32
BAB III PEMBAHASAN
A.
Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Sistem dan Prosedur
Menurut Fahmi 2013:268, sistem adalah seperangkat komponen yang berada dalam suatu organisasi yang saling berhubungan dalam menunjang
aktivitas kinerja organisasi tersebut. Menurut Tunggal 2013:123, prosedur procedur adalah sarana yang
digunakan untuk melaksanakan aktivitas sesuai dengan kebijakan yang telah
ditetapkan. 2. Pengertian Sistem Akuntansi
Menurut Sunyoto 2014:164, tujuan dari sistem akuntansi adalah agar transaksi yang dicatat, diproses, dan dilaporkan telah memenuhi keenam
tujuan audit umum atas transaksi, yaitu : a.
Transaksi yang dicatat memang ada. b.
Transaksi yang ada sudah dicatat. c.
Transaksi yang dicatat dinyatakan pada jumlah yang benar. d.
Transaksi yang dicatat dipostingkan dan diikhtisarkan dengan benar. e.
Transaksi diklasifikasikan dengan benar. f.
Transaksi dicatat pada tanggal yang benar.
3. Pengertian Pengendalian Internal
Setiap perusahaan haruslah mempunyai sistem pengendalian internal yang direncanakan dengan baik guna memastikan akurasi, kejujuran, efisiensi
penanganan sumber-sumber daya dan pencatatan transaksi-transaksi dalam
Universitas Sumatera Utara
perusahaan, dan menjaga kekayaan atau aset perusahaan dalam mencapai tujuan profitabilitas dan pencapaian misinya, serta untuk meminimalkan
hambatan sepanjang proses tersebut. Pengendalian dapat diartikan sebagai suatu kegiatan untuk mengetahui
apakah kegiatan telah berjalan sesuai dengan rencana dan kemudian hasil dari pengawasan tersebut dapat digunakan sebagai bahan untuk melakukan
tindakan perbaikan. Ada beberapa arti yang berisikan defenisi pengendalian internal antara
lain : a.
Menurut Murtanto 2005:13, pengendalian internal internal control adalah proses, dipengaruhi oleh dewan direktur, manajemen dan personil
lain dalam perusahaan, dirancang untuk memberi jaminan yang masuk akal sehubungan dengan pencapaian tujuan dalam kategori berikut :
1 Efektivitas dan efisiensi operasi.
2 Realibilitas pelaporan keuangan.
3 Kepatuhan pada hukum dan regulasi yang berlaku.
b. Menurut Horngren dan Horrison 2007:390, pengendalian internal
internal control adalah rencana organisasional dan semua tindakan terkait yang dirancang untuk :
1 Mengamankan aktiva, sebuah perusahaan harus mengamankan
aktivanya; jika tidak, perusahaan tersebut akan menyia-nyiakan sumber dayanya.
2 Mendorong karyawan untuk mengikuti kebijakan perusahaan.
3 Meningkatkan efisiensi operasi.
Universitas Sumatera Utara
4 Memastikan catatan akuntansi yang akurat dan dapat diandalkan.
c. Menurut Setiawati 2011:82, pengendalian internal adalah semua
rencana organisasional, metode, dan pengukuran yang dipilih oleh suatu kegiatan usaha untuk mengamankan harta kekayaannya, mengecek
keakuratan dan keandalan data akuntansi usaha tersebut, meningkatkan efisiensi operasional, dan mendukung dipatuhinya kebijakan manajerial
yang telah ditetapkan. Dari beberapa pengertian dan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa
pengendalian internal merupakan suatu sistem untuk: a
Menjaga harta milik suatu organisasi. b
Memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi. c
Memajukan efisiensi dalam operasi. d
Membantu agar tidak ada yang menyimpang dari kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
Sedangkan unsur-unsur pokok sistem pengendalian internal adalah sebagai berikut :
a Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara
tegas. Struktur organisasi ini merupakan rangka framework pembagian
tanggung jawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok perusahaan. Pembagian
tanggung jawab fungsional dalam organisasi ini didasarkan pada prinsip- prinsip berikut ini :
1 Harus dipisahkan fungsi-fungsi operasi dan penyimpanan dari
Universitas Sumatera Utara
fungsi akuntansi. Fungsi operasi adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk melaksanakan suatu kegiatan misalnya
pembelian. Setiap kegiatan dalam perusahaan memerlukan otorisasi dari manajer fungsi yang memiliki wewenang untuk
melaksanakan kegiatan tersebut. Fungsi penyimpanan adalah fungsi yang memeiliki wewenang untuk menyimpan aktiva
perusahaan. Fungsi akuntansi adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk mencatat peristiwa keuangan perusahaan.
2 Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk
melaksanakan semua tahap suatu transaksi. b
Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan
biaya. Dalam organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari
pejabat yang memilik wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Oleh karena itu, dalam organisasi harus dibuat sistem yang
mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya setiap transaksi. Formulir merupakan media yang digunakan untuk merekam
penggunaan wewenang untuk memberikan otorisasi terlaksananya transaksi dalam organisasi. Oleh karena itu, penggunaan formulir harus
diawasi sedemikian rupa guna mengawasi pelaksanaan otorisasi. Di lain pihak, formulir merupakan dokumen yang dipakai sebagai dasar untuk
pencatatan transaksi dalam catatan akuntansi. Prosedur pencatatan yang baik akan menjamin data yang direkam dalam formulir dicatat dalam
Universitas Sumatera Utara
catatan akuntansi dengan tingkat ketelitian dan keandalannya reliability yang tinggi. Dengan demikian sistem otorisasi akan menjamin
dihasilkannya dokumen pembukuan yang dapat dipercaya. Selanjutnya, prosedur pencatatan yang baik akan menghasilkan informasi yang teliti
dan dapat dipercaya mengenai kekayaan, utang, pendapatan, dan biaya suatu organisasi.
c Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit
organisasi. Pembagian tangggung jawab fungsional dan sistem wewenang dan
prosedur pencatatan yang telah ditetapkan tidak akan terlaksana dengan baik jika diciptakan cara-cara untuk menjamin praktik yang sehat dalam
pelaksanaannya. Adapun cara-cara yang umumnya ditempuh oleh perusahaan dalam menciptakan praktik yang sehat adalah :
1 Penggunaan formulir bernomor urut tercetak yang pemakaiannya
harus dipertanggungjawabkan oleh yang berwenang. 2
Pemeriksaan yang mendadak surprised audit. Pemeriksaan mendadak dilaksanakan tanpa pemberitahuan lebih dahulu kepada
pihak yang akan diperiksa, dengan jadwal yang tidak teratur. 3
Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh satu orang atau satu unit organisasi, tanpa ada campur tangan
dari orang atau unit organisasi lainnya. 4
Perputaran jabatan job rotation. Perputaran jabatan yang diadakan secara rutin akan dapat menjaga independensi pejabat dalam
melaksanakan tugasnya, sehingga persengkongkolan di antara
Universitas Sumatera Utara
mereka dapat dihindari. 5
Keharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak. 6
Secara periodik diadakan pencocokan fisik karyawan dengan catatannya.
7 Pembentukkan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek
efektivitas unsur-unsur sistem pengendalian intern yang lain. d
Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya. Jika perusahaan memiliki karyawan yang kompeten dan jujur, unsur
pengendalian yang lain dapat dikurangi sampai batas yang minimum, dan perusahaan tetap mampu menghasilkan pertanggungjawaban keuangan
yang dapat diandalkan. Untuk mendapatkan karyawan yang kompeten dan dapat dipercaya, berbagai cara berikut ini dapat ditempuh:
1 Seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntun oleh
pekerjaannya. 2
Pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi karyawan perusahaan, sesuai dengan tuntutan perkembangan pekerjaannya.
4. Ruang Lingkup Pengendalian Internal