PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR KIMIA SISWA SMA KELAS XI IPA PADA POKOK BAHASAN HIDROLISIS GARAM.

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED
LEARNING (PBL) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN
AKTIVITAS BELAJAR KIMIA SISWA SMA KELAS XI IPA
PADA POKOK BAHASAN HIDROLISIS GARAM

Oleh:
Hotmian Sibarani
NIM. 4123331017
Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016

i


ii

RIWAYAT HIDUP

Hotmian Sibarani dilahirkan di Tahuan Ganda pada tanggal 10 Juni 1994. Ayah
bernama Roy Sibarani dan Ibu bernama Berta Marbun dan merupakan anak kedua
dari 2 bersaudara. Pada tahun 2000, penulis masuk SD Kita Tahuan Ganda dan
lulus pada tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah di SMP Swasta RK Bintang
Timur Rantauprapat dan lulus pada tahun 2009. Tahun 2009 penulis melanjutkan
sekolah di SMA Swasta RK Bintang Timur Pematangsiantar dan lulus pada tahun
2012. Pada tahun 2012 penulis diterima di Jurusan Kimia pada Program Studi
Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Negeri Medan.

iii

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED
LEARNING (PBL) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN
AKTIVITAS BELAJAR KIMIA SISWA SMA KELAS
XI IPA PADA POKOK BAHASAN

HIDROLISIS GARAM
Hotmian Sibarani (4123331017)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran
PBL terhadap peningkatan hasil belajar dan aktivitas belajar kimia siswa serta untuk
mengetahui korelasi aktivitas belajar dengan hasil belajar siswa. Populasi penelitian
adalah siswa kelas XI IPA SMA Dharma Pancasila Medan yang berjumlah 3 kelas.
Sampel penelitian adalah dua kelas yang diambil dengan teknik random sampling
yaitu kelas eksperimen yang dibelajarkan dengan model PBL dan kelas kontrol
dibelajarkan dengan model konvensional. Instrunmen penelitian adalah tes dan
nontes. Tes objektif pilihan berganda berjumlah 20 soal yang sudah diuji validitas,
reliabilitas, daya beda, tingkat kesukaran untuk data hasil belajar. Instrumen nontes
adalah lembar observasi aktivitas belajar siswa. Data yang diperoleh dengan analisis
uji t satu pihak dan uji korelasi. Hasil uji hipotesis I menunjukkan thitung > ttabel (4,336
> 1,667), berarti Ho ditolak dan Ha diterima yaitu penerapan model PBL
berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Rata-rata peningkatan hasil
belajar kelas eksperimen 83,75% ± 0,089 dan kelas kontrol 74,25% ± 0,106. Hasil uji
hipotesis II menunjukkan thitung > ttabel (7,425 > 1,667) yang berarti Ho ditolak dan Ha
diterima yaitu penerapan model PBL berpengaruh terhadap aktivitas belajar siswa.
Rata-rata aktivitas belajar kelas eksperimen 90,375 ± 4,653 dan kelas kontrol 82 ±

5,406. Hasil uji hipotesis III menunjukkan bahwa rhitung>rtabel (0,657 > 0,312) berarti
Ho ditolak dan Ha diterima yaitu ada korelasi aktivitas belajar dengan peningkatan
hasil belajar dengan nilai r = 0,657.

Kata kunci : PBL, Konvensional, Aktivitas, Peningkatan Hasil Belajar, Hidrolisis
Garam

iv

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah memberikan rahmat dan kesehatan serta kesempatan kepada penulis untuk
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) Terhadap Peningkatan Hasil Belajar dan
Aktivitas Belajar Kimia Siswa SMA Kelas XI IPA Pada Pokok Bahasan
Hidrolisis Garam”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
UNIMED.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada: Ibu Dr.
Murniaty Simorangkir, MS, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak

memberikan bimbingan, saran-saran serta motivasi kepada penulis dari awal
sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan
terimakasih kepada Bapak Freddy Tua Musa Panggabean, S.Pd, M.Pd, Ibu Dra.
Anna Juniar, M.Si, dan Bapak Drs. Marudut Sinaga, M.Si, sebagai dosen penguji
yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian
sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih disampaikan
kepada Bapak Dr. Wesly Hutabarat, M.Sc selaku Dosen Pembimbing Akademik
dan kepada seluruh bapak dan ibu dosen serta staf pegawai jurusan kimia FMIPA
Unimed yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama
perkuliahan. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. H. Ibrahim
Daulay, M.Pd sebagai kepala sekolah dan Ibu Nursyamsi Lumban Tobing, M.Pd
sebagai guru kimia di SMA Dharma Pancasila Medan yang telah membantu
penulis selama penelitian ini.
Teristimewa ucapan terimakasih kepada keluarga tercinta, Ayahanda
R.Sibarani dan Ibunda B.Marbun untuk jerih payah selama ini karena telah
menjadi orang tua terbaik yang telah memberikan dukungan moral dan material
kepada penulis hingga skripsi ini dapat selesai dengan baik. Terimakasih juga
penulis sampaikan untuk kakak tercinta Renti Simatupang, SE yang selalu
memberikan semangat kepada penulis.


v

Terimakasih juga disampaikan kepada semua teman-teman kelas Ekstensi B
2012, teman-teman angkatan 2012 seluruhnya, sahabat-sahabat terbaikku:
Agustina Simorangkir, Indira Lukman, Gladys Gebriella, Khairatunnisa, Novera
Sebayang, Nurul Indah Pratiwi, Siti Khadijah, Aria Dermawan, terkhusus
Desnanta Natanael Bangun, teman seperjuangan Anggy, Eva, Lucia Lubis, Novita
sijabat, Aprisa Sidabutar, Yohana Sumbayak, adik-adikku Grace Ronitua, Silvia
sijabat, Theresia Lubis, Hanim, Pucek dan seluruh pihak yang membantu yang
selalu memberikan motivasi, saran, dan menghibur penulis untuk menghilangkan
kejenuhan dalam penyusunan skripsi.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isis
skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan,

Juli 2016


Penulis

Hotmian Sibarani

vi

DAFTAR ISI
halaman
Lembar Pengesahan

i

Riwayat Hidup

ii

Abstrak

iii


Kata Pengantar

iv

Daftar Isi

vi

Daftar Gambar

viii

Daftar Tabel

ix

Daftar Lampiran

x


BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah

1

1.2 Identifikasi masalah

3

1.3 Batasan Masalah

3

1.4 Rumusan Masalah

3

1.5 Tujuan Penelitian


4

1.6 Manfaat Penelitian

4

1.7 Definisi Operasional

5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teoritis

7

2.1.1 Hakikat Belajar

7

2.1.2 Hakekat Belajar Kimia


8

2.1.3 Hasil Belajar

9

2.1.4 Aktivitas Belajar

10

2.1.5 Model Pembelajaran

11

2.1.6 Materi Ajar

18

2.2 Kerangka Konseptual


26

2.3 Hipotesis penelitian

26

BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

29

3.2 Popolasi dan SampelPenelitian

29

vii

3.3 Variabel Penelitian

29

3.4 Instrumen Penelitian

40

3.5 Rancangan Penelitian

34

3.6 Prosedur Penelitian

35

3.7 Tekhnik Analisis Data

38

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian

42

4.2 Pembahasan

52

4.3 Temuan Penelitian

54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan

55

5.2 Saran

56

DAFTAR PUSTAKA

57

viii

DAFTAR GAMBAR
halaman
Gambar 3.1 Skema Alur Penelitian

37

Gambar 4.1 Grafik Rata-Rata % Gain

45

Gambar 4.2 Grafik Rata-Rata Nilai Aktivitas Belajar Siswa

49

ix

DAFTAR TABEL
halaman
Tabel 3.1Klasifikasi Indeks Taraf Kesukaran Soal

32

Tabel 3.2 Klasifkasi Indeks Beda Soal

32

Tabel 3.3 Pedoman Penilaian Observasi Aktivitas Belajar Siswa

33

Tabel 3.4 Lembar Observasi Aktivitas Siswa

34

Tabel 3.5 Rancangan Penelitian

35

Tabel 3.6 Makna dari Koefisien Relasi

40

Tabel 4.1 Data Hasil Pretest

43

Tabel 4.2 Data Hasil Postest

44

Tabel 4.3 Rata-Rata, Standar Deviasi, dan Varians

44

Tabel 4.4 Uji Normalitas Data Pretest dan Postest

45

Tabel 4.5 Uji Normalitas Gain

46

Tabel 4.6 Uji Homogenitas Pretest dan Postest

47

Tabel 4.7 Uji Homogenitas Gain

47

Tabel 4.8 Data Hasil Uji Hipotesis Gain

48

Tabel 4.9 Uji Normalitas Aktivitas Belajar

49

Tabel 4.10 Uji Homogenitas Aktivitas Belajar

50

Tabel 4.11 Data Hasil Hipotesis Aktivitas Belajar

51

Tabel 4.12 Uji Korelasi

51

x

DAFTAR LAMPIRAN
halaman
Lampiran 1 Silabus

60

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

64

Lampiran 3 Lembar Analisis Masalah

80

Lampiran 4 Kisi-Kisi Instrumen Tes

92

Lampiran 5 Instrumen Tes

108

Lampiran 6 Kunci Jawaban

117

Lampiran 7 Kisi-Kisi Instrumen Setelah Valid

118

Lampiran 8 Instrumen Tes Setelah Valid

128

Lampiran 9 Kunci Jawaban

133

Lampiran 10 Pedoman Penilaian Observasi Aktivitas Belajar

134

Lampiran 11 Lembar Observasi Aktivitas Siswa

135

Lampiran 12 Tabel Validasi

136

Lampiran 13 Perhitungan Validitas Tes

137

Lampiran 14 Tabel Reliabilitas

139

Lampiran 15 Perhitungan Reliabilitas Tes

140

Lampiran 16 Tabel Tingkat Kesukaran

141

Lampiran 17 Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes

142

Lampiran 18 Tabel Daya Beda

143

Lampiran 19 Perhitungan Daya Beda

144

Lampiran 20 Tabulasi Data Nilai Siswa

146

Lampiran 21 Perhitungan Rata-Rata, Varians, dan Standar Deviasi

148

Lampiran 22 Perhitungan Uji Normalitas

150

Lampiran 23 Perhitungan Uji Homogenitas

154

Lampiran 24 Data Peningkatan Hasil Belajar

157

Lampiran 25 Perhitungan Rata-Rata, Varians, dan Standar Deviasi

160

Lampiran 26 Perhitungan Uji Normalitas

161

Lampiran 27 Perhitungan Uji Homogenitas

163

Lampiran 28 Pengujian Hipotesis I

165

Lampiran 29 Perhitungan Persentase Peningkatan Hasil Belajar

167

Lampiran 30 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa

168

xi

Lampiran 31 Tabulasi Nilai Aktivitas Belajar Siswa

176

Lampiran 32 Perhitungan Rata-Rata, Varians, dan Standar Deviasi

178

Lampiran 33 Perhitungan Uji Normalitas

179

Lampiran 34 Perhitungan Uji Homogenitas

181

Lampiran 35 Pengujian Hipotesis II

183

Lampiran 36 Perhitungan Korelasi

185

Lampiran 37 Tabel Nilai r-Product Moment
2

188

Lampiran 38 Tabel Chi Kuadrat (X )

189

Lampiran 39 Tabel Distribusi-t

190

Lampiran 40 Tabel Distribusi-F

191

Lampiran 41 Dokumentasi Penelitian

194

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Masalah utama pembelajaran yang masih banyak ditemui adalah tentang
rendahnya hasil belajar peserta didik, terutama untuk mata pelajaran MIPA.Kimia
merupakan salah satu cabang pelajaran MIPA. Mata pelajaran kimia merupakan
produk pengetahuan alam yang berupa fakta, teori, prinsip, dan hukum dari proses
kerja ilmiah. Jadi, dalam pelaksanaan pembelajaran kimia harus mencakup tiga
aspek utama yaitu : produk, proses, dan sikap ilmiah (Wasonowati, dkk, 2014).
Menurut Suardi (2015), Problem-based learning yang selanjutnya disingkat
PBL adalah suatu pendekatan pembelajaran dengan membuat konfrontasi kepada
pembelajar dengan masalah-masalah praktis, berbentuk illstructured, atau openended melalui stimulus dalam belajar. Model PBL memiliki karakteristikkarakteristik sebagai berikut : (1) belajar dimulai dengan suatu permasalahan, (2)
memastikan bahwa permasalahan yang diberikan berhubungan dengan dunia
nyata pembelajar, (3) mengorganisasikan pelajaran di seputar permasalahan,
bukan di seputar disiplin ilmu, (4) memberikan tanggung jawab sepenuhnya
kepada pembelajar dalam mengalami secara langsung proses belajar mereka
sendiri, (5) menggunakan kelompok kecil, dan (6) menuntut pembelajar untuk
mendemonstrasikan apa yang telah mereka pelajari dalam bentuk produk atau
kinerja (performance).
Menurut Siswanto, dkk (2012), PBL dikembangkan untuk membantu siswa
dalam mengembangkan kemampuan memecahkan masalah dan keterampilan
intelektual dan memberi kesempatan pada siswa untuk bertanggung jawab pada
proses pembelajaran mandiri sekaligus mengembangkan kemampuan dalam
memecahkan masalah
Aktivitas belajar merupakan segala kegiatan yang dilakukan dalam proses
interaksi (guru dan siswa) dalam rangka mencapai tujuan belajar. Aktivitas yang
dimaksud adalah siswa, sebab dengan adanya aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran terciptalah situasi belajar aktif. Siswa yang mempunyai aktivitas
1

2

belajar tinggi akan mendapatkan prestasi belajar yang tinggi, sedangkan siswa
dengan akivitas rendah mendapatkan prestasi belajar yang rendah juga (Puspita,
dkk, 2014).
Implementasi model PBL telah banyak dteliti antara lain : Nurhayati
(2013) menunjukkan bahwa penerapan model PBL dengan media crossword,
dapat meningkatkan kreativitas siswa dari 53,27% menjadi 64,49% dan prestasi
belajar siswa dari 67,29% meningkat menjadi 77,20%. Penelitian Wasonowati
(2014), menunjukkan bahwa :1) aktivitas siswa (visual, oral, writing, listening,
mental, dan emotional) dengan model PBL dilengkapi dengan LKS dikategorikan
baik dengan rata-rata 82,71; 2) hasil belajar siswa pada ranah pengetahuan, sikap,
dan keterampilan dikategorikan baik dengan rata-rata nilai adalah 81; 83; dan 79.
Hasil penelitian yang Amran (2015), menunjukkan ketuntasan belajar klasikal
siswa sebesar 93,55% pada penerapan model PBL pada pokok bahasan
kesetimbangan kimia di kelas XI MIA SMAN 4 Pekanbaru. Hasil penelitian
Pratiwi (2014) menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis masalah efektif
diterapkan pada materi redoks. Hal ini dapat dilihat dari ketercapaian target
pembelajaran yaitu: 76,25% peserta didik memiliki aktivitas belajar tinggi.
Selanjutnya menurut Neliana, dkk, (2016), model PBL berpengaruh terhadap
aktivitas dan hasil belajar siswa, dimana hasil penelitian menunjukkan persentase
rata-rata aktivitas belajar siswa kelas eksperimen (82,69) lebih tinggi dibanding
kelas kontrol (71,15).
Materi hidrolisis garam diajarkan pada siswa SMA kelas XI semester II.
Kreativitas dibutuhkan untuk memahami konsep hidrolisis garam. Oleh karena
itu, pembelajaran hidrolisis garam sebaiknya lebih menekankan pada proses
perolehan konsep, sehingga siswa tidak hanya dapat menghitung pH tetapi juga
dapat mengetahui konsep yang mendasari soal tersebut (Nanda, 2013).
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) Terhadap PeningkatanHasil Belajar dan Aktivitas Belajar
Kimia Siswa SMA Kelas XI IPA Pada Pokok Bahasan Hidrolisis Garam”

3

1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka
identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Model pembelajaran yang digunakan guru masih cenderung konvensional
(ceramah, tugas, tanya jawab) dan belum bervariasi
2. Pemilihan model pembelajaran yang tidak sesuai dengan karakteristik
materi pembelajaran sehingga menyebabkan pelajaran kimia mendapat
kesan yang kurang baik dari siswa.
3. Hasil belajar siswa belum memuaskan yang ditunjukkan dengan hasil
belajar yang belum mencapai batas minimal atau KKM.
4. Kreativitas siswa yang masih kurang dalam proses perolehan konsep
materi hidrolisis garam sehingga dibutuhkan keterampilan guru untuk
mengajarkannya.

1.3 Batasan Masalah
Karena keterbatasan peneliti dalam kemampuan, waktu, tenaga, dan biaya
serta untuk menjaga agar peneliti lebih terarah dan terfokus maka penelitian ini
dibatasi pada :
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model Problem Based
Learning.
2. Objek penelitian adalah siswa SMA kelas XI IPA.
3. Masalah dalam penelitian adalah masalah hasil belajar dan aktivitas
belajar siswa SMA kelas XI pada pokok bahasan hidrolisis garam.

1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan masaalah diatas maka disusun rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Apakah penerapan model pembelajaran problem based learning
berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar kimia siswa SMA kelas XI
pada pokok bahasan hidrolisis garam?

4

2. Apakah penerapan model pembelajaran problem based learning
berpengaruh terhadap aktivitas belajar kimia siswa SMA kelas XI pada
pokok bahasan hidrolisis garam?
3. Apakah terdapat korelasi antara aktivitas belajar siswa dengan peningkatan
hasil belajar kimia siswa SMA kelas XI menggunakan model
pembelajaran problem based learning pada pokok bahasan hidrolisis
garam?

1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran problem
based learning terhadap peningkatan hasil belajar kimia siswa SMA kelas
XI pada pokok bahasan hidrolisis garam.
2. Untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran problem
based learning terhadap aktivitas belajar kimia siswa SMA kelas XI pada
pokok hidrolisis garam.
3. Untuk mengetahui korelasi antara aktivitas belajar siswa dengan
peningkatan hasil belajar kimia siswa SMA kelas XI menggunakan model
problem based learning pada pokok bahasan hidrolisis garam.

1.6 Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat dalam penelitian ini adalah :
1. Bagi Siswa
Meningkatkan kreativitas dan minat serta peran aktif siswa selama proses
pembelajaran karena adanya variasi model pembelajaran serta melatih
siswa untuk bekerja sama, sehingga siswa menjadi senang selama belajar.
2. Bagi Guru
Sebagai bahan masukan tentang penggunaan model pembelajaran mana
yang paling baik untuk dipakai dalam mengajarkan materi hidrolisis
garam.

5

3. Bagi Sekolah
Memberikan wacana baru bagi sekolah untuk menerapkan model yang
tepat untuk pembelajaran siswa disekolah.
4. Bagi Peneliti
Menambah wawasan, kemampuan dan pengalaman dalam meningkatkan
kompetensi saya sebagai calon guru.
5. Bagi Peneliti Selanjutnya
Sebagai bahan rujukan dalam melakukan penelitian selanjutnya.

1.7 Defenisi Operasional
Untuk menghindari perbedaan atau kekurangan jelasan makna, maka
defenisi operasional dalam penelitian ini adalah :
1. Model pembelajaran Problem-based learning adalah suatu pendekatan
pembelajaran dengan membuat konfrontasi kepada pembelajar dengan
masalah-masalah praktis, berbentuk illstructured, atau open-ended
melalui stimulus dalam belajar. Model problem based learning memiliki
karakteristik-karakteristik sebagai berikut : (1) belajar dimulai dengan
suatu permasalahan, (2) memastikan bahwa permasalahan yang diberikan
berhubungan dengan dunia nyata pembelajar, (3) mengorganisasikan
pelajaran di seputar permasalahan, bukan di seputar disiplin ilmu, (4)
memberikan tanggung jawab sepenuhnya kepada pembelajar dalam
mengalami secara langsung proses belajar mereka sendiri, (5)
menggunakan kelompok kecil, dan (6) menuntut pembelajar untuk
mendemonstrasikan apa yang telah mereka pelajari dalam bentuk produk
atau kinerja (performance).
2. Materi hidrolisis garam merupakan materi kimia yang terdapat pada kelas
XI IPA semester genap. Topik hidrolisis garam mencakup bahasan seperti
konsep hidrolisis garam, penentuan sifat suatu larutan garam, serta
penentuan pH suatu larutan garam.
3. Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh individu setelah
proses belajar berlangsung, yang dapat memberikan perubahan tingkah

6

laku baik pengetahuan, pemahaman, sikap dan keterampilan siswa
sehingga menjadi lebih baik dari sebelumnya.
4. Peningkatan hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang dapat
diukur yang terjadi setelah belajar secara terus menerus.
5. Aktivitas belajar diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh
siswa dalam pelaksanaan proses pembelajaran, siswa bekerja atau
berperan aktif dalam pembelajaran, sehingga dengan demikian siswa
tersebut memperoleh pengetahuan, pengalaman, pemahaman dan aspekaspek lain tentang apa yang ia lakukan.
6. Pembelajaran

konvensional

merupakan

suatu

rangkaian

kegiatan

penyampaian ilmu pengetahuan oleh guru kepada siswa dan tinggal
menerima apa saja yang dijelaskan guru. Model ini pada umumnya
memiliki kekhasan tertentu, misalnya lebih mengutamakan hafalan dari
pada pengertian dan pengajaran masih berpusat pada guru (Ceramah,
tanya jawab dan tugas).

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis, hasil
penelitian diperoleh sebagai berikut:
1. Penerapan
berpengaruh

model

pembelajaran

terhadap

PBL

peningkatan

(Problem

hasil

belajar

Based
siswa.

Learning)
Rata-rata

peningkatan hasil belajar kelas eksperimen 83,75% ± 0,089 dan kelas
kontrol 74,25% ± 0,106.
2. Penerapan

model

pembelajaran

PBL

(Problem

Based

Learning)

berpengaruh terhadap aktivitas belajar siswa. Rata-rata aktivitas belajar
kelas eksperimen 90,375 ± 4,653 dan kelas kontrol 82 ± 5,406.
3. Ada korelasi yang positif antara aktivitas belajar siswa terhadap peningkatan
hasil belajar siswa pada model pembelajaran PBL (Problem Based
Learning) yaitu sebesar 0,657.

55

56

5.2 Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas
maka penulis menyarankan hal-hal berikut:
1. Bagi guru dan calon guru, menerapkan model pembelajaran PBL (Problem
Based Learning) dapat mempermudah pencapaian tujuan instruksional dan
dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa, khususnya mata
pelajaran kimia.
2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai model
pembelajaran PBL (Problem Based Learning) agar lebih memperhatikan
kelemahan-kelemahan dalam pembelajaran ini sehingga diperoleh hasil
yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA
Aisyah, Siti., (2015), Perkembangan Peserta Didik & Bimbingan Belajar,
Deepublish, Yogyakarta
Allifah, Nur., Ashadi., dan Hastuti., (2013), Pengaruh Metode Pembelajaran
Kooperatif Tipe Teams Tournament (TGT) dan Gaya Belajar Terhadap
Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Pokok Hidrolisis Garam Kelas XI
Semester 2 SMA Negeri 4 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal
Pendidikan Kimia (JPK), Vol 2 No 4: 80-89
Amir, M., (2009), Inovasi Pendiidkan Melalui Problem Based Learning, Kencana,
Jakarta
Amran, Fitriyah., Yasmi, Elva., dan Holiwarni, Betty., (2015), Penerapan Model
Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Mencapai Ketuntasan Belajar
Siswa Pada Pokok Bahasan Kesetimbangan Kimia di Kelaas XI IPA SMA
NEGERI 4 Pekanbaru, Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Vol 2 No 2: 1-8
Andayani., (2015), Problema Dan Aksioma, Deepublish. Yogyakarta
Arikunto, S., (2012), Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta
Arikunto, S., (2013), Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta
Damayanti, Dhika Rizqi., Nugroho., dan Yamtinah., (2014), Upaya Peningkatan
Kreativitas dan Prestasi Belajar Melalui Penerapan Model Pembelajaran
Problem Solving Disertai Hierarki Konsep Pada Materi Hidrolisis Garam
Siswa Kelas XI Semester Genap SMA NEGERI 1 Ngemplak Tahun Pelajaran
2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol 3 No 4:118-125
Darmayasa, Putu I., (2011), Pembelajaran Kooperatif ACE (Activities, Class,
Discussion, Exercise) Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar,
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, Vol 44 No 1-3 : 44-51
Dewi, Rovita. K., (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Instruction
(PBI) Terhadap Sikap Ilmiah, Hasil Belajar, dan Aktivitas Sains Fisiska Siswa
Kelas VIII di SMP Negeri 1 Pakusari, Jurnal Pembelajaran Fisika, 1-9
Hamdu, Ghullam dan Agustina., (2011), Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap
Prestasi Belajar IPA Di Sekolah Dasar, JurnalPenelitian Pendidikan, Vol 12
No 1: 90-96
Istarani., (2011), 58 Model Pembelajaran Inivatif, Media Persada, Medan
Maryani dan Fatmawati., (2015), Pendekatan Scientific Dalam Pembelajaran di
Sekolah Dasar, Deepublish, Yogyakarta
57

58

Muslimah, Yuliatun., (2013)., Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada
Materi Hidrolisis Garam Melalui Model Student Teams Achievement
Division (STAD), Jurnal Vidya Karya, Vol 1 No 01 : 25-36
Nanda., Wayan., dan Oktavia., (2013)., Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran
Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil Belajar dan Keterampilan Proses
SainsSiswa Kelas XI IPA SMAN 3 Malang Pada Materi Hidrolisis Garam,
Jurnal Pendidikan Kimia
Neliana., Marpaung., Yolida., (2016)., Pengaruh Model Problem Based Learning
Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa, Jurnal Bioterdidik, Vol 4 No 01 :
1-10
Nurhayati, Liyana., Kus Sri., dan Tri., (2013), Peningkatakan Kreativitas dan Prestasi
Belajar Pada Materi Minyak Bumi Melalui Penerapan Model Pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) Dengan Media Crossword, Jurnal Pendidikan
Kimia (JPK), Vol 2 No 4: 151-158
Pratiwi, Yussi; Tri Redjeki; Mohammad Masyukuri., (2014), Pelaksanaan Model
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Pada Materi Redoks Kelas X
SMA NEGERI 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan
Kimia (JPK), Vol 3 No 3: 40-48
Purmiati., Wakhid., dan H. Ashari., (2012), Penerapan Metode Kooperatif Tipe Two
Stay Stray Untuk Peningkatan Aktivitas Belajar IPA Siswa di SMP Negeri 7
Purworejo, Jurnal Radiasi, Vol 1 No 1: 4-6
Puspita., Sudarisman., Maridi., (2014), Pengaruh Model Problem Based Learning
dengan Metode Eksperimen Disertai Teknik Concept Map dan Mind Map
Terhadap Prestatsi Belajar dan Aktivitas Belajar Siswa, Jurnal Pendidikan
Sains, Vol 3 No 01: 85-95
Prayitno., (2009), Dasar Teori dan Praksis Pendidikan, Gramedia Widlasarana
Indonesia, Jakarta
Qurniawati, Annik., Sugiharto., dan Agung., (2013), Efektivitas Metode
Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Dengan
Media Kartu Pintar dan Kartu Soal Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada
Materi Pokok Hidrokarbon Kelas X Semester Genap SMA Negeri 8 Surakarta
Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendiidkan Kimia (JPK), Vol 2 No 3 :
166-174
Rahayu, Atik Puji., Ashadi., dan Sulistyo., (2014), Pembelajaran Kimia
Menggunakan Metode Eksperimen Dan Guided Inquiry Ditinjau Dari
Kemampuan Matematis Dan Kreativitas Siswa, Jurnal Inkuiri, Vol3 No 1: 96107

59

Romiyati, Asif., Wakhid., dan Nur., (2012), Peningkatakan Aktivitas Belajar IPA
Fisika Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Team Assisted
Individualisation (TAI) Pada Siswa SMP Negeri 2 Kepil Wonosobo, Jurnal
Radiasi, Vol 1 No 1: 49-51
Rusman., (2010), Model-Model Pembelajaran, PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta
Sagala, S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu Memecahkan
Problematika Belajar dan Mengajar, Penerbit Alfabeta, Bandung
Sardiman, A. M., (2011), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Rajawali Press,
Jakarta
Silitonga, P.M., (2011), STATISTIK: Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, UNIMED,
Medan
Simamora, Roymond H., (2009), Pendidikan Dalam Keperawatan, EGC, Jakarta
Siswanto; Maridi; Marjono.; (2012), Pengaruh Model Problem Based Learning (PBL)
Terhadap Kemampuan Memecahkan Masalah dan Hasil Belajar Kognitif
Biologi Siswa Kelas VII SMP NEGERI 14 Surakarta Tahun Pelajaran
2011/2012, Jurnal Pendidikan Biologi, Vol 4 No 2: 53-59
Suardi., (2015), Belajar & Pembelajaran, Deepublish, Yogyakarta
Subekti, Laili., Arif., dan R. Wakhid., (2012), Peningkatan Aktivitas Belajar IPA
Melalui Model Cooperatif Script Pada Siswa SMP Negeri 1 Puring Kebumen
Tahun Pelajaran 2011/2012, Jurnal Radiasi, Vol 1 No 1: 34-36
Sudarmo, Unggul., (2014), KIMIA, Erlangga, Jakarta
Sudjana., (2005), Metode Statistika, Tarsito, Bandung
Sunaryo., (2004), Psikologi, EGC, Jakarta
Suyanto dan Jihad., (2013), Menjadi Guru Profesional, Erlangga, Jakarta
Trianto., (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Penerbit
Kencana Prenada Media Group, Jakarta
Wasonowati, Ratna Rosidah Tri., Redjeki., dan Sri Retno., (2014), Penerapan Model
Problem Based Learning (PBL) Pada Pembelajaran Hukum-Hukum Dasar
Kimia Ditinjau Dari Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas X IPA SMA
NEGERI 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014. Jurnal Pendidikan Kimia
(JPK), Vol 3 No 3: 66-75
Wulandari dan Surjono., (2013), Pengaruh Problem-Based Learning Terhadap Hasil
Belajar Ditinjau Dari Motivasi Belajar PLC di SMK, Jurnal Pendiidkan
Vokasi, Vol 3 No 2: 178-191