Pengertian Belajar Prestasi Belajar

1. Dengan PKP siswa menjadi aktif dan kritis sehingga mengurangi verbalisme siswa tentang pernafasan manusia. 2. Dengan langkah-langkah PKP siswa terangsang untuk bersikap ilmiah dalam kehidupan sehari-hari. 3. Meningkatkan rasa ingin tahu siswa dan senang pada pembelajaran sehingga siswa termotivasi belajar. 2.Manfaat bagi guru a. Guru dapat mengembangkan alat peraga murah dalam PKP yang lebih menarik dan bervariasi sehingga dapat melibatkan siswa secara aktif dan kreatif dalam pembelajaran IPA khususnya pernafasan. b. Guru dapat membuat skenario pembelajaran yang menantang siswa untuk berfikir tingkat tinggi sehingga pengetahuan siswa masuk ingatan jangka panjang Long Term Memory 3.Manfaat bagi sekolah 1. SDN 1 Gagaksipat dapat lebih meningkatkan hasil belajar khususnya mata pelajaran IPA. 2. Hasil penelitian ini dapat diujicobakan pada mata pelajaran lain dan kelas yang berbeda. 3. Hasil penelitian ini dapat dilaksanakan dan menjadi bahan penelitian selanjutnya.

BAB II KAJIAN PUSTAKALANDASAN TEORI

A. Prestasi Belajar dan Belajar

1. Pengertian Belajar

Slameto 2003 : 2 mendefinisikan belajar sebagai suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Arief. S. Sadiman Rahardjo, Anung Haryono dan Rahardjito 2002 : 1 mengemukakan bahwa “Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup sejak dia masih bayi hingga keliang lahat”. Menurut salah satu pertanda seorang telah belajar sesuatu adalah adanya perubahan tingkat laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik perubahan yang bersifat pengetahuan kognitif dan keterampilan Psikomotor maupun menyangkut nilai dan sikap afektif. Menurut Nana Sudjana 1996: 5 “Belajar adalah suatu perubahan pada diri seseorang”. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan, serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu yang belajar Dari ketiga pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu kegiatan yang sengaja dilakukan individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan. Sebagai hasil latihan pengalaman individu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan yang ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku.

2. Prestasi Belajar

Istilah hasil belajar berasal dari bahasa Belanda “prestatie,” dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha. Dalam literature, prestasi selalu dihubungkan dengan aktivitas tertentu, seperti dikemukakan oleh Robert M. Gagne 1988 : 65 bahwa dalam setiap proses akan selalu terdapat hasil nyata yang dapat diukur dan dinyatakan sebagai hasil belajar achievement seseorang. Sedangkan menurut S. Nasution 1996:17 prestasi belajar adalah: “Kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni: kognitif, affektif dan psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut.” Muhibbin Syah 1997 : 141 menjelaskan bahwa: “Prestasi belajar merupakan taraf keberhasilan murid atau santri dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah atau pondok pesantren dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu. Perubahan sebagai hasil belajar bersifat menyeluruh. Menurut pandangan ahli jiwa Gastalt, bahwa perubahan sebagai hasil belajar bersifat menyeluruh baik perubahan pada perilaku maupun kepribadian secara keseluruhan. Belajar bukan semata-mata kegiatan mekanis stimulus respon, tetapi melibatkan seluruh fungsi organisme yang mempunyai tujuan-tujuan tertentu. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah kesempurnaan hasil yang dicapai dari suatu kegiatanperbuatan atau usaha yang dapat memberikan kepuasan emosional, dan dapat diukur dengan alat atau tes tertentu. Dalam proses pendidikan prestasi dapat diartikan sebagai hasil dari proses belajar mengajar yakni, penguasaan, perubahan emosional, atau perubahan tingkah laku yang dapat diukur dengan tes tertentu.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES PADA SISWA KELAS V TUNA GRAHITA SLB NEGERI SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2008 2009

0 5 93

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS V SLB A YKAB SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 3 16

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA ( KONSEP PESAWAT SEDERHANA ) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V SDN 01 WIDODAREN TAHUN PELAJARAN 2009 2010

2 31 92

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI TERMOKIMIA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI I TERAS BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2008 2009

0 4 16

PENERAPAN PENDEKATAN PARTISIPATORIS DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR IPS KELAS V SEMESTER I SDN TOYOGO 2 TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 6 80

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI EKSPERIMEN SISWA KELAS III SDN 3 JENENGAN SAWIT BOYOLALI TAHUN 2009 2010

0 12 89

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI MULTIMEDIA PADA SISWA KELAS VI SDN SLEMBARAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2008 2009

1 6 103

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TENTANG KONSEP PESAWAT SEDERHANA PADA BIDANG STUDI IPA MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL BAGI SISWA KELAS V SDN 02 ISER TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 5 40

PENDAHULUAN Peningkatan Hasil Belajar Matematika Dengan Menggunakan Media Dekak Pada Siswa kelas IV SDN 1 Gagaksipat Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2011/2012.

0 5 7

PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN PAMINGGIR V KECAMATAN GARUT KOTA KABUPATEN GARUT

0 0 6