Analisis Isi Pesan Manajemen Qalbu Dalam Twitter @Aagym (K.H. Abdullah Gymnastiar)

(1)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh :

Agnitia Citra Resmi

NIM : 109051000227

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1434 H/ 2013 M


(2)

ANALISN ISI PESAI\i MANAJEMEN QALBU DALAM TWTTTER @aarym (ICH.ABDIJLLAH GYMNASTIAR)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Daloratr dan ILmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom.

I)

Oleh

Asnitie Citra Resmi NIM: 109051000227

Pembimbing,

A-r*yrt

/r_

Siti Nurbava. M. SL

I\IP:

19790E2320091 22002

JURUS$[ KOMT]I\IIKASI PENTYIARAN ISLAM

F',AKT'LTAS ILMU DAKWAH

DAN ILMU

KOMUI\IIKASI

UNTVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF

HIDAYATULLAII

JAKARTA 1434H-12013 M.


(3)

DALAM

TWITTER @AAGYM (K.H. ABDULLAH GYMNASTIAR) tCIAh diujikan dalam sidang munaqasyah nukoltur Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 04 Juni 2013. Skripsi ini telah diterima

sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana

Ilmu Komunikasi

Islam (S.Kom.I.) pada Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

Jakarta, 17 Juni 2013 Sidang Munaqasyah

Sekretaris merangkap anggota,

Anggota, Penguji

I

Pembimbing

fu'v

Siti Nu-rbaya. Iv{. Si NIP: 19790823 2009122 002

22 198103

I

002 NIP: 19710816


(4)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata satu (S1) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini merupakan hasil plagiat atau hasil jiplakan karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 03 Juni 2013 Penulis


(5)

i

“Analisis Isi Pesan Manajemen Qalbu Dalam Twitter @aagym

(K.H. Abdullah Gymnastiar)”.

Twitter merupakan sebuah situs layanan microblogging, yang penggunanya dapat mengirim dan membaca status terbaru seseorang. Dakwah adalah kegiatan mengajak/menyeru, memanggil, seruan, permohonan, dan permintaan. Pola komunikasi dan informasi dalam bentuk dakwah Islam kini semakin terdesak dan kalah dengan pola komunikasi dan informasi yang disuguhkan dengan hadirnya Internet dan situs jaringan sosial lainnya. Sehingga upaya agar dakwah dan isi pesannya dapat disebarkan secara menyeluruh perlu mencangkup semua media komunikasi dan informasi sehingga mudah diterima oleh masyarakat.

Konseptual yang digunakan adalah konsep Manajemen Qalbu K.H Abdullah Gymnastiar. Hakikat dari Manajemen Qalbu adalah memahami diri, evaluasi diri, dan mengendalikan diri.

Penyampaian isi pesan Manajemen Qalbu disampaikan diantaranya melalui

twitter. Dengan penyampaian melalui microblogging tersebut diharapkan akan mempermudah proses penyampaian isi pesan manajemen qalbu sehingga dakwah dapat tersebar dengan mudah dan efektif kepada mad’u.

Berdasarkan konteks diatas, maka pertanyaan mayornya adalah Bagaimana konsep manajemen qalbu dalam konteks sosial media (Twitter)? Kemudian pertanyaan minornya Pesan Apa saja manajemen qalbu yang terkandung dalam

twitter @aagym? Pesan manajemen qalbu Apa yang mendominasi dalam twitter

@aagym?

Konsep manajemen qalbu disampaikan dalam sosial media (Twitter) merupakan upaya untuk menyebarkan dakwah secara menyeluruh karena dari penyebarannya K.H Abdullah Gymnastiar menggunakan Manfaat yang berupa kajian terus menerus, Teknologi high end (menggunakan semua teknologi terbaru), Pemanfaatan media secara maksimal serta Masuk ke komunitas.

Pesan manajemen qalbu yang terkandung adalah hakikat dari manajemen qalbu itu sendiri yaitu memahami diri, mengevaluasi diri dan mengendalikan diri. Pesan yang dominan adalah pesan memahami diri dari kedua pesan lainnya dengan prosentase 47%, pesan evaluasi diri 13% dan mengendalikan diri 28% dengan nilai abstain 12%. Pesan Manajemen Qalbu pun di sebarkan melalui sosial media khususnya twitter agar mudah dan efektif untuk disampaikan.

Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui pesan apa saja yang terkandung dalam manajemen qalbu, pesan apa yang dominan serta penyebaran konsep manajemen qalbu dalam konteks sosial media (Twitter).

Keywords : Twitter, Pesan Manajemen Qalbu.


(6)

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Alhamdulillahirabbil’alamin, penulis panjatkan puji serta syukur yang tak terhenti kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala nikmat iman, nikmat islam, serta hidayahnya. Shalawat beserta salam semoga selalu tercurahkan kepada rasulullah SAW beserta keluarga dan sahabatnya yang telah membawa akhlak dan ilmu pengetahuan bagi seluruh umat sehingga keluar dari zaman jahiliyah ke zaman ma’rifatiyah ini. Allahummasholliwassalim’alaih.

Setelah dengan segala usaha dan doa, akhirnya dengan limpahan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Berbagai hambatan dan kesulitan penulis temui, baik dalam mencari sumber pustaka maupun sumber dan analisis data. Namun banyak pengalaman yang penulis dapatkan dari kesulitan tersebut. Alhamdulillah hal tersebut dapat terlewati berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ungkapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Dr. Arief Subhan, M.Ag, dekan fakultas ilmu dakwah dan ilmu komunikasi, Bapak Wahidin Saputra, M.Ag, Pembantu Dekan I serta Pembantu Dekan II Drs. H. Mahmud Jalal, MA.

2. Bapak Drs. Jumroni, Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam dan Ibu Umi Musyarofah, sekretaris jurusan Komunikasi dan penyiaran Islam. 3. Ibu Siti Nurbaya, M.Si, pembimbing skripsi yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan yang sangat berharga kepada penulis sampai tulisan ini selesai.


(7)

iii

saat ini.

5. Prof. DR. Andi Faisal Bakti, MA dan Drs. Masran, M. Ag sebagai penguji yang telah memberikan kritik serta sarannya.

6. Semua dosen difakultas dakwah dan komunikasi yang telah memberikan bekal ilmu dan pengetahuan kepada penulis.

7. Bapak atau Ibu Pimpinan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, perpustakaan dakwah dan komunikasi, beserta staff yang telah memberikan fasilitas berupa kemudahan bagi penulis dalam meminjamkan buku refrensi.

8. Teh Mia Kusmiasari sebagai Kepala Pimpinan Yayasan Daaruttauhid Cabang Jakarta, yang telah memberikan kemudahan serta meluangkan waktu pada penulis untuk wawancara.

9. Haryani Utami, HRD Yayasan Daaruttauhid Cabang Jakarta, Zuhriyah Syururi, sekertaris yayasan Daaruttauhid Jakarta, Febi Khesa Pratiwi Humas sekaligus bersedia menjadi juri pada penelitian ini. Serta kepada seluruh pihak Yayasan Daaruttauhid Cabang Jakarta.

10.Suwardi,S.si sebagai wakil kesiswaaan Adzkia Islamic School yang bersedia menjadi juri, Mahfudoh, S.pd juga sebagai juri penelitian dan seluruh pihak Adzkia Islamic School.

11.Orang tua yang penulis sayangi dan cintai, Bapak Didin Hermawan, S. Pd dan Mamah Dewi Mardiyah, S. Pd yang tanpa lelah membimbing dan memberikan arahan serta telah membesarkan penulis dengan segala kasih


(8)

iv

sayangnya dengan sepenuh hati. Yang selalu memberikan dukungan do’a maupun materil untuk penulis, semoga Allah senantiasa memberikan kebahagiaan dan keberkahan.

12.Iryanti dan suami, Mayasari serta Segenap keluarga besar penulis yang telah menyemangati dan memberikan do’a kepada penulis.

13.Ka Udoh, ka Rini, a Iwong yang selalu memberikan masukan dan motivasi kepada penulis, Nia yang selalu menemani dalam masa-masa sulit. Kahfi, Atiyah, Fatma, Badrul dan seluruh CJS ‘09 yang selalu memberikan dukungan dan do’anya.

14.Ka Fitri, ka Aya, ka Ane dan kakak ACS lainnya yang selalu memberikan contoh untuk selalu semangat dan membuat penulis kembali semangat. 15.Keluarga besar KSR PMI Unit UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang

selalu menghibur dan mengembalikan ghiroh kehidupan dan persahabatan untuk penulis.

16.Teman kuliah penulis terutama KPI G 2009 dan KPI angkatan 2009 tanpa terkecuali mudah-mudahan tidak mengurangi rasa cinta dan sayang penulis terhadap kawan-kawan semuanya yang sama-sama berjuang dari semester 1 sampai sekarang. Yang spesial Awalina Habibah yang selalu memberikan semangat dan menemani penulis dalam setiap keadaan. Untuk Khoirunnisyah, Aisyah, Fillaily adisti, Dewi karlina, Fitri hadiyani, Wulan maulidia, Sholeh, Halili, Sofwatunnida, Semyanka, Winnie, Mumpuni, Ade nurafifah, Mega dan semua teman penulis yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, serta komunitas KBA kalian luar biasa.


(9)

v

Penulis hanya dapat berdo’a semoga semua bantuan dan do’anya kawan -kawan dari berbagai pihak dapat diterima sebagai amal sholeh dan mudah-mudahan mendapatkan balasan yang berlimpah dari Allah SWT atas bantuan yang diberikan kepada penulis. Amien yarabbal’alamin

Ciputat, 03 Juni 2013 Agnitia Citra Resmi


(10)

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5

D. Metodologi Penelitian ……… 6

E. Tinjauan Pustaka ……… ... 13

F. Sistematika Penulisan ... 14

BAB II LANDASAN TEORI A. Ruang Lingkup Sosial Media ... 16

B. Dakwah dan Sosial Media ... 23

C. Ruang Lingkup Manajemen Qalbu ... 29

D. Analisis Isi ... 40

BAB III GAMBARAN UMUM KONSEP MANAJEMEN QALBU DAN K.H. ABDULLAH GYMNASTIAR A. Konsep Manajemen Qalbu ... 42

B. Riwayat Hidup K.H. Abdullah Gymnastiar ... 45

C. Karya-karya K.H. Abdullah Gymnastiar ... 47

BAB IV ANALISIS PESAN MANAJEMEN QALBU DALAM TWITTER K.H. ABDULLAH GYMNASTIAR @aagym A. Analisis Isi Pesan Manajemen Qalbu ... 50 B. Pesan Manajemen Qalbu yang Dominan dalam twitter K.H.Abdullah Gymnastiar @aagym Oktober-Desember 2012


(11)

vii

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... 60 B. Saran-Saran ... 60

DAFTAR PUSTAKA ... 62 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(12)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Kategorisasi Isi Pesan ... 10

Tabel 2: Kategorisasi Pesan Manajemen Qalbu ... 52

Tabel 3: Bulan dan Jumlah Sample ... 53

Tabel 4: Prosentase Pesan Manajemen Qalbu Pada Twitter @aagym Periode Oktober - Desember 2012 ... 53

Tabel 5: Nilai Kesepakatan Antar Juri ... 54

Tabel 6: Hasil Analisis Juri I-Juri II ... 54

Tabel 7: Hasil Analisis Juri I-Juri III ... 54


(13)

1

A.Latar Belakang Masalah

Komunikasi saat ini menjadi aspek yang paling penting dalam kehidupan, segala sesuatu dapat tersampaikan dengan baik jika didukung dengan adanya proses komunikasi yang baik. Dalam konteks hubungan sosial, setiap individu akan berinteraksi dengan individu lainnya. Interaksi tersebut dilakukan karena adanya maksud, baik itu untuk memengaruhi individu maupun tujuan-tujuan tertentu lainnya.1 Selanjutnya perkembangan komunikasi manusia semakin ditunjang dengan kehadiran teknologi sehingga manusia dapat menuliskan pesan komunikasinya melalui media dan teknologi sehingga komunikasi yang disampaikan bukan hanya antara individu namun juga antara individu-khalayak yang memungkinkan terjadinya komunikasi massa.

Komunikasi massa adalah setiap bentuk komunikasi yang menyampaikan pernyataan secara terbuka melalui media penyebaran teknis secara tidak langsung dan satu arah pada publik yang tersebar.2 Media informasi seperti televisi dan radio menjadi saluran untuk menyampaikan komunikasi massa. Perkembangan komunikasi tidak lepas dari perkembangan teknologi yang terjadi. Kini hadirnya teknologi baru seperti Internet yang menjadi salah satu saluran untuk melakukan komunikasi sesuai dengan tujuan pesan tertentu.

Internet merupakan model komunikasi yang sederhana bila dibandingkan dengan model komunikasi secara langsung atau face-to-face. Menurut Baym 1998

1

Rulli Nasrullah, Komunikasi Antar Budaya di Era Siber (Jakarta: Kencana, 2012), h. 2.

2


(14)

2

bahwa interaksi face-to-face tidak hanya melibatkan teks sebagai simbol atau tanda dalam berinteraksi semata. Ekspresi wajah, tekanan suara, cara memandang, posisi tubuh, agama, usia, ras, dan sebagainya merupakan tanda-tanda yang juga berperan dalam interaksi antar-individu. Adapun dalam komunikasi termediasi komputer (computer mediated communication) interaksi terjadi berdasarkan teks semata bahkan emosi pun ditunjukkan dengan menggunakan teks, yakni dengan simbol-simbol dalam emoticon.3 Kehadiran Internet pada kenyataannya memberikan perspektif baru bagi proses komunikasi yang lebih instan, berkurangnya mediasi, dan terjadinya dua arah komunikasi yang semua itu merupakan institusi dari pemahaman terhadap komunikasi beserta fasilitasnya yang selama ini ada di broadcast media. Secara ontologi, sifat alamiah Internet bisa membawa individu pada interaksi langsung yang dua arah dibandingkan televisi yang hanya bersifat satu arah dan sumber informasi yang berpusat. Pengalaman dalam berinteraksi di Internet menjadi lebih banyak sementara

broadcast lebih sedikit.4 Di Internet yang menjadi perhatian adalah teks. Teks (atau symbol) merupakan medium yang mewakili proses komunikasi melalui Internet. Meski saat ini kemajuan teknologi komunikasi telah memungkinkan antar entitas berinteraksi melalui suara maupun visual. Selanjutnya teks menjadi perwakilan dari emosi entitas dalam melakukan komunikasi di Internet; dikenal dengan emoticon. Berkaitan dengan interaksi termediasi komputer dan teks menjadi dasar dari komunikasi yang terjadi.5

3

Rulli Nasrullah, Komunikasi Antar Budaya di Era Siber (Jakarta: Kencana, 2012), h.

51-52.

4

Ibid, h. 66-67.

5


(15)

Salah satu jaringan yang popular di Internet selain Facebook adalah Twitter.

Twitter adalah layanan jejaring sosial dan microblogging gratis yang memungkinkan pengguna mengirim dan menerima pesan sepanjang 140 karakter,

Twitter dapat diakses dengan Internet berkecepatan lambat karena pesan yang ada dalam Twitter memang hanya teks, dan kapasitasnya sangat kecil dan juga terbatas.6 Media baru seperti Twitter sangat penting dalam era baru diplomasi yang sangat menuntut kecerdasan dan dialog untuk mencapai tujuan.7Twitter

bukan hanya bermanfaat bagi dunia politik dan sosial, namun juga dapat menjadi sarana dakwah atau menyeru pada kebaikan. Artinya pesan-pesan yang ditampilkan di Twitter dapat dibuka oleh orang yang bahkan belum memiliki

account Twitter, selain itu Twitter juga dapat diakses dengan mudah melalui ponsel.8 Media massa tradisional pun mulai melirik Twitter, guna meningkatkan loyalitas pembaca melalui Twitter, penerbit surat kabar harus lebih dulu membuat identitas Twitter selanjutnya surat kabar menampilkan cuplikan-cuplikan singkat berita-beritanya di Twitter juga mencantumkan link-link yang menuju artikel lengkap dari cuplikan berita itu.9 Hal ini bukan hanya menarik perhatian dari media massa namun juga menjadi sarana untuk menyebarkan dakwah Islam dan seruan-seruan yang baik bagi pada da’i. K.H Abdullah Gymnastiar contohnya, yang menyebarkan dakwahnya melalui Twitter. Penulis tertarik melakukan penelitian ini karena secara konsep K.H Abdullah Gymnastiar dikenal dengan konsep manajemen qalbunya, Pesan konsep manajemen qalbu apa yang menjadi prioritas dalam dakwah yang disebarkanya di Twitter.

6

Ahmad Fauzi, All About Twitter (Depok: Yureka, 2009), h. 45.

7

Ibid, h. 71.

8

Ibid, h. 7.

9


(16)

4

Selanjutnya konsep manajemen qalbu adalah model pendidikan yang dikedepankan oleh K.H Abdullah Gymanstiar (Aa Gym) yakni konsep yang dimunculkan Aa Gym merupakan sebuah metode untuk mengajak jama’ahnya untuk mampu menselaraskan olah pikir, olah hati dan olah tindakan (Zikir). Intinya adalah me-manage dan memelihara kebeningan hati dengan cara mengenal Allah lebih mendalam dengan amalan atau zikir. Untuk kemudian mengisinya dengan nilai-nilai ruhani Islam seperti sabar, ridho, tawakkal, ikhlas, jujur, serta dengan ikhtiar. Inti konsep dari Manajemen Qalbu (MQ) bersumber pada akhlak yang dikemas dalam qalbu.

Di era globalisasi ini, dakwah Islamiah yang diusung para da’i dihadapkan pada berbagai tantangan. Kurangnya perspektif lokalitas dan globalitas, serta belum optimalnya penggunaan media komunikasi, harus segera diatasi para da’i dalam menyampaikan dakwah Islam. Dakwah melalui dunia maya masih belum banyak tersentuh secara proporsional. Pada da’i haruslah segera menaklukkan media untuk dakwah.10 Pesatnya perkembangan komunikasi juga dilirik oleh para da’i untuk dapat menyebarkan pesan dakwah salah satunya oleh K.H. Abdullah Gymnastiar. Jika dilihat dari manfa’atnya Twitter menjadi media silaturahmi, mendapatkan berita terkini, motivasi dan informasi.11 Hingga perlu diperhatikan

pemanfa’atannya dalam penyebaran agama Islam. Penulis memilih Twitter

@aagym dan pesan manajemen qalbu-nya agar dapat mengetahui persentase pesan manajemen qalbu apa saja yang disampaikan.

10

Prof. Dr. Andi Faisal Bakti, MA. Artikel: Da’i Harus menaklukan Media.

http://www.andifaisalbakti.com/prof-andi-faisal-bakti-dai-harus-menaklukkan-media/ diakses pada

hari Sabtu, 08 Juni 2013, pukul 10.32.

11


(17)

Berdasarkan uraian diatas maka skripsi ini mengambil judul Analisis Isi Pesan Manajemen Qalbu dalam Twitter @aagym (K.H.Abdullah Gymnastiar). B.Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Dari sudut pandang dakwah persoalan dakwah dipengaruhi oleh banyak hal dan dilakukan dalam beberapa aspek yang menunjang berlangsung dan memudahkan dalam proses penyampaian dakwah. Agar pembahasan ini lebih fokus maka penulis perlu memberikan batasan masalah yaitu meneliti pesan manajemen qalbu yang disampaikan dalam Twitter @aagym selama bulan Oktober-Desember 2012. Dalam metode monitoring dilakukan pertriwulan sesuai kebutuhan. Penulis memilih waktu tiga bulan karena dalam waktu tersebut terdapat dua hari besar Islam yaitu Idul Adha 1433 H dan tahun baru Islam Muharram 1434 H.

2. Rumusan Pokok Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut:

a. Apa saja isi pesan Manajemen Qalbu yang terkandung dalam Twitter

@aagym selama periode Oktober-Desember 2012?

b. Apa saja isi pesan Manajemen Qalbu yang mendominasi dalam Twitter

@aagym selama periode Oktober-Desember 2012?

c. Bagaimana Konsep Manajemen Qalbu dalam konteks sosial media (Twitter)? C.Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian


(18)

6

a. Mengetahui pesan Manajemen Qalbu yang terkandung dalam Twitter

@aagym.

b. Mengetahui pesan Manajemen Qalbu yang mendominasi dalam Twitter

@aagym.

c. Mengetahui konsep Manajemen Qalbu dalam konteks sosial media. 2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah: a. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah dan memperkaya pengetahuan mengenai penyebaran dakwah Islam melalui konsep Manajemen Qalbu dalam konteks media sosial (Twitter), mengerti konsep Manajemen Qalbu serta mengetahui dominasi dan kandungan pesan Manajemen Qalbu yang disampaikan melalui sosial media Twitter sehingga dianggap penting guna merealisasikan dakwah melalui semua media khususnya sosial media Twitter. b. Manfaat Praktis

Penelitian ini di harapkan dapat memberikan masukan mengenai dakwah melalui sosial media khususnya Twitter, bagi para pelaku subjek penelitian mengenai dakwah manajemen qalbu yang disampaikan melalui Internet (sosial media Twitter) serta menambah referensi pengetahuan konsep Manajemen Qalbu dalam konteks sosial media bagi para staff, pengajar, mahasiswa dan yang lainnya.

D.Metodologi Penelitian

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis menggunakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode analisis isi deskriptif. Metode pengukuran atau


(19)

prosedur operasionalisasi konsep, dalam hal ini konsep dijabarkan dalam ukuran-ukuran tertentu, biasanya dalam bentuk kategori-kategori beserta indikatornya. Kategori ini dibuat berdasarkan unit analisis, yaitu satuan yang akan dianalisis. Unit analisis adalah sesuatu yang akan dianalisis, dalam penelitian ini adalah gagasan (pesan) dalam Twitter @aagym dalam tweet-nya selama bulan Oktober-Desember 2012. Agar diperoleh kategorisasi yang reliabel maka perlu dilakukan uji realibilitas pada kategorisasi tersebut.12 Kategorisasi tersebut perlu mendapatkan realibilitas. Adapun untuk memperoleh realibilitas dan validitas kategori-kategori isi tulisan dimintakan pengujian kategori kepada tiga orang juri atau koder yang dipilih dari orang yang dianggap kredibel. Hasil dari kesepakatan juri tersebut dijadikan sebagai koefisien realibilitas.13

a. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data, dengan cara : Data Lapangan dan Data Kepustakaan.

1. Data Lapangan

Untuk memperoleh data lapangan ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data :

a. Dokumentasi yaitu salah satu metode pengumpulan data yang digunakan untuk metodologi penelitian sosial. Dalam penelitian ini penulis mengambil data dari jejaring sosial Twitter @aagym selama bulan Oktober-Desember 2012. Data tersebut penulis peroleh melalui rekapitulasi yang diambil dari Twitter @aagym selama bulan Oktober-Desember 2012 secara Online.

12

Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi (Jakarta: Kencana, 2008), h.

235-236.

13

Drs. Jumroni, M.Si, Metode-Metode Penelitian Komunikasi (Jakarta: UIN Jakarta press,


(20)

8

b. Wawancara harus mempunyai tujuan tertentu agar tidak menjadi suatu percakapan yang tidak sistematis atau melakukan pengamatan yang tidak berujung pangkal. Wawancara memungkinkan peneliti mengamati perilaku individu dan kelompok dan mengetahui pendapat dan keyakinan mereka dan terhadap apa yang berubah dengan perubahan dan kondisi mereka. Wawancara dapat membantu menetapkan keabsahan data yang telah diperoleh peneliti dari sumber-sumber lain atau melalui instrument lain untuk mengungkapkan berbagai pertentangan yang muncul diantara sumber-sumber tersebut.14 Pada penelitian ini peneliti menggunakan bentuk pertanyaan wawancara tertutup, yaitu wawancara dengan mengajukan pertanyaan yang menuntut jawaban-jawaban tertentu.15 Peneliti mewawancarai Ibu Mia Kusmiasari sebagai Kepala Pimpinan Yayasan Daarut Tauhid Cabang Jakarta karena beliau memahami aktifitas K.H. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) dan merupakan kepala pimpinan cabang di Yayasan Daaruttauhid Cabang Jakarta.

b. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Setelah penulis mendapatkan tweet yang ditentukan sebagai sampling

penelitian, dan kemudian pesan tersebut dijadikan dalam bentuk data. Peneliti menggunakan coding sheet atau lembar koding yang berupa daftar cek yang berisikan kategori-kategori subjek yang diukur dalam mengolah data. Dan kemudian unit analisis yang digunakan adalah persentase isi pesan manajemen

qalbu yang terkandung dalam twitter @aagym bulan Oktober-Desember 2012 yang ditulis oleh K.H. Abdullah Gymnastiar. Karena jumlah tweets dalam hal ini adalah populasi target melebihi 1000 pesan, maka penulis menggunakan teknik

14

Emzir, Analisis Data (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012), h. 50-51.

15


(21)

sampling untuk memilih pesan yang akan dimasukan kedalam coding sheet. Teknik sampling yang digunakan oleh peneliti memakai rumus Slovin:

n = N

1+Ne2 n= Ukuran sampel N= Ukuran Polupasi

e= kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditolerir.16 (pada penelitian ini adalah 5%)

diketahui jumlah populasi tweets @aagym dari bulan Oktober-Desember 2012 adalah 1006 tweets dengan sampling error 5%

n = 1006

1+(1006.0,052) = 1006 1+2.515 = 1006 3.515

= 286.20 dibulatkan menjadi 286 sampel.

Selanjutnya dilakukan penarikan sample purposive dari 1006 populasi.

Untuk memudahkan dan memahami kandungan dari isi pesan manajemen

qalbu maka penulis membuat kategori-kategori pesan manajemen qalbu yang termasuk kedalam kategori manajemen qalbu-nya yaitu: Memahami diri, Evaluasi diri dan Mengendalikan diri. Kategorisasi ini diambil berdasarkan hakikat inti dari konsep manajemen qalbu.

16


(22)

10

Tabel I

Kategorisasi Isi Pesan No Kategorisasi

1. Memahami diri 2. Evaluasi diri 3. Mengendalikan diri

Adapun tiga kategori pesan manajemen qalbu yang saya ambil menurut K.H. Abdullah Gymnastiar dalam manajemen qalbu hakikat dan efeknya terbagi menjadi tiga kategori:

1. Memahami diri: proses memahami benar diri seseorang yaitu bagaimana diri seseorang tersebut mengetahui sifat atau sikap yang telah dilakukannya, hati yang mampu berprestasi yaitu kebersihan hati seseorang akan mencerminkan sifat yang baik. Contohnya adalah seseorang mempunyai fisik yang kuat jika hatinya tidak didasarkan pada hati yang bersih bisa jadi kekuatan fisiknya dapat dimanfaatkan untuk berbuat dzalim, tetapi jika hatinya bersih maka kekuatan fisiknya akan diarahkan pada kebaikan. Menjelaskan potensi diri: jasad yaitu fisik yang melakukan tindakan, akal yaitu pikiran yang membuat keputusan dan

Qalbu yaitu hati yang menjadi dasar bagi pembuatan keputusan yang mencangkup pengertian sifat ataupun sikap yang muncul baik dari diri seseorang seperti sifat baik ataupun buruk. Contoh pesannya adalah: kesabaran adalah akhlak mulia, yang dengannya dapat menghalau segala rintangan.


(23)

2. Mengevaluasi diri: potensi yang diarahkan pada kebaikan akan menjadi efektif, yakni seseorang yang menggunakan potensinya dengan prinsip untuk memperbaiki kemampuan dirinya dan akhirnya bermanfaat bagi lingkungannya yang berpangkal dari diri sendiri seperti memberikan kenyamanan dan kebahagiaan, upaya untuk terus memperbaiki diri. Contohnya: memperbaiki dirinya sendiri sebelum memperbaiki orang lain, proses mengetahui kesalahan dari sifat ataupun sikap yang tidak sesuai dengan upaya untuk memperbaikinya. Contoh pesan dari evaluasi diri: kita sering amat berharap dan menuntut orang lain untuk berubah namun apakah kita lebih sungguh-sungguh menuntut diri sendiri berubah?

3. Mengendalikan diri: pesan yang mengandung pembiasaan diri untuk mengingat Allah. Contohnya dengan dzikir dan ikhtiar, sebagai pembiasaan diri dalam kebaikan atau sifat mulia adalah senjatanya. Setelah memahami serta mengevaluasi maka diri ini perlu dikendalikan dengan cara pembiasaan secara terus menerus guna terciptanya akhlakul karimah dari setiap orang, upaya membersihkan diri dari penyakit hati seperti: dengki, sombong dll, serta menanamkan kesabaran dan keikhlasan. Contoh pesannya adalah: perbanyak dzikir, ingat Allah dalam segala keadaan, rasakan bedanya, tenang dan mantap!.17

Saya mengambil tiga kategorisasi karena manajemen qalbu pada intinya adalah pembersihan hati dengan tiga kategorisasi tersebut telah meliputi pesan manajemen qalbu.

17

Hernowo dan M. Deden Ridwan, ed., Aa Gym dan Fenomena Daarut Tauhid (Bandung:


(24)

12

Data yang sudah dikategorisasikan kemudian diberikan kepada juri, data yang telah terkumpul dan sudah diperoleh dari penilaian juri akan diamati, dihitung dan diberi nilai untuk mengetahui distribusi frekuensi masing-masing dan termasuk mengetahui koefesien realibilitas tiap juri. Antar juri satu dan dua, satu dan tiga, dua dan tiga. Koder (juri) terdiri dari Juri 1 adalah Feby Khesa Pratiwi, sebagai Divisi Hubungan Masyarakat Yayasan Daaruttauhid cabang Jakarta. Juri 2, Mahfudoh, S. Pd sebagai guru bahasa dan sastra Indonesia dan

followers twitter @aagym, Juri 3 Suwardi, S.si, sebagai Wakil Kesiswaan di Adzkia Islamic School. Penulis memilih ketiga juri tersebut karena dianggap relevan dan memahami mengenai konsep Manajemen Qalbu K.H. Abdullah Gymnastiar.

Setelah membuat tabel kategorisasi dan dilengkapi oleh juri, selanjutnya peneliti menggunakan rumus Holsti (1969) yang menjadi acuan dalam analisis isi secara kuantitatif untuk mencari koefisien realibilitas kategori antar juri dan untuk mengukur rata-rata perbandingan nilai keputusan antar juri sebagai berikut:

Koefisien Reliabilitas : CR = 2M N1 + N2 Keterangan :

CR : Coefisien Realibilitas.

2M : Nomor Keputusan yang sama antar juri. N1, N2: Jumlah item yang dibuat oleh tim juri.18

Komposit Realibilitas: N(X antar juri) 1+(N-1)(X antar juri)

18

Drs. Jumroni, M.Si, Metode-Metode Penelitian Komunikasi (Jakarta: UIN Jakarta press,


(25)

Keterangan :

N : Jumlah Juri

X : Rata-rata koefisien realibilitas antar juri.19 2. Data Kepustakaan

Untuk melengkapi data-data yang teoritis atau kepustakaan penulis melakukan penelaahan atau pengkajian terhadap berbagai literatur seperti: Buku, Modul, dan bahan pustaka lainnya yang berkaitan dengan judul diatas sehingga dapat dipertanggung jawabkan secara kepustakaan.

E.Tinjauan Pustaka

Dalam penyusunan skripsi ini penulis mengadakan penelitian lebih lanjut kemudian menyusunnya menjadi suatu karya ilmiah, maka langkah awal yang penulis tempuh adalah mengkaji terlebih dahulu terhadap skripsi-skripsi terdahulu yang mempunyai judul hampir sama dengan yang akan penulis teliti. Maksud pengkajian ini adalah agar dapat diketahui bahwa apa yang akan penulis teliti sekarang tidak sama dengan penelitian dari skripsi-skripsi terdahulu.

Adapun setelah penulis mengadakan suatu tinjauan kepustakaan, dari segi konsep manajemen qalbu ada beberapa yang telah melakukan penelitian namun terbatas pada konsepsi manajemen qalbunya saja. Penulis akhirnya menemukan beberapa skripsi yang memiliki judul hampir sama dengan apa yang akan penulis teliti. Judul-judul tersebut antara lain adalah:

1. Skripsi milik Muhammad Arifin Sholeh jurusan Komunikasi Penyiaran Islam

2008 yang berjudul “Kepemimpinan KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) Pada Pondok Pesantren Daaruttauhid Geger Kalong Bandung Tahun 2006-2008.”

19


(26)

14

Skripsi ini juga membahas konsep manajemen qalbu dan kepemimpinan Aa Gym pada Pondok Pesantren Daaruttauhid namun skripsi ini pembatasan konsepnya hanya pada metode yang disampaikan secara lisan dan juga hal, tidak membahas manajemen qalbu yang disampaikan melalui Twitter seperti yang penulis teliti. 2. Selanjutnya skripsi yang berjudul “Analisis Deskriftif Pesan Dakwah Islam Rubrik Tanya Jawab Situs www.majelisrasulullah.Org milik Dimas Fachrurozi jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam 2008. Skripsi ini juga membahas dakwah melalui Internet pada situs www.majelisrasulullah.org, skripsi ini berbeda dengan penulis karena berbeda subjek dan objek penelitian namun sama-sama membahas dakwah yang disampaikan melalui Internet.

3. Skripsi milik Fifit Fitriansyah Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam 2010

judul: “Analisis Isi Pesan Dakwah Pada program Kopiah di Radio Erlangga 100.3 FM Bekasi”. Skripsi ini sama-sama menggunakan analisis isi namun subjek dan objek penelitian yang dipilih berbeda dengan yang penulis teliti sehingga penelitian skripsi ini berbeda dengan penelitian penulis.

Dari tinjauan pustaka diatas skripsi terdahulu dengan yang penulis akan teliti memiliki kesamaan namun juga memiliki perbedaan sehingga penulis tidak melakukan penelitian yang sama.

F. Sistematika Penulisan

Untuk memperoleh pembahasan skripsi ini secara sistematis penulisannya dibagi kedalam 5 (lima) bab, terdiri dari sub-sub bab. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut:


(27)

BAB I PENDAHULUAN

Meliputi latar belakang, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat, Metodologi Penelitian, Tinjauan Pustaka dan Sistematika Penulisan. BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini dijelaskan secara umum teoritis mengenai Ruang Lingkup Sosila Media, Definisi Internet, Komunitas Online, Definisi Twitter, Dakwah dan Sosial Media, Pengertia Dakwah, Tujuan Dakwah, Ruang Lingkup Dakwah, Internet sebagai Media Dakwah Ruang Lingkup Manajemen Qalbu, Pengertian Manajemen Qalbu, Hakikat Manajemen Qalbu, Analisis Isi.

BAB III GAMBARAN UMUM

Gambaran Umum konsep Manajemen Qalbu dan keterkaitannya dengan K.H Abdullah Gymnastiar. Profil dan karya-karya KH. Abdullah Gymnastiar.. BAB IV ANALISIS ISI MANAJEMEN QALBU DALAM TWITTER @AAGYM (K.H ABDULLAH GYMNASTIAR)

Bab ini menerangkan Pesan dakwah yang berkaitan dengan Manajemen Qalbu dan kategori-kategorinya. Dan hasil penelitian analisis isi kuantitatif deskriptif.

BAB V PENUTUP

Bagian ini merupakan bagian terakhir dari skripsi yang memuat tentang kesimpulan juga saran-saran.

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(28)

16

BAB II

LANDASAN TEORI A.Ruang Lingkup Sosial Media

1. Definisi Internet

International Networking, yang dapat disingkat dengan kata Internet, merupakan dua komputer atau lebih yang saling berhubungan membentuk jaringan komputer hingga meliputi jutaan komputer di dunia (internasional). Yang saling berinteraksi dan bertukar informasi, sedangkan dari segi ilmu pengetahuan, Internet merupakan sebuah perpustakaan besar yang didalamnya terdapat jutaan informasi atau data yang dapat berupa text, graphic, audio maupun animasi dan lain lain dalam bentuk media elektronik.1

Menurut Levy pada buku Werner J Severin Teori Komunikasi, Internet pada dasarnya merupakan sebuah jaringan antar-komputer yang saling berkaitan. Jaringan ini tersedia secara terus menerus sebagai pesan elektronik, termasuk e-mail, transmisi file dan komunikasi dua arah antar-individu atau komputer. Levy menggambarkan Internet sebagai “saluran komunikasi yang tidak terbatas, pembangunan komunikasi, iklan elektronik dan interaksi yang sangat kompleks yang mengaburkan batas antara penyedia dan konsumen.”2

Diterjemahkan dari buku Peter Kent: Tidak seperti komersial sumber informasi yang tersedia secara online, Internet adalah kumpulan jaringan, kesepakatan raksasa di antara ribuan sistem komputer untuk menghubungkan bersama-sama.

Internet berisi:

1

Daryanto, Memahami Kerja Internet (Bandung: PT. Yrama widya, 2006), cet. ke-5, h. 22.

2

Werner J. Severin dan James W. Tankard Jr, Teori Komunikasi (Jakarta: PT. Kencana,


(29)

• Sistem komputer pemerintah, dimiliki oleh bangsa-bangsa diseluruh dunia.

• Sistem Komputer yang dijalankan oleh ratusan universitas yang berbeda dan sekolah.

• Sistem yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan besar, seperti iklan IBM dan Microsoft.

• Sistem milik non-profit organisasi yang hanya ingin membawa komputasi

online "kepada orang-orang".

• Komputer yang dimiliki oleh perusahaan komersial yang membuat uang dengan menyediakan orang dengan akses kesistem interkoneksi menakjubkan.3

“The Internet – the mother of all network – : the Internet is at the

heart of the “information age.” Called “the mother of all networks,”

the Internet (Net) is a worldwide network that connects hundreds of thousands of smaller networks. These networks link educational, commercial, nonprofit and military entities,4because Internet millions of people around the world can share all types of information and service.”5

Internet merupakan ibu dari semua jaringan dapat dikatakan jantung untuk era informasi karena menghubungkan ratusan ribu jaringan yang menghubungkan jaringan pendidikan, komersial, entitas dan masih banyak lagi. Karena Internet ini dapat menghubungkan jutaan orang diseluruh dunia untuk dapat saling bertukar informasi dan bahkan pelayanan.

3

Peter Kent, 10 Minute Guide to the Internet (New York, Prentice-Hall, 1994), h. ix-x.

4

Brian K. Williams dan Stacey C. Sawyer, Using Information Technology (New York:

International edition, Mc Graw-Hill Companies, 2003), h. 5.

5


(30)

18

Internet adalah:

 Kumpulan yang luas dari jaringan komputer besar dan kecil yang saling berhubungan menggunakan jaringan (tele) komunikasi yang ada diseluruh dunia.

 Seluruh manusia yang secara aktif berpartisipasi sehingga Internet menjadi sumberdaya informasi yang sangat berharga.6

Saat ini, Internet sudah menjadi kebutuhan pokok bagi manusia modern (makna modern disini bukan berarti tinggal dikota besar saja, tetapi juga di desa-desa, dimana sudah terjangkau oleh teknologi). Apalagi, Internet sekarang ini sudah tidak identik dengan komputer, artinya, membuka Internet tidak harus didepan komputer. Ya, Internet dapat dibuka lewat bermacam-macam perangkat (tools). Biasanya, orang membuka Internet lewat komputer, baik di kantor, dirumah, maupun layanan Internet public, seperti warung Internet (Warnet). Sekarang, dengan kecanggihan teknologi, Internet dapat dibuka melalui peralatan mobile (bergerak), seperti laptop, PDA (Personal Data Assistance), bahkan melalui telepon seluler (Handphone).7

2. Komunitas Online

Salah satu dampak Internet adalah menyebabkan penggunanya menjauhi kehidupan sosial. Akhirnya Internet menjadi persoalan sosial tersendiri. Namun, bagaimanapun manusia adalah makhluk sosial. Di Internet pun, orang-orang mencari jati dirinya layaknya seorang manusia. Komunitas

online atau komunitas virtual adalah kumpulan orang-orang dalam ruang maya

6

Daryanto, Memahami Kerja Internet (Bandung: PT. Yrama widya, 2006), cet. ke-5, h. 9.

7

Reza Zakaria, Ayo Mahir Menguasai Internet (Jogjakarta: PT. Aplus books, 2009), cet.


(31)

tempat mereka saling berkomunikasi, berhubungan dan mengenal satu sama lain. Manfaat yang dirasakan dengan adanya komunitas online tersebut adalah: 1. Tempat berkumpul, yaitu tempat orang-orang dapat saling berkomunikasi di

mana pun dan kapan pun baik dalam skala kecil maupun skala besar.

2. Tempat berdiskusi, yaitu sebagai tempat diskusi dalam berbagai topik mulai dari makanan, hobi, kehidupan pribadi, sampai masalah politik, dan sebagainya.

3. Tempat bersosialisasi, banyak orang merasakan kenyamanan berkomunikasi melalui Internet ketimbang berkomunikasi secara offline.

4. Relationship building, membangun komunitas online, orang-orang yang mempunyai ketertarikan atau kepentingan yang sama terhadap sesuatu. 5. Arena belajar, dengan adanya komunitas online, orang-orang yang saling

membagi ilmu dan belajar terhadap sesuatu yang baru dari orang lain. 6. Team building, bahkan di komunitas online, orang-orang bisa saling

berkolaborasi untuk membangun team guna menyelesaikan target proyek secara bersama-sama.8

Perkembangan pesat atau tidaknya sebuah komunitas online sangat dipengaruhi hal-hal sebagai berikut:

1. Shared values. Nilai informasi yang disebarluaskan dalam komunitas tersebut. Informasi yang mereka sebar luaskan haruslah mempunyai bobot nilai yang tinggi agar dapat menarik pengunjung luar untuk ikut bergabung dalam komunitas tersebut.

8


(32)

20

2. Shared needs. Nilai kebutuhan pengunjung. Jika pengelola komunitas online

dapat menyentuh sisi kebutuhan pengunjung, hal tersebut dapat mendorong pertumbuhan komunitas. Shared needs ini lebih ke arah kejelian menggali kebutuhan komunitas.

3. Sense of belonging. Rasa memiliki ikut mempercepat pertumbuhan. Dengan adanya rasa memiliki, orang-orang yang ada dalam komunitas tersebut akan semakin aktif dan termotivasi untuk memelihara komunitas.

4. Skill. Kemampuan juga dapat menjadi salah satu pertimbangan dalam mendorong pertumbuhan. Komunitas online bisa dijadikan media untuk memotivasi seseorang untuk meningkatkan kemampuannya.9

Saat ini Internet memasuki gelombang kedua. Orang biasa dengan menyebutnya web2.0. salah satu ciri dari web2.0 adalah keterlibatan yang sangat aktif dari pengunjung. Website tidak hanya bersifat pasif, tetapi juga secara aktif mengajak pengunjung untuk berperan. Internet juga menawarkan fasilitas-fasilitas lain. Internet seperti tak habis-habisnya membuat inovasi. Belum reda tren blog, muncul tren berikutnya berupa situs pertemanan. Situs pertemanan adalah sebuah situs yang fokus sebagai penyedia layanan jaringan sosial. Maksudnya, ia menyediakan sebuah tempat para pengunjung dapat mencari teman dan melakukan interaksi secara pribadi di Internet. Jika dulu Internet dianggap menjauhkan dari interaksi sosial, kini Internet malah mendekatkan dengan teman, sahabat, saudara, yang dahulu jauh akhirnya menjadi akrab kembali dengan seseorang yang begitu sulit dihubungi.10

9

Ibid, h. 17-18.

10


(33)

3. Definisi Twitter

Twitter merupakan sebuah situs layanan microblogging, yang

penggunanya dapat mengirim dan membaca status terbaru seseorang. Status terbaru atau posting di dalam Twitter disebut dengan tweets. Twitter

dikategorikan sebagai situs microblogging karena update (tweets) hanya dibatasi sampai dengan 140 karakter saja. Sedikitnya jumlah karakter didalam

tweets membuat Twitter juga disebut sebagai jurnal pribadi dalam ukuran kecil atau mikro. Selain sebagai microblogging, Twitter juga dikategorikan sebagai situs jejaring sosial. Hal ini karena pengguna Twitter dapat mencari dan memiliki teman sebanyak-banyaknya. Sehingga dengan banyaknya teman dapat saling memberikan komentar atas status tweets. Selain itu juga dapat mengetahui kegiatan apa yang telah dilakukan seseorang begitu pula sebaliknya.

Twitter didirikan oleh Jack Dorsey pada tahun 2006. Dalam

perkembanganya, Twitter mengalami perkembangan yang cukup pesat. Bahkan setelah kemunculan Twitter, bermunculan situs microblogging dengan konsep yang hampir sama.11 Diambil dari Wikipedia microblog adalah suatu bentuk blog yang memungkinkan penggunanya untuk menulis teks pembaharuan singkat (biasanya kurang dari 200 karakter) dalam suatu pesan dan mempublikasikannya, baik untuk dilihat semua orang ataupun kelompok terbatas yang dipilih oleh pengguna microblog tersebut. Pesan-pesan ini dapat

11

Arista Prasetyo Adi dan Ridwan Sanjaya, Panduan cepat menguasai Twitter (Jakarta:


(34)

22

dikirim melalui berbagai cara, termasuk dengan cara mengirim pesan singkat melalui SMS, pengirim pesan instan, surat elektronik, web,dll.12

Twitter adalah dalam berita. Orang-orang di berita berada di Twitter, yang telah membuat start up pemain utama dalam jaringan sosial. Sebuah

platform promosi diri untuk beberapa dan alat yang berharga bagi orang lain,

Twitter telah di tempat kejadian sejak Maret 2006. Twitter adalah sebuah

platform blogging mikro yang mengundang pengguna untuk menjawab

pertanyaan, “Apa yang kamu lakukan?” dalam 140 karakter atau kurang.

Twitter juga merupakan layanan pesan yang memungkinkan pengguna untuk menanggapi update status pengguna lain. Twitter didirikan di San Francisco dan go public pada Agustus 2006. Twitter telah mengubah wajah jaringan sosial dan bagian dari itu adalah terminologi yang khusus hanya untuk Twitter.

Misalnya, “Tweet” mengacu pada update Twittersementara “Follower” adalah

pengguna Twitter yang menerima pembaruan status Anda pribadi. Terminologi ini telah menciptakan budaya pengguna Twitter yang mencakup seluruh dunia.13

Twitter adalah salah satu layanan social networking yang termasuk dalam kategori microblogging. Namun menurut Evan Williams salah satu pendiri Twitter lebih menekankan Twitter sebagai jaringan informasi yang memberikan kabar terkini dari semua orang dan membaginya keseluruh dunia.14

12

Pitra Satvika, Twitter dan Plurk (Jakarta: Kanaya Press, 2009), h. 11.

13

Kutu Buku, Definisi Twitter. http://kutubuku.web.id/2344/definisi-twitter, diakses pada

hari Sabtu, 08 Juni 2013, pukul 10.25.

14

Taufan Prakoso, Apa Itu Twitter. http://topan.web.id/twitter/, diakses pada hari Sabtu, 08


(35)

B.Dakwah dan Sosial Media 1. Pengertian Dakwah

Secara etimologis, dakwah berasal dari bahasa arab, yaitu da’a, yad’u, da’wan, du’a, yang diartikan sebagai mengajak/menyeru, memanggil, seruan, permohonan, dan permintaan. Pada tataran praktik dakwah harus mengandung dan melibatkan tiga unsur, yaitu: penyampaian pesan, informasi yang disampaikan, dan penerima pesan.

Istilah dakwah dalam al-qur’an diungkapkan dalam bentuk fi’il maupun

mashdar sebanyak lebih dari seratus kata. Al-qur’an menggunakan kata dakwah untuk mengajak kepada kebaikan disertai dengan risiko masing-masing pilihan.15

Pada zaman modern, pola komunikasi antar manusia telah berkembang sedemikian canggih. Zaman modern juga bisa disebut era komunikasi,

informasi dan globalisasi. Komunikasi dan informasi ibarat “pedang” bermata

dua: bisa dipergunakan untuk hal-hal positif maupun negatif.

Kondisi masyarakat modern terlihat memprihatinkan. Disatu sisi, pola komunikasi dan informasi berkembang pesat-tetapi disisi lain persoalan baik dan buruk, halal dan haram serta dunia dan akhirat, semakin samar dan kabur. Pola komunikasi dan informasi dalam bentuk dakwah Islam kini semakin terdesak dan kalah dengan pola komunikasi dan informasi yang disuguhkan. Bahkan andaikata sebagian besar individu muslim yang hidup pada abad informasi ini otaknya dibuka dan discan, mungkin isinya didominasi oleh wacana produk modern, entah itu kosmetik, minuman energy, mie instan,

15

M. Munir dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah (Jakarta: Kencana, 2009), cet. ke-2,


(36)

24

handphone, mobil dan seterusnya. Mereka mulai melupakan atau

menomorduakan wacana keagamaan dan keakhiratan semisal shalat, zakat, dosa, pahala dan masih banyak lagi. Maka untuk mengimbangi serbuan kapitalisme yang destruktif sebaiknya dakwah dilakukan secara kreatif, komunikatif, variatif, kaya pendekatan, menarik dan sebisa mungkin professional. Umat Islam seharusnya mampu untuk melakukannya.

Teknik dakwah dan sosialisasi ajaran Islam yang menarik, canggih, dan modern merupakan suatu keniscayaan bagi umat Islam untuk mengimbangi serbuan media modern yang berkiblat ke Barat dan terus mendesak nilai

materialisme, konsumerisme, hedonisme dan sebagainya. Dakwah harus

mampu mengomunikasikan nilai-nilai Islam secara variatif dan kaya pendekatan agar mudah diterima oleh masyarakat. Untuk mengomunikasikan nilai-nilai Islam sebaiknya memakai cara-cara yang menarik, kreatif dan variatif. Kesuksesan dakwah pula tentu sangat bergantung pada metode yang dipakai. Metode dialog, interaksi dan komunikasi yang dipilih lebih menarik dari metode doktriner yang menjemukan.16

2. Tujuan Dakwah

Sebagaimana pada ruang lingkup dakwah, tujuan dakwah dibagi menjadi dua yaitu: tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang. Tujuan jangka pendek yang dimaksud adalah agar manusia mematuhi ajaran Allah dan Rasul-Nya dalam kehidupan keseharian, sehingga tercipta manusia yang berakhlak mulia, dan tercapainya individu yang baik (Khoiru al-fardiyah), keluarga yang sakinah/harmonis (khairu al-Usroh), komunitas yang tangguh

16


(37)

(Khairu al-Jama’ah), masyarakat madani/civil society (Khairu al-Ummah) dan pada akhirnya akan membentuk bangsa yang sejahtera dan maju (Khairu al-Baldah).17

3. Ruang Lingkup Dakwah

Ilmu dakwah adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana berdakwah atau mensosialisasikan ajaran Islam kepada objek dakwah (masyarakat) dengan berbagai pendekatan agar nilai-nilai ajaran Islam dapat direalisasikan dalam realitas kehidupan, dengan tujuan agar dapat ridha Allah Swt. Agar tercapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Pada pemahaman seperti ini ilmu dakwah lebih dekat dan serumpun dengan ilmu-ilmu sosial, hal ini dikarenakan teori-teori dakwah yang hendak dibangun merupakan produk generalisasi dari fenomena sosial. Dengan demikian bahwa, dengan sendirinya ilmu dakwah merupakan bagian dari ilmu-ilmu sosial yang dirumuskan dan dikembangkan dengan mengikuti norma-norma ilmiah dan ilmu-ilmu sosial, secara empiris, sistemis dan logis. Disiplin ilmu dakwah pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua: Ilmu Dakwah Dasar dan Ilmu Dakwah Terapan. Ilmu Dakwah Dasar merupakan cabang Ilmu Dakwah yang memberikan kerangka teori dan metodologi dakwah Islam. Sedangkan Ilmu Dakwah Terapan berusaha memberikan kerangka teknis operasional kegiatan dakwah Islam. Ilmu Dakwah Dasar berfungsi memberikan dasar-dasar teoritis dan metodologis keahlian dakwah. Fungsi Ilmu Dakwah Terapan adalah memberikan kemampuan teknis keahlian profesi dakwah Islam.18

17

Wahidin Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2011), cet. ke-1,

h. 9.

18


(38)

26

Dakwah Islam juga melingkupi beberapa pembahasan diantaranya tentan: Materi Dakwah (maaddah al-Dakwah); yang bersumber dari Al-Qur’an dan As-Sunah Rasullah Saw., hasil ijtihad Ulama, sejarah peradaban Islam dan lain-lain. Subjek Dakwah (Da’i); orang yang aktif melaksanakan dakwah kepada masyarakat. Da’i ini ada yang melakukan dakwah secara individu ada juga yang berdakwah secara kolektif melalui organisasi. Objek dakwah (Mad’u); adalah masyarakat atau orang yang didakwahi, yakni diajak kejalan Allah agar selamat dunia dan akhirat, masyarakat sebagai objek dakwah biasanya sangat heterogen. Metode Dakwah (Thariqoh Al-Dakwah); yaitu cara atau strategi yang harus dimiliki da’i, dalam melaksanakan aktivitas dakwahnya. Media Dakwah (Washilah al-Dakwah); adalah media atau instrument yang digunakan sebagai alat untuk mempermudah sampainya pesan dakwah kepada mad’u. Media ini dapat dimanfaatkan oleh da’i untuk menyampaikan dakwahnya baik dalam bentuk lisan ataupun tulisan. Diantara media dakwah yang masih banyak digunakan oleh para da’i saat ini adalah: TV, Radio, Surat Kabar, Majalah, Buku, Internet, Handphone dan buletin. Tujuan Dakwah (Maqashid al-Dakwah); adalah tujuan yang hendak dicapai oleh kegiatan dakwah. Adapun tujuan dakwah itu dibagi dua yaitu tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang.19

Ruang lingkup dakwah juga mencangkup teori dakwah yang beragam. Adapun teori adalah proporsi-proporsi ilmiah yang menghubungkan keterkaitan antara satu kaidah dengan kaidah lainnya dan menyatukannya pada kesatuan prinsip yang dari padanya dapat diambil kepastian ketentuan dan

19


(39)

kaidah ilmiah. Teori dakwah adalah konseptualisasi dakwah (proses abstraksi dalam bentuk penyataan dan proporsi) mengenai realitas dakwah. Teori dakwah tidak lain berupa akumulasi dari hasil hasil penelitian yang teah teruji kebenarannya mengenai objek formal ilmu dakwah, sebagai hasil dari penerapan metode nadzariah syumuliah qur’aniyah. Dari beberapa teori dakwah yang telah terbagi penulis memilih teori pesan. Teori pesan adalah proporsi-proporsi sebagai hasil dari istinbath, iqtibas dan istiqra’ mengenai pesan dakwah.20

4. Internet Sebagai Media Dakwah

Dakwah sebagai suatu kegiatan komunikasi keagamaan dihadapkan kepada perkembangan dan kemajuan teknologi komunikasi yang semakin canggih, memerlukan suatu adaptasi terhadap kemajuan itu. Artinya dakwah dituntut agar dikemas dengan terapan media komunikasi sesuai dengan situasi yang dihadapi.21 Ada beberapa jenis media komunikasi yang dapat digunakan diantaranya yaitu media visual. Media komunikasi visual merupakan alat komunikasi yang dapat digunakan dengan memanfaatkan indra penglihat dalam menangkap datanya.22

Sebagai sarana dakwah. Kekeringan informasi dan ilmu keislaman yang diderita oleh masyarakat urban memaksa para da’i atau yang tertarik dengan dunia keislaman untuk meluaskan jaringan dakwahnya hingga ke dunia maya.23 Dr. Abdul Halim, Dosen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta menjelaskan, teknologi adalah sunnatullah dan tidak ada yang bisa

20

Ibid, h. 117.

21

Bahri Ghazali, Dakwah Komunikatif (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1997), h. 33.

22

Ibid, h. 34.

23

Yuniardi Syukur, Facebook: Sebelah Surga, Sebelah Neraka (Jogjakarta: Diva press,


(40)

28

menghambatnya karena dia akan berjalan terus. Yang menjadi persoalan, menurutnya bukan alat pelayanan tapi orang yang memakai alat tersebut. Dalam Islam juga ada sejumlah prinsip dalam agama yaitu harus bisa menjaga akal, tidak merusak agama , tidak merusak harta, dan tidak merusak garis keturunan.24 Bentuk dakwah dalam Internet agar divariasi dengan menuliskan kutipan ayat Al-Qur’an, hadist, atau kata-kata dari para ulama, tokoh masyarakat atau ahli hikmah, yang menarik untuk disimak. Kata-kata inspiratif itu akan memberikan inspirasi bagi orang lain. 25

Wasilah [media] dakwah adalah alat yang digunakan untuk

menyampaikan materi dakwah [ajaran Islam] kepada mad’u. untuk menyampaikan ajaran Islam kepada umat, dakwah dapat menggunakan berbagai wasilah. Hamzah Ya’qub membagi wasilah dakwah menjadi lima macam, yaitu: lisan, tulisan, lukisan, audiovisual, dan akhlak.

1. Lisan adalah media dakwah yang paling sederhana yang menggunakan lidah dan suara, dakwah dengan media ini dapat berbentuk pidato, ceramah, kuliah, bimbingan, penyuluhan dan sebagainya.

2. Tulisan adalah media dakwah melalui tulisan, buku, majalah, surat kabar, surat-menyurat [korespondensi], spanduk dan sebagainya.

3. Lukisan atau media dakwah melalui gambar, karikatur dan sebagainya. 4. Audiovisual adalah media dakwah yang dapat merangsang indra

pendengaran, penglihatan atau kedua-keduanya, seperti televisi, film

slide, OHP, Internet, dan sebagainya.

24

Ibid, h. 36-37.

25


(41)

5. Akhlak, yaitu media dakwah melalui perbuatan-perbuatan nyata yang mencerminkan ajaran Islam yang secara langsung dapat dilihat dan didengarkan oleh Mad’u.26

C.Ruang Lingkup Manajemen Qalbu 1. Pengertian Manajemen Qalbu

Secara etimologis, kata manajemen berasal dari bahasa inggris,

management, yang berarti ketatalaksanaan, tata pimpinan dan pengelolaan. Artinya manajemen adalah sebagai suatu proses yang diterapkan oleh individu atau kelompok dalam upaya-upaya koordinasi untuk mencapai suatu tujuan.

Dalam bahasa Arab, istilah manajemen diartikan sebagai an-nizam atau at-tanzhim, yang merupakan suatu tempat untuk menyimpan segala sesuatu dan penempatan segala sesuatu pada tempatnya.

Pengertian tersebut dalam skala aktivitas juga dapat diartikan sebagai aktivitas menerbitkan, mengatur, dan berpikir yang dilakukan oleh seseorang, sehingga ia mampu mengemukakan, menata, dan merapihkan segala sesuatu yang ada di sekitarnya, mengetahui prinsip-prinsipnya serta menjadikan hidup selaras dan serasi dengan yang lainnya.

Sedangkan secara terminology terdapat banyak definisi yang dikemukakan oleh para ahli, di antaranya adalah:

“The process of planning, organizing, leading, and controlling the work of organization members and of using all available organizational resources to reach stated organizational goals.”27

26

M. Munir dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah (Jakarta: Kencana, 2009), cet. ke-2,

h. 32.

27


(42)

30

[sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengaturan terhadap para anggota organisasi serta penggunaan seluruh sumber-sumber yang ada secara tepat untuk meraih tujuan organisasi yang telah ditetapkan].

Sementara itu, Robert Kritiner mendefinisikan manajemen sebagai suatu proses kerja melalui orang lain untuk mencapai tujuan organisasi dalam lingkungan yang berubah.28

Dari dua titik pandang tersebut dapat diambil pengertian manajemen mengajak orang lain, mengutamakan pembagian tugas, mencari kombinasi agar perencanaan dan pembagian tugas tepat guna dan berdaya guna sehingga dapat mencapai tujuan.

Selanjutnya, manajemen memiliki unsur-unsur, berikut ini unsur-unsur manajemen menurut beberapa ahli:

1. Louis A. Allen pada tahun 1958 dalam bukunya Management and

Organization mengemukakan bahwa unsur-unsur manajemen adalah:

Planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian), Coordinating

(pengoordinasian), Motivating (motivasi), dan Controlling (pengawasan). 2. Henry Fayol pada tahun 1916 dalam bukunya General Industrial

Management mengatakan bahwa unsur-unsur manajemen terdiri dari:

Planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian), Commanding

(pengomandoan), Coordinating (pengorganisasian) dan Controlling

(pengawasan)29.

3. George R. Terry tahun 1960 dalam buku Principles of Management

mengatakan bahwa manajemen itu terdiri dari: Planning (perencanaan),

28

Ibid, h. 284.

29


(43)

Organizing (pengorganisasian), Actuating (penggerakan) dan Controlling

(pengawasan).30

Adapun definisi 4 fungsi pokok manajemen diantaranya:

1. Merencanakan (planning). Rencana mampu mengarahkan tujuan dan menetapkan prosedur terbaik untuk mencapainya.

2. Mengorganisasi (organizing) adalah proses mengatur dan mengalokasikan pekerjaan, wewenang dan sumber daya ke sejumlah anggota, sehingga dapat mencapai sasaran. Juga termasuk dengan mencari staff (staffing) yang cocok dengan jumlah dan waktunya. Kata kunci dalam mengorganisasi adalah koordinasi. Yang menjamin pengalokasian semua pekerjaan sampai habis kepada setiap orang di dalam organisasi berjalan dengan baik.

3. Memimpin (actuating, leading) meliputi mengarahkan, memengaruhi, dan memotivasi untuk melaksanakan tugas yang penting. Fungsi leading merupakan fungsi yang paling menentukan keberhasilan dari keseluruhan fungsi manajemen.

4. Mengendalikan (Controlling) adalah proses kegiatan untuk memastikan bahwa aktivitas yang terjadi sesuai dengan aktivitas yang direncanakan.31

Sehingga manajemen dapat diartikan sebuah proses yang secara umum mengandung unsur Planning, Organizing, Actuating dan Controlling

menurut George R. Terry juga unsur tambahan lainnya yang berbeda menurut para ahli.

30

Pawit M. Yusup, Perspektif Manajemen Pengetahuan Informasi, Komunikasi,

Pendidikan dan perpustakaan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2012), cet. ke-1, h. 11-12.

31

Sentot Imam Wahjono, Manajemen tata kelola organisasi bisnis (Jakarta: PT. Indeks,


(44)

32

Hati merupakan organ manusia yang berada dibagian dalam tubuh manusia. Hati juga disebut Qalbu. Hati ada dua pengertian, yakni hati dalam arti daging dan hati dalam arti sesuatu yg halus, bersifat ketuhanan.

a. Hati dalam arti daging adalah sebuah organ tubuh yang tersimpan dan terlindung tulang belulang yang berada didada disebelah kiri manusia. Pada daging hati terdapat lubang dan jaringan yang halus. Didalam lubang (rongga) terdapat pula darah hitam yg menjadi sumber roh.

b. Makna lain dari hati ialah merupakan sesuatu yg halus, rabbaniyah

(ketuhanan), ruhaniyah (kerohanian) dan terkait dengan hati jasmani (ditubuh kita). Hati halus inilah hakikat manusia, hati halus inilah yang mampu mengenal diri sendiri dan hati halus inilah yg diajak bicara, disiksa, dicela dan dituntut oleh Tuhan.32

Hati dalam pengertian ini, mempunyai kaitan dengan jasmani yang menentukan sifat serta watak manusia yang tampak secara lahiriah. Hati bagaikan raja yang dapat membuat manusia melakukan apa saja, baik atau buruk, tergantung pada kondisi hati itu. Sesuatu yang diungkapan dengan pikiran hanya akan menyentuh pikiran. Sedangkan yang disampaikan dengan hati yang tulus, akan menyentuh relung hati pendengar yang paling dalam.33

Hati pada pengertian ini membahas mengenai makna hati yang kedua, yakni makna hati yang halus terhadap ketuhanan serta kerohanian yang memiliki keterkaiatan dengan hati jasmani.

32

Jerry. Qalbu, Roh, Nafsu dan Akal Al-Ghazali,

http://boegis.heck.in/qalbu-roh-nafsu-dan-akalal-ghazali.xhtml, diakses pada hari Kamis, 13 Juni 2012, pukul 14.00.

33

Hernowo dan M Deden Ridwan, ed., Aa Gym dan Fenomena Daaruttauhid (Bandung:


(45)

Pengertian hati juga disebutkan dalam hadist yang diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim. Rasulullah SAW bersabda:

“ Di dalam tubuh cucu anak Adam terdapat segumpal daging, jika ia

baik maka baiklah semua tubuhnya. Dan jika ia rusak, maka rusaklah

semua tubuhnya. Ingatlah! Dia adalah hati”(H.R Bukhori dan Muslim).34

Hati menurut Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani ialah tempat bergeraknya

ruh dan dikaji dalam ilmu tariqah. Lewat hati inilah keesaanya dapat dikenali. Dalam pergerakannya ruh selalu memandang ke alam malakut, alam yang identik dengan kebaikan. Dialam ini ruh bisa mendapatkan cahaya yang terang benderang. Untuk mendapatkan kedamaian dan ketentraman pusat rahasia hati dapat dicapai dengan membersihkan hati. Dengan membiasakan dzikir

(mengingat Allah).35

Menurut Al-Ghazali, hati atau qalbu bukan dalam arti segumpal daging dalam dada sebelah kiri itu sebagaimana biasanya disebutkan, namun hati adalah percikan rohaniah ketuhanan (latifah rabbaniyah) yang merupakan kebenaran hakiki manusia. Menurutnya, hati atau qalbu ibarat cermin yang mampu menangkap makrifat ketuhanan. Kemampuan hati (qalbu) tersebut tergantung pada bersih dan beningnya hati (qalbu) itu sendiri.36

34

Syaikh Abdul Qadir Jailaniy, Nasehat-nasehat Wali Allah (Bandung: Penerbit Husaini,

1995), h.12.

35

Syekh Abdul Qadir Al- Jilani, Rahasia Sufi (Jogjakarta: Pustaka Sufi, 2002), h. 89.

36

Al-Ghazali, Al-Ikhlas, http://ikhlaskah.blogspot.com/2009/11/imam-al-ghazali.html,


(46)

34

Konsep manajemen qalbu adalah memahami diri dan kemudian mau serta mampu mengendalikan diri setelah memahami benar siapa diri kita sebenarnya. Hatilah yang menunjukan watak dan siapa diri kita sebenarnya.

Hati atau “qalbu”-lah yang membuat kita mampu berprestasi semata demi Allah Swt. Apabila hati bersih, bening dan jernih tampaknya keseluruhan perilaku diri kita juga akan menampakan kebersihan, kebeningan, dan kejernihan. Penampilan setiap insan merupakan refleksi dari hatinya sendiri.37

Konsep manajemen qalbu K.H Abdullah Gymnastiar ini kemudian melahirkan prinsip bahwa apabila seseorang hatinya dibuat bersih, dia akan

menjadi “pusat” segala aktivitas di bumi. Hati akan menyedot seluruh

perhatian orang dari segala jenis profesi, baik pedagang, guru, praktisi dakwah, maupun pemimpin. Orang yang hatinya dibuat bersih, secara otomatis akan membuat geraknya memiliki magnet luar biasa. Kata-katanya akan menyakinkan dan menyejukan hati lawan bicaranya. Sikapnya akan menunjukan bahwa dia senantiasa sedang diawasi oleh Allah Swt. Totalitas dirinya menampakan sebuah keadaan bahwa hanya ridha Allah yang diharapkan, Allah menjadi pusat segala orientasi kehidupan. Sebagaimana

sabda Rasulullah “dalam diri manusia terdapat suatu organ. Kalau organ itu

baik, baik jugalah seluruh manusia itu; tapi kalau ia busuk, busuk pula seluruh manusia itu. Organ itu adalah hati”. Kalau hatinya sehat, secara otomatis pikiran, cara bicara, dan tindakannya juga sehat. Kalau badan disehatkan, tetapi hatinya tidak disehatkan, maka kesehatan badannya membawa masalah. Otak dicerdaskan, hati tidak disehatkan, kecerdasannya juga akan membawa

37

Hernowo dan M Deden Ridwan, ed., Aa Gym dan Fenomena Daaruttauhid (Bandung:


(47)

masalah.38 Dalam penyebarannya Aa Gym mendekati unsure khalayak umum, individu tertentu, negara serta pasar.39

Manajemen qalbu mencangkup pembersihan hati, yang meliputi pesan hati yang senantiasa membuat pikiran bekerja efektif, berfikiran positif. Pengenalan diri, yang meliputi pesan mengenai potensi yang ada dalam diri manusia, jasad, akal dan qalbu, ilmu pemahaman diri, memberikan kebahagiaan dan manfaat. Penilaian diri, yang meliputi penilaian diri dari lingkungan yang paling kecil, lingkungan keluarga, saudara-saudara terdekat, dan orang-orang sekeliling lalu secara luas dan menyeluruh. Serta Pembelajaran, yang meliputi proses belajar pada diri orang lain.40

2. Hakikat Manajemen Qalbu

Dua kunci penyelenggaraan manajemen qalbu; Pertama: Melakukan pembersihan dan pelurusan hati. Kedua, senantiasa berkemauan kuat untuk meningkatkan kemampuan diri (keprofesional) diri, dalam bidang apapun.41 Inti dari konsep Manajemen qalbu adalah memahami diri dan mampu mengendalikan diri, setelah memahami benar siapa diri ini sebenarnya. Dan tempat untuk memahami diri ini ada di hati. Hatilah yang menunjukan watak

dan siapa diri kita sebenarnya. Hati atau “Qalbu” lah yang membuat kita

mampu berprestasi semata demi Allah swt. Untuk memahami aspek praktis dari semua ini dapat dilihat bahwa:

38

Ibid, h. 26.

39

Bakti, Andi Faisal, “Daarut Tauhid: New Approach to Dakwah for Peace in Indonesia”.

Dakwah; Jurnal Kajian Dakwah dan Komunikasi, vol. 8, no.1 (Juni 2006), h. 1.

40

Hernowo dan M Deden Ridwan, ed., Aa Gym dan Fenomena Daaruttauhid (Bandung:

Mizan, 2002), h. 225-239.

41


(48)

36

1. Manusia itu memiliki potensi. Potensi itu berupa sarana-sarana yang ada di dalam diri seseorang yang berfungsi untuk mengembangkan dan memperbaiki diri. Hanya dengan memiliki niat untuk terus memperbaiki dirilah potensi yang merupakan anugerah Allah itu akan menuju kepada Allah Swt. Menuju suatu keadaan yang terus membaik. Dalam bahasa sederhananya, manusia memiliki tiga potensi berupa jasad, akal dan qalbu. Hanya dengah hati atau qalbu yang bersihlah potensi jasad dan akal itu akan terkendalikan dengan baik.

Jasad atau fisik kita menyalurkan hasil proses akal, fisik manusia tidak dapat mengambil keputusan. Akal pikiran akan mampu mengefektifkan dan mengefisienkan tindakan. Komputer, ponsel, alat perekam adalah produk akal. Ia bebas untuk melakukan kejahatan ataupun kebaikan. Dan qalbu membuat apa yang diwujudkan oleh fisik dan akal menjadi bernilai. Hati yang bersih mampu membuat kehebatan fisik dan akal pikiran menjadi mulia. Inilah hakikat manajemen qalbu. Manusia harus mampu menjadikan hatinya bersih.

Akal pikiran yang dilandasi oleh hati yang bersih akan bekerja secara sangat efisien. Akal pikiran hanya akan memikirkan hal-hal yang baik dan bermanfaat. Akal pikiran kemudian terus membuka dirinya untuk terus maju dan mereguk pengetahuan yang membuat orang yang memiliki akal pikiran seperti ini akan tidak dipusingkan oleh iri hati, dengki dan sombong. Hatinya yang bersih membuat percepatan luar biasa bagi perkembangan akal pikiran tersebut.

2. Potensi yang terus diarahkan kepada kebaikan. Potensi yang diarahkan pada kebaikan akan menjadi sangat efektif daya gunanya bila dimulai atau


(49)

berpangkal dari diri sendiri. Artinya, urusilah diri sendiri sebelum mengurusi orang lain. Perbaiki diri sendiri sebelum memperbaiki orang lain. Bersihkan diri sendiri dahulu sebelum membersihkan diri orang lain. Diri sendiri dahulu yang melalukan suatu kebaikan. Apabila ini dapat dilakukan oleh setiap manusia yang sadar akan keadaan dirinya, tentulah akan terjadi sesuatu yang luar biasa pada diri orang tersebut.

Efektivitas itu yakni seseorang yang menggunakan potensinya dengan prinsip untuk memperbaiki kemampuan dirinya, akhirnya bermanfaat bagi lingkungannya. Gerak hidupnya adalah gerak hidup yang produktif. Senantiasa menguntungkan orang lain lantaran dari dirinya terpancar kebaikan, seperti memberikan keamanan dan kebahagiaan. Inilah juga merupakan ukuran sukses dari orang yang bersih hatinya. Sukses adalah bila dirinya semakin professional dan semakin meningkatkan kemampuannya.

3. Keadaan untuk memperbaiki diri sendiri perlu dibiasakan secara kontinu dan konsisten (Istiqamah). Manusia itu pelupa. Manusia itu gampang terlena. Manusia itu gampang memilih sesuatu yang menyenangkan dan menyamankan dirinya. Keadaan menggoda ini harus terus dilawan setiap hari, bahkan setiap detik. Pembiasaan adalah senjatanya. Membiasakan diri untuk mengingat Allah tentulah Allah akan mengingat. Biasakan diri untuk bangun malam, tentulah suatu saat bangun malam tidak akan memberatkan-bahkan akan mengasyikan. Tidak ada kebiasaan baik yang dimulai dengan kemudahan. Kebiasaan baik menuntut perjuangan besar di awalnya.42

42


(50)

38

Setelah mampu memahami dan mengendalikan diri dengan berpusat pada pembersihan hati semua akan mengarah pada diri tersebut. Seorang manusia yang mampu memahami dan kemudian mengembangkan dirinya lewat hati yang bersih, akan senantiasa menunjukan seluruh gerakan atau kiprahnya untuk mendapatkan ridha Allah Swt. Tidak ada yang ditujunya kecuali Allah Swt. Setiap hari bahkan setiap detik, perbaikan diri yang dilandasi oleh kebersihan hati senantiasa diterbangkan untuk menuju Allah Swt. Hanya Allah lah yang mengisi hari-harinya. Hanya Allah lah yang senantiasa mengatur gerak gerik dirinya. Jika semua manusia bersedia untuk kembali kepada diri sendiri sebelum berkeinginan untuk melihat, mengoreksi dan menilai orang lain diluar dirinya sendiri. bersedia untuk mengendalikan dirinya agar terus menerus dapat memperbaiki diri sendiri secara terbuka. Kemudian berusaha mendasarkan seluruh aktivitasnya pada hati yang bersih, hati yang ditanami keikhlasan dan dengan hati yang tidak ditanami oleh kedengkian, keirihatian, dan kesombongan sehingga sudah dapat ikhlas dengan demikian kata Imam Ali bin Abi Thalib r.a., maka Allah yang akan membesarkannya.43

43


(51)

Kerangka Teori Isi pesan Manajemen Qalbu

ISI PESAN1

materi yang dipilih yang ditentukan oleh komunikator untuk mengomunikasikan maksudnya

Teori Pesan Dakwah

Istinbath

Iqtibas Istiqra’

Manajemen 1960

Planning

Actuating/ Leading

Organizing Controlling

Menetapkan misi dan visi

Merumuskan grand strategy Rencana taktis dan operasional Melaksanakan rencana strategis Kontrol strategi Diagnosis Intervention Evaluasi Menetapkan standar Mengukur kinerja Membandingkan kinerja dengan standar Mengambil tindakan korektif Membuat kontribusi produktif

Kontribusi anggota tim

Mengatur orang dan sumber daya

Komitmen dan mengejar kuat dari visi

Membangun keagungan abadi

Qalbu Menurut al-Ghazali, hati (al-qalbu)

ibarat cermin yang mampu

menangkap makrifat ketuhanan.

Kemampuan hati (al-qalbu) tersebut

tergantung pada bersih dan

beningnya hati (al-qalbu) itu sendiri.

Hati menurut Syaikh Abdul Qadir al Jilani ialah tempat bergeraknya ruh. Untuk mendapatkan kedamaian dan ketentraman pusat rahasia hati dapat dicapai dengan membersihkan hati.

Dengan membiasakan dzikir

(mengingat Allah).

Manajemen Qalbu

K.H. Abdullah Gymnastiar2

Memahami Diri

Mengevaluasi Diri

Mengendalikan Diri Hakikat Manajemen Qalbu

adalah Pembersihan Hati dan Mengendalikan Diri. Rasulullah SAW bersabda:

“ Di dalam tubuh cucu anak Adam terdapat segumpal daging, jika ia baik maka baiklah

semua tubuhnya. Dan jika ia rusak, maka rusaklah semua tubuhnya. Ingatlah! Dia adalah

hati.”(H.R. Bukhori dan Muslim)

Sumber: 1Wahidin Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2011), cet. ke-1. 2Hernowo dan M. Deden Ridwan, ed., Aa Gym dan Fenomena Daaruttauhid (Bandung. Mizan. 2002)


(52)

40

D.Analisis isi

Analisis isi merupakan salah satu metode utama dari ilmu komunikasi. Penelitian yang mempelajari isi media menggunakan analisis isi. Lewat analisis isi peneliti dapat mempelajari gambaran isi, karakteristik pesan, dan perkembangan (tren) dari suatu isi.44

Secara umum, analisis isi kuantitatif dapat didefinisikan sebagai suatu teknik penelitian ilmiah yang ditujukan untuk mengetahui gambaran karakteristik isi dan menarik inferensi dari isi. Analisis isi ditunjukan untuk mengidentifikasi secara sitematis isi komunikasi yang tampak dan dilakukan secara objektif, valid, reliable dan dapat direplikasi.

Menurut Holsti dalam bukunya tahun 1969 yang dikutip oleh Eriyanto Analisis isi adalah suatu teknik penelitian untuk membuat inferensi yang dilakukan secara objektif dan identifikasi sistematis dari karakteristik pesan.

Menurut Weber dalam bukunya tahun 1994 yang dikutip oleh Eriyanto Analisis adalah sebuah metode penelitian dengan menggunakan seperangkat prosedur untuk membuat inferensi yang valid dari teks.

Analisis isi banyak dipakai untuk menggambarkan karakteristik dari suatu pesan. Dalam bukunya bahasa Holsti analisis isi disini dipakai untuk menjawab pertayaan dari suatu proses komunikasi. Pertanyaan “what” berkaitan dengan

penggunaan analisis isi untu menjawab pertanyaan mengenai apa isi dari suatu pesan, tren, dan perbedaan antara pesan dari komunikator yang berbeda. Analisis isi menggambarkan secara detail deskripsi dari suatu pesan.45

44

Eriyanto, Analisis Isi (Jakarta: Kencana, 2001), h. 11.

45


(1)

69

Jangan berlama-lama dengan pikiran, keinginan, ketakutan dan lain-lain, segeralah 'bungkus' dan pasrahkan kepada Dia Pemilik segala takdir

1 1 1 1 1 1

70 23 Des

Dia Maha Memperhatikan apa yang tersirat dihati dan apa yang kita pikirkan serta apapun yang kita lakukan

1 1 1 1 1 1

71

Bila Dia dapati kita bertawakal/

memasrahkan kepada-Nya dan yakin akan ke Maha Sempurnaan pertolongan-Nya.

1 1 1 1 1 1

72

Lalu kita berusaha patuh sesuai dengan perintah-Nya, niscaya pertolongan-Nya amatlah dekat dan mengesankan

1 1 1 1 1 1

73 24 Des

Masalah ada agar bisa bersimpuh, menghiba pertolongan-Nya dan bergantung kepada-Nya, karena disanalah letaknya kebahagiaan dan ketenangan

1 1 1 1 1 1

74 25 Des

Siapapun yg mengandalkan selain Allah, termasuk mengandalkan

ilmu/pengalaman/kemampuan dirinya pasti tak akan tenang dan tak akan berhasil

1 1 1 1 1 1

75

Siapapun yang mengandalkan Allah, dijamin akan berhasil, Dia Maha Cepat dan sempurna dalam menolong dan mengurus hamba-hambaNya.


(2)

76

Berbicara tentang kesalahan untuk menegakkan keadilan bukan untuk memuaskan nafsu tak termasuk ghibah.

1 1 1 1 1 1

77 26 Des

Membicarakan perilaku buruk, sebaiknya namanya/orangnya disamarkan, yang penting jadi pelajaran dan diambil hikmahnya.

1 1 1 1 1 1

78 DENDAM itu NYIKSA DIRI dan Jadi

pemaaf itu LEGA 1 1 1 1 1 1

79 27 Des

Tak perlu menunjukan perasaan

cinta/empati dengan sikap yang berlebihan agar membuat orang terkesan, wajar dan tulus-lah yang menyentuh

1 1 1 1 1 1

80

Walau dunia sudah diberi melimpah tapi kalau iman tak ada dihati akan selalu resah merasa kurang dan takut berkurang/hilang

1 1 1 1 1 1

81 29 Des

Banyak zikir, insya Allah pikirannya akan efektif dituntun oleh-Nya untuk jadi solusi, karena hanya DIA yang paling tahu setiap solusi.

1 1 1 1 1 1

82

Banyak mikir tapi kurang zikir, bisa melantur kemana-mana bukannya menyelesaikan masalah, malah bisa

nambah persoalan 1 1 1 1 1 1

83

#rahasiabahagia 3. Aku sadar bahwa rizkiku tak akan diambil orang maka hatiku menjadi tenang.


(3)

84 30 Des

Kedewasaan berpikir dan bersikap akan mudah terwujud bagi yang memiliki hati jernih, dengan tauhid yang bersih & kokoh

1 1 1 1 1 1

85

Hati yang bersih tak menuhankan duniawi, nafsu, penilaian manusia, keinginan diri, atau apapun siapapun selain Allah Semata

1 1 1 1 1 1

86

semakin bersih hanya Allah yang

diTuhankan.. Smakin mudah mendapatkan kematangan pribadi, kedewasaan sikap, kebahagiaan dan kemuliaan sejati

1 1 1 1 1 1

87 31 Des

Yang istimewa adalah yang mampu mengisi waktu dengan menjauhi segala hal yang mubazir, sia-sia apalagi maksiat

1 1 1 1 1 1

88

Kematian adalah rahasia Allah, kita usahakan agar saat nyawa diambil, kita sedang melakukan perbuatan yang Allah ridhoi

1 1 1 1 1 1

JUMLAH 46 16 26 54 8 26 48 10 30 44 7 22 43 10 24 47 7 24


(4)

TRANSKRIP WAWANCARA

Nama : Mia Kurmiasari sebagai Kepala pimpinan Yayasan Daaruttauhid Cabang Jakarta Tempat : Yayasan Daaruttauhid Cabang Jakarta

Waktu : Senin, 18 Maret 2013. Pukul : 10. 15 a.m Pewawancara : Agnitia Citra Resmi

- Kaitan K.H Abdullah Gymnastiar dengan Manajemen Qalbu?

+ Aa Gym adalah Founder, dan Manajemen Qalbu merupakan thema besar dakwah yang diusung oleh Aa Gym.

- Berdirinya konsep manajemen qalbu dan Faktor mengapa di cetuskannya konsep Manajemen Qalbu? + salah satu faktornya karena surat Assyu’aro mengenai qalbun salim

+ ya itu, karena Aa termotivasi dengan surat assyuaro tentang qalbun salim yang berbunyi:

















88. (yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna,

89. kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih,

- Definisi dan pengertian manajemen qalbu?

+ Manajemen qalbu itu memberikan respon spontan yang terbaik terhadap apapun dan siapapun, karena dari respon spontan itu akan terlihat akhlak yang sebenarnya dan merupakan cerminan dari manajemen qalbu itu sendiri.

- Apakah ada jenis atau macamnya? Apa saja?


(5)

- Apa saja aplikasi manajemen qalbu? + aplikasinya pada semua kehidupan

- Bagaimana manajemen qalbu disebarkan? + manajemen qalbu penyebarannya melalui:

1. Manfaat yang berupa kajian terus menerus

2. Teknologi high end (menggunakan semua teknologi terbaru) 3. Pemanfaatan media secara maksimal seperti tulis ataupun radio. 4. Masuk ke komunitas.

- Sejauh mana perhatian Aa Gym dalam manajemen qalbu tersebut?

+ 100 persen. Tauhid yang merupakan fondasi atau akarnya dan Manajemen Qalbu adalah bunga atau buahnya.

- Apa saja bentuk manajemen qalbu?

+ bentuk pesan manajemen qalbu teraplikasikan pada budaya MQ (Manajemen Qalbu) yang bermula dari 3A dan terakhir 7B.

- Apakah ada secara structural?

+ Manajemen Qalbu secara structural tidak ada.

- Sejarah Manajeman Qalbu seperti apa dan perkembanganya?

+ sejarah dari manajemen qalbu itu sendiri dimulai dari Liqa’ lalu termotivasi dengan ayat Allah yang berkenaan dengan hati yang selamat yaitu pada surat as-syuaro ayat 88 sampai 89. Adapun perkembangannya dari tahun 1996 sampai sekarang sangat maksimal.

- apakah ada struktur keorganisasian MQ secara Formil?

+ yayasan pesantren Daaruttauhid merupakan keorganisasian MQ (Manajemen Qalbu) secara formal yang berpusat di Bandung dan cabangnya di Jakarta.


(6)

- Apakah ada format pesan yang khusus bagi Manajemen Qalbu itu sendiri? kalau ada seperti apa?

+ design format khusus Aa yaitu sangat mengedepankan teori yang segalanya mudah dicerna oleh semua kalangan, aman, nyaman, penuh pesan dan sederhana.

- Apa saja isi pesan dari Manajemen Qalbu itu sendiri? + intinya adalah membersihkan hati.

- Apakah ada program tersendiri dari konsep Manajeman Qalbu itu? Jika ada apa?

+ semua program dari Manajemen Qalbu di Daaruttauhid yaitu berbudaya MQ (manajemen qalbu)

- Bagaimana dan apa saja kegiatan dakwah Aagym?

+ kegiatan dakwah Aa secara garis besar adalah Tabligh dan tausiyah Off air untuk satu hari di tiga tempat. Jadwal Aa dalam kegiatan dakwahnya Senin-Rabu di Jabodetabek, Kamis dan Jum’at di Bandung, Jum’at dan Sabtu biasanya di Luar Kota atau Luar Negeri.

- Media apa saja yang digunakan oleh Aa Gym?

+ semua media, termasuk sosial media, buku, radio, televisi dan internet.

- Internet merupakan salah satu media yang Aagym pilih dalam hal ini khususnya twitter, mengapa?

+ karena twitter tidak terkendala tempat, jika tabligh untuk 2000 orang kira-kira tempat mana yang harus disiapkan, dengan menggunakan twitter dapat mencangkup banyak orang bahkan 5000 orang.

- Apakah harapan dari pesan manajemen qalbu melalui soial media? + siapapun memiliki akhlak mulia dan memiliki fondasi tauhid yang kuat.

Jakarta, April 2013 Agnitia Citra Resmi