Terapan Manfaat Penelitian 1. Pengembangan Ilmu Teoritis

21

1.4.2. Terapan

1. Dapat menurunkan proses inflamasi pada pasien PGK stadium V yang menjalani hemodialisis di unit hemodialisis RSUD. Dr. Moewardi Surakarta. 2. Dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian pasien PGK stadium V yang menjalani hemodialisis di unit hemodialisis RSUD. Dr. Moewardi Surakarta. 22

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. PENYAKIT GINJAL KRONIK

Penyakit ginjal kronik adalah suatu proses patofisiologis dengan etiologi yang beragam yang dapat mengakibatkan penurunan fungsi ginjal secara progresif dan pada umumnya akan berakhir dengan gagal ginjal. Gagal ginjal adalah suatu keadaan klinis yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal yang irreversibel, dimana pada suatu derajat sehingga memerlukan terapi pengganti ginjal yang tetap, baik berupa dialisis atau transplantasi ginjal Suwitra K, 2006. Pada pedoman KDOQI, batasan penyakit ginjal kronik adalah kerusakan ginjal yang terjadi selama atau lebih dari 3 bulan, berdasarkan kelainan patologik atau petanda kerusakan ginjal seperti kelainan pada urinalisis. Selain itu, batasan ini juga memperhatikan derajat fungsi ginjal atau laju filtrasi glomerulus LFG , seperti terlihat pada tabel di bawah ini KDOQI, 2002. Tabel 2.1.Kriteria Penyakit Ginjal Kronik Kriteria Penyakit Ginjal Kronik 1. Kerusakan ginjal renal damage yang terjadi lebih dari 3 bulan, berupa kelainan struktural atau fungsional, dengan atau tanpa penurunan laju filtrasi glomerulus LFG, dengan manifestasi : - Kelainan patologis - Terdapat tanda kelainan ginjal, termasuk kelainan dalam komposisi darah atau urin, atau kelainan dalam test pencitraan imaging test 2. Laju filtrasi glomerulus LFG kurang dari 60 mlmenit1,73m 2 selama 3 bulan dengan atau tanpa kerusakan ginjal. Dikutip dari KDOQI, 2002 Pada individu dengan penyakit ginjal kronik, klasifikasi stadium ditentukan oleh nilai laju filtrasi glomerulus, yaitu stadium yang lebih tinggi menunjukkan nilai laju filtrasi glomerulus yang lebih rendah. 7