1. Hiperkolesterolemia
Seseorang dinyatakan kelebihan kadar kolesterol dalam darah atau kolesterol tinggi jika total kadar kolesterol mencapai lebih dari 240 mgdL.
Kelebihan kolesterol jahat bisa mengakibatkan penumpukan lemak yang menyumbat pembuluh darah.
Kolesterol adalah suatu zat lemak yang beredar di dalam darah, diproduksi oleh hati dan sangat diperlukan oleh tubuh. Kolesterol berlebih akan menimbulkan
masalah terutama pada pembuluh darah jantung dan otak. Darah mengandung 80 kolesterol yang diproduksi oleh tubuh sendiri dan 20 berasal dari makanan.
Kolesterol yang diproduksi terdiri atas 2 jenis yaitu kolesterol HDL High Density Lipoprotein dan kolesterol LDL Low Density Lipoprotein. Bila kolesterol LDL
jumlahnya berlebih, di dalam darah akan diendapkan pada dinding pembuluh darah dan membentuk bekuan yang dapat menyumbat pembulun darah
aterosklerosis. Sedangkan kolesterol HDL, mempunyai fungsi membersihkan pembuluh darah dari kolesterol LDL yang berlebihan. Selain itu ada trigliserida
yang terbentuk sebagai hasil dari metabolisme makanan yang berbentuk lemak, karbohidrat dan protein yang berlebihan Dalimartha et al. 2008.
Secara normal kolesterol dapat diproduksi oleh tubuh sesuai dengan kebutuhan namun dapat meningkat karena makan yang kita makan mengandung
kolesterol. Kolesterol yang berlebihan dapat membuat penumpukan di pembuluh darah dan dapat menimbulkan penyempitan, karena itulah dapat menyebabkan
seseorang terserang stroke dan jantung. Kolesterol diangkut oleh lipoprotein menuju sel-sel yang membutuhkan
termasuk jantung dan otak, Sedangkan kelebihan kolesterol diangkut oleh HDL menuju hati yang kemudian diurai dan masuk ke empedu sebagai asam empedu.
LDL memiliki kandungan lemak yang lebih banyak dibandingkan dengan dengan HDL. LDL dianggap lemak yang jahat karena dapat menempel di dinding
pembuluh darah sedangkan HDL dianggap lemak yang baik karena membawa lemak yang berlebih menuju hati.
Mekanisme kenaikan kolesterol dalam darah dapat terjadi karena sintesa kolesterol berlebih dalam tubuh dan konsumsi kolesterol dari bahan pangan
harian, terutama yang tinggi kolesterol, seperti hati, kuning telur, otak, dan
makanan-makanan cepat saji fast food. Naiknya kolesterol darah lebih banyak disebabkan oleh peningkatan pembentukannya dalam hati yang dalam keadaan
normal mencapai 500 mghari. Penyebab lain adalah meningkatnya penyerapan kolesterol kembali dalam usus halus Hartono 1996.
Plak pada kolesterol bersifat rapuh dan mudah pecah, apabila terjadi luka pada dinding pembuluh darah dapat memicu pembetukan bekuan darah. Karena
pembuluh darah sudah tersendat oleh kolesterol maka keberadaan bekuan darah dapat menyumbat sepenuhnya aliran darah, kondisi ini disebut aterosklerosis dan
dapat terjadi di arteri pada jantung, otak ginjal atau organ vital lainnya. Kadar kolesterol yang tinggi dapat membuat darah menjadi kental sehingga mengurangi
oksigen dan gejalanya dapat dirasakan seperti sakit kepala dan pegal-pegal, namun tidak sedikit yang tanpa gejala National Cardiovascular Center Harapan
Kita 2011
2. Hipokolesterolemia