Penyerapan Air water Absorbtion Porositas

Pengujian kuat tekan beton dilakukan dengan menggunkan alat Mesin Kompresor Compressor Mechine dengan rumus Lawrence H.Van Vlanck,1989: f c ′ = A F ………………………………………………………………2.1 dengan : f c ′ = kuat tekan Ncm 2 F = gaya tekan N A = Luas bidang permukaan cm 2 Dalam pengujian ini juga ada luas permukaan cetakan yang berbentuk silinder dengan rumus Lawrence H.Van Vlack,1989 : Luas pemukaan A = π r 2 ………………………………………..........2.2 Dengan : A = Luas permukaan Cetakan cm 2 r = Tinggi cetakan silinder cm

2.1.3.2. Penyerapan Air water Absorbtion

Penyerapan air water absorbtion merupakan salah satu parameter yang sangat penting untuk memprediksi dan mengetahui kekuatan dan kualitas beton polimer yang dihasilkan. Beton polimer yang berkualitas baik memiliki daya serap air yang kecil dimana jumlah pori-pori pada permukaan sedikit dan rapat. Pengukurusan penyerapan air water absorbtion menggunakan rumus Lawrenca H.Van Vlack,1989 : Water Absorbtion = 100 x m m m k k b − ........................................2.3 Dengan : WA = Penyerapan air m b = Massa basah sampel setelah direndam gram m k = Massa kering sampel setelah direndam gram Universitas Sumatera Utara

2.1.3.3. Porositas

Porositas dapat didefinisikan sebagai perbandingan antara volume lubang- lubang kosong yang dimiliki oleh zat padat volume kosong dengan jumlah dari volume zat yang ditempati oleh zat padat. Porositas pada suatu material dinyatakan dalam persen rongga fraksi volume dari suatu rongga yang ada dalam material tersebut. Besarnya porositas pada suatu material bervariasi mulai dari 0 sampai dengan 90 tergantung dari jenis dan aplikasi material tersebut. Ada dua jenis porositas yaitu porositas tertutup dan porositas terbuka. Porositas tertutup pada umumnya sulit untuk ditentukan pori tersebut merupakan rongga yang terjebak didalam padatan dan serta tidak ada akses kepermukaan luar, sedangkan porositas terbuka maíz ada akses kepermukaan luar, walaupun rongga tersebut ada ditengah-tengah padatan. Porositas statu bahan pada umumnya dinyatakan sebagai porositas terbuka dengan humus Lawrence H.Van Vlack,1989 : Porositas = 100 1 x x V m m air b k b ρ − ……………………………….2.4 Dengan : P = porositas m b = massa basah sampel estela direndam gram m k = massa kering sampel estela direndam gram V b = volume benda uji cm 3 ρ air = massa jenis air grcm 3 Dalam pengujian ini juga didapat volume benda uji berbentuk silinder dengan rumus Lawrence H.Van Vlack,1989 : Volume benda uji = 4 π d 2 L …………………………………. 2.5 Universitas Sumatera Utara

2.2. Agregat