ALIH FUNGSI TWITTER ( Studi Deskriptif Kualitatif tentang Alih Fungsi Situs Microblogging Twitter pada Pengguna Twitter )

ALIH FUNGSI TWITTER

( Studi Deskriptif Kualitatif tentang Alih Fungsi Situs Microblogging Twitter pada Pengguna Twitter )

SKRIPSI

Oleh :

NANA ROHANAWATI

D1209059

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul :

ALIH FUNGSI TWITTER ( Studi Deskriptif Kualitatif tentang Alih Fungsi Situs Microblogging Twitter pada Pengguna Twitter )

Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia Ujian Skripsi Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta

Pembimbing,

Drs. Alexius Ibnu M, M.Si Dra. Sri Urip Haryati, M.Si NIP. 19510717 198303 1 001

NIP. 19570821 198303 2 001

PENGESAHAN

Telah Diuji dan Disahkan oleh Panitia Ujian Skripsi Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta

Hari

: Rabu Tanggal : 11 Januari 2012 Susunan Panitia Penguji

1. Ketua : Drs. Mursito BM, SU (.................................)

NIP. 195307271980031001

2. Sekretaris : Chatarina Heny DS, S.Sos, M.Si (................................)

NIP. 179612222002122002

3. Penguji I : Drs. Alexius Ibnu M, M.Si (................................)

NIP. 195107171983031001

4. Penguji II : Dra. Sri Urip Haryati, M.Si (.................................)

NIP. 195708211983032001

MOTTO

“ There is a will there is a way “

PERSEMBAHAN

Tuhanku “Allah SWT”

Ayah dan Ibu, thanks for the best.

Keluarga N tercinta

Twitter

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji hanya milik Allah SWT semesta alam, sholawat beserta salam kepada Nabi dan Rasul Muhammad SAW atas kelancaran yang hamba peroleh dan nikmat yang selalu diberikan tanpa alpa hingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulisan skripsi dengan judul ALIH FUNGSI TWITTER

(Studi Deskriptif Kualitatif tentang Alih Fungsi Situs

Microblogging Twitter pada Pengguna Twitter) ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Jurusan Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari sepenuhnya keberhasilan penulis tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada:

1. Prof. Drs. Pawito. Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret.

2. Bapak Drs. Alexius Ibnu M, M.Si dan Ibu Dra. Sri Urip Haryati, M.Si, selaku dosen pembimbing.

3. Ibu Dra. Prahastiwi Utari, M.Si, Ph.D selaku pembimbing akademik yang telah membimbing penulis selama menempuh masa studi.

4. Bapak Drs. Mursito BM, SU dan Ibu Chatarina Heny DS, S.Sos, M.Si selaku dosen penguji.

5. Semua narasumber (pengguna situs Twitter) dan teman-teman yang telah bersedia untuk berbagi pengalamannya untuk kelengkapan data skripsi.

Surakarta, 11 Januari 2012 Penulis,

Nana Rohanawati

3. Teknologi Komunikasi dan Informasi ...............................

15

4. Media Baru .......................................................................

6. Situs Jejaring Sosial ...........................................................

38

G. Kerangka Konsep ...................................................... ...........

42

H. Definisi Konseptual ……………………………………… ..

43

I. Metodologi Penelitian.................................................... ........

45

1. Jenis Penelitian .................................................................

45

2. Objek Penelitian ...............................................................

46

3. Sumber Data .....................................................................

47

4. Teknik Pengumpulan Data ...............................................

48

5. Teknik Pengambilan Sampel ............................................

49

6. Validitas Data ...................................................................

51

7. Teknik Analisis Data ........................................................

52

8. Keterbatasan Penelitian ....................................................

54 BAB II.

DESKRIPSI OBYEK ...................................................................

56

A. Sejarah dan Perkembangan Situs Microblogging Twitter….. ..

56

B. Logo Situs Microblogging Twitter ...........................................

59

C. Tentang Situs Microblogging Twitter ......................................

60

D. Keanggotaan Situs Microblogging Twitter ..............................

64

E. Account Twitter Peneliti ...........................................................

66

BAB III. PENYAJIAN DATA .....................................................................

69

A. Identitas Informan ....................................................................

69

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Bagan Kerangka Konsep ..............................................................

Gambar 2 Logo Twitter Burung .....................................................................

Gambar 3 Logo Twitter Ikan Paus .................................................................

Gambar 4 Lima Besar Negara Pengguna Twitter Teraktif ............................

Gambar 5 Bagan Statistik Pengguna Twitter di Kota-kota di Indonesia ......

Gambar 6 Tampilan Timeline Twitter Peneliti pada Fitur Home ..................

Gambar 7 Tampilan Timeline Twitter Peneliti pada Fitur Profile .................

Gambar 8 Tampilan Timeline Twitter Peneliti pada Fitur Following ...........

Gambar 9 Tampilan Timeline Twitter Peneliti pada Fitur Followers ..........

Gambar 10 Contoh-contoh Tweet ..................................................................

Gambar 11 Tampilan Kolom Tweet pada Timeline Twitter ..........................

Gambar 12 Tweet dari @fajarjasmin ............................................................. 100 Gambar 13 Contoh-contoh Tweet Informatif ................................................. 101 Gambar 14 Contoh-contoh Tweet yang tidak Informatif ............................... 102

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Data Identitas Informan .....................................................................

82

ABSTRAK Nana Rohana Wati. D1209059. ALIH FUNGSI TWITTER (Studi Deskriptif

Kualitatif tentang Alih Fungsi Situs Microblogging Twitter pada Pengguna Twitter). SKRIPSI. Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Januari 2012.

Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi melahirkan berbagai jenis aplikasi media baru yang melipatgandakan kemampuan manusia untuk menerima, memproses, dan menyiarkan informasi. Internet disebut-sebut sebagai era media baru yang memungkinkan manusia dapat saling berhubungan dan memenuhi kebutuhan informasi dan komunikasi tanpa batas. Situs Twitter merupakan salah satu situs yang memfasilitasi para penggunanya untuk saling berbagi dan meng-update informasi. Tetapi seiring dengan perkembangannya, pemanfaatan situs microblogging tersebut justru beralih fungsi ke aspek sosial. Sangat kontras dengan pernyataan pihak Twitter Inc. (perusahaan pemilik Twitter) yang menyatakan bahwa situs Twitter bukanlah sebagai situs jejaring sosial.

Penelitian ini diadakan dengan tujuan untuk mengetahui apakah telah terjadi alih fungsi dalam penggunaan media situs microblogging Twitter dan masih berlakukah fungsi utama Twitter sebagai tempat berbagi informasi bagi para penggunanya.

Penelitian didasarkan pada teori tingkatan kebutuhan penggunaan media yang disampaikan oleh Elihu Katz. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara purpossive sampling yaitu para pengguna Twitter yang aktif mengakses situs Twitter dengan frekuensi pemakaian secara berkesinambungan. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi.

Hasil penelitian menyebutkan bahwa hampir seluruh pengguna Twitter menyatakan bahwa situs Twitter sebagai salah satu bentuk dari jejaring sosial seperti halnya situs Facebook. Fungsi sosial (pergaulan) cenderung mendominasi melebihi fungsi utamanya. Meskipun memang para pengguna Twitter tidak mengabaikan fungsi utama situs Twitter yaitu sebagai sumber informasi dan berita (an information network).

Alih fungsi media yang terjadi didasarkan pada tingkatan kebutuhan penggunaan media yaitu cognitive needs, affective needs, personal integration needs , social integration needs, dan tention and relax needs. Dengan adanya tingkatan kebutuhan tersebut memaksa khalayak pengguna untuk dapat mengoptimalkan fungsi dari media yang digunakannya. Sehingga secara otomatis menyebabkan pola penggunaan dan pemanfaatan pengguna terhadap situs Twitter ikut pula berkembang dan mengubah fungsi Twitter menjadi jejaring sosial.

Keyword : media baru, microblogging, alih fungsi Twitter

ABSTRACT Nana Rohana Wati. D1209059. THE TWITTER’S FUNCTION CHANGES

(Qualitative Descriptive Study about Microblogging Site Twitter’s Function Changes on It’s User). SKRIPSI. Department of Communication, Faculty of Social and Political Science Sebelas Maret University Surakarta. Januari 2012.

The development of information and communication technologies giving birth to the various types of new media forms. Internet technology is called as the new media era that gave rise to a wide range of applications that can make information easily and quickly circulated. Twitter is one site that facilitates its users to share and update information. But along with its development, utilization of the microblogging site is actually converted to the social aspect. Infact, contrast with the statement of Twitter Inc. (company owners of Twitter) which states that their site is not as a social networking site.

This research was conducted with the goal is to find out that is it there is a change of Twitter’s function and is it still stands to be an information network as it’s main function.

The study is based on the theory of levels of need for the use of media delivered by Elihu Katz. The sampling technique is done by purpossive sampling that is the active Twitter users who access the site with the frequency of use on an ongoing basis. This study uses data collection techniques through interviews, observation and documentation.

The results of this study indicate that almost all of the Twitter’s user states that Twitter site as one form of social networking sites like Facebook. It’s function relationships and interactions tend to dominate over its main function. Although the user does not ignore Twitter site's main function is as an information network. Over the functions of the media that occurred based on the level of need for the use of media that is cognitive needs, affective needs, personal needs integration, social integration needs, and tention and relax needs.With this level of audience demand forced the user to be able to optimize the function of the media it uses. So that automatically causes the pattern of usage and utilization of Twitter users on the site were also growing and change Twitter’function into social network.

Keyword : new media, microblogging, Twitter’s function changes

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh berkembangnya teknologi komunikasi dan informasi yang melahirkan berbagai jenis aplikasi media baru. Teknologi komunikasi dan informasi telah melipatgandakan kemampuan manusia untuk menerima, memproses, dan menyiarkan informasi. Teknologi komunikasi memungkinkan manusia dapat saling berhubungan dan memenuhi kebutuhan akan informasi dan komunikasi tanpa batas.

Ada satu kebutuhan masyarakat yang semula dirasa kurang penting kini menjadi kebutuhan primer, yaitu kebutuhan informasi. Sebagian besar masyarakat mempunyai posisi sebagai konsumen dan sebagian yang lain menjadi produsen dan kreator informasi. Sehingga muncullah bentuk

masyarakat baru dengan sebutan masyarakat informasi. 1

Kemunculan media baru telah memberikan dampak yang besar terhadap kehidupan manusia. Secara singkat media baru dapat diartikan sebagai media yang terbentuk dari kegiatan interaksi antara manusia

1 Mursito BM, Memahami Institusi Media (Surakarta : Lindu Pustaka dan SPIKOM Surakarta,2006) hlm.138 1 Mursito BM, Memahami Institusi Media (Surakarta : Lindu Pustaka dan SPIKOM Surakarta,2006) hlm.138

Menurut Laquey (1997) asal-usul internet berasal dari jaringan komputer yang disebut dengan Arpanet. Internet diciptakan pada tahun 1969 oleh Kementerian Pertahanan Amerika Serikat yang bernama Department of Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA). Misi awalnya sederhana, yaitu mencoba menggali teknologi sumber jaringan yang dapat menghubungkan para peneliti dengan berbagai sumber daya yang jauh seperti sistem komputer dan pangkalan data yang besar. Arpanet berhasil membantu membudidayakan sejumlah jaringan lainnya, yang kemudian saling berhubungan. Dua puluh lima tahun kemudian sistem ini berevolusi menjadi suatu organisme yang semakin luas perkembangannya, yang mencakup puluhan juta orang dan ribuan

jaringan. 2 Di dunia, jaringan internet sebenarnya sudah lama berkembang, tentunya lebih maju daripada di Indonesia. Meskipun demikian, internet di Indonesia berkembang dengan pesat. Dalam perkembangannya selain

Elvinaro Ardianto dkk, Komunikasi Massa (Bandung : Simbiosa Rekatama Media, 2007) hlm.151 Elvinaro Ardianto dkk, Komunikasi Massa (Bandung : Simbiosa Rekatama Media, 2007) hlm.151

Salah satu situs yang belakangan menjadi terkenal di kalangan masyarakat adalah situs microblogging Twitter. Situs yang berformat sebagai jaringan informasi ini berbentuk microblogging yang dapat memungkinkan penggunanya untuk berbagi informasi ke dalam bentuk 140 karakter tulisan. Sehingga karena hanya memiliki 140 karakter, Twitter juga sering disebut dengan istilah “sms internet”.

Twitter is a real-time information network that connects you to the latest information about what you find interesting. Simply find the public streams you find most compelling and follow the

conversations. At Twitter, we believe that the open exchange of information can have a positive global impact. Every day we are inspired by stories of people using Twitter to help make the world a

better place in unexpected ways. 3

Situs Twitter merupakan sebuah jaringan informasi yang menghubungkan antar para penggunanya dengan informasi- informasi terbaru tentang hal-hal yang menarik minat mereka. Twitter merupakan cara yang sederhana untuk berdiskusi dengan sesama para penggunanya. Pihak Twitter percaya bahwa pertukaran informasi yang sifatnya terbuka tersebut dapat memberikan dampak yang positif. Setiap harinya mereka terinspirasi oleh cerita- cerita dari orang-orang yang mengunakan Twitter untuk membantu membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik dengan cara-cara yang tidak terduga.

3 Twitter.Com,“About Twitter”, http://twitter.com/about 15/07/2011/13.45

Situs Twitter muncul tidak lama setelah situs jejaring sosial Facebook muncul dan menjadi terkenal di masyarakat. Situs Twitter termasuk ke dalam daftar 10 situs yang paling sering dikunjungi. Di Indonesia, jumlah penggunanya terus mengalami kenaikan yang pesat dalam satu tahun belakangan. Pada tahun 2010 diperkirakan jumlahnya hanya 500 ribuan pengguna, tetapi pada tahun 2011 mencapai lebih dari 5 juta pengguna. Dengan jumlah pemakai sebesar itu, Indonesia menduduki

peringkat kedua negara dengan pemakai Twitter terbanyak di Asia. 4

Faktanya, seiring dengan perkembangan situs tersebut masyarakat menganggap bahwa situs Twitter adalah situs jejaring sosial. Namun pada kenyataannya perusahaan pemilik Twitter menekankan bahwa Twitter sebenarnya bukanlah sebagai situs jejaring sosial atau social network. Kevin Thau, VP Business and Corporate Development Twitter pada saat presentasi Nokia World 2010 di UK mengatakan,

“Twitter is for news. Twitter is for content. Twitter is for information. Twitter is changing the very nature of news today. Journalists are sending their stories to Twitter and some are even publishing directly to Twitter. It’s also allowing everyday users to become journalists themselves by providing them with a simple

mechanism to break news.” 5

SalingSilang.Com, “Indonesia Social Media Landscape, 3rd SalingSilang.com Report” http://www.slideshare.net/salingsilang/indonesia-social-media-landscape-h1-2011-3rd- salingsilangcom-report 15/07/2011/11.05

5 ReadWriteWeb.Com, “Twitter is Not a Social Network, Says Twitter Exec.” http://www.readwriteweb.com/archives/twitter_is_not_a_social_network_says_twitter_exec.php

Kevin Thau memproklamirkan bahwa fokus utama Twitter bukanlah pada aspek sosial, melainkan mekanisme pengiriman berita. Namun publik saat ini memiliki pemahaman yang berbeda sehingga pola

penggunaan mereka pun ikut pula berubah. 6 Demikian pula dengan Evan Williams, co-founder Twitter Inc. dalam KTT Web 2.0 yang diadakan di San Fransisco pada 20-22 Oktober 2009, mengatakan :

“What we have to do is deliver to people the best and freshest most relevant information possible. We think of Twitter as it’s not a social network, but it’s an information network. It tells people what

they care about as it is happening in the world.” 7

Evan Williams menekankan bahwa Twitter bukanlah social network atau situs jejaring sosial. Menurutnya, Twitter adalah situs microblogging yang memuat konten, sumber berita, dan informasi. Twitter memberitahukan kepada publik apa yang sedang terjadi di seluruh penjuru dunia. Demikian pula pada penelitian yang dilakukan oleh Haewoon Kwak, Changhyun Lee, Hosung Park, dan Sue Moon dari Department of Computer Science, KAIST, Korea dengan judul What is Twitter, a Social Media or News Media?, menyebutkan bahwa :

6 Inilah.Com, “Twitter Bukan Situs Jejaring Sosial”

http://www.inilah.com/read/detail/821601/twitter-bukan-situs-jejaring-sosial/ 5/01/2011/09.00 7 Youtube.Com, “Web 2.0 Summit 2010 : Evan Williams, A Conversation with Evan Williams” Wawancara John Battele dari Tim O’Reilly dengan Evan Williams, co-founder Twitter Inc. pada

KTT Web 2.0 (San Fransisco, 20 Oktober 2009) http://www.youtube.com/watch?v=c4xZtTYhCDA 5/01/2011/14.35

“Twitter shows a low level of reciprocity; 77.9% of user pairs with any link between them are connected one-way, and only 22.1%

have reciprocal relationship between them... We collected CNN Headline News of our Twitter data collection period and conducted preliminary analysis. From a subset of trending topics that we have matched against CNN Headline News more than half the time CNN was ahead in reporting. However, some news broke out on Twitter before CNN and they are of live broadcasting nature (e.g., sports matches and accidents). Our preliminary results confirms the role of Twitter as a media for breaking news in a manner close to

omnipresent CCTV for collective intelligence.” 8

Dalam penelitian yang dipresentasikan pada Konferensi Internasional World Wide Web ke-19 itu disebutkan bahwa hubungan reaksi timbal balik pada Twitter cukup rendah, 77,9% dari penggunanya hanya menunjukkan reaksi yang bersifat satu arah sedangkan hanya 22,1% saja yang menunjukkan hubungan timbal balik antar sesama penggunanya. Sementara itu Trending Topic (TT), yang menjadi topik perbincangan hangat di Twitter hampir tidak ada bedanya dengan headline berita yang disiarkan di CNN, bahkan sebelum CNN memberitakannya, berita tersebut sudah terlebih dahulu menyebar di Twitter. Hal tersebut secara tidak langsung mengindikasikan bahwa situs Twitter lebih tepat disebut sebagai “information network” daripada “social network”.

8 Haewoon Kwak et.all, What is Twitter, a Social Network or a News Media? (Korea, Department of Computer Science KAIST, 2010) hlm.6

B. Rumusan Masalah

Apakah telah terjadi alih fungsi situs microblogging Twitter dan masih berlakukah fungsi utama Twitter yaitu sebagai tempat berbagi informasi bagi para penggunanya?

C. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah telah terjadi alih fungsi situs microblogging Twitter dan masih berlakukah fungsi utama Twitter sebagai tempat berbagi informasi bagi para penggunanya.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat secara teoritis adalah hasil penelitian ini diharapkan sebagai rangka pengembangan ilmu teknologi informasi dan komunikasi serta dapat menjadi sumbangan pemikiran dalam melakukan penelitian- penelitian di masa yang akan datang terutama yang berkaitan dengan komunikasi dengan menggunakan media internet.

2. Manfaat secara praktis adalah sebagai gambaran pengetahuan untuk mengetahui situs microblogging Twitter lebih dalam dan sebagai pemahaman khalayak pengguna.

E. Landasan Teori

1. Penggunaan Media

Penggunaan media adalah cara khalayak dalam mengkonsumsi atau menggunakan suatu media, indikatornya antara lain:

a. Frekwensi, yakni tingkat keseringan menggunakan media.

b. Intensitas, yakni tingkat kedalaman pemakaian terhadap isi media.

c. Durasi, yakni lamanya menyaksikan acara. 9

Dikutip dalam buku Media Effects and Beyond, Rosengren menjelaskan aspek-aspek dan faktor-faktor penentu penggunaan media.

Regardless of the medium chosen, any student of individual media use must distinguish between at least four aspects of that use:

a. Amount of use (in terms of units of time spent or units of media content used).

b. Type or genre of media content used and preferred (news, editorials, soap operas, etc).

c. Type of relation established with the content used (identification, para-social interaction, etc).

d. Type of context of media use (alone or with somebody else, media use being primary or secondary activity, etc). 10

9 Karl Erik Rosengren, Media Effects and Beyond: Culture, Socialization, and Lifestyles (New York : Routledge, 2000) hlm.49

Berdasarkan penjelasan di atas, terlepas dari media yang dipilih, setiap orang menggunakan setiap media dengan membedakan antara sedikitnya empat aspek penggunaannya, yaitu:

a. Jumlah penggunaan (dalam hal ini adalah waktu yang dihabiskan atau konten apa saja yang dikonsumsi pada media yang digunakan).

b. Jenis atau genre konten media yang digunakan dan disukai (berita, editorial, opera sabun, dan lain-lain).

c. Tipe hubungan muncul sesuai dengan isi yang digunakan (identifikasi, interaksi parasosial, dan lain-lain).

d. Jenis konteks menggunakan media (sendiri atau dengan orang lain, menggunakan media kegiatan utama atau sekunder sedang, dan lain-lain).

Sementara itu menurut Elizabeth Paton (2011) yang dikutip dalam Jurnal Internasional menyebutkan,

“Focusing on Australian fiction writers, this research found that media use was an important (but not the sole) component

10 Ibid. hlm.51 10 Ibid. hlm.51

generating and testing ideas.” 11

“Berfokus pada penulis fiksi Australia, penelitian ini menemukan bahwa penggunaan media adalah komponen yang sangat penting (tapi bukan satu-satunya) dalam mengembangkan minat masyarakat dalam menulis, belajar, dan menghasilkan ide-ide.”

Rosengren memiliki pendapat bahwa adanya hubungan antara basic needs (kebutuhan dasar) dengan motif penggunaan media dan dengan karakteristik individu dan lingkungan sosial dimana ia berada. Tingkatan kebutuhan yang dimaksud dapat dilihat pada apa yang disampaikan oleh Elihu Katz yaitu :

1. Cognitive Needs (memperoleh informasi, pengetahuan, dan pengertian)

2. Affective Needs (pemenuhan kebutuhan emosi dan estetika)

3. Personal Integration Needs (kredibilitas, konfiden, status, dan stabilitas)

4. Social Integration Needs (kontak dengan famili, kawan, dan penerimaan oleh lingkungan)

5. Tention and Relax Needs (kebutuhan untuk melepas kejenuhan, rileks, hiburan, sesuatu yang berubah/berbeda dari

rutinitas) 12

11 Elizabeth Paton, Communication and Creativity : How does Media Usage Influence Those Who Create Media Text (International Journal of Communication, Vol.5, 2011) hlm.101

12 Werner Severin and James Tankard, Communication Theories : Origin Methods and Uses in The Mass Media (New York : Longman Publiseher Group, 1992) hlm.333

Sementara itu, Perse and Courtright mengidentifikasikan 11 jenis Needs (kebutuhan) baik dalam komunikasi massa maupun komunikasi antar personal, yaitu:

1. To relax (rileks)

2. To be entertained (terhibur)

3. To forget work or other things (melupakan pekerjaan atau hal-hal lainnya)

4. To have to do with friends (bisa dilakukan bersama teman- teman)

5. To pass the time away (membunuh waktu)

6. To feel excited (merasa gembira)

7. To feel less lonely (mengusir kesepian)

8. To satisfy a habit (memuaskan kebiasaan)

9. To learn things about myself and others (belajar hal-hal tentang diri sendiri dan yang lain)

10. To let others know I care about their feelings (membiarkan orang tahu bahwa saya peduli dengan perasaannya)

11. To get someones to do something for me (agar seseorang

melakukan sesuatu untuk saya) 13

2. Komunikasi Massa

Salah satu pengertian paling mudah dari komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa. Tentu saja pengertian semacam ini sama sekali tidak memadai. Diperlukan penjelasan

13 Ibid. hlm.334 13 Ibid. hlm.334

Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner yaitu, “Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang (mass communication is messages communicated through a

mass medium to a large number of people )”. 14 Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi massa itu harus menggunakan media massa. Jadi sekalipun komunikasi itu disampaikan kepada khalayak yang banyak apabila tidak menggunakan media massa maka hal tersebut tidak dapat dikatakan sebagai komunikasi massa.

Definisi komunikasi massa yang lain yang lebih terperinci dikemukakan oleh Gerbner. Menurut Gerbner (1967),“Mass communication is the technologically and institusionally based production and distribution of the most broadly shared continous flow

of messages in industrial societies”. 15

Dari definisi Gerbner di atas digambarkan bahwa komunikasi massa itu menghasilkan suatu produk berupa pesan-pesan komunikasi. Produk tersebut disebarkan, didistribusikan kepada khalayak luas secara terus-menerus dalam jarak waktu yang tetap, misalnya harian,

14 Elvinaro Ardianto dkk. Op. Cit. hlm.3

15 Ibid.

mingguan, atau bulanan. Proses memproduksi pesan tidak dapat dilakukan oleh perorangan, melainkan harus oleh lembaga dan membutuhkan suatu teknologi tertentu, sehingga komunikasi masaa akan banyak dilakukan oleh masyarakat industri.

Para pakar mengemukakan tentang sejumlah fungsi komunikasi massa kendati dalam setiap itemnya terdapat kesamaan dan perbedaan. Fungsi komunikasi menurut Dominick (2001) terdiri dari surveillance (pengawasan), interpretation (penafsiran), linkage (keterkaitan), transmission of values (penyebaran nilai), dan

entertainment (hiburan). 16 Sementara itu Effendy (1993) mengemukakan fungsi komunikasi massa secara umum adalah :

a. Fungsi informasi

b. Fungsi pendidikan

c. Fungsi mempengaruhi 17

Sebagai sebuah institusi sosial, media massa selalu dilanda perubahan. Perubahan itu terutama berkaitan dengan perkembangan teknologi komunikasi. Sejumlah ahli termasuk Marshal McLuhan telah mencoba membagi berbagai masa di dalam kehidupan manusia dalam kaitannya dengan teknologi komunikasi.

16 Elvinaro Ardianto dkk. Op. Cit. hlm.14

17 Ibid. hlm.18

1. Masa pertama adalah apa yang disebut McLuhan sebagai tribal epoch , yakni masa ketika komunikasi antarmanusia dilakukan melalui lisan.

2. Pada masa selanjutnya, literate epoch, manusia mulai menggunakan konvensi alfabetik alam menyampaikan pesan. Pada masa komunikasi tulis ini, proses komunikasi bersandar pada sistem simbol yang memungkinkan manusia tidak harus bertatap muka tatkala berkomunikasi.

3. Masa selanjutnya adalah print epoch atau masa cetak. Masa ini ditandai dengan komunikasi melalui barang cetakan. Meksipun di masa sebelumnya proses menulis telah ada, namun mode berkomunikasi dengan tulisan tercetak masih belum muncul. Ketika Johannes Guttenberg menemukan mesin cetak, dimulailah sebuah model komunikasi dengan menyandarkan diri pada tulisan yang dicetak secara luas.

4. Setelah itu manusia memasuki masa electronic epoch, yakni ketika mulai muncul telegraf. Pada masa ini, dominasi tulisan cetak sebagai alat komunikasi usai sudah. Masa elektronik ini makin berkembang tatkala radio dan televisi

ditemukan. 18

Tentu saja McLuhan belum sampai pada prediksi mengenai sebuah teknologi komunikasi massa baru setelah masa elektronik. Mengikuti pola pikir yang dibangun oleh McLuhan, maka kita juga bisa menyebut telah hadir era baru dalam berkomunikasi ketika internet muncul. Berkait dengan kemunculan internet sebagai teknologi komunikasi baru, menarik untuk melihat pandangan Roger Fidler mengenai transformasi dari media massa lama menuju media komunikasi baru. Fidler mengungkapkan, ada sejumlah prinsip yang bisa memandu kita untuk memahami transformasi tahap lanjut dari

18 Julia T. Wood, Communication Mosaics : A New Introduction to The Field of Communication ( Belmont, California : Wadsworth, 1998) hlm.433 18 Julia T. Wood, Communication Mosaics : A New Introduction to The Field of Communication ( Belmont, California : Wadsworth, 1998) hlm.433

tiba. Jejak historisnya cukup panjang untuk dilacak ke belakang. 19

3. Teknologi Komunikasi dan Informasi

Teknologi informasi dan komunikasi merupakan gabungan dari teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi cara-cara dan peralatan untuk memperoleh, mengolah, dan menghasilkan informasi, sedangkan teknologi komunikasi meliputi cara-cara dan peralatan untuk melakukan

komunikasi. 20

Penyebaran informasi dalam masyarakat modern biasanya menggunakan teknologi, khususnya teknologi komunikasi. Pada umumnya teknologi diberi pengertian sebagai penerapan ilmiah dan sistematik pada kegiatan-kegiatan praktis. Jika ilmu pengetahuan dan sains diartikan sebagai sarana untuk memahami lingkungan alam, maka teknologi adalah sarana untuk mengendalikan dan memanfaatkannya. Keduanya sangat penting, bukan hanya dalam

19 Roger Fidler, Mediamorfosis: Memahami Media Baru, penterjemah Hartono Hadikusumo (Yogyakarta : Bentang, 2003) hlm.44

20 Juharis Rasul, Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 (Bogor : Yudhistira Ghalia Indonesia, 2010) hlm.14 20 Juharis Rasul, Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 (Bogor : Yudhistira Ghalia Indonesia, 2010) hlm.14

melipatgandakan peningkatan itu. 21

Pada sisi lain teknologi juga dipandang sebagai instrumen. Meskipun sebagai instrumen tetapi kehadirannya tidak pasif. Teknologi hadir tidak atas kemauannya sendiri. Ia dihadirkan dan diinginkan oleh manusia, yang mencipta dan memakainya. Pada waktu

ia tercipta maka ia akan berubah menjadi fungsi. 22 Oleh karena teknologi merupakan fungsi, maka pilihan jenis teknologi juga bergantung dari manfaat apa yang hendak diambil dari pemakaian teknologi tersebut. Jika pemakaian teknologi dimaksudkan untuk meningkatkan dan melipatgandakan peningkatan produksi, maka pilihan akan jatuh pada teknologi jenis “Hi-Tech” atau “Hard-Tech” (teknologi tinggi dan teknologi keras). Jika pemakaian teknologi hanya untuk memenuhi kebutuhan dasar saja maka yang dipilih adalah “Lo- Tech ” atau “Soft-Tech” (teknologi madya). Masing-masing jenis

teknologi ini mempunyai karakter sendiri-sendiri. 23

Teknologi komunikasi menurut Rogers adalah perangkat keras, struktur-struktur organisasional, dan nilai-nilai sosial dengan mana individu mengumpulkan, mengolah, dan saling bertukar informasi dengan individu lain. Sedang teknologi informasi mencakup sistem-

21 Mas’oed dan Nasikun dalam Mursito BM. Op. Cit. hlm.135 22 Wignsoebroto dalam Mursito BM. Op. Cit. hlm.136 23 Ibid.

sistem komunikasi seperti satelit siaran langsung, kabel interaktif dua arah, penyiaran bertenaga rendah (low power broadcasting), komputer (termasuk personal-computer dan komputer genggam), dan televisi

(termasuk video disk dan video cassette). 24

Maknanya adalah teknologi komunikasi dan informasi telah melipatgandakan kemampuan kita untuk menerima, memproses, dan menyiarkan informasi. Teknologi komunikasi memungkinkan manusia dapat saling berhubungan dan memenuhi kebutuhan akan informasi dan komunikasi hampir tanpa batas. Jarak dan waktu tidak lagi merupakan kendala serius dalam berkomunikasi. Dalam kerangka peningkatan kapasitas dan jumlah informasi akibat kepesatan perkembangan teknologi komunikasi, orang menyebutnya sebagai revolusi komunikasi. Timbul bentuk masyarakat baru dengan berbagai sebutan yaitu post-capitalism, post-ideological, post-modernism, atau seperti Daniel Bell menyebutnya sebagai post-industrial. Namun dari sekian banyak sebutan itu yang paling populer adalah dari pendapat

Toffler yang menyebutnya sebagai masyarakat informasi. 25

4. Media Baru (New Media)

Secara singkat media baru dapat diartikan sebagai media yang terbentuk dari kegiatan interaksi antara manusia dengan

24 Ibid. hlm.137

25 Ibid. hlm.138 25 Ibid. hlm.138

“So while a person using the term ‘new media’ may have one thing in mind (the Internet), others may mean something else (digital TV, new ways of imaging the body, a virtual

environment, a computer game or a blog).” 26

Yang termasuk dalam media baru adalah internet beserta aplikasi-aplikasi di dalamnya seperti website, blog, online social network, online forum, multimedia komputer, komputer games, TV digital atau aplikasi lain yang menggunakan komputer sebagai medianya.

Menurut Jan Van Dijk dalam bukunya The Network Society menyebutkan “new media are media which are both integrated and interactive and also use digital code at the turn of the 20th and 21st centuries .” Dengan kata lain, media baru adalah media yang memiliki

tiga karakteristik utama, yaitu integrasi, interaktif, dan digital. 27

26 Martin Lister et.all, New Media: a Critical Introduction 2nd Edition (New York : Routledge, 2009) hlm.12 27 Jan Van Dijk, The Network Society: Social Aspects of New Media (London : SAGE Publications Ltd, 2006) hlm.6

Media baru menurut Feldman memiliki lima karakteritik yang dapat dilihat, yaitu :

1) Media baru bersifat manipulable. Media baru bisa diadaptasikan dengan berbagai kreativitas, bisa disimpan dalam jangka waktu yang lama, bisa disampaikan dan digunakan sewaktu-waktu sesuai kebutuhan. Tidak jarang hal ini seringkali mendapat tanggapan negatif dan menjadi perdebatan, karena media baru memungkinkan setiap orang untuk memanipulasi dan merubah berbagai data dan informasi dengan bebas.

2) Media baru bersifat networkable. Artinya, konten-konten yang terdapat dalam media baru dapat dengan mudah di-share dan dipertukarkan antar pengguna lewat jaringan internet yang tersedia. Karakteristik ini dapat disebut sebagai kelebihan, karena media baru membuat setiap orang dapat terkoneksi dengan cepat dan memberi solusi terhadap kendala jarak dan waktu antar pengguna.

3) Media baru bersifat compressible. Konten-konten yang ada dalam media baru dapat diperkecil ukurannya sehingga kapasitasnya dapat dikurangi. Hal ini memberi kemudahan untuk menyimpan konten-konten tersebut dan men-share kepada orang lain.

4) Media baru sifatnya padat (dense). Dimana kita hanya membutuhkan space yang kecil untuk menyimpan berbagai konten yang ada dalam media baru. Sebagai contoh, kita hanya 4) Media baru sifatnya padat (dense). Dimana kita hanya membutuhkan space yang kecil untuk menyimpan berbagai konten yang ada dalam media baru. Sebagai contoh, kita hanya

5) Media baru bersifat imparsial. Konten-konten yang ada dalam media baru tidak berpihak pada siapapun dan tidak dikuasai oleh segelintir orang saja. Karena itulah media baru seringkali disebut sebagai media yang sangat demokratis, karena kapitalisasi media tidak berlaku lagi. Setiap orang dapat menjadi produsen dan konsumen secara bersamaan dan setiap pengguna dapat berlaku

aktif disana. 28

Dalam media baru interactivity semakin terlihat nyata. Masyarakat dituntut untuk mampu menyeleksi pesan dari sebegitu banyak pilihan informasi yang bukan lagi dalam hitungan hari disediakan oleh media namun dalam hitungan detik media dapat memberikan banyak pilihan informasi. Dalam pandangan kontemporer, proses dimana sumber informasi dan penerima informasi saling memberikan kontribusi dalam penciptaan makna lebih ditekankan. Karena memang beberapa hal yang fundamental dalam fungsi media telah mengalami perubahan pada era media baru ini. New media adalah media yang berbasis teknologi komputer, kemajuan teknologinya baik dari segi hardware dan software membuat internet

28 Terry Flew, New Media : an Introduction 2nd Edition (UK : Oxford University Press, 2005) 28 Terry Flew, New Media : an Introduction 2nd Edition (UK : Oxford University Press, 2005)

penggunaan atau penjualan old media. 29

Internet

Saat internet muncul pada penghujung abad 21, pengguna internet dan masyarakat luas masih mengidentifikasikan internet sebagai perkembangan teknologi komputer semata atau “internet is tools not medium ”. Anggapan ini tidak hilang ketika fasilitas dan fitur internet (e-mail, chatting dan browser atau web) digunakan oleh banyak orang untuk berkomunikasi. Internet jika dapat digambarkan dengan mudah, yakni dimana komputer dengan komputer yang lain dapat terhubung melewati sebuah jaringan, yang mengijinkan mereka untuk berkomunikasi, berinteraksi, bertukar data dan lain-lain. New media berawal dari bentuk komunikasi bermedia komputer atau computer-mediated communication (CMC). Kemudian menjadi sebuah

29 Ayu Astria, “Makalah Akhir Mata Kuliah Media, Budaya, dan Masyarakat”, http://www.scribd.com/doc/32323593/Media-Baru-Masyarakat-Sosial-Baru-dan-Budaya-Baru

9/01/2012/10.22. hlm.1 9/01/2012/10.22. hlm.1

media baru. 30

Menurut Laquey, internet merupakan jaringan longgar dari ribuan komputer yang menjangkau jutaan orang di seluruh dunia. Misi awalnya adalah menyediakan sarana bagi para peneliti untuk mengakses data dari sejumlah sumber daya perangkat keras komputer yang mahal. Namun, sekarang internet telah berkembang menjadi ajang komunikasi yang sangat cepat dan efektif, sehingga telah menyimpang jauh dari misi awalnya. Dewasa ini, internet telah tumbuh menjadi sedemikian besar dan berdaya sebagai alat informasi

dan komunikasi yang tak dapat diabaikan. 31 Dalam Jurnal Internasional Jordan menyebutkan,

The Internet, created in 1969 by the Department of Defense Advanced Researh Projects Agency, was designed to offer file transfer service. Taking advantage of openly published rules of operation and freely distributed software, many research and educational institutions attached their computers to the Internet during the 1970s. The network has largely blossomed, however, due to the introductions of personal computers during the 1980s and the development of the World Wide in the 1990s. In the U.S., approximately 58% of households have Internet access. The Internet is now in the process of transitioning toward an architecture that can more efficiently

support real-time applications such as voice and video. 32

30 Ibid. 31 Elvinaro Ardianto. Op. Cit. hlm.150-151 32 Scott Jordan, A Layered Network Approach to Net Neutrally (International Journal of

Communication, 2007) hlm.431

Asal mula internet tercipta oleh suatu ledakan tak terduga pada tahun 1969, yaitu dengan lahirnya Arpanet, suatu proyek eksperimen Kementerian Pertahanan Amerika Serikat bernama DARPA (Department of Defense Advanced Research Projects Agency). Misi awalnya sederhana yaitu mencoba menggali teknologi jaringan yang dapat menghubungkan para peneliti dengan berbagai sumber daya yang jauh seperti sistem komputer dan pangkalan data yang besar. Arpanet berhasil membantu membudidayakan sejumlah jaringan lainnya, yang kemudian saling berhubungan. Dua puluh lima tahun kemudian sistem ini berevolusi menjadi suatu organisme yang semakin luas perkembangannya, yang mencakup puluhan juta orang dan ribuan jaringan. Bahkan sekarang aplikasi berupa suara dan video pun dapat ditransfer dengan mudahnya antar para penggunanya.

Internet dihuni oleh jutaan orang non teknik yang menggunakannya setiap hari untuk berkomunikasi dan mencari informasi. Pada sekitar tahun 1992 di Amerika Serikat, populasi internet sebagian besar adalah para peneliti dan pendidik, dan belum banyak aplikasi serta kelompok minat yang relevan bagi masyarakat umum. Dua tahun kemudian, berbagai layanan utama mendominasi penggunaan internet tersebut. Sebagai akibatnya internet dibanjiri Internet dihuni oleh jutaan orang non teknik yang menggunakannya setiap hari untuk berkomunikasi dan mencari informasi. Pada sekitar tahun 1992 di Amerika Serikat, populasi internet sebagian besar adalah para peneliti dan pendidik, dan belum banyak aplikasi serta kelompok minat yang relevan bagi masyarakat umum. Dua tahun kemudian, berbagai layanan utama mendominasi penggunaan internet tersebut. Sebagai akibatnya internet dibanjiri

penumpangnya. 33

Berkembang dari inovasi teknologi militer yang hanya digunakan oleh segelintir orang, pengguna internet pada awal 1990-an melonjak dari puluhan ribu menjadi hampir satu milyar dalam satu dekade berikutnya. Dan membuatnya menjadi inovasi teknologi yang mungkin berdifusi paling cepat dalam sejarah manusia modern. Tahun 2007 ada sekitar 1,173 milyar pengguna Internet di seluruh dunia (sekitar 17,8% penduduk bumi) dan angka ini mencapai 1,966 milyar

(sekitar 28,7% penduduk bumi) pada tahun 2010. 34

Melonjaknya pengguna ini tentu berkaitan erat dengan makin banyaknya hal yang dapat dilakukan melalui internet, mulai dari membaca berita hingga transaksi keuangan, mulai dari mengirim email hingga menghadiri kuliah jarak jauh. Dalam kurang dari dua dekade terakhir, internet berkembang menjadi apa yang disebut dengan istilah multiplatform. Menurut O’Reilly perkembangan terbesar adalah Web

2.0, yaitu transformasi (dari teknologi Web 1.0) yang memungkinkan pengguna internet mempunyai kontrol sendiri terhadap data apapun yang akan diunggah. Bukan hanya itu saja tetapi dengan transformasi

33 Elvinaro Ardianto, Op. Cit. hlm.151 34 Yanuar Nugroho, Ebook Linimassa: Internet, Media Sosial, dan Masyarakat Sipil Indonesia

(Jakarta : ICT Watch, 2011) hlm.109 (Jakarta : ICT Watch, 2011) hlm.109

Kaplan dan Haenlein mengemukakan bahwa berbagai aplikasi Web 2.0 tersebut dirancang dengan dua feature utama: yang pertama, kemampuan berjejaring dan berinteraksi bagi para penggunanya, dan yang kedua memungkinkan para penggunanya untuk mengisi sendiri aplikasi tersebut. Sejak munculnya fasilitas blog, Wiki, Flickr, Youtube, hingga Facebook dan Twitter, para pengguna atau users lah yang aktif yang menentukan sendiri apa yang ingin disampaikannya

dan ditempatkan sebagai bagian dari sebuah jejaring besar. 36

Di negara Indonesia, dari sisi pengguna (users dan subscribers ), Indonesia sebenarnya tertinggal dibandingkan negara lain dengan hanya kurang dari 5% populasi (total sekarang 240 juta) yang menggunakan Internet. Namun prosentase yang kecil ini, sebenarnya cukup besar secara nominal. Menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJJI) pengguna Internet terus bertambah secara signifikan, melonjak lebih dari 770% selama periode 1998-2002, dari 0,5 juta menjadi 4,5 juta. Pada tahun 2005 angka ini menjadi 16 juta,

20 juta pada 2007, dan melampaui 30 juta pada 2010. Dari perhitungan

35 Ibid.

36 Ibid.

kasar, saat ini diperkirakan ada lebih dari 45 juta pengguna Internet di

tanah air. 37

Internet termasuk dalam media baru yang di dalamnya terdapat aplikasi-aplikasi dan fitur-fitur yang dapat memudahkan kehidupan manusia dalam berkomunikasi dan berinteraksi. Aplikasi-aplikasi tersebut seperti misalnya antara lain,

a. Website

Website atau situs merupakan kumpulan halaman yang menampilkan informasi data, teks, gambar, data animasi, suara, dan gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk suatu rangkaian bangunan yang saling terkait dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink). Kumpulan dari halaman-halaman situs/link biasanya terangkum dalam sebuah domain atau subdomain yang tempatnya berada di dalam World

Wide Web (WWW) di internet. 38

b. Blog

Blog atau web log adalah salah satu bentuk aplikasi internet yang memuat catatan informasi dengan susunan berdasarkan urutan waktu (kronologis) yang dapat di update secara berkala. Isi dan

37 Ibid. hlm.110 38 AnneAhira.Com, ”Mengenal Pengertian Website”, http://www.anneahira.com/pengertian-

website.htm 9/01/2012/11.28 website.htm 9/01/2012/11.28

Word,PDF,dll), gambar ataupun multimedia. 39

c. Microblogging

Microblogging merupakan blog multimedia yang memungkinkan penggunanya untuk mengirimkan teks singkat, foto, atau audio agar dipublikasikan kepada khalayak umum atau terbatas pada sesama anggota. Teks yang dipublikasikan relatif singkat, biasanya berisi sebaris kalimat mengenai keaadaan, mood, komentar singkat tentang sesuatu, atau status singkat yang menjelaskan apa yang sedang dilakukan sang pengguna. Contoh microblogging yang populer saat ini adalah Twitter dan Plurk. Pada Twitter, jenis microblogging ini hanya memuat sebatas 140

karakter saja. 40 Disebut micro karena dalam microblogging anda hanya bisa memuat dalam karakter yang terbatas, sementara di

39 Blog.BukuKita.Com, “Apa itu Blog?”, http://blog.bukukita.com/?nav=helpArtiBlog 9/01/2012/11.34 40 SmitDev.Com, “Daftar Istilah Komputer, IT, Glossary, Definisi TIK”, http://www.smitdev.com/posts/micro-blogging334.php?g=86 9/01/2012/11.41 39 Blog.BukuKita.Com, “Apa itu Blog?”, http://blog.bukukita.com/?nav=helpArtiBlog 9/01/2012/11.34 40 SmitDev.Com, “Daftar Istilah Komputer, IT, Glossary, Definisi TIK”, http://www.smitdev.com/posts/micro-blogging334.php?g=86 9/01/2012/11.41

d. Social network (jejaring sosial)

Social network atau jejaring sosial merupakan layanan berbasis web yang memungkinkan individu diantaranya dapat membuat dan men-share profil/identitas pemakainya, mengartikulasikan daftar pengguna lain dengan siapa saja yang mereka kehendaki, dan juga memungkinkan penggunanya untuk melintasi koneksi jaringan

dalam sebuah sistem. 41

e. Chatting

Chatting adalah suatu aplikasi dalam internet untuk berkomunikasi langsung sesama pemakai internet yang sedang online (yang sedang sama-sama menggunakan internet). Komunikasi bisa berupa teks (text chat) atau suara (voice chat). Anda mengirim pesan dengan teks atau suara kepada orang lain yang sedang online, kemudian orang yang dituju membalas pesan anda dengan

teks atau suara, demikian seterusnya. 42

f. Email

41 Danah M. Boyd and Nicole B. Ellison, Social Network Sites: Definition, History, and Scholarship (Journal of Computer Mediated Communication, 2007) 42 “Pengertian dan Etika Chatting”, http://adnanhabsi.blogspot.com/2009/10/pengertian-dan-etika- chatting.html 9/01/2012/12.18

Email atau electronic mail diartikan sebagai cara pengiriman data, file teks, foto digital, atau file-file audio dan video dari satu komputer ke komputer lainnya dalam suatu jaringan komputer

(internet). 43 Atau dalam istilah praktisnya adalah sarana surat

menyurat secara elektronis.

Selain yang telah disebutkan di atas masih banyak lagi aplikasi- aplikasi internet lainnya. Dalam buku yang berjudul Media Now, Straubhar and LaRose (2008) menyebutkan beberapa aplikasi atau fasilitas yang terdapat dalam internet yakni elektronic publishing (penerbitan elektronik), entertainment (hiburan), communities (komunitas), blog, search engine, dan beragam aplikasi lainnya

termasuk download dan upload data. 44

5. Informasi

Buletin UNIDO, United Nations, New York (1986) memuat artikel yang menyatakan bahwa: Thinking and Communication are Information . Hal ini dapat diartikan bahwa proses berfikir dan komunikasi adalah informasi. Proses berpikir merupakan proses yang kita kenal sebagai proses komunikasi intra-pribadi (intrapersonal

43 AnneAhira.Com, “Pengertian Email”, http://www.anneahira.com/pengertian-email.htm 9/01/2012/12.27 44 Ayu Astria. Op. Cit. hlm.2 43 AnneAhira.Com, “Pengertian Email”, http://www.anneahira.com/pengertian-email.htm 9/01/2012/12.27 44 Ayu Astria. Op. Cit. hlm.2

menghasilkan informasi. 45

Sementara itu, Claude E. Shannon dan Warren Weaver (1949) mendefinisikan informasi sebagai berikut: What is information? Patterner matter-energy that affects the probabilities of alternatives available to an individual making decision. (Informasi adalah energi yang terpolakan, yang mempengaruhi individu dalam mengambil

keputusan dari kemungkinan pilihan-pilihan yang ada). 46

Secara umum definisi informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang. Informasi dapat mengenai data mentah, data tersusun, kapasitas sebuah saluran komunikasi, dan sebagainya. Informasi memperkaya penyajian, mempunyai nilai kejutan, atau mengungkap sesuatu yang penerimanya tidak tahu atau tidak menyangka. Informasi mengurangi ketidakpastian. la mengubah kemungkinan-kemungkinan hasil yang di harapkan dalam sebuah situasi keputusan dan karena itu mempunyai

nilai dalam proses keputusan. 47

45 Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta : PT Grasindo, 2004) hlm.29

46 Ibid. 47 Elearning Gunadarma, “Pengantar Sistem Informasi”,

https://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:70V_D6VYQXMJ:elearning.gunadarma.ac.id/doc modul/pengantar_sistem_informasi/bab6-konsep_informasi.pdf 30/12/2011/12.42, hlm.143