Keunggulan lain yang dimiliki beton dibandingkan dengan material lainnya adalah mempunyai kuat tekan dan stabilitas volume yang baik dan biaya perawatannta
relatif lebih murah. Selain itu, material beton lebih tahan terhadap pengaruh lingkungan, tidak mudah terbakar dan lebih tahan terhadap suhu tinggi, sehingga
banyak digunkan sebagai pelindung struktur baja terhadap pengaruh kebakaran pada bangunan gedung. Syarif Hidayat, 2009.
Selain memiliki keunggulan – keunggulan seperti disebutkan diatas, beton juga memiliki kekurangan seperti berikut :
1. Bentuk yang telah dibuat sulit untuk diubah.
2. Pelaksanaan pekerjaan membutuhkan ketelitian yang tinggi.
3. Berat bobotnya besar.
4. Daya pantul suara yang besar.
Sebagian besar bahan pembuat beton adalah bahan lokal kecuali semen Portland atau bahan tambah kimia, sehingga sangat menguntungkan secara ekonomi.
Namun pembuatan beton akan menjadi mahal jika perencanaan tidak memahami karakteristik bahan – bahan penyusun beton yang harus disesuaikan dengan prilaku
struktur yang akan dibuat. Tri Mulyono,2005.
2.1.1. Adukan Beton
Beton yang berasal dari pengadukan bahan – bahan penyusun agregat kasar dengan agregat halus kemudian diikat dengan semen yang bereaksi dengan air sebagai
bahan perekat, harus dicampur dan diaduk dengan benar dan merata agar dapat dicapai mutu beton yang baik. Pada umumnya pengadukan bahan beton dilakukan dengan
menggunakan mesin pengaduk kecuali jika hanya untuk mendapatkan beton mutu rendah pengadukan dapat dilakukan tanpa menggunakan mesin pengaduk. Kekentalan
adukan beton harus diawasi dan dikendalikan dengan cara memeriksa kemerosotan pada setiap adukan beton baru. Adapun komposisi adukan beton rencana adalah seagai
berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1. Komposisi Adukan Beton Rencana Nama Bahan
Massa Volume kgm
-3
Perbandingan
Semen 367,4
1 Pasir
720,5 2
Kerikil 1127,0
3 Air
185,0 0,5
Sumber : Tri Mulyono, 2005 Nilai kemerosotan digunakan sebagai petunjuk ketepatan jumlah pemakaina air
dalam hubungannya dengan faktor air semen yang ingin dicapai. Waktu pengadukan lamanya tergantung pada kapasitas mesin pengaduk, jumlah adukan, jenis serta susunan
butir bahan penyusun, dan kemerosotan beton. Pada umumnya tidak kurang dari 1,50 menit dimulai semenjak pengadukan, dan hasil umumnya menunjukkan susunan dan
warna merata. Sesuai dengan tingkat dan mutu beton yang dihasilkan memberikan : 1.
Keenceran dan kekentalan adukan yang memungkinkan pengerjaan beton penuangan, perataan, pemadatan dengan mudah kedalam adukan tanpa
menimbulkan kemungkinan terjadinya segregation atau pemisahan agregat. 2.
Ketahanan terhadap kondisi lingkungan khusus kedap air, korosif dan lain – lain.
3. Memenuhi uji kuat yang hendak dipakai. Istimawan Dipohusodo, 1996
2.1.2. Kinerja dan Mutu Beton
Sampai saat ini beton masih menjadi pilihan utama dalam pembuatan struktur. Sifat – sifat dan karakteristik material penyusun beton akan mempengaruhi kinerja
beton yang dibuat. Kinerja beton ini harus disesuaikan dengan kelas dan mutu beton yang dibuat. Sehingga dalam penggunaannya dapat disesuaikan dengan bangunan
ataupun konstruksi yang akan dibangun untuk mendapatkan hasil yang memuaskan dan sesuai dengan dibutuhkan. Menurut PBI’71 beton dibagi dalam kelas dan mutu sebagai
berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1. Kelas dan mutu beton Kelas Beton
Mutu Beton Kekuatan Tekan
Minimum kgfcm
-2
Tujuan Pemakaian Beton
I Bo
50 – 80 Non-Struktural
II B
1
K125 K175
K225 100
125 175
225 Rumah Tinggal
Perumahan Perumahan
Perumahan dan Bendungan
III K225
225 Jembatan,
Bangunan Tinggi, Terowongan kereta
api sumber : Margaret Gunawan, 2000
Untuk kepentingan pengendalian mutu disamping pertimbangan ekonomis, beton dengan mutu Bo beton dengan f
c ′
50-80 MPa, perbandingan jumlah agregat pasir, kerikil atau becah terhadap jumlah semen tidak boleh melampaui 8 : 1. Utuk
beton dengan mutu B
1
beton dengan f
c ′
100 MPa, dan K125 beton dengan f
c ′
minimum 125 MPa, dapat memakai perbandingan campuran unsur bahan beton dalam takaran volume 1 pc : 2 ps : 3 kr atau 32 ps : 52 kr pc = semen portland, ps = pasir, kr
= kerikil. Apabila hendak menentukan perbandingan antar-fraksi bahan beton mutu K175 dan mutu lainnya yang lebih tinggi harus dilakukan percobaan campuran rencana
guna dapat menjamin tercapainya kekuatan karakteristik yang diinginkan dengan menggunakan bahan-bahan susunan yang ditentukan.
Universitas Sumatera Utara
2.1.3. Pengujian Pada beton 2.1.3.1. Kuat Tekan