2001 digitalized by USU digital libary
2. Tidak adanya jamban, defikasi disembarang tempat, memungkinkan amoeba dapat dibawa oleh lalat atau kacoa.
3. Pembuangan sampah yang jelek merupakan tempat pembiakan lalat atau lipas yang berperan sebagai vektor mekanik.
Pengandung kista yang jumlahnya besar dan penderita dalam keadaan konvalesensi merupakan bahaya potensial yang merupakan sumber infeksi dan harsu diobati dengan
sempurna karena keduanya merupakan masalah kesehatan yang besar. Kista dapat hidup lama dalam air 10 – 14 hari. Dalam lingkungan yang dingin dan
lembab kista dapat hidup selama kurang lebih 12 hari, kista juga tahan terhadap Khlor yang terdapat dalam air leding dan kista akan mati pada suhu 50
o
C atau dalam keadaan kering. Entamoeba histolytica ini juga menyebabkan Dysenteriae amoeuba, abses hati dan
Giardia lamblia yang banyak ditemukan pada anak-anak. I nfeksi juga ditularkan dalam bentuk kista, sehingga pengandung kista adalah penting dalam penyebaran penyakit ini.
Di I ndonesia, amoebiasis kolon banyak dijumpai dalam keadaan endemi. Prevalensi Entamoeba histolytica di berbagai daerah di I ndonesia berkisar antara 10 – 18 .
Amoebiasis juga tersebar luas diberbagai negara diseluruh dunia. Pada berbagai survei menunjukkan frekuensi diantara 0,2 – 50 dan berhubungan dengan sanitasi lingkungan
sehingga penyakit ini akan banyak dijumpai pada daerah tropik dan subtropik yang sanitasinya jelek.
Di RRC, Mesir, I ndia dan negeri Belanda berkisar antara 10,1 – 11,5 , di Eropa Utara 5 – 20 , di Eropa Selatan 20 – 51 dan di Amerika Serikat 20 .
Frekuensi infeksi Entamoeba histolytica diukur dengan jumlah pengandung kista. Perbandingan berbagai macam amoebiasis di I ndonesia adalah sebagai berikut, amoebiasis
kolon banyak ditemukan, amoebiasis hati hanya kadang-kadang amoebiasis otak lebih jarang lagi dijumpai.
3. DAUR HI DUP ENTAMOBA HI STOLYTI CA
Daur hidup E. histolytica sangat sederhana, dimana parasit ini didalam usus besar akan memperbanyak diri. Dari sebuah kista akan terbentuk 8 tropozoit yang apabila tinja dalam usus
besar konsistensinya padat maka, tropozoit langsung akan terbentuk menjadi kista dan dikeluarkan bersama tinja, sementara apabila konsistensinya cair maka, pembentukan kista
terjadi diluar tubuh. Brotowidjoyo, 1987.
Amoebiasis terdapat diseluruh dunia kosmopolit terutama didaerah tropik dan daerah beriklim sedang. Dalam daur hidupya Entamoeba histolytica memiliki 3 stadium yaitu : 1.
Bentuk histolitika. 2. Bentuk minuta.
3. Bentuk kista. Bentuk histolitika dan bentuk minuta adalah bentuk trofozoit. Perbedaan antara kedua
bentuk trofozoit tersebut adalah bahwa bentuk histolitika bersifat patogen dan mempunyai ukuran yang lebih besar dari bentuk minuta. Bentuk histolitika berukuran 20 – 40 mikron,
mempunyai inti entamoeba yang terdapat di endoplasma. Ektoplasma bening homogen terdapat di bagian tepi sel, dapat dilihat dengan nyata. Pseudopodium yang dibentuk dari ektoplasma,
besar dan lebih seperti daun, di bentuk dengan mendadak, pergerakannya cepat. Endoplasma berbutir halus, biasanya tidak mengandung bakteri atau sisa makanan, tetapi mengandung sel
darah merah. Bentuk histolytica ini patogen dan dapat hidup dijaringan usus besar, hati, paru, otak, kulit dan vagina. Bentuk ini berkembang biak secara belah pasang di jaringan dan dapat
merusak jaringan tersebut sesuai dengan nama spesiesnya Entomoeba histolitica histo = jaringan, lysis = hancur.
Bentuk minuta adalah bentuk pokok esensial, tanpa bentuk minuta daur hidup tidak dapat berlangsung, besarnya 10 – 20 mikron. I nti antamoeba terdapat di endoplasma yang
berbutir-butir. Endoplasma tidak mengandung sel darah merah tetapi mengandung bakteri dan
2001 digitalized by USU digital libary
sisa makanan. Ektoplasma tidak nyata, hanya tampak bila membentuk pseudo podium. Pseudopodium dibentuk perlahan-lahan sehingga pergerakkannya lambat. Bentuk minuta
berkembang biak secara belah pasang dan hidup sebagai komensal di rongga usus besar, tetapi dapat berubah menjadi bentuk histolitika yang patogen.
Bentuk kista dibentuk di rongga usus besar, besarnya 10 – 20 mikron, berbentuk bulat lonjong, mempunyai dinding kista dan ada iti entamoeba. Dalam tinja bentuk ini biasanya berinti
1 atau 2, kadang-kadang terdapat yang berinti 2. Di endoplasma terdapat benda kromatoid yang besar, menyerupai lisong dan terdapat juga vakuol glikogen. Benda kromatoid dan vakuol
glikogen dianggap sebagai makanan cadangan, karena itu terdapat pada kista muda. Pada kista matang, benda kromatoid dan vakuol glikogen biasanya tidak ada lagi. Bentuk kista ini tidak
patogen, tetapi dapat merupakan bentuk infektif.
Entamoeba histolytica biasanya hidup sebagai bentuk minuta di rongga usus besar manusia, berkembang biak secara belah pasang, kemudian dapat membentuk dinding dan
berubah menjadi bentuk kista. Kista dikeluarkan bersama tinja. Dengan adanya dinding kista, bentuk kista dapat bertahan terhadap pengaruh buruk di luar tubuh manusia.
4. GEJALA KLI NI K