adapun kondisi dari keseluruhan tugu-tugu perjuangan kemerdekaan di Kabupaten Langkat dapat disimpulkan bahwa umumnya masih berdiri kokoh. Namun, bila dilihat kondisi tugu-tugu saat ini, ada yang terawat dan ada juga yang tidak terawat serta ada juga yang sudah mulai rusak. Tugu-tugu yang terawat umumnya yang berada dekat dengan pusat pemerintahan, sedangkan tugu yang tidak terawat jauh dari pusat pemerintahan.

B. Saran

1. Dengan adanya tugu-tugu perjuangan kemerdekaan di suatu daerah adalah suatu bukti nyata tentang peran pejuang dari daerah tersebut untuk kemerdekaan. Dengan begitu kita dapat mengetagui sejarah yang terkait dari suatu daerah.

2. Peneliti menyarankan agar penelitian ini dapat dilanjutkan oleh instansi lainnya untuk mengetahui dan menggali mengenai tugu-tugu perjuangan kemerdekaan yang ada di Kabupaten Langkat.

3. Tugu-tugu perjuangan kemerdekaan tersebut juga dapat menjadi sumber pembelajaran dalam dunia pendidikan, tidak hanya pelajar ataupun anak sekolah, namun juga bagi pegawai, mahasiswa serta masyarakat. Nilai-nilai


(22)

71

kesejarahan yang terkandung didalamnya dapat dijadikan sebagai

pembelajaran akan pentingnya arti dari makna kesejarahan guna menimbulkan rasa nasionalisme dalam diri masing-masing individu.

4. Peneliti mengharapkan agar tugu-tugu perjuangan kemerdekaan tersebut yang

ada di Kabupaten Langkat ini bisa dikembangkan lagi dan bisa menarik perhatian dari wisatawan sehingga dapat menambah pemasukan daerah.

5. Peneliti mengharapkan agar ada pendataan terkait tugu-tugu perjuangan kemerdekaan ke tiap-tiap daerah dilakukan dengan jelas, agar tugu-tugu perjuangan kemerdekaan yang ada di Kabupaten Langkat dari tiap-tiap daerah tidak terabaikan.

6. Peneliti mengharapkan kepada pihak pemerintah serta masyarakat untuk tetap melestarikan tugu-tugu perjuangan kemerdekaan yang ada di Kabupaten Langkat, agar kondisinya tetap terawat dengan baik.


(23)

72

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. 2002. Langkat Dalam Sejarah Dan Perjuangan Kemerdekaan.

Medan: MITRA Medan

Gottschalk, Louis. 2008. Mengerti Sejarah. Jakarta: UI-PRESS.

Hamid, Abdul Rahman. 2011. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Ombak. Kuntowijoyo. 2005. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: BENTANG.

Noor, Juliansyah. 2011. Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana Prenadamedia

Group.

Sevilla, G. Consuelo. 2006. Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: UI-PRESS. Simanjuntak, Bungaran Antonius. 2011. Pemikiran Tentang Batak: Setelah 150 Tahun Agama Kristen di Sumatera Utara. Jakarta: Yayasan Obor

Indonesia.

Sjamsuddin, Helius. 2007. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak Yogyakarta. Susanto, Mikke. 2011. Diksi Rupa. Yogyakarta: DictiArt Lab.

Syarifuddin. 1995. Inventarisasi Tugu Perjuangan 1945-1949 Daerah Sumatera Utara. Medan: Pemprov. Sumatera Utara.

Team Asistensi Pangdam II/BB. 1977. Sejarah Perjuangan Kodam II / Bukit Barisan: Jilid I (Periode 1945-1949) Mempertahankan Kemerdekaan.

Medan: Dinas Sejarah Kodam II/BB.

Zuhdi, Sulaiman. 2014. Langkat Dalam Kilatan Selintas Jejak Sejarah dan Peradaban. Langkat: Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kab. Langkat.


(24)

73

Sumber Perundang-undangan :

Undang – Undang Republik Indonesia No. 11, tahun 2010, pasal 5 tentang kreteria cagar budaya

Sumber Internet :

http://eprints.uny.ac.id/7723bab2-08601244012.pdf, diakses pada, Selasa 10/11/2015, pukul: 21.37


(1)

6

F. Manfaat Penelitian

Setiap penelitian pastilah memiliki manfaat bagi peneliti maupun pembaca.Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini ialah:

1. Untuk menambah pengetahuan bagi peneliti dan pembaca terutama pada masyarakat Indonesia umumnya.

2. Untuk memperkenalkan tugu-tugu perjuangan kemerdekaan Kabupaten

Langkat kepada masyarakat.

3. Menambah referensi dalam penelitian selanjutnya.

4. Dapat di jadikan sebagai bahan penunjang dalam mata kuliah khususnya dalam mata kuliah Sejarah lokal.

5. Menambah referensi perpustakaan, terutama bagi jurusan Pendidikan Sejarah Unimed, Medan.


(2)

69 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Hasil identifikasi tugu-tugu perjuangan kemerdekaan di Kabupaten Langkat dapat disimpulkan bahwa tugu-tugu tersebut telah diresmikan oleh pihak pemerintah daerah, pihak militer, maupun pihak angkatan 45 yang ada dari Kabupaten Langkat. Letak tugu umumnya dekat dengan jalan raya, umumnya berbentuk patung laskar dan terdapat prasasti. Umumnya setiap tugu materialnya terdiri dari coran semen berrangka besi, namun ada tugu yang terdiri dari puing-puing besi tua.

2. Berdasarkan sejarah berdirinya tugu-tugu perjuangan kemerdekaan di

Kabupaten Langkat dapat disimpulkan bahwa tugu-tugu tersebut didirikan oleh pihak pemerintah daerah ataupun swadaya masyarakat yang diprakarsai oleh tokoh-tokoh pejuang yang terkait dari daerah tersebut. Tugu yang didirikan oleh pihak pemerintah lazimnya dikerjakan oleh sekelompok seniman dan tugu yang didirikan hasil swadaya masyarakat umumnya dikerjakan secara bergotong royong.

3. Terkait dengan makna berdirinya tugu-tugu perjuangan kemerdekaan di Kabupaten Langkat dapat disimpulkan bahwa tugu-tugu tersebut dikaji dalam kedua pembagian yaitu : makna sejarah yang terkait dengan latar belakang sejarah perjuangan dimasa perang kemerdekaan di Kabupaten Langkat, serta makna fisik yang terkandung dari gambaran bentuk fisik tugu tersebut


(3)

70

memiliki pesan dan makna yang berkesinambungan dengan latar belakang sejarahnya. Makna tersebut dapat dilihat langsung serta berdasarkan cerita sejarah dari masyarakat sekitar ataupun dapat ditelaah berdasarkan bentuk fisik, relief, prasasti, dan letaknya yang berhubungan dengan daerah perjuangan.

4. Adapun kondisi dari keseluruhan tugu-tugu perjuangan kemerdekaan di Kabupaten Langkat dapat disimpulkan bahwa umumnya masih berdiri kokoh. Namun, bila dilihat kondisi tugu-tugu saat ini, ada yang terawat dan ada juga yang tidak terawat serta ada juga yang sudah mulai rusak. Tugu-tugu yang terawat umumnya yang berada dekat dengan pusat pemerintahan, sedangkan tugu yang tidak terawat jauh dari pusat pemerintahan.

B. Saran

1. Dengan adanya tugu-tugu perjuangan kemerdekaan di suatu daerah adalah suatu bukti nyata tentang peran pejuang dari daerah tersebut untuk kemerdekaan. Dengan begitu kita dapat mengetagui sejarah yang terkait dari suatu daerah.

2. Peneliti menyarankan agar penelitian ini dapat dilanjutkan oleh instansi lainnya untuk mengetahui dan menggali mengenai tugu-tugu perjuangan kemerdekaan yang ada di Kabupaten Langkat.

3. Tugu-tugu perjuangan kemerdekaan tersebut juga dapat menjadi sumber pembelajaran dalam dunia pendidikan, tidak hanya pelajar ataupun anak sekolah, namun juga bagi pegawai, mahasiswa serta masyarakat. Nilai-nilai


(4)

71

kesejarahan yang terkandung didalamnya dapat dijadikan sebagai

pembelajaran akan pentingnya arti dari makna kesejarahan guna menimbulkan rasa nasionalisme dalam diri masing-masing individu.

4. Peneliti mengharapkan agar tugu-tugu perjuangan kemerdekaan tersebut yang

ada di Kabupaten Langkat ini bisa dikembangkan lagi dan bisa menarik perhatian dari wisatawan sehingga dapat menambah pemasukan daerah.

5. Peneliti mengharapkan agar ada pendataan terkait tugu-tugu perjuangan kemerdekaan ke tiap-tiap daerah dilakukan dengan jelas, agar tugu-tugu perjuangan kemerdekaan yang ada di Kabupaten Langkat dari tiap-tiap daerah tidak terabaikan.

6. Peneliti mengharapkan kepada pihak pemerintah serta masyarakat untuk tetap melestarikan tugu-tugu perjuangan kemerdekaan yang ada di Kabupaten Langkat, agar kondisinya tetap terawat dengan baik.


(5)

72

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. 2002. Langkat Dalam Sejarah Dan Perjuangan Kemerdekaan.

Medan: MITRA Medan

Gottschalk, Louis. 2008. Mengerti Sejarah. Jakarta: UI-PRESS.

Hamid, Abdul Rahman. 2011. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Ombak. Kuntowijoyo. 2005. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: BENTANG.

Noor, Juliansyah. 2011. Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana Prenadamedia

Group.

Sevilla, G. Consuelo. 2006. Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: UI-PRESS. Simanjuntak, Bungaran Antonius. 2011. Pemikiran Tentang Batak: Setelah 150

Tahun Agama Kristen di Sumatera Utara. Jakarta: Yayasan Obor

Indonesia.

Sjamsuddin, Helius. 2007. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak Yogyakarta. Susanto, Mikke. 2011. Diksi Rupa. Yogyakarta: DictiArt Lab.

Syarifuddin. 1995. Inventarisasi Tugu Perjuangan 1945-1949 Daerah Sumatera Utara. Medan: Pemprov. Sumatera Utara.

Team Asistensi Pangdam II/BB. 1977. Sejarah Perjuangan Kodam II / Bukit

Barisan: Jilid I (Periode 1945-1949) Mempertahankan Kemerdekaan.

Medan: Dinas Sejarah Kodam II/BB.

Zuhdi, Sulaiman. 2014. Langkat Dalam Kilatan Selintas Jejak Sejarah dan


(6)

73

Sumber Perundang-undangan :

Undang – Undang Republik Indonesia No. 11, tahun 2010, pasal 5 tentang kreteria cagar budaya

Sumber Internet :

http://eprints.uny.ac.id/7723bab2-08601244012.pdf, diakses pada, Selasa

10/11/2015, pukul: 21.37