Kipas memberikan kadar uap terhadap alkohol dan ATmega16 menerima inputan analog dari sensor alkohol, kemudian mengolahnya menjadi data digital dan
mengkonversinya menjadi nilai dalam bentuk persen. Hasilnya akan ditampilkan di LCD berupa data kadar alkohol.
LCD akan menampilkan nilai kadar alcohol sesuai input dari ATmega16, hal ini sesuai program yang diisikan pada rangkaian ATmega 16.
3.2. Rangkaian Mikrokontroller ATMega16
Rangkaian sistem minimum mikrokontroler ATMEGA 16 dapat dilihat pada gambar 3.2 di bawah ini :
Gambar 3.2 Rangkaian sistem minimum mikrokontroler ATMEGA 16
PA0ADC0 PA1ADC1
9 PA2ADC2
8 PA3ADC3
7 PA4ADC4
6 PA5ADC5
5 PA6ADC6
4
PB0XCKT0 1
PB1T1 2
PB2INT2AIN0 3
PB3OC0AIN1 4
PB4SS 5
PB5MOSI 6
PB6MISO 7
PB7SCK 8
PA7ADC7 3
RESET 9
XTAL1 3
XTAL2 2
PC0SCL 22
PC1SDA 23
PC2TCK 24
PC3TMS 25
PC4TDO 26
PC5TDI 27
PC6TOSC1 28
PC7TOSC2 29
PD0RXD 14
PD1TXD 15
PD2INT0 16
PD3INT1 17
PD4OC1B 18
PD5OC1A 19
PD6ICP 20
PD7OC2 21
AVCC 30
AREF 32
U1
ATMEGA16
J3
Universitas Sumatera Utara
Dari gambar 3.2 Rangkaian tersebut berfungsi sebagai pusat kendali dari seluruh sistem yang ada. Komponen utama dari rangkaian ini adalah IC Mikrokontroler
ATMega16. Semua program diisikan pada memori dari IC ini sehingga rangkaian dapat berjalan sesuai dengan yang dikehendaki.
Pin 12 dan 13 dihubungkan ke XTAL 12 MHz dan dua buah kapasitor 30 pF. XTAL ini akan mempengaruhi kecepatan mikrokontroler ATMega16 dalam
mengeksekusi setiap perintah dalam program. Pin 9 merupakan masukan reset aktif rendah. Pulsa transisi dari tinggi ke rendah akan me-reset mikrokontroler ini.
Untuk men-download file heksadesimal ke mikrokontroler, Mosi, Miso, Sck, Reset, Vcc dan Gnd dari kaki mikrokontroler dihubungkan ke RJ45. RJ45 sebagai
konektor yang akan dihubungkan ke ISP Programmer. Dari ISP Programmer inilah dihubungkan ke komputer melalui port paralel.
Kaki Mosi, Miso, Sck, Reset, Vcc dan Gnd pada mikrokontroler terletak pada kaki 6, 7, 8, 9, 10 dan 11. Apabila terjadi keterbalikan pemasangan jalur ke ISP Programmer,
maka pemograman mikrokontroler tidak dapat dilakukan karena mikrokontroler tidak akan bisa merespon.
3.3. Rangkaian Power Supply
D 7
1 4
D 6
1 3
D 5
1 2
D 4
1 1
D 3
1 D
2 9
D 1
8 D
7 E
6 R
W 5
R S
4 V
S S
1 V
D D
2 V
E E
3
LCD1
LM016L VCC
RV1
GND
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.3 Rangkaian Power Supplay PSA Gambar 3.3 menunjukkan rangkaian PSA yang dibuat terdiri dari dua keluaran,
yaitu 5 volt dan 12 volt, keluaran 5 volt digunakan untuk mensupplay tegangan ke seluruh rangkaian, termasuk ke motor stepper sebagai penggerak lift. Rangkaian
tersebut berfungsi untuk mensupplay tegangan ke seluruh rangkaian yang ada. Rangkaian tersebut bermula dari tegangan AC dari PLN sebesar 220VAC masuk ke
trafo. Kemudian Trafo menurunkan tegangan dari 220 volt AC menjadi 12 volt AC. Kemudian 12 volt AC akan disearahkan dengan menggunakan dua buah dioda,
selanjutnya 12 volt DC akan diratakan oleh kapasitor 2200 μF. Regulator tegangan 5 volt LM7805 digunakan agar keluaran yang dihasilkan tetap 5 volt walaupun terjadi
perubahan pada tegangan masukannya. LED hanya sebagai indikator apabila PSA dinyalakan. Transistor PNP TIP 32 disini berfungsi untuk memasok arus apabila terjadi
kekurangan arus pada rangkaian, sehingga regulator tegangan LM7805 tidak akan
panas ketika rangkaian butuh arus yang cukup besar.
Tegangan 12 volt DC langsung diambil dari keluaran dioda bridge penyearah. IC LM7805 membutuhkan tegangan ±7.5 V dan arus ±100 mA. Jadi dipakai resistor 100 Ω
dimana tegangan dari trafo stepdown sebesar 12 V, namun sebuah dioda dapat menurunkan tegangan sebesar 0.6 V. Jadi jika empat dioda digunakan maka tegangan
dapat diturunkan menjadi 2,4 V. Perhitungannya adalah sebagai berikut :
Vtrafo = 12V – 2,4 V = 9,6 V Sehingga bila dipakai resistor 100Ω maka,
I = VR = 9,6 V 100Ω = 0.096 A = 96 mA
Universitas Sumatera Utara
Untuk menghidupkan LED yang arusnya 1.5 mA maka R= Vout 78051,5 mA = 333.33
3.4 Rangkaian LCD