Teknik Penentuan Lokasi METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian

Dalam menggunakan paradigma interpretatif, dapat terlihat fenomena dan pengalaman dari objek penelitian dapat tergali. Pendekatan interpretatif berangkat dari upaya untuk mencari penjelasan tentang peristiwa-peristiwa sosial atau budaya yang didasarkan pada perspektif dan pengalaman orang yang diteliti. Tujuan penelitian sosial interpretatif adalah untuk membangun pemahaman tentang kehidupan sosial dan menemukan bagaimana manusia membangun makna dalam hidup alaminya. Penelitian interpretasi ingin belajar apa yang berarti atau relevan bagi orang-orang yang dipelajari atau tentang pengalaman hidup masyarakat. Penelitian ini dilakukan dengan mengenal situasi sosial tertentu dan melihatnya dari sudut pandang orang-orang di dalamnya.Fakta yang ingin diamati dan digali dalam penelitian ini adalah “Faktor Pendorong Remaja Putri Bekerja Sebagai Pelayan Kopi Pangku di Kabupaten Jember.” Penelitian merupakan refleksi dari keinginan untuk mengetahui sesuatu berupa fakta-fakta atau fenomena lain. Metode penelitian adalah kegiatan mengkaji suatu masalah secara teliti dan teratur, dengan cara menyusun gagasan yang terarah dan terkonsep untuk memecahkan permasalahan yang hidup dan berguna bagi masyarakat atau penelitian itu sendiri. Metode penelitian berkaitan dengan pengolahan data yang diperoleh, bila data yang diperoleh tidak memenuhi syarat atau tidak mengenai sasaran akan memungkinkan munculnya permasalahan baru. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Bogdan dan Taylor dalam Moelong 2007 mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan tingkah laku yang diamati dari orang-orang yang diteliti. Untuk menjelaskan fenomena yang ada diperlukan suatu metode yang memegang peranan penting dalam menentukan keberhasilan suatu penelitian. Dalam konteks penelitian ini, pendekatan kualitatif akan mendeskripsikan dan menganalisis faktor pendorong remaja putri menjadi pelayan kopi pangku di Desa Tamansari. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif jugadapat diartikan sebagai proses pemecahan masalah yang diselidiki dengan melukiskan keadaan subjek dan obyek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau bagaimana adanya. Menurut Withney dalam Nasir, 1998: 63-64 : Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tatacara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan- pandangan, serta proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena.

3.2 Teknik Penentuan Lokasi

38 Sebagai langkah observasi awal sebelumnya terdapat suatu warung kopi seperti warung kopi pada umumnya namun disana terdapat pelayan yang semuanya berjenis kelamin perempuan bahkan mereka semua masih remaja yang seharusnya mereka masih layak mengenyam pendidikan yang lebih tinggi tetapi dengan keterbatasan ekonomi serta terdesaknya kebutuhan ekonomi yang harus dipenuhi tiap harinya dan keterbatasan pendidikan atau pendidikan yang rendah serta pengaruh pergaulan dari lingkungan sekitar membuat para remaja putri tersebut memilih untuk bekerja sebagai pelayan kopi pangku. Lingkungan sekitar warung kopi pangku yang termasuk dalam masyarakat yang agamis tidak membuat para pemilik warung kopi tersebut menghentikan kegiatan berdagangnya bahkan pelayan kopi pangku tersebut juga tidak mengindahkan nilai-nilai masyarakat dan masih tetap bekerja sebagai pelayan kopi pangku bahkan masyarakat sekitarpun seolah-olah acuh tak acuh dan membiarkan warung kopi tersebut berada. Dalam melakukan sebuah penelitian terlebih dahulu ditentukan objek yang akan dijadikan sebagai wilayah penelitian. Penentuan lokasi penelitian dimaksudkan untuk memperjelas masalah yang diteliti. Dengan berpegangan pada judul penelitian faktor pendorong remaja putri menjadi pelayan kopi pangku dalam memenuhi kebutuhan keluarga, maka lokasi penelitian dilakukan di Desa Tamansari Kabupaten Jember, dengan alasan karena Desa Tamansari merupakan tempat yang relevan dan sesuai dalam melakukan penelitian dimana lokasi Desa Tamansari merupakan pusat sektor informal di Jember, serta lokasi yang terjangkau sehingga akan mempermudah penelitian baik segi dana, waktu, tenaga serta pengambilan data di lapangan selama penelitian dilakukan. Mengingat Desa Tamansari merupakan pusat keramaian kota yang paling banyak dikunjungi oleh masyarakat Wuluhan maupun luar Jember, dan juga faktor pendorongs bagi pelayan kopi pangku dalam mencari rejeki.

3.3 Teknik Penentuan Informan