6.00 3
40 -
- 3.200
68.427 13.913
82.340 27.447
6.50 40
- -
3.200 71.627
13.913 85.540
28.513 7.00
40 -
- 3.200
74.827 13.913
88.740 29.580
7.50
4 40
- -
3.224 78.051
14.017 92.068
30.689 8.00
33 -
- 2.653
80.704 11.536
92.240 30.747
8.50 27
- -
2.139 82.843
9.299 92.141
30.714 9.00
25 -
- 2.029
84.872 8.823
93.695 31.232
9.50 24
- -
1.944 86.816
8.452 95.268
31.756 10.00
24 -
- 1.923
88.739 8.359
97.098 32.366
10.50 24
- -
1.928 90.667
8.383 99.049
33.016 11.00
24 -
- 1.896
92.563 8.243
100.806 33.602
11.50 23
- -
1.848 94.411
8.035 102.445
34.148 12.00
22 -
- 1.776
96.187 7.722
103.908 34.636
12.50 22
- -
1.755 97.941
7.629 105.570
35.190 13.00
26 -
- 2.053
99.995 8.928
108.922 36.307
13.50 29
- -
2.285 102.280
9.936 112.216
37.405 14.00
31 -
- 2.485
104.765 10.806
115.571 38.524
14.50 34
- -
2.741 107.507
11.919 119.426
39.809 15.00
40 -
- 3.200
110.707 13.913
124.620 41.540
15.50
5 40
- -
3.200 113.907
13.913 127.820
42.607 16.00
40 -
- 3.200
117.107 13.913
131.020 43.673
16.50 40
- -
3.200 120.307
13.913 134.220
44.740 17.00
40 -
- 3.200
123.507 13.913
137.420 45.807
17.50 40
- -
3.200 126.707
13.913 140.620
46.873 18.00
40 -
- 3.200
129.907 13.913
143.820 47.940
18.50 40
- -
3.200 133.107
13.913 147.020
49.007 19.00
40 -
- 3.200
136.307 13.913
150.220 50.073
19.50 40
- -
3.200 139.507
13.913 153.420
51.140 20.00
40 -
- 3.200
142.707 13.913
156.620 52.207
4.2.3 Perhitungan kapasitas daya dukung tiang pada saat pemancangan berdasarkan bacaan manometer
Kapasaitas daya dukung tiang dapat diketahui berdasarkan bacaan manometer yang tersedia pada alat pancang. Kapasitas daya dukung tiang dapat dihitung
dengan rumus Q = P x A
Keterangan :
Universitas Sumatera Utara
Q = daya dukung tiang pada saat pemancangan ton P = bacaan manometer kgcm
2
A = total luas efektif penampang piston cm
2
Luas piston A untuk mesin kapasitas 50 ton = 335,302 cm
2
Luas piston A untuk mesin kapasitas 70 ton = 427.432 cm
2
Working Load P
izin
225 mm = 25 ton P
ult
= 200 x P
izin
= 200 x 25 = 50 ton
A. Daya dukung berdasarkan bacaan manometer dengan mesin kapasitas 50 ton
Q = P x A
= P x 335,302 = 335,302 P kg
= 0,335302 P ton
Tabel 4.9. Perhitungan daya dukung tiang berdasarkan bacaan manometer No.
Bacaan Manometer Daya Dukung Mesin Kap. 50 ton
1 20
6.70604 2
30 10.05906
3 40
13.41208 4
50 16.7651
5 60
20.11812 6
70 23.47114
7 80
26.82416 8
90 30.17718
9 100
33.5302 10
110 36.88322
11 120
40.23624 12
130 43.58926
Universitas Sumatera Utara
13 140
46.94228 14
150 50.2953
Pada mesin kapasitas 50 ton, daya dukung 50 ton diperoleh pada bacaan manometer 150 kgcm
2
B. Daya dukung berdasarkan bacaan manometer dengan mesin kapasitas 70 ton
Q = P x A
= P x 427.432 = 427.432 P kg
= 0,427432 ton
Tabel 4.9. Perhitungan daya dukung tiang berdasarkan bacaan manometer No.
Bacaan Manometer Daya Dukung Mesin Kap. 70 ton
1 60
25.650 2
80 34.190
3 100
42.740 4
120 51.290
5 140
59.840 6
160 68.390
7 180
76.940 8
200 85.490
Pada mesin kapasitas 70 ton daya dukung 70 ton diperoleh pada bacaan manometer 180 kgcm
2 .
Tabel 5.0 Perhitungan daya dukung tiang pada saat pemancangan berdasarkan data piling record D1PC4
Pile cap Nomor titik
Kedalaman m
Bacaan Manometer
Daya Dukung ton
01 18
150 60
02 18
150 60
Universitas Sumatera Utara
03 18
130 52
04 18
150 60
4.2.4 Perhitungan Efisiensi Tiang dengan Metode Sayed Bakeer
ή
s
= 2 x Dimana : d = diameter tiang pancang = 0,2 m
s = jarak antar tiang terkecil = 2.5D = 0.5 m
ή
s
= 2 x
ή
s
= 2 x 0.396 = 0.792 Dengan
ρ
= , maka efisiensi tiang :
η
g
= 1 – 1 –
ή
s
.
K .
ρ η
g
=
Daya dukung tiang dengan persamaan Standard Penetration Test adalah sebagai
berikut : •
Untuk Bore Hole – 01 BH-01 Pada kedalaman 18 mkedalaman tiang pancang
ρ
=
ρ
=
ρ
= 6
Untuk
ρ
= 0.86 ,dengan interpolasi didapat nilai sd = 4.4. Maka nilai K didapat dari:
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan data, nilai sd = 4.4, maka nilai K didapat dari hasil interpolasi :
=
5x – 0.7 – 0.9 = - 0.2 – - 0.3 5x – 3.5 – 4.5 = - 0.2 – - 0.3
5x = 3.5 – 4.5 – - 0.2 – - 0.3 5x = 3.3 – 4.2
X
= 0.66 – 0.84 Diambil nilai K = 0.8
η
g
= η
g
=
η
g
=
η
g
= 0.68 Didapat Qg =
η
g
Q nm
Q
g
= 0.6831.95723 Q
g
= 131.323T Maka daya dukung tiap tiang dalam satu kelompok tiang adalah:
Q =
η
g
Q
Q = 0.6831.957 Q = 21.730 T
• Untuk Bore Hole – 02 BH-02
Pada kedalaman 18 mkedalaman tiang pancang:
ρ
=
Universitas Sumatera Utara
ρ
=
ρ
= Untuk
ρ
= 0.67, berdasarkan tabel 2.6 didapat nilai sd = 4.8 maka K : =
2.5x – 0.75 – 0.8 = -.0.25 – - 0.3 2.5X – 1.875 – 4.2 = - 0.25 – - 0.3
X = 0.65 – 0.92. Diambil nilai K = 0.65
Efisiensi group tiang :
η
g
=
η
g
=
η
g
=
η
g
= 0.67 Didapat Qg =
η
g
Q nm
Q
g
= 0.6747.9423 Q
g
= 192.718 T Maka daya dukung tiap tiang dalam satu kelompok tiang adalah:
Q =
η
g
Q
Q = 0.6747.94 Q = 32.120 T
Universitas Sumatera Utara
4.3 Diskusi 4.3.1 Kelemahan dan kelebihan dari metode- metode pengujian
Setelah membahas menegnai pengujian sondir, SPT, dan bacaan manometer pada saat pemancangan, maka dapat diketahui kelebihan dan kekurangan dari masing-
masing metode tersebut.
A. Sondir Cone Penetration Test
1. Kelebihan Sondir
a. Pengujian dapat dilakukan dengan cepat dan ekonomis;
b. Gangguan dari tanah sekelilingnya lebih kecil;
c. Sangat baik untuk pengujian pada tanah lunak yang sulit pengambilan
sampelnya; d.
Baik juga untuk pengujian tanah lempung; e.
Lapisan tanah keras dapat lebih cepat ditentukan; 2.
Kelemahan Uji Sondir a.
Contoh tanah tidak dapat diambil, sehingga perlu dilakukan berdampingan dengan pengeboran dan SPT. Dengan demikian segala
keraguan dari pengujian yang satu dapat diatasi dengan pengujian lain;
b. Tidak cocok digunakan pada pengujian tanah berbutir kasar terutama
lapisan tanah yang mengandung kerikil atau batu- batuan; c.
Jenis tanah tidak dapat diketahui secara langsung; B.
SPT Standart Penetration Test 1.
Kelebihan SPT
Universitas Sumatera Utara