P = Harga Per Satuan Price
Q = Jumlah Produksi Quantity
TVC = Total Biaya Variabel Total Variabel Cost TFC = Total Biaya Tetap Total Fixed Cost
2.3.4 Statistika Non Parametrik
Metode statistika parametrik dipergunakan apabila peneliti mengetahui dengan pasti asal data yang diambil. Data metode parametrik biasanya harus
datang dari populasi yang menyebar secara normal; dan data tersebut harus mempunyai skala sekurang-kurangnya interval. Dengan kata lain, metode
statistika nonparametrik adalah metode statistika yang bebas sebaran Soegyarto, 2004.
Metode statistika nonparametrik dipakai apabila peneliti tidak mengetahui karakteristik data. Metode ini dapat diterapkan terhadap data yang mempunyai
skala ordinal dan dalam kasus tertentu dengan skala nominal. Pengujian nonparametrik bermanfaat untuk digunakan apabila sampelnya kecil dan lebih
mudah dihitung daripada metode parametrik. Metode non parametrik digunakan pada situasi-situasi, distribusi data statistik tidak mendekati normal, atau tidak
perlu asumsi distribusi tertentu, skala data bersifat ordinal atau nominal. Keuntungan dari penggunaan metode non parametrik :
1. Metode non parametrik tidak mengharuskan data berdistribusi normal karena
itu metode ini sering juga dinamakan uji distribusi bebas distribution free test. Dengan demikian metode ini dapat dipakai untuk segala distribusi data
dan lebih luas pengguanaanya. 2.
Metode non parametrik dapat dipakai untuk level data seperti nominal dan ordinal.
3. Penelitian non parametrik cenderung lebih sederhana dan mudah dimengerti
daripada pengerjaan metode parametrik Soegyarto, 2004.
2.3.5 Uji Peringkat Bertanda Wilcoxon
Uji peringkat bertanda Wilcoxon diperkenalkan pertama kali oleh Frank Wilcoxon pada dasawarsa 1940-an. Prosedur uji peringkat bertanda Wilcoxon
digunakan jika besaran maupun arah perbedaan relevan untuk menentukan apakah terdapat perbedaan yang sesungguhnya antara pasangan data yang
diambil dari satu sampel atau dua sampel yang saling terkait. Langkah-langkah dalam penggunaan uji peringkat bertanda Wilcoxon
adalah sebagai berikut: 1. Menyatakan hipotesis dan taraf nyata α yang diinginkan.
2. Menentukan besar dan tanda perbedaan antara pasangan data. 3. Menyusun perbedaan tanpa memperhatikan tanda.
4. Memberikan tanda atas peringkat yang telah ditetapkan. 5. Menjumlahkan semua peringkat positif, dan kemudian menjumlahkan
semua peringkat negatif. Yang paling kecil dari kedua hasil penjumlahan ditetapkan sebagai nilai hitung T.
6. Menarik kesimpulan statistika tentang hipotesis nol. Hipotesis nol dapat diuji dengan membandingkan nilai hitung T dengan nilai T pada tabel
sesuai dengan taraf nyata tertentu J. Supranto, 2001. Data yang diuji dengan peringkat bertanda Wilcoxon diasumsikan
simetris, maka µ = µ, dan untuk itu hipotesa ketertarikan µ lebih dipertimbangkan untuk digunakan dari pada µ . Asumsi uji Wilcoxon adalah x
1,
x
2
.... x
n
merupakan sampel acak dari peluang simetris dan kontinu dengan mean dan median µ. Ketika nilai hipotesis dari µ adalah µ
, maka beda absolut |x
1
- µ |, ... |x
n
- µ | harus diberi peringkat dari yang terkecil hingga yang
terbesar. Hipotesi Null : H
: µ = µ Nilai statistik uji : s
+
= jumlah dari peringkat yang berhubungan dengan |x
1
- µ |
positif.
2.3.6 Teori Efisiensi Penerapan Teknologi