Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Stroberi (Fragaria chiloensis L.) Pada Ketinggian Tempat Yang Berbeda

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA
VARIETAS STROBERI (Fragaria chiloensis L.)
PADA KETINGGIAN TEMPAT YANG BERBEDA
TESIS

DONNA NOVITA SIAGIAN

087001004

PASCA SARJANA
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2011

Universitas Sumatera Utara

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA
VARIETAS STROBERI (Fragaria chiloensis L.)
PADA KETINGGIAN TEMPAT YANG BERBEDA

TESIS

Tesis Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Pertanian
di Pasca Sarjana Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara Medan

Oleh :
DONNA NOVITA SIAGIAN
087001004 / AGROEKOTEKNOLOGI

PASCA SARJANA
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2011
 
 

Universitas Sumatera Utara

Judul Tesis

: PERTUMBUHAN


DAN

PRODUKSI

BEBERAPA

VARIETAS STROBERI( Fragaria chiloensis L.) PADA
KETINGGIAN TEMPAT YANG BERBEDA
Nama Mahasiswa

: Donna Novita Siagian

Nomor Induk

: 087001004

Program Studi

: Agroekoteknologi


Menyetujui
Komisi Pembimbing

( Prof.Dr.Ir. Jenimar, MS )
Ketua

Ketua Program Studi,

( Prof.Dr.Ir. Abdul Rauf, MP )
Tanggal Lulus

( Prof.Dr.Ir.B.Sengli.J.Damanik, MSc )
Anggota

Dekan,

( Prof. Dr.Ir. Darma Bakti, MS )

: 31 Januari 2011


Universitas Sumatera Utara

Telah diuji pada
Tanggal 31 Januari 2011

PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua

:

Prof. Dr. Ir. Jenimar, MS

Anggota

: 1. Prof. Dr. Ir. B. Sengli J. Damanik, MSc
2. Prof. Dr. Ir. Rosmayati, MS
3. Prof. Dr. Ir. Hapsoh, MS
4. Dr. Ir. Lolli Agustina T. Putri, MSi

Universitas Sumatera Utara


ABSTRAK

Penelitian dilakukan pada tiga lokasi, yaitu di daerah Bandar Baru dengan
ketinggian tempat 700mdpl, Balai Penelitian Hortikultura (Tongkoh) dengan ketinggian
tempat 1200 mdpl dan daerah Merek dengan ketinggian tempat 1400 mdpl, dengan
tujuan untuk mengetahui pertumbuhan vegetatif beberapa varietas stroberi pada ketiga
lokasi dengan ketinggian tempat yang berbeda di daerah Sumatera Utara dan untuk
mengetahui produksi beberapa varietas stroberi ditinjau dari kualitas dan kuantitas
buahnya disetiap lokasi penelitian.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial, yang
terdiri dari dua faktor, faktor I : lokasi (L) dengan 3 taraf : daerah Bandar Baru
(700 mdpl), Balai Penelitian Hortikultura, Tongkoh (1200 mdpl) dan daerah Merek
(1400 mdpl), faktor II : varietas Stroberi (V) dengan 4 taraf : California, Dorit,
Rosalinda dan Sweet carlie, dengan 3 ulangan. Parameter yang diamati yaitu luas daun,
bobot kering, jumlah buah per tanaman, bobot buah per tanaman, laju asimilasi bersih,
laju tumbuh relatif, data cuaca harian, kadar gula buah, kadar vitamin C dan total asam.
Ketinggian tempat dan varietas berpengaruh nyata terhadap luas daun, bobot
kering, bobot buah, jumlah buah, laju asimilasi bersih, laju tumbuh relatif, kadar gula
buah, dan total asam buah, tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap vitamin C. Pada

parameter luas daun, bobot kering, bobot buah, jumlah buah, serta kadar gula buah yang
tertinggi ditemukan pada ketinggian tempat 1200 mdpl, sedangkan total asam dan kadar
vitamin C buah tertinggi ditemukan pada ketinggian tempat 1400 mdpl. Varietas
Stroberi yang memiliki pertumbuhan dan produksi yang tertinggi yaitu California dan
terendah adalah varietas Sweet carlie. Untuk total asam dan kadar vitamin C buah yang
tertinggi terdapat pada varietas Sweet carlie dan terendah pada varietas California.

Kata kunci : Stroberi, Ketinggian tempat, varietas

Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT

Research is done at three location, those are in Bandar Baru with height of place
of 700 m above sea level, Research Hall of Horticulture ( Tongkoh) with height of place
of 1200 m above sea level and Merek area with height of place of 1400 m above sea
level, this is done to know vegetative growth with some strawberry variety in the third
of locations with different height of places in North Sumatra area and production of
some strawberry varieties evaluated from quality and quantity of fruit in each of
research locations.

This research applies randomized completely block design (RAK) Factorial, that
consist of two factors, the first factor : location ( L) by 3 levels : Bandar Baru area
(700 mdpl), Research Hall of Horticulture, Tongkoh (1200 mdpl) and Merek area
(1400 mdpl), the second factor : strawberry of variety ( V) by 4 levels : California,
Dorit, Rosalinda and Sweet carlie, with three reviews . Parameter that is observable is
leaf area, dry weight, amount of crops, crop weight, net assimilation rate, relative
growth rate, daily weather data, fruit sugar rate, fruit acid total and ascorbic acid rate .
Height of place and variety significantly influence to leaf area, dry weight, fruit
weight, amount of fruits, net assimilation rate, relative growth rate, fruit sugar rate, and
fruit acid amount, but they don’t influence significantly to ascorbic acid. At leaf area,
dry weight, fruit weight, amount of fruits, and highest fruit sugar rate are found at
height of place of 1200 mdpl, while the highest amount of fruit acid amount and fruit
ascorbic acid rate are found in the height of place of 1400 mdpl. Variety of strawberry
that has growth and the highest production is California and lowest is Sweet carlie
variety , for the highest amount of fruit acid and ascorbic acid rate can be found in
Sweet carlie variety and the lowest is in California variety.

Key word : Strawberry, height of place, variety

Universitas Sumatera Utara


UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan Syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kesehatan yang telah
diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tulisan dalam bentuk tesis
penelitian.
Penulis menyadari tulisan ini dapat terselesaikan karena adanya bantuan berupa
moril dan materil. dari dosen dan keluarga serta rekan-rekan mahasiswa Pasca Sarjana
FP-USU. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kepada :
1. Ibu Prof. Dr. Ir. Jenimar, MS., selaku Ketua Komisi Pembimbing yang telah banyak
membantu penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
2. Bapak Prof. Dr. Ir. B. Sengli J. Damanik, M.Sc., selaku Komisi Pembimbing yang
telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
3. Ibu Prof. Dr. Ir. Rosmayati, MS., Ibu Dr. Ir. Hapsoh, MS., dan Ibu Dr. Ir. Lolli
Agustina T. Putri, MSi selaku dosen penguji dan yang telah banyak memberikan
masukan kepada penulis.
4. Bapak Prof. Dr. Ir. Abdul Rauf, MP, selaku Ketua Program Studi Pasca Sarjana
Agroekoteknologi dan Bapak Prof. Dr. Ir. Darma Bakti, MS selaku Dekan Fakultas
Pertanian USU Medan yang telah mendidik penulis Medan yang telah mendidik
penulis sebagai mahasiswa di Pasca Sarjana Fakultas Pertanian Universitas

Sumatera Utara Medan.

Universitas Sumatera Utara

5. Para Dosen di Pasca Sarjana Fakultas Pertanian USU Medan yang tidak dapat saya
sebutkan namanya datu persatu, saya ucapkan terima kasih sedalam-dalamnya atas
ilmu dan nasehat yang diberikan mulai dari awal perkuliahan hingga selesainya
penelitian ini.
6. Buat kedua orangtuaku, Bapak Drs. J. Siagian dan Mama M. Napitupulu, serta adikadikku ( Nora, Irwan dan Andri ), tanteku ( Odor Napitupulu ) serta keponakanku
Malaika Ovana yang begitu setia memberikan dukungan baik moril maupun
material hingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini.
7. Buat para rekan-rekan mahasiswa/i angkatan ’08 ( adei, k’martha, k’rini dll ) yang
tidak dapat disebutkan satu persatu, thanks for all.
8. Spesial thanks buat my best friend Lince, Good Luck for you.
9. Buat semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak
membantu penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

Medan,

Februari 2011


Penulis
Growth and production some varieties stroberi ( Fragaria chiloensis L. )
at height of different places

Universitas Sumatera Utara

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kesehatan yang telah
diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tulisan dalam bentuk tesis
penelitian.
Tesis ini berjudul “ Pertumbuhan dan Produksi Beberapa Varietas Stroberi
(Fragaria chiloensis L.) pada Ketinggian Tempat yang Berbeda ”. Tulisan ini
merupakan persyaratan dalam menyelesaikan studi pada Pasca Sarjana Fakultas
Pertanian Universitas Sumatera Utara.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna untuk itu penulis
menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan dan
kesempurnaan tulisan ini, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Semoga Tuhan
memberkati kita semua.


Medan,

Januari 2011

Hormat saya,

Penulis

Universitas Sumatera Utara

RIWAYAT HIDUP

Donna Novita Siagian, dilahirkan pada tanggal 15 November 1976 di Medan,
anak pertama dari empat bersaudara, puteri dari Bapak Drs. J. Siagian dan Ibu M.
Napitupulu.
Pendidikan yang pernah ditempuh hingga saat ini adalah :
1.

Tahun 1989, tamat dari Sekolah Dasar Katolik Mariana Medan

2.

Tahun 1992, tamat dari Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dari SMP Katolik
Mariana Medan

3.

Tahun 1995, tamat dari Sekolah Menengah Atas dari SMA Negeri 11 Medan

4.

Tahun 2002, tamat dari Fakultas Pertanian Jurusan Budidaya Pertanian Program
studi Agronomi Universitas Sumatera Utara.

5.

Pada tahun 2008, terdaftar sebagai mahasiswi Pasca Sarjana di Fakutas
Pertanian Jurusan Agroekoteknologi Universitas Sumatera Utara.

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI
Hal.
ABSTRAK ……………………………………………………………………

i

ABSTRACT ………………………………………………………………….

ii

UCAPAN TERIMA KASIH …………………………………………………

iii

KATA PENGANTAR ………………………………………………………..

v

RIWAYAT HIDUP ………………………………………………………….

vi

DAFTAR ISI …………………………………………………………………

vii

DAFTAR TABEL ……………………………………………………………

ix

DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………...

x

DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………

xi

PENDAHULUAN
Latar Belakang …………………………………………………………
Perumusan Masalah ……………………………………………………
Tujuan Penelitian ………………………………………………………
Hipotesis Penelitian ……………………………………………………
Manfaat Penelitian …………………………………………………….

1
5
5
6
6

TINJAUAN PUSTAKA
Botani Stroberi ………………………………………………………...
Varietas Stroberi ………………………………………………………
Lingkungan Stroberi …………………………………………………..

7
11
15

METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian …………………………………………
Bahan dan Alat ………………………………………………………..
Metode Penelitian ……………………………………………………..
Pelaksanaan Penelitian ………………………………………………...

18
18
19
20

Universitas Sumatera Utara

Persiapan Media Tanam ……………………………………….
Pengolahan Tanah ……………………………………………..
Penanaman Bibit ………………………………………………
Pemupukan …………………………………………………….
Penyulaman ……………………………………………………
Penyiangan …………………………………………………….
Panen …………………………………………………………..
Peubah Amatan ………………………………………………………..
Luas Daun ……………………………………………………..
Bobot Kering …………………………………………………..
Jumlah Buah ……………………………………………………
Bobot Buah ……………………………………………………
Laju Asimilasi Bersih …………………………………………
Laju Tumbuh Relatif ………………………………………….
Data Cuaca Harian ……………………………………………
Warna Buah …………………………………………………..

20
20
21
21
22
22
22
22
22
22
23
23
23
24
24
24

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil …………………………………………………………………..
Pembahasan …………………………………………………………...

25
42

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan ……………………………………………………………
Saran …………………………………………………………………..

48
49

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR TABEL
No.

Judul

Hal.

1. Data Iklim rata-rata tiap lokasi penelitian per bulan dengan ketinggian tempat
Yang berbeda ………………………………………………………………
25
2. Luas daun beberapa varietas stroberi pada umur 14,28,42 dan 56 hst pada
Ketinggian tempat yang berbeda …………………………………………..

27

3. Bobot kering beberapa varietas stroberi pada umur 14,28,42 dan 56 hst pada
Ketinggian tempat yang berbeda …………………………………………..
30
4. Bobot buah per tanaman beberapa varietas stroberi pada ketinggian tempat
yang berbeda ……………………………………………………………….

31

5. Jumlah buah per tanaman beberapa varietas stroberi pada ketinggian tempat
yang berbeda ………………………………………………………………..

33

6. Laju Asimilasi Bersih beberapa varietas stroberi pada ketinggian tempat
yang berbeda ………………………………………………………………

35

7. Laju Tumbuh Relatif beberapa varietas stroberi pada ketinggian tempat
yang berbeda ………………………………………………………………

37

8. Kadar gula beberapa varietas stroberi pada ketinggian tempat yang
berbeda …………………………………………………………………….

39

9. Total asam beberapa varietas stroberi pada ketinggian tempat yang
berbeda ……………………………………………………………………

40

10. Vitamin C beberapa varietas stroberi pada ketinggian tempat yang
Berbeda …………………………………………………………………….

41

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR GAMBAR

No.

Judul

Hal.

11. Tanaman dan buah stroberi varietas California ……………………………

70

12. Tanaman dan buah stroberi varietas Dorit …………………………………

71

13. Tanaman dan buah stroberi varietas Rosalinda ……………………………

72

14. Tanaman dan buah stroberi varietas Sweet Carlie ………………………..

73

15. Lokasi Merek ……………………………………………………………...

74

16. Lokasi Bandar Baru ……………………………………………………….

75

17. Lokasi Tongkoh ……………………………………………………………

76

18. Tanaman stroberi yang sedang berbuah ……………………………………

77

19. Gambar bunga dan buah stroberi …………………………………………..

78

20. Gambar bunga stroberi …………………………………………………….

79

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR LAMPIRAN

No.

Judul

Hal.

1. Sidik Ragam Luas Daun (cm) pada Pengamatan I ( 14 hst ) ……………….

52

2. Sidik Ragam Luas Daun (cm) pada Pengamatan II ( 28 hst ) ……………...

52

3. Sidik Ragam Luas Daun (cm) pada Pengamatan III ( 42 hst ) ……………..

53

4. Sidik Ragam Luas Daun (cm) pada pengamatan IV (56 hst) ………………

53

5. Sidik Ragam Bobot Kering (gr) pada Pengamatan I ( 14 hst ) ……………..

54

6. Sidik Ragam Bobot Kering (gr) pada Pengamatan II ( 28 hst ) .…………...

54

7. Sidik Ragam Bobot Kering (gr) pada Pengamatan III ( 42 hst ) .…………… 55
8. Sidik Ragam Bobot Kering (gr) pada Pengamatan IV ( 56 hst ) .…………… 55
9. Sidik Ragam Bobot Buah (gr) ………………………………………………

56

10. Sidik Ragam Jumlah buah per tanaman (buah) …………………………….

56

11. Sidik Ragam Laju Asimilasi Bersih (g.cm2.hari-1) pada pengamatan I …….

57

12. Sidik Ragam Laju Asimilasi Bersih (g.cm2.hari-1) pada pengamatan II ……

57

13. Sidik Ragam Laju Asimilasi Bersih (g.cm2.hari-1) pada pengamatan III …… 58
14. Sidik Ragam Laju Tumbuh Relatif ( g. hari-1 ) pada pengamatan I …………

58

15. Sidik Ragam Laju Tumbuh Relatif ( g. hari-1 ) pada pengamatan II ………… 59
16. Sidik Ragam Laju Tumbuh Relatif ( g. hari-1 ) pada pengamatan III ……….. 59
17. Sidik Ragam Kadar Gula Buah (obrix) ……………………………………… 60
18. Sidik Ragam Kadar Total Asam Buah (%) ………………………………….

60

Universitas Sumatera Utara

19. Sidik Ragam Kadar Vitamin C ( mg dalam 100gr bahan ) …………………

61

20. Data Iklim daerah Sibolangit dan sekitarnya (Bandar Baru) ………………

62

21. Data Iklim daerah Tongkoh Brastagi dan sekitarnya ………………………

63

22. Data Iklim daerah Merek dan sekitarnya …………………………………..

64

23. Data Analisis Buah Stroberi ……………………………………………….

65

24. Matriks Korelasi …………………………………………………………..

66

25. Deskripsi Stroberi varietas California ……………………………………..

67

26. Deskripsi Stroberi varietas Dorit ………………………………………….

67

27. Deskripsi Stroberi varietas Rosalinda ……………………………………..

68

28. Deskripsi Stroberi varietas Sweet carlie …………………………………..

69

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK

Penelitian dilakukan pada tiga lokasi, yaitu di daerah Bandar Baru dengan
ketinggian tempat 700mdpl, Balai Penelitian Hortikultura (Tongkoh) dengan ketinggian
tempat 1200 mdpl dan daerah Merek dengan ketinggian tempat 1400 mdpl, dengan
tujuan untuk mengetahui pertumbuhan vegetatif beberapa varietas stroberi pada ketiga
lokasi dengan ketinggian tempat yang berbeda di daerah Sumatera Utara dan untuk
mengetahui produksi beberapa varietas stroberi ditinjau dari kualitas dan kuantitas
buahnya disetiap lokasi penelitian.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial, yang
terdiri dari dua faktor, faktor I : lokasi (L) dengan 3 taraf : daerah Bandar Baru
(700 mdpl), Balai Penelitian Hortikultura, Tongkoh (1200 mdpl) dan daerah Merek
(1400 mdpl), faktor II : varietas Stroberi (V) dengan 4 taraf : California, Dorit,
Rosalinda dan Sweet carlie, dengan 3 ulangan. Parameter yang diamati yaitu luas daun,
bobot kering, jumlah buah per tanaman, bobot buah per tanaman, laju asimilasi bersih,
laju tumbuh relatif, data cuaca harian, kadar gula buah, kadar vitamin C dan total asam.
Ketinggian tempat dan varietas berpengaruh nyata terhadap luas daun, bobot
kering, bobot buah, jumlah buah, laju asimilasi bersih, laju tumbuh relatif, kadar gula
buah, dan total asam buah, tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap vitamin C. Pada
parameter luas daun, bobot kering, bobot buah, jumlah buah, serta kadar gula buah yang
tertinggi ditemukan pada ketinggian tempat 1200 mdpl, sedangkan total asam dan kadar
vitamin C buah tertinggi ditemukan pada ketinggian tempat 1400 mdpl. Varietas
Stroberi yang memiliki pertumbuhan dan produksi yang tertinggi yaitu California dan
terendah adalah varietas Sweet carlie. Untuk total asam dan kadar vitamin C buah yang
tertinggi terdapat pada varietas Sweet carlie dan terendah pada varietas California.

Kata kunci : Stroberi, Ketinggian tempat, varietas

Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT

Research is done at three location, those are in Bandar Baru with height of place
of 700 m above sea level, Research Hall of Horticulture ( Tongkoh) with height of place
of 1200 m above sea level and Merek area with height of place of 1400 m above sea
level, this is done to know vegetative growth with some strawberry variety in the third
of locations with different height of places in North Sumatra area and production of
some strawberry varieties evaluated from quality and quantity of fruit in each of
research locations.
This research applies randomized completely block design (RAK) Factorial, that
consist of two factors, the first factor : location ( L) by 3 levels : Bandar Baru area
(700 mdpl), Research Hall of Horticulture, Tongkoh (1200 mdpl) and Merek area
(1400 mdpl), the second factor : strawberry of variety ( V) by 4 levels : California,
Dorit, Rosalinda and Sweet carlie, with three reviews . Parameter that is observable is
leaf area, dry weight, amount of crops, crop weight, net assimilation rate, relative
growth rate, daily weather data, fruit sugar rate, fruit acid total and ascorbic acid rate .
Height of place and variety significantly influence to leaf area, dry weight, fruit
weight, amount of fruits, net assimilation rate, relative growth rate, fruit sugar rate, and
fruit acid amount, but they don’t influence significantly to ascorbic acid. At leaf area,
dry weight, fruit weight, amount of fruits, and highest fruit sugar rate are found at
height of place of 1200 mdpl, while the highest amount of fruit acid amount and fruit
ascorbic acid rate are found in the height of place of 1400 mdpl. Variety of strawberry
that has growth and the highest production is California and lowest is Sweet carlie
variety , for the highest amount of fruit acid and ascorbic acid rate can be found in
Sweet carlie variety and the lowest is in California variety.

Key word : Strawberry, height of place, variety

Universitas Sumatera Utara

PENDAHULUAN

Latar belakang
Penghasil stroberi (Fragaria chiloensis L.) terbesar di dunia adalah negara
Amerika Serikat, disusul Polandia, Italia, Jepang dan Meksiko. Keberhasilan industri
stroberi di Amerika Serikat khususnya California, terutama karena ditemukannya
kultivar-kultivar baru yang unggul, sistem penanaman dan teknik budi daya yang tepat,
telah menempatkan Amerika Serikat (AS) menjadi negara penghasil stroberi terbesar di
dunia.
Dibandingkan dengan negara lainnya, usaha stroberi di Indonesia belum
dilakukan secara optimal. Baru pada pertengahan tahun 1990-an, stroberi dikenal
masyarakat Rancabali Bandung, Jawa Barat. Kemudian, merambah ke Ciwidey yang
secara geografis letaknya lebih rendah dari Rancabali .
Berkebun stroberi merupakan salah satu usaha di bidang agribisnis yang dapat
ditekuni dan menjanjikan keuntungan. Permintaan buah stroberi cukup tinggi baik
untuk dikonsumsi langsung, maupun diolah kembali menjadi produk makanan .
Stroberi tumbuh cukup baik di daerah Ciwidey karena udaranya dingin
menyerupai habitat aslinya. Jenis stroberi yang banyak ditanam penduduk adalah
Fragaria nilgerrensis, yang oleh warga setempat lebih dikenal sebagai stroberi Nyoho.
Stroberi jenis lain yang juga mulai dibudidayakan adalah stroberi California (Fragaria
verca), Holland, dan Ananassa (Fragaria ananassa). Menurut beberapa petani, kultivar-

Universitas Sumatera Utara

kultivar itu dapat dibedakan dari bentuk buah dan warna merahnya. Buah stroberi
Nyoho dan Ananassa agak mengerucut (konikal), sementara California dan Holland
agak membulat (globosa). Buah stroberi dapat dipanen tiga hingga empat kali
seminggu.
Produksi stroberi di Ciwidey dan sekitarnya cenderung menurun dan warna buah
kurang merah akibat cuaca yang tidak menentu. Penurunan volume produksi hingga 50
persen itu diduga akibat kualitas benih yang kurang baik serta hujan yang sering turun.
Dengan lahan seluas 250 meter biasanya menghasilkan 40 kg stroberi, namun awal
tahun 2009 produksi stroberi menjadi 20 kg. Selain di daerah Jawa Barat, tanaman
stroberi juga dijumpai di Jawa Tengah, seperti Tawangmangu, Sukabumi, Cipanas,
Lembang, Batu, dan Bedugul (Bali).
Usaha stroberi telah mengukuhkan keberadaan Tawangmangu sebagai sentra
baru penghasil stroberi. Namun produksi stroberi tidak dapat berjalan dengan baik,
permasalahan utama yang dihadapi pada produksi buah stroberi adalah ; (1) strawberry
yang ditanam di lahan terbuka di daerah Tawangmangu tidak dapat berbuah secara
kontinu sepanjang tahun, dimana produksi buah tergantung pada musim. Pada saat
musim hujan, tanaman stroberi tidak dapat berbuah, (2) pada analisis situasi di atas
dijelaskan, pada saat cuaca cerah rata-rata dapat dipanen stroberi sebesar kurang lebih
30% (kelas A), 50% (kelas B) dan 20% (kelas C).
Kemungkinan lain menurunnya produksi disebabkan belumnya sesuainya
varietas stroberi yang ditanam dengan lokasinya. Hasil panen yang baik disebabkan

Universitas Sumatera Utara

karena adanya kerjasama antara varietas dengan lingkungannya, sedangkan kemampuan
adaptasi varietas dengan lingkungan antara suatu varietas dengan varietas lainnya
berbeda .
Varietas unggul tidak tampak keunggulan produksinya didaerah yang kurang
cocok untuk pertumbuhan tanamannya, hal ini karena varietas unggul tersebut tidak
dapat beradaptasi terhadap lingkungannya sehingga tidak dapat tumbuh optimal dan
memberikan hasil maksimal.
Ketinggian tempat yang cocok untuk penanaman strawberry adalah sekitar
1000 – 1300 m dpl. Tanaman stroberi cocok diusahakan di daerah Tanah Karo. Salah
satunya ada di Desa Tongkoh Kecamatan Tiga Panah ,Berastagi. Dengan ketinggian
tempat ± 1200 m dpl , dengan produktivitas petani stroberi adalah 13.847,62 Kg/Ha
masih jauh lebih rendah dari produktivitas stroberi menurut literatur (57.142,85 Kg/Ha).
Kecamatan Merek, Kabupaten Karo dengan ketinggian tempat ± 1400 m dpl.
Ketinggian tempat mempengaruhi perubahan suhu udara. Semakin tinggi suatu
tempat, misalnya pegunungan, semakin rendah suhu udaranya atau udaranya semakin
dingin.

Semakin rendah daerahnya semakin tinggi suhu udaranya atau udaranya

semakin panas. Oleh karena itu ketinggian suatu tempat berpengaruh terhadap suhu
suatu wilayah.
Meski stroberi sudah banyak yang menanam, tetapi sampai saat ini produksinya
belum bisa memenuhi permintaan pasar. Harga jual stroberi cukup menjanjikan. Petani

Universitas Sumatera Utara

yang menanam dilahan terbuka harganya mencapai Rp. 30.000,-/kg (grade A/terbaik),
grade B Rp. 22.000,-/kg, dan grade C Rp. 15.000,-/kg (Cahyana, 2006).
Menurut Eno (2007) khasiat stroberi adalah: (1) dapat

mengurangi kadar

kolestrol, (2) dapat meredam gejala stroke, (3) Mengandung zat anti alergi dan anti
radang, (4) Mengandung zat anti alergi dan anti radang, (5) Konsentrasi tujuh zat
antioksidan yang ada pada stroberi lebih tinggi dibandingkan buah atau sayuran lain,
sehingga stroberi merupakan buah yang efektif mencegah proses oksidasi pada tubuh
(Oksidasi ialah hancurnya jaringan tubuh karena radikal bebas. Oksidasi juga
bertanggung jawab pada proses penuaan), (6) Kebutuhan vitamin C orang dewasa
perharinya dapat dicukupi oleh 8 buah stroberi, kebutuhan serat juga sekaligus bisa
terpenuhi. Stroberi juga dapat bermanfaat bagi pertumbuhan anak, (7) Stroberi yang
hanya sedikit mengandung gula juga cocok untuk diet bagi pengidap diabetes, (8)
Apabila dimakan secara teratur, stroberi dapat menghaluskan kulit dan membuat warna
kulit terlihat

lebih cerah dan bersih. Khasiat yang terkenal lainnya adalah anti

keriput,(9) Dapat memutihkan atau membersihkan permukaan gigi, (10) Ampuh
melawan encok dan radang sendi, (11) Daun stroberi berkhasiat karena memiliki zat
astringent. Tiga hingga empat cangkir air hasil rebusan daun stroberi per hari, dapat
efektif menghentikan serangan diare.
Di dunia pertanian, ditemukan ada lebih dari 600 varietas buah stroberi dengan
perbedaan rasa, warna, tekstur, ukuran dan bentuk. Varietas yang paling banyak disukai
adalah varietas stroberi liar yang walaupun penampilannya kurang menarik karena

Universitas Sumatera Utara

bentuknya yang kecil dan tidak seragam, tapi aroma dan rasanya ternyata sangat kuat,
juga berwarna lebih merah melebihi varietas yang berukuran besar.
Berdasarkan latar belakang ini, penulis ingin meneliti pertumbuhan dan produksi
beberapa varietas tanaman stroberi (Fragaria chiloensis L. ) pada beberapa ketinggian
tempat yang berbeda di wilayah Sumatera Utara.

Perumusan Masalah

Permintaan stroberi cukup tinggi sehingga seringkali permintaan pasar domestik
saja tidak terpenuhi. Stroberi merupakan salah satu tanaman dengan nilai ekonomis
yang penting di Sumatera Utara. Namun yang jadi permasalahan adalah belum ada jenis
varietas stroberi yang sesuai dengan keadaan iklim pada pertumbuhannya berdasarkan
ketinggian tempat penanaman yang berbeda-beda di Sumatera Utara yaitu 700 m dpl,
1200 m dpl dan 1400 m dpl sehingga hasil yang diperoleh belum optimal. Untuk
mengatasi masalah tersebut maka dirasa perlu dilakukan suatu kajian terhadap faktorfaktor penghambat pertumbuhan stroberi di Sumatera Utara. Bertolak dari kenyataan
tersebut, penulis mencoba melakukan suatu observasi dari beberapa faktor penghambat
melalui kajian terhadap lokasi di Sumatera Utara.

Universitas Sumatera Utara

Tujuan Penelitian


Untuk mengetahui pertumbuhan vegetatif beberapa varietas stroberi pada beberapa
lokasi dengan ketinggian tempat yang berbeda di daerah Sumatera Utara, yaitu :
Bandar Baru, Tongkoh dan Merek ( 700 mdpl, 1200 mdpl dan 1400 mdpl ) .



Untuk mengetahui produksi beberapa varietas stroberi ditinjau dari kualitas dan
kuantitas buahnya disetiap lokasi penelitian ( kadar gula, vitamin C, dan total asam).

Hipotesis Penelitian


Ketinggian tempat akan mempengaruhi pertumbuhan dan produksi beberapa
varietas stroberi.



Varietas yang berbeda akan memberikan respon yang berbeda pada kualitas dan
kuantitas buah pada setiap lokasi penelitian ( kadar gula, vitamin C, dan total asam).

Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu informasi ilmiah
tentang pembudidayaan beberapa varietas stroberi dalam mendapatkan pertumbuhan
dan potensi hasil pada beba erapa ketinggian tempat yang berbeda di Sumatera Utara.

Universitas Sumatera Utara

TINJAUAN PUSTAKA

Botani Stroberi
Tanaman stroberi dalam tata nama (taksonomi) tumbuhan diklasifikasikan
sebagai berikut ( BAPPENAS, 2000) :
Divisi

: Spermatophyta

Sub divisi

: Angiospermae

Kelas

: Dicotyledonae

Keluarga

: Rosaceae

Genus

: Fragaria

Spesies

: Fragaria spp.

Tanaman stroberi telah dikenal sejak zaman Romawi, tetapi bukan jenis yang
dikenal saat ini. Stroberi yang dibudidayakan sekarang disebut sebagai stroberi modern
(komersial) dengan nama ilmiah Fragaria xananassa var duchenes. Stroberi ini adalah
hasil persilangan antara Fragaria virginiana L. var duschenes dari Amerika Utara
dengan Fragaria chiloensis L. var duschenes dari Chili, Amerika Selatan. Persilangan
kedua jenis stroberi tersebut dilakukan pada tahun 1750. Persilangan-persilangan lebih
lanjut menghasilkan jenis stroberi dengan buah berukuran besar, harum, dan manis
(Adanikid, 2008).
Sifat dan ketahanan buah stroberi untuk masing-masing varietas berbeda-beda.
Kondisi ini mengakibatkan buah stroberi yang dipanen, baik waktu maupun tingkat

Universitas Sumatera Utara

kesegaran dan kekerasan buah tidak sama. Oleh karena itu, perlakuan yang diberikan
untuk setiap varietas dapat berbeda.
Kualitas stroberi ditentukan oleh rasa (manis-agak asam-asam), kemulusan kulit
dan luka mekanis akibat benturan atau hama-penyakit (Amarta, 2009).
Bunga stroberi berbentuk klaster (tandan) pada beberapa tangkai bunga.
Biasanya bunga mekar tidak bersamaan, bunga yang terbuka awal biasanya lebih besar
ukurannya. Bunga berwarna putih, berdiameter 2,5 - 3,5 cm, terdiri dari 5 – 10 kelopak
bunga berwarna hijau, 5 mahkota bunga, sejumlah tangkai putik dan 2 – 3 lusin benang
sari. Benang sari tumbuh pada 3 lingkaran kedudukan. Jika benang sari berisi tepung
sari fertile, benang sari tersebut berwarna kuning emas. Sementara itu, cairan nektar
dihasilkan di daerah tangkai buah, bagian dasar benang sari atau disebelah luar bunga
betina ( Yudi P., 2007 ).
Buah stroberi berwarna merah. Buah yang biasanya dikenal adalah buah semu, yang
sebenarnya merupakan receptacle yang membesar. Buah sejati yang berasal dari ovul
yang diserbuki berkembang menjadi buah kering dengan biji keras. Struktur buah keras
ini disebut achene yang terbentuk ditentukan oleh jumlah pistil dan keefektifan
penyerbukan. Bunga primer mempunyai pistil terbanyak yaitu lebih dari 400 buah,
jumlah pistil pada bunga sekunder antara 200-300 buah, sedangkan pada bunga tersier
hanya 50-150 buah ( Prihartman,K., 2006 ).

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan ukuran buah, warna dan kematangan buah, menurut Ariyanto Y. dan
W. Adhi, 2009, buah stroberi dibagi atas 3 kelas:
1. Kelas Ekstra:
¾ buah berukuran 20-30 mm atau tergantung spesies;
¾ warna merah dan kematangan buah seragam.
2. Kelas I:
¾ buah berukuran 15-25 mm atau tergantung spesies;
¾ bentuk dan warna buah bervariasi.
3. Kelas II:
¾ tidak ada batasan ukuran buah;
¾ sisa seleksi kelas ekstra dan kelas I yang masih dalam keadaan baik.
Berdasarkan bobot buah, stroberi diklasifikasikan menjadi 4 kelas yaitu:
9 Kelas AA: > 20 gram/buah
9 Kelas A : 11-20 gram/buah
9 Kelas B : 7-12 gram/buah
9 Kelas C1 : 7-8 gram/buah
Batang tanaman stroberi beruas-ruas pendek dan berbuku-buku, banyak
mengandung air, serta tertutupi pelepah daun, sehingga seolah-olah tampak seperti
rumpun tanpa batang. Buku-buku batang yang tertutup oleh sisi daun mempunyai
kuncup (gemma). Kuncup ketiak dapat tumbuh menjadi anakan atau stolon. Stolon
biasanya tumbuh memanjang dan menghasilkan beberapa calon tanaman baru.

Universitas Sumatera Utara

Struktur akar tanaman stroberi terdiri atas pangkal akar (collum), batang akar
(corpus), ujung akar (apeks), bulu akar (pilus radicalis), dan tudung akar (calyptras).
Tanaman stroberi berakar tunggang (radix primaria), akarnya terus tumbuh memanjang
dan berukuran besar. Panjang akarnya mencapai 100 cm, namun akar tersebut hanya
menembus lapisan tanah atas sedalam 15-45 cm, tergantung jenis dan kesuburan
tanahnya.
Stolon adalah cabang kecil yang tumbuh mendatar atau menjalar di atas
permukaan tanah. Penampakan stolon secara visual mirip dengan sulur. Tunas dan akar
stolon tumbuh membentuk generasi tanaman baru. Stolon yang tumbuh segera dipotong
atau dipisahkan dari rumpun induk sebagai bahan tanaman (bibit). Bibit yang berasal
dari stolon disebut geragih atau runners ( Adanikid, 2008).
Bila menyentuh tanah, ruas sulur akan membentuk akar serabut dan tumbuh
menjadi tanaman baru. Satu bibit minimal terdiri dari satu ruas. Dengan demikian,
tanaman baru tersebut dapat dijadikan bibit dengan cara dipisahkan dari induknya.
Tanaman induk yang dipilih sebaiknya berumur 3 bulan, sehat dan produktif. Pada
umur tersebut, tanaman sudah menghasilkan stolon. Disamping dapat ditanam langsung,
bibit stolon juga dapat disemaikan terlebih dahulu, tergantung keadaan akarnya.
Daun tanaman stroberi tersusun pada tangkai yang berukuran agak panjang.
Tangkai daun berbentuk bulat serta seluruh permukaannya ditumbuhi oleh bulu-bulu
halus. Helai daun bersusun tiga (trifoliate). Bagian tepi daun bergerigi, berwarna hijau,

Universitas Sumatera Utara

dan berstruktur tipis. Daun dapat bertahan hidup selama 1-3 bulan, kemudian daun akan
kering dan mati ( Gayo, B.,2009 ).
Menurut Ariani dan Sri Retno.,2007, Stroberi (Fragaria chiloensis L.) sangat
kaya akan nutrisi. Setiap 100 gram stroberi mengandung : protein 0,8 g; lemak 0,5 g;
karbohidrat 8,3 g; kalsium 28 mg; fosfor 27 mg; zat besi 0,8 mg; vitamin A 60 SI;
vitamin B1 0,03 mg; vitamin B2 0,07 mg; vitamin C 904,12 mg; Niasin 60 mg; Air 89,9
g; Serat 3,81 gram; magnesium 16,60 mg; potassium 44,82 mg; selenium 1,16 mg; folat
29,38 mg.
Masa hidup tanaman stroberi bisa mencapai dua tahun. Stroberi dapat
menghasilkan buah pada usia tanam empat hingga lima bulan. Setelah buah dipetik,
tanaman Stroberi akan berbuah kembali dan dapat dipanen setelah lima belas hari
kemudian. Saat peralihan musim hujan ke musim kemarau, tanaman akan mengalami
penurunan produksi sekitar 30% ( Santi, 2009 ).
Varietas
Pada dasarnya hasil panen merupakan hasil kerja sama antara genetis varietas
dengan lingkungannya, sedangkan kemampuan adaptasi varietas dengan lingkungan
antara suatu varietas dengan varietas lainnya berbeda (Muhadjir dan Silahooji, 1996).
Dimana indeks panen suatu tanaman dipengaruhi oleh faktor genetisnya dan juga
lingkungan tempat dimana tumbuh (Coursey, 1979).
Pengembangan varietas unggul tanaman ditentukan oleh banyak faktor dan
tujuan yang ingin dicapai dalam suatu program produksi pertanian. Faktor-faktor

Universitas Sumatera Utara

tersebut antara lain adalah faktor lingkungan makro tempat tumbuh varietas yang
bersangkutan dan varietas unggul tanaman yang bagaimana yang akan dikembangkan.
Pengambilan kebijakan dalam pengembangan varietas unggul tanaman
menentukan keberhasilan pembangunan pertanian secara sinambung yang mampu
memanfaaatkan potensi wilayah tumbuh tanaman setempat (Bahaiki dan Wicaksana,
2005).
Varietas unggul memegang peranan penting dalam peningkatan produktivitas.
Untuk mengantisipasi beragamnya lingkungan tumbuh tempat pertanaman, telah dilepas
dan ditawarkan beberapa varietas yang bersifat unggul (Muhadjir dan Arsana, 1999).
Varietas unggul tidak tampak keunggulan produksinya didaerah yang kurang
cocok untuk pertumbuhan tanamannya, hal ini karena varietas unggul tersebut tidak
dapat beradaptasi terhadap lingkungannya sehingga tidak dapat tumbuh optimal dan
memberikan hasil maksimal (Suharno, 1998).
Menurut Sjechnadarfuddin dkk ( 2005) bahwa tinggi rendahnya tingkat kuantitas
dan kualitas hasil suatu tanaman sebagian besar dipengaruhi oleh varietas yang
digunakan. Selain itu varietas unggul biasanya memiliki tingkat resistensi/ketahanan
yang lebih tinggi terhadap serangan berbagai jenis hama penyakit, kualitas yang lebih
baik seperti warna/penampakan, rasa dan lain-lain.
Menurut Muhadjir dan Arsana (1999) bahwa varietas unggul adalah kumpulan
tanaman yang seragam susunan genetik maupun keragaan fenotifnya, memiliki sifat-

Universitas Sumatera Utara

sifat yang lebih baik dan diharapkan hasilnya lebih tinggi dari pada varietas lain pada
keadaan lingkungan tertentu.
Varietas unggul dengan kualitas lebih baik akan mampu meningkatkan produksi
secara signifikan. Oleh karena itu upaya-upaya budidaya untuk memperoleh varietasvarietas berkualitas baik akan terus diusahakan ( Suharno, 1998).
Varietas unggul memegang peranan penting dalam peningkatan produktivitas.
Untuk mengantisipasi beragamnya lingkungan tumbuh tempat pertanaman, telah dilepas
dan ditawarkan beberapa varietas yang bersifat unggul ( Amarta, 2009 ).
Sifat dan ketahanan buah stroberi untuk masing-masing varietas berbeda-beda.
Kondisi ini mengakibatkan buah stroberi yang dipanen, baik waktu maupun tingkat
kesegaran dan kekerasan buah tidak sama.
Stroberi merupakan buah daerah sub tropik. Oleh karena itu, stroberi yang
dibudidayakan di Indonesia merupakan hasil introduksi. Varietas introduksi yang dapat
ditanam di Indonesia antara lain :
1. Sweet Charlie (asal Amerika Serikat).
Varietas ini ditanam secara luas di dunia karena cepat berbuah, buah besar
dengan warna jingga sampai merah, aroma tergolong kuat, sangat produktif dan
tahan terhadap serangan Colletotrichum.
2. Oso Grande (asal California).
Varietas ini sekarang digunakan secara luas di dunia. Ukuran buah sangat besar,
buahnya padat, tengahnya bertekstur seperti busa, dan hasil panen tinggi.

Universitas Sumatera Utara

3. Tristar (asal Amerika Barat).
Varietas ini memerlukan panjang hari netral. Ukuran buah medium sampai kecil,
buah cocok untuk pengolahan makanan, dan tahan terhadap serangan penyakit red
stele dan embun tepung.
4. Nyoho (asal Jepang Selatan dan Korea).
Secara umum, varietas ini memiliki penampilan buah sangat menarik,
mengkilap, buah padat, sangat manis, sangat cocok untuk bahan baku kue.
5. Hokowaze (asal Jepang Utara).
Varietas ini memiliki hasil panen tinggi, aroma tajam, sedikit lunak, sangat
rentan terhadap serangan Verticillium dan antraknosa, dan tahan terhadap serangan
penyakit embun tepung.
6. Rosa Linda (asal Florida).
Varietas ini memiliki hasil panen tinggi dengan aroma buah yang kuat. Varietas
ini digunakan sebagai buah meja dan olahan.
7. Chandler (asal California).
Varietas ini telah ditanam secara luas di dunis. Ukuran buah besar, hasil panen
tinggi dan tahan terhadap serangan virus.
Varietas- varietas tersebut telah banyak dibudidayakan, khususnya di daerah dataran
tinggi seperti Lembang, Cianjur, Cipanas dan Sukabumi (Jawa Barat), Batu dan
Situbondo (Jawa Timur), Magelang dan Purbalingga (Jawa Tengah), Bedugul (Bali),
dan Berastagi (Sumatera Utara). ( Balitjestro, 2009 ).

Universitas Sumatera Utara

Lingkungan Stroberi
Lingkungan tanaman stroberi membutuhkan temperatur rendah, pembudidayaan
di Indonesia harus dilakukan di dataran tinggi. Lembang dan Cianjur (Jawa Barat)
adalah daerah sentra pertanian membudidayakan stroberi. Sehingga dapat dikatakan
bahwa untuk saat ini, kedua wilayah tersebut adalah sentra penanaman stroberi
(BAPPENAS, 2000).
Suhu yang cukup dingin di malam hari dibutuhkan untuk memicu proses inisiasi
bunga, sedangkan di siang hari tanaman stroberi, membutuhkan cukup cahaya matahari
untuk proses fotosintensis dan pematangan buah (Gusyana, 2009).
Unsur radiasi matahari yang penting bagi tanaman ialah intensitas cahaya,
kualitas cahaya, dan lamanya penyinaran. Bila intensitas cahaya yang diterima rendah,
maka jumlah cahaya yang diterima oleh setiap luasan permukaan daun dalam jangka
waktu tertentu rendah (Gardner et al., 1991). Kondisi kekurangan cahaya berakibat
terganggunya metabolisme, sehingga menyebabkan menurunnya laju fotosintesis dan
sintesis karbohidrat (Chowdury et al., 1994 ).
Tanaman stroberi dapat tumbuh dengan baik di daerah dengan curah hujan 600700 mm/tahun dengan lama penyinaran cahaya matahari yang dibutuhkan yaitu sekitar
8–10 jam setiap harinya. Stroberi adalah tanaman subtropis yang dapat beradaptasi
dengan baik di dataran tinggi tropis yang memiliki temperatur 17-20°C dengan
kelembaban udara antara 80-90% (Prihartman.K., 2006).

Universitas Sumatera Utara

Tempat yang cocok untuk bertanam stroberi adalah lahan berpasir yang
mengandung tanah liat, subur dan gembur, serta mengandung banyak bahan organik,
tata air dan udara yang baik. Derajat keasaman tanah (pH tanah) yang ideal untuk
budidaya stroberi adalah sekitar 6.5-7.0 dengan ketinggian tempat sekitar 1000-1.300
mdpl (BAPPENAS, 2000).
Tinggi tempat dari permukaan laut menentukan suhu udara dan intensitas sinar
yang diterima oleh tanaman. Semakin tinggi suatu tempat, semakin rendah suhu tempat
tersebut. Demikian juga intensitas matahari semakin berkurang. Suhu dan penyinaran
inilah yang nantinya akan digunakan untuk menggolongkan tanaman apa yang sesuai
untuk dataran tinggi atau dataran rendah ( Guslim, 2007).
Ketinggian tempat dari permukaan laut juga sangat menentukan pembungaan
tanaman. Tanaman berbuah yang ditanam di dataran rendah berbunga lebih awal
dibandingkan dengan yang ditanam pada dataran tinggi. Faktor lingkungan akan
mempengaruhi proses-proses fisiologi dalam tanaman. Semua proses fisiologi akan
dipengaruhi oleh suhu dan beberapa proses akan tergantung dari cahaya. Suhu optimum
diperlukan tanaman agar dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya. Suhu yang terlalu tinggi
akan menghambat pertumbuhan tanaman bahkan akan dapat mengakibatkan kematian
bagi tanaman, demikian juga sebaliknya suhu yang terlalu rendah. Sedangkan cahaya
merupakan sumber tenaga bagi tanaman (Gusyana, 2009).
Kondisi lingkungan tempat tanaman dapat mempengaruhi rasa dan aroma buah
stroberi, walaupun hal ini dipengaruhi oleh sifat genetik tanamannya. Varietas stroberi

Universitas Sumatera Utara

yang tumbuh pada malam harinya akan mempunyai rasa lebih enak dibandingkan yang
tumbuh di bawah udara berawan. Lembab dan panas malam hari ( Yudi P., 2007 ).
Data rata-rata iklim dari ketiga lokasi penelitian selama penelitian dari bulan
Februari hingga Mei 2010 dapat dilihat pada tabel berikut :
KETINGGIAN
TEMPAT
( mdpl )

Max

Min

Bandar Baru

700

33.3

Tongkoh

1200

Merek

1400

LOKASI

SUHU
RH

CAHAYA

CH

HH

23.8

86

56

48

5

23.0

18.2

88

51

188

19

24.1

20.7

85

53

88

10

Sumber : Stasiun Meteorologi Pertanian Sibolangit, Tongkoh dan Merek

Universitas Sumatera Utara

METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu
Penelitian dilaksanakan pada tiga lokasi yaitu di daerah Bandar Baru dengan
ketinggian ± 700 mdpl, Balai penelitian Hortikultura (Tongkoh) dengan ketinggian
±1200 mdpl dan daerah Merek dengan ketinggian ± 1400 mdpl. Penelitian dilaksanakan
pada bulan Januari 2010 sampai dengan Mei 2010.

Bahan dan Alat
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah bibit stroberi yang
terdiri dari 4 varietas yaitu California, Dorit, Rosalinda dan Sweet Charlie yang telah
berdaun rimbun serta sudah siap dipindahkan ke lapangan. Mulsa plastik, pupuk Urea,
pupuk SP-36, pupuk KCl, insektisida, fungisida dan air sebagai bahan pelarut dan
penyiram tanaman serta bahan lain yang diperlukan.
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian adalah cangkul, babat, parang, tali
plastik, meteran, dan alat-alat lain yang dibutuhkan pada waktu penelitian.

Universitas Sumatera Utara

Metode Penelitian
Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial, dengan
2 faktor, yaitu :
1. Faktor Lokasi (L) , dengan 3 taraf perlakuan, yaitu :
L1

= Daerah Bandar Baru ( 700 mdpl )

L2

= Balai Penelitian Hortikultura, Tongkoh ( 1200 mdpl )

L3

= Daerah Merek ( 1400 mdpl )

2. Faktor varietas Stroberi (V), dengan 4 taraf perlakuan, yaitu :
V1

= California

V2

= Dorit

V3

= Rosalinda

V4

= Sweet Charlie
Penelitian dengan 3 ulangan, jarak tanam 25 x 30 cm, dengan ukuran plot

800 x 120 cm, dengan jumlah tanaman per plot 47.
Data hasil percobaan dianalisis dengan sidik ragam berdasarkan model linier,
sebagai berikut :

Yijk = μ + ρi + αj + βk + (αβ)jk + εijk
Dimana

:

Yijk

: Nilai pengamatan pada ulangan ke-i, perlakuan varietas stroberi pada
taraf ke-j, ketinggian tempat penanaman pada taraf ke-k

Universitas Sumatera Utara

μ

: Nilai tengah

ρi

: pengaruh ulangan pada taraf ke-i

αj

: pengaruh varietas stroberi pada taraf ke-j

βk

: pengaruh ketinggian tempat penanaman stroberi pada taraf ke-k

(αβ)jk

: Interaksi antara varietas stroberi pada taraf ke-j dan ketinggian tempat
penanaman pada taraf ke-k

εijk

: Pengaruh galat

Pelaksanaan Penelitian
Persiapan Media Tanam
Sebelum penelitian dimulai, dilakukan analisis tanah yang berasal dari 3 lokasi
penanaman. Analisis kesuburan tanah ini meliputi pH tanah, N, P dan K.
Pengolahan Tanah
Areal penanaman dibersihkan dari gulma dan sisa-sisa tanaman lain, pengolahan
dilakukan 2 kali, tanah dibalik dan dipecah-pecahkan hingga tanah menjadi gembur.
Dibuat plot-plot percobaan dengan ukuran 800 cm x 120 cm, jarak antar blok 100 cm
dan antar plot 100 cm. Kemudian ditutup dengan mulsa. Mulsa sebaiknya dipasang
pada tengah hari dengan tujuan agar mulsa mudah memuai sehingga diharapkan akan
menutup rapat bedengan. Mulsa dipasang dengan bagian perak menghadap ke atas,
sehingga dapat membantu pemantulan cahaya matahari yang bisa berfungsi sebagai
sumber cahaya bagi daun-daun stroberi di bagian bawah untuk melakukan fotosintesis.

Universitas Sumatera Utara

Penanaman Bibit
Bibit ditanam di polibag kecil yang telah berisi campuran tanah, pasir dan pupuk
kandang (1:1:1). Setelah tingginya 10 cm dan berdaun rimbun, bibit siap dipindahkan
ke lapangan. Bibit di dalam polibag disiram kemudian dikeluarkan bersama tanahnya
dan ditanam pada lubang-lubang tanam yang telah tersedia yang telah ditutup dengan
mulsa.
Pemupukan
Sebelum bibit di tanam, sesuai rekomendasi pemupukan : pupuk yang diberikan
pupuk kandang sebanyak 10.000 kg/ha, pupuk Urea 200 kg/ha, SP-36 250 kg/ha dan
KCl 100 kg/ha, yang diberikan dengan cara menaburkan dan mencampurkan ke tanah
yang kemudian ditutup dengan Mulsa Plastik Perah Hitam. Pupuk susulan diberikan
jika pertumbuhan tanaman kurang baik, dengan mencampurkan pupuk Urea,SP-36 dan
KCl dengan perbandingan ( 1 : 2,5 : 1,5 ) sebanyak 5 kg yang dilarutkan dengan 200
liter air ( Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2007 ) .
Pupuk yang diberikan per plot dengan luas 800 x 120 cm adalah pupuk kandang
10 kg, pupuk Urea 0,2 kg, pupuk SP-36 0,3 kg dan pupuk KCl 0,1 kg yang ditaburkan
dan dicampurkan ke masing-masing plot. Pupuk susulan diberikan yaitu pupuk
Urea,SP-36 dan KCl dengan masing-masing sebanyak 1 kg Urea, 2,5 kg SP-36 dan 1,5
kg KCl yang dilarutkan dalam 200 liter air.

Universitas Sumatera Utara

Penyulaman
Penyulaman dilakukan sebelum tanaman berumur 15 hari setelah pindah tanam.
Tanaman yang disulam adalah tanaman yang mati atau tumbuh abnormal.
Penyiangan
Penyiangan gulma dilakukan dengan cara mencabut (hand weeding) yang
berada di pinggir tanaman.
Panen
Tanaman mulai berbunga pada umur 2 bulan setelah pindah tanam. Kriteria
buah yang sudah siap panen adalah sebagai berikut: (1) buah sudah agak kenyal, (2)
kulit buah didominasi warna merah: hijau kemerahan hingga kuning kemerahan, (3)
buah berumur 2-3 minggu sejak pembungaan atau 10-15 hari setelah awal pembentukan
buah. Panen dilakukan dengan menggunting bagian tangkai bunga dengan kelopaknya.

Peubah Amatan
1. Luas Daun (cm2)
Luas daun diamati pada umur 14, 28, 42 dan 56 hst. Daun yang diukur adalah daun
yang sudah berkembang sempurna dengan menggunakan Leaf Area Meter.
2. Bobot Kering (g)
Bobot kering tanaman (daun, batang, dan atau bunga/buah) diamati pada umur 14,
28, 42 dan 56 hst. Tanaman dipotong-potong, dimasukkan kedalam amplop yang

Universitas Sumatera Utara

telah diberi label sesuai perlakuan, lalu di keringkan dalam oven pada suhu 65 oC
sampai bobotnya stabil.
3. J