Peran Microblogging Twitter dalam proses Online Self Disclosure (Studi pada kalangan Twitter user Following @The_Discomafia)

Peran Microblogging Twitter dalam proses Online Self Disclosure
(Studi pada kalangan Twitter user Following @The_Discomafia)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai
Persyaratan Memenuhi Gelar Sarjana (S-1)

Oleh

Rizqi F Setyo Maulana
(06220243)

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.
Puja dan puji syukur Alhamdulilah peneliti panjatkan kepada Allah SWT. Atas berkat

rahmat dan segala hidayah yang telah dilimpahkan oleh-Nya lah penulis akhirnya mampu
menyelesaikan karya ilmiah tugas akhir yang diperlukan guna mendapatkan gelar Sarjana Ilmu
Komunikasi di kampus tercinta ini.
Penulis sendiri menyadari betul bahwa dalam upayanya menyelesaikan tugas akhir ini tentunya
masih terdapat sejumlah kekurangan-kekurangan yang sekiranya dapat ditutupi dengan saran
serta kritik dari pihak-pihak yang membaca tulisan karya ilmiah ini.
Dalam proses penulisan tugas akhir ini, penulis telah mendapat banyak sekali bantuan berupa
saran bimbingan, dukungan serta doa dari berbagai pihak yang telah mendukung perjalanan
penulis dalam menyelesaikan jenjang pendidikan S-1 di Universitas Muhammadiyah Malang.
Untuk itu penulis berniat menyampaikan penghargaan serta ucapan terimakasih sebesar-besarnya
pada:
1. Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Nurudin S.Sos., M.Si selaku dosen pembimbing pertama yang telah banyak
membantu penyelesaian tugas akhir ini dengan penuh kepercayaan dan
pengertian.
3. Dr. Ahmad Habib, MA selaku dosen pembimbing kedua yang bersedia
mengarahkan penulisan tugas akhir ini dengan penuh kepercayaan hingga
akhirnya karya ilmiah Skripsi ini selesai
4. Segenap pihak informan yang bersedia meluangkan waktunya untuk sekedar
berbincang-bincang dengan penulis, guna memadatkan sejumlah kesimpulan dari

tujuan penelitian yang ingin penulis capai: Mbak Rahne Putri, Mas Tulik (selaku
social media strategist yang saya hormati), Bu Rosi, rekan seperjuangan: Pandu,

Febe, dan Deni (yang senantiasa meramaikan timeline Twitter dan bersedia saya
stalking timeline-nya di masa penelitian).
5. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah bersabar mencurahkan segenap
perhatian dan kasih sayangnya kepada penulis. Terimakasih banyak atas semua
keikhlasan dan doa restu yang dipercayakan kepada ananda.
6. Kedua adik kembar saya. Terimakasih banyak atas dukungan kalian.
7. Nadia, Irma, Vera, Resty dan beberapa pihak yang telah memotivasi saya untuk
menjadi individu yang baik kedepannya nanti.
8. Emas Didik, Denny Subagyono, Pandu, Yudhit, Randy, Ciprut, Febe, Sitta, Ayu’,
Mas Pras, dan segenap kawan-kawan yang bersedia menghapal nama saya di
kehidupan yang singkat ini. Terimakasih banyak atas dukungan moril dan
spiritual yang kalian berikan.
9. Rekan-rekan www.ceritamu.com (Agil, Yoga, Mbak Dea, Mas Adi), dan Pak
Amir yang mempercayakan saya untuk meniti awal karir saya dibidang online
journalism di Start Up yang anda dirikan.

Penulis berharap semoga kita semua dalam lindungan, hidayah dan berkah

Allah SWT dan semoga karya tulis ini bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.
Wassalamualaikum Wr.Wb

Malang. 31 Oktober 2012

Penulis
Rizqi F Setyo Maulana

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………… i
LEMBAR PERSETUJUAN……………………………………………...……………….ii
SURAT PERNYATAAN………………………………………………………………….iii
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………..iv
ABSTRAKSI……………………………………………………………….……………….v
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………..vi
BAB.I PENDAHULUAN
Latar Belakang…………………………………………..…………………………..1
Rumusan Masalah……………………………………………….……………….….6
Tujuan Penelitian…………………………………………………….……………....6

Manfaat Penelitian…………………………………………………….………….….6
Batasan Penelitian……………………………………………………….…………..7
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Self Disclosure………………………………………………………………….……7
Manfaat Self Dislcousre…………………………………………………….10
Faktor-faktor yang mempengaruhi Self-Disclosure……………………..…..11
Online Self Disclosure………………………………………………………14
Self Disclosure dan pemahaman konsep diri………………………………..16
Teori Determinasi Teknologi……………………………………………………...19
Pengertian…………………………………………………………………...19
CMC (Computer Mediated Communication)……………………………..………..20
Pengertian………………………………………………………... …...…....20

Social Media……………………………………………………………………..…..22
Microblogging……………………………………………………………..…24
Microblogging melalui media Twitter…………………………………...…...26
Microblogging Twitter VS Update status Facebook……………………........32
KERANGKA PEMIKIRAN…………………………………………………….......34
Definisi Konseptual…………………………………………………………………..35
BAB.III METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian………………………………………………………………………..36
Pendekatan Penelitian………………………………………………………………...37
Fokus Penelitian………………………………………………………………………38
Tehnik Pengumpulan Data……………………………………………………………38
Tehnik Analisa Data…………………………………………………………………..40
BAB.IV GAMBARAN OBJEK PENELITIAN
Microblogging Twitter…………………………………………………………………43
Pengguna Twitter………………………………………………………………………44
Self Disclosure di media jejaring sosial………………………………………………..50
Profil Informan penelitian………………………………………………………….…..51
Data alokasi waktu dan tempat penelitian…………………………………….56
BAB.V

ANALISIS DATA

Peran Microblogging Twitter dalam proses Online Self Disclosure………………….59
Sebagai motivator dalam penyampaian self knowledge sharing……………...............59

Sebagai wadah apresiatif dalam menampung Egosentrisme penggunaan socmed…….65
Sebagai Katalis pencapaian kondisi flow………………………………………………69

Sebagai medium penggambaran konsep diri & pencapaian self esteem yang tinggi…..76
Diskusi Teori……………………………………………………………………………81
BAB.VI PENUTUP
Kesimpulan……………………………………………………………………………..83
Saran-saran……………………………………………………………………………...84
Akademis……………………………………………………………………….84
Praktis…………………………………………………………………………..84
DAFTAR PUSTAKA
Buku…………………………………………………………………………………….85
Non buku………………………………………………………………………………..86
LEMBAR LAMPIRAN
Pedoman Wawancara…..……………………………………………………………….90
Transkrip Observasi……………………………………………………………………..91

DAFTAR PUSTAKA.

Buku:
Andreas Diki. 2010. Chickenstrip: Why Did The Chicken Browse The Social Media.Jakarta. Elex
Media Komputindo
Devito, Joseph. (1997). Komunikasi Antar Manusia. Jakarta Proffesional Books.

Dessy Ika Lestari. 2012. Motivasi Penggunaan Twitter Sebagai Media Sosial Dalam
Berkomunikasi, Malang, Universitas Muhammadiyah Malang.
Eli B.Cohen 2009. Growing Information Part I. Informing Press.
Fahmi Abu Bakar. 2012. Mencerna Situs Jejaring Sosial. Jakarta. Elex Media Komputindo
Griffin, Emory A. 2003. A First Look at Communication Theory, 5th edition, New York: Mc
Graw-Hill.
Gunelius, Susan. 2010. Blogging All in one for Dummies. Indiana. Wiley Publishing.
H. B. Sutopo. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta : UNS Press.
Huberman, A Michael dan Mathew B Miles. 1994. Data Management and Análisis Methods
dalam Norman, K Denzin dan Lincoln Yvonna S (Eds.), Handbook of Qualitative, Qualitative
Research, California: Sage Publication.
John V Plavik. 1996. New Media Technology. San Diego. Simon & Schuster company.
Joseph Strautbhaar & Robert LaRose. 2002, Media Now: Communication Media in the
Information Age. Wadsworth Group.
Jill Walker Rettberg 2008 . Blogging : Digital Media and Society series. United Kingdom.
Polity Press.
Kevin B.Wright , Lynne M.Webb . 2011. Computer Mediated Communication in Personal
Communication NewYork. peter lang publishing.
Kriyantono Rachmat, S.sos. Riset Komunikasi. 2009. Jakarta. Kencana Prenada Media Group.
Halaman195

Mulyana,Dedi . 2002. ILMU KOMUNIKASI Suatu pengantar. Bandung. Remaja Rosdakarya
Mulyana, Deddy. (2001). Metodelogi Penelitian Komunikasi. Bandung. Remaja Rosdakarya

Nurudin, 2010. Citizen Journalism sebagai katarsis baru masyarakat. Yogyakarta. Litera Buku.
.
Supratikya, A. (1995). Komunikasi Antar Pribadi: Tinjauan Psikologis. Yogyakarta. Kanisius
Thurlow, Lengel dan Tomic. 2004 .Computer Mediated Communication, Social Interaction on
the Internet. London : Sage Publication.
Wimmer, Roger D & Joseph R. Dominick. 2000. Mass Media Research: An Introduction.
California. Wadsworth Publishing Company.

Non Buku:
Java,Ashkay (2010) . Why We Twitter: Understanding Microblogging Usage and Communities.
Hal 3. Jurnal dapat diunduh di:
http://citeseer.ist.psu.edu/viewdoc/download;jsessionid=D9FFF4F30E3314BF3ACC02440DCF9
5A3?doi=10.1.1.87.6790&rep=rep1&type=pdf
Tjahyana, Djoan Lady. 2009. Jurnal ilmiah SCRIPTURA ISSN 1978 – 358 X Vol 1 Januari 2007
: Teknologi Komunikasi 3G Dari Sudut Pandang Computer Mediated Communication. Halaman
49 , diambil di: http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/iko/article/view/16675 . diakses
tanggal 12 Juli 2011

http://www.freewebs.com/literasikomputer/definisi.htm , diakses pada tanggal 14 Juli 2011
http://asriyanisagiyanto.wordpress.com/2010/03/30/perspektif-teori-dan-paradigma-dalamkonteks-komunikasi/ , diakses pada tanggal 14 Juli 2011
http://asriyanisagiyanto.wordpress.com/2010/03/30/perspektif-teori-dan-paradigma-dalamkonteks-komunikasi/ , diakses pada tanggal 14 Juli 2011
Jurnal online - Grosseck, G., Holotescu, C. (2009). Indicators for the analysis of learning and
practice communities from the perspective of Microblogging as a provocative sociolect in virtual
space In The 5th International Scientific Conference eLSE "eLearning and Software for
Education", Bucharest, April 9-10, 2009.
Gibbs J, Heino R, Ellison N. (2006). Managing impressions Online: self presentation processes
in the online dating environment. http://jcmc.indiana.edu/vol11/issue2/ellison.html . diakses pada
10 Oktober 2012.
Educause Learning Initiative (2009). 7 Things you know about Microblogging.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah.
Pada dasarnya dalam kehidupan manusia, perilaku bertukar pesan merupakan suatu
esensi paling mendasar didalam aktivitas yang mereka lakukan sehari-hari. Melalui aktivitas
bertukar pesan


tersebut, manusia sebagai mahluk sosial yang saling terkoordinasi

mulai

menjalin relasi dengan prinsip hubungan kausalitas yang saling menguntungkan guna mencapai
derajat mutu perbaikan kualitas hidup yang lebih baik dibandingkan masa-masa sebelumnya.
Berangkat dari pemikiran tersebut, masyarakat pada akhirnya mulai berinovasi dalam
menciptakan suatu teknologi demi mempermudah proses komunikasi, agar sejajar dengan
progress perkembangan masyarakat itu sendiri. Marshal McLuhan dalam tulisannya “The
Guttenberg Galaxy: The Making of Typographic Man” (Nurudin 2001: 24) menjelaskan bahwa
segala macam perubahan yang terjadi pada berbagai cara berkomunikasi pada akhirnya akan
membentuk pola keberadaan manusia itu sendiri dalam berpikir dan berperilaku ditengah
masyarakat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pergerakan dan perkembangan teknologi
komunikasi di masa depan nantinya akan selalu berjalan dinamis mengikuti perkembangan
zaman yang menyertai masyarakatnya.
Seiring dengan perkembangan zaman, evolusi teknologi komunikasi yang dikembangkan
oleh masyarakat kini telah mencapai peningkatan yang cukup signifikan. Saat ini manusia
semakin terbantu dengan berbagai macam inovasi-inovasi baru yang merupakan “buah” jerih
payah manusia dalam mempercepat akselerasi atas proses komunikasi itu sendiri. Dengan
kehadiran teknologi komunikasi tersebut, manusia telah berhasil mengkonstruksikan bentuk


komunikasi baru dan menjadikannya jauh lebih efisien dibandingkan medium konvensional
pada umumnya. Hasilnya berbagai inovasi medium baru didalam berkomunikasipun
bermunculan, berawal dari medium kabel yang konvensional hingga ke medium seluler nirkabel
yang revolusioner. Manusia saat ini diperkenalkan dengan adanya posibilitas baru didalam
mempersingkat jarak dan waktu tempuh dalam hal melakukan komunikasi verbal, yang dimana
berbekal nilai-nilai keberhasilan esensial dari teknologi tersebut, memotivasi manusia untuk
kembali melakukan inovasi-inovasi lain yang mereplikasikan aktivitas-aktivitas dasar dari
komunikasi konvensional yang ada pada umumnya.
Proses inovasi yang berdasarkan perkembangan penerapan teknologi-teknologi
sebelumnya ini, mendorong manusia untuk menemukan medium komunikasi baru berbasis
Cyberspace (Nurudin 2010. 105), yang secara garis besar akan semakin mempermudah aktivitas
manusia dalam berkomunikasi. Pada perkembangan penggunaannya di masa kini, Cyberspace
telah menjadi sumber daya komunikasi paling esensial bagi manusia dalam mengembangkan
bentuk interaksi-interaksi komunikasi baru di masa depan. Aspek kelebihan Cyberspace yang
meliputi volume lingkup audiensnya yang jauh lebih luas, ringkas dan tidak terbatas inilah yang
mendorong masyarakat untuk mengadopsi Cyberspace ke dalam berbagai aspek perkembangan
teknologi komunikasi modern (John Plavik 1996.13) . Lewat proses pemanfaatan Cyberspace
tersebut, masyarakat modern akhirnya menciptakan medium “jejaring” Social media sebagai alat
bantu dalam melakukan beragam aktivitas sosial dalam lingkup Online Cyberspace.
Social media sendiri muncul sebagai medium dalam pembentukan keberadaan sosial
(Social Presence) yang mampu mereplikasi bentuk-bentuk aktivitas dasar dari suatu proses
komunikasi dalam ranah lingkup Cyberspace (Joseph Strautbhaar 2002.67). Melalui
pemanfaatan Social media tersebut, manusia kini dapat berinteraksi dengan memanfaatkan situs

jejaring sosial guna memuaskan salah satu kebutuhanya untuk dapat mengaktualisasikan diri
mereka ke dalam lingkup komunitas virtual yang terdiri atas beberapa individu-individu para
pengguna Social media di tengah masyarakat.
Terkait dengan pemanfaatan tersebut, Indonesia selaku Negara berkembang juga
mengadopsi peranan Social media sebagai salah satu bentuk aplikasi berkomunikasi yang paling
banyak digemari oleh kalangan masyarakat, hal ini dikarenakan sifatnya yang praktis, efisien dan
terbukti mampu mendorong perbaikan mutu kualitas masyarakat didalam menjalin hubungan
antar sesama manusia di ranah lingkup online media. Selain karena kelebihan-kelebihan tersebut,
Social media belakangan ini juga turut mengintegrasikan dirinya ke dalam perangkat medium
komunikasi lain seperti telepon seluler, televisi, radio dan lain-lain sebagainya, sehingga
fenomena ini semakin memperjelas proses puncak pencapaian dari pemanfaatan Social media
yang ada di ditengah-tengah masyarakat modern.
Dari sekian banyak pemanfaatan aplikasi Social media yang sering digunakan
masyarakat kita baru-baru ini, Microblogging merupakan genre social media yang paling cepat
berkembang seiring dengan maraknya penggunaan ponsel pintar atau smartphone ditengahtengah masyarakat. Secara harfiah, Microblogging merupakan praktek penyiaran
pesan singkat (bisa berupa text, gambar, link dan video) kedalam medium internet cyberspace1
yang dimaksudkan untuk menyalurkan maksud pesan yang ingin disampaikan. Berbeda dengan
aplikasi Social media lainnya (seperti Jejaring sosial Facebook, MySpace, dan Friendster),
Microblogging lebih kepada penyampaian pesan singkat berbasis teks yang dimaksudkan untuk
menyampaikan peristiwa, opini, aktivitas dan perkembangan status penggunanya tanpa harus

1

EDUCAUSE (2009). 7 Thing You Know About Microblogging.. Halaman 2 . Journal dapat diDownload di:
http://net.educause.edu/ir/library/pdf/ELI7051.pdf

melibatkan medium halaman Webpages, Online Chat, dan esensi Cybermedia lain seperti yang
ada di dalam konteks ber-jejaring sosial pada umumnya.
Terkait

dengan

penjelasan

McLuhan,

“manusia

membentuk

peralatan

untuk

berkomunikasi, dan akhirnya peralatan untuk berkomunikasi yang kita gunakan itu membentuk
/ mempengaruhi kehidupan manusia itu sendiri” (Dalam Nurudin 2010. 25). Penjelasan tadi
menggabarkan bahwa penggunaan Microblogging sendiri meruapakan salah satu dari tahapantahapan pembentukan budaya baru,

dimana melalui

penemuan teknologi komunikasi

Microblogging tadi, manusia semakin diarahkan kepada pola pemaknaan medium komunikasi
yang mencerminkan gambaran umum dari individu-individu pengguna social media tadi.
Penjelasan tersebut mempertegas bahwa keberadaan Microblogging ditengah masyarakat saat ini
bukan sekedar pengaplikasian Social media semata, melainkan telah menjadi suatu budaya
modern yang berkembang dan tak bisa lepas dari pengertian komunikasi modern.
Realitas penggunaan Microblogging yang merambah ke pola kehidupan masyarakat kita
ini bisa kita lihat dari contoh pemanfaatan aplikasi Twitter sebagai medium ber-Microblogging
yang marak digunakan oleh para netizen kita belakangan ini. Melalui ber-Twitter masyarakat kita
mulai mengenal konteks social media berbasis Microblogging, yang memadukan aspek
knowledge sharing, conversation dan aspek pencitraan diri (self branding) ke dalam bagianbagian pokok dalam proses pengaplikasian Social media Twitter dalam kehidupan sehari-hari.
Pemanfaatan Twitter sebagai medium Microblogging dan ber-social media sendiri juga
tidak bisa lepas dari proses pemenuhan kebutuhan manusia untuk mengaktualisasikan diri
mereka dalam berkomunikasi sosial. Abraham Maslow melalui konsep hierarki kebutuhan
individu menjelaskan; bahwasanya faktor aktualisasi diri merupakan salah satu aspek yang
mendorong seseorang untuk mengimplementasikan suatu teknologi komunikasi dalam kehidupan

sehari-hari. Sehingga tak jarang dalam basis pengunaanya sehari-hari, pengguna Twitter sering
menemui berbagai macam postingan self-disclosure yang menyingkapkan beragam aktivitas diri,
opini, pendapat, ego dan self-interest dari lingkup pengguna Twitter lain yang diikutinya.
Sejak diluncurkan Jack Dorsey. di tahun 2006 silam, aplikasi Twitter saat ini telah
menjadi

pilihan

utama

bagi

kalangan

pengguna

media

jejaring

sosial

dalam

mengimplementasikan Microblogging singkat berbasis 140 karakter ,yang terkoneksi secara real
time di dalam lingkup online cyberspace. Dengan kesederhaan interface yang ditawarkannya,
Twitter akan menyimpan dan memperlihatkan pesan-pesan yang telah pengguna tulis layaknya
blog untuk kemudian dibagikan lewat saluran timeline, yang akan menyajikan posting-posting
terkini dan proses publikasi di saat yang bersamaan.
Aktivitas penggunaan Twitter sebagai sarana ber-Microblogging di Indonesia sendiri
telah berkembang semenjak tahun 2008. Dengan ber-Twitter, pengguna dapat mengintegrasikan
distribusi pesan singkat (yang disebut twit) ke berbagai medium aplikasi seperti Mobile-phone,
akun E-mail, dan situs jejaring sosial lainnya seperti facebook dan video YouTube. Selain itu
Twitter dengan bentuk user interface –nya yang menyerupai kegiatan berkirim pesan teks singkat
(alias SMS) juga memudahkan pengguna awam dalam memposting suatu hal yang berisikan
pendapat, informasi maupun interaksi chat via Timeline dengan melibatkan dua pengguna atau
lebih. Menurut media Kompas, data statistik penggunaan Twitter di Indonesia sendiri mencapai
kurang lebih 20%

dari jumlah keseluruhan pengguna Twitter di dunia2. Sehingga tak

mengherankan jika beberapa trending topics dalam Worldwide Timeline terkadang memuat topik

2

Data tersebut diambil dari sebuah artikel di CNN.com yang bisa dilihat di
http://tekno.kompas.com/read/2011/06/17/09470932/Tempatkan.Indonesia.ke.Peta.Digital.Global diakses pada
tanggal 10 Juli 2011.

berbahasa Indonesia yang memuat hal-hal topic apa yang sedang populer di Indonesia pada saat
itu..
Melihat praktek penggunaan

Social media yang telah digambarkan tadi, peneliti

mencermati adanya fenomena penggunaan Microblogging Twitter sebagai medium untuk
menyingkap beragam aspek dari dalam diri seseorang untuk meninggalkan kesan agar dapat
diperhatikan dan diapresiasikan oleh komunitas pengguna Twitter yang ia temui. Aspek ber-Self
Disclosure dalam hal berkomunikasi di lingkup medium Online Twitter ini, secara tak langsung
telah menggelitik naluri peneliti untuk mengambil judul penelitian “Peran Microblogging
Twitter Dalam Proses Online Self Disclosure” guna menyingkap peranan Twitter dalam
fenomena penggunaan Twitter yang marak belakangan ini.

1.2

Perumusan Masalah
Berdasarkan pengamatan diatas, maka rumusan masalah yang diajukan dalam karya tulis

ini adalah “Bagaimanakah Peran Microblogging Twitter dalam proses Self Disclosure di lingkup
Media Online?”

1.3

Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini tiada lain adalah untuk Mendeskripsikan peran Microblogging
Twitter dalam proses pembentukan Online Self Disclosure dari para penggunanya.

1.4

Manfaat Penelitian
1) Kegunaan Praktis
Secara praktis, peneliti berharap dapat memahami peran penggunaan media
Twitter dalam wacana Self Disclosure di lingkup media online, dan keterkaitanya
dengan fenomena penggunaan social media Twitter yang ada

2) Kegunaan Akademis
Secara

akademis,

penelitian

ini

diharapkan

dapat

bermanfaat

untuk

mengembangkan kajian studi Ilmu Sosial/Komunikasi, khususnya dalam pengkajian
studi perkembangan teknologi komunikasi massa berbasis cybernet, serta menganalisis
dan mengidentifikasi peran Microblogging Twitter dalam pembangun proses komunikasi
interpersonal ditengah maraknya penggunaan Cybermedia.

1.5

Batasan Penelitian
Penelitian ini terbatas pada ilmu komunikasi dan penerapan perkembangan
teknologi komunikasi dalam fenomena yang tengah terjadi di lingkup pergaulan
masyarakat saja. Landasan teori ilmu komunikasi yang dipaparkan nantinya
berhubungan

dengan

teori

determinisme

teknologi,

dimana

ekspos

aktivitas

berkomunikasi via Microblogging yang besar, turut membentuk individu-individu
modern yang bersikap lebih terbuka dengan beragam aktivitas ber-Microblogging
Twitter .