ARP BAddress Resolution Protokol Ethernet card

panjang yang dapat diubah-ubah. Masing-masing diawali dengan kode - kode bit yang mengindentifikasikan optiobs. Sebagian optiobs diikuti oleh field optiobs yang panjangnya 1 byte, kemudian oleh satu atau lebih byte-byte data. Berbeda dengan TCP, IP merupakan protokol cobbectiobsless, yang berarti tidak ada kesepakatan koneksi terlebih dahulu diantara ebpoibt yang akan berkomunikasi. Setiap paket yang melintas internet diperlukan sebagai unit data independen, tanpa ada keterkaitan dengan unit data lainnya.

II.2 ARP BAddress Resolution Protokol

ARP berasosiasi antara alamat fisik dan alamat IP. Pada LAN, setiap device, host, station dll diidentifikasi dalam berntuk alamat fisik yang didapat dari NIC. Setiap host atau router yang ingin mengetahui alamat fisik dari host atau router yang terletak dalam jaringan lokal yang sama akan mengirimkan paket query ARP broadcast, sehingga seluruh host atau router yang berada pada jaringan lokal akan menerima paket query tersebut kemudian setiap host atau host yang menerima paket query dari salah satu host atau router yang mengirimkan maka akan diproses hanya oleh host atau router yang memiliki IP yang terdapat dalam paket query ARP. Host yang menerima respons akan mengirim balik kepada pengirim query yang berisi paket berupa informasi alamat IP dan alamat fisik dan paket yang dikembalikan bersifat unicast. Gambar 2.4 Format ARP 14 Format paket ARP dapat kita lihat pada gambar 2.4 diatas ini, yaitu : • HTYPE : type hardware yang digunakan, dalam satuan bit dalam field adalah 16 bit. Contoh untuk ethernet mempunyai tipe 1. • PTYPE : type protokol, dalam satuan bit dalam field adalah 16 bit, contoh untuk protokol Ipv4 adalah 080016 • HLEN : field yang berisi 8 bit yang mendefinisikan panjang alamat fisik. • PLEN : field yang berisi 8 bit yang mendefinisikan panjang alamat logika dalam satuan byte. Contoh untuk protokol Ipv4 pangjangnya adalah 4 byte. • OPER : field berisi 16 bit ini mendefinisikan jenis paket untuk ARP. • ARP request atau ARP replay. • SHA : banyaknya field atau variable yang mendefinisikan alamat fisik dari pengirim, untuk ethernet panjangnya 6 byte. • SPA : field ini mendefinisikan alamat logika alamat IP dari pengirim. • THA : field ini mendefinisikan alamat fisik dari target. Pada ARP request field ini isinya 0 semua. • TPA : field ini mendefinisikan alamat logika dari target.

II.3 Ethernet card

Cara kerja Ethernet card berdasarkan broadcast network, dimana setiap node dalam suatu jaringan menerima setiap transmisi data yang dikirim oleh suatu node yang lain. Setiap ethernet card mempunyai alamat sepanjang 48 bit yang dikenal sebagai ethernet address MAC Address. Alamat tersebut telah ditanamkan kedalam setiap rangkaian kartu jaringan yang dikenal MAC Media access cobtrol atau lebih dikenal dengan istilah hardware address 24 bit atau 3 byte, dimana awal byte merupakan kode yang telah ditentukan oleh IEEE Ibstitute of Electrical abd Electrobics Ebgibeers. Kartu jaringan etherbet biasanya dibeli terpisah dengan komputer, kecuali betwork adapter yang sudah obboard. Komputer macintosh juga sudah mengikuti 15 kartu jaringan ethernet didalamnya. Kartu jaringan etherbet model 10Base umumnya telah menyediakan port koneksi untuk kabel coaxial ataupun kebel twisted pair. Jika didesain untuk kabel coaxial maka konektor adalah BNC dan bila didesain untuk kabel twisted pair maka akan mempunyai port konektor RJ45. Beberapa kartu jaringan ethernet kadang juga mempunyai koneksi AUI. Semua itu dikoneksikan dengan coaxial, twisted pair ataupun dengan kabel fiber optik. Gambar 2.5 Etherbet Card II.4BKabel LAN Local Area Network Ada beberapa tipe kabel yang banyak digunakan dan menjadi standar dalam penggunaan untuk komunikasi dan menjadi standar dalam penggunaan untuk komunikasi data dalam jaringan komputer. Kabel - kabel ini sebelumnya harus diuji kelayakan sebelum dipasarkan dan digunakan. Setiap jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasi yang berbeda. Oleh karena itu dibuatkan pengenalan tipe kabel. Salah satu jenis kabel yang banyak digunakan untuk jaringan LAN adalah twisted pair UTP dan STP. b Twisted Pair Cable selain kabel coaxial, etherbet juga dapat menggunakan jenis kabel lain, yakni UTP ubshield twisted pair dan STP shielded twisted pair. Kabel UTP dan STP yang biasa digunakan adalah kabel yang terdiri dari 4 pasang kabel yang terpilih. Dari 8 buah kabel yang ada pada kabel ini, hanya 4 buah saja yang digunakan 16 untuk mengirim dan menerima data. Perangkat-perangkat lain yang berkenaan dengan penggunaan jenis kabel ini adalah kobektor RJ-45 dan hub. Standart EIATIA 568 menjelaskan spesifikasi kabel UTP sebagai aturan dalam instalasi jaringan komputer. EIATIA menggunakan istilah kategori untuk membedakan beberapa tipe kabel UTP, kategori untuk twisted pair sebagai berikut yaitu : Tipe kabel keterangan UTP category 1 Analog. Biasanya digunakan diperangkat telepon pada jalur ISDNIbtegrated service digital betwork, juga untuk menghubungkan modem dengan libe telepob. UTP category 2 Bisa mencapai 1 Mbits sering digunakan pada topologi tokeb ribg. UTPSTP category 3 16 Mbits data transfer sering digunakan pada topologi tokeb ribg atau 10BaseT. UTPSTP category 4 20 Mbits data transfer sering digunakan pada topologi tokeb ribg. UTPSTP category 5 Bisa mencapai 100 Mbits data transfer atau 22db sering digunakan pada topologi start atau tree. UTPSTP category 5 Ebhabced 1 gigabit etherbet, jarak 100m, terdiri dari 4 pasang kabel tembaga yang tiap pasangannya diplintir sering digunakan pada topologi tokeb ribg 16 Mbps, etherbet 10 Mbps atau pada Fast Etherbet 100Mbps. UTPSTP category 6 2.5 gigabit etherbet menjangkau jarak hingga 100m atau 10Gbps up to 25m, 20,2db gigabit etherbet up to 155 Mhz atau 250 Mhz. UTPSTP category 7 Gigabit etherbet atau 20,8 db gigabit etherbet up to 200Mhz atau 700 Mhz. Ada dua jenis pemasangan kabel UTP yang umum digunakan pada jaringan lokal, ditambah satu jenis pemasangan khusus untuk cisco router, yakni : • pemasangan lurus Straight Through Cable 17 • pemasangan menyilang cross over cable ➢ Straight Through Cable jenis ini biasanya digunakan untuk menghubungkan beberapa unit komputer melalui perantara HUBSwitch yang berfungsi sebagai kobsebtrator maupun repeater. Gambar 2.6 Kabel Straight Penggunaan kabel UTP model straight through pada jaringan lokal biasanya akan membentuk topologi start atau tree dengan HUBSwitch sebagai pusatnya. Jika sebuah HUBSwitch tidak berfungsi, maka seluruh komputer yang terhubung dengan HUB tersebut tidak dapat saling berhubungan. Penggunaan HUB harus sesuai dengan kecepatan dari etherbet card yang digunakan pada masing-masing komputer. Karena perbedaan kecepatan pada NIC dan HUB berarti kedua perangkat tersebut tidak dapat saling berkomunikasi secara maksimal. ➢ Cross Over Cable Berbeda dengan pemasangan kabel Straight Through Cable. Penggunaan kabel cross ini digunakan untuk komunikasi antara komputer, dapat juga dapat digunakan untuk mengcascade HUB jika diperlukan. Sekarang ini ada beberapa jenis HUB yang dapat di-cascade tanpa harus menggunakan kabel 18 cross, tetapi juga dapat menggunakan kabel straight through. Gambar 2.7 Kabel Cross Tipe kabel Keterangan 10Base2 10 Mbps basebabd etherbet dari IEEE 802.3, menggunakan kabel thib coaxial 50ohm, jarak maksimal 606.8 feet – 185 meter per-segment. Mampu menghubungkan 5 segmen sehingga panjang keseluruhan mencapai 925m. Sebuah segmen hanya mampu menampung max 30 komputer. 10Base5 10 Mbps basebabd 500m, bekerja di lapisan phisical mengunakan kabel thick coaxial 50ohm berdiameter 0.5 ibchi 10mm. Jarak maksimal 1640 feet – 500meter per- segment, jika dipasang penghubung repeater, sebuah jaringan bisa mencapai maksimum 2.5 km. 10BaseF Merujuk ke 10BaseFB, 10BaseFL dan 10BaseFP yang merupakan standar untuk kabel fiber optic. 10BaseF merupakan standart IEEE 802.3. bentuk jaringan 10BaseF sama dengan 10BaseT, yakni berbentuk start. Karena menggunakan fiber optic untuk media transmisi, maka panjang jarak antara NIC dan kobsebtrator-nya menjadi lebih pangjang sampai 20x 2000m. demikian pula dengan panjang total jaringannya pada 10BaseF, untuk transmisi output TX dan ibput RX menggunakan kabelmedia yang berbeda. 10BaseFB Tidak digunakan untuk koneksi antara workstatiob, melainkan untuk jalur backbobe, penambahan segmen dan repeater yang berhubungan ke jaringan. 19 10BaseFL Dirancang untuk menggantikan spesifikasi FOIRL, namun tetap mampu beroperasi dilingkungan FOIRL. Jangkuan segmen 10BaseFL dapat ditingkatkan hingga mencapai 3280 feet – 1000m jika digunakan dengan FOIRL. Jarak dapat ditingkatkan hingga 1.24mil2000m jika digunakan secara ekslusif. 10BaseFP 10 Mbps fiber passive basebabd etherbet, menggunakan kabel fiber optic. 10BaseFL mengatur penomoran komputer di dan kedalam topologi start tanpa menggunakan repeater. Jangkuan segmen 10BaseFL dapat ditingkatkan hingga 1640feet – 500 meter. 10BaseT Menggunakan kabel UTP category 3, 4 atau 5. satu pasang kabel digunakan untuk transmisi data, satu pasang lainnya untuk receive data. Jangkuan maksimal 328 feet – 100 meter per-segment. Menggunakan HUBSwitch sebagai pengganti kosentrator dan repeater pada topologi start. Setiap HUB bisa dihubungkan untuk memperpanjang jaringan sampai 4 unit sehingga maksimal komputer tersambung bisa mencapai 1024 unit. 100BaseT Merupakan standart IEEE 802.3 100 Mbps basebabd Fast Etherbet, menggunakan kabel UTP seperti 10BaseT. 100BaseT mengirimkan libk pulse ke segmen jaringan lain ketika tidak ada traffic. Seri 100Base mempunyai beragam jenis berdasarkan metode akses data, diantaranya adalah 100BaseT, 100BaseTX dan 100BaseFX kecepatan tranmisi 100Base bisa melebihi kecepatan chip pendahulunya seri 10Base antara 2-20 kali 20-200 Mbps. Ini dibuat untuk menyaingi jenis LAN berkecepatan tinggi lainnya seperti FDDI, 100VG-AbyLAN dan lain sebagainya. 100BaseTX 100 Mbps basebabd Fast Etherbet menggunakan kabel UTPSTP. Satu pasang kabel digunakan untuk transmisi data, satu pasang lainnya untuk receive data. Bergaransi sesuai time signal. Sebuah segmen 100BaseTX jangkuannya melebihi jarak 328 feet -100 meter per-segment. 100BaseFX Menggunakan 2 untai multimode kabel fiber optic per libk. Bergaransi sesuai time signal. Sebuah 100BaseFX jangkuannya bisa melebihi 1312 feet – 400 meter per- segment. 100BaseX Standart untuk Fast Etherbet kabel fiber optic. Seperti 100BaseTX dan 100BaseFX berbasis standart IEEE 802.3. 20 II.5BRouter Router merupakan suatu alat ataupun software dalam suatu komputer yang menghubungkan dua buah jaringan atau lebih yang memiliki alamat jaringan yang berbeda. Router menentukan arah paket yang dikirimkan ke suatu alamat tujuan. Router biasanya berfungsi sebagai gateway, yaitu jalan keluar utama dari suatu jaringan untuk menuju jaringan di luarnya. Router bekerja pada lapisan betwork layer dalam OSI. Umumnya router memiliki kecerdasan yang lebih tinggi daripada bridge dan dapat digunakan pada ibterbetwork dengan tingkat kerumitan yang tinggi. Router yang saling terhubung dalam ibterbetwork akan ikut serta dalam menentukan jalur optimum yang akan dilalui paket dari satu sistem ke sistem lain. Jika dua atau lebih LAN terhubung dengan router, maka setiap LAN dianggap sebagai subbetwork yang berbeda. Router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak LAN jika memang diinginkan. Keuntungan menggunakan router [7]: 1. Isolasi trafik broadcast. Kemampuan ini memperkecil beban ibterbetwork pada router, karena trafik jenis ini dapat diisolasikan pada sebuah LAN saja. 2. Fleksibilitas. Router dapat digunakan pada topologi jaringan apapun dan tidak peka terhadap masalah kelambatan waktu yang dialami jika menggunakan bridge. 3. Pengaturan prioritas. Router dapat mengimplementasikan mekanisme pengaturan prioritas antar protocol. 4. Pengaturan konfigurasi. Router umumnya lebih gampang dikonfigurasi daripada bridge. 5. Isolasi masalah. Router membentuk penghalang antar LAN dan memungkinkan masalah yang terjadi pada sebuah LAN yang akan diisolasikan. 6. Pemilihan jalur. Router umumnya lebih cerdas daripada bridge dan dapat menentukan jalur optimal antara dua sistem. 21 Kerugian menggunakan router: 1. Biaya. Router umumnya lebih kompleks daripada bridge dan lebih mahal. Overhead pemrosesan pada router lebih besar sehingga throughput yang dihasilkannya dapat lebih rendah daripada bridge. 2. Pengalokasian alamat. Dalam ibterbetwork yang menggunakan router, proses memindahkan sebuah mesin antar LAN berarti juga mengubah alamat betwork pada sistem tersebut. Gambar 2.8 Penerapan Router Dalam Jaringan LAN [8] Gambar 2.12 menjelaskan tentang pemakaian router pada jaringan LAN. Router menjadi pusat di mana LAN 1, LAN 2, dan LAN 3 saling terhubung. Dengan router inilah semua informasi dari luar dapat dijalurkan ke LAN 1, LAN 2, dan LAN 3 atau sebaliknya. II.6BTopologiBjaringan Topologi menggambarkan struktur dari suatu jaringan atau bagaimana sebuah jaringan didesain. Pola ini sangat erat kaitannya dengan metode access dan media pengiriman yang digunakan. Topologi yang ada sangatlah tergantung dengan letak geograpis dari masing-masing terminal, kualitas kontrol yang dibutuhkan dalam komunikasi ataupun penyampaian pesan, serta kecepatan dari pengiriman data. 22 Dalam definisi topologi terbagi menjadi dua, yaitu topologi fisik yang menunjukan posisi pemasangan kabel secara fisik dan topologi logik yang menunjukan bagaimana suatu media diakses oleh host. II.6.1BTopologiBPoint to Point Jaringan kerja poibt to poibt merupakan jaringan kerja yang paling sederhana tetapi dapat digunakan secara luas. Begitu sederhananya jaringan ini, sehingga seringkali tidak dianggap sebagai suatu jaringan tetapi hanya merupakan komunikasi biasa. Dalam hal ini, kedua simpul mempunyai kedudukan yang setingkat, sehingga simpul manapun dapat memulai dan mengendalikan hubungan dalam jaringan tersebut. Data dikirim dari satu simpul langsung kesimpul lainnya sebagai penerima, misalnya antara terminal dengan CPU . Gambar 2.9 Topologi Poibt to Poibt II.6.2BTopologiBStar Dalam konfigurasi topologi start, beberapa peralatan yang ada akan dihubungkan kedalam satu pusat komputer. Kontrol yang ada akan dipusatkan pada satu titik, seperti misalnya mengatur beban kerja serta pengaturan sumber daya yang ada. Semua link harus berhubungan dengan pusat apabila ingin menyalurkan data kesimpul lainnya yang dituju. Dalam hal ini, bila pusat mengalami gangguan, maka semua terminal juga akan terganggu. Model topologi start ini relatif sangat sederhana, sehingga banyak digunakan oleh pihak perbankkan yang biasanya mempunyai banyak kantor cabang yang tersebar diberbagai lokasi. Dengan adanya konfigurasi bintang ini, maka segala macam kegiatan yang ada dikantor cabang dapatlah dikontrol dan dikoordinasikan dengan baik. Disamping itu, dunia pendidikan juga banyak memanfaatkan jaringan bintang ini guna mengontrol kegiatan anak didik 23 mereka. Gambar 2.10 Topologi Start II.6.3BTopologiBRing Pada jaringan topologi ribg terdapat beberapa komputer saling dihubungkan satu dengan lainnya dan pada akhirnya akan membentuk bagan seperti halnya sebuah ribg. Topologi ribg tidak memiliki suatu titik yang bertindak sebagai pusat ataupun pengatur lalu lintas data, semua simpul mempunyai tingkatan yang sama. Data yang dikirim akan berjalan melewati beberapa simpul sehingga sampai pada simpul yang dituju. Dalam menyampaikan data, jaringan bisa bergerak dalam satu ataupun dua arah. Walaupun demikian, data yang ada tetap bergerak satu arah dalam satu saat. Pertama, pesan yang ada akan disampaikan dari titik ke titik lainnya dalam satu arah. Apabila ditemui kegagalan, misalnya terdapat kerusakan pada komputer yang ada, maka data yang ada akan dikirim dengan cara kedua, yaitu pesan kemudian ditransmisikan dalam arah yang berlawanan, dan pada akhirnya bisa berakhir pada tempat yang dituju. Konfigurasi semacam ini relative lebih mahal apabila dibanding dengan konfigurasi topologi start. Hal ini disebabkan, setiap simpul yang ada akan bertindak sebagai komputer yang akan mengatasi setiap aplikasi yang dihadapinya, serta harus mampu membagi sumber daya yang dimilikinya pada jaringan yang ada. Disamping itu, sistem ini lebih sesuai digunakan untuk sistem yang tidak terpusat decebtralized-system, dimana tidak diperlukan adanya suatu prioritas tertentu. 24 B Gambar 2.11 Topologi Ribg II.6.4BTopologiBBus Konfigurasi lainnya dikenal dengan istilah bus betwork, yang cocok digunakan untuk daerah yang tidak terlalu luas. Setiap komputer setiap simpul akan dihubungkan dengan sebuah kabel komunikasi melalui sebuah NIC. Setiap komputer dapat berkomunikasi langsung dengan komputer ataupun peralatan lainnya yang terdapat didalam betwork, dengan kata lain, semua simpul mempunyai kedudukan yang sama. Dalam hal ini, jaringan tidak tergantung kepada komputer yang ada dipusat, sehingga bila salah satu peralatan atau salah satu simpul mengalami kerusakan, sistem tetap dapat beroperasi. Setiap simpul yang ada memiliki address. Sehingga untuk mengakses data dari salah satu simpul, user cukup menyebutkan address dari simpul yang dimaksud. Keunggulan topologi Bus adalah pengembangan jaringan atau penambahan workstatiob baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstatiob lain. Kelemahan dari topologi ini adalah bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan. 25 BB Gambar 2.12 Topologi Bus II.6.5BTopologiBMesh Topologi mesh adalah suatu bentuk hubungan antar perangkat dimana setiap perangkat terhubung secara langsung ke perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan. Akibatnya, dalam topologi mesh setiap perangkat dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat yang dituju dedicated libks. Dengan demikian maksimal banyaknya koneksi antar perangkat pada jaringan bertopologi mesh ini dapat dihitung yaitu sebanyak nn-12. Selain itu karena setiap perangkat dapat terhubung dengan perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan maka setiap perangkat harus memiliki sebanyak n-1 port ibputoutput IO ports. Gambar 2.13 Topologi Mesh II.7BTeknologiBInterface Bonding Ibterface bobdibg adalah teknologi untuk menggabungkan dua atau lebih port Etherbet pada sebuah komputer, sehingga jika salah satu port etherbet kehilangan koneksi, port lainnya yang tergabung dalam ibterface bobdibg dapat mengambil alih 26 trafik dengan dowbtime nol atau minimal, setiap port etherbet yang tergabung dalam ibterface bobdibg disebut ibterface slave[6]. selain fault tolerabce, konfigurasi menggunakan mode tertentu dari ibterface bobdibg untuk load balabcibg untuk mendapatkan kapasitas babdwidth lebih dari beberapa etherbet yang telah tersedia. Ibterface bobdibg adalah fitur yang terdapat pada kernel linux dan dapat memberikan perilaku yang berbeda berdasarkan pada mode ibterface bobdibg yang telah dikonfigurasi. Semua informasi ibterface bobdibg dapat ditemukan dalam file Documentationnetworkingbonding.txt yang disertakan bersama dengan kernel linux. 7 mode ibterface bobdibg sebagai berikut, yaitu : 1. Balabce-rr Roubd - Robib Policy atau mode 0 Semua port etherbet dengan prioritas yang sama berada dalam antrian daftar perangkat slave dan proses transfer data menggunakan algoritma roubd – robib. Driver bobdibg memilih port etherbet yang ada pada antrian. Ketika port etherbet tertentu selesai melakukan transfer data, Driver bobdibg otomatis memilih port etherbet berikutnya dalam antrian untuk tugas transfer data berikutnya. Sebuah port etherbet yang baru dikelompokkan untuk bonding tersebut akan ditambahkan ke tail antrian. 2. Active - Backup atau mode 1 Satu port etherbet pada ibterface bobdibg berada dalam keadaan aktif, sedangkan port etherbet lainnya dalam stabdby state. Ketika port yang aktif gagal, port etherbet stabdby akan diaktifkan. 3. Balabce-xor atau mode 2 Paket data yang ditransfer berdasarkan HASH trabsfer policy. Port etherbet yang dipilih untuk proses transfer data menggunakan fungsi hash sebagai berikut : sumber MAC alamat XOR tujuan MAC alamat jumlah ibterface slave. Konfigurasi pemilihan kebijakan transfer data lainnya dapat dipilih melalui opsi xmit_hash_policy. 4. Broadcast atau mode 3 Pengiriman paket data yang sama secara bersamaan melalaui semua port 27 etherbet yang terdapat pada ibterface bobdibg. 5. 802.3ad Dybamic libk aggregatiob policy atau mode 4 Beberapa port etherbet dalam keadaan aktif bekerja dengan mode duplex dan dengan kecepatan yang sama. Pemilihan port ethernet untuk proses transfer data menggunakan fungsi hash, yaitu : sumber MAC alamat XOR tujuan MAC alamat jumlah ibterfaceslave. Konfigurasi pemilihan kebijakan transfer data lainnya dapat dipilih melalui opsi xmit_hash_policy. Prasyaratan untuk menggunakan mode 802.3ad adalah aplikasi ethtool harus mendukung duplex dan retrievibg kecepatan transfer data dari ibterface slave dan swith harus mendukung mode 802.3ad dybamic libk aggregatiob. 6. Balabce-tlb trabsfer load balabcibg policy atau mode 5 driver ibterface bobdibg mengalokasikan permintaan layanan pada jaringan sesuai dengan kemampuan port etherbet, yaitu mendistribusikan kembali traffik transfer data pada jaringan di antara semua port etherbet sesuai dengan kemampuan pengolahan dan beban kerja saat ini dari setiap slave. Prasyaratan untuk mengunakan mode balance-tlb adalah aplikasi ethtool harus mendukung duplex dan retrievibg kecepatan transfer data dari ibterface slave. 7. Balabce-alb Auto-adaptive load balabcibg policy atau mode 6 Selain load balabcibg untuk pengiriman data, balabce-alb menyediakan receive load balabce rlb untuk trafik IPv4. driver bobdibg mengalokasikan permintaan layanan jaringan sesuai kemampuan setiap slave, yaitu kembali mendistribusikan trafik jaringan transfer dan penerimaan di antara semua port etherbet sesuai dengan kemampuan pengolahan dan beban kerja saat ini dari setiap slave. Prasyaratan untuk menggunakan mode balance-alb adalah aplikasi ethtool harus mendukung duplex dan retrievibg kecepatan transfer data dari ibterface slave dan base driver ibterface bobdibg yang digunakan mendukung perangkat keras yang digunakan. 28 II.7.1BLink Monitoring Driver ibterface bobdibg pada saat ini mendukung dua skema untuk memantau keadaan perangkat ibterface slave, yaitu : menggunakan ARP monitoring dan MII monitoring. Karena kerena keterbatasan implementasi dari driver ibterface bobdibg, tidak mungkin untuk menggunakan ARP monitoring dan MII monitoring secara bersamaan. Skema untuk libk mobitoribg sebagai berikutnya : • ARP monitoring ARP monitoring mengirim ARP query dan menggunakan respon sebagai indikasi bahwa libk tersebut beroperasi dengan baik. Ini juga memberikan jaminan bahwa trafik benar-benar mengalir di libk. Jika menggunakan mode balabce-rr dan balabce-xor, maka switch harus dikonfigurasi untuk mendistribusikan paket secara merata di semua libk. Jika tidak semua balasan dari ARP target diterima pada libk yang sama yang dapat menyebabkan libk lainnya gagal. Pada mikrotik ARP monitoring diaktifkan dengan menetapkan tiga parameter yaitu : libk-monitoring, arp-ip-target dan arp-ibterval. Hal ini dimungkinkan untuk menetapkan beberapa ARP target yang dapat berguna untuk konfigurasi High Availability. Jika hanya satu target yang ditetapkan, target itu sendiri kemungkinan dowb, dengan memiliki target tambahan dapat meningkatkan keandalan dari ARP monitoring. • MII monitoring MII monitoring hanya memantau carrier dari etherbet jaringan lokal. MII monitoring melakukan tugas memilih satu dari tiga cara, yaitu dengan bergantung pada driver perangkat untuk mempertahankan carrier state, dengan query perangkat MII register atau dengan membuat sebuah query ethtool ke perangkat. Jika parameter modul use_carrier adalah 1 nilai default, kemudian MII monitoring akan bergantung pada driver untuk informasi carrier state melalui subsistem betif_carrier. Sebagaimana dijelaskan dalam informasi 29 parameter use_carrier di atas, jika MII mobitoribg gagal mendeteksi carrier loss pada perangkat misalnya, ketika kabel secara fisik terputus kemungkinan bahwa driver tidak mendukung betif_carrier. Jika use_carrier adalah 0, maka MII mobitoribg pertama akan melakukan query melalui ioctl perangkat MII register dan memeriksa libk state. Jika permintaan gagal tidak hanya bahwa ia mengembalikan pembawa ke bawah, maka MII monitoring akan membuat permintaan ethtool ETHOOL_GLINK untuk mencoba untuk mendapatkan informasi yang sama. Jika kedua metode gagal misalnya, driver tidak mendukung atau memiliki beberapa kesalahan dalam pengolahan baik MII register dan ethtool permintaan, MII monitoring akan menganggap libk tersebut up. II.7.2BParameterBInterface Bonding Optiobs driver pada teknologi ibterface bobdibg diberikan sebagai parameter ke modul bobdibg pada saat diaktifkan pertama kali[6]. Parameter optiobs dapat diberikan sebagai argumen baris perintah ke ibsmod atau modprobe, tapi biasanya ditentukan dalam konfigurasi etcmodules.cobf atau etcmodprobe.cobf atau dalam file konfigurasi khusus distro. Jika tidak menggunakan optiobs parameter maka nilai default yang akan digunakan. Sangat penting untuk menentukan nilai parameter miimob atau arp_ibterval dan arp_ip_target karena degradasi dalam jaringan jika terjadi kegagalan libk. Sangat sedikit perangkat yang tidak mendukung konfigurasi optiobs parameter ibterface bobdibg setidaknya miimob. Optiobs paramater ibterface bobdibg sebagai berikut : • arp_ibterval Menentukan frekuensi ARP libk mobitoribg dalam milidetik. Jika ARP mobitoribg digunakan dalam mode kompatibel Etherchabbel mode 0 dan 2, switch harus dikonfigurasi dalam mode yang sama untuk mendistribusikan paket ke semua libk. Jika beralih konfigurasi untuk mendistribusikan paket 30 dalam sebuah balabce-XOR, semua balasan dari ARP target akan diterima pada libk yang sama yang dapat menyebabkan anggota tim lain untuk gagal. ARP mobitoribg tidak boleh digunakan bersama dengan miimob. Nilai 0 menonaktifkan ARP mobitoribg. Default nilai adalah 0. • arp_ip_target Menentukan alamat IP untuk digunakan sebagai ARP mobitoribg ketika arp_ibterval lebih besar 0. Ini adalah target dari ARP request dikirim untuk menentukan keadaan libk ke target. Penentuan arp_ip_target dalam format ddd.ddd.ddd.ddd. beberapa IP alamat harus dipisahkan dengan koma. Setidaknya satu IP alamat harus diberikan untuk tujuan ARP mobitoribg. Jumlah maksimum target yang ditentukan adalah 16. Nilai default bukan alamat IP. • dowbdelay Menentukan waktu dalam milidetik, menunggu sebelum menonaktifkan slave setelah kegagalan libk telah terdeteksi. pilihan ini hanya berlaku untuk monitoring libk miimob. Nilai dowbdelay harus kelipatan dari nilai miimob, jika tidak, akan dibulatkan ke kelipatan terdekat. Default nilai adalah 0. • lacp_rate Opsi untuk menentukan rate pengiriman paket LACPDU yang akan diminta dari libk mitra dalam mode 802.3ad. Nilai dari lacp_rate 0 atau slow adalah permintaan mitra libk untuk pengiriman setiap paket LACPDU dalam 30 detik, nilai dari lacp_rate 1 atau fast adalah permintaan mitra libk untuk pengiriman setiap paket LACPDU dalam 1 detik. Standarnya adalah 0 atau lambat. • max_bobds Menentukan jumlah perangkat ibterface bobdibg untuk menciptakan ibstabce dari driver bobdibg. Misalnya, jika max_bobds adalah 3, dan driver bobdibg belum dimuat, kemudian bond0, bond1 dan bond2 akan dibuat. Nilai default 31 adalah 1. • miimob Menentukan frekuensi libk MII mobitoribg dalam milidetik. Ini menentukan seberapa sering libk state dari setiap slave diperiksa untuk melihat kegagalan libk. Nilai nol menonaktifkan MII Libk mobitoribg. Nilai 100 adalah titik awal yang baik. Pilihan use_carrier, mempengaruhi bagaimana libk state yang telah ditentukan. Nilai default adalah 0. • primary Sebuah stribg eth0, eth2, dll yang menentukan slave adalah perangkat utama. Perangkat yang dipilih akan selalu menjadi slave aktif dalam keadaan normal. Hanya ketika perangkat utama dalam keadaan off-libe akan berganti keperangkat alternatif. Hal ini berguna ketika satu slave lebih disukai daripada yang lain, misalnya, ketika salah satu slave memiliki throughput yang lebih tinggi daripada yang lain. Pilihan primary hanya berlaku untuk mode aktif- backup. • updelay Menentukan waktu dalam milidetik untuk menunggu sebelum mengaktifkan slave setelah libk recovery telah terdeteksi. Pilihan ini hanya berlaku untuk monitoring libk miimob. Nilai updelay harus kelipatan dari nilai miimob, jika tidak, maka akan dibulatkan ke kelipatan terdekat. Nilai default adalah 0. • use_carrier Menentukan apakah miimob menggunakan MII atau ETHTOOL ioctls vs betif_carrier_ok untuk menentukan keadaan libk. MII atau ETHTOOL Ioctls kurang efisien dan utilize mengganggu urutan panggilan dalam kernel. betif_carrier_ok bergantung pada driver perangkat untuk mempertahankan libk state dengan betif_carrier_ob atau off dan tidak semua, perangkat driver mendukung fasilitas ini. Jika bobdibg menegaskan bahwa libk tersebut dalam keadaan hidup akan tetapi tidak terdeteksi, mungkin driver perangkat jaringan 32 Anda tidak mendukung betif_carrier_ob atau off. Keadaan default untuk betif_carrier adalah carrier ob, jadi jika driver tidak mendukung betif_carrier, itu akan muncul sebagai jika libk selalu up. Dalam hal ini, pengaturan use_carrier ke 0 akan menyebabkan ikatan untuk kembali ke MII atau ETHTOOL ioctl metode untuk menentukan keadaan libk state. Nilai 1 memungkinkan penggunaan betif_carrier_ok , nilai 0 akan menggunakan MII atau ETHTOOL ioctls. Default nilai adalah 1. • xmit_hash_policy Memilih trabsmit hash policy digunakan untuk seleksi slave pada balabce- XOR dan mode 802.3ad. Nilai yang mungkin adalah : 1. layer 2 menggunakan XOR dari alamat MAC perangkat keras untuk menghasilkan hash. Rumusnya adalah: sumber MAC XOR tujuan MAC modulo jumlah slave Algoritma ini akan menempatkan semua trafik tertentu jaringan peer pada slave yang sama. Algoritma ini kompatibel 802.3ad. 2. layer 3+4 Kebijakan ini menggunakan informasi protokol layer atas, bila tersedia, untuk menghasilkan hash. Hal ini memungkinkan untuk trafik ke jaringan tertentu untuk rentang beberapa slave, meskipun koneksi tunggal tidak akan menjangkau beberapa slave. II.8BBQoSBQuality of Service QoS adalah kemampuan untuk memberikan prioritas yang berbeda untuk berbagai aplikasi, pengguna, atau aliran data, atau untuk menjamin tingkat kinerja tertentu ke aliran data [11]. Sebagai contoh, laju bit yang diperlukan, delay, jitter, probabilitas packet droppibg, dan atau bit error rate BER dapat dijamin. Jaminan QoS penting jika kapasitas jaringan tidak cukup, terutama untuk aplikasi streaming 33 multimedia secara real-time seperti voice over IP, game oblibe, dan IP-TV. Sering kali aplikasi-aplikasi ini memerlukan bit rate dan tidak memperbolehkan adanya delay dan dalam jaringan yang memiliki kapasitas resource terbatas, misalnya dalam komunikasi data selular. Dalam ketiadaan jaringan, mekanisme QoS tidak diperlukan. Sebuah jaringan atau protocol yang mendukung QoS dapat menyepakati sebuah kontrak traffik dengan software aplikasi dan kapasitas cadangan di bode jaringan, misalnya saat sesi fase pembentukan. Beberapa alasan yang menyebabkan QoS penting adalah : • Memberikan prioritas terhadap aplikasi-aplikasi yang kritis. • Memaksimalkan penggunaan investasi jaringan. • Meningkatkan performansi untuk aplikasi yang sensitif terhadap delay, seperti voice dan video. • Merespon perubahan aliran trafik yang ada di jaringan. Terdapat banyak hal yang bisa terjadi pada paket ketika ditransmisikan dari asal sampai tujuan yang mengakibatkan masalah-masalah dilihat dari sudut pandang pengirim atau penerima, dan sering disebut dengan parameter-parameter QoS. 1. Throughput Throughput yaitu kecepatan rate transfer data efektif, yang diukur dengan satuan bps bit per secobd. Throughput merupakan jumlah total kedatangan paket yang sampai ke tujuan selama interval tertentu dibagi oleh durasi interval waktu tersebut. Ada juga yang disebut dengan goodput. Goodput merupakan kecepatan transfer yang berada antara aplikasi di pengirim ke aplikasi di penerima. Semakin besar nilai throughput, maka semakin baik kualitas jaringan tersebut. 2. Packet Loss Packet Loss merupakan parameter yang menunjukkan jumlah total paket yang hilang pada saat transmisi. Packet loss diukur dalam persen . Paket dapat 34 hilang karena disebabkan oleh collisiob dan cobgestiob pada jaringan. Hal ini berpengaruh pada semua aplikasi, karena retransmisi akan mengurangi efisiensi jaringan secara keseluruhan, meskipun babdwidth yang disediakan mencukupi. Babdwidth adalah lebar jalur yang dipakai untuk transmisi data atau kecepatan jaringan. Secara umum perangkat jaringan memiliki buffer tampungan sementara untuk menampung data yang diterima. Jika terjadi cobgestiob yang cukup lama, maka buffer akan penuh dan tidak bisa menampung data baru yang akan diterima, sehingga mengakibatkan paket selanjutnya hilang. 3. Delay Latebcy Delay adalah waktu yang dibutuhkan data untuk menempuh jarak dari asal sampai ke tujuan. Delay dapat dipengaruhi oleh jarak, media fisik, cobgestiob, atau juga waktu proses yang lama. Selain itu adanya antrian atau mengambil rute lain untuk menghindari kemacetan juga dapat mempengaruhi delay. Oleh karena itu mekanisme antrian dan routibg juga berperan dalam hal ini. Semakin kecil nilai delay, maka semakin baik kualitas jaringan tersebut. 4. Jitter Jitter didefinisikan sebagai variasi delay dari sebuah paket yang berasal dari aliran data yang sama. Jitter yang tinggi artinya perbedaan waktu delay besar, sedangkan jitter yang rendah artinya perbedaan waktu delay kecil. Jitter dapat diakibatkan oleh variasi-variasi panjang antrian, waktu pengolahan data, dan juga dalam waktu penghimpunan ulang reasembly paket-paket di akhir perjalanan. 5. Reliability Realibility adalah karakteristik kehandalan sebuah aliran data dalam jaringan ibterbet. Masing-masing program aplikasi memiliki kebutuhan realibility yang berbeda. Jaringan ibterbet harus dapat diandalkan dibandingkan dengan konferensi audio atau saluran telepon. 6. Babdwidth 35 Babdwith adalah lebar jalur yang dipakai untuk transmisi data atau kecepatan jaringan. Aplikasi yang berbeda membutuhkan babdwith yang berbeda. Dalam beberapa aplikasi, kebutuhan akan parameter QoS berbeda-beda. Adapun tabel untuk menunjukkan perbedaan tersebut adalah : Gambar 2.14 Kebutuhan Aplikasi Terhadap QoS [11] Gambar 2.3 memperlihatkan bahwa kebutuhan untuk e-mail sangat tinggi terhadap reliability, begitu juga dengan file trabsfer FTP. Namun, e-mail rendah atau tidak sensitif terhadap delay, jitter, dan babdwidth. Untuk aplikasi semacam audio atau video, telephoby, dan video cobferebcibg sangat sensitif terhadap jitter sehingga tidak menjamin reliability data yang ditransmisikan. II.9BRTPBRile Transfer ProtocolB FTP merupakan service yang digunakan untuk keperluan transfer file. Dengan memanfaatkan service FTP, user dapat mengirim upload file ke server dan dapat mengambil dowbload file dari server. Untuk membangun sebuah server FTP dapat menggunakan aplikasi ProFTPD. ProFTPD adalah free FTP daemob yang didistribusikan di bawah lisensi GNU Public. ProFTPD merupakan aplikasi FTP server yang terkenal akan kehandalannya dan FTP server yang dibuat untuk Ubix dan keluarga ubix, seperti Libux, OpebBSD dan FreeBSD. 36

II.10 Mikrotik