Pengertian Lumut Bagian mata

Untuk mengetahui peranan tumbuhan lumut bagi ekosistem dan kehidupan manusia. Untuk mengetahui bagaimana tumbuhan lumut menyesuaikan diri terhadap masalah hidup di darat. 1.4.Manfaat penulisan. Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi kewajiban dalam tugas perkuliahan serta untuk lebih mendalami pembahasan materi tentang tumbuhan lumut bryophyta . 1.5.Metode penulisan. Adapun metode penulisan yang di gunakan oleh penulis bersumber dari buku-buku dan juga dari internet.

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Lumut

Secara ilmu tumbuhan, lumut termasuk Bryophyta, atau tumbuhan non vaskuler. Mereka dapat dibedakan dari yang serupa liverworts Marchantiophyta atau Hepaticae dengan multi-cellular mereka rhizoids. Lain perbedaan bukanlah universal untuk semua lumut dan semua liverworts, yang membedakan “batang” dan “daun-daun”, ketiadaan daun-daun yang terbagi-bagi atau berlekuk, dan ketidakhadiran daun-daun diatur dalam tiga golongan, semua menunjuk tumbuhan lumut. Sebagai tambahan terhadap kekurangan suatu sistem vaskuler, lumut mempunyai gametophyte-dominant siklus hidup, yaitu. sel haploid untuk kebanyakan siklus hidupnya. Sporophytes diploid berumur pendek dan dependent pada atas gametophyte. Ini adalah berlawanan dengan pola aturan yang diperlihatkan oleh kebanyakan “tumbuhan tingkat tinggi”. Di dalam tumbuhan vaskuler, sebagai contoh, haploid generasi diwakili oleh pollen dan ovule, sedang diploid generasi adalah tumbuhan berbunga yang umum dikenal. Ciri-ciri lumut: v Lumut mempunyai klorofil sehingga sifatnya autotrof. Lumut tumbuh di berbagai tempat, yang hidup pada daun-daun disebut sebagai epifit. Jika pada hutan banyak pohon dijumpai epifit maka hutan demikian disebut hutan lumut. v Akar dan batang pada lumut tidak mempunyai pembuluh angkut xilem dan floem. Pada tumbuhan lumut terdapat Gametangia alat-alat kelamin yaitu: Alat kelamin jantan disebut Anteridium yang menghasilkan Spermatozoid. Alat kelamin betina disebut Arkegonium yang menghasilkan Ovum. v Jika kedua gametangia terdapat dalam satu individu disebut berumah satu Monoesius. Jika terpisah pada dua individu disebut berumah dua Dioesius. Gerakan spermatozoid ke arah ovum berupakan Gerak Kemotaksis, karena adanya rangsangan zat kimia berupa lendir yang dihasilkna oleh sel telur. v Sporogonium adalah badan penghasil spora, dengan bagian bagian :- Vaginula kaki – Seta tangkai – Apofisis ujung seta yang melebar – Kotak Spora : Kaliptra tudung dan Kolumela jaringan dalam kotak spora yang tidak ikut membentuk spora. Spora lumut bersifat haploid.

2.2. Klasifikasi