serta melakukan pengujian untuk jumlah data 50.000 lima puluh ribu dan 100.000 seratus ribu data integer, dimana masing-masing jumlah data tersebut akan diuji
untuk 20 set data.
1.3. Rumusan Masalah
Algoritma SMS sebenarnya telah berhasil melakukan pengurutan data dengan baik, namun melihat kompleksitas waktu yang dibutuhkan algoritma SMS pada kasus rata-
rata dan kasus terburuk yang masih sangat besar, maka dalam penelitian ini penulis membangun algoritma pengurutan yang merupakan pengembangan dari algoritma
SMS, dengan kompleksitas waktu yang lebih efisian dibandingkan algoritma SMS untuk kasus rata-rata dan kasus terburuk.
1.4. Batasan Masalah
Agar pembahasan penelitian ini tidak menyimpang dari apa yang telah ditetapkan dalam rumusan masalah, maka dibentuk batasan terhadap permasalahan yaitu :
1. Pengurutan yang dilakukan untuk bilangan integer 2. Perbandingan yang dilakukan berdasarkan efisiensi kompleksitas waktu
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian tesis ini adalah membangun algoritma pengurutan yang merupakan pengembangan dari algoritma SMS, dengan kompleksitas waktu yang lebih efisien
dibandingkan algoritma SMS untuk kasus rata-rata dan terburuk.
1.6. Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini penulis lebih memahami mengenai algoritma pengurutan data, cara kerjanya serta cara pengaplikasiannya pada komputer. Penulis juga
mengharapkan manfaat yang sama pada orang-orang yang membaca dan memahami penelitian ini. Penulis juga berharap hasil penelitian ini juga dapat menjadi suatu
Universita Sumatera Utara
acuan dalam pengembangan ilmu pengetahuan bidang informatika, khususnya mengenai algoritma pengurutan. Aplikasi dari penelitian ini diharapkan dapat
membantu para pelaku pekerjaan dalam bidang pengurutan data dan bidang lain yang memerlukan pengurutan data dalam subrutin pekerjaannya.
Universita Sumatera Utara
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Algoritma
Algortima adalah jantung ilmu komputer atau informatika. Banyak cabang dari ilmu komputer yang diacu dalam terminologi algoritma, misalnya algoritma perutean
routing pesan di dalam jaringan komputer, algoritma berensenham untuk menggambar garis lurus bidang grafik kumputer, algoritma Knuth-Morris-Pratt
untuk mencari suatu pola di dalam teks bidang information retrievel, dan lain sebagainya.
Algoritma dalam pengertian modern mempunyai kemiripan dengan istilah resep,
proses, metode, teknik, prosedur, rutin. Algoritma adalah sekumpulan aturan- aturan berhingga yang memberikan sederetan operasi-operasi untuk menyelesaikan
suatu jenis masalah yang khusus Knuth, 1973. Berdasarkan pengertian algoritma di atas, dapat disimpulkan bahwa algoritma merupakan suatu istilah yang luas, yang
tidak hanya berkaitan dengan dunia komputer. Kriteria Algoritma Knuth, 1973 adalah:
1. Input: algoritma dapat memiliki nol atau lebih masukan dari luar. 2. Output: algoritma harus memiliki minimal satu buah hasil keluaran.
3. Definiteness pasti: algoritma memiliki instruksi-instruksi yang jelas dan tidak ambigu.
4. Finiteness ada batas: algoritma harus memiliki titik berhenti stopping role. 5. Effectiveness tepat dan efisien: algoritma sebisa mungkin harus dapat
dilaksanakan dan efektif.
Universita Sumatera Utara
2.2. Kompleksitas Algoritma