Perawatan Perahu Secara Tradisional

berhubungan dengan air laut secara langsun dengan menggunakan dempul, dempul yang digunakan merupakan campuran antara lem kayu dan serbuk kayu pelapisan ini bertujuan untuk mencegah adanya kebocoran kemudian dilanjutkan dengan pengecatan semua bagian luar perahu. Tahap selanjutnya adalah pemasangan tiangan, tiangan berfungsi sebagai tempat ditempelkanya lampu yang digunakan untuk melaut. Pada perahu gardan tahap ini dilanjutkan dengan pemasangan landangan yang yanh menghubungkan antara kedua buah tiangan, akan tetapi pada pembuatan perahu selerek masih ada satu proses lagi sebelum pemasangan landangan yaitu pembuatan panggungan. Panggungan merupakan suatu bangunan kecil yang berada pada tiang tertinggi, panggungan berfungsi sebagai tempat nahkoda memerintah kapal. Proses terakhir adalah pemasangan landangan, landangan yang digunakan memiliki ukuran yang lebih panjang daripada landangan yan dimiliki oleh perahu selerek. Pada perahu kapal hanya memiliki satu buah tiangan, akan tetapi sebagai gantinya pada bagian tenga terdapat struktu yang disebut omah-omahan yang merupakan tempat nahkoda mengendalikan perahu, selain itu fungsi dari omah- omahan adalah tempat istirahat bagi nelayan serta meletakkan barang-barang keperluan selama melaut. Proses pembuatanya dilakukan dengan cara menyusun papan kayu di geladak perahu setelah semua bagian perahu sudah siap, kayu yang digunakan bervariasi tergantung pada kesanggupan dari pemilik perahu.

4.5 Perawatan Perahu Secara Tradisional

Untuk memperpanjang usia pemakaian perahu maka perlu dilakukan perawatan, perawatan yang dilkukan oleh nelayan Muncar masih dilakukan dengan tradisional. Prawatan tersebut meliputi : 1. Membersihkan perahu dari sisa air laut, lumut, dan binatang laut yang menempel pada perahu. Proses perawatan ini dilakukan di setelah nelayan datang melaut, proses ini dilakukan dengan cara membuang air laut yang terbawa ke dalam perahu kemudian dilanjutkan dengan menyikat bagain dalam perahu terutama bagian yang sebelumnya terkena air laut untuk mencegah adanya hewan laut yang menempel. 2. Mendempel bagian perahu yang bocor Perawatan perahu dengan cara mendempul dilakukan apabila ada bagian perahu yang mengalami kebocoran. Proses pendempulan dimulai dengan, mencampur lem kayu dengan serbuk kayu kemudian campuran tersebut dioleskan ke bagian yang mengalami kebocoran. Pendempulan hanya dilakukan apabila kebocoran yang terjadi berukuran kecil. 3. Mengecat bagian perahu Proses pengecatan perahu dilakukan dengan tujuan untuk mencegah adanya air laut yang masuk ke damal pori-pori perahu, proses ini biasa dilakukan antara tanggal 13-19 pada bulan jawa dikarenakan pada tanggal tersebut adalah bulan purnama sehingga para nelayan tidak melaut. Gambar 4.16 Pengecatan Perahu Sumber : Dokumentasi Pribadi 4. Penggantian bagian perahu yang rusak Penggantian bagian perahu yang rusak dilakukan apabila papan penyusun perahu mengalami kerusakan yang parah sehingga perlu diganti. Proses penggantian dilakukan di daratan dengan cara pemasangan yang sama dengan pada saat pembuatan perahu. Kayu yang digunakan untuk mengganti bagian perahu yang rusak tergantung pada bagian mana yang rusak dan perlu diganti serta tergantung dengan kesaggupan dari pemilik perahu untuk menyediakan kayu. Gambar 4.17 Penggantian bagian perahu yang rusak

4.6 Buku Nonteks Pemanfaatan Kayu Untuk Perahu Tradisional