Wacana Deskripsi Wacana Narasi Wacana Eksposisi
Toto Edidarmo
101
dengan fungsi semantik konjungsi yang berupa:
ekspansi perluasan , yang meliputi: elaborasi dan penjelasan
penambahan, dan proyeksi, berupa
ujaran dan gagasan.
Jenis-Jenis Wacana
Berdasarkan saluran yang digunakan dalam berkomunikasi, wacana dibedakan
atas wacana tulis dan wacana lisan. Wacana lisan cenderung kurang terstruktur
gramatikal , penataan subordinatif lebih sedikit, jarang menggunakan piranti hubung
alat kohesi , frasa benda tidak panjang, dan berstruktur topik-komen. Sebaliknya,
wacana tulis cenderung gramatikal, penataan subordinatif lebih banyak, menggunakan
piranti hubung, frasa benda panjang, dan berstruktur subjek-predikat.
Berdasarkan jumlah peserta yang terlibat dalam komunikasi, ada tiga jenis
wacana, yaitu wacana monolog, dialog, dan polilog. Bila dalam suatu komunikasi hanya
ada satu pembicara dan tidak ada balikan langsung dari peserta yang lain, maka
wacana yang dihasilkan disebut monolog. Dengan demikian, pembicara tidak berganti
peran sebagai pendengar. Bila peserta dalam komunikasi itu dua orang dan terjadi
pergantian peran dari pembicara menjadi pendengar atau sebaliknya , maka wacana
yang dibentuknya disebut dialog. Jika peserta dalam komunikasi lebih dari dua
orang dan terjadi pergantian peran, maka wacana yang dihasilkan disebut polilog.
Berdasarkan bentuknya,
wacana dibedakan dengan deskripsi, narasi,
eksposisi, argumentasi, dan persuasi.
27
Okke Kusuma Sumantri Zaimar dan Ayu Basoeki arahap, Telaah Wacana Jakarta: the
ntercultural nstitut, , h. .
28
Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media
Yogyakarta: LKS-Pelangi Pelajar, ,
h. .