Lahan Gambut Agroforestri TELAAH PUSTAKA

air DAS yang ditunjukkan oleh respon hidrologi DAS yang diketahui melalui produksi air, erosi, dan sedimentasi Seyhan 1990.

2.3 Lahan Gambut

Ekositem gambut merupakan ekosistem yang unik yang lapisannya tersusun dari timbunan bahan organik mati yang terawetkan sejak ribuan tahun lalu, dan permukaan atasnya hidup berbagai jenis tumbuahan dan satwa liar. Jika bahan organik di bawahnya dan kehidupan diatasnya musnah, maka ekosistem ini tak dapat pulih kembali. Perubahan dari wilayah pinggiran gambut yang relatif kaya hara menjadi wilayah gambut embrogen yang miskin, diperkirakan terjadi pada kedalaman gambut antara 200-300 cm Suhardjo dan Widjaja 1976. Kondisi kesuburan gambut dipengaruhi oleh beberapa hal seperti ketebalan gambut, bahan asal, kualitas air, kematangan gambut, dan kondisi tanah dibawah gambut. Secara umum, gambut yang berasal dari tumbuhan berbatang lunak lebih subur dari pada gambut yang berasal dari tumbuhan yang berkayu. Gambut yang lebih matang lebih subur dari pada gambut yang belum matang. Gambut yang mendapat luapan air sungai atau payau lebih subur dari pada gambut yang hanya memperoleh luapan atau curahan air hujan. Gambut yang terbentuk diatas lapisan liat atau lumpur lebih subur dari pada gambut yang terdapat diatas pasir. Gambut dangkal lebih subur daripada gambut dalam.

2.4 Agroforestri

Agroforestri adalah istilah untuk sistem-sistem dan teknologi-teknologi penggunaan lahan, yang secara terencana dilaksanakan pada satu unit lahan dengan mengkombinasikan tumbuhan berkayu pohon, perdu, palem, bambu, dan lain-lain dengan tanaman pertanian danatau hewan ternak danatau ikan, yang dilakukan pada waktu yang bersamaan atau bergiliran sehingga terbentuk interaksi ekologis dan ekonomis antar berbagai kompoenen yang ada Lundgren dan Raintree 1982. Sedangkan menurut lembaga penelitian agroforestri internasional ICRAF 1999, agroforestri adalah sistem penggunaan lahan yang mengkombinasikan tanaman berkayu pepohonan, perdu, bambu, rotan, dan lainnya dengan tanaman tidak berkayu atau dapat pula dengan rerumputan, kadang-kadang ada komponen ternak atau hewan lainnya lebah atau ikan sehingga terbentuk interaksi ekologis dan ekonomis antara tanaman berkayu dengan komponen lainnya. Dari dua definisi diatas, agroforestri merupakan suatu istilah baru dari praktek-praktek pemanfaatan lahan tradisional yang memiliki unsur-unsur, penggunaan lahan atau sistem penggunaan lahan oleh manusia; penerapan teknologi; komponen tanaman semusim, tanaman tahunan danatau ternak atau hewan; waktu bisa bersamaan atau bergiliran dalam suatu periode tertentu dan ada interaksi ekologi, sosial dan ekonomi.

2.5 Jelutung