Secara Akademis Signifikansi Penelitian
8 Media mengorganisasi pemahaman kita tentang berbagai kategori orang
dan tentang mengapa orang-orang tertentu hendaknya dimasukkan ke dalam kategori-kategori tertentu. Kategori-kategori ini menjadi bagian dari proses
berpikir kita yang kita gunakan untuk menilai orang-orang di dunia nyata serta di media. Representasi-representasi juga dikonstruksi lewat media yang digunakan.
Yang dimaksud adalah terdapat bahasa tertulis atau visual yang menceritakan kisahnya dan dengan demikian membentuk tipe dan sikap tertentu terhadap tipe
tersebut
5
. Dalam banyak penelitian tentang dampak film terhadap masyarakat,
hubungan antara film dan masyarakat selalu dipahami secara linier. Artinya, film selalu mempengaruhi dan membentuk masyarakat berdasarkan muatan pesan
message dibaliknya, tanpa berlaku sebaliknya. Film selalu merekam realitas yang
tumbuh dan
berkembang dalam
masyarakat, dan
kemudian memproyeksikannya ke atas layar. Graeme Turner, menolak prespektif yang
melihat film sebagai refleksi masyarakat. Makna film sebagai representasi dari realitas masyarakat, bagi Turner, berbeda dengan film sekadar sebagai refleksi
dari realitas. Sebagai refleksi dari realitas, film sekadar “memindah” realitas ke layar tanpa mengubah realitas itu. Sementara itu, sebagai representasi dari realitas,
film membentuk dan “menghadirkan” kembali” realitas berdasarkan kode-kode, konvensi-konvensi dan ideologi dari kebudayaannya
6
.
5
Ibid., hlm. 119-120.
6
Irawanto, 1999:13-14, dalam Alex Sobur, Semiotika Komunikasi Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009, hlm. 127-128.
9 Dan jika berbicara tentang film, sama halnya berbicara tentang tanda,
film dibangun dengan tanda semata-mata. Tanda-tanda itu termasuk berbagai sistem tanda yang bekerja sama dengan baik untuk mencapai efek yang
diharapkan
7
. Tanda adalah suatu konsep yang berasal dari semiotika. Tanda adalah apapun yang mewakili sesuatu yang lain dalam produksi tanda. Yang
mungkin termasuk dalam tanda adalah kata, foto, bunyi, dan gerak-gerik tubuh. Dan tanda memiliki tiga karakteristik
8
: 1. Harus memiliki bentuk fisik-Anda dapat melihatnya, mendengarnya,
menciumnya, danatau menyentuhnya. 2. Tanda harus mengacu pada sesuatu selain dirinya.
3. Tanda harus digunakan dan dikenali sebagai sebuah tanda; yakni, ia bisa jadi unsur dalam kode atau budaya bersama.
Dalam sistem tanda, suatu tanda dapat menghasilkan makna karena prinsip perbedaan difference. Dengan kata lain, makna dihasilkan oleh sistem perbedaan
atau sistem hubungan tanda-tanda. Barthes sebagaimana kita baca dalam tulisan “The imagination of the sign” 1962, menyebut tiga macam hubungan tanda
yaitu hubungan simbolik, hubungan paradigmatik, dan hubungan sintagmatik. Tentu saja ini bukan temuan Barthes tapi Saussure Hubungan simbolik adalah
hubungan tanda dengan dirinya sendiri hubungan internal; hubungan paradigmatik adalah hubungan tanda dengan tanda lain dari satu sistem atau satu
kelas, dan hubungan sintagmatik adalah hubungan tanda dengan tanda lain dari
7
Ibid.
8
Hartley, op.cit., hlm 295.