menyelenggarakan semua kegiatan kefarmasian di rumah sakit. Struktur organisasi RSUD dr. Pirngadi Kota Medan dapat dilihat pada Lampiran 1,
halaman 72.
3.3 Instalasi Farmasi RSUD dr. Pirngadi Kota Medan
Instalasi Farmasi RSUD dr. Pirngadi Kota Medan merupakan salah satu unit fungsional bersifat swakelola yang dipimpin oleh seorang Apoteker dan dalam
melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Direktur RSUD dr. Pirngadi Kota Medan. Motto instalasi farmasi adalah: Obat yang Bermutu dan Terjangkau
Adalah yang Utama. Struktur Instalasi Farmasi dapat dilihat pada Lampiran 2, halaman 73.
Instalasi farmasi dibagi menjadi empat bagian subinstalasi, yaitu subinstalasi kesekretariatan, subinstalasi perlengkapan, subinstalasi distribusi dan subinstalasi
farmasi klinis.
3.3.1 Subinstalasi Kesekretariatan
Merupakan bagian dari instalasi farmasi rumah sakit yang bertugas melaksanakan
kegiatan administrasi
kefarmasian di
instalasi farmasi.
Kesekretariatan dipimpin oleh seorang Apoteker yang disebut dengan sekretaris instalasi farmasi.
Dalam melaksanakan tugasnya subinstalasi administrasi dibagi dua bagian, yaitu:
1. Umum, kepegawaian dan rumah tangga, tugasnya adalah: a Mencatat surat-surat yang masuk ke instalasi farmasi dan mengarsipkannya
dengan rapi. Pada buku agenda, surat-surat yang masuk dicatat tanggal, asal surat, isi ringkas, nomor surat dan sebagainya
Universitas Sumatera Utara
b Mencatat surat-surat yang keluar dari instalasi farmasi dan menyampaikan ke alamat yang dituju dengan pertanggungjawaban yang jelas dan
mengarsipkannya c Mengarsipkan data-data pegawai di instalasi farmasi
d Membalas surat yang masuk ke instalasi farmasi e Mengatur mutasi pegawai di lingkungan instalasi farmasi
f Mengarsipkan resep dan kuitansi penjualan resep g Mengurus permintaan keperluan rumah tangga di instalasi farmasi
misalnya alat tulis, dan mengurus kerusakan alat-alat rumah tangga 2. Akuntansi, laporan dan statistik, tugasnya adalah:
a Mencatat semua data-data pengeluaran dan pemasukan obat-obatan, dan alat kesehatan
b Melakukan pemeriksaan silang cross check dengan gudang dan subinstalasi distribusi setiap bulan dan menyesuaikannya dengan kartu
administrasi persediaan farmasi c Membuat laporan bulanan penjualan obat-obatan yang terjual melalui resep
setiap bulan d
Membuat laporan pengeluaran obat-obatan, dan alat kesehatan yang dikeluarkan instalasi farmasi dalam bentuk laporan tahunan
e Menyesuaikan jumlah uang hasil penjualan dengan kuitansi penjualan resep yang akan disetor ke bagian keuangan setiap hari
f Membuat neraca rugi laba berdasarkan data dari semua bagian instalasi farmasi rumah sakit setiap akhir tahun. Berdasarkan data yang dikumpulkan
tersebut dapat diketahui persediaan akhir setiap bulan dan setiap tahun.
Universitas Sumatera Utara
Selain tugas-tugas di atas, subinstalasi administrasi juga bertugas membuat, mengatur, dan mengevaluasi perhitungan unit cost. Unit cost adalah
biaya yang dikeluarkan oleh instalasi farmasi rumah sakit untuk keperluan pemeriksaan, perawatan, dan tindakan medis bagi pasien, yang dalam
penggunaannya tidak dapat ditentukan jumlah satuannya seperti reagen, kapas, plester dan lain-lain.
Penentuan besarnya biaya unit cost untuk pasien rawat jalan, operasi dan rawat inap dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
a. Pasien rawat jalan
bulan setiap
berkunjung pasien
Jumlah bulan
setiap n
dikeluarka yang
farmasi perbekalan
biaya Jumlah
farmasi perbekalan
cost Unit
Keterangan: Data diambil minimal selama 3 bulan berturut-turut kemudian dihitung rata-ratanya.
b. Pasien rawat inap
bulan setiap
rawatan hari
Jumlah bulan
setiap n
dikeluarka yang
farmasi perbekalan
biaya Jumlah
farmasi perbekalan
cost Unit
Biaya unit cost untuk pasien Askes, Jamkesmas, Medan sehat, Pemprovsu dan umum besarnya sama. Jumlah biaya unit cost ini diproses menggunakan
sistem komputerisasi, dihitung jumlahnya oleh petugas instalasi farmasi dan pembayarannya langsung diklaim oleh instalasi farmasi ke keuangan rumah sakit.
Contoh rekapitulasi perhitungan unit cost dapat dilihat pada Lampiran 8, halaman 79.
Universitas Sumatera Utara
Setiap bulan dibuat neraca rugilaba untuk unit cost sehingga dapat dievaluasi secara berkala dan dapat segera disesuaikan jika terdapat perubahan
yang signifikan. Contoh biaya unit cost dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut:
Tabel 3.1
Perhitungan Unit cost partus normal pasien Jamkesmas Medan Sehat
No Nama
Perbekalan Farmasi
Kemasan Harga
Satuan Pemakaia
n Harga
Pemakaian 1
Lidokain Amp
Rp 863,- 2 amp
Rp 1.726,- 2
Kapas 1 kg
Rp 31.460,-
1 ons Rp 3.146,-
3 Iodin Povidon 60
cc Botol
Rp 3.500,- ¼ botol
Rp 875,- 4
Chromic 20 Sachet
Rp 11.477,-
2 sachet Rp 22.954,-
5 Gelang bayi dan
Ibu Pasang
Rp 2.200 1 pasang
Rp 2.200,-
Jumlah Rp 30.901,-
3.3.2 Subinstalasi perlengkapan