Pengaruh Perasan Rumput Laut (Sargassum crassifolium) Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Stroberi (Fragaria chiloensis L.)

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Stroberi (Fragaria sp.) merupakan salah satu komoditas buah-buahan
yang penting di dunia, terutama untuk negara-negara beriklim subtropis. Seiring
perkembangan ilmu dan teknologi pertanian yang semakin maju, kini stroberi
dapat dikembangkan di daerah beriklim tropis. Di Indonesia, walaupun stroberi
bukan merupakan tanaman asli, namun pengembangan komoditas ini yang
berpola agribisnis dan agroindustri dapat dikategorikan sebagai salah satu sumber
pendapatan dalam sektor pertanian. Stroberi ternyata dapat tumbuh dan
berproduksi dengan baik dalam kondisi iklim tropis seperti di Indonesia
(Mappanganro, 2011).
Buah tanaman stroberi dimanfaatkan sebagai makanan dalam keadaan
segar maupun olahan. Produk makanan yang terbuat dari stroberi telah banyak
dikenal seperti sirup, jamu, ataupun stup (compote) stroberi (Budiman, 2010).
Prospek agribisnis stroberi di Indonesia cukup cerah dilihat dari daya serap
pasar dan permintaan dunia dari tahun ke tahun yang terus meningkat. Karena itu
tidak mengherankan, bila para petani tampak mulai bergairah membudidayakan
tanaman stroberi secara intensif seperti yang dilakukan petani di daerah Berastagi
Sumatera utara, Tawangmangu Kabupaten Karang Anyer, Sukabumi, Cipanas
Kabupaten Cianjur, Lembang dan Rancabali Bandung, Batu Kabupaten Malang
dan Bedugul (Bali) (Gunawan, 1996).

Untuk memenuhi permintaan pasar yang semakin meningkat, beberapa
alternatif dalam teknik budidaya dapat dilakukan terhadap tanaman stroberi.
Diharapkan dengan cara tersebut, tanaman stroberi dapat berproduksi secara

Universitas Sumatera Utara

optimal baik kualitas maupun kuantitas. Cara yang dilakukan dalam budidaya
tersebut seperti sistem penanaman, penggunaan varietas, pemupukan yang tepat
dan pemberian ZPT (Mappanganro, 2011).
Rumput laut Sargassum crasifolium mengandung zat pengatur tumbuh
yang cukup tinggi, sehingga kemungkinan dalam penggunaan rumput laut dapat
meningkatkan pertumbuhan tanaman stroberi (Fragaria spp.). Aryanti (1997)
melaporkan bahwa, pemberian perasan Sargassum polycystum terhadap
pertumbuhan kedelai dapat mempengaruhi tinggi tanaman dan dengan konsentrasi
50% cenderung meningkatkan pertumbuhan tanaman.
Rumput laut (seaweed) dalam dunia ilmu pengetahuan dikenal sebagai
Algae sangat popular dalam perdagangan dewasa ini. Rumput laut seperti
S. crassifolium merupakan salah satu rumput laut yang sangat potensial,
sedangkan


dalam

pemanfaatannya

masih

belum

banyak

dilakukan.

S. crassifolium ini banyak mengandung zat pengatur tumbuh seperti auksin,
giberelin serta sitokonin yang berperan dalam memacu pertumbuhan tanaman
spesies lain. Zat pengatur tumbuh tersebut berperan hampir pada semua proses
pertumbuhan. Pada setiap gram Sargassum terkandung 800 μg auksin, 34,5 μg
gibberelin dan sitokinin (Montano and Tupas, 1990).
Laporan hasil uji dari Universitas Gadjah Mada di laboratorium penelitian
dan pengujian terpadu menyatakan bahwa 100 g/liter air ekstrak rumput laut
(S. crassifolium J. Agardh) memiliki kadar hormon auksin sebesar 0,13 ppm

(terlampir).

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis melakukan penelitian
pengaruh penggunaan perasan rumput laut S. crassifolium J. Agardh terhadap
pertumbuhan dan produksi tanaman stroberi (Fragaria chiloensis L).
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan perasan
rumput laut S. crassifolium J. Agardh terhadap pertumbuhan dan produksi
tanaman stroberi (Fragaria chiloensis L.).
Hipotesis Penelitian
Ada pengaruh perasan rumput laut S. crassifolium J. Agardh terhadap
pertumbuhan dan produksi tanaman stroberi (Fragaria chiloensis L.).
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini berguna untuk mendapatkan data dalam penyusunan Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana di Fakultas Pertanian,
Universitas Sumatera Utara, Medan dan sebagai bahan informasi bagi yang
membutuhkan.


Universitas Sumatera Utara