Laporan Kerja Praktek Lapangan pada Divisi Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi di Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat

(1)

DI DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI JAWA BARAT

“Diajukan sebagai bukti telah melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL)”

Oleh :

Ghietsa Nesma Sal Noviawan 41809135

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(2)

(3)

(4)

v

KATA PENGANTAR………... ii

DAFTAR ISI………... v

DAFTAR TABEL………. vii

DAFTAR GAMBAR………... viii

DAFTAR LAMPIRAN………. ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Sejarah Instansi Dinas Komunikasi dan Informatika……….. 1

1.1.1 Dasar Hukum……… 4

1.1.2 Logo Dinas Komunikasi dan Informatika……… 5

1.1.3 Tugas Pokok Dinas Koomunikasi dan Informatika…. 7

1.1.4 Fungsi Dinas Komunikasi dan Informatika………….. 8

1.2 Visi Misi dan Tujuan Dinas Komunikasi dan Informatika…... 8

1.3 Sejarah Divisi Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi DISKOMINFO JABAR….…………...…………. 10

1.4 Struktur Organisasi Dinas Komunikasi dan Informatika…… 12

1.5 Struktur Divisi Humas………. 14

1.6 Job Deskription……… 15

1.7 Sarana dan Prasarana DISKOMINFO JABAR……….. 19

1.7.1 Sarana………..……… 19


(5)

vi

BAB II PELAKSANAAN PKL

2.1 Aktifitas Kegiatan Praktek Kerja Lapangan...………. 22

2.2 Deskripsi Kegiatan Praktek Kerja Lapangan………... 24

2.2.1 Kegiatan Praktek Kerja Lapangan Secara Rutin…….. 24

2.2.3 Kegiatan Praktek Kerja Lapangan Secara Insidensial.. 27

2.3 Analisa Deskripsi Kegiatan Humas………. 38

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan……….. 47

3.2 Saran……… 49

3.2.1 Saran Bagi Instansi……….. 49

3.2.2 Saran Bagi Mahasiswa/i……….. 50

DAFTAR PUSTAKA…..………. 51

LAMPIRAN-LAMPIRAN……….……….. 52


(6)

vii

Tabel 1.2 Struktur Organisasi Divisi SKDI………. 14 Tabel 1.3 Jenis dan Jumlah Sarana DISKOMINFO……… 19 Tabel 2.1 Jadwal Kegiatan Praktek Kerja Lapangan……….. 22


(7)

viii


(8)

ix

Surat Balasan Dari Instansi……… 53

Daftar Hadir PKL………... 54

Berita Acara Bimbingan PKL……… 56

Penilaian Kerja Praktek……….. 57


(9)

DAFTAR PUSTAKA

Ardianto, Elvinaro. 2007.Komunikasi Massa, Bandung, Simbiosa Rekatama Media

Jefkins, Frank. 1998. Public Relations. Jakarta: Erlangga

Krisna, Bayu. 2008. “ Mendulang Rupiah Lewat Kemampuan Berbicara “. Jakarta. Tangga Pustaka.

Sumber Lain :

- Arsip Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat.

- http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/528/jbptunikompp-gdl-akromnim41-24288-9-unikom_a-n.pdf 07 Oktober 2012 23:12

- “ Website Diskominfo “, www.jabarprov.go.id , Sabtu, 21 Oktober 2010, Pukul 13.00


(10)

ii

Tiada kata yang terbayang saat ini selain ucapan syukur yang begitu mendalam dan sepenuh hati kepada penguasa alam semesta, penguasa siang dan malam hari, Sang Pengasih yaitu Allah SWT. Dengan limpahan karunia, rizqi, rahmat serta hidayah-Nya lah, penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini di Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat. Tak lupa penulis juga mengucapkan shalawat serta salam pada Nabi serta Rasul kita Muhammad SAW.

Dalam penulisan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada keluarga yang telah memberikan semangat terutama Ayah dan Ibunda tercinta atas semua doanya karena penulis percaya bahwa doa seorang kedua orang tua tidak akan terputus sampai kapanpun dan dimanapun itu sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan dengan lancar.

Serta dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, kepada Yang terhormat :

1. Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs., M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) atas segala motivasinya.


(11)

iii

Praktek Kerja Lapangan yang telah memberi motivasi dan telah banyak memberikan bimbingan kepada penulis.

3. Ibu Desayu Eka Surya S.Sos., M.Si., selaku dosen wali yang telah memberi motivasi dan telah banyak memberikan bimbingan kepada penulis.

4. Ibu Rismawaty S.Sos., M.Si., selaku Pembimbing di Uiversitas Komputer Indonesia Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas yang telah memberi pengarahan dan motivasi kepada penulis.

5. Drs. H. Asep Sukmana, M.Si., selaku Sekretaris di Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat yang telah mengijinkan penulis untuk melaksanakan kegiatan PKL di Dinas Komunikasi dan Informatika.

6. Ibu Novi Liliyanti SE., selaku Pembimbing PKL di Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat yang telah mengayomi penulis selama masa PKL.

7. Seluruh staff Sekretariat Jurusan khususnya dan umumnya seluruh karyawan Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini.

8. Kakak dan Adik ku tercinta yang telah memberikan motivasi kepada penulis.


(12)

iv

Humas 3, mudah-mudahan Allah SWT dapat membalas semuanya.

10. Serta semua pihak yang telah membantu dan memberi dukungan, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, semoga kebaikannya dapat di balas oleh Allah Swt.

Karena keterbatasan waktu dan kemampuan penulis dalam penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis dengan tulus mengharapkan saran dan kritik dari pembaca sehingga dapat digunakan untuk pengembangan lebih lanjut.

Akhir kata penulis mengharapkan semoga Laporan Praktek Kerja Lapangan ini dapat bermanfaat bagi pihak lain pada umumnya rekan-rekan di UNIKOM pada khususnya yang akan melakukan Praktek Kerja Lapangan pada bidang yang sama dengan penulis.

Bandung, Desember 2012


(13)

1

1.1 Sejarah Instansi Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat Keberadaan PUSLAHTA di Jawa Barat dimulai pada tahun 1977, yaitu dengan adanya Proyek Pembangunan Komputer Pemerintah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat. Proyek tersebut dimaksudkan untuk mempersiapkan sarana prasarana dalam rangka memasuki era komputer. Dalam perkembangan selanjutnya, pada tanggal 8 April 1978 dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor : 294/Ok.200-Oka/SK/78 diresmikan pembentukan/pendirian Kantor Pusat Pengolahan Data (PUSLAHTA) Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat yang berkedudukan di jalan Tamansari No. 57 Bandung.

Sebagai tindak lanjut dari Surat Keputusan Gubernur Nomor : 294/Ok.200- Oka/SK/78, maka pada tanggal 29 Juni 1981 pendirian Kantor PUSLAHTA dikukuhkan dengan Peraturan Daerah Nomor : 2 Tahun 1981 tentang Pembentukan Pusat Pengolahan Data (PUSLAHTA) Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat dan Peraturan Daerah Nomor : 3 Tahun 1981 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pusat Pengolahan Data Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat. Dengan kedua Peraturan Daerah tersebut keberadaan PUSLAHTA di lingkungan Pemerintah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat semakin berperan, khususnya dalam melaksanakan kebijaksanaan Gubernur Kepala Daerah di bidang komputerisasi.


(14)

Saat ini keberadaan kedua Peraturan Daerah tersebut tidak mendapat pengesahan dari pejabat yang berwenang dalam hal ini Menteri Dalam Negeri, sehingga keberadaan PUSLAHTA di lingkungan Pemerintah Daerah Tingkat I Jawa Barat kedudukan organisasi menjadi non structural. Akan tetapi dengan keberadaan Puslahta Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat pada masa itu telah banyak dirasakan manfaatnya selain oleh lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga oleh instansi lain dalam bentuk kerja sama penggunaan mesin komputer IBM S-370/125 seperti : IPTN, PJKA, ITB, dan pihak Swasta lainnya.

Dalam perjalanan waktu yang cukup panjang, yaitu lebih kurang 14 tahun sejak PUSLAHTA didirikan, pada tanggal 27 Juni 1992 dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor : 21 Tahun

1992 Organisasi PUSLAHTA Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat dibubarkan. Di dalam salah satu pasal Surat Keputusan Gubernur No. 21 tahun

1992 dinyatakan bahwa tugas dan wewenang PUSLAHTA dialihkan ke Kantor Bappeda Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat.

Pada tanggal yang sama dengan terbitnya Surat Keputusan Gubernur No. 21 tahun 1992 tentang Pembubaran PUSLAHTA Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat, keluar Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor : 22 Tahun 1992 tentang Pembentukan Kantor Pengolahan Data Elektronik (KPDE) Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat sebagai pelaksana dari Instruksi Menteri


(15)

Dalam negeri Nomor : 5 tahun 1992 tentang Pembentukan Kantor Pengolahan Data Elektronik Pemerintah Daerah di seluruh Indonesia.

Sebagai tindak lanjut dari Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor : 5 Tahun 1992 tentang Pembentukan Kantor Pengolahan Data Elektronik, pada tanggal 30 Juni 1993 keluar persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan) dengan Nomor : B-606/I/93 perihal Persetujuan Pembentukan Kantor Pengolahan Data Elektronik untuk Provinsi Daerah Tingkat I Kalimantan Selatan, Jawa Barat, Sumatera Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dengan keluarnya Surat Persetujuan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan) tersebut, maka untuk mengukuhkan Keputusan Gubernur Nomor 22 Tahun 1992 diajukan Rancangan Peraturan Daerahnya, dan akhirnya pada tanggal 21 Juni 1994 berhasil ditetapkan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor : 4 tahun 1994 tentang Pengukuhan Dasar Hukum Pembentukan Kantor Pengolahan Data Elektronik Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat dan Nomor 5 tahun 1994 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pengolahan Data Elektronik Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat.

Selanjutnya kedua Peraturan Daerah tersebut diajukan ke Menteri Dalam Negeri untuk mendapat pengesahan, dan pada tanggal 10 Juli 1995 keluar Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor : 59 Tahun 1995 tentang Pengesahan

Peraturan Daerah Nomor : 4 dan Nomor : 5 Tahun 1994, dengan demikian KPDE Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat secara resmi menjadi salah satu Unit Pelaksana Daerah yang struktural.


(16)

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor : 16 Tahun 2000 tanggal 12 Desember 2000 tentang Lembaga Teknis Daerah Provinsi Jawa Barat telah ditetapkan Badan Pengembangan Sistem Informasi dan Telematika Daerah disingkat BAPESITELDA sebagai pengembangan dari Kantor Pengolahan Data Elektronik yang dibentuk berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor : 22 Tahun 1992 dan dikukuhkan dengan Peraturan Daerah Nomor : 5 Tahun 1994. Sedangkan Kantor Pengolahan Data Elektronik itu sendiri merupakan pengembangan dari Pusat Pengolahan Data (PUSLAHTA) Provinsi Jawa Barat yang berdiri pada tanggal 8 April 1978 melalui Surat Gubernur KDH Tingkat I Jawa Barat No. 294/OK.200-Oka/SK/78, dan keberadaannya dikukuhkan dengan Peraturan Daerah No. 2 Tahun 1981 tanggal 29 Juni 1981.

1.1.1 Dasar Hukum

1. Keputusan Presiden RI Nomor 50 Tahun 2000 Tentang Tim Koordinasi Telematika Indonesia.

2. Peraturan Daerah Propinsi Jabar N0. 16 Tahun 2000 Tentang Lembaga Teknis Daerah Propinsi Jawa Barat.

Nomenklatur BAPESITELDA adalah singkatan dari Badan Pengembangan Sistem Informasi dan Telematika Daerah. Telematika singkatan dari Telekomunikasi, Multimedia dan Informatika.

Selanjutnya, berdasarkan Perda Nomor 21 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Barat, maka Bapesitelda Prov. Jabar diganti menjadi Dinas Komunikasi dan


(17)

Informatika Provinsi

di Jalan Tamansari no. 55 Ban

Perubahan lingkup serta cakupan teknis, tapi juga menyentuh kepentingan Dengan platform mengenai teknologi terutama pencapaian Ja

1.1.2 Logo Dinas Komunikasi

Sumber

Provinsi Jawa Barat disingkat DISKOMINFO, yang Jalan Tamansari no. 55 Bandung.

Perubahan ini merupakan kenaikan tingkat dan memiliki cakupan kerja lebih luas. Sasarannya tidak hanya

juga kebijakan, baik hubungannya kedalam kepentingan publik khususnya dibidang teknologi platform dinas, maka Diskominfo dapat mengeluarkan

teknologi informasi dalam kepentingan Provinsi Jawa pencapaian Jabar Cyber Province Tahun 2012.

Logo Dinas Komunikasi dan Informatika (DISKOMI Gambar 1.1

Logo Diskominfo JABAR

Sumber : diskominfo.jabarprov.go.id, Juli 2012

yang berlokasi

memiliki ruang hanya persoalan kedalam maupun teknologi informasi. mengeluarkan regulasi Jawa Barat,


(18)

Lambang atau logo diskominfo sama dengan lambang atau logo jawa barat di karenakan diskominfo adalah dinas yang terletak di provinsi jawa barat diskominfo tidak memiliki logo sendiri melainkan diskominfo menggunakan logo dari pada provinsi jawa barat.

Makna bentuk dan motif yang terdapat dalam lambang ini ialah :

1. Bentuk bulat telur pada lambang Jawa Barat berasal dari bentuk perisai sebagai penjagaan diri.

2. Ditengah-tengah terlihat ada sebilah kujang. Kujang ini adalah senjata suku bangsa Sunda yang merupakan penduduk asli Jawa Barat. Lima lubang pada kujang melambangkan dasar negara Indonesia yaitu Garuda Pancasila.

3. Padi satu tangkai yang terdapat di sisi sebelah kiri melambangkan bahan makanan pokok masyarakat Jawa Barat sekaligus juga melambangkan kesuburan pangan, dan jumlah padi 17 menggambarkan tanggal Proklamasi Republik Indonesia.

4. Kapas satu tangkai yang berada di sebelah kanan melambangkan kesuburan sandang, dan 8 kuntum bunga menggambarkan bulan proklamasi Republik Indonesia.

5. Gunung yang terdapat di bawah padi dan kapas melambangkan bahwa daerah Jawa Barat terdiri atas daerah pegunungan.

6. Sungai dan terusan yang terdapat di bawah gunung sebelah kiri melambangkan di Jawa Barat banyak terdapat sungai dan saluran air yang sangat berguna untuk pertanian.


(19)

7. Petak-petak yang terdapat di bawah gunung sebelah kanan melambangkan banyaknya pesawahan dan perkebunan. Masyarakat Jawa Barat umumnya hidup mengandalkan kesuburan tanahnya yang diolah menjadi lahan pertanian.

8. Danau atau bendungan yang terdapat di tengah-tengah bagian bawah antara gambar sungai dan petak, melambangkan kegiatan di bidang irigasi yang merupakan salah satu perhatian pokok mengingat Jawa Barat merupakan daerah agraris. Hal ini juga melambangkan dam-dam yang berada di Jawa Barat seperti Waduk Jatiluhur.

Arti warna Pada lambang Jawa Barat didapati beberapa warna yaitu: hijau, kuning, hitam, biru, merah dan putih. Warna-warna ini memiliki arti khusus.

Warna hijau artinya melambangkan kesuburan dan kemakmuran tanah Jawa Barat. Kuning artinya melambangkan keagungan, kemuliaan dan kekayaan. Hitam artinya melambangkan keteguhan dan keabadian. Biru artinya melambangkan ketentraman atau kedamaian. Merahartinya melambangkan keberanian. Putih artinya melambangkan kemurnian, kesucian atau kejujuran.

1.1.3 Tugas Pokok Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat

Diskominfo memiliki tugas pokok dalam melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah dibidang Komunikasi dan Informatika


(20)

berdasarkan asas otonomi, dekonsentrasi, dan tugas pembantuan untuk memberikan penerangan menganai isu-isu sosial yang dapat merugikan atau membodohkan masyarakat, sehingga masyarakat diharapkan bisa lebih kritis dalam menanggapi informasi yang beredar.

1.1.4 Fungsi Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat

a. Penyelenggaraan perumusan penetapan pengaturan dan koordinasi serta pelaksanaan kebijakan teknis urusan pos dan telekomunikasi, sarana komunikasi dan diseminasi, telematika serta pengolahan data eletronik.

b. Penyelenggaraan fasilitas dan pengendalian komunikasi dan informatika meliputi pos dan telekomunikasi, sarana komunikasi dan diseminasi, telematika serta pengolahan data eletronik.

c. Penyelenggaraan koordinasi dan pembinaan UPTD

1.2 Visi, Misi dan Motto Dinas Komunikasi dan Informatika JABAR 1.2.1 Visi

Dalam setiap organisasi pasti memiliki visi, baik itu bertujuan mencari keuntungan ataupun hanya sebuah lembaga yang bertujuan untuk mencerdaskan masyarakat. Visi dalam kamus besar Bahasa Indonesia memiliki pengertian pandangan terhadap suatu masalah. Begitu juga dengan Dinas Komunikasi dan Informatika yang memiliki visi:


(21)

"Terwujudnya masyarakat informasi Jawa Barat melalui penyelenggaran komunikasi dan Informatika yang efektif dan efisien".

1.2.2 Misi

Sama halnya dengan visi, maka setiap organisasi tersebut pastilah memiliki misi dalam usaha untuk mencapai tujuan organisasi tersebut. Berikut beberapa misi dari Dinas Komunikasi dan Informatika :

 Meningkatkan sarana dan prasarana serta profesionalisme sumber daya aparatur bidang komunikasi dan infomatika

 Mengoptimalkan pengelolaan pos dan telekomunikasi

 Mengoptimalkan pemanfaatan sarana komunikasi dan informasi pemerintah dan masyarakat serta melaksanakan diseminasi informasi  Mewujudkan layanan online dalam penyelenggaraan pemerintah

berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi

 Mewujudkan pengelolaan data menjadi satu data pembangunan untuk Jawa Barat.

1.2.3 Motto Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat


(22)

1.3 Sejarah Divisi Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi DISKOMINFO JABAR

Bidang Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi merupakan bagian dari DISKOMINFO yang meliputi kegiatan pengkajian bahan kebijakan teknis dan fasilitasi sarana komunikasi dimana di SKDI dipimpin oleh Kepala Bidang oleh Drs.H.Karso Samminurahmat,Msi. Secara garis besar SKDI merupakan sarana komunikasi di DISKOMINFO bedirinya pun hampir sama dengan berdirinya DISKOMINFO.

Berikut merupakan tugas Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi dalam Pasal 12 disebutkan bahwa:

1. Bidang Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis dan fasilitasi sarana komunikasi dan diseminasi informasi.

2. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1). Bidang Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi mempunyai fungsi:

a. Penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis sarana komunikasi dan diseminasi informasi.

b. Penyelenggaraan pengkajian bahan fasilitasi sarana komunikasi dan diseminasi informasi.

c. Penyelenggaran fasilitasi bidang sarana komunikasi dan diseminasi informasi.


(23)

a. Menyelenggarakan pengkajian program kerja Bidang Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi.

b. Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis sarana komunikasi dan diseminasi informasi.

c. Menyelenggrakan pengkajian bahan fasilitasi penyusunan pedoman dan supervisi sarana komunikasi dan diseminasi informasi.

d. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi komuniksi sosial. e. Menyelenggarkan pengkajian bahan fasilitasi komunikasi

pemerintah dan pemerintah daerah.

f. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi penyiaran dan kemitraan media.

g. Menyelenggarakan fasilitasi sarana komunikasi dan diseminasi informasi.

h. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan.

i. Menyelenggarakan koordinasi dengan Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah dalam pelaksanaan tugas di Kabupaten / Kota.

j. Menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi Bidang Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi.


(24)

l. Menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

4. Bidang Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi membawahkan: a. Seksi Komunikasi Sosial.

b. Seksi Komunikasi Pemerintah dan Pemerintahan daerah. c. Seksi Penyiaran dan Kemitraan Media.

1.4 Struktur Organisasi Dinas Komunikasi dan Informatika JABAR Struktur Organisasi Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinas Kominfo) terdiri dari seorang Kepala Dinas (Eselon II), seorang Sekretaris Dinas (Eselon III), 4 (empat) orang Kepala Bidang (Eselon III), dan 15 Kepala Seksi (Eselon IV). Menurut Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 21 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas DaerahProvinsi Jawa Barat, telah ditetapkan struktur organisasi Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat terdiri atas:


(25)

Tabel 1.1

Struktur Organisasi DISKOMINFO Provinsi Jawa Barat


(26)

Tabel 1.2

Struktur Organisasi Sarana Komunikasi dan Diseminasi Komunikasi

Sumber: Company Profile Organisasi Diskominfo, Juli 2012

1.5 Struktur Divisi Humas

Fungsi Humas di lingkungan Dinas Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO) , telah terlaksana sejak terbentuknya Dinas Komunikasi dan Informatika itu sendiri, berdasarkan ketentuan fungsi humas di selenggarakan oleh sekertaris ceki bagian umum dengan nama PPID ( pejabat pengelola informasi dan dokumentasi).

PPID tersebut berfungsi untuk melayani info publik menyediakan sarana dan prasarana serta menyampaikan informasi tentang aktifitas Dinas Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO).


(27)

1.6 Job Description

Bidang pengolahan data elektronik memiliki tugas pokok menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis dan fasilitas pengolahan data elektronik.

Rincian tugas Bidang Pengolahan Data Elektronik :

 menyelenggarakan pengkajian program kerja bidang Pengolahan Data Elektronik

 menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis pengolahan data elektronik

 menyelenggarakan pengkajian bahan dan fasilitasi kompilasi data  menyelenggarakan pengkajian bahan dan fasilitasi integrasi data

 menyelenggarakan pengkajian bahan dan fasilitasi penyajian data dan informasi

 menyelenggarakan fasilitasi pengolahan data elektronik

 menyelenggarakan koordinasi bahan penyelenggaraan bidang pengolahan data elektronik

 menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan

 menyelenggarakan koordinasi dengan badan koordinasi pemerintahan dan pembangunan wilayah dalam pelaksanaan tugas di Kabupaten/ Kota

 menyelenggrakan pelaporan dan evaluasi kegiatan bidang pengolahan data elektronik


(28)

 menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait

 Menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya Bidang Pengolahan Data Elektronik membawahi :

1. Seksi Kompilasi Data.

Seksi Kompilasi Data memiliki yugas pokok menyusun bahan kebijakan teknis dan fasilitas kompilasi data.

Rincian Tugas Seksi Kompilasi Data :

 melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Kompilasi Data  melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis kompilasi data

 melaksanakan pengolaan data melalui aplikasi perangkat lunak dan sistem informasi kompilasi

 melaksanakan koordinasi dan konsultansi pengolahan data / informasi elektronik

 melaksanakan kerjasama dan kemitraan pengelolaan data / informasi elektronik

 melaksanakan pemeliharaan, pengamanan dan pengendalian data dan informasi dengan perangkat daerah

 melaksanakan fasilitasi kompilasi data

 melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan


(29)

 melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait

 Menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya 2. Seksi Integrasi Data

Seksi Integrasi Data mempunyai tugas pokok melaksanakan menyusun bahan kebijakan teknis dan fasilitasi integrasi data.

Rincian Tugas Seksi Integrasi Data :

 melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Integrasi Data  melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis Integrasi Data

 melaksanakan koordinasi implementasi interoperabilitas e-Government skala provinsi

 melaksanakan pengelolaan data melalui aplikasi perangkat lunak dan sistem informasi

 melaksanakan menyusun bahan dan pengelolaan basis data terintegrasi  melaksanakan pengelolaan interoperabilitas Website

 melaksanakan pengelolaan data dengan media aplikasi strategis  melaksanakan pengelolaan Web Hosting dan Colocation Server  melaksanakan pengolahan nama Sub Domain go.id

 melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan

 melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan seksi integrasi data  melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait


(30)

 melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya 3. Seksi Penyajian Data dan Informasi

Seksi Penyajian Data dan Informasi mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi data dan informasi.

Rincian Tugas Seksi Penyajian Data dan Informasi :

 melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Penyajian Data dan Informasi

 melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis pengkajian dan informasi data

 melaksanakan penyajian layanan data dan informasi  melaksanakan koordinasi pengelolaan internet publik

 melaksanakan penyajian layanan data dan informasi melalui help desk  melaksanakan pengelolaan website www.jabarprov.go.id

 melaksanakan fasilitasi penyajian data dan informasi

 melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan

 melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan seksi penyajian data  melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait


(31)

1.7 Sarana dan Prasarana Dinas Komunikasi dan Informatika JABAR 1.7.1 Sarana

Sarana merupakan hal yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan yang akan dilakukan oleh sebuah organisasi, intansi, maupun perusahaan. Berikut daftar sarana yang tersedia pada Dinas Komunikasi dan Informatika.

Tabel 1.3

Jenis dan Jumlah Sarana

No Jenis Sarana Jumlah Sarana

1 Meja Biro 120 Unit

2 Lemari Kayu 60 Unit

3 Meja Rapat 8 Set

4 Rak Kayu 96 Unit

5 Sofa 21 Set

6 Kursi Tamu 10 Set

7 Meja Baca 3 Unit

8 Bufet 2 Unit

9 Rak Surat 1 Unit

10 Lemari Buku 12 Unit

11 AC 25 Unit


(32)

13 Pompa Air 6 Unit

14 Penangkal Petir 6 Unit

15 Brankas 11 Unit

16 Mesin Tik Manual 23 Unit

17 Komputer 43 Unit

18 Kursi Kerja 350 Unit

19 Kursi Rapat 48 Unit

20 Mobil Community Acces point 1 Unit

21 Mobil Mawar 1 Unit

22 Mobil Monitoring Frekuensi Radio 1 Unit

Sumber : Arsip DISKOMINFO JABAR, Juli 2012

1.7.2 Prasarana

Prasarana adalah hal yang paling pertama yang harus kita pikirkan dalam membangun sebuah organisasi. Dalam hal ini Dinas Komunikasi dan Informatika memiliki gedung yang terletak di Jalan Taman Sari No.55, Bandung.

1.8 Lokasi dan Waktu PKL 1.8.1 Lokasi

Lokasi untuk melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO) yang terletak


(33)

di Jalan Taman Sari No. 55, Telepon (022)2502898, Fax (022)2511505, Web

www.diskominfo.jabarprov.go.idBANDUNG – 40132.

1.8.2 Waktu

Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini berlangsung mulai dari tanggal 09 Juli s/d 31 Juli 2012, dengan waktu 5 hari kerja yaitu hari Senin sampai hari Jum’at dimana jam kerja di tetapkan mulai dari pukul 08.00 sampai dengan selesai, sedangkan bulan ramadhan pukul 09.00 sampai dengan selesai.


(34)

22

2.1 Aktivitas Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

Pada saat melaksanakan kerja praktek di Dinas Komunikasi dan Informasi. Penulis ditempatkan di bagian Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informatika (SKDI) DISKOMINFO Jawa Barat tepatnya di bidang pengkajian bahan kebijakan teknis dan fasilitasi sarana komunikasi. Pada awal pertemuan dengan pembimbing kerja praktek di Dinas Komunikasi dan Informatika penulis di jelaskan apa saja yang harus di taati dan dikerjakan selama mengikuti kerja praktek. Pada bagian sarana komunikasi DISKOMINFO Jawa Barat tepatnya di bidang pengkajian bahan kebijakan teknis dan fasilitasi sarana komunikasi memiliki aturan-aturan yang harus dilaksanakan pada saat kerja praktek.

Adapun daftar kegiatan yang dilakukan penulis setiap hari kerja selama melaksanakan PKL di DISKOMINFO Provinsi Jawa barat adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1

Jadwal Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

No Hari / Tanggal Aktivitas

Keterangan Rutin Insidensial

1 Senin, 9 Juli 2012

 Apel Pagi

 Pengenalan Diskominfo, Sejarah Diskominfo Jabar


(35)

2 Selasa, 10 Juli 2012

 Pengenalan Diskominfo, Visi dan Misi Diskominfo Jabar

3 Rabu, 11 Juli 2012

 Pengenala Diskominfo, Divisi dan Bagian-bagian Diskominfo

4 Kamis, 12 Juli 2012

 Monitoring Kegiatan Diskominfo - Aktifitas Pegawai

Diskominfo

5 Jumat, 13 Juli 2012

 Briefing untuk Aktifitas Senin – 16 Juli 2012 (aktifitas untuk praktek)

6 Senin, 16 Juli 2012

 Apel Pagi

 Pembagian Kelompok Kerja

7 Selasa, 17 Juli 2012

 Pengenalan Tentang Divisi SKDI (kegiatan, fungsi, dan sarana media)

8 Rabu, 18 Juli 2012

 Diskusi Perkelompok dan Pembagian Job Desk

9 Kamis, 19 Juli 2012

 Monitoring Kegiatan Diskominfo  Survei Penelitian, dan Mengkaji

Tugas dari Pembimbing

10 Jumat, 20 Juli 2012

 Mengerjakan Tugas, Survei Penelitian (tentang leaflet “Human Traficking” Diskominfo)

11 Senin, 23 Juli 2012

 Apel Pagi

 Melanjutkan Tugas Penelitian

 12 Selasa, 24 Juli

2012

 Mengumpulkan Hasil Survei Penelitian

13 Rabu, 25 Juli 2012

 Menganalisa Hasil Survei Penelitian


(36)

14 Kamis, 26 Juli 2012

 Monitoring dan Browsing - Aktifitas Divisi SKDI

15 Jumat, 27 Juli 2012

 Monitoring dan Browsing - Penyebaran Informasi Divisi

SKDI

16 Senin, 30 Juli 2012

 Pencarian Berita Mengenai Diskominfo Maelalui Media Cetak

17 Selasa, 31 Juli 2012

 Monitoring dan Browsing

- Penyebaran Leaflet, Spanduk, dan Baligo

Sumber : Penulis, Juli 2012

2.2 Deskripsi Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

2.2.1 Kegiatan Praktek Kerja Lapangan Secara Rutin

Adapun kegiatan praktek kerja lapangan secara rutin di Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO) Jawa Barat sebagai berikut :

1. Monitoring Kegiatan DISKOMINFO Jawa Barat

Dalam analisis ini penulis akan menjelaskan salah satu kegiatan rutin yang dilakukan oleh penulis selama proses praktek kerja lapangan yaitu memonitoring kegiatan DISKOMINFO khususnya pada divisi Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi (SKDI) dalam menjalankan fungsinya sebagai Divisi Komunikasi.

Monitoring adalah pemantauan yang dapat dijelaskan sebagai kesadaran (awareness) tentang apa yang ingin diketahui, Monitoring juga


(37)

suatu proses rutin pengumpulan data dan pengukuran kemajuan atas ke-objektifitasan program. Kegiatan rutin monitoring ini dilakukan penulis berdasarkan 2 kegiatan yang berbeda seperti :

 Monitoring Secara Langsung

Penulis dalam kegiatan praktek kerja lapangan rutin ini, memonitoring kegiatan DISKOMINFO maupun divisi SKDI mulai dari perencanaan mengenai program kerja dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat hingga turun kelapangan dalam melaksanakan program-program tersebut. Dinas Komunikasi dan Informatika melalui Divisi Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi (SKDI) memiliki program-program khusus dalam menyampaikan informasi menganai kebijakan Pemerintah Daerah maupun dalam menanggapi issue-issue yang berkembang di masyarakat.

Divisi SKDI menggunakan berbagai media dalam menunjang penyampaian pesan atau informasi seperti media cetak yang meliputi : - Brosur, pamphlet, maupun Leaflet yang sering dijumpai di acara

pameran yang diadakan oleh pihak pemerintah daerah maupun di even-even non formil lainnya, ada pula

- Spanduk, Baligo atau Reklame yang sering kita lihat di persimpangan jalan atau dijalan-jalan protokol lainnya, spanduk, baligo, atau reklame ini media cetak yang lumayan efektif dalam penyampaian informasi karena tersebar luas hingga ke pelosok


(38)

desa, dan spanduk atau reklame dapat diakses dalam jangka waktu yang panjang.

Selain media cetak, penulis memonitoring kegiatan SKDI dalam menyampaikan informasi melalui media elektronik seperti Megatron. Dengan megatron pesan atau informasi disampaikan secara audio visual sehingga para pengguna jalan dapat mengakses informasi lebih jelas ketimbang media sebelumnya.

Penulis mengamati reaksi atau tanggapan dari masyarakat mengenai informasi yang diberikan sehingga penulis dapat menyimpulkan bahwa media mana yang lebih efisien sebagai kendaraan Divisi SKDI dalam menyampaikan informasi.

 Monitoring Melalui Web DISKOMINFO

Penulis memonitoring melalui konten yang ada pada web DISKOMINFO, melihat dan mengkaji apa saja informasi yang ditujukan kepada masyarakat, apakah informasi yang dimuat tepat sasaran, apakah isi pesan sudah mewakili fenomena sosial yang beredar dimasyarakat.

Dengan begitu penulis dapat mengetahui dan memberikan saran mengenai kegiatan pensosialisasian yang dilakukan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika melalui Divisi SKDI dalam penyampaian kebijakan pemerintah daerah maupun memberikan infomasi yang dimuat


(39)

oleh DISKOMINFO sendiri dalam menanggapi issue-issue yang sedang berkembang di masyarakat.

2. Browsing Mengenai Informasi DISKOMINFO Jawa Barat Browsing adalah Berselancar untuk menjelajahi informasi yang ada di internet. Berselancar ini bisa dilakukan dengan sebuah program yang disebut browser, software untuk berselancar. Browsing dapat juga diartikan seni pencarian informasi melalui system operasi yang berbasis hypertext, misalnya membaca berita, mencari istilah dll. Browsing di internet mungkin sudah menjadi makanan pokok untuk era modern seperi sekarang ini, dari pelajar mahasiswa maupun para pekerja ataupun karyawan, pasti pernah browsing melalui media internet.

Dalam kegiatan ini penulis mencari data mengenai DISKOMINFO melalui Internet mengenai info seputar Jabar ataupun dengan mengakses web DISKOMINFO itu sendiri. Penulis meringkas Informasi yang bersangkutan dengan DISKOMINFO, baik itu tentang pesan/informasi yang dimuat oleh instansi maupun mengenai berita yang masyarakat atau DISKOMINFO.

2.2.2 Kegiatan Praktek Kerja Lapangan Secara Insidensial

Adapun kegiatan praktek kerja lapangan secara rutin di Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO) Jawa Barat sebagai berikut :


(40)

1. Membuat Penelitian tentang Leaflet “Human Trafiking” Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat

Masyarakat dewasa ini mulai berkembang kearah masyarakat informasi. Dimana keberadaan sebuah informasi dianggap sangat penting. Sehingga setiap orang berlomba-lomba untuk mendapatkan informasi terbaru di bidang apapun secepat mungkin. Beragam cara penyampaian informasi dilakukan berbagai pihak, untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi tersebut. Begitu pula dengan yang dilakukan oleh dinas komunikasi dan informatika dalam penyebaran informasi. Dinas komunikasi dan informatika atau DISKOMINFO memiliki beberapa media untuk menyebarkan informasi kepada khalayaknya. Salah satu bentuk media tersebut adalah leaflet.

Perusahaan, Organisasi, atau Instansi pemerintah dalam menyampaikan informasi tentang perusahaan tersebut baik internal maupun eksternal melalui media massa. Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan-pesan dari sumber kepada khalayak (menerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, TV (Cangara, 2002).

Media massa adalah faktor lingkungan yang mengubah perilaku khalayak melalui proses pelaziman klasik, pelaziman operan atau proses imitasi (belajar sosial). Dua fungsi dari media massa adalah media massa


(41)

memenuhi kebutuhan akan fantasi dan informasi (Rakhmat, 2001). tersebut berupa :

1. Media Massa Cetak (Printed Media). Media massa yang dicetak dalam lembaran kertas. Dari segi formatnya dan ukuran kertas, media massa cetak secara rinci meliputi (a) koran atau suratkabar (ukuran kertas broadsheet atau 1/2 plano), (b) tabloid (1/2 broadsheet), (c) majalah (1/2 tabloid atau kertas ukuran folio/kwarto), (d) buku (1/2 majalah), (e) newsletter (folio/kwarto, jumlah halaman lazimnya 4-8), dan (f) buletin (1/2 majalah, jumlah halaman lazimnya 4-8). Isi media massa umumnya terbagi tiga bagian atau tiga jenis tulisan: berita, opini, dan feature.

2. Media Massa Elektronik (Electronic Media). Jenis media massa yang isinya disebarluaskan melalui suara atau gambar dan suara dengan menggunakan teknologi elektro, seperti radio, televisi, dan film.

3. Media Online (Online Media, Cybermedia), yakni media massa yang dapat kita temukan di internet (situs web).

Leaflet adalah lembaran kertas berukuran kecil mengandung pesan tercetak untuk disebarkan kepada umum sebagai informasi mengenai suatu hal atau peristiwa. (Sumber : Kamus Komunikasi,Drs. Onong Uchjana Effendy, MA). Sebuah leaflet adalah produk dokumentasi dan komunikasi yang menyediakan pengenalan dan gambaran mengenai sebuah organisasi atau kegiatan. Leaflet Bisa digunakan untuk mempromosikan LSM/


(42)

organisasi berbasis masyarakat dengan kegiatannya, mempublikasikan layanan atau kegiatan, dan berkomunikasi dengan pesan.

Pesan yang spesifik Berisi laporan singkat dan informasi yang jelas untuk menyediakan gambaran yang jelas dan sederhana ketimbang deskripsi yang mendetail. Bisa ditujukan kepada khalayak luas (seperti masyarakat umum) atau komunitas khusus (seperti donor). Biasanya tidak lebih dari dua halaman kertas A4.

Leaflet merupakan jenis pamflet atau brosur yang paling populer. Biasanya terdiri dari satu lembar saja dengan cetakan dua muka. Namun yang khas dari leaflet adalah adanya lipatan yang membentuk beberapa bagian leaflet seolah-olah merupakan panel atau halaman tersendiri.

Kualitas cetakan leaflet biasanya bagus, dibuat dengan desain yang menarik, dan berisi informasi yang lengkap baik berupa gambar maupun tulisan. Karena bentuknya lipatan, pembuatan leaflet biasanya memperhatikan sisi psikologi orang membuka leaflet, sehingga desainnya pun dibuat untuk memudahkan orang menerima informasi yang ada pada leaflet tanpa terlalu banyak membolak-balik leaflet.

Dibanding dengan media promosi lain (booklet, katalog, flyer), leaflet sangat sering dijumpai karena bisa digunakan untuk bermacam hal misalnya mengenalkan produk, sebagai katalog mini atau booklet mini, profil perusahaan, dan lain sebagainya.


(43)

Leaflet dapat diberikan atau disebarkan pada saat pertemuan-pertemuan dilakukan seperti pertemuan-pertemuan FGD, pertemuan-pertemuan Posyandu, kunjungan rumah, dan lain-lain. Leaflet dapat dibuat sendiri dengan perbanyakan sederhana seperti di photo copy.

Leaflet digunakan sebagai salah satu media informasi Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat (DISKOMINFO) . DISKOMINFO membuat beberapa leaflet dengan format dan isi yang berbeda. Namun pada intinya , leaflet yang di buat oleh DISKOMINFO mengandung unsur edukasi untuk masyarakat dan publik.

Leaflet DISKOMINFO berperan juga dalam memberikan wawasan. Manfaatnya adalah mahasiswa menjadi tahu bagaimana kegiatan pemerintahan yang sebenarnya dan DISKOMINFO lah yang menjadi salah satu contoh kegiatan pemerintah. Sehingga dengan adanya leaflet tersebut masyarakat menjadi memiliki paradigma yang memiliki arus positif dari sebelumnya yang mungkin terkesan memiliki banyak unsur negatif tetang pemerintah.

Salah satu leaflet yang menarik adalah leflet tentang Human Trafiking dimana leaftlet tersebut sangat bermanfaat bagi khalayak yang awam tentang perdagangan manusia. Leaflet yang berwarna kunig dan desain yang menarik ini memberian penjeasan tentang bagaimana suatu human trafiking dapat terjadi.


(44)

Gambar 2.1

Leaflet “Human Trafiking” DISKOMINFO JABAR

Sumber : Arsip Dinas Komunikasi dan Informatika, Juli 2012

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis perlu melakukan sebuah penelitian mengenai manfaat leaflet dalam penyebaran informasi. Dan berdasarkan uraian diatas maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut , “Bagaimana, Manfaat Leaflet Diskominfo Provinsi Jawa Barat “ Waspadai Trafiking Perdagangan Perempuan Dan Anak “ Dalam Penyebaran Informasi Di Kalangan Masyarakat Kota Bandung ?”.

Seperti yang telah kita ketahui bersama, bahwa leaflet merupakan sebuah media publikasi yang dimiliki oleh sebuah perusahaan atau instansi untuk menyebarluaskan informasi kepada khalayaknya. Dalam konteks komunikasi organisasi, maka hal ini dapat dikategorikan kedalam komunikasi organisasi eksternal Menurut Pusat Penelitian dan


(45)

Pengembangan Sumber Daya Air, dalam buku Laporan Kolokium 2010, mendefinisikan leaflet adalah:

“ Informasi ringkas tetapi jelas tentang kegiatan atau hasil litbang dalambentuk teknologi tepat guna. Hal ini sesuai dengan karakter leaflet yangberupa tulisan ringkas yang disajikan dengan ilustrasi gambar yangmewakili informasi yang terdapat dalam leaflet tersebut “ (Kolokium 2010: 2 ).

Trafiking adalah proses pemindahan, perekrutan, penahanan, penyakapan, dengan cara penipuan, jeratan hukum, pemaksaan, penculikab, pembujukan, iming-iming, ancaman kekerasan, suap/ sogok, pemakaian kerentanan, penyalahgunaan kekuasaan, pemalsuan identitas, merasa mempunyai tanggungan (hutang budi).

Trafiking merupakan tindakan yang bertentangan dengan harkat dan martabat manusia serta merupakan pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) berat yang mengakibatkan penderitaan fisik dan mental para korban, mengganggu tumbuh kembang anak,tertular penyakit menular seksual dan menghilangkan masa depan.

Beberapa penyebab trafiking, misalnya :

 Kondisi ekonomi gobal yang berdampak pada krisis-krisis yng lain sehingga menadi multi dimensionl,

 Keterbatasan dalam pendidikan dan keterampilan penipuan  Kemiskinan sosial

 Keinginan untuk hidup layak


(46)

Hukuman bagi pelaku tertera pada UU No.21/2007 Pasal 2, 17 ayat 2, dan Pasal 6. Perdagangan orang telah meluas dalam bentuk jaringan kejahatan yang terorganisasi dan tidak terorganisasi, baik yang bersifat antar negara maupun dalam negeri, sehingga menjadi ancaman terhadap masyarakat, bangsa dan negara, serta terhadap norma-norma kehidupan yang dilandasi penghormatan terhadap hak asasi manusia.

2. Menganalisa Hasil Survey Penelitian tentang Leaflet “Human Trafiking” Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat Setelah membuat sebuah penelitian, selanjutnya Penulis melakukan menganalisa hasil dari observasi tersebut dengan mempresentasikannya. Persentasi adalah menyajikan, mengetengahkan, mengemukakan ide, gagasan, sudut pandang, atau kebijaksanaan yang bersifat pribadi atau atas nama lembaga/perusahaan.

Sebagai seorang humas, tentu saja setiap hari penulis tidak akan pernah lepas dari sebuah komunikasi. Baik komunikasi dalam bentuk perbincangan santai, rapat, persentasi dan banyak lagi bentuk komunikasi lainnya. Sehingga kemampuan berbicara dan menganalisa data sangatlah dibutuhkan oleh seorang humas.

Salah satu hal yang akan sering ditemui seorang humas, adalah berbicara di depan publik dalam berbagai bentuk, baik membawakan sebuah acara, berpidato, menyampaikan sebuah laporan maupun mempresentasikan sesuatu.


(47)

Diantara beberapa hal tersebut diatas yang merupakan kegiatan yang sering dilakukan oleh seorang humas, menganalisa hasil observasi penelitian atau mempresentasikannya. Hal ini merupakan kegiatan yang paling sering ditemui oleh seorang humas. Baik mempresentasikan produk, presentasi proposal, dan bentuk-bentuk presentasi lainnya.

Dalam melakukan sebuah presentasi, kemampuan berbicara sangatlah dibutuhkan. Karena kekuatan utama dari sebuah presentasi adalah bagaimana kita menyampaikan pesan yang ingin kita sampaikan. Setelah kemampuan bicara yang baik, barulah faktor-faktor lain, seperti penampilan, teknologi yang digunakan, dll, turut membantu keberhasilan sebuah presentasi.

Mengacu pada kemampuan berbicara, maka Bayu Krisna (2008), dalam bukunya Mendulang Rupiah Lewat Kemampuan Berbicara, mengatakan bahwa terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi seseorang pada saat berbicara di depan publik, yaitu :

A. Power of Voice

Yaitu kekuatan volume suara seorang pembicara public suaranya harus dapat didengar dengar secara jelas oleh audiencenya yang posisinya berjarak dengannya. Untuk itu diperlukan keterampilan vocal yang memadai, seperti intonasi, artikulasi dan dinamisasi.


(48)

B. Expression

Yaitu ekspresi suara yang bisa dirasakan oleh orang-orang yang mendengarnya. Para motivator biasanya memunculkan ekspresi penuh semangat dengan pilihan kata-kata yang menunjang. C. Body Language

Yaitu bahasa tubuh yang mampu mendukung kalimat dan suara yang dilontarkan menjadi lebih hidup.

D. Mind Management

Yaitu kemampuan mengelola pemikiran pada saat berbicara. Pikiran adalah kekuatan utama yang menggerakan perasaan dan perkataan seseorang saat berbicara di depan publik (what you think is what you feel,is what you talk). Jadi, kualitas akhir seorang pembicara public sangat dipengaruhi oleh kualitas pikirannya saat sedang berbicara.

Selain faktor-faktor diatas, Bayu Krisna juga menyampaikan hal lainnya, seperti pentingnya sebuah originalitas serta imajinasi dalam berbicara serta kecerdasaan dalam mendengarkan. Menindak lanjuti mengenai kecerdasan dalam mendengarkan Larry King dalam bukunya Seni Berbicara mengatakan bahawa “ saya tidak belajar apapun saat berbicara “.

Lebih jauh lagi berbicara mengenai berbicara di depan publik, maka Shanty Setyaningrum menjelaskan bahwa dalam melakukan public speaking kita harus memperhatikan 3 V, yaitu Visual, Verbal dan Vokal.


(49)

Ketiga hal ini akan banyak membantu pada saat kita melakukan public speaking.

Saat melaksanakan praktek kerja lapangan di Dinas Komunikasi dan Informatika, setelah penulis diberi tugas, selanjutnya penulis juga harus menganalisa hasil observasi penelitiannya atau mempresentasikan tugas tersebut.

3. Pencarian Berita Melalui Media Cetak

Penulis mencari berita yang berhubungan dengan Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat dengan cara membaca dan menganalisis berita yang ada di setiap surat kabar yang mana telah disediakan. Penulis harus mengumpulkan berita dan menyeleksi berita mengenai DISKOMINFO JABAR dan juga pengaduan-pengaduan dari publik kepada DISKOMINFO JABAR yang mana dimuat dalam surat kabar harian, mingguan, majalah bulanan, dan juga tabloid. Contoh surat kabar harian seperti : Pikiran Rakyat, Kompas, Tribun Jabar, Seputar Indonesia, Radar Bandung, dan Galamedia.

Setelah menyeleksi dan menganalisis berita terhadap seluruh surat kabar harian yang telah terdaftar di Dinas Komunikasi dan Informatika dengan penyortiran terhadap berita khusus mengenai DISKOMINFO itu sendiri dan juga pengaduan dari publik, langkah selanjutnya adalah menggunting berita dan pengaduan publik tersebut.


(50)

2.3 Analisa Deskripsi Kegiatan Humas

Dalam sebuah perusahaan, organisasi, atau instansi tentu terdapat bagian Humas/Public Relation yang bertugas untuk menjaga, mengembangkan citra positif, dan memberikan penerangan terhadap publiknya. Walaupun, tidak semua perusahaan, organisasi, atau instansi memiliki bagian humas yang sudah melembaga secara jelas (State Of Being),maka biasanya kegiatan atau urusan ke-humasan ini diperankan oleh sebuah divisi tersendiri yang berada di bawah divisi lain. Namun, pekerjaan seorang humas dalam merencanakan, mengevaluasi, memberikan informasi, dll, dapat dirasakan di seluruh perusahaan organisasi, maupun instansi pemerintahan.

Pada bagian ini penulis akan menjelaskan tentang humas yang ada di Dinas Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO) Jawa Barat yang diperankan oleh bagian Divisi Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi (SKDI) dengan pembelajaran yang telah didapat oleh penulis selama melakukan study di Universitas Komputer Indonesia.

Batasan pengertian humas/public relations, menurut para ahli sampai saat ini belum ada satu kesepakatan secara tegas, ini disebabkan karena pertama, banyaknya definisi humas yang telah dirumuskan oleh baik para pakar atau ahli, maupun profesional humas yang satu sama lain saling berbeda pendapat tentang humas. Kedua, terjadinya perbedaan batasan pengertian tentang humas diakibatkan karena adanya latar belakang yang berbeda, misalnya definisi yang dilontarkan oleh kalangan akademisi akan lain dengan apa yang diungkapkan oleh


(51)

kalangan praktisi humas. Ketiga, sesuatu yang menunjukkan baik secara teoritis maupun praktisi bahwa kegiatan ke-humasan itu bersifat dinamis dan fleksibel terhadap perkembangan dinamika masyarakat serta mengikuti kemajuan zaman.

Mungkin tidak ada bidang ilmu lain yang sulit didefinisikan seperti humas/public relations. Semua orang percaya bahwa definisi dari humas/public relations bisa saja berbeda-beda arti bagi masing-masing pihak.Ada yang melihatnya dari segi komunikasi, publikasi, manajemen, pemasaran atau periklanan, begitu kompleksnya.

Menurut John E. Maiston definisi umum dari humas/public relations adalah:

Public Relations is planned, persuasive communications designed to influence significant public.” ( Kasali, 2000:6).

Lebih lanjut Rex F. Harlow dalam sebuah bukunya yang berjudul “A Model for Public Relations Education for Profesional Practice” memberikan definisi Public Relationssebagai berikut : “Humas adalah fungsi manajemen yang khas dan mendukung pembinaan, pemeliharaan jalur bersama antara organisasi atau instansi dengan publiknya, yang menyangkut aktivitas komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerjasama serta melibatkan manajemen dalam persoalan/permasalahan, yang membantu manajemen mampu menanggapi opini publik, selain mendukung manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif, Humas bertindak sebagai sistem peringatan dini dalam mengantisipasi kecenderungan menggunakan penelitian serta teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama.”(Ruslan, 1998:17).


(52)

Definisi-definisi diatas kiranya memberi gambaran yang lebih jelas tentang konsep Humas. Humas atau Hubungan Masyarakat dapat diartikan melalui berbagai cara. Tetapi Humas tetap suatu seni, suatu teknik yang memerlukan keahlian khusus.

Humas/PR dibentuk atau digiatkan untuk menunjang organisasi/instansi yang berupaya untuk mencapai tujuannya, sehingga tujuan sentral humas yang akan dicapai adalah tujuan organisasi. Tujuan Humas/Public Relation secara umum adalah untuk menciptakan, memelihara, dan meningkatkan citra yang baik dari organisasi atau instansi kepada publik yang disesuaikan dengan kondisi-kondisi dari pada publik yang bersangkutan, dan memperbaikinya jika citra itu menurun/rusak.

Pekerjaan seorang humas adalah tugas-tugas yang dilakukan oleh seorang humas dalam mempromosikan pengertian dan pengetahuan akan seluruh fakta- fakta tentang runtutan situasi atau sebuah situasi dengan sedemikian rupa sehingga mendapatkan simpati akan kejadian tersebut seperti yang dilakukan oleh Penulis selama melakukan PKL.

Pada umumnya kesan yang jelek datang dari ketidak-pedulian, prasangka buruk, sikap melawan, dan apatis. Seorang petugas humas harus mampu untuk mengubah hal-hal ini menjadi pengetahuan dan pengertian, penerimaan dan ketertarikan.

Bagian penting dari pekerjaan petugas Humas dalam suatu organisasi adalah :  Membuat kesan (image)


(53)

 Menciptakan ketertarikan  Penerimaan

 Simpati

Dengan demikian tujuan humas secara umum/universal yang pada prinsipnya menekankan tujuan pada aspek citra/image. Citra merupakan salah satu tujuan penting bagi sebuah perusahaan, karena dengan memiliki citra yang baik, sebuah perusahaan akan dinilai bonafid. Hal ini memberikan pengaruh pada tingkat kepercayaan publik-publikya.

Proses Humas sangat tergantung dari input informasi, karena bidang ke-humasan adalah suatu studi yang menyangkut sikap manusia yang membutuhkan ketajaman dan kepekaan analisis, serta data yang dapat mengubah sikap manusia atau kelompok manusia secara efektif. Proses humas selalu dimulai dan diakhiri dengan penelitian. Berdasarkan prosesnya, ada empat langkah yang biasa dilakukan dalam proses ke-Humasan (Public Relations) sebagai berikut:

1. Definisikan Permasalahan

Dalam tahap ini seorang humas perlu melibatkan diri dalam penelitian dan pengumpulan fakta. Selain itu humas juga perlu memantau dan membaca terus pengertian, opini, sikap, dan perilaku mereka yang berkepentingan dan terpengaruh oleh sikap dan tindakan perusahaan, organisasi, atau instansi. Tahap ini merupakan penerapan atau fungsi intelijen perusahaan. Langkah ini dilakukan oleh seorang humas setiap saat secara kontinu bukan hanya pada saat krisi terjadi.


(54)

Pada tahap ini seorang humas sudah menemukan penyebab timbulnya permasalahan dan sudah siap dengan langkah-langkah pemecahan atau pencegahan. Langkah-langkah ini dirumuskan dalam bentuk rencana dan program, termasuk anggarannya. Pada tahap ini penting bagi humas mendapatkan dukungan penuh dari pimpinan puncak perusahaan karena besar kemungkinan langkah yang diambil akan sangat strategis dan melibatkan keikutsertaan banyak bagian.

3. Aksi dan Komunikai

Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan/kegiatan sesuai dengan fakta dan data yang telah dirumuskan dalam bentuk perencanaan.Pada tahap ini, aksi dan komunikasi harus dikaitkan dengan objective dan goals yang spesifik.

4. Evaluasi Program

Proses ke-Humasan selalu dimulai dari mengumpulkan fakta dan diakhiri pula dengan pengumpulan fakta.Untuk mengetahui prosesnya sudah selesai atau belum, seorang humas perlu melakukan evaluasi atas langkah-langkah yang telah diambil. Maka, tahap ini akan melibatkan pengukuran atas hasil tindakan di masa lalu. Penyesuaian dapat dibuat dalam program yang sama, atau setelah suatu masa berakhir.

Keempat langkah diatas merupakan tahap-tahap yang penting bagi kesuksesan seorang humas, sehingga dalam menjalankan keempat tahapan itu harus lengkap, tidak boleh ada yang terlewat.


(55)

Fungsi merupakan kegiatan operasional dari suatu benda atau lembaga. Mengenai istilah fungsi ini, Ralph Curier dan Allan C. Filley dalam bukunya “Principle of Management” dikutip oleh Onong Uchjana Effendy (1993:24) menyatakan bahwa “istilah fungsi menunjukkan suatu tahap yang jelas yang dapat dibedakan bahkan dari tahap pekerjaan lain”.

Dalam kaitannya denga ke-humasan, maka humas dalam suatu organisasi dapat dikatakan berfungsi apabila menunjukkan kegiatan yang jelas yang dapat dibedakan dengan kegiatan yang lainnya.

Fungsi utama hujmas adalah menumbuhkan dan mengembangkan hubungan antara lembaga/organisasi dengan publiknya, intern maupun ekstern dalam rangka menanamkan pengertian, menumbuhkan, motivasi dan partisipasi publik dalam upaya menciptakan iklim pendapat (opini publik) yang menguntungkan lembaga/organisasi.

Adapun fungsi dasar dari humas, meliputi : 1. Memberikan penerangan kepada publik.

2. Melakukan persuasi kepada publik untuk mengubah sikap dan tingkah laku publik.

3. Upaya untuk membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik, baik publik ekstern maupun intern.

4. Melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi demi kepentingan umum.


(56)

Tujuh puluh persen dari kegiatan seorang humas yang juga dilakukan oleh penulis selama PKL berhubungan dengan tulis menulis selain tugas-tugas lainnya. Diantaranya adalah :

1. Merancang pesan tematik agar pesan yang disampaikan oleh organisasi memiliki keseragaman/ keterkaitan pesan.

2. Melakukan segmentasi media, dimana seorang humas harus mampu memformulasikan keseimbangan saling dukung antara media cetak dan elektronik.

3. Komunikasi interaktif. Contoh komunikasi interaktif yang dilakukan penulis adalah rubrik konsultasi atau jasa layanan konsumen melalui telpon.

4. Menjaga reputasi perusahaan dan citra produk melalui pemanfaatan kekuatan pesan dan atau kombinasinya.

5. Melakukan iklan layanan masyarakat.

Produk-produk tertulis humas yang dilakukan oleh penulis diantaranya adalah :

1. Siaran pers yaitu informasi yang mengandung nilai berita dan disampaikan oleh publik melalui media massa.

2. Latar belakang (Backgrounder). 3. Media internal.

4. Laporan tahunan. 5. Advetorial. 6. Profil perusahaan.


(57)

7. Lembaran berita (Newsletter). 8. Prospektus.

9. Penulisan komentar pembaca. 10. Penulisah naskah pidato. 11. Iklan layanan masyarakat

Pekerjaan humas sangat erat kaitannya dengan pers. Apalagi humas perusahaan. Humas perusahaan harus bisa mencari penyebab terjadi kesalah pahaman dengan media massa. Media massa yang hanya asal mencari berita biasanya akan menuliskan apapun yang ia ketahui secara sepihak tentang hal yang terjadi pada suatu perusahaan. Memang itu melanggar kode etik jurnalistik, namun biasanya untuk mendapatkan uang, wartawan menulis berita yang seharusnya tidak di tulis. Peran humas disini sangat penting, karena dengan adanya humas kita bisa mengklarifikasi berita yang dianggap salah.

Humas perusahaan harus bisa secerdik mungkin dalam menyusun strategi untuk meningkatkan citra dan reputasi perusahaan, apalagi di zaman yang semakin banyak persaingan ini. Dunia humas saat ini sudah memasuki era yang disebut era kompetisi, di mana pembentukan, pemeliharan dan peningkatan citra (termasuk reputasi) menjadi sangat krusial (penting).

Dengan banyaknya perusahaan, maka persaingan makin ketat. Peran humas, bukan hanya menyebarkan informasi kepada khalayak agar mendapatkan opini dan penangkapan kesan mereka terhadap perusahaan. Humas juga harus bisa


(58)

membangun kepercayaan khalayak tentang perusahaan. Maka dari itu pekerjaan humas tidak terlepas dari two way communication(Komunikasi dua arah).

Humas perusahaan adalah tulang punggung perusahaan, jika perusahaan itu ingin mendapatkan reputasi yang baik di mata masyarakat, maka perusahaan itu harus mempunyai humas yang bisa meningkatkan citra perusahaan tersebut, karena perusahaan akan mempunyai citra yang baik, jika humasnya pun baik.


(59)

47

3.1 Kesimpulan

Merujuk pada kegiatan yang telah penulis lakukan selama menjalankan praktek kerja lapangan (PKL) di Dinas Komunikasi dan informatika, maka Kesimpulan yang dapat diambil oleh penulis adalah sebagai berikut :

1. Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat, merupakan sebuah instansi pemerintahan yang bergerak dibidang pengolahan data komunikasi dan informasi mengenai Provinsi Jawa Barat.

2. Dinas Komunikasi dan Informatika sudah cukup baik menjalankan fungsinya dalam memberikan penerangan informasi mengenai issue-issue yang berkembang di masyarakat yang dimuat melalui media cetak (leaflet, spanduk, baligo, dll) dan elektronik (megatron, wbsite, dll) sehingga masyarakat lebih kritis dalm menanggapi setiap issue. 3. Proses pembuatan serta Ilustrasi dan komposisi yang terdapat di dalam

leaflet yang dimiliki oleh Dinas Komunikasi dan Informatika yang dikerjakan sesuai dengan pedoman pembuatan bahan publikasi yang melewati serangkaian kegiatan yang sistematis sebelum sampai ketangan pembacanya, sehingga pembaca dapat memahami dengan mudah informasi yang disampaikan.


(60)

3.2 Saran

3.2.1 Saran Bagi Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat Setelah mengutarakan kesimpulan seperti yang tersebut di atas, maka penulis akan menyampaikan beberapa saran kepada instansi tempat penulis melaksanakan penelitian, yaitu Diskominfo, sebagai berikut :

1. Sebagai salah satu instansi pemerintahan yang bergerak di bidang komunikasi dan infomasi, penulis berharap agar Dinas Komunikasi dan Informatika terus konsisten dalam mewujudkan West Java Cyber Province Membangun Masyarakat Informasi. 2. Sebagai salah satu instansi pemerintahan yang dijadikan rujukan

bagi masyarakat dalam mencari informasi terkait informasi seputar Jawa Barat. Misalnya, menempatkan leaflet di beberapa tempat yang strategis, seperti meletakkannya di sebuah rak kecil di loby kantor. Kemudian memiliki konsep dalam penerimaan kunjungan dirasakan tepat sebagai salah satu bentuk fasilitas serta bentuk upaya pembentukan citra sebagai instansi pemerintahan.

3. Distribusi leaflet, spanduk, baligo dan media informasi yang lain seharusnya lebih fokus ke daerah atau kelompok yang sering menjadi korban. Serta desainnya pun dibuat lebih menarik lagi agar minat masyarakat untuk membaca lebih tinggi.

4. Pendukung untuk kerja Humas Dinas Komunikasi dan Informatika seperti penambahan kipas angin atau Ac, Agar Humas Dinas


(61)

Komunikasi dan Informatika dapat dengan nyaman dalam melakukan tugasnya.

3.2.2 Saran Bagi Mahasiswa/i Praktek Kerja Lapangan Selanjutnya Untuk para mahasiswa/i yang akan menjadi peneliti selanjutnya, maka peneliti memiliki beberapa saran yang dapat disampaikan, yaitu :

1. Sebelum melaksanakan penelitian maka seyogyanya sebagai peneliti, memiliki konsep penelitian serta melakukan study pendahuluan, sehingga penelitian yang akan dilakukan lebih terarah dan akan memudahkan proses selanjutnya.

2. Sebagai peneliti, jika melaksanakan penelitian disebuah perusahaan / instansi atau lembaga-lembaga lain, maka hendaknya sebagai mahasiswa kita memiliki tanggung jawab dan profesionalisme sebagai seorang peneliti dalam hal etika dan attitude yang baik pada saat melakukan penelitian.

3. Peneliti harus aktif, memiliki inisiatif tinggi serta bersemangat dalam melaksanakan penelitian, mengumpulkan data-data yang dibutuhkan selama penelitian.

4. Sebagai peneliti yang bertanggung jawab dan professional, maka seyogyanya dengan disiplin tinggi mampu mengikuti segala aturan yang telah ditetapkan, baik oleh pihak perusahaan / instansi / lembaga maupun oleh pihak kampus dan dosen pembimbing. 5. Sebagai peneliti, juga wajib untuk memperhatikan setiap draft


(62)

Seperti menyiapkan berbagai keperluan persuratan untuk melakukna penelitian, melengkapi data dan melengkapi dokumentasi penelitian.

6. Selalu menjunjung tinggi nama baik Almamater Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Ilmu Humas Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia.


(63)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Ghietsa Nesma Sal Noviawan Jenis Kelamin : Laki-laki

Status : Mahasiswa

Tempat, Tanggal lahir: Bandung, 13 November 1990

Agama : Islam

Alamat KTP : Komp. Griya Jagabaya Blok A3 No 10A RT 01 RW 13, Desa Jagabaya, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung 40374

Telepon : 085724647234 / 022-85934856 Alamat email : ghietsanesma@yahoo.com Tinggi / berat badan : 182 cm / 60 kg

PENDIDIKAN FORMAL

 Taman Kanak-kanak Patal Banjaran Tahun 1996-1997  Sekolah Dasar di SDN Palasari III Tahun 1997 - 2003  SLTP di SLTPN 2 Banjaran Tahun 2003 - 2006  SMA di SMA Pasundan Banjaran Tahun 2006 - 2009

 Kuliah di Universitas Komputer Indonesia Bandung Tahun 2009 – (sekarang)


(64)

PENGALAMAN ORGANISASI & KEGIATAN

 Anggota Paskibra SLTPN 2 Banjaran Periode 2003

 Team Futsal SMA Pasundan Banjaran Angkatan 2007-2009

 Koordinator Ekskul Seni Musik Tradisional/Modern SMA Pasundan Banjaran Periode 2007-2009

 Anggota EO Bruk-Brak Periode 2008-2009

 Anggota Himpuna Mahasiswa (HIMA) Universitas Komputer Indonesia 2009-2010

KETERAMPILAN

 Menguasai Komputer : MS Excel, MS Word, MS PowerPoint, Page Maker, Corel Video 12, Movie Maker, dan aplikasi internet cukup baik

 Bermain Musik

 Futsal & bidang Olahraga yang lain

Bandung, Desember 2012 Hormat Saya,


(1)

47 3.1 Kesimpulan

Merujuk pada kegiatan yang telah penulis lakukan selama menjalankan praktek kerja lapangan (PKL) di Dinas Komunikasi dan informatika, maka Kesimpulan yang dapat diambil oleh penulis adalah sebagai berikut :

1. Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat, merupakan sebuah instansi pemerintahan yang bergerak dibidang pengolahan data komunikasi dan informasi mengenai Provinsi Jawa Barat.

2. Dinas Komunikasi dan Informatika sudah cukup baik menjalankan fungsinya dalam memberikan penerangan informasi mengenai issue-issue yang berkembang di masyarakat yang dimuat melalui media cetak (leaflet, spanduk, baligo, dll) dan elektronik (megatron, wbsite, dll) sehingga masyarakat lebih kritis dalm menanggapi setiap issue. 3. Proses pembuatan serta Ilustrasi dan komposisi yang terdapat di dalam

leaflet yang dimiliki oleh Dinas Komunikasi dan Informatika yang dikerjakan sesuai dengan pedoman pembuatan bahan publikasi yang melewati serangkaian kegiatan yang sistematis sebelum sampai ketangan pembacanya, sehingga pembaca dapat memahami dengan mudah informasi yang disampaikan.


(2)

3.2 Saran

3.2.1 Saran Bagi Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat

Setelah mengutarakan kesimpulan seperti yang tersebut di atas, maka penulis akan menyampaikan beberapa saran kepada instansi tempat penulis melaksanakan penelitian, yaitu Diskominfo, sebagai berikut :

1. Sebagai salah satu instansi pemerintahan yang bergerak di bidang komunikasi dan infomasi, penulis berharap agar Dinas Komunikasi dan Informatika terus konsisten dalam mewujudkan West Java Cyber Province Membangun Masyarakat Informasi. 2. Sebagai salah satu instansi pemerintahan yang dijadikan rujukan

bagi masyarakat dalam mencari informasi terkait informasi seputar Jawa Barat. Misalnya, menempatkan leaflet di beberapa tempat yang strategis, seperti meletakkannya di sebuah rak kecil di loby kantor. Kemudian memiliki konsep dalam penerimaan kunjungan dirasakan tepat sebagai salah satu bentuk fasilitas serta bentuk upaya pembentukan citra sebagai instansi pemerintahan.

3. Distribusi leaflet, spanduk, baligo dan media informasi yang lain seharusnya lebih fokus ke daerah atau kelompok yang sering menjadi korban. Serta desainnya pun dibuat lebih menarik lagi agar minat masyarakat untuk membaca lebih tinggi.

4. Pendukung untuk kerja Humas Dinas Komunikasi dan Informatika seperti penambahan kipas angin atau Ac, Agar Humas Dinas


(3)

Komunikasi dan Informatika dapat dengan nyaman dalam melakukan tugasnya.

3.2.2 Saran Bagi Mahasiswa/i Praktek Kerja Lapangan Selanjutnya

Untuk para mahasiswa/i yang akan menjadi peneliti selanjutnya, maka peneliti memiliki beberapa saran yang dapat disampaikan, yaitu :

1. Sebelum melaksanakan penelitian maka seyogyanya sebagai peneliti, memiliki konsep penelitian serta melakukan study pendahuluan, sehingga penelitian yang akan dilakukan lebih terarah dan akan memudahkan proses selanjutnya.

2. Sebagai peneliti, jika melaksanakan penelitian disebuah perusahaan / instansi atau lembaga-lembaga lain, maka hendaknya sebagai mahasiswa kita memiliki tanggung jawab dan profesionalisme sebagai seorang peneliti dalam hal etika dan attitude yang baik pada saat melakukan penelitian.

3. Peneliti harus aktif, memiliki inisiatif tinggi serta bersemangat dalam melaksanakan penelitian, mengumpulkan data-data yang dibutuhkan selama penelitian.

4. Sebagai peneliti yang bertanggung jawab dan professional, maka seyogyanya dengan disiplin tinggi mampu mengikuti segala aturan yang telah ditetapkan, baik oleh pihak perusahaan / instansi / lembaga maupun oleh pihak kampus dan dosen pembimbing. 5. Sebagai peneliti, juga wajib untuk memperhatikan setiap draft


(4)

Seperti menyiapkan berbagai keperluan persuratan untuk melakukna penelitian, melengkapi data dan melengkapi dokumentasi penelitian.

6. Selalu menjunjung tinggi nama baik Almamater Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Ilmu Humas Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia.


(5)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Ghietsa Nesma Sal Noviawan Jenis Kelamin : Laki-laki

Status : Mahasiswa

Tempat, Tanggal lahir: Bandung, 13 November 1990

Agama : Islam

Alamat KTP : Komp. Griya Jagabaya Blok A3 No 10A RT 01 RW 13, Desa Jagabaya, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung 40374

Telepon : 085724647234 / 022-85934856 Alamat email : ghietsanesma@yahoo.com Tinggi / berat badan : 182 cm / 60 kg

PENDIDIKAN FORMAL

 Taman Kanak-kanak Patal Banjaran Tahun 1996-1997

 Sekolah Dasar di SDN Palasari III Tahun 1997 - 2003

 SLTP di SLTPN 2 Banjaran Tahun 2003 - 2006

 SMA di SMA Pasundan Banjaran Tahun 2006 - 2009

 Kuliah di Universitas Komputer Indonesia Bandung Tahun 2009 – (sekarang)


(6)

PENGALAMAN ORGANISASI & KEGIATAN

 Anggota Paskibra SLTPN 2 Banjaran Periode 2003

 Team Futsal SMA Pasundan Banjaran Angkatan 2007-2009

 Koordinator Ekskul Seni Musik Tradisional/Modern SMA Pasundan Banjaran Periode 2007-2009

 Anggota EO Bruk-Brak Periode 2008-2009

 Anggota Himpuna Mahasiswa (HIMA) Universitas Komputer Indonesia 2009-2010

KETERAMPILAN

 Menguasai Komputer : MS Excel, MS Word, MS PowerPoint, Page Maker, Corel Video 12, Movie Maker, dan aplikasi internet cukup baik

 Bermain Musik

 Futsal & bidang Olahraga yang lain

Bandung, Desember 2012 Hormat Saya,