Dasar Jaminan Sosial KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Dasar

– Dasar Asuransi Masa depan penuh ketidakpastian, setiap saat dapat terjadi peristiwa yang tidak diinginkan dan mengakibatkan kerugian, yang dikenal sebagi risiko. Terdapat berbagai definisi risiko, antara lain Henriarso, 2008: 1 Merupakan ketidakpastian mengenai kejadian yang akan datang 2 Merupakan keraguan atau ketidakpastian hasil dalam suatu situasi yang telah ditetapkan semula 3 Merupakan penyimpangan dari peristiwa yang diharapkan terjadi pada masa mendatang Hazard, adalah keadaan atau kondisi yang dapat menimbulkan atau memperbesar kemungkinan terjadinya kerugian Henriarso, 2008. Macam- macam hazard: 1 Physical Hazard, berhubungan dengan aspek fisik dari suatu obyek yang dapat memperbesar terjadinya kerugian. 2 Moral Hazard, berhubungan dengan sikap dan perilaku negatif dari seseorang yang cenderung akan mengakibatkan kerugian pada pihak lain 3 Morale Hazard, berhubungan dengan sikap sembrono dari seseorang 4 Legal Hazard, berhubungan dengan aspek-aspek hukum yang dapat menimbulkan tuntutan dari pihak yang dirugikan. Asuransi merupakan salah satu cara untuk memproteksi risiko Henriarso, 2008, yang mengandung unsur: 1 Adanya risiko 2 Pembiayaan untuk menanggulangi risiko 3 Dilakukan secara gotong-royong Tujuan asuransi Henriarso, 2008, dilihat dari: 1 Aspek ekonomi, bertujuan untuk mengurangi ketidakpastian melalui pemindahan dan kombinasi risiko 2 Aspek hukum, bertujuan untuk memindahkan risiko melalui pembayaran premi yang dituangkan dalam kontrak asuransi 3 Aspek bisnis, bertujuan untuk meminimalkan kerugian melalui pemindahan risiko kepada badan usaha yang khusus menangani risiko 4 Aspek sosial, bertujuan untuk memikul kerugian secara kolektif. 5 Aspek matematika, bertujuan untuk meramalkan dan mendistribusikan kerugian.

2.2 Jaminan Sosial

Sistem jaminan sosial secara garis besar mengikuti dua metode, yaitu asuransi sosial social insurance dan bantuan sosial social assistance Henriarso, 2008. Asuransi sosial adalah jaminan sosial yang diberikan kepada para peserta asuransi berdasarkan premi yang dibayarkannya. Sistem asuransi kesehatan dan pensiun adalah dua bentuk asuransi sosial yang umum diterapkan di banyak negara. Bantuan sosial adalah jaminan sosial yang umumnya diberikan kepada kelompok lemah dalam masyarakat yang meskipun tidak membayar premi tetapi dapat memperoleh tunjangan pendapatan atau pelayanan sosial. Program- program kesejahteraan sosial bagi anak-anak, penyandang cacat, lanjut usia merupakan beberapa contoh bantuan sosial. Baik jaminan sosial yang berbentuk asuransi sosial maupun bantuan sosial, secara umum dikelola dengan mengikuti strategi dasar di bawah iniHenriarso, 2008 : 1 Universal dan selektifitas. Jaminan sosial yang bersifat universal diberikan secara menyeluruh kepada semua warga negara. Sedangkan jaminan sosial selektifitas hanya diberikan kepada kelompok tertentu saja melalui pentargetan selektifitas, misalnya kelompok miskin. 2 In-cash dan in-kind. In-cash menunjuk pada jenis manfaat atau tunjangan dalam jaminan sosial yang diberikan dalam bentuk uang income transfer. Sedangkan in-kind adalah jenis manfaat jaminan sosial yang berbentuk barang atau pelayanan sosial benefits in kind. 3 Publik dan swasta. Jaminan sosial dapat diselenggarakan oleh negara publik atau oleh lembaga-lembaga swasta yang umumnya berbentuk Perseroan Terbatas. Asuransi sosial memiliki kelebihan Henriarso, 2008: 1 Peserta memiliki hak untuk menerima manfaat mengajukan klaim sebagai balasan atas premi yang dia bayar. Hak tersebut lebih kuat daripada hak yang diberikan oleh sistem bantuan sosial. 2 Berkaitan dengan sumber-sumber pendanaan, beban pembiayaan lebih mudah diterima secara logis, karena beban asuransi dan tingkat manfaat pertanggungan berhubungan erat. 3 Tuntutan-tuntutan yang bersifat mementingkan diri sendiri, seperti “Saya ingin lebih banyak manfaat, tetapi tidak ingin lebih banyak menanggung beban premi ” dapat dihindari. Kelebihan bantuan sosial meliputi Henriarso, 2008: 1 Sistem ini menjangkau berbagai kalangan orang. Jika seseorang memenuhi kondisi tertentu, dia dapat menerima manfaat terlepas dari apakah dia turut memikul beban untuk mendapatkannya. 2 Sistem ini dapat memenuhi kebutuhan secara lebih khusus. 3 Sistem bantuan sosial mengandalkan pajak dengan mana antara pembayar dan penerima seringkali tidak berkaitan. Kelemahan asuransi sosial adalah kecenderungan terhadap keseragaman, bentuk-bentuk manfaat yang tetap fixed, dan kemungkinan terjadinya penyalahgunaan manfaat the abuse of benefits. Kelemahan bantuan sosial adalah cenderung menimbulkan ketergantungan dan meningkatkan pengeluaran fiskal.

2.3 Kualitas Layanan Elektronik