PSIKODRAMA UNTUK MENURUNKAN TINGKAT STRES PADA SISWA AKSELERASI

PSIKODRAMA UNTUK MENURUNKAN TINGKAT STRES
PADA SISWA AKSELERASI

SKRIPSI

Oleh:
Alysa Stivanie Kania Damanik
06810010

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2011

PSIKODRAMA UNTUK MENURUNKAN TINGKAT STRES PADA
SISWA AKSELERASI

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang
Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Psikologi (S-1)


Oleh :
Alysa Stivanie Kania Damanik
NIM: 06810010

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2011

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul skripsi

: Psikodrama Untuk Menurunkan Tingkat Stres
Pada Siswa Akselerasi

Nama Peneliti

: Alysa Stivanie Kania Damanik


NIM

: 06810010

Fakultas

: Psikologi

Perguruan Tinggi

: Universitas Muhammadiyah Malang

Waktu Penelitian

: 7-16 April 2011

Disetujui,

Pembimbing I


(Dra. Cahyaning Suryaningrum, M.Si)

Pembimbing II

(M. Salis Yuniardi, S.Psi, M.Psi)

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi ini telah diuji oleh dewan penguji
Tanggal

2011

Dewan penguji
Ketua Penguji

:

........................


Anggota Penguji

: 1.

........................

2.

........................

3.

........................

Mengesahkan
Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Malang

Drs. Tulus Winarsunu M.Si


LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama

: Alysa Stivanie Kania Damanik

Tempat, Tanggal lahir: Manokwari, 7 Nopember 1988
NIM

: 06810010

Fakultas/Jurusan

: Psikologi

Menyatakan bahwa skripsi/karya ilmiah berjudul:
Psikodrama Untuk Menurunkan Tingkat Stres Pada Siswa Akselerasi
1. Adalah bukan karya orang lain, baik sebagian maupun keseluruan kecuali
dalam bentuk kutipan yang telah digunakan dalam ini dan telah disebutkan

sumbernya.
2. Hasil tulisan karya ilmiah/skripsi dari penelitian yang saya lakukan
merupakan Hak Bebas Royalti Non Eksklusif, apabila digunakan sebagai
sumber pustaka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan
apabila ini tidak benar, maka saya bersedia mendapatkan sanksi sesuai dengan
undang-undang yang berlaku.

Mengetahui,

Malang, 28 April 2011

Ketua Program Studi

Yang menyatakan,

(M. Salis Yuniardi, S.Psi, M.Psi)

(Alysa Stivanie Kania D)


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur kehadirat Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
yang cintaNya tidak pernah berhenti menaungi saya meskipun hambaNya ini
kerap lupa mengingatNya. Syukur kepada Allah yang telah menguatkan langkah
kaki saya, meniupkan harapan dalam tiap keluhan-keluhan saya, dan mengijinkan
saya akhirnya mampu menyelesaikan skripsi ini. Juga kepada Rasulullah
Muhammad SAW yang menjadi inspirasi untuk selalu bersemangat dalam
menyelesaikan segala permasalahan.
Selama pengerjaan skripsi yang berjudul “Psikodrama Untuk Menurunkan
Tingkat Stres Pada Siswa Akselerasi” ini, banyak pihak telah sangat berjasa dalam
membantu penyelesaiannya. Pihak-pihak yang mereka sadari atau tidak, telah
begitu banyak membantu dan menginspirasi saya.
1. Bapak Tulus Winarsunu, M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Malang, atas segala dukungannya dalam
penyelesaian skripsi ini.
2. Ibu Dra. Cahyaning Suryaningrum, M.Si selaku Pembimbing I, atas segala
bantuan dan dukungannya dalam memberikan koreksi, masukan,
pemahaman, serta pencerahan bagi penulis selama bimbingan skripsi.

3. Bapak M. Salis Yuniardi, S.Psi, M.Psi selaku Pembimbing II dan Dosen
Wali, atas semua pengalaman berharga yang telah dibagi selama ini.
4. Ibunda tercinta Dachris Elys Naibaho, yang nama saya selalu disebutnya
dalam tiap doa-doa panjangnya. Ayahanda tercinta Ady Yusuf Damanik,
yang selalu jadi teman diskusi yang setia jika saya pulang kampung. Serta
adik yang saya sayangi Andy Riyan Damanik, jadilah pria yang baik, dik.
5. Keluarga besar dari Student Center lantai 2: LSO Kerohanian LISFA yang
super! Lima tahun ini luar biasa, saudara. Luar biasa! Terima kasih pada
Allah yang telah menyilangkan takdir saya dengan takdir kalian.
6. Barisan Merah Saga dari markasnya di Masjid AR.Fachruddin lantai 2:
UKM Kerohanian JF UMM. Bersama kalian adalah petualangan yang

hebat! Juga teman-teman EAMY Teknik, FPED Ekonomi, Al Faruq
FISIP, dan Tim FULDUMM. Semoga keberkahan selalu menaungi kita.
7. Teman-teman F Class 2006: ketawa bareng, nangis bareng, ngantri
bimbingan bareng, ngeluh bareng, makan di belakang kampus bareng, ah
indahnya.. Ngomong-ngomong kita belum pernah ke Bromo bareng lho.
8. Adik-adik akselerasi MAN 1 Malang yang sangat kooperatif selama
proses penelitian, Bu Khofifah selaku Penanggung Jawab BK akselerasi
MAN 1 Malang, serta semua pihak di MAN 1 Malang yang telah banyak

membantu saya.
9. Untuk The Sisters: Nisa, Leli, Ithy, Dewi, Ufah, Yani. Sampai bertemu
dikesuksesan

selanjutnya,

ukhty!

Mari

bersama

mempersiapkan

kebangkitan Indonesia, kebangkitan yang rendah hati.
10. Dan akhirnya, skripsi ini saya persembahkan untuk dakwah yang tercinta
serta semua orang yang berjuang didalamnya.. Semoga ikhtiar kecil ini
cukup berarti untuk kebaikan yang selama ini kita perjuangkan.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi

ini. Untuk itu, masukan yang membangun sangat penulis harapkan demi
perbaikan dimasa yang akan datang. Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi
ini dapat membawa manfaat bagi semua pihak.

Malang, 29 April 2011
Penulis

Alysa Stivanie Kania D

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................. iii
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ..................................................... iv
KATA PENGANTAR ......................................................................................... v
INTISARI .......................................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiii

BAB I Pendahuluan ........................................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 6
D. Manfaat penelitian .................................................................................... 6

BAB II Tinjauan Pustaka .................................................................................. 7
A. Psikodrama............................................................................................... 7
1. Pengertian Psikodrama ....................................................................... 7
2. Tahapan-tahapan Psikodrama ............................................................. 8
3. Instrumen-instrumen Psikodrama........................................................ 9
4. Teknik-teknik Psikodrama ................................................................ 15
B. Stres ....................................................................................................... 20
1. Pengertian Stres ................................................................................ 20
2. Sumber-sumber Stres ........................................................................ 21
3. Tanda-tanda Stres ............................................................................. 25
4. Akibat Stres ...................................................................................... 28

C. Akselerasi .............................................................................................. 31
1. Pengertian Akselerasi ....................................................................... 31
2. Tujuan Akselerasi ............................................................................. 32
3. Panduan Penyelenggaraan ................................................................ 32
4. Manfaat Akselerasi ........................................................................... 33
5. Kelemahan Akselerasi ...................................................................... 34
D. Hubungan Antara Psikodrama, Stres dan Siswa Akselerasi..................... 36
E. Kerangka Berpikir .................................................................................. 37

BAB III Metode Penelitian .............................................................................. 39
A. Rancangan Penelitian ............................................................................. 39
B. Identifikasi Variabel ............................................................................... 39
C. Definisi Operasional ............................................................................... 39
D. Subyek Penelitian ................................................................................... 40
E. Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 40
F. Prosedur Penelitian ................................................................................. 41
G. Prosedur Intervensi ................................................................................. 42
H. Metode Analisa Data .............................................................................. 43

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan ..................................................... 44
A. Identitas Subyek Penelitian ..................................................................... 44
B. Gambaran Stres Subyek Sebelum Perlakuan Psikodrama........................ 44
1. Subyek N .......................................................................................... 44
2. Subyek Q .......................................................................................... 45
3. Subyek A .......................................................................................... 46
4. Subyek D .......................................................................................... 46
C. Hasil Penelitian dan Analisa Data ........................................................... 47
1. Proses Perkembangan Subyek Per Sesi Psikodrama .......................... 47
a. Subyek N .................................................................................... 47
b. Subyek Q .................................................................................... 49
c. Subyek A .................................................................................... 50
d. Subyek D .................................................................................... 51

2. Perkembangan Tingkat Stres Subyek Per Sesi................................... 52
a. Tingkat Stres Subyek .................................................................. 52
b. Rangkuman Hasil Analisa Data................................................... 53
3. Pembahasan ...................................................................................... 54

BAB V Penutup ................................................................................................ 59
A. Kesimpulan ............................................................................................ 59
B. Saran ...................................................................................................... 59
1. Bagi Pihak Sekolah yang Menangani Kelas Akselerasi ..................... 59
2. Bagi Subyek Penelitian ..................................................................... 59
3. Bagi Peneliti Selanjutnya .................................................................. 59

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Nomor Tabel

Halaman

Tabel 4.1

Nama-nama subyek penelitian...................................................... 44

Tabel 4.2

Tingkat stres subyek.......................................................................52

DAFTAR GAMBAR

Gambar
Gambar 4.1

Halaman
Grafik perkembangan tingkat stres seluruh subyek per sesi..........53

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

: informed consent

Lampiran 2

: modul psikodrama

Lampiran 3

: wawancara dan observasi

Lampiran 4

: hasil SUDS penentuan subyek

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, R., & Hawadi. (2006). Akselerasi: A-Z informasi program percepatan
belajar dan anak berbakat intelektual. Jakarta : PT. Gramedia.
Barker, C., Pistrang, N., & Elliot, R. (2001). Research methods in clinical and
counselling psychology. England : Wiley.
Casey, A.M.A. (2001). Journal of heart-centered therapies, psychodrama:
applied role theory in psychotherapeutic interventions. Heart-centered
therapies association.
Corey, G. (2000). Theory and practice of group counseling. USA : Thompson
learning.
Greenberg, J.S. (2002). Comprehensive stress management. New York : McGrawHill.
Karp, M., Holmes, P., & Bradshaw T. K. (1998). The handbook of psychodrama.
New York : Routledge.
Kazdin, A.E. (1998). Research design in clinical psychology second edition.
United States of America : General psychology series.
Latipun. (2008). Psikologi eksperimen edisi kedua. Malang: UMM Press.
Munandar, U.S.C. (1982). Pemanduan anak berbakat: suatu studi psikologi.
Jakarta : CV. Rajawali.
Nevid, J.S. (2005). Psikologi abnormal edisi 5 Jilid 1. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Purwanto, M.N. (2007). Psikologi pendidikan. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya.
Semium, Y. (2010). Kesehatan mental 3. Yogyakarta : Penerbit Kanisius.
Somantri, T.S. (2007). Psikologi anak luar biasa. Bandung : PT. Refika Aditama.
Susilowati, T. (2010). Perbedaan penyesuaian diri dan stres belajar antara siswa
kelas akselerasi dengan siswa kelas reguler di SMU Negeri 3 Surakarta.

Skripsi. Tidak diterbitkan. Surakarta : Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Wade, C. (2007). Psikologi edisi ke 9 jilid 2. Indonesia : Penerbit Erlangga.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dewasa ini perhatian terhadap anak berbakat khususnya di Indonesia
sudah memperlihatkan perkembangan yang cukup baik. Perkembangan ini dapat
dilihat dari beberapa sekolah di beberapa kota di Indonesia, sekolah-sekolah
tersebut telah melaksanakan program pendidikan bagi siswa yang berbakat
dibidang akademik, salah satunya dengan program akselerasi (percepatan
belajar). Program ini bertujuan bagi siswa yang berbakat istimewa di bidang
kecerdasan akademik sehingga dapat menyelesaikan studinya dengan lebih cepat
dari waktu yang di tentukan (Murtini dalam Susilowati, 2010). Hal ini selaras
dengan Undang-undang No. 2/1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 8
ayat (2) yang berbunyi: warga negara yang memiliki kemampuan dan
kecerdasan luar biasa berhak memperoleh perhatian khusus. Landasan hukum
akan perlunya pemberian perhatian khusus kepada peserta didik yang memiliki
kemampuan dan kecerdasan luar biasa (berbakat) memperkuat asumsi bahwa
kelompok peserta didik tersebut memiliki kebutuhan dan karakteristik yang
berbeda dari peserta didik yang berkemampuan dan memiliki kecerdasan normal
(Somantri, 2007).
Adapun untuk definisi berbakat telah mengalami banyak perubahan dan
penyempurnaan dari masa ke masa. Sehingga menimbulkan beberapa definisi.
Pada awal abad ke 20 dimana tes intelejensi mengalami perkembangan yang
cepat dan dimana orang mulai memperhatikan perbedaan-perbedaan individual
dalam kemampuan dan prestasi, anak gifted diartikan sebagai anak yang
mempunyai IQ sangat tinggi. IQ dipakai sebagai satu-satunya patokan dari
giftedness (Munandar, 1982). Pandangan ini disebut sebagai pandangan tunggal
untuk mendefinisikan anak berbakat.
Kemudian yang berkembang dewasa ini dan lebih banyak dianut,
menekankan bahwa masalah keberbakatan harus didekati dari sudut pandang
berdimensi ganda. Seperti definisi dari U.S Office of Education anak berbakat
ialah mereka yang diidentifikasikan oleh orang-orang yang profesional, dimana

1

anak tersebut karena kemampuannya yang sangat menonjol, dapat memberikan
prestasi yang tinggi. Anak-anak ini membutuhkan program pendidikan yang
berdiferensiasi dan atau pelayanan diluar jangkauan program sekolah yang biasa,
agar dapat mewujudkan sumbangannya terhadap diri sendiri maupun terhadap
masyarakat (Munandar, 1982).
Dari penjelasan diatas terlihat bahwa cara untuk memfasilitasi
keberbakatan anak adalah dengan mengadakan sistem pendidikan yang bisa
mengakomodir kelebihan mereka. Yang selama ini dikenal dan telah dilakukan
khususnya di Indonesia adalah melalui program akselerasi di sekolah-sekolah.
Adapun istilah akselerasi menurut Colangelo (dalam Akbar-Hawadi,
2006) menunjuk pada pelayanan yang diberikan (service delivery) dan
kurikulum yang disampaikan (curriculum delivery). Sedangkan untuk manfaat
akselerasi seperti dikemukakan Southern dan Jones (dalam Akbar-Hawadi,
2006) yakni meningkatkan efisiensi, meningkatkan efektivitas, pengharapan,
meningkatnya waktu untuk karir, membuka siswa pada kelompok barunya dan
ekonomis.
Namun selain memiliki manfaat dan kelebihan, belakangan ini
keberadaan kelas akselerasi banyak menjadi perbincangan karena beberapa hal
lain. Ada yang mengatakan bahwa kelas akselerasi bisa menampung siswa yang
memang punya kecerdasan jauh di atas rata-rata anak-anak seusianya, tapi tak
sedikit pula yang berpendapat bahwa kelas akselerasi justru membuat siswanya
tertekan karena kurikulum yang terlalu banyak dan tidak bisa mengembangkan
kemampuan sosialisasi mereka. Selain itu, sebagian orang tualah yang
mendorong agar anaknya masuk ke kelas tersebut, padahal anak tersebut belum
tentu berminat (Santoso dalam Susilowati, 2010). Hal ini selaras dengan
pendapat Southern dan Jones (dalam Akbar-Hawadi, 2006) yang menyebutkan
program akselerasi memiliki beberapa kelemahan. Dari segi akademik,
penyesuaian sosial, berkurangnya kesempatan ekstrakulikuler, dan penyesuaian
emosional.
Padatnya kurikulum, ruang bersosialisasi yang terbatas, dan seringkali
juga tuntutan orang tua dapat menimbulkan masalah pada siswa akselerasi
sehingga memunculkan tekanan. Berdasarkan survey awal yang dilakukan di

2

MAN 1 Malang pada bulan Februari 2011 dengan cara interview guru BK dan
siswa akselerasi, didapatkan data bahwa siswa akselerasi mengalami tekanan
diakibatkan tuntutan kurikulum yang terasa berat, keharusan menyesuaikan diri
dengan lingkungan baru, dan merasa jenuh.
Kemudian penelitian yang dilakukan penelitian yang dilakukan oleh
Sholichah (dalam Susilowati, 2010) menjelaskan bahwa siswa akselerasi
mengalami perasaan takut gagal, kaget, jenuh, merasa terbebani, dan takut tidak
bisa membahagiakan orang tua. Semua hal ini bisa menyebabkan stres pada diri
siswa akselerasi. Stres sendiri merupakan suatu tekanan atau tuntutan yang
dialami individu atau organisme agar ia beradaptasi atau menyesuaikan diri
(Nevid dkk, 2005). Diperjelas oleh Korchin (dalam Susilowati, 2010) yang
menyatakan bahwa stres merupakan aspek alamiah dan tidak dapat dihindari
dalam kehidupan seseorang. Stres dapat bersumber dari kondisi-kondisi
fisiologis, psikologis dan sosial. Stres dapat mengancam jasmani, integritas
kepribadian dan sistem sosial bila intensitasnya tinggi.
Menurut Lazarus (Greenberg, 2002) stres meliputi semua faktor seperti
stimulus, respon, penilaian kognitif atas ancaman, bentuk-bentuk coping,
mekanisme pertahanan diri, dan lingkungan pergaulan. Definisi-definisi ini
menjelaskan bahwa stres dapat terjadi pada siapa saja dan dalam kondisi atau
ruang lingkup yang beragam,
Stres yang terjadi di lingkungan sekolah termasuk sebagai stres yang
terdapat dalam aktifitas belajar atau juga bisa disebut dengan stres belajar. Stres
belajar adalah respon yang adaptif terhadap situasi eksternal sekolah yang dapat
menyebabkan terjadinya penyimpangan secara fisik dan psikologis (dalam
Susolowati, 2010). Dijelaskan oleh Jewel dan Siegall (dalam Susilowati, 2010)
bahwa stres belajar adalah suatu respon adaptif yang dipengaruhi oleh karakteristik
individual atau proses psikologis sebagai konsekuensi dari perilaku-perilaku atau
kejadian di lingkungan sekolah yang menimbulkan akibat-akibat khusus secara
psikologis maupun fisiologis terhadap perilaku seseorang. Siswa akselerasi berbeda
dengan siswa reguler yang masih dapat menikmati cukup banyak waktu luang tanpa
harus terbebani oleh kegiatan sekolah yang cukup padat maupun program
pemadatan kurikulum yang menuntut banyak waktu.

3

Munculnya stres belajar itu sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor, dan
menurut Ahmadi (dalam Susilowati, 2010) bahwa situasi yang menimbulkan stres
belajar bisa diklasifikasi yang meliputi empat macam yaitu: a) Stres yang
berhubungan dengan tugas-tugas sekolah; b) Stres yang disebabkan karena peran
yaitu adanya pertentangan peran dan kekaburan peran; c) Stres yang timbul karena
faktor sistem perilaku, hal ini sangat tergantung pada kemampuan individu untuk
membaca situasi serta memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang ada; d) Stres yang
timbul dari lingkungan fisik; e) Stres yang disebabkan karena lingkungan sosial,
faktor ini meliputi hubungan interpersonal guru, guru dan siswa, siswa dan orang
tua; f) Stres yang bersumber dari karakteristik individu, hal ini berhubungan dengan
aspek kepribadian tertentu. Misalnya: adanya kecemasan yang terus menerus,
ketakutan, dan lain-lain.
Dalam Atkinson dkk (2001) faktor yang paling dominan dalam stres adalah
faktor psikologis. Dimana faktor-faktor psikologis pembuat stres itu kerap kali
berasal dari dalam diri individu sendiri. Hal ini sesuai dengan pendapat Atkinson
dkk (2001) yang menyatakan bahwa suatu peristiwa bisa menjadi stres bagi orang
lain, tapi tidak bagi sebagian lainnya.
Ada berbagai macam teknik yang bisa digunakan untuk mengatasi problemproblem psikologis penyebab stres pada diri seseorang seperti konseling kelompok,
self talk, meditasi, yoga dan hypnoterapi, salah satunya adalah teknik psikodrama.

Psikodrama adalah salah satu bentuk variasi terapi kelompok yang
dikembangkan oleh J.L Moreno pada tahun 1946, dimana pasien didorong untuk
memainkan suatu peran emosional didepan para penonton tanpa ia sendiri
pernah dilatih sebelumnya. Tujuan dari psikodrama ini adalah membantu
seorang pasien atau sekelompok pasien untuk mengatasi masalah-masalah
pribadi dengan menggunakan permainan peran, drama, atau terapi tindakan.
Lewat cara-cara ini pasien dibantu untuk mengungkapkan perasaan-perasaan
tentang konflik, kemarahan, agresi, perasaan bersalah dan kesedihan (Semium,
2006). Dalam penelitian ini, mekanisme psikodrama yang dilakukan adalah
psikodrama dalam berkelompok.
Psikodrama dipilih sebagai alternatif terapi yang diharapkan dapat
digunakan untuk menurunkan tingkat stres pada siswa akselerasi karena
psikodrama memiliki beberapa aspek yang tidak dimiliki oleh jenis-jenis teknik

4

lain, yang secara spesifik dapat digunakan untuk mengatasi problem stres
dengan subyeknya adalah siswa akselerasi. Terapi-terapi lain memang ada yang
memiliki beberapa aspek seperti psikodrama, akan tetapi jika subyeknya adalah
siswa akselerasi maka psikodrama memiliki kelebihan tersendiri. Aspek-aspek
tersebut adalah adanya media katarsis emosi, siswa akselerasi yang merasa
tertekan dengan lingkungan akselerasinya membutuhkan media untuk katarsis.
Kemudian media dinamika sosial dalam bentuk saling dukung, siswa akselerasi
adalah remaja-remaja berusia rata-rata 13-16 tahun yang sangat membutuhkan
lingkungan sosial sebagai tempatnya mendapatkan dukungan untuk mengatasi
permasalahannya. Dan yang tidak kalah pentingnya, psikodrama memiliki aspek
refreshing. Dimana siswa-siswa akselerasi yang telah jenuh dengan aktivitas
akselerasi selama ini sangat membutuhkan hiburan, dan psikodrama memiliki
sebagian besar aspek yang diperlukan untuk mengatasi stres pada siswa
akselerasi tersebut, yang mana teknik-teknik terapi lain tidak memilikinya.
Hal lain yang membuat psikodrama dapat digunakan untuk mengatasi
problem psikologis dalam hal ini stres belajar pada siswa akselerasi adalah
karena psikodrama menggabungkan antara role play dan dialog-dialog yang
dramatis sebagai faktor utama dalam membentuk perubahan yang menetap
(Journal of Heart-Centered Therapies, 2001). Psikodrama juga memiliki 4 teknik
utama yakni: 1). Membentuk dinamika interaksi kelompok. 2). Mendorong
terciptanya pengalaman berpartisipasi setiap individu. 3). Media katarsis yang
efektif. 4). Memudahkan teknik psikoterapeutik dasar (dalam Journal of HeartCentered Therapies, 2001). Sehingga ada efek katarsis emosi yang dapat
tereksplorasi melalui substansi psikodrama dan juga teknik-tekniknya
Menurut Moreno (dalam Journal of Heart-Centered Therapies, 2001) jika
seseorang memainkan peran-peran tentang fakta atau kejadian dalam sebuah
kelompok maka ia akan mengeksplorasi ketidaksadarannya, emosi-emosi yang
tidak menyenangkan, konflik-konflik yang mendalam, dan hidup yang
bermakna, dengan aman dalam kelompok terapeutiknya.
Beberapa penyebab stres belajar pada siswa akselerasi adalah perasaan
jenuh dan tertekan dengan tuntutan kurikulum, persaingan di kelas, dan
kurangnya waktu refreshing. Pada siswa yang baru masuk di kelas akselerasi,

5

penyebab stresnya bertambah satu lagi yakni masih cenderung individualis
sehingga kurang bisa saling mendukung jika ada permasalahan di kelas.
Oleh karena itu psikodrama dapat digunakan dalam mengatasi problem
stres belajar siswa akselerasi karena akan menjadi sarana katarsis sehingga
emosi-emosi dan perasaan-perasaan negatif yang dirasakan selama menjadi
siswa akselerasi dapat disalurkan, mengeluarkan konflik-konflik mendalam
dengan diri sendiri, teman, orang tua maupun guru dalam bentuk role play dan
dialog-dialog dramatis, menumbuhkan dukungan moril antar sesama siswa
akselerasi peserta psikodrama dalam bentuk dinamika kelompok, dan sebagai
sarana refreshing disela-sela padatnya tuntutan kurikulum. Hal ini dikarenakan
poin penting dalam psikodrama yang bisa diterapkan untuk mengatasi
permasalahan stres belajar pada siswa akselerasi adalah dinamika kelompok
dalam bentuk saling support, dan media katarsis emosi berupa role play dengan
dialog-dialognya yang dramatis yang dapat membentuk perubahan yang
menetap.
Dari latar belakang diatas maka peneliti berminat untuk melakukan
penelitian dengan tema “Psikodrama Untuk Menurunkan Tingkat Stres Siswa
Akselerasi”.
B. Rumusan Masalah
Apakah psikodrama dapat digunakan untuk menurunkan tingkat stres pada siswa
akselerasi?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk menurunkan tingkat stres siswa akselerasi
melalui teknik psikodrama.

D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan manfaat baik secara
teoritis maupun praktis.
1.

Manfaat teoritis. Diharapkan dapat memberikan sumbangsih pemikiran atau
masukan yang positif bagi perkembangan ilmu psikologi, khususnya

6

mengenai pemberian teknik psikodrama untuk menurunkan tingkat stres
pada siswa akselerasi.
2.

Manfaat praktis. Melalui penelitian ini diharapkan psikodrama dapat
dijadikan alternatif intervensi yang dapat digunakan untuk membantu
menurunkan tingkat stres pada siswa akselerasi. Selain itu diharapkan juga
penelitian ini dapat memberikan gambaran mengenai kondisi psikologis
yang terkait dengan stres pada siswa akselerasi jika penelitian ini terbukti
dapat menurunkan tingkat stres pada siswa akselerasi tersebut.

7