Pemilihan Proses Uraian Proses

--------------------------------------------------------------------------------------------------- Pra Rencana Pabrik Rosin Turpentine

II.2. Pemilihan Proses

Berdasarkan uraian proses diatas, maka dapat ditabelkan perbedaan masing-masing proses sebagai berikut : Proses Parameter Amerika Portugal Bahan Baku Pinus Merkusii Pinus Caribaea Peralatan Sederhana Kompleks Instrumentasi Murah Mahal Dari uraian diatas, maka dipilih pembuatan rosin dan turpentine dari getah pinus dengan proses Amerika, dengan beberapa pertimbangan : a. Bahan baku yang kontinyu banyak terdapat di Indonesia b. Investasi pabrik lebih murah peralatan dan instrumentasi sedikit c. Utilitas lebih murah suhu rendah d. Produk yang dihasilkan memenuhi kebutuhan pasar.

II.3. Uraian Proses

Pada pra rencana pabrik rosin dan turpentine dengan proses distilasi ini, dapat dibagi menjadi 3 Unit pabrik, dengan pembagian : 1. Unit Pengendalian Bahan Baku Kode Unit : 100 2. Unit Pemasakan Kode Unit : 200 3. Unit Pengendalian Produk Kode Unit : 300 Adapun uraian proses pembuatan rosin adalah sebagai berikut : Pertama-tama getah pinus dari supplier ditampung pada tangki getah F- 110 sebagai cadangan untuk produksi. Getah kemudian ditampung pada talang Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. --------------------------------------------------------------------------------------------------- Pra Rencana Pabrik Rosin Turpentine getah F-120 yang berfungsi sebagai tangki harian untuk proses produksi, dan untuk mempermudah proses pengumpanan ke melter, maka pada talang getah ditambahkan asam oksalat. Campuran getah pinus dan asam oksalat kemudian diumpankan pada tangki blow-case Q-130 untuk pemanasan awal sampai dengan suhu 60 C dengan tekanan 8 atm yang dijaga dengan cara mengumpankan steam pada tangki blow-case Q-130. Campuran dari blow-case Q-130 kemudian diumpankan pada tangki melter Q-210 untuk melarutkan dan melelehkan rosin dengan penambahan turpentine sehingga dapat mempermudah proses pemisahan dengan kotoran kasar. Melter Q-210 dioperasikan pada suhu 80 C dengan bantuan steam dari utilitas. Steam yang digunakan pada pabrik ini mempunyai tekanan 9 atm dengan suhu steam 175 C. Campuran kemudian diumpankan pada strain filter H-211 untuk memisahkan kotoran kasar dengan larutan rosin dan turpentine, dimana kotoran dibuang ke pengolahan limbah padat, sedangkan rosin dan turpentine diumpankan ke settlermixer D-220. Pada settlermixer, campuran rosin dan turpentine dicuci dengan air hangat dari utilitas yang dipanaskan pada heater E-231 dan diendapkan. Campuran kemudian dialirkan melewati filter 75 micron H-221 untuk proses pemisahan kotoran dan campuran rosin-turpentine, dimana kotoran diumpankan ke pengolahan limbah padat, sedangkan camouran rosin-turpentine diumpankan ke tangki pencuci D-230 dengan penambahan air hangat dari utilitas yang sebelumnya dipanaskan pada heater E-231. Campuran rosin-turpentine kemudian diumpankan ke dekanter H-233 untuk proses pemisahan rosin- turpentine dan kotoran, dimana kotoran diumpankan ke pengolahan limbah padat, Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. --------------------------------------------------------------------------------------------------- Pra Rencana Pabrik Rosin Turpentine sedangkan campuran rosin-turpentine ditampung pada tangki getah bersih F-240, yang sebelumnya disaring pada filter 50 micron H-234. Getah bersih kemudian disaring untuk terakhir kalinya pada filter 1 micron H-242 dan kemudian diumpankan ke tangki pemasak Q-310. Pada tangki pemasak Q-310, getah dipanaskan dengan bantuan steam secara langsung open steam dan tidak langsung close steam. Tangki pemasak bekerja pada tekanan 8,5 atm dengan suhu 168 C. Produk bawah tangki pemasak berupa rosin, kemudian ditampung pada tangki rosin F-340 yang sebelumnya didinginkan pada cooler E- 311. Produk atas berupa uap turpentine dan air dikondensasi pada condenser E- 312, kondensat kemudian ditampung pada akumulator F-313 dan kemudian dipisahkan pada dekanter H-314 untuk memisahkan air dari turpentine. Campuran turpentine dan air kemudian dikeringkan pada dehydrator D-320, sehingga didapat turpentine yang bebas air. Turpentine dari dehydrator D-320 kemudian didistribusikan sebagian sebagai untuk recycle ke melter Q-210 dan sebagian ditampung sebagai produk samping turpentine. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. III ~ 1 --------------------------------------------------------------------------------------------------- Pra Rencana Pabrik Rosin Turpentine

BAB III NERACA MASSA

Kapasitas produksi = 2.000 tonjam Waktu operasi = 24 jam hari ; 330 hari tahun Satuan massa = kilogram jam Satuan panas = kilokalori jam

1. TALANG GETAH F - 120 Komponen Masuk

kgj Komponen Keluar kgj Campuran dari Tangki Getah F-110 Campuran ke Blow-Case Q-130 Rosin 2023,0000 Rosin 2023,0000 Turpentine 433,5000 Turpentine 433,5000 Kotoran 289,0000 Kotoran 289,0000 H 2 O 144,5000 H 2 O 177,0125 2890,0000 As. Oksalat 3,6125 As. Oksalat 2926,1250 As. Oksalat 3,6125 H 2 O 32,5125 36,1250 2926,1250 2926,1250 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.