Instrumen Keuangan Bab 2 Akuntansi untuk Instrumen Derivatif

Bab 2 Akuntansi untuk Instrumen Derivatif Pada keadaan perekonomian yang diliputi ketidakpastian, misalnya pasar yang sering bergejolak, adanya teknologi baru, dan deregulasi akan membuat manajer keuangan bekerja dalam tekanan karena dibayangi oleh risiko bisnis. Derivatif merupakan produk atau instrumen yang dikembangkan oleh komunitas keuangan dalam rangka mengelola risiko bisnis akibat perubahan harga pasar. Instrumen derivatif berguna untuk manajemen risiko karena nilai wajar atau arus kas dari instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengimbangi atau saling hapus offsetting perubahan nilai wajar atau arus kas dari aset atau liabilitas yang berisiko.

2.1. Instrumen Keuangan

Instrumen keuangan didefinisikan sebagai kas, kepemilikan dalam suatu entitas, atau hak kontraktual untuk menerima atau memberikan uang tunai atau instrumen keuangan lain yang menguntungkan atau tidak menguntungkan. Berdasarkan definisi ini, aset dan kewajiban tradisional seperti utang wesel, piutang wesel, investasi pada sekuritas utang dan ekuitas, dan utang obligasi merupakan instrumen keuangan. Peraga 2-1 menyajikan contoh instrumen keuangan tradisional dan dasar penilaiannya. Peraga 2-1 Instrumen Keuangan Tradisional dan Dasar Penilaiannya Instrumen Keuangan Tradisional Dasar Penilaian Kas Nilai wajar Piutang Dagang dan Piutang Wesel Nilai wajar Investasi pada Sekuritas Utang Nilai wajar atau kos amortisasian, tergantung pada klasifikasi sekuritas Investasi pada Sekuritas Ekuitas Nilai wajar Utang Dagang dan Utang Wesel Kos atau kos amortisasian Utang Obligasi Kos atau kos amortisasian Definisi instrumen keuangan juga mencakup instrumen keuangan yang inovatif dan kompleks. Instrumen keuangan yang inovatif dan kompleks tersebut dikenal sebagai instrumen keuangan derivatif atau sekuritas derivatif atau cukup disebut derivatif, karena nilainya diderivasi atau diturunkan dari nilai-nilai aset lainnya misalnya, saham, obligasi, atau komoditas atau berhubungan dengan indikator yang ditentukan pasar misalnya, suku atau tingkat bunga. NUROFIK – STIE YKPN HALAMAN 1 Terdapat beberapa jenis sekuritas derivatif, antara lain kontrak future futures contracts, kontrak forward forward contracts, kontrak opsi options contracts, dan swaps. Berikut ini uraian singkat masing-masing. Kontrak future adalah kontrak berjangka untuk membeli atau menjual sejumlah aset tertentu pada harga tertentu yang disepakati sekarang dan bersifat tetap disebut sebagai forward rate, pada kuantitas tertentu disebut sebagai jumlah nosional, dan tanggal penyerahan yang disepakati disebut forward date. Kontrak future terjadi di bursa resmi bursa saham, bursa komoditas sehingga kontrak bersifat terstandarisasi standardized contract. Kontrak forward adalah sama dengan kontrak future. Perbedaannya, kontrak forward dilakukan di luar bursa resmi yang dikenal sebagai OTC over-the- counter, sehingga kontrak forward tidak memiliki standar. Kontrak opsi adalah kontrak yang memberi hak tetapi bukan kewajiban kepada pemegangnya untuk membeli disebut sebagai call options atau menjual disebut sebagai put options item tertentu pada harga yang ditetapkan sekarang untuk penyerahan tertentu di masa yang akan datang. Kontrak swap adalah kontrak dimana dua pihak saling mempertukarkan aliran kas dengan aliran kas lainnya. Bentuk umum swap adalah tingkat bunga. Ilustrasi Instrumen Keuangan Tradisional Untuk menggambarkan akuntansi instrumen keuangan tradisional, diasumsikan PT. ZIGZAG, pada tanggal 2 Januari 2015, membeli 1.000 lembar saham biasa PT. SEMESTA seharga Rp100.000. Sekuritas ini diklasifikasi sebagai sekuritas diperdagangkan trading karena sekuritas dibeli dengan maksud untuk dijual kembali dalam waktu singkat. Jurnal untuk mencatat investasi pada tanggal 2 Januari 2015, adalah sebagai berikut: 2 Januari 2015 Sekuritas Diperdagangkan Rp100.000 Kas Rp100.000 Selanjutnya, jika pada tanggal 31 Maret harga saham-saham SEMESTA naik Rp20 per lembar saham, maka nilai wajar investasi ZIGZAG di SEMESTA adalah Rp120.000. Oleh karena sekuritas diperdagangkan dilaporkan pada nilai wajar dan keuntungan atau rugi yang belum direalisasi dilaporkan di dalam laporan laba atau rugi, maka pada tanggal 31 Maret 2015 dibuat jurnal penyesuaian sebagai berikut ini. 31 Maret 2015 Penyesuaian Nilai Wajar Sekuritas - Diperdagangkan Rp20.000 Keuntungan atau Rugi Kepemilikan Belum Direalisasi – Pendapatan Rp20.000 Pada tanggal 1 April 2015, ZIGZAG menjual kepemilikan atas saham-saham SEMESTA seharga Rp120.000 dan membuat jurnal sebagai berikut: 1 April 2015 Kas Rp120.000 NUROFIK – STIE YKPN HALAMAN 2 Sekuritas Diperdagangkan Rp100.000 Laba Penjualan Sekuritas 20.000 Pada akhir periode pelaporan 30 Juni 2015, ZIGZAG membuat jurnal berikut ini untuk menghilangkan saldo akun Penyesuaian Nilai Wajar Sekuritas – Diperdagangkan: 30 Juni 2015 Keuntungan atau Rugi Kepemilikan Belum Direalisasi - Pendapatan Rp20.000 Penyesuaian Nilai Wajar Sekuritas – Diperdagangkan Rp20.,000 Peraga 2-2 berikut ini mengikhtisarkan jumlah yang dilaporkan pada Laporan Laba Rugi atas investasi ZIGZAG pada instrumen keuangan SEMESTA. Peraga 2-2 Pengaruh laba Dilaporkan pada Laporan Laba Rugi Tanggal Transaksi Pengaruh Laba Rugi 31-Mar-2015 Kenaikan nilai wajar saham-saham PT. SEMESTA Rp20,000 1-Apr-2015 Penjualan saham-saham PT. SEMESTA 20,000 30-Jun-2015 Mengeliminasi laba kepemilikan belum direalisasi 20,000 Rp20,000 Seperti yang ditunjukkan pada Peraga 2-3, penggunaan akuntansi nilai wajar untuk instrumen keuangan tersebut mengakibatkan laba Rp20.000 yang dilaporkan pada kuartal pertama 1 Januari - 31 Maret, ketika nilai saham SEMESTA meningkat; laba tidak dilaporkan pada kuartal kedua 1 April - 30 Juni. Selain itu, ZIGZAG melaporkan sekuritas diperdagangkan pada neraca sesuai nilai wajarnya pada tanggal neraca. Ilustrasi Instrumen Keuangan Derivatif Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 552011, instrumen derivatif adalah instrumen keuangan atau perjanjian kontrak lainnya yang memiliki tiga karakteristik sebagai berikut: a Memiliki 1 satu atau lebih variabel pokok yang mendasari underlying dan 2 satu atau lebih jumlah nosional atau syarat pembayaran atau keduanya. Persyaratan perjanjian tersebut menentukan besarnya nilai penyelesaian perjanjian settlements, dan pada beberapa kasus, menentukan apakah suatu penyelesaian diperlukan. b Persyaratan perjanjian tidak memerlukan investasi awal bersih initial net investment, atau memerlukan investasi awal bersih dalam jumlah yang relatif kecil dibandingkan dengan jumlah yang dibutuhkan oleh jenis perjanjian lainnya yang diperkirakan akan menghasilkan efek yang sama terhadap perubahan dalam faktor-faktor pasar. NUROFIK – STIE YKPN HALAMAN 3 c Persyaratan perjanjian mengharuskan atau memungkinkan penyelesaian sekaligus net settlement, atau instrumen derivatif dapat segera diselesaikan dengan sarana terpisah di luar perjanjian tersebut, atau persyaratan perjanjian mengakibatkan penyerahan aset sehingga penyelesaian yang terjadi secara substansial tidak berbeda dengan net settlement par. 05. Selanjutnya, PSAK No. 552011 memberikan penjelasan untuk beberapa terminologi yang terkandung di dalam definisi sekuritas derivatif sebagai berikut ini. NUROFIK – STIE YKPN HALAMAN 4 Variabel pokok adalah tingkat bunga, nilai surat berharga, harga komoditi, kurs valuta asing, indeks harga atau kurs, atau variabel penentu lainnya. Variabel pokok dapat berupa harga atau tingkat bunga suatu aset atau kewajiban tetapi bukan aset atau kewajiban itu sendiri par. 06. Jumlah nosional merupakan suatu jumlah dalam unit valuta, saham, dan atau satuan unit lainnya yang disebutkan dalam perjanjian. Penyelesaian instrumen derivatif dengan jumlah nosional tertentu ditentukan oleh interaksi antara jumlah nosional dengan variabel pokoknya. Interaksi dapat berupa perkalian sederhana, atau berupa rumus dengan faktor average atau konstanta yang lain par. 07. Syarat pembayaran adalah jumlah yang harus dibayar pada saat penyelesaian kontrak apabila variabel pokok berubah sesuai dengan syarat perjanjian par. 08. Investasi awal bersih initial net investment. Berbagai macam instrumen derivatif tidak memerlukan investasi awal bersih. Beberapa instrumen yang lain memerlukan investasi awal bersih sebagai kompensasi atas nilai tunai contoh, premi atas opsi atau untuk kondisi yang lebih atau kurang menguntungkan dibandingkan dengan kondisi pasar contoh, premi kontrak pembelian berjangka pada tingkat harga kurang dari kurs berjangka yang berlaku saat itu [ current forward price]. Instrumen lainnya memerlukan pertukaran valuta atau aset lainnya pada saat terjadinya transaksi, dimana nilai investasi bersih merupakan selisih nilai wajar aset yang dipertukarkan. Instrumen derivatif tidak memerlukan investasi awal bersih dalam perjanjian sejumlah nosional atau jumlah nosional ditambah premi atau dikurangi diskonto atau sebesar perkalian jumlah nosional dengan variabel pokoknya par. 09. Penyelesaian sekaligus. Suatu kontrak memenuhi ketentuan pada paragraf 5c apabila ketentuan penyelesaian memenuhi salah satu dari kriteria berikut: a Tidak satu pihak pun diharuskan untuk menyerahkan aset yang berhubungan dengan variabel pokok underlying atau yang memiliki nilai pokok, nilai tercatat, nilai nominal, jumlah saham, atau denominasi lain sebesar jumlah nosional atau jumlah nosional ditambah premi atau dikurangi diskonto. Contoh, sebagian besar swap tingkat bunga tidak mengharuskan salah satu pihak melakukan penyerahan aset berbunga dengan nilai pokok sebesar jumlah nosional perjanjian. b Salah satu pihak disyaratkan untuk melakukan penyerahan jenis aset seperti yang dalam 10a, tetapi terdapat mekanisme pasar yang akan membantu penyelesaian sekaligus net settlement, contohnya, adanya bursa yang memungkinkan penjualan kontrak atau pembelian perjanjian yang merupakan lawan kontrak asalnya. c Salah satu pihak disyaratkan untuk melakukan penyerahan jenis aset seperti yang dijelaskan pada paragraf 10a, tetapi aset tersebut mudah dikonversi menjadi kas atau aset itu sendiri merupakan instrumen derivatif. Contoh dari perjanjian ini adalah kontrak berjangka yang mensyaratkan penyerahan surat berharga ekuitas yang diperdagangkan di bursa. Walaupun jumlah saham yang akan diserahkan sama dengan jumlah nosional perjanjian dan harga saham merupakan variabel pokoknya underlying, surat berharga yang diperdagangkan di bursa mudah NUROFIK – STIE YKPN HALAMAN 5 dikonversi menjadi kas. Contoh lain adalah swaption-opsi yang mensyaratkan penyerahan kontrak swap, yang merupakan instrumen derivatif par. 10. Berikut ini ilustrasi untuk membantu mempermudah dalam memahami penyelesaian sekaligus net settlement. Untuk mengurangi risiko akibat kenaikan harga minyak pada dua bulan yang akan datang, PT. DIAGONAL melakukan kontrak dengan PT. MINA untuk membeli 10.000 barrel minyak mentah pada harga Rp100 per barrel. Kontrak ditandatangani pada 2 Januari 2015 dan akan berakhir pada 1 Maret 2015. Jika pada saat penyelesaian kontrak, yaitu 1 Maret 2015, harga minyak mentah di pasar terbuka adalah Rp110 per barrel, maka pada tanggal tersebut MINA akan diminta untuk menyerahkan 10.000 barrel minyak kepada DIAGONAL sebagai pertukaran dengan Rp100 per barrel atau cukup menyerahkan kas sebesar Rp100.000 Rp110 – Rp100 × 10.000 barrel, yaitu selisih antara harga pasar minyak pada tanggal penyelesaian dengan harga kesepakatan dalam kontrak. Penyerahan kas sebesar Rp100.000 oleh MINA kepada DIAGONAL disebut sebagai penyelesaian sekaligus net settlement. Derivatif memenuhi definisi aset atau liabilitas dan harus diakui pada laporan keuangan. Semua derivatif harus dilaporkan pada nilai wajar, karena akuntansi nilai wajar akan memberikan pengguna laporan informasi terbaik tentang instrumen keuangan derivatif di neraca dan laporan laba rugi. Jika mengandalkan dasar penilaian yang lain untuk derivatif, seperti kos historis, akan tidak masuk akal karena banyak derivatif memiliki kos historis nol. Peraga 2-3 berikut ini meringkas derivatif umum, underlyings terkait, dan dasar penilaian. Peraga 2-3 Instrumen Keuangan Derivatif dan Dasar Penilaiannya Instrumen Keuangan Derivatif Underlyings Dasar Penilaian Swap dan Opsi suku bunga Tingkat bunga Nilai wajar Futures indeks saham dan Opsi saham Harga saham Nilai wajar Futures dan Opsi komoditas Harga komoditas Nilai wajar Future dan Opsi matauang Kurs pertukaran Nilai wajar Apabila nilai-nilai aset yang mendasari berubah, perusahaan yang memegang derivatif dapat mengalami kerugian atau keuntungan yang signifikan. Untuk memperjelas apa yang telah diuraikan, berikut ini akan disajikan ilustrasi akuntansi untuk instrumen keuangan derivatif. Berikut ini ilustrasi pengukuran dan pelaporan instrumen keuangan derivatif yang nilainya dikaitkan dengan harga pasar saham biasa PT. SEMESTA lihat kembali NUROFIK – STIE YKPN HALAMAN 6 ilustrasi untuk instrumen keuangan tradisional sebagaimana telah dikemukakan. Alih-alih membeli saham, PT ZIGZAG dapat memperoleh keuntungan dari kenaikan nilai saham SEMESTA dengan menggunakan instrumen keuangan derivatif, misalnya opsi beli call option. Suatu opsi beli akan memberikan hak tetapi bukan kewajiban kepada pemegang opsi untuk membeli saham pada harga yang telah ditetapkan sering disebut sebagai harga opsi atau strike price. Sebagai contoh, asumsikan ZIGZAG masuk ke dalam kontrak opsi beli dengan PT GLOBAL INVESTAMA GLOBAL, yang memberikan ZIGZAG opsi untuk membeli saham SEMESTA pada harga Rp100 per lembar saham. Jika harga saham SEMESTA naik diatas Rp100, ZIGZAG akan melaksanakan opsi beli saham pada harga Rp100 per lembar saham. Sebaliknya, jika saham-saham SEMESTA tidak pernah naik diatas Rp100 per lembar, opsi beli menjadi tidak berharga dan ZIGZAG mengakui kerugian. Untuk menggambarkan akuntansi opsi beli, asumsikan ZIGZAG membeli kontrak opsi beli pada tanggal 2 Januari 2015 ketika saham SEMESTA diperdagangkan pada harga Rp100 per lembar saham. Persyaratan kontrak memberikan ZIGZAG opsi untuk membeli 1.000 lembar saham disebut sebagai jumlah nosional SEMESTA dengan harga opsi Rp100 per lembar saham. Opsi berakhir pada tanggal 1 April 2015. ZIGZAG membeli opsi beli seharga Rp400 dan membuat jurnal sebagai berikut: 2 Januari 2015 Kontrak Opsi Beli Rp400 Kas Rp400 Pembayaran sebesar Rp400 disebut sebagai premium opsi. Nilai premium opsi terdiri atas dua komponen, yaitu nilai intrinsik intrinsic value dan nilai waktu opsi time value. Pada umumnya nilai premium opsi jauh lebih sedikit dibandingkan kos perolehan saham SEMESTA secara langsung dan menunjukkan nilai opsi beli pada titik waktu tersebut. Dalam kasus ini, opsi memiliki nilai wajar lebih besar dari nol, karena ada harapan bahwa harga saham SEMESTA akan meningkat di atas harga opsi selama jangka waktu opsi ini sering disebut sebagai nilai waktu dari opsi. Selanjutnya diasumsikan, pada tanggal 31 Maret 2015, harga saham SEMESTA naik menjadi Rp120 per saham dan nilai intrinsik bagi ZIGZAG atas kontrak opsi beli adalah Rp20.000. Nilai intrinsik adalah perbedaan antara harga pasar dan harga opsi yang telah ditetapkan pada setiap titik waktu. Artinya, ZIGZAG dapat melaksanakan opsi beli dan membeli 1.000 saham dari GLOBAL pada harga Rp100 per saham dan kemudian menjual saham di pasar seharga Rp120 per saham. Keadaan yang demikian akan memberikan ZIGZAG keuntungan sebesar Rp20.000 Rp120.000 - Rp 100,000 atas kontrak opsi. Jurnal untuk mencatat kenaikan nilai intrinsik opsi adalah sebagai berikut: 31 Maret 2015 Kontrak Opsi Beli Rp20.000 Laba Rugi Kepemilikan Belum Direalisasi - Pendapatan Rp20.000 Jika pada tanggal 31 Maret 2015, penilaian pasar menunjukkan bahwa nilai waktu NUROFIK – STIE YKPN HALAMAN 7 dari opsi adalah Rp100, maka jurnal untuk mencatat perubahan dalam nilai opsi adalah sebagai berikut: 31 Maret 2015 Laba Rugi Kepemilikan Belum Direalisasi - Pendapatan Rp300 Kontrak Opsi Beli Rp400 – Rp100 Rp300 Pada 31 Maret 2015, ZIGZAG harus melaporkan kontrak opsi beli di neraca pada nilai wajarnya, yaitu Rp20.100. Laba kepemilikan belum direalisasi menambah laba bersih periode berjalan sedangkan rugi nilai waktu dari opsi mengurangi laba bersih periode berjalan. Jurnal untuk mencatat penyelesaian kontrak opsi beli dengan SEMESTA pada tanggal 1 April 2015 adalah sebagai berikut: 1 April 2015 Kas Rp20.000 Rugi Penyelesaian Kontrak Opsi 100 Kontrak Opsi Beli Rp20.100 Peraga 2-4 berikut ini mengikhtisarkan pengaruh kontrak opsi beli pada laba bersih ZIGZAG. Peraga 2-4 Pengaruh Kontrak Opsi Beli pada Laba Bersih Tanggal Transaksi Pengaruh Laba Rugi 31-Mar- 2015 Kenaikan bersih nilai opsi beli Rp20.000 - Rp300 Rp19,700 1-Apr- 2015 Penyelesaian opsi beli 100 Laba bersih total Rp19,600 Berdasarkan contoh yang telah diuraikan, untuk melakukan investasi awal pada saham-saham SEMESTA instrumen keuangan tradisional, ZIGZAG harus membayar penuh kos saham. Jika ZIGZAG membeli saham SEMESTA dan harga saham SEMESTA naik, ZIGZAG akan memperoleh keuntungan. ZIGZAG juga berisiko rugi jika saham-saham SEMESTA mengalami penurunan nilai. Sebaliknya, derivatif memerlukan sedikit investasi awal dan derivatif tidak terkena semua risiko yang terkait dengan kepemilikan pada variabel pokok yang mendasari underlying karena kontrak opsi beli akan terealisasi hanya jika terjadi kenaikan nilai. Artinya, jika harga saham SEMESTA turun di bawah Rp100 per saham, ZIGZAG tidak akan memanfaatkan opsi tersebut, karena opsi beli tidak berharga. Tidak seperti instrumen keuangan tradisional, ZIGZAG dapat memperoleh keuntungan dari opsi beli tanpa harus memiliki saham. Fitur ini disebut sebagai net settlement penyelesaian sekaligus dan berfungsi untuk mengurangi biaya transaksi yang berkaitan dengan derivatif. NUROFIK – STIE YKPN HALAMAN 8

2.2. Derivatif Digunakan sebagai Lindung Nilai