Penilaian Proses Respon Mahasiswa terhadap Learning

Analisis Implementasi Perkuliahan Vertebrata Berbasis Learning Object | The Living Kurikulum 2013: Dinamika dan Implikasi dalam Pembelajaran,32-41 Copyright © 2016 | ISBN 978-602-73551-1-8 mahasiswa terhadap implementasi perkuliahan Vertebrata berbasis Learning Object dan juga hasil belajar mahasiswa. Gambar 1 Grafik rata-rata penilaian proses mahasiswa Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk tes dan non tes. Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar mahasiswa. Instrumen yang digunakan dalam tres ini berupa pilihan ganda dengan lima pilihan jawaban. Sedangkan instrument non tes diberikan dalam bentuk angket dan penilaian produk. Angket digunakan untuk melihat respon atau tanggapan mahasiswa terhadap learning object, dan respon terhadap perkuliahan. Semua angket yang diberikan berupa angket tertutup. Angket tertutup yaitu angket yang alternatif jawabannya sudah diberikan oleh peneliti, sehingga responden tidak memiliki keleluasaan untuk menyampaikan jawaban yang diberikan kepadanya. Sedangkan penilaian produk digunakan untuk menilai hasil hasil diskusi dan tugas mandiri yang dihasilkan mahasiswa selama perkuliahan berlangsung PEMBAHASAN Hasil yang didapatkan dalam penerapan ini berupa penilaian proses selama perkulihan berlangsung, respon mahasiswa terhadap learning object sebelum dan sesudah perkuliahan, dan hasil belajar mahasiswa.

1. Penilaian Proses

Proses yang dilakukan mahasiswa dalam perkuliahan tidak terlepas dari penilaian. Proses dalam hal ini terkait dengan bagaimana mahasiswa melakukan tugas-tugas perkuliahan secara online dalam learning object seperti diskusi, tes formatif, dan tugas mandiri. Nilai proses yang diambil adalah berdasarkan data yang tercantum didalam sistem learning object terkait ketiga aspek tersebut.Secara keseluruhan, pernilaian proses dapat dilihat pada Gambar 1. Bagian nilai proses tertinggi dari keenam konsep yang dinilai didapatkan oleh tes formatif dengan nilai rata-rata diatas 90. Hal ini mengindikasikan bahwa pemahaman konsep mahasiswa terhadap materi vertebrata sudah sangat baik. Sedangkan nilai tes tugas mandiri dan forum diskusi mendapat rata-rata diatas 75 yang berarti bahwa kemampuan mahasiswa untuk berdiskusi dan membuat laporan penelitian praktikum sudah baik.

2. Respon Mahasiswa terhadap Learning

Object Presentase respon mahasiswa terhadap learning object sebelum dan sesudah perkuliahan dapat dilihat pada beberapa gambar berikut ini. Baiq H.S., Fransisca S., Riandi |The Living Kurikulum 2013: Dinamika dan Implikasi dalam Pembelajaran,33-41 Copyright © 2016 | ISBN 978-602-73551-1-8 Gambar 1.2 Grafik Respons Mahasiswa Terhadap Aspek Materi pada Learning Object Sebelum diterapkan Gambar 1.3 Grafik Respons Mahasiswa Terhadap Aspek Materi pada Learning Object Setelah diterapkan Aspek materi yang disajikan pada learning object terdiri dari beberapa komponen yaitu kesulitan, kejelasan, kemenarikan dan keterkinian. Berdasarkan hasil pengamatan Gambar 3.6 sebelum diterapkan, 76.97 mahasiswa menyatakan bahwa materi yang disajikan pada learning object tersebut tidak terlalu sulit atau tidak terlalu mudah. Tidak berbeda jauh dengan respon sebelum penerapan, 75 mahasiswa juga sepakat bahwa materi yang disajikan pada learning object tersebut tidak terlalu sulit atau tidak terlalu mudah setelah diterapkan. Hal ini mengindikasikan bahwa materi yang diberikan memiliki tingkat kesulitan yang sudah sesuai dengan apa yang diharapkan. Selain itu, hampir sama dengan komponen kesulitan materi, komponen- komponen lain seperti kejelasan, kemenarikan, dan keterkinian materi juga mendapatkan respon positif diatas 70. Komponen kejelasan materi sebelum diterapkan membuat 100 mahasiswa sepakat bahwa materi yang diberikan dalam learning object sudah sangat jelas dan sangat mudah dipahami. Akan tetapi, setelah melalui perkuliahan dengan learning object, dari 100 mahasiswa turun menjadi 71. Hal ini dapat disebabkan karena sebelum perkuliahan, tidak keseleruhan materi learning object yang diuji coba. Kemudian untuk komponen kemenarikan dan keterkinian materi, masing-masing mendapatkan respons sebesar 72.73 dan 86.36 sebelum diterapkan. Tidak jauh berbeda, sekitar 80 dan 79 mahasiswa juga memberikan respon positif terhadap aspek kemenarikan dan keterkinian, Hal ini menunjukkan bahwa materi yang disajikan menggunakan learning object menarik dan uptodate sesuai dengan perkembangan kurikulum. Analisis Implementasi Perkuliahan Vertebrata Berbasis Learning Object | The Living Kurikulum 2013: Dinamika dan Implikasi dalam Pembelajaran,34-41 Copyright © 2016 | ISBN 978-602-73551-1-8 Gambar 1.4 Grafik Respons Mahasiswa Terhadap Aspek Desain Media pada Learning Object sebelum diterapkan Gambar 1.5 Grafik Respons Mahasiswa Terhadap Aspek Desain Media pada Learning Object sebelum diterapkan. Aspek selanjutnya adalah aspek desain media. Aspek desain media terdiri dari empat komponen yaitu tampilan media untuk mengakses bagian-bagian isi materi, kemarikan komposisi learning object, keseimbangan ukuran tampilan media learning object dan teks yang disajikan, serta kesederhanaan. Bedasarkan hasil pengamatan sebelum learning object dipakai diperkuliahan 77,27 mahasiswa menyatakan bahwa tampilan learning object mempermudah dalam mendapatkan bagian- bagian dari isi materi. Sementara itu 94.45 mahasiswa menyatakan bahwa desain media yang ditampilkan dalam learning object sudah rapih. Kemudian, masing-masing 68.19 mahasiswa menyatakan bahwa komposisi warna tampilan learning object sudah seimbang dan ukuran tampilan media learning object dan teks yang disajikan sudah seimbang. Data hasil pengamatan mengenai aspek desain media dapat dilihat pada Gambar 4.25. Sedangkan setelah penerapan semua aspek desain media mendapat respons positif diatas 70 Gambar 3.9. Aspek selanjutnya yang diamati adalah aspek implementasi. Pada aspek ini hanya terdapat satu komponen yaitu kemudahan penggunaan. Berdasarkan hasil penelitian sebelum diterapkan, 77.28 mahasiwa menyatakan bahwa learning object mudah untuk digunakan. Tidak jauh berbeda, sekitar 74 menyatkan hal yang demikian setelah learning object diterapkan dalam perkuliahan vertebrata. Aspek terakhir yang diamati dalam penelitian ini adalah aspek kualitas teknis yang digunakan dalam learning object. Pada aspek ini Baiq H.S., Fransisca S., Riandi |The Living Kurikulum 2013: Dinamika dan Implikasi dalam Pembelajaran,35-41 Copyright © 2016 | ISBN 978-602-73551-1-8 Gambar 1.5 Grafik Respon Mahasiswa Terhadap Aspek Kualitas Teknis pada Learning Object Gambar 1.6 Grafik Respon Mahasiswa Terhadap Aspek Kualitas Teknis pada Learning Object setelah Perkuliahan terdapat beberapa komponen yaitu gambar, teks, warna, animasi, audio, dan video. Hasil penelitian mengenai aspek kualitas teknis sebelum diterapkan dapat dilihat pada Gambar 3.10, dan Gambar 3.11 untuk aspek kualitas teknis setelah penerapan. Berdasarkan data pada Gambar 3.10 , diatas 60 mahasiswa menyatakan bahwa kualitas Teks dan warna yang ditampilkan pada learning object sudah baik, sedangkan sisanya menyatakan bahwa kualitas teks dan warna tersebut sudah cukup baik. Kemudian, diatas 25 mahasiwa menyatatakan bahwa kualitas teknik untuk gambar, animasi, audio dan video sudah baik. Sementara sisanya diatas 50 menyatakan bahwa kualitasnya sudah cukup baik. Respons terendah untuk kualitas yang baik, terjadi pada komponen video. Oleh sebab itu, komponen ini mendapat perbaikan, sama halnya dengan komponen lainnya yang juga butuh perbaikan seperti komponen gambar, animasi, dan audio. Hasil pengamatan yang didapatkan dari setiap respon terhadap pengembangan dan implementasi learning object menginformasikan bahwa setiap aspek mendapatkan respons antara baik dan cukup baik. Hal ini mengindikasikan bahwa pengembangan program pengajaran vertebrata berbasis learning object dengan sistem e-learning dapat dilakukan dengan baik. Analisis Implementasi Perkuliahan Vertebrata Berbasis Learning Object | The Living Kurikulum 2013: Dinamika dan Implikasi dalam Pembelajaran,36-41 Copyright © 2016 | ISBN 978-602-73551-1-8 Gambar 1.7Grafik Pendapat Mahasiswa terhadap Komponen Perkuliahan dengan Learning Object

3. Respon Mahasiswa terhadap Sistem