1.2 Tujuan
Adapun tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah: 1.
Menghitung dan membandingkan daya dukung mini pile dengan menggunakan data sondir, data standard penetration test SPT dan hasil
berdasarkan bacaan manometer pada alat hydraulic jack .
I.3 Permasalahan
Masalah yang akan dibahas dalam laporan ini meliputi : 1.
Perhitungan daya dukung mini pile dengan menggunakan data sondir 2.
Perhitungan daya dukung mini pile dengan menggunakan data Standard Penetration Test SPT.
3. Perhitungan daya dukung berdasarkan bacaan manometer
I.4 Pembatasan Masalah Dan Metodologi
Pada studi tugas akhir ini, batasan-batasan yang digunakan adalah: 1.
Hanya ditinjau pada pembebanan aksial pada tiang tunggal saja; 2.
Perhitungan daya dukung hanya ditinjau pada arah vertikal 3.
Hanya menghitung daya dukung dari data sondir, data SPT, dan bacaan manometer alat hydraulic jacking tanpa menggunakan data-data dari hasil
tes laboratorium. Metode Pengumpulan Data dalam tugas akhir ini dilakukan dengan cara:
1. Melakukan studi pengamatan langsung di lapangan dimana penulis dapat
memperoleh data dan gambaran mengenai proyek Pembangunan Pusat Bisnis Ringroad ini,
Universitas Sumatera Utara
2. Melakukan konsultasi dengan pihak konsultan proyek Pembangunan Pusat
Bisnis Ringroad untuk memperoleh data-data teknis seperti data sondir, data Standard PenetrationTest, data mini pile, gambar dan foto-foto
dokumentasi, 3.
Mencari dan membuat studi literatur berdasarkan buku-buku yang berkaitan dengan masalah-masalah yang dibahas dalam tugas akhir ini.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pondasi
Setiap bangunan sipil seperti gedung, jembatan, jalan raya, terowongan, menara, dam atau tanggul, dan sebagainya harus mempunyai pondasi yang dapat
mendukungnya. Istilah pondasi digunakan dalam teknik sipil untuk mendefinisikan suatu konstruksi bangunan yang berfungsi sebagai penopang bangunan dan
meneruskan beban bangunan diatasnya upper structure ke lapisan tanah yang cukup kuat daya dukungnya. Untuk itu, pondasi bangunan harus diperhitungkan agar dapat
menjamin kestabilan bangunan terhadap berat sendiri, beban-beban yang bekerja, gaya-gaya luar seperti tekanan angin, gempa bumi, dan lain-lain. Disamping itu tidak
boleh terjadi penurunan melebihi batas yang diizinkan. Berdasarkan struktur beton bertulang, pondasi berfungsi untuk:
1. Mendistribusikan dan memindahkan beban-beban yang bekerja pada struktur
bangunan diatasnya ke lapisan tanah dasar yang mendukung struktur tersebut; 2.
Mengatasi penurunan yang berlebihan dan penurunan tidak sama pada struktur; 3.
Memberi kestabilan pada struktur dalam memikul beban horizontal akibat angin, gempa, dan lain-lain;
Pondasi bangunan biasanya dibedakan atas dua bagian yaitu pondasi dangkal shallow foundation dan pondasi dalam deep foundation, tergantung dari letak
tanah kerasnya dan perbandingan kedalaman dengan lebar pondasi. Pondasi dangkal kedalamannya kurang atau sama dengan lebar pondasi D
≤ B dan dapat digunakan
Universitas Sumatera Utara
jika lapisan tanah kerasnya terletak dekat dengan permukaan tanah. Sedangkan pondasi dalam digunakan jika lapisan tanah keras berada jauh dari permukaan tanah.
Seperti telah dijelaskan diatas bahwasanya pondasi dibedakan atas dua bagian. Pondasi dangkal dapat dibedakan atas beberapa jenis yaitu pondasi telapak, pondasi
cakar ayam, pondasi sarang laba-laba, pondasi gasing, pondasi grid, dan pondasi hypaar pondasi berbentuk parabola-hyperbola. Sedangkan pondasi dalam terdiri
dari pondasi sumuran, pondasi tiang, dan pondasi caisson. Pada laporan tugas akhir ini, penulis memfokuskan pembahasan terhadap pondasi tiang.
2.2 Penyelidikan Tanah Soil Investigation