Pengalaman Remaja Putri Terhadap Sindrom Pra Haid Di SMU Negeri 1 Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2008

(1)

P

PENGALAAMAN REM

DI SM P MAJA PUT MA KART KABUPA KA PROGRAM FAKU UNIVERS TRI TERHA TINI KECA ATEN SER TAHUN 2 NIZWA NIM: 085 ARYA TUL M D-IV BID

ULTAS KE SITAS SUM MED 200 ADAP SIN AMATAN S RDANG BED 008/2009 LUBIS 5102081 LIS ILMIAH DAN PEND EDOKTER MATERA U DAN 08 NDROM PR SEI RAMPA DAGAI H DIDIK RAN UTARA RA HAID AH


(2)

D-IV Bidan Pendidik FK USU Karya Tulis Imiah Juni 2009 Nama : Nizwa Lubis

Pengalaman Remaja Putri Terhadap Sindrom Pra Haid Di SMU Negeri 1 Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2008

ABSTRAK

Sindrom pra haid yang timbul seperti rasa lemas, perut nyeri/kram dan kembung, nyeri pada payudara, susah tidur, nafsu makan berkurang, sulit berkonsentrasi, sehingga diantara mereka itu tidak dapat mengikuti pelajaran di sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggali pengalaman remaja mengenai sindrom pra haid. Desain penelitian yang digunakan adalah desain fenomenologi untuk mengetahui pengalaman remaja terhadap sindrom pra haid. Sampel penelitian sebanyak 8 orang siswa SMA yang sering mengalami sindrompra haid, waktu penelitian pada Bulan Desember 2008 sampai Pebruari 2009. Hasil penelitian yang diperoleh dari semua partisipan, gejala yang dialami saat sindrom pra haid yaitu payudara terasa bengkak, perut terasa sakit, kepala pusing, timbul jerawat pada wajah, terganggunya aktivitas, pola makan berubah dan perubahan psikologis. Faktor penyebab keluhan timbulnya sakit pada payudara karena retensi cairan pada jaringan-jaringan dan meningkatnya persediaan darah sehingga aliran darah dalam jumlah yang meningkat melalui kulit dan jaringan di bawahnya. sakit perut saat menjelang haid disebabkan karena penyumbatan pada pembuluh darah daerah genital dan panggul. Perut yang terasa kejang disebabkan karena otot rahim yang berkontraksi, mengencang, mengendur dan mengencang kembali. Perasaan ketika mengalami sindrom pra haid adalah perasaan yang tidak menentu, mudah marah dan tersinggung. Dampak yang terjadi akibat sindrom pra haid adalah dampak psikologis yaitu sulit berkosentrasi, nafsu makan yang berlebih, dan otot-otot tubuh terasa sakit dan pegal. Upaya yang dilakukan dalam penanganan sindom pra haid yaitu membatasi kosumsi makanan tinggi gula dan tinggi garam, mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung banyak serat, perbanyak waktu istirahat untuk menghindari kelelahan dan minum beberapa ramuan tumbuhan tertentu yang dapat membantu meningkatkan kesehatan wanita. Mengatasi rasa nyeri yang hebat dengan mengkonsumsi obat penghilang rasa sakit untuk meringankannya. Para guru agar dapat menangani masalah kesehatan remaja putri ketika mengalami sindrom pra haid di sekolah dapat memberikan bimbingan dan arahan mengenai penanganan kesehatan reproduksi remaja.

Kata Kunci : Pengalaman Remaja Putri, Sindrom Pra Haid Daftar Pustaka : 23 ( 1989 – 2008 )


(3)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Peneliti ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

karunia, berkah, dan rahmatNya sehingga peneliti dapat menyelesaikan proposal karya tulis ilmiah yang berjudul Pengalaman Remaja Puteri Terhadap Sindrom Pra Haid.

Peneliti menyadarai bahwa proposal karya tulis ilmiah ini masih jauh dari

sempurna baik dari isi maupun susunan bahasa. Oleh karena itu peneliti mengharapkan adanya masukkan dan saran untuk perbaikan dimasa yang akan datang.

Pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan membimbing peneliti dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah, yaitu:

1. Prof. Gontar A. Siregar, SpPD-KGEH selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

2. dr. Murniati Manik, MSc, SpKK selaku Ketua Program Studi DIV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

3. Setiawan, S.Kp, MNS selaku dosen pembimbing dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini, yang telah meluangkan waktu untuk membimbing, memeriksa dan melengkapi karya tulis ilmiah ini hingga selesai.

4. Seluruh dosen, staf dan pegawai administrasi Program Studi DIV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

5. Kedua Orangtua tercinta dan seluruh keluarga yang tiada pernah berhenti memberikan motivasi, doa, bantuan materil, dan segalanya dengan tulus ikhlas

kepada peneliti sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan, semoga Allah memberikan kebahagiaan dunia dan akhirat kepada mereka.


(4)

6. Teman – teman yang telah memberikan dukungan kepada peneliti sehingga karya tulis ilmiah ini dapat diselesaikan.

7. Semua pihak yang mendukung dan mendoakan peneliti dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah.

Akhir kata peneliti mengucapkan banyak terima kasih atas segala bantuan yang diberikan, semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang telah diberikan.

Medan, Juni 2009

Peneliti


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 4

A. Pengalaman ... 4

B. Remaja ... 4

C. Sindrom Pra Haid ... 5

D. Fenomenologi ... 14

BAB III METODE PENELITIAN ... 16

A. Desain Penelitian ... 16

B. Populasi dan Sampel ... 16

C. Tempat Penelitian ... 17

D. Waktu Penelitian ... 17

E. Etika Penelitian ... 17

F. Alat Pengumpulan Data ... 18

G. Prosedur Pengumpulan Data ... 18

H. Analisa Data ... 19

I. Tingkat Kepercayaan Data ... 20

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 22

A. Hasil Penelitian ... 22

1. Karakteristik Partisipan ... 22

2. Karakteristik Gejala Fisik Pada Sindrom Pra Haid ... 23

3. Karakteristik Gejala Psikologi Pada Sindrom Pra Haid ... 25

4. Dampak Pada Sindrom Pra Haid ... 26

5. Penanganan pada Sindrom Pra Haid ... 27

BAB V PEMBAHASAN ... 32

A. Interpretasi dan Hasil Diskusi ... 32

1. Karakteristik Gejala Fisik Pada Sindrom Pra Haid ... 32 2. Karakteristik Gejala Psikologis Pada Sindrom Pra Haid . 34


(6)

4. Penanganan Pada Sindrom Pra Haid ... 36

B. Keterbatasan Penelitian ... 38

C. Implikasi untuk Pendidikan Kebidanan ... 38

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 39

A. Kesimpulan ... 39

B. Saran ... 39 DAFTAR PUSTAKA


(7)

D-IV Bidan Pendidik FK USU Karya Tulis Imiah Juni 2009 Nama : Nizwa Lubis

Pengalaman Remaja Putri Terhadap Sindrom Pra Haid Di SMU Negeri 1 Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2008

ABSTRAK

Sindrom pra haid yang timbul seperti rasa lemas, perut nyeri/kram dan kembung, nyeri pada payudara, susah tidur, nafsu makan berkurang, sulit berkonsentrasi, sehingga diantara mereka itu tidak dapat mengikuti pelajaran di sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggali pengalaman remaja mengenai sindrom pra haid. Desain penelitian yang digunakan adalah desain fenomenologi untuk mengetahui pengalaman remaja terhadap sindrom pra haid. Sampel penelitian sebanyak 8 orang siswa SMA yang sering mengalami sindrompra haid, waktu penelitian pada Bulan Desember 2008 sampai Pebruari 2009. Hasil penelitian yang diperoleh dari semua partisipan, gejala yang dialami saat sindrom pra haid yaitu payudara terasa bengkak, perut terasa sakit, kepala pusing, timbul jerawat pada wajah, terganggunya aktivitas, pola makan berubah dan perubahan psikologis. Faktor penyebab keluhan timbulnya sakit pada payudara karena retensi cairan pada jaringan-jaringan dan meningkatnya persediaan darah sehingga aliran darah dalam jumlah yang meningkat melalui kulit dan jaringan di bawahnya. sakit perut saat menjelang haid disebabkan karena penyumbatan pada pembuluh darah daerah genital dan panggul. Perut yang terasa kejang disebabkan karena otot rahim yang berkontraksi, mengencang, mengendur dan mengencang kembali. Perasaan ketika mengalami sindrom pra haid adalah perasaan yang tidak menentu, mudah marah dan tersinggung. Dampak yang terjadi akibat sindrom pra haid adalah dampak psikologis yaitu sulit berkosentrasi, nafsu makan yang berlebih, dan otot-otot tubuh terasa sakit dan pegal. Upaya yang dilakukan dalam penanganan sindom pra haid yaitu membatasi kosumsi makanan tinggi gula dan tinggi garam, mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung banyak serat, perbanyak waktu istirahat untuk menghindari kelelahan dan minum beberapa ramuan tumbuhan tertentu yang dapat membantu meningkatkan kesehatan wanita. Mengatasi rasa nyeri yang hebat dengan mengkonsumsi obat penghilang rasa sakit untuk meringankannya. Para guru agar dapat menangani masalah kesehatan remaja putri ketika mengalami sindrom pra haid di sekolah dapat memberikan bimbingan dan arahan mengenai penanganan kesehatan reproduksi remaja.

Kata Kunci : Pengalaman Remaja Putri, Sindrom Pra Haid Daftar Pustaka : 23 ( 1989 – 2008 )


(8)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pra Menstruasi Syndrome atau sindrom pra haid merupakan sakit pada perut bagian bawah berupa mules, kram, bahkan ada yang rasa mual, muntah, pusing dan pigsan. Beberapa wanita mengalami gangguan yang luar biasa setiap menjelang dan saat haid berlangsung sehingga tidak bisa melakukan kegiatannya sehari-hari (Dini, 2005).

Menurut Shreeve (1989), bahwa adanya implikasi sosial yang terjadi akibat sindrom pra haid secara keseluruhan. Agresi, kemarahan yang irasional, dan perbuatan keji adalah yang paling terlihat dari sindrom ini. Kira-kira 80% wanita yang menyadari perubahan yang terjadi selama pramenstruasi, 40% merasa terganggu akibat sindrom tersebut, dan 10% sampai 20% tidak berdaya dalam menghadapi sindrom tersebut.

Menurut Baziad (2007), bahwa masalah bagi sebagian kaum wanita, pada saat haid akan muncul, akan selalu disertai dengan rasa ketakutan. Biasanya 7 sampai 10 hari menjelang haid, timbul rasa cemas, cepat marah, mudah tersinggung, rasa takut atau gelisah yang berlebihan, badan lemas, perut kembung, nyeri payudara, susah tidur, nafsu makan berkurang, sulit berkonsentrasi. Keluhan-keluhan tersebut di atas merupakan suatu kelainan, yang dikenal dengan istilah sindrom pra haid berat, atau Premenstrual Dysphoric Disorder.

Banyak dugaan bahwa PMS terjadi akibat kombinasi dari berbagai faktor yang kompleks dimana salah satunya adalah akibat perubahan hormonal yang terjadi sebelum menstruasi. Terjadi penurunan kadar hormon estrogen setelah ovulasi yang


(9)

mempengaruhi neurotransmitter di otak terutama serotonin. Serotonin memegang peranan dalam regulasi emosi. Meskipun demikian, diduga interaksi kompleks antara hormon estrogen, progesterone dan serotonim memegang peranan dalam regulasi meskipun demikian, diduga interaksi kompleks antara hormon estrogen, progesterone dan serotonin dengan PMS masih perlu diteliti lebih lanjut (Sheila, 2007).

Masalah utama yang ditimbulkan oleh Premenstrual Dysphoric Disorder atau sindrom pra haid berat ini ialah gangguan pada diri wanita sendiri dan keluarganya. Kerugian dalam bidang industri dan komersial, serta dalam skala yang lebih besar adalah kerugian pada ekonomi nasional. Masalah tersebut dikaitkan dengan penurunan produktivitas kerja akibat peningkatan absensi kehadiran, kegiatan di tempat kerja terganggu selama 7 sampai 10 hari, dan ini sama dengan 84 - 120 hari per tahun, dan merupakan suatu kehilangan personal dan sosial yang bermakna (Baziad, 2007).

Di sekolah kemungkinan guru akan menemukan seorang anak yang sehari - hari normal, pintar dan rajin sekolah, selama beberapa hari berturut - turut tampak terlambat ke sekolah dan prestasinya tidak sebaik biasanya. Ada kemungkinan bahwa guru tersebut tidak mengetahui atau menyadari bahwa penyebabnya terjadi penurunan prestasi belajar akibat sindrom pra haid (Ragawaluya, 1997).

Masalah tentang kesehatan reproduksi remaja puteri yang sering ditemukan di sekolah SMA Negeri I Sei Rampah yaitu tentang sindrom pra haid, dimana siswa yang mengalami gejala-gejala ini sangat mengganggu bila berusaha untuk berprestasi di sekolah atau menghadapi ujian.

Survey pendahuluan dilakukan pada Bulan Oktober 2008 di SMU Negeri 1 Sei Rampah Kecamatan Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai pada 20 orang siswi, ada


(10)

sekitar 60% (12 orang) remaja putri yang mengalaminya sindrom pra haid. Sindrom pra haid yang timbul seperti rasa lemas, perut nyeri/kram dan kembung, nyeri pada payudara, susah tidur, nafsu makan berkurang, sulit berkonsentrasi, sehingga diantara mereka itu tidak dapat mengikuti pelajaran di sekolah.

Berdasarkan latar belakang dan gangguan yang disebabkan dari sindrom pra haid tersebut , maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang pengalaman remaja putri terhadap sindrom pra haid di SMU Negeri 1 Sei Rampah Kecamatan Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2008.

B. Perumusan Masalah

Bagaimana pengalaman remaja putri terhadap sindrom pra haid di SMU Negeri 1 Sei Rampah Kecamatan Sei rampah Kabupaten Serdang Bedagai.

C. Tujuan Penelitian

Untuk mendeskripsikan pengalaman remaja putri terhadap sindrom pra haid di SMU Negeri 1 Sei Rampah Kecamatan Sei rampah Kabupaten Serdang Bedagai.

D. Manfaat Penelitian

a. Bagi remaja puteri

Sebagai sumber informasi dan bahan masukan bagi remaja agar lebih mengenal tanda dan gejala mengenai sindrom pra haid.

b. Bagi Penelitian Kebidanan

Sebagai acuan untuk pengembangan penelitian lebih lanjut mengenai sindrom pra haid dan menambah referensi dalam bidang kesehatan reproduksi wanita.


(11)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengalaman

Pengalaman adalah hal yang pernah dijalani, dirasakan, ditanggung. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005).

Pengalaman kehidupan dan dan lingkungan akan sangat mempengaruhi cara berfikir seseorang, yang berakibat pada terciptanya sosok manusia hasil pembentukan lingkungan sosialnya.

Pengalaman–pengalaman hidup, kejadian–kejadian yang dialami juga sangat berperan dalam menciptakan pemikiran seseorang, sehingga membentuk suatu paradigma yang melekat dalam pikirannya (Agustian, 2001).

B. Remaja

Menurut defenisi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tentang remaja yang lebih bersifat konseptual. Dalam defenisi tersebut dikemukakan tiga kriteria, yaitu biologis, psikologis, dan sosial ekonomi (Sarwono, 2008).

Remaja merupakan masa perkembangan sikap yang tergantung (dependence) terhadap orangtua kearah kemandirian (independence), minat-minat seksual, perenungan diri, dan perhatian terhadap nilai-nilai estetika dan isu-isu moral (Yusuf, 2007).

Masa remaja adalah masa transisi antara masa anak-anak dan dewasa, dimana terjadi pacu tumbuh (growth spurt), timbul ciri-ciri seks sekunder, tercapai fertilitas, dan terjadi perubahan-perubahan psikologik serta kognitif (Soetjiningsih, 2004).


(12)

Masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak ke dewasa, bukan hanya dalam arti psikologis, tetapi juga fisik. Perubahan fisik yang terjadi itu merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja. Sementara perubahan-perubahan psikologis yang muncul sebagai akibat dari perubahan fisik itu (Sarwono, 2008).

C. Sindrom Pra Haid

1. Pengertian

Sindrom pra haid didefenisikan sebagai kelainan siklus yang mempengaruhi fisik, emosi, dan fisikologi wanita yang terjadi pada fase intela dari siklus mesntrual. (Journal of Phiysiology and Pharmacology, 2007).

Bobak (2002) mendefenisikan bahwa sindrom pra haid di mulai pada fase luteal, yakni pada sekitar hari ke tujuh dan ke sepuluh sebelum menstruasi dan berakhir dengan awitan menstruasi.

Jones (2005) mendefenisikan bahwa sindrom pra haid merupakan perubahan suasana hati dan perubahan fisik terjadi antara 5 sampai 12 hari sebelum haid, kemudian hilang dalam 48 jam setelah datangnya haid.

Menurut Shreeve (1989) bahwa perubahan mental maupun fisik yang terjadi antara hari kedua sampai hari keempat belas sebelum menstruasi dan yang mereda hampir sesegera menstruasi berawal. Perubahan tersebut terjadi sampai saat menstruasi tiba. Perubahan suasana hatilah yang paling dirasakan oleh banyak wanita. Wanita menjadi tidak sabar dan sering marah, baik dalam bentuk kemarahan irasional tanpa kekerasan ataupun dengan kekerasan fisik.

Sindrom pra haid dapat menimbulkan ketegangan bagi wanita sehingga menganggap seperti terdapat cairan panas di dalam tubuh, semakin kuat menahannya


(13)

seperti semakin panas dan mendidih sampai tiba-tiba meluap seperti lava yang menghancurkan segala sesuatu yang dilaluinya.

Menurut Rayner dalam shreeve (1989) menulis bahwa wanita yang menderita sindrom pra haid cenderung bereaksi seperti biasanya, hanya saja caranya yang berlebihan. Wanita yang biasa menangis akan menangis lebih banyak, wanita yang biasa marah akan lebih cepat marah dari biasanya dan seterusnya.

2. Gejala Sindrom Pra Haid

Gejala sindrom pra haid merupakan gejala fisik maupun psikologis yang menyebabkan ketegangan sehingga dapat menganggu kehidupan sosial bagi kaum wanita yang mengalaminya. Adapun gejala dari sindrom pra haid yaitu timbulnya gejala fisik, seperti kenaikan berat badan. Adanya kenaikan berat badan pada saat pra haid disebabkan karena retensi cairan yang berlebihan di dalam tubuh, tertahan memenuhi jaringan-jaringan yang tidak bisa melebar., maka tidak saja pembengkakan yang timbul tetapi juga nyeri yang hebat. Nafsu makan yang kuat yang menimbulkan kenaikan berat badan merupakan gangguan umum pada saat pra haid akan hilang dengan sendirinya. Beberapa wanita merasa kenaikan berat badannya seperti sesuatu yang tidak enak karena tubuh yang terasa mengembang sehingga baju yang dipakai terasa sesak karena perut terasa membesar, lutut dan kaki terasa bengkak. Gejala fisik yang dialami pada saat memasuki masa haid adalah seperti buah dada terasa nyeri, sakit kepala, migren, pegal dan nyeri yang dialami pada punggung bawah dan bagian perut dan perut bawah, gangguan pada kulit, dan nafsu makan yang berlebihan.

Buah dada terasa nyeri merupakan gejala pra haid ditandai dengan adanya pembengkakan buah dada disertai nyeri. Tingkat ketidaknyamanan yang dimulai dengan


(14)

meningkatkan kesensitifan sampai nyeri tekan akut. Kepekaan pada buah dada yang berhubungan dengan sindrom pra haid disebabkan karena retensi cairan pada jaringan-jaringan dan meningkatnya persediaan darah sehingga aliran darah dalam jumlah yang meningkat melalui kulit dan jaringan di bawahnya. Wanita yang tidak mengetahui pengaruh pra haid terhadap buah dadanya akan merasa khawatir karena ketidak nyamanan akut yang dirasakan setiap bulannya. Sakit pada buah dada yang berlangsung pada setiap bulan akan menghilang segera setelah haid tiba. Pembesaran buah dada menimbulkan rasa sakit yang lebih hebat sehingga wanita cenderung gelisah. Retensi cairan pada tubuhlah yang menyebabkan pembesaran atau benjolan pada buah dada.

Sakit kepala meupakan gejala yang umum terjadi pada saat pra haid, dan beberapa wanita harus menghadapi pra haid dengan rasa takut karena sakit kepala yang dirasakan. Sakit kepala pra haid yang terjadi ada dua macam, yang pertama berpengaruh pada wajah dan kepala. Rasa sakit yang hebat terasa pada kepala atas, dahi, tulang pipi, mata dan kadang-kadang terasa pada gigi atas. Sakit kepala jenis ini merupakan gejala dari tertimbunnya cairan dan sebagian karena sinus tertutup sel-sel yang membengkak. Jalan udara melalui hidung juga tersumbat sehingga dapat mengalami kesulitan bernafas. Sakit kepala kedua berpengaruh pada ketegangan. Pada sakit kepala jenis kedua ini dahi terasa berdenyut-denyut.

Migren juga bisa terjadi sebagai bagian dari pra haid. Orang yang mempunyai migren cenderung mendapat serangan pada saat haid. Orang lain mungkin sekali saja selama masa haid dan tidak merasakan pada waktu lain. Sama halnya dengan sakit kepala karena ketegangan, serangan migren dan nyeri disebabkan karena kontraksi pembuluh darah yang memasok otak, diikuti dengan fase relaksasi. Nyeri yang mula-mula dirasakan


(15)

adalah rasa tertusuk pada salah satu sisi kepala, dan semakin lama makin kuat sampai terasa pada seluruh kepala. Rasa tertusuk yang dirasakan menimbulkan rasa sakit yang terus menerus, yang intensitasnya dapat bervariasi mulai dari hanya rasa tidak enak sampai menyiksa.

Pegal dan nyeri merupakan rasa sakit terdapat pada punggung bawah dan bagian perut bawah, dan perut terasa tertarik-tarik dan semua rasa sakit yang timbul dapat mempengaruhi pra haid tiba. Pegal dan nyeri menyangkut otot-otot dan persendian. Penyebab utamanya ada dua macam. Salah satunya adalah tekanan yang meningkat pada jaringan akibat berkumpulnya cairan yang tertimbun. Akibatnya ujung saraf tertekan dan timbullah nyeri. Penyebab lainnya adalah bertambahnya ketegangan pada urat-urat otot. Ketegangan ini timbul karena perubahan pada proses pra haid yang mempengaruhi sel-sel otot atau karena ketegangan dalam diri pribadi penderita sendiri. Otot yang menegang dalam jangka waktu yang lama akan menekan aliran darah sehingga zat-zat metabolisme akan tertimbun pada otot. Karena aliran darah kurang maka otot akan kekurangan oksigen sehingga menyebabkan nyeri.

Gangguan pada kulit adalah salah satu gejala ringan sindrom pra haid. Wanita merasa bahwa kulitnya makin cenderung berjerawat selama minggu pra haid. Wajah penuh dengan jerawat, bintik-bintik, dan tampak tak sehalus biasanya. Kulit juga tampak membengkak, karena keadaan kulit lemah, maka cenderung untuk alergi pun meningkat. Jerawat serta bintik-bintik akan hilang dengan sendirinya segera setelah haid tiba. Akibat yang paling buruk dari gangguan kulit ini adalah efeknya pada mora penderita. Perasaan deprsif, mudah marah, malas, kikuk, dan melihat wajah yang tampak bengkak dan kasar.


(16)

Pada saat pra haid wanita mengalami nafsu makan yang berlebihan. Perubahan-perubahan pada masa pra haid menyebabkan kadar gula turun. Sistem saraf dan otak perlu untuk meningkatkan kadar gula pada tubuh, sehingga menimbulkan keinginan untuk makan (Shreeve, 1989)

Perubahan-perubahan psikologis pada saat pra haid tidak kelihatan dibandingkan dengan perubahan fisik. Perubahan psikologis yang disebabkan oleh penyakit pra haid mempunyai derajat keseriusan tersendiri yang dapat dirasakan. Dapat mengakibatkan ketegangan yang mungkin ringan, atau sangat hebat, konsentrasi juga dapat sedikit terpengaruh atau menjadi sangat terganggu. Adapun gejala psikologis sindrom pra haid adalah ketegangan , rasa cepat marah, depesi, kelesuan, dan berkurangnya daya konsentrasi.

Ketegangan akibat sindrom pra haid dapat menimbulkan sejumlah gejala fisik seperti menyebabkan sejumlah besar tekanan mental, seperti pegal dan nyeri. Ketegangan mental dapat mengakibatkan ketegangan pada otot-otot sehingga menimbulkan kekakuan, kecanggungan, dan pegal pada anggota gerak serta persendian. Ketegangan otot yang meningkat merupakan aspek mekanisme reflek karena banyaknya pengeluaran adrenalin oleh kelenjar adrenalin. Kadar adrenalin yang meningkat dalam darah juga bertanggung jawab atas peningkatan denyut jantung, mulut kering, nafas terasa sesak dan cepat.

Rasa marah dapat merupakan cetusan dari ketegangan di dalam diri dan dapat mengakibatkan percekcokan dalam rumah tangga dan kesengsaraan bagi diri sendiri. Kemarahan dapat juga timbul dalam bentuk kekerasan fisik.


(17)

Depresi adalah gejala umum lain dari sindrom pra haid. Depresi dianggap sebagai ciri utama sindrom pra haid. Tingkat depresi bervariasi dari kemurungan setiap bulan sampai kekecauan batin yang serius. Salah satu ciri depresi pra haid adalah kecepatan untuk mengubah sehingga wanita yang biasa stabil dan bahagia menjadi pun bisa mengalami perubahan batin pada awal sindrom pra haid. Perubahan suasana hati, misalnya riang menjadi murung, suka marah, dan suka menangis.

Kelesuan sering dialami oleh penderita sindrom pra haid, terutama mereka yang cenderung merasa depresif selama ini. Mungkin kelesuan merupakan cirri umum pada penyakit depresi yang biasa. Perasaan lesu dan lemah sejalan dengan perasaan lelah. Selama masa pra haid dapat merasa sangat lelah meskipun sedikit melakukan aktivitas.

Berkurangnya konsentrasi dan daya ingat adalah gejala yang umum dari sindrom pra haid dan dapat disembuhkan bila diobati penyebab yang mendasarinya (Shreeve, 1989)

3. Penyebab Sindrom Pra Haid

Selama bertahun-tahun keluhan para wanita tentang perubahan-perubahan pra haid bagaimanapun ringan atau kerasnya selalu diabaikan. Meskipun satu sebab tunggal dari sindroma pra haid belum ditemukan, para ilmuan menyatakan bahwa sindrom pra haid disebabkan oleh tali–temali yang rumit antara ketidak seimbangan hormon, stres dan kekurangan gizi.

Seorang wanita yang memiliki perasaan negatif terhadap masa menstruasinya akan menerima haidnya dengan resah, cemas dan depresi. Teori lain menyatakan bahwa kekurangan vitamin B6 dapat menimbulkan keresahan dan depresi, karena diduga bahwa keseimbangan estrogen dan progesteron pada beberapa wanita dapat meningkatkan


(18)

kebutuhan akan vitamin ini dalam jumlah yang besar. Dilain pihak stres juga sangat mempengaruhi karena stres dan gizi sangat berkaitan, stres menambah ekskresi magnesium dan meningkatkan kebutuhan akan zat hara ini, didukung oleh penemuan bahwa para wanita dengan sindroma pra haid mempunyai tingkat magnesium yang rendah dalam darah. (Tan, 1996).

Para ahli medis ada yang beranggapan bahwa kekurangan atau penurunan hormon progesteron dalam tubuh dapat menyebabkan premenstrual syndrome, tetapi pada hasil penelitian lain mengungkapkan bahwa dapat terjadi oleh karena ketidak seimbangan antara progesteron dengan hormon lain terutama estrogen. (Ragawaluya, 1997).

Selain itu hormon prolaktin merupakan penyebab gejala pra haid. Hormon tersebut dihasilkan oleh kelenjar hipofisis dan dapat mempengaruhi jumlah estrogen dan progesteron yang dihasilkan pada setiap siklus. Jumlah prolaktin yang terlalu banyak akan menyebabkan terganggunya keseimbangan mekanisme tubuh yang mengontrol produksi kedua hormon tersebut. (Shreeve, 1989).

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sindrom Pra Haid

Adapun faktor-faktor yang dapat dipengaruhi terjadinya sidrom pra haid adalah a). Premenstrual syndrom lebih sering terjadi pada wanita yang pernah melahirkan beberapa anak, terutama bila mengalami kehamilan dengan komplikasi seperti toksemia. b). Terlalu banyak mengkonsumsi gula, garam, kopi, teh, cokelat, minuman bersoda, produk susu, serta makanan olahan. c). Bagi wanita yang mempunyai kebiasaan merokok dan minum alkohol. d). Kurang olahraga. e). Diabetes.


(19)

5. Pencegahan Sindrom Pra Haid

Pencegahan PMS (sindrom pra-menstruasi) atau sindrom pra haid yang tampaknya begitu alamiah dapat diatasi atau setidaknya dapat diredakan sehingga tidak menyengsarakan. Berkat perkembangan ilmu pengetahuan banyak yang sebenanya dapat dilakukan dengan pendekatan gizi seperti mengurangi makanan, mengurangi garam, meningkatkan masukan vitamin B6, dan menambah asam lemak.

Mengurangi minum, pada saat terjadi ketidakseimbangan dalam proses tata kerja dalam tubuh, ternyata membuat kerja ginjal akan lebih banyak menimbun cairan di dalam tubuh ketimbang menghasilkan urin. Mengurangi cairan yang masuk ke dalam tubuh dapat mengatasi pembengkakan.

Mengurangi konsumsi garam, sebab garam memiliki sifat untuk mengikat air, sehingga akan menyebabkan banyaknya cairan yang tertimbun dalam tubuh. Akibatnya tubuh mengalami pembengkakan.

Meningkatkan konsumsi vitamin B6 (piridoksin) dapat mengatasi sakit kepala dan depresi pra haid. Vitamin ini sangat dibutuhkan untuk mengatasi pembengkakan. Vitamin B6 dapat diperoleh dari bahan alami seperti hati, kacang merah, ikan segar, pisang, alpokat, anggur, kacang tanah, kenari dan lain sebagainya.

Meningkatkan asupan asam lemak linoleat yang merupakan salah satu jenis asam lemak esensial. Essensial harus diproleh dari makanan karena tubuh tidak mensintesa sendiri. Jenis asam lemak ini terdapat pada banyak sayuran dan bahan nabati lainnya ketimbang pada bahan hewani. Untuk meningkatkan efesiensi penggunaan asam lemak di dalam tubuh sebaiknya mengkonsumsi makanan yang mengandung mineral seng, magnesium, seleniuum. Vitamin B1, C dan E. Seng banyak terdapat pada daging sapi,


(20)

telur atau susu nonfat. Mangnsium banyak terdapat pada kacang-kacangan, sayuran hijau, apel, atau jeruk nipis (Wijaya, 2003).

6. Penatalaksanaan Sindrom Pra Haid

Intensitas gejala sindrom pra haid dapat dikurangi dengan mengubah pola makan dan minum selama kurang lebih satu minggu menjelang menstruasi. Untuk itu diperlukan strategi - strategi untuk mengurangi konsumsi makanan. Menahan keinginan untuk makan makanan manis dan berlemak, dan memasukkan nutrisi bergizi tinggi ke dalam menu untuk meringankan sakit kepala dan migren, kesulitan buang air, perut kembung, dan tubuh yang terlalu sensitif.

Selain itu, terdapat juga ada beberapa ide latihan kebugaran yang mudah dilakukan, seperti latihan yoga yang menyenangkan dan latihan peregangan otot. Terapi alami juga akan mengusir rasa nyeri dan gangguan di bagian tubuh tertentu seperti punggung dan perut. Aromaterapi dan terapi herbal tidak hanya mujarab untuk mengatasi gangguan fisik. Aromanya yang segar juga akan membuat suasana hati menjadi nyaman. Masa menjelang menstruasi mungkin menjadi saat yang sangat sensitif, karena itu diperlukan strategi untuk mengatasi emosi yang tidak menentu, dengan aktivitas - aktivitas kreatif (Ragawaluya, 1997).

Jika gejala cukup parah maka perlu didapatkan pengobatan medis untuk mengatasi gangguan yang ditimbulkan, seperti: a.) Obat penenang dan anti depresan, obat ini untuk mengurangi kecemasan yang dirasakan oleh wanita tersebut, namun bisa berefek menyebabkan mengantuk dan reaksi yang lamban. b). Obat diuretik, adalah obat untuk menolong ginjal untuk mengeluarkan air lebih banyak lagi, ini akan sangat membantu pada mereka yang mengeluh akibat penahanan cairan dalam tubuh, seperti


(21)

rasa kembung, pembengkakan diberbagai bagian tubuh dan berat badan yang bertambah, terdapat diuretika alami seperti kopi hitam. Diuretikan lain yang bisa dibeli bebas tanpa resep adalah ammium chlorida. c).Progesteron, biasa diberikan sepuluh hari sebelum haid mulai. d).Bromocriptine, merupakan obat terbaru yang dianjurkan untuk pengobatan sindrom pra haid, cara kerjanya adalah menekan hormon prolaktin dalam tubuh. Dosis umum adalah 2,5 mg per hari mulai dari hari kesepuluh dari siklus sampai mulainya haid periode berikutnya. Dosis lebih besar dapat menimbulkan rasa mual dan muntah (Shreeve, 1989).

D. Fenomenologi

Fenomenologi berakar pada filsafat tradisional yang dikembangkan oleh Husserl dan Heidegger, yang dimana pemikiran datang dari pengalaman hidup orang.

Fenomenologi juga didefenisikan sebagai: 1). Pengalaman subjektif atau pengalaman fenomenologikal. 2). Suatu studi tentang kesadaran dari perspektif pokok dari seseorang (Husserl). Fenomenologi sering digunakan sebagai anggapan umum untuk menunjukkan pada pengalaman subjektif dari berbagai jenis dan tipe subjektif yang ditemui. Fenomenologi juga kadang – kadang digunakan sebagai pendekatan dalam metodelogi kualitatif. Fenomenologi merupakan pandangan berfikir yang menekankan pada fokus kepada pengalaman – pengalaman subjektif manusia dan interpretasi – interpretasi dunia (Moleong, 2007).

Teori fenomenologi terutama membagi tentang isu – isu bahasa sejauh manakah diberikan kepada peranan utama dalam membentuk pengalaman. Peneliti dalam pandangan fenomenologi berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan – kaitannya terhadap orang – orang yang berasal dalam situasi – situasi tertentu. Fenomenologi tidak


(22)

berasumsi bahwa peneliti mengetahui arti sesuatu bagi orang – orang yang sedang diteliti oleh mereka.

Penelitian sosial cenderung mengandalkan analisis yang bersifat holistis. Ciri – ciri penelitian sosial yang menggunakan pendekatan kualitatif sebagai diuraikan Hutomo (1992): 58-59 diantaranya: a). sumber data bersifat ilmiah, artinya peneliti harus berusaha memahami fenomena social secara langsung dalam kehidupan sehari – hari masyarakat. b). Peneliti sendiri merupakan instrumen penelitian yang paling penting dalam pengumpulan data dan penginterpretasikan data. c). Penelitian bersifat pemberian (deskriptif) artinya mencatat segala gejala (fenomena) yang dilihat dan didengar. d). data dan informan harus berasal dari tangan pertama. e). Kebenaran data harus dicek dengan data lain, misalnya wawancara atau observasi mendalam (Bungin, 2001).


(23)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Sesuai dengan desain penelitian yang digunakan adalah fenomenologi, yaitu suatu penelitian tentang pangalaman yang bertujuan untuk mendapatkan pemahaman tentang arti peristiwa dan kaitan terhadap orang - orang dalam situasi tertentu yang sedang diteliti. Fenomenologi merupakan pandangan berpikir yang menekankan pada fokus pengalaman - pengalaman subjektif manusia dan interprestasi dunia. Pada penelitian ini peneliti ingin mengetahui pengalaman remaja puteri terhadap sindrom pra haid di SMU Negeri 1 Sei Rampah Kecamatan Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2008. B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah 76 siswa puteri SMU Negeri 1 Sei Rampah yang mengalami sindrom pra haid.

2. Sampel

Tehnik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling yaitu tehnik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu dimana partisipan yang sering mengalami sindrom pra haid. Diperoleh jumlah sampel delapan orang (mencapai saturasi data). Adapun sampel yang diambil adalah yang memenuhi kriteria sebagai berikut a. Remaja yang pernah mengalami sindrom pra haid.

b. Remaja yang mengenal tanda dan gejala sindrom pra haid c. Bersedia untuk diwawancarai menjadi participan


(24)

C. Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini dilaksanakan di SMU Negeri 1 Sei Rampah Kecamatan Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai.

D. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan pada Bulan Desember 2008 sampai dengan Pebruari 2009.

E. Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian, peneliti mendapat izin dari Ketua Pelaksana Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Kemudian peneliti mengajukan permohonan izin penelitian dari Kepala Sekolah SMU Negeri 1 Sei Rampah. Setelah memperoleh persetujuan, peneliti melakukan penelitian dengan pertimbangan etik yaitu : Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan peneliti serta dampak yang mungkin terjadi selama sesudah pengumpulan data. Jika responden bersedia menjadi partisipan maka responden harus menandatangani lembar persetujuan penelitian atau informed consent. Bila partisipan menolak untuk diwawancarai maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak - haknya karena partisipan tersebut sifatnya suka rela dan partisipan mempunyai hak untuk mengundurkan diri dari penelitian. Selanjutnya untuk menjaga kerahasiaan identitas responden pada lembar pengumpulan data yang akan digunakan sehingga kerahasiaan identitas informasi yang diberikan tetap terjaga. Seluruh infromasi yang diperoleh tidak akan dipergunakan kecuali untuk meningkatkan kualitas kesehatan dan tetap menjaga kerahasiaan identitas.


(25)

F. Alat Pengumpulan Data

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ada dua jenis yaitu kuesioner data demografi dan wawancara.

Kuesioner Data Demografi yang berisi pertanyaan dan umum responden pada lembaran pengumpulan data (Kuesioner berupa usia remaja, umur mendapat haid pertama, dan suku).

Panduan wawancara berisi pertanyaan yang diajukan meliputi pengalaman remaja puteri mengenai sindrom pra haid, meliputi:

1. Apa yang saudara alami ketika menjelang haid ? 2. Apa yang anda rasakan ?

3. Apa yang anda lakukan untuk mengatasi gejala – gejala sebelum haid ?

G. Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Setelah mendapatkan izin dari Ketua Program Studi D - IV Bidan Pendidik Universitas Sumatera Utara dan Kepala Sekolah SMU Negeri 1 Sei Rampah peneliti mengadakan pendekatan kepada calon responden untuk mendapatkan persetujuan sebagai sampel penelitian.

Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan cara menggunakan kuesioner data demografi sebagai data dasar dalam wawancara terhadap partisipan. Sebelum memulai wawancara peneliti memperkenalkan diri terlebih dahulu dan menjelaskan hal - hal yang terkait dengan penelitian. Partisipan menjawab pertanyaan


(26)

pada lembar kuesioner sesuai dengan petunjuk yang diberikan kesempatan untuk bertanya kepada peneliti bila ada pertanyaan yang tidak dimengerti.

Peneliti mulai melakukan dan merekam hasil wawancara, kemudian peneliti menulis dan membaca transkip, hal - hal yang kurang jelas dilakukan wawancara ulang. Peneliti menganalisa data yang ditemukan dan mengelompokkan data kemudian data akan diuraikan ke dalam bentuk narasi dari semua konsep kelompok dan kategori konsep. Peneliti membahas hasil penelitian sesuai dengan analisa data yang dilakukan. Pengumpulan data dihentikan karena dengan 8 orang partisipan sudah mencapai saturasi/keakuratan data.

H. Analisa Data

Analisa data dilakukan pada saat transkip data pertama dilakukan data diseleksi kata per kata. Metode Collaizi dimodifikasi untuk menganalisa data, metode ini digunakan karena cocok dengan pendekatan interpretatif (menafsirkan) pada penelitian kualitatif. Ini adalah salah satu metode yang umum untuk analisa data yang direkomendasikan untuk studi fenomenologi (Polit, 2001). Proses analisa data akan dilakukan menurut langkah sebagai berikut:

1. Membaca semua prosedur untuk memperoleh perasaan partisipan.

2. Meninjau kembali setiap prosedur dan menyaring pernyataan – pertanyaan penting.

3. Mengemukakan makna setiap pertanyaan penting, misalnya merumuskan maknanya.

4. Mengorganisasikan makna yang sudah dirumuskan kedalam kelompok-kelompok tema.


(27)

5. Mengintegrasikan hasil kedalam penjelasan luas tentang fenomena yang sedang diselidiki.

6. Merumuskan penjelasan luas dari fenomena yang diselidiki sebagai pernyataan identifikasi dan spesifikasi yang memungkinkan.

7. Menanyakan partisipan tentang temuan-temuan, yang sejauh mungkin sebagai langkah validasi akhir.

I. Tingkat Kepercayaan Data

Tingkat kepercayaan hasil penelitian yang peneliti lakukan berpegang kepada tiga prinsip dan kriteria menurut Sugiono (2007). Ketiga prinsip dan kriteria tersebut adalah: 1). uji kredibilitas, 2) uji depenabilitas, 3) uji konfirmabilitas.

Prinsip uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap hasil penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan prolonged engangement dan member checking. Prolonged engangement yaitu pendekatan pada calon partisipan dimana dicapai keadaan yang sangat akrab sehingga partisipan dan peneliti tidak ada hal-hal yang disembunyikan. Dalam hal ini peneliti sudah lama mengenal partisipan karena peliti dan partisipan bertempat tinggal dalam satu lingkungan yang sama. Member checking yaitu peneliti datang ke partisipan (pemberi data) kemudian menanyakan kembali kepada partisipan mungkin ada data yang disepakati, ditambah, dikurangi, atau ditolak.

Prinsip depenabilitas disebut reliabilitas suatu penelitian yang reliabel adalah apabila orang lain dapat mereplikasi proses penelitian tersebut. Pengujian depenability dilakukan dengan cara melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Caranya dilakukan oleh auditor yang independen, atau pembimbing untuk mengaudit keseluruhan aktivitas peneliti dalam melakukan penelitian.


(28)

penelitian yang dilakukan, maka penelitian tersebut telah memenuhi standar konfirmabilitas. Hal ini dilakukan dengan menanyakan kepada guru yang mengetahui bahwa partisipan tersebut sering mengalami sindrom pra haid.


(29)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penelitian fenomenologi ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan tentang pengalaman remaja putri terhadap sindrom pra haid di SMU Negeri 1 Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara secara mendalam dengan menggunakan rekaman tape recorder.

A. Hasil Penelitian

1. Karakteristik Partisipan

Kedelapan partisipan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah partisipan yang memenuhi kriteria dan bersedia untuk diwawancarai serta menandatangani

persetujuan menjadi partisipan penelitian sebelum wawancara dimulai. Usia kedelapan partisipan berkisar antara 17 tahun ada sebanyak 3 orang, umur 18 tahun ada sebanyak 3 orang. 19 tahun ada 2 orang. Empat orang partisipan pertama kali mendapat haid sekitar umur 12 tahun ada 3 orang, umur 13 tahun ada 1 orang, umur 14 tahun ada 2 orang, dan 15 tahun ada 2 orang. Dua orang partisipan berasal dari suku Madailing. Satu orang partisipani suku Aceh. Tiga orang partisipan berasal dari suku Jawa. Satu orang

partisipan berasal dari suku Melayu. Satu orang partisipan berasal dari suku Batak. Data demografi partisipan dapat dilihat pada tabel 4.1.


(30)

Tabel 4.1 Karakteristik partisipan

No Karakteristik Jumlah

1. Umur responden

17 tahun 18 tahun 19 tahun 3 3 2

2. Umur pertama haid

12 tahun 13 tahun 14 tahun 15 tahun 3 1 2 2 3. Suku Mandailing Aceh Jawa Melayu Batak 2 1 3 1 1

2. Karakteristik Gejala Fisik Pada Sindrom Pra Haid

Dari hasil wawancara diperoleh bahwa semua partisipan mengalami gejala fisik pada sindrom pra haid dengan karakteristik sakit pada payudara, timbulnya jerawat di wajah, sakit perut dan sakit kepala dan hanya sebagian kecil yang sakit pada daerah kaki dan punggung.

a. Sakit pada payudara

Seluruh partisipan menyatakan bahwa mereka mengalami sakit pada daerah payudara bila menjelang haid, sampai-sampai ada dua partisipan yang merasa daerah pada bagian payudara terasa sakit dan membengkak. Hal ini merujuk dari pernyataan partisipan berikut :

Daerah yang paling sakit sekali bagian payudara, rasanya seperti membengkak dan bertambah besar (Partisipan 1)

...Rasa sakitnya lebih parah dari yang saya rasakan pada bagian payudara 22


(31)

(Partisipan 2)

Saya kalau menjelang haid merasa tersiksa sekali nahankannya, sakitnya yang bukan main hebatnya di daerah payudara (Partisipan 8)

b. Timbulnya jerawat

Seluruh partisipan menyatakan bahwa menjelang haid jerawat banyak timbul di wajah. Seluruh partisipan menyatakan bahwa menjelang haid jerawat timbul di wajah, jelek dan kusam. Terdapat satu partisipan yang menyatakan bahwa jerawat yang timbul menjelang haid membuat wajah menjadi jelek Ada satu partisipan jerawat yang timbul seperti keringat buntat yang terasa panas dan gatal bila ia berkeringkat. Ungkapan partisipan tersebut dapat dilihat dari pernyataan :

Saya merasa memang ada perubahan sewaktu menjelang haid, seperti jerawat tumbuh di pipi kiri dan kanan (Partisipan 1)

Saya merasa mengalami ada perubahan sewaktu menjelang haid, seperti jerawat bertimbulan di mana-mana. Apalagi jerawat yang tumbuh seperti jerawat batu (Partisipan 2)

…Jerawatnya itu halus-halus kak kayak keringat buntat gitu. Kalau udah hari panas kak, huh gatalnya minta ampun (Partisipan 5)

c. Sakit perut

Seluruh partisipan menyatakan sakit perut bila saat menjelang haid, bahkan ada satu partisipan yang menyatakan perutnya seperti ditusuk, rasanya sakit dan perih, bahkan ada juga satu partisipan perutnya terasa kram dan rasanya seperti diputar. Pernyataan dari partisipan terebut di ungkapkan dalam pernyataan sebagai berikut: Perut terasa keram rasanya diputar-putar, mual dan mulas, saya rasanya mau muntah karena sakitnya (Partisipan 1)

...Nyeri sekali pada daerah perut seperti ditusuk, sakit dan perih kali (partisipan 2)


(32)

Perut saya bagian bawah seperti diputer-puter nanti rasanya kayak mau buang air besar (Partisipan 4)

d. Sakit kepala

Tujuh dari delapan partisipan menyatakan bahwa selama menjelang haid mengalami sakit kepala, bahkan rasa sakit itu lebih dominan disebelah kanan (migren). Rasanya daerah kepala yang paling sakit daripada daerah tubuh yang lainnya. Hal ini diungkapkan dari pernyataan partisipan sebagai berikut:

Kadang menjelang haid kepala saya juga sakit sebelah, seperti migren, berdenyut-denyut (Partisipan 2)

...Kepala saki sekali seperti berdenyut-denyut . Pusing lah. Rasanya semua seperti berputar (Partisipan 3)

Saya kalau menjelang haid merasa tersiksa sekali karena nahankan sakitnya yang bukan main di daerah kepala (Partisipan 7)

e. Sakit pada daerah kaki dan punggung 1). Sakit pada kaki

Satu dari delapan partisipan menyatakan bahwa daerah kaki terasa sakit bila saat menjelang haid tiba. Hal ini dapat dilihat pada pernyataan partisipan sebagai berikut :

... Kalau menjelang haid bagian kaki juga terasa sakit (Partisipan 5) 2). Sakit pada punggung

Satu dari partisipan juga menyatakan bahwa punggung terasa sakit bila saat menjelang haid tiba. Hal ini dapat dilihat pada pernyataan partisipan sebagai berikut :

Saya kalau menjelang haid merasa tersiksa sekali karena nahankan sakit dan gatal di bagian punggung (partisipan 5)


(33)

3. Karakteristik Gejala Psikologis Pada Sindrom Pra haid

Semua partisipan mengalami gejala psikologis pada saat menjelang haid yaitu : emosi secara spontan, hal ini sesuai dengan pernyataan partisipan sebagai berikut :

a. Secara spontan

Peningkatan emosi itu bagi partisipan yang kadang partisipan tidak sengaja melakukannya terlihat pada pernyataan berikut ini :

Saya sering marah-marah juga perasaan saya lebih sensitif dari yang biasanya (Partisipan 4)

b. Gampang tersinggung

Peningkatan emosi pada partisipan, mengakibatkan partisipan gampang tersinggung dan mudah sekali marah. Pernyataan partisipan tersebut antara lain:

Saya justru lebih sensitif dan gampang sekali tersinggung bila ada sesuatu yang menjengkelkan (Partisipan 1)

Saya seperti gampang sekali tersinggung dan mudah marah (Partisipan 5)

4. Dampak Pada Sindrom Pra Haid

Dampak sindrom pra haid dapat menyebabkan ketegangan sehingga dapat menganggu kehidupan sosial bagi kaum wanita yang mengalaminya.

a. Dampak Fisik

Semua partisipan mengalami dampak/keluhan fisik pada saat sindrom haid. Dampak yang terjadi akibatkan sindrom haid ini sangat menganggu kesehatan partisipan. Dua partisipan menyatakan dampak sindrom pra haid membuat malas bergerak, dan mual pada bagian perut, sehingga apabila partisipan bergerak akan


(34)

otot-otot leher dan tubuh terasa sakit dan pegal. Hal tersebut merujuk pada pernyataan partisipan sebagai berikut :

...Menjelang haid itu sangat menganggu aktivitas saya karena rasa sakit pada daerah perut membuat saya malas untuk bergerak (Partisipan 2)

Rasanya kalau beraktivitas rasa pusing itu makin bertambah, Bergerak akan menambah sakit (Partisipan 3).

Otot-otot leher dan tubuh saya terasa sakit dan pegal apalagi di daerah pinggang dan perut terasa sakit sekali (Partisipan 7)

...Makan nasi akan membuat perut saya mual (Partisipan 8) b. Dampak psikologis

Semua partisipan merasakan dampak psikologis dari sindrom pra haid. Satu partisipan sulit berkosentrasi ketika mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan dari sekolah. Satu partisipan merasa tidak selera makan ketika menjelang haid, tetapi ada juga partisipan yang merasa selera makannya menjadi bertambah saat menjelang haid. Satu partisipan menyatakan merasa bahwa sindrom pra haid sangat mengganggu aktivitasnya sehari-hari. Pernyataan partisipan tersebut antara lain :

Saya gak bisa konsentrasi dengan apa yang saya kerjain, maunya tiduran saja karena kalau saya beraktifitas rasa sakit akan bertambah (Partisipan1) ...Makanya saya gak penah selera nafsu makan kalau mau menjelang haid (Partisipan 2).

Kalau menjelang haid nafsu makan memang bertambah, saya selera aja makan (Partisipan 3)

Saya merasa gejala menjelang haid itu sangat sangat menganggu aktivitas (Partisipan 4)


(35)

Penanganan pada sindrom haid yang dapat dilakukan partisipan yaitu dengan istirahat, merubah pola makan dan melakukan pengobatan baik secara medis maupun alternatif.

a. Istirahat

Seluruh partisipan melakukan penanganan pada sindrom pra haid. Dua partisipan menyatakan bahwa tidur dengan posisi terlentang akan membuat lebih baik. Salah satu partisipan menyatakan bahwa tidur telengkup sambil menekan perut akan mengurangi rasa sakit. Satu partisipan menyatakan bahwa tidur dengan posisi telentang dengan menganjal kepala dengan bantal membuat partisipan lebih baik. Satu partisipan menyatakan bahwa dengan posisi tidur sambil kepala dipijat pada saat pusing akan menggurangi rasa sakit. Hal tersebut dapat dilihat dari pernyataan partisipan :

Saya tidur dengan posisi terlentang karena bila posisi miring atau telungkup maka payudara akan bertambah sakit (Partisipan 1)

Kalau itu saya mengatasinya, dengan tidur telungkup sambil menekan perut dengan tangan (Partisipan 2)

Karena menurut saya tidur sambil di pijat sangat cocok dilakukan pada saat sakit kepala (Partisipan 3)

Saya tidur dengan posisi terlentang dan kepala saya ganjal dengan bantal, supaya agak lebih tinggi dari badan (Partisipan 7)

b. Pola Makan

Penanganan sindrom haid yang dilakukan partisipan yaitu dengan mengurangi porsi makan dan makan makanan yang manis.


(36)

daerah perut yaitu dengan mengurangi porsi makan. Satu partisipan menyatakan bahwa jika perut terasa kram maka ia akan makan satu kali saja. Satu partisipan mengatakan bahwa penanganannya dilakukan dengan makan makanan yang hangat-hangat. Pernyataan partisipan merujuk pada penjelasan sebagai berikut :

Tapi kalau perut saya kram, saya hanya makan satu kali, itupun hanya sekali (Partisipan 1)

Trus saya suka makan yang hangat- hangat seperti sop, rasanya lebih hangat di dalam perut (Partisipan 4)

Tapi kalau perut saya kram, saya hanya makan satu kali, itu pun hanya sedikit (Partisipan 5)

2). Makan makanan yang manis

Delapan partisipan menyatakan bahwa untuk mengurangi rasa sakit dan mual di perut maka partisipan memakan makanan yang manis. Dua partisipan menyatakan bahwa untuk menggurangi rasa mual di perut partisipan banyak makan buah-buahan dan sayur-sayuran. Satu partisipan menyatakan lebih menyukai makanan yang dibuat sperti manisan buah. Satu partisipan menyatakan bahwa untuk mengurangi rasa sakit diperut maka partisipan meminum susu. Hal yang berhubungan dengan pernyataan tersebut dapat dilihat pada pernyataan partisipan :

Saya hanya suka makan buah-buahan, makan sayur dan buah tidak membuat saya mual (Partisipan 1)

Saya hanya suka makan minum susu milo kalau saat menjelang haid karena kalau makan perut saya mual (Partisipan 2)

Menghilangkan rasa pahit dimulut makan manisan buah kedondong dan manisan pala (Partisipan 8)

c. Pengobatan


(37)

melakukan pengobatan baik secara alternatif maupun secara medis. 1). Pengobatan Alternatif

Dari delapan partisipan, hanya empat partisipan melakukan pengobatan secara alternatif untuk mengurangi sindrom pra haid. Satu partisipan menyatakan saat menjelang haid memakai korset, agar perut tidak sakit sewaktu berjalan. Satu partisipan melakukan kompres perut dengan kantongan yang terbuat dari bahan karet yang di dalamnnya diisi dengan air panas. Satu partisipan menyatakan lebih sering dipijat untuk mengurangi rasa sakit. Satu partisipan menyatakan bahwa minum jamu dapat menghilangkan nyeri pada saat datang bulan. Pernyataan tersebut dikutip dari pernyataan partisipan sebagai berikut :

Saat menjelang haid saya sering memakai korset, agar perut ini dapat dipress sehingga kalau berjalan tidak sakit (Partisipan 2)

Saya hanya mengompres perut dengan sejenis alat kompres yang terbuat dari bahan karet, yang dapat diisi air panas (Partisipan 3) Saya sering minta di pijatin sama ibu kalau otot-otot di punggung saya (Partisipan 5)

Saya minum jamu datang bulan untuk nyeri haid rasanya memang pahit yang penting bagi saya terbebas dari rasa sakit (Partisipan 6)

2). Pengobatan medis

Dari delepan partisipan, hanya empat parisipan yang melakukan pengobatan secara medis untuk penanganan sindrom pra haid. Dua orang partisipan minum obat feminax untuk mengurangi rasa nyeri pada bagian perut. Satu partisipan minum obat CTM karena untuk menghilangkan rasa gatal di bagian punggung karena timbulkan


(38)

menghilangkan noda jerawat yang timbul pada saat sindrom pra haid. Hal ini diungkapkan dengan pernyataan partisipan :

Saya minum obat feminax. Saya minum 2 kali dalam sehari. rasa nyeri itu hilang setelah setengah jam memakan obat (Partisipan 3) Saya minum obat ctm. Saya minum 2 kali dalam sehari. rasa gatal itu hilang setelah setengah jam memakan obat (Partisipan 5)

Pakai obat anti acne untuk menghilangkan jerawat rasanya setelah saya pakai seminggu jerawat itu akan hilang (Partisipan 7)

Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa :

Gejala fisik sindrom pra haid adalah sakit pada payudara, timbulnya jerawat, sakit pada daerah perut, sakit kepala dan sakit pada daerah punggung dan kaki.

Gejala yang diakibatkan dari sindrom pra haid tersebut adalah gejala psikologis seperti emosi yang meningkat, mudah marah dan mudah tersinggung.

Dampak yang diakibatkan dari sindrom pra haid pada fisik seperti mudah letih dan lesu, otot-otot tubuh terasa sakit dan pegal, sakit migren dan pusing. Dampak psikologis yang ditimbulan yaitu nafsu makan kurang, malas beraktivitas dan sulit berkosentrasi dalam belajar.

Penanganan yang dilakukan untuk mengatasi sindrom pra haid yaitu dengan melakukan istirahat dan mengatur pola makan dengan cara mengurangi posri makan dan mengkonsumsi makanan yang manis-manis. Selain itu penanganan yang dilakukan dengan pengobatan dapat dilakukan secara medis maupu secara alternatif.


(39)

BAB V

PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan tentang hasil penelitian dengan literatur yang berhubungan. Yakni pengalaman remaja putri terhadap sindrom pra haid di SMU Negeri I Sei Rampah Kecamatan Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai yang meliputi gejala sindrom pra haid, gejala yang diakibatkan dampak fisik dan psikologis dan penanganan sindrom pra haid.

A. Interpretasi Dan Hasil Diskusi

1. Karakteristik Gejala Fisik Pada Sindrom Pra Haid

Gejala fisik pada sindrom pra haid dengan karakteristik sakit pada payudara, timbulnya jerawat di wajah, sakit perut, sakit kepala dan sakit pada bagian kaki dan punggung.

Daerah yang paling sakit pada daerah payudara yang dialami partisipan sesuai dengan pernyataan Shreeve (1989) bahwa gejala pra haid yang terjadi adalah pembengkakan buah dada disertai nyeri. Tingkat ketidaknyamanan yang dimulai dengan meningkatkan kesensitifan sampai nyeri tekan akut. Kepekaan pada buah dada yang berhubungan dengan sindrom pra haid disebabkan karena retensi cairan pada jaringan-jaringan dan meningkatnya persediaan darah sehingga aliran darah dalam jumlah yang meningkat melalui kulit dan jaringan di bawahnya. Sakit pada buah dada yang berlangsung pada setiap bulan akan menghilang segera setelah haid tiba. Pembesaran buah dada menimbulkan rasa sakit yang lebih hebat sehingga wanita cenderung gelisah.


(40)

Retensi cairan pada tubuhlah yang menyebabkan pembesaran atau benjolan pada buah dada.

Partisipan menyatakan bahwa pada saat sindrom pra haid mengakibatkan timbulnya jerawat di wajah dan kulit pada bagian punggung berjerawat seperti keringat buntat dan rasanya gatal seperti alergi kulit. Pernyataan partisipan tersebut sesuai dengan pernyataan Shreeve (1989) bahwa wanita merasa bahwa kulitnya makin cenderung berjerawat selama minggu pra haid. Wajah penuh dengan jerawat, bintik-bintik, dan tampak tak sehalus biasanya. Kulit juga tampak membengkak, karena keadaan kulit lemah, maka cenderung untuk alergi pun meningkat. Akibat yang paling buruk dari gangguan kulit ini adalah efeknya pada mora penderita. Perasaan depresif, mudah marah, malas, kikuk, dan melihat wajah yang tampak bengkak dan kasar.

Sindrom pra haid mengakibatkan partisipan sakit perut yang hebat sesuai dengan pendapat Shreeve (1989) bahwa pegal dan nyeri merupakan rasa sakit terdapat pada punggung bawah dan bagian perut bawah, dan perut terasa tertarik-tarik dan semua rasa sakit yang timbul dapat mempengaruhi pra haid tiba.

Hal ini juga dinyatakan Shreeve (1989) bahwa nyeri yang ditimbulkan pada saat menstruasi adalah Dismenore spasmodic yang merupakan rasa sakit atau nyeri yang dialami bersamaan dengan perdarahan yang terjadi. Dismenore spasmodic merupakan perasaan nyeri yang berat, pegal, dan tak putus-putus pada bagian perut atau pada bagian pinggang yang sempit. Rasa sakit tersebut disebabkan karena penyumbatan pada pembuluh darah daerah genital dan panggul. Perut terasa kejang, makin lama makin kuat lalu berkurang dan tak lama kemudian terasa kembali dan begitu seterusnya seperti otot rahim yang berkontraksi, mengencang, mengendur dan mengencang kembali. Selain itu


(41)

rasa nyeri itu bersangkutan biasanya dengan defresi, pusing, lemah, malas pada dua atau tiga hari pertama menstruasi.

Partisipan yang menyatakan kepala sakit, berdenyut dan seperti migren sesuai dengan pernyataan Shreeve (1989) bahwa rasa sakit pada bagian kepala yang hebat terasa pada kepala atas, dahi, tulang pipi, mata dan kadang-kadang terasa pada gigi atas. Sakit kepala jenis ini merupakan gejala dari tertimbunnya cairan dan sebagian karena sinus tertutup sel-sel yang membengkak. Jalan udara melalui hidung juga tersumbat sehingga dapat mengalami kesulitan bernafas. Sakit kepala kedua berpengaruh pada ketegangan. Pada sakit kepala jenis kedua ini dahi terasa berdenyut-denyut. Serangan migren dan nyeri disebabkan karena kontraksi pembuluh darah yang memasok otak, diikuti dengan fase relaksasi. Nyeri yang mula-mula dirasakan adalah rasa tertusuk pada salah satu sisi kepala, dan semakin lama makin kuat sampai terasa pada seluruh kepala. Rasa tertusuk yang dirasakan menimbulkan rasa sakit yang terus menerus, yang intensitasnya dapat bervariasi mulai dari hanya rasa tidak enak sampai menyiksa.

Hal ini sesuai dengan pendapat Baziad (2007) bahwa masalah bagi sebagian kaum wanita, pada saat haid akan muncul, dan selalu disertai dengan rasa ketakutan. Biasanya 7 sampai 10 hari menjelang haid, timbul rasa cemas, cepat marah, mudah tersinggung, rasa takut atau gelisah yang berlebihan, badan lemas, perut kembung, nyeri payudara, susah tidur, nafsu makan berkurang, sulit berkonsentrasi. Keluhan-keluhan tersebut di atas merupakan suatu kelainan, yang dikenal dengan istilah sindrom pra haid berat, atau Premenstrual Dysphoric Disorder.


(42)

2. Karakteristik Gejala Psikologis Pada Sindrom Pra haid

Gejala psikologis yang dialami partisipan pada saat menjelang haid yaitu emosi partisipan akan lebih meningkat. Peningkatan emosi itu bagi partisipan terjadi secara spontan, yang kadang partisipan tidak sengaja dan merasa gampang tersinggung dan mudah sekali marah. Peningkatan emosi pada saat sindrom pra haid merujuk pada pendapat Shreeve (1989) bahwa rasa marah dapat merupakan cetusan dari ketegangan di dalam diri dan dapat mengakibatkan percekcokan dalam rumah tangga dan kesengsaraan bagi diri sendiri. Kemarahan dapat juga timbul dalam bentuk kekerasan fisik.

Hal ini sesuai dengan pendapat Elizabeth (2007) bahwa Sindrom Pra-haid (Pre Menstrual Syndrome) yang sering dialami wanita antara lain depresi, mudah marah, gangguan konsentrasi, nafsu makan bertambah, gejala fisik (payudara sensitif, kembung, sakit kepala, nyeri haid atau kram perut, perdarahan banyak serta anemia dapat mengganggu aktifitas wanita terutama wanita aktif dengan mobilisasi tinggi.

3. Dampak Pada Sindrom Pra Haid

Dampak/keluhan yang terjadi dari sindrom pra haid adalah dampak psikologis yaitu sulit berkosentrasi ketika mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan dari sekolah, selera makannya menjadi bertambah saat menjelang haid, otot-otot terasa sakit dan pegal, juga mengganggu aktivitas partisipan sehari-hari.

Pernyataan partisipan dampak sindrom haid mengakibatkan kurangnya kosentrasi dalam belajar itu merujuk pada pendapat Shreeve (1989) bahwa kurangnya konsentrasi dan daya ingat adalah gejala yang umum dari sindrom pra haid dan dapat disembuhkan bila diobati penyebab yang mendasarinya.


(43)

Hal ini sesuai dengan pendapat Ragawaluya (1997) yaitu di sekolah kemungkinan guru akan menemukan seorang anak yang sehari - hari normal, pintar dan rajin sekolah, selama beberapa hari berturut - turut tampak terlambat ke sekolah dan prestasinya tidak sebaik biasanya. Ada kemungkinan bahwa guru tersebut tidak mengetahui atau menyadari bahwa penyebabnya terjadi penurunan prestasi belajar akibat sindrom pra haid

Nafsu makan yang berlebih pada saat menjelang sindrom haid sesuai dengan pernyatan Shreeve (1989) bahwa pada saat pra haid wanita akan memiliki nafsu makan yang berlebihan. Perubahan-perubahan pada masa pra haid menyebabkan kadar gula turun. Sistem saraf dan otak perlu untuk meningkatkan kadar gula pada tubuh, sehingga menimbulkan keinginan untuk makan.

Otot-otot tubuh terasa sakit dan pegal merujuk pada pendapat Shreeve (1989) bahwa ketegangan akibat sindrom pra haid dapat menimbulkan sejumlah gejala fisik seperti menyebabkan sejumlah besar tekanan mental, seperti pegal dan nyeri. Ketegangan mental dapat mengakibatkan ketegangan pada otot-otot sehingga menimbulkan kekakuan, kecanggungan, dan pegal pada anggota gerak serta persendian. Ketegangan otot yang meningkat merupakan aspek mekanisme reflek karena banyaknya pengeluaran adrenalin oleh kelenjar adrenalin. Kadar adrenalin yang meningkat dalam darah juga bertanggung jawab atas peningkatan denyut jantung, mulut kering, nafas terasa sesak dan cepat.

Mengganggu aktivitas pada saat menjelang haid sesuai dengan pernyataan Baziad (2007) bahwa penurunan produktivitas kerja akibat peningkatan absensi kehadiran, kegiatan di tempat kerja terganggu selama 7 sampai 10 hari, dan ini sama dengan 84 -


(44)

120 hari per tahun, dan merupakan suatu kehilangan personal dan sosial yang bermakna

4. Penanganan pada Sindrom Pra Haid

Penanganan pada sindrom haid yang dapat dilakukan partisipan yaitu dengan istirahat, merubah pola makan dan melakukan pengobatan baik secara medis maupun alternatif.

Partisipan yang menyatakan bahwa penanganan sindrom haid dengan istirahat merujuk pada pendapat Shreeve (1989) yaitu Perbanyak waktu istirahat untuk menghindari kelelahan. Selain itu menghindari situasi yang bisa membuat stres.

Partisipan yang merubah pola makan untuk penanganan sinrom pra haid yaitu dengan mengkonsumsi susu ini merujuk pada pendapat Shreeve (1989) yaitu membatasi konsumsi makanan produk susu dan olahannya (keju, es krim, dan lainnya) dan gunakan kedelai sebagai penggantinya.

Hal ini sesuai pendapat Ragawaluya (1997) bahwa intensitas gejala sindrom pra haid dapat dikurangi dengan mengubah pola makan dan minum selama kurang lebih satu minggu menjelang menstruasi. Untuk itu diperlukan strategi - strategi untuk mengurangi konsumsi makanan. Menahan keinginan untuk makan makanan manis dan berlemak, dan memasukkan nutrisi bergizi tinggi ke dalam menu untuk meringankan sakit kepala dan migren, kesulitan buang air, perut kembung, dan tubuh yang terlalu sensitif.

Partisipan yang banyak mengkonsumsi buah-buahan dan sayur dalam penanganan sindrom pra haid ini sesuai dengan pernyataan Shreeve (1989) yaitu Mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung banyak serat, menambah makanan yang mengandung


(45)

potassium (buah, makanan laut, kacang-kacangan) juga makanan dan minuman ekstra atau suplemen yang mengandung vitamin B dan C dapat mengurangi sindrom pra haid.

Hal ini juga sesuai dengan pendapat Wijaya (2003) bahwa meningkatkan asupan asam lemak linoleat yang merupakan salah satu jenis asam lemak esensial. Essensial harus diproleh dari makanan karena tubuh tidak mensintesa sendiri. Jenis asam lemak ini terdapat pada banyak sayuran dan bahan nabati lainnya ketimbang pada bahan hewani. Untuk meningkatkan efesiensi penggunaan asam lemak di dalam tubuh sebaiknya mengkonsumsi makanan yang mengandung mineral seng, magnesium, seleniuum. Vitamin B1, C dan E. Seng banyak terdapat pada daging sapi, telur atau susu nonfat. Mangnsium banyak terdapat pada kacang-kacangan, sayuran hijau, apel, atau jeruk nipis.

Pengobatan medis yang dilakukan dalam menanggani sindrom pra haid ini merujuk pada pendapat Shreeve (1989) bahwa tindakan medis yang dapat dilakukan yaitu mengatasi rasa nyeri yang hebat, seperti dysmernorrhoea, dengan mengkonsumsi obat-obatan medis untuk meringankannya.

Pengobatan alternatif yang dilakukan dalam mengurangi sindrom pra haid ini merujuk pada pendapat Ragawaluya (1997) bahwa Terapi alami juga akan mengusir rasa nyeri dan gangguan di bagian tubuh tertentu seperti punggung dan perut.

B.

Keterbatasan

Penelitian

Kemampuan wawancara yang peneliti miliki hanya kemampuan wawancara dasar, yang menyebabkan banyaknya keterbatasan dalam tehnik wawancara karena merupakan pengalaman pertama peneliti melakukan penelitian fenomenologi. Namun apabila peneliti memiliki pengalaman yang lebih baik dalam teknik wawancara, maka


(46)

C.

Implikasi

untuk

Pendidikan

Kebidanan

1. Bagi Pelayanan Kebidanan

Untuk menambah dan meningkatkan pengetahuan bidan tentang kesehatan reproduksi bagi remaja khususnya dalam mengatasi sindrom pra haid.

2. Penelitian Lanjutan

Sebagai bahan untuk menambah pengetahuan dan informasi dalam penelitian lanjutan yang sejenis dan lebih mendalam.


(47)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian terhadap delapan orang partisipan tentang pengalaman sindrom pra haid di SMU Negeri 1 Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai, menjelang haid gangguan fisik dan psikologis yang paling dirasakan oleh banyak remaja. Hal tersebut dapat dilihat pada hasil kesimpulan sebagai berikut :

1. Karakteristik gejala fisik pada sindrom pra haid yang dialami partisipan adalah sakitpada payudara, timbulnya jerawat, sakit perut, sakit kepala, sakit pada bagian kaki dan sakit pada bagian punggung.

2. Karakteristik gejala psikologis pada sindrom pra haid yang dialami oleh partisipan adalah meningkatnya emosi, mudah marah, mudah tersinggung.

3. Dampak yang terjadi akibat sindrom pra haid yang dialami oleh partisipan adalah dampak fisik berupa malas bergerak, mual, otot-otot leher menjadi terasa pegal dan sakit, dan persendian menjadi kaku. Sedangkan dampak psikologisnya adalah sulit berkonsentrasi, nafsu makan yang bertambah, dan mengganggu aktivitas.

4. Upaya yang dilakukan partisipan dalam penanganan sindrom pra haid adalah dengan istirahat, mengubah pola makan, memakan obat penhilang rasa nyeri, dan pengobatan alternatif.


(48)

B. Saran

Sebagai sumbangan pemikiran dan rangkaian penulisan akhir dari Karya Tulis Ilmiah ini, saran-saran yang perlu dikemukakan adalah sebagai berikut :

1. Bagi Remaja

Menambah pengetahuan dan wawasan remaja agar dapat mengetahui gejala dan tanda yang dialami ketika menjelang haid dan mengetahui cara penananganan.

2. Bagi Sekolah

Agar hasil penelitian ini dapat menjadi sumber pengetahuan bagi guru agar dapat menangani masalah kesehatan remaja putri ketika mengalami sindrom pra haid di sekolah dan dapat memberikan bimbingan dan arahan mengenai penanganan kesehatan reproduksi remaja.

3. Bagi Pendidikan Kebidanan

Agar hasil penelitian ini sebagai bahan bacaan untuk menambah pengetahuan bagi mahasiswa yang ingin melakukan penelitian dengan desain penelitian fenomenologi dan dapat menjadi sumber informasi bagi mahasiswa yang ingin melakukan penelitian lanjutan pada remaja tentang sindrom pra haid.


(49)

DAFTAR PUSTAKA

Ari Ginanjar (2001), Rahasia Sukses membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual (Emotion Spiritual Quitent), Arga.

Ali Baziad (2005), Sindrom Pra Haid, http://kespro.info/kia/jan/2005/kia01.htm. Bisma Ragawaluya (1997), Ketegangan Premenstrual, Pionir Jaya.

Bobak irene (2002), Keperawatan Maternitas, EGC.

Bungin Burhan (2001), Metodelogi Penelitian Kualitatif, raja Grafindo Persada. Depdiknas (2005), Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi ke 3, Balai Pustaka. Dra.Dini Kasdu, M.kes (2005), Kesehatan Wanita, Solusi Problem Wanita Dewasa, Puspa Swara

Dr. Caroline Shreeve (1989), Sindrom Pramenstruasi, Penderitaan yang dapat diatasi, Penerbit Arcan.

Ir. Khamid Wijaya (2003), Kesehatan Wanita, Progress. Jonnes & Llewellyn (2005) Setiap Wanita, Delapratasa

Journal Of Physiology And Pharmacology (2007), The Influence Of Bronchial Asthma On Premesnstrual Syndrome Prevalence Among Girls, www.jpp.krakow.pl

Kelly T (2005), Rahasia Alami Meringankan Sindrom Pramenstruasi, Erlangga. Lexy J.Moeloeng (2007), Metodelogi Penelitian Kualitatif, Rosda.

Pollit, Beeck & Hingler (2001), Essensials Of Nusing Research, Metods, Appraisal and Utilization. Philadelphia New York PT Lipincott.

Sarlito Wirawan sarwono (2008), Psikologis Remaja, Grafindo Persada. Siregar Samin (2008), Bahasa Indonsesia untuk Perguruan Tinggi, USU Press. Shiela Agustini (2007), Sindrom Pra haid, www.medikaholistik.com.

Sugiyono (2007), Memahami Penelitian Kualitatif, Alfabeta.

…………(2008), Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, Alfabeta. Syamsu Yusuf LN, M.P. (2007), Psikologis Perkembangan Anak Dan Remaja, Rosda.


(50)

Soetjiningsih (2004), Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya, Sagung Seto. Tan Anthony (1996), Wanita Dan Nutrisi, Bumi Aksara.


(51)

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN

PENGALAMAN REMAJA PUTERI TERHADAP SINDROM PRA HAID Oleh:

NIZWA LUBIS

Saya adalah mahasiswa program studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang melakukan penelitian dengan tujuan mengetahui pengalaman remaja puteri yang pernah mengalami sindrom pra haid di SMU Negeri 1 Sei Rampah.

Saya mengharapkan kesediaan saudara untuk berpartisipasi dalam penelitian ini, dimana partisipasi saudara dalam penelitian ini bersifat sukarela, sehingga saudara bebas mengundurkan diri setiap saat tanpa ada sanksi apapun. Semua informasi yang saudara berikan akan dirahasiakan dan hanya digunakan untuk penelitian.

Jika saudara bersedia menjadi responden penelitian ini, maka silahkan saudara menandatangani formulir ini. Atas kesediaan saudara, saya ucapkan terima kasih.

Medan,….Desember 2008 Tanda tangan responden


(52)

KUISIONER PENELITIAN

Data Demografi

No. Partisipan : Tanggal :

Usia :

Suku : Jawa ฀ Batak ฀ Mandailing ฀ Melayu ฀ Aceh ฀


(53)

PANDUAN

WAWANCARA

Apa yang saudara alami ketika menjelang haid ? Apa yang anda rasakan ?


(1)

xlvii B. Saran

Sebagai sumbangan pemikiran dan rangkaian penulisan akhir dari Karya Tulis Ilmiah ini, saran-saran yang perlu dikemukakan adalah sebagai berikut :

1. Bagi Remaja

Menambah pengetahuan dan wawasan remaja agar dapat mengetahui gejala dan tanda yang dialami ketika menjelang haid dan mengetahui cara penananganan.

2. Bagi Sekolah

Agar hasil penelitian ini dapat menjadi sumber pengetahuan bagi guru agar dapat menangani masalah kesehatan remaja putri ketika mengalami sindrom pra haid di sekolah dan dapat memberikan bimbingan dan arahan mengenai penanganan kesehatan reproduksi remaja.

3. Bagi Pendidikan Kebidanan

Agar hasil penelitian ini sebagai bahan bacaan untuk menambah pengetahuan bagi mahasiswa yang ingin melakukan penelitian dengan desain penelitian fenomenologi dan dapat menjadi sumber informasi bagi mahasiswa yang ingin melakukan penelitian lanjutan pada remaja tentang sindrom pra haid.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Ari Ginanjar (2001), Rahasia Sukses membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual (Emotion Spiritual Quitent), Arga.

Ali Baziad (2005), Sindrom Pra Haid, http://kespro.info/kia/jan/2005/kia01.htm. Bisma Ragawaluya (1997), Ketegangan Premenstrual, Pionir Jaya.

Bobak irene (2002), Keperawatan Maternitas, EGC.

Bungin Burhan (2001), Metodelogi Penelitian Kualitatif, raja Grafindo Persada. Depdiknas (2005), Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi ke 3, Balai Pustaka. Dra.Dini Kasdu, M.kes (2005), Kesehatan Wanita, Solusi Problem Wanita Dewasa, Puspa Swara

Dr. Caroline Shreeve (1989), Sindrom Pramenstruasi, Penderitaan yang dapat diatasi, Penerbit Arcan.

Ir. Khamid Wijaya (2003), Kesehatan Wanita, Progress. Jonnes & Llewellyn (2005) Setiap Wanita, Delapratasa

Journal Of Physiology And Pharmacology (2007), The Influence Of Bronchial Asthma On Premesnstrual Syndrome Prevalence Among Girls, www.jpp.krakow.pl

Kelly T (2005), Rahasia Alami Meringankan Sindrom Pramenstruasi, Erlangga. Lexy J.Moeloeng (2007), Metodelogi Penelitian Kualitatif, Rosda.

Pollit, Beeck & Hingler (2001), Essensials Of Nusing Research, Metods, Appraisal and Utilization. Philadelphia New York PT Lipincott.

Sarlito Wirawan sarwono (2008), Psikologis Remaja, Grafindo Persada. Siregar Samin (2008), Bahasa Indonsesia untuk Perguruan Tinggi, USU Press. Shiela Agustini (2007), Sindrom Pra haid, www.medikaholistik.com.

Sugiyono (2007), Memahami Penelitian Kualitatif, Alfabeta.

…………(2008), Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, Alfabeta. Syamsu Yusuf LN, M.P. (2007), Psikologis Perkembangan Anak Dan Remaja, Rosda.


(3)

xlix

Soetjiningsih (2004), Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya, Sagung Seto. Tan Anthony (1996), Wanita Dan Nutrisi, Bumi Aksara.


(4)

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN PENGALAMAN REMAJA PUTERI TERHADAP SINDROM PRA HAID

Oleh: NIZWA LUBIS

Saya adalah mahasiswa program studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang melakukan penelitian dengan tujuan mengetahui pengalaman remaja puteri yang pernah mengalami sindrom pra haid di SMU Negeri 1 Sei Rampah.

Saya mengharapkan kesediaan saudara untuk berpartisipasi dalam penelitian ini, dimana partisipasi saudara dalam penelitian ini bersifat sukarela, sehingga saudara bebas mengundurkan diri setiap saat tanpa ada sanksi apapun. Semua informasi yang saudara berikan akan dirahasiakan dan hanya digunakan untuk penelitian.

Jika saudara bersedia menjadi responden penelitian ini, maka silahkan saudara menandatangani formulir ini. Atas kesediaan saudara, saya ucapkan terima kasih.

Medan,….Desember 2008 Tanda tangan responden


(5)

li

KUISIONER PENELITIAN

Data Demografi

No. Partisipan : Tanggal :

Usia :

Suku : Jawa ฀ Batak ฀ Mandailing ฀ Melayu ฀ Aceh ฀


(6)

PANDUAN

WAWANCARA

Apa yang saudara alami ketika menjelang haid ? Apa yang anda rasakan ?


Dokumen yang terkait

Pernikahan Dini Pada Remaja Putri di Desa Penggalangan Kecamatan Sei Bamban Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2013.

1 88 105

Efektifitas Penyuluhan dengan Metode Ceramah dan Metode Simulasi tentang SADARI terhadap Perilaku dalam Mencegah Kanker Payudara (Ca Mammae) Secara Dini pada Siswi SMU Negeri I Sei Rampah Kecamatan Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2014

13 104 186

Analisis Profil Peternak Terhadap Pendapat Dalam Usaha Ternak Kambing di Kecamatan Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai

0 7 63

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Umur Menarche Pada Siswi SMP Negeri 1 Sei Rampah Kab. Serdang Bedagai Tahun 2016

1 10 126

Analisis Profil Peternak Terhadap Pendapat Dalam Usaha Ternak Kambing di Kecamatan Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai

0 0 11

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Umur Menarche Pada Siswi SMP Negeri 1 Sei Rampah Kab. Serdang Bedagai Tahun 2016

1 1 15

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Umur Menarche Pada Siswi SMP Negeri 1 Sei Rampah Kab. Serdang Bedagai Tahun 2016

0 0 2

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Umur Menarche Pada Siswi SMP Negeri 1 Sei Rampah Kab. Serdang Bedagai Tahun 2016

0 0 5

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Umur Menarche Pada Siswi SMP Negeri 1 Sei Rampah Kab. Serdang Bedagai Tahun 2016

0 0 22

Efektifitas Penyuluhan dengan Metode Ceramah dan Metode Simulasi tentang SADARI terhadap Perilaku dalam Mencegah Kanker Payudara (Ca Mammae) Secara Dini pada Siswi SMU Negeri I Sei Rampah Kecamatan Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2014

0 0 19