Perhitungan kapasitas daya dukung tiang pada saat pemancangan berdasarkan bacaan manometer Perhitungan Efisiensi Tiang dengan Metode Sayed Bakeer

6.00 3 40 - - 3.200 68.427 13.913 82.340 27.447 6.50 40 - - 3.200 71.627 13.913 85.540 28.513 7.00 40 - - 3.200 74.827 13.913 88.740 29.580 7.50 4 40 - - 3.224 78.051 14.017 92.068 30.689 8.00 33 - - 2.653 80.704 11.536 92.240 30.747 8.50 27 - - 2.139 82.843 9.299 92.141 30.714 9.00 25 - - 2.029 84.872 8.823 93.695 31.232 9.50 24 - - 1.944 86.816 8.452 95.268 31.756 10.00 24 - - 1.923 88.739 8.359 97.098 32.366 10.50 24 - - 1.928 90.667 8.383 99.049 33.016 11.00 24 - - 1.896 92.563 8.243 100.806 33.602 11.50 23 - - 1.848 94.411 8.035 102.445 34.148 12.00 22 - - 1.776 96.187 7.722 103.908 34.636 12.50 22 - - 1.755 97.941 7.629 105.570 35.190 13.00 26 - - 2.053 99.995 8.928 108.922 36.307 13.50 29 - - 2.285 102.280 9.936 112.216 37.405 14.00 31 - - 2.485 104.765 10.806 115.571 38.524 14.50 34 - - 2.741 107.507 11.919 119.426 39.809 15.00 40 - - 3.200 110.707 13.913 124.620 41.540 15.50 5 40 - - 3.200 113.907 13.913 127.820 42.607 16.00 40 - - 3.200 117.107 13.913 131.020 43.673 16.50 40 - - 3.200 120.307 13.913 134.220 44.740 17.00 40 - - 3.200 123.507 13.913 137.420 45.807 17.50 40 - - 3.200 126.707 13.913 140.620 46.873 18.00 40 - - 3.200 129.907 13.913 143.820 47.940 18.50 40 - - 3.200 133.107 13.913 147.020 49.007 19.00 40 - - 3.200 136.307 13.913 150.220 50.073 19.50 40 - - 3.200 139.507 13.913 153.420 51.140 20.00 40 - - 3.200 142.707 13.913 156.620 52.207

4.2.3 Perhitungan kapasitas daya dukung tiang pada saat pemancangan berdasarkan bacaan manometer

Kapasaitas daya dukung tiang dapat diketahui berdasarkan bacaan manometer yang tersedia pada alat pancang. Kapasitas daya dukung tiang dapat dihitung dengan rumus Q = P x A Keterangan : Universitas Sumatera Utara Q = daya dukung tiang pada saat pemancangan ton P = bacaan manometer kgcm 2 A = total luas efektif penampang piston cm 2 Luas piston A untuk mesin kapasitas 50 ton = 335,302 cm 2 Luas piston A untuk mesin kapasitas 70 ton = 427.432 cm 2 Working Load P izin 225 mm = 25 ton P ult = 200 x P izin = 200 x 25 = 50 ton A. Daya dukung berdasarkan bacaan manometer dengan mesin kapasitas 50 ton Q = P x A = P x 335,302 = 335,302 P kg = 0,335302 P ton Tabel 4.9. Perhitungan daya dukung tiang berdasarkan bacaan manometer No. Bacaan Manometer Daya Dukung Mesin Kap. 50 ton 1 20 6.70604 2 30 10.05906 3 40 13.41208 4 50 16.7651 5 60 20.11812 6 70 23.47114 7 80 26.82416 8 90 30.17718 9 100 33.5302 10 110 36.88322 11 120 40.23624 12 130 43.58926 Universitas Sumatera Utara 13 140 46.94228 14 150 50.2953 Pada mesin kapasitas 50 ton, daya dukung 50 ton diperoleh pada bacaan manometer 150 kgcm 2 B. Daya dukung berdasarkan bacaan manometer dengan mesin kapasitas 70 ton Q = P x A = P x 427.432 = 427.432 P kg = 0,427432 ton Tabel 4.9. Perhitungan daya dukung tiang berdasarkan bacaan manometer No. Bacaan Manometer Daya Dukung Mesin Kap. 70 ton 1 60 25.650 2 80 34.190 3 100 42.740 4 120 51.290 5 140 59.840 6 160 68.390 7 180 76.940 8 200 85.490 Pada mesin kapasitas 70 ton daya dukung 70 ton diperoleh pada bacaan manometer 180 kgcm 2 . Tabel 5.0 Perhitungan daya dukung tiang pada saat pemancangan berdasarkan data piling record D1PC4 Pile cap Nomor titik Kedalaman m Bacaan Manometer Daya Dukung ton 01 18 150 60 02 18 150 60 Universitas Sumatera Utara 03 18 130 52 04 18 150 60

4.2.4 Perhitungan Efisiensi Tiang dengan Metode Sayed Bakeer

ή s = 2 x Dimana : d = diameter tiang pancang = 0,2 m s = jarak antar tiang terkecil = 2.5D = 0.5 m ή s = 2 x ή s = 2 x 0.396 = 0.792 Dengan ρ = , maka efisiensi tiang : η g = 1 – 1 – ή s . K . ρ η g = Daya dukung tiang dengan persamaan Standard Penetration Test adalah sebagai berikut : • Untuk Bore Hole – 01 BH-01 Pada kedalaman 18 mkedalaman tiang pancang ρ = ρ = ρ = 6 Untuk ρ = 0.86 ,dengan interpolasi didapat nilai sd = 4.4. Maka nilai K didapat dari: Universitas Sumatera Utara Berdasarkan data, nilai sd = 4.4, maka nilai K didapat dari hasil interpolasi : = 5x – 0.7 – 0.9 = - 0.2 – - 0.3 5x – 3.5 – 4.5 = - 0.2 – - 0.3 5x = 3.5 – 4.5 – - 0.2 – - 0.3 5x = 3.3 – 4.2 X = 0.66 – 0.84 Diambil nilai K = 0.8 η g = η g = η g = η g = 0.68 Didapat Qg = η g Q nm Q g = 0.6831.95723 Q g = 131.323T Maka daya dukung tiap tiang dalam satu kelompok tiang adalah: Q = η g Q Q = 0.6831.957 Q = 21.730 T • Untuk Bore Hole – 02 BH-02 Pada kedalaman 18 mkedalaman tiang pancang: ρ = Universitas Sumatera Utara ρ = ρ = Untuk ρ = 0.67, berdasarkan tabel 2.6 didapat nilai sd = 4.8 maka K : = 2.5x – 0.75 – 0.8 = -.0.25 – - 0.3 2.5X – 1.875 – 4.2 = - 0.25 – - 0.3 X = 0.65 – 0.92. Diambil nilai K = 0.65 Efisiensi group tiang : η g = η g = η g = η g = 0.67 Didapat Qg = η g Q nm Q g = 0.6747.9423 Q g = 192.718 T Maka daya dukung tiap tiang dalam satu kelompok tiang adalah: Q = η g Q Q = 0.6747.94 Q = 32.120 T Universitas Sumatera Utara 4.3 Diskusi 4.3.1 Kelemahan dan kelebihan dari metode- metode pengujian Setelah membahas menegnai pengujian sondir, SPT, dan bacaan manometer pada saat pemancangan, maka dapat diketahui kelebihan dan kekurangan dari masing- masing metode tersebut. A. Sondir Cone Penetration Test 1. Kelebihan Sondir a. Pengujian dapat dilakukan dengan cepat dan ekonomis; b. Gangguan dari tanah sekelilingnya lebih kecil; c. Sangat baik untuk pengujian pada tanah lunak yang sulit pengambilan sampelnya; d. Baik juga untuk pengujian tanah lempung; e. Lapisan tanah keras dapat lebih cepat ditentukan; 2. Kelemahan Uji Sondir a. Contoh tanah tidak dapat diambil, sehingga perlu dilakukan berdampingan dengan pengeboran dan SPT. Dengan demikian segala keraguan dari pengujian yang satu dapat diatasi dengan pengujian lain; b. Tidak cocok digunakan pada pengujian tanah berbutir kasar terutama lapisan tanah yang mengandung kerikil atau batu- batuan; c. Jenis tanah tidak dapat diketahui secara langsung; B. SPT Standart Penetration Test 1. Kelebihan SPT Universitas Sumatera Utara