Berdasarkan Bacaan Manometer Tiang Pancang Kelompok Pile Group Jarak Antar Tiang Dalam Kelompok

2.5.3 Berdasarkan Bacaan Manometer

Kapasitas daya dukung mini pile dapat diketahui berdasarkan bacaan manometer yang tersedia pada alat pancang. Kapasitas daya dukung tiang dapat dihitung dengan rumus : Q = P x A …………………………………………………………………….... 2.25 Keterangan : Q = Daya dukung tiang pada saat pemancangan ton P = Bacaan manometer kgcm 2 A = Total luas efektif penampang piston cm 2 Pada setiap mesin mempunyai dua buah piston. Untuk mesin kapasitas 50 ton : Diameter piston hydraulic jack = 5,754 inc = 14,615 cm Luas penampang piston = πr 2 = 3,14 x 7,307 = 167,651 cm 2 Total luas efektif penampang piston = 2 x 167,651 = 335,302 cm 2 Untuk mesin kapasitas 70 Ton: Diameter piston hydraulic jack = 6.496 inc = 16.5 cm Luas penampang piston = πr 2 = 3,14 x 8.25 = 213.76 cm 2 Total luas efektif penampang piston = 2 x 213.76 Universitas Sumatera Utara = 427.432 cm 2

2.5.4 Tiang Pancang Kelompok Pile Group

Pada keadaan sebenarnya jarang sekali didapatkan tiang pancang yang berdiri sendiri single pile, akan tetapi kita sering mendapatkan pondasi tiang pancang dalam bentuk kelompok pile group. Untuk mempersatukan tiang-tiang pancang tersebut dalam satu kelompok tiang biasanya di atas tiang tersebut diberi poer footing. Dalam perhitungan poer dianggapdibuat kaku sempurna, sehingga: 1. Bila beban-beban yang bekerja pada kelompok tiang tersebut menimbulkan penurunan, maka setelah penurunan bidang poer tetap merupakan bidang datar. 2. Gaya yang bekerja pada tiang berbaanding lurus dengan penurunan tiang- tiang.

2.5.5 Jarak Antar Tiang Dalam Kelompok

Berdasarkan pada perhitungan, daya dukung tanah oleh Dirjen Bina Marga Departemen P.U.T.L. diidsyaratkan: Dimana: S : Jarak masing-masing S ≥ 2,5 D S ≥ 3,0 D Universitas Sumatera Utara D : diameter tiang Biasanya jarak antara 2 tiang dalam kelompok diisyaratkan minimum 0,60 m dan maksimum 2,00 m. Ketentuan ini berdasarkan pada pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut: 1. Bila S 2,5 D a. Kemungkinan tanah di sekitar kelompok tiang akan naik terlalu berlebihan karena terdesak oleh tiang-tiang yang dipancang terlalu berdekatan. b. Terangkatnya tiang-tiang di sekitarnya yang telah dipancang lebih dahulu. 2. Bila S 3,0 D Apabila S 3 D maka tidak ekonomis, karena akan memperbesar ukurandimensi dari poer footing. Pada perencanaan pondasi tiang pancang biasanya setelah jumlah tiang pancang dan jarak antara tiang-tiang pancang yang diperlukan kita tentukan, maka kita dapat menentukan luas poer yang diperlukan untuk tiap-tiap kolom portal. Bila ternyata luas poer total yang diperlukan lebih kecil dari pada setengah luas bangunan, maka kita gunakan pondasi setempat dengan poer di atas kelompok tiang pancang. Dan bila luas poer total diperlukan lebih besar daripada setengah luas bangunan, maka biasanya kita pilih pondasi penuh raft fondation di atas tiang-tiang pancang.

2.5.6 Kapasitas Kelompok dan Efisiensi Tiang Pancang mini pile