2. Pembahasan 2.1 Grafik Uji Tarik terhadap studi penggunaan Campuran Fenol sebagai
Contoh : - Sampel spesimen uji mempunyai tebal = 2mm dan lebar = 5 mm maka : Ao = 2×5 mm
2
= 10 mm
2
dan bila harga load = 0,006 Kgf untuk sampel campuran Fenol 5:0 benzoil
Maka harga tegangan di peroleh : Tegangan =
= 0,006 Kgf mm
2
Harga ini dirubah untuk menggunakan satuan Nm
2
, maka diperoleh
Tegangan = 0,006
=
= 58,86 KN m
2
Perhitungan yang sama juga dilakukan untuk setiap jenis sampel, hasil pengujian tarik yang lain. Hasil selengkapnya terdapat pada tabel 4.5
4. 2. Pembahasan 4.2.1 Grafik Uji Tarik terhadap studi penggunaan Campuran Fenol sebagai
antioksidan pada karet alam SIR 20 dengan Pemvulkanisasi Sulfur dan Peroksida
Studi penggunaan campuran Fenol sebagai antioksidan pada karet alam SIR 20 dengan Pemvulkanisasian Benzoil Perosida didapat nilai yang paling tinggi yaitu SIR
20 dengan nilai 264,87 KN m
2
. Hal ini disebabkan karna pengolahan karet SIR 20 lebih sempurna. Maka diperoleh grafik di bawah ini :
Universitas Sumatera Utara
50 100
150 200
250 300
a b
c d
e f
g
Perbandingan antioksidan K
e k
u a
ta n
T a
ri k
Y
Gambar 4.1. Grafik Uji tarik dengan pemvulkanisasi Benzoil peroksida Keterangan Gambar :
Perbandingan antioksidan Kekuatan Tarik
KN m
2
BHT 5 : 0 58,86
Fenol = 5 : 0 58,86
BHT : Fenol = 2 : 3 98,1
BHT : Fenol = 1 : 4 78,48
BHT : Fenol = 4 :1 147,15
SIR 20 264,87
Tanpa antioksidan 147,15
Sedangkan Studi penggunaan campuran fenol sebagai antioksidan pada karet alam SIR 20 dengan pemvulkanisasi Sulfur diperoleh nilai perbandingan yang paling
tinggi yaitu BHT 5: 0 dengan tengangan tarik sebesar 5562,27 KN m
2
. Hal ini mungkin disebabkan karna BHT yang berlebih . Maka dapat diperoleh grafik seperti
dibawah ini :
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.2. Grafik Uji tarik dengan pemvulkanisasi sulfur Keterangan Gambar
No Perbandingan antioksidan
Kekuatan Tarik KN m
2
1 Tanpa antioksidan
147,15 2
BHT 5 : 0 5562,27
3 Fenol = 5 : 0
5346,45 4
BHT : Fenol = 2: 3 5424,93
5 BHT : Fenol = 1: 4
2099,34 6
BHT : Fenol = 4: 1 3335,4
7 SIR 20
264,87
Universitas Sumatera Utara
4.2.2 Grafik Plastisitas Awal Po dan Nilai Plastisitas Retensi Indeks PRI terhadap Studi Penggunaan Campuran Fenol sebagai antioksidan pada karet
alam SIR 20 dengan pemvulkanisasi Sulfur dan Benzoil Peroksida
Studi penggunaan campuran fenol sebagai antioksidan pada karet alam SIR 20 dengan pemvulkanisasi benzoil peroksida terhadap Plastisitas Awal Po dan Nilai
Plastisitas Retensi Indeks PRI diperoleh nilai Po dan PRI sebesar 56,5 pada perbandingan BHT : Fenol 1:4 dengan nilai sebesar 56,5. Hal ini mungkin
disebabkan karna adanya antioksidan Fenol. Maka diperoleh grafik dibawah ini :
Gambar 4.3. Grafik Nilai Plastisitas awal Po dan PRI dengan pemvulkanisasi Benzoil Peroksida
Keterangan Gambar :
No Perbandingan Antioksidan
PRI a
Sir 20 53
b Fenol = 5 : 0
33 c
Tanpa Antioksidan 34
d BHT : Fenol = 1 : 4
56,5 e
BHT : Fenol = 2 : 3 44
f BHT : Fenol = 4 : 1
41,6 g
BHT = 5 : 0 12,5
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan studi penggunaan campuran fenol sebagai antioksidan pada karet alam SIR 20 dengan pemvulkanisasi Sulfur terhadap Nilai plastisitas awal Po da PRI
yang memiliki nilai yang paling tinggi adalah perbandingan Tanpa Antioksidan sebesar 92 hal ini disebab karna adanya pemvulkanisasi sulfur. Maka dapat
diperoleh grafik seperti dibawah ini :
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
a b
c d
e f
g
Perbandingan Antioksidan P
R I
y
Gambar 4.4. Grafik Nilai Plastisitas awal Po dan PRI dengan pemvulkanisasi Sulfur Keterangan Gambar :
No Perbandingan Antioksidan
PRI a
Sir 20 53
b BHT = 5 : 0
12,5 c
Tanpa Antioksidan 92
d BHT : Fenol = 2 : 3
90,2 e
Fenol = 5 : 0 2,45
f BHT : Fenol = 1 : 4
4,865 g
BHT : Fenol = 4 : 1 8,113
Universitas Sumatera Utara
4.2.3. Grafik Viskositas Mooney terhadap studi penggunaan campuran fenol sebagai antioksidan pada karet alam SIR 20 dengan pemvulkanisasi Sulfur dan
Benzoil Peroksida
Studi penggunaan campuran fenol sebagai antioksidan pada karet alam SIR 20 dengan pemvulkanisasi sulfur terhadap viskositas mooney memiliki nilai yang paling
tinggi adalah perbandingan tanpa antioksidan sebesar 112 ML 1+4
’
× 100 C hal ini
disebabkan karna Sulfur dapat bereaksi secara sempurna. Maka dapat diperoleh grafik sepertidi bawah ini :
Gambar 4.5 GrafikViskositas Mooney dengan pemvulkanisasi sulfur Keterangan Gambar :
No Perbandingan Antioksidan
ML 1+4
’
× 100 C
a SIR 20
62 ML 1+4
’
× 100 C
b Tanpa Antioksidan
112 ML 1+4
’
× 100 C
c BHT = 5 : 0
70 ML 1+4
’
× 100 C
d BHT : Fenol = 2 : 3
79 ML 1+4
’
× 100 C
e BHT : Fenol = 1 : 4
83 ML 1+4
’
× 100 C
f BHT : Fenol = 4 : 1
70 ML 1+4
’
× 100 C
g fenol = 5: 0
47ML 1+4’ x 100
’
C
Sedangkan studi penggunaan campuran fenol sebagai antioksidan pada karet alam SIR 20 dengan pemvulkanisasi benzoil peroksida terhadap viskositas mooney
memiliki nilai yang paling tinggi adalah Karet alam SIR 20 dengan Nilai Viskositas Mooney sebesar 62 ML 1+4
’
× 100 C. Hal ini disebabkan karna benzoil peroksida
Universitas Sumatera Utara
memiliki sifat sensitif terhadap oksigen lebih rendah. Maka diperoleh grafik seperti dibawah ini :
10 20
30 40
50 60
70
a b
c d
e f
g
Perbandingan Antioksidan V
is k
o s
it a
s M
o o
n e
y
M L
1 +
4 x
1 C
y
Gambar 4.6 viskositas Mooney dengan pemvulkanisasi benzoil peroksida Keterangan Gambar :
No Perbandingan Antioksidan
ML 1+4
’
× 100 C
A SIR 20
62 ML 1+4
’
× 100 C
B BHT 5 : 0
32 ML 1+4
’
× 100 C
C Tanpa antioksidan
23 ML 1+4
’
× 100 C
D Fenol = 5 : 0
20 ML 1+4
’
× 100 C
E BHT : Fenol = 1 : 4
33 ML 1+4
’
× 100 C
F BHT : Fenol = 2 : 3
32 ML 1+4
’
× 100 C
g BHT : Fenol = 4 : 1
28 ML 1+4
’
× 100 C
Universitas Sumatera Utara
4.2.4. Grafik Nilai kadar abu terhadap studi penggunaan campuran fenol sebagai antioksidan pada karet alam SIR 20 dengan pemvulkanisasi Sulfur dan
Benzoil peroksida
Studi penggunaan campuran fenol sebagai antioksidan pada karet alam SIR 20 dengan pemvulkanisasi sulfur terhadap nilai kadar abu memiliki nilai tertinggi adalah
untuk perbandingan antioksidan BHT : Fenol = 1:4 dengan Nilai 4,098. Hal ini disebabkan karena adanya Fenol dengan Perbandingan yang lebih banyak dari pada
BHT. Maka dapat diperoleh grafik dibawah ini :
Gambar 4.7. Grafik Kadar Abu dengan Pemvulkanisasi Sulfur Keterangan Gambar :
No Perbandingan antioksidan
Nilai Ac a
SIR 20 0,61
b BHT 5 : 0
2,346 c
Fenol = 5 : 0 2,346
d BHT : Fenol = 2: 3
3,21 e
Tanpa Antioksidan 3,376
f BHT : Fenol = 1 : 4
4,098 g
BHT : Fenol = 4 : 1 0,605
Universitas Sumatera Utara
Studi penggunaan campuran fenol sebagai antioksidan pada karet alam SIR 20 dengan pemvulkanisasi benzoil peroksida terhadap nilai kadar abu memiliki nilai
tertinggi pada perbandingan BHT 5:0 dengan nilai 4,006. Hal ini disebabkan karena adanya BHT. Maka dapat diperoleh grafik dibawah ini :
Gambar 4.8. Grafik Kadar Abu dengan pemvulkanisasi benzoil peroksida Keterangan Gambar :
No Perbandingan antioksidan
Nilai Ac a
SIR 20 0,61
b BHT 5 : 0
4,006 c
Tanpa Antioksidan 3,053
d Fenol = 5 : 0
2,91 e
BHT : Fenol = 2 : 3 2,644
f BHT : Fenol = 1 : 4
2,602 g
BHT : Fenol = 4 : 1 2,615
Universitas Sumatera Utara
4.2.5. FTIR terhadap studi penggunaan campuran fenol sebagai antioksidan pada karet alam SIR 20 dengan pemvulkanisasi sulfur dan peroksida
Telah dilakukan Uji FTIR terhadap karet SIR 20 dengan variasi yang telah ditentukan terlihat bahwa pada panjang gelombang 1650 -1430 cm
-1
terdapat gugus C=C dimana pada 1449,06 cm
-1
terdapat gugus benzen yang tajam, pada panjang gelombang 1375,90 cm
-1
terdapat gugus benzen yang sangat tajam, pada panjang gelombang 1664,18 cm
-1
, terdapat gugus benzen yang sedang, pada panjang gelombang 836,58 cm
-1
terjadi deformasi benzen, pada panjang gelombang 3000 -3100 cm
-1
terdapat gugus = CH, pada panjang gelombang 3600 – 3300 cm
-1
terdapat gugus OH tetapi di grafik FTIR tidak terlalu jelas karna hanya sedikit gugus OH.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN