1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penelitian  tentang  material  sejauh  ini  kemajuannya  semakin  pesat,  mengingat rekayasa material merupakan dasar dari berbagai macam teknologi. Banyak hal yang menarik
yang dapat dipelajari dari berbagai sifat material, sehingga banyak ide-ide yang bermunculan untuk secara intensif diterapkan pada teknologi.  Dari berbagai macam material, diantaranya
adalah  material  optik  dan  elektronik  yang  banyak  digunakan  dalam  semikonduktor.  Salah satu  sifat  yang  menarik  dari  material  ini  adalah  luminescence,  yaitu  kemampuan  sebuah
material  untuk  menghasilkan  cahaya  melalui  gangguan  eksternal,  baik  dari  cahaya  luar, medan listrik, maupun lainnya.
Contoh material  yang banyak diteliti  yaitu material  yang berbasis titanat.  Misalnya kalsium  titanat  CaTiO
3
.  Material  ini  bila  diberi  dopan  materi  atau  unsur  penambah  oleh unsur  Praseodimium  Pr,  salah  satu  unsur  dari  golongan  logam  tanah  jarang,  dapat
memunculkan  sifat  luminescence  [1,2].  Untuk  memperoleh  CaTiO
3
,  diperlukan  kalsium sebagai  bahan  pembuatannya.  Salah  satu  sumber  kalsium  yang  mudah  ditemukan  yaitu
cangkang telur, yang biasanya dibuang begitu saja. Dengan kandungan kalsium yang tinggi, cangkang  telur  berpotensi  sebagai  sumber  Ca  dalam  pembuatan  keramik  kalsium  titanat.
Karena  cangkang  telur  mudah  diperoleh,  hal  ini  juga  menjadi  salah  satu  upaya  untuk memanfaatkan limbah cangkang telur.
Kalsium  titanat  berdoping  Pr  selanjutnya  dapat  digunakan  untuk  piranti  display. Ketika  diberi  energi  yang  cukup,  material  akan  mengeluarkan  cahaya  melalui  mekanisme
eksitasi  yang  terjadi  pada  atom  Pr,  dengan  warna  cahaya  yang  dihasilkan  adalah  merah, dengan efisiensi luminescence yang tinggi. Untuk aplikasi yang lebih jauh, piranti display ini
dapat  diterapkan  sebagai  kandidat  untuk  pengembangan  field  emission  display  FED  dan plasma display panel
PDP [3].
1.2 Perumusan Masalah
Seperti  yang  sudah  dijelaskan  sebelumnya,  cangkang  telur  kebanyakan  dibuang begitu  saja,  sedangkan  produksi  cangkang  telur  sangat  banyak  mengingat  konsumsi  telur  di
Indonesia  sangat  tinggi.  Limbah  cangkang  telur  banyak  diperoleh  di  sekitar  rumah  makan, atau  industri  yang  menggunakan  telur  sebagai  bahan.  Sementara,  cangkang  telur  memiliki
kandungan  kalsium  yang  tinggi.  Sedangkan  kalsium  banyak  dimanfaatkan  dalam  rekayasa material,  contohnya  sebagai  bahan  hidroksiapatit  HAp  [4]  yang  digunakan  sebagai  tulang
buatan,  selain  itu  untuk  material  keramik  berbasis  titanat,  untuk  teknologi  semikonduktor. Kandungan  Ca  yang  tinggi  pada  cangkang  telur  ini  menjadikan  cangkang  telur  sebagai
sumber  Ca  untuk  pembuatan  material  berbasis  bahan  organik.  Setelah  diperoleh  Ca, selanjutnya digunakan untuk membuat keramik CaTiO
3
.
1.3 Tujuan