Teknik Analisisa Data Definisi Operasional

46 dilakukan perhitungan secara pasti jumlah besaran sampel untuk populasi tertentu.Hal ini sebenarnya jalan pintas untuk menghindari berbagai kesulitan karena populasi memiliki karakter yang sukar digambarkan. Dalam penelitian ini yang menjadi objek peneliti adalah pegawai yang bertugas di dinas pekerjaan umum kabupaten bantul, dalam struktur organisasi pegawai DPU berjumlah 183 pegawai dan untuk menentukan besaran jumlah sampel peneliti menggunakan rumus ; Rumus perhitungan besaran sampel 47 Keterangan : N n= N d2 + 1 n : jumlah sampel yang dicari N : Jumlah Populasi d : Nilai presisi ditentukan dalam contoh ini sebesar 90 atau a=0,1 Maka dari populasi yang berjumlah 183 pegawai yang menjadi sampel penelitiannya adalah 65 orang pegawai Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bantul.

6. Teknik Analisisa Data

Dalam penelitian tentang produktivitas Aparatur Sipil Negara Pada Tahun 2015, peneliti menggunakan teknik analisa kuantitatif, menurut Prof. Dr. Sugiyono analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperuoigooleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan 47 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif: komunikasi, ekonomi, dan kebijakan public serta ilmu-ilmu social lainnya, Kencana, Jakarta, 2011, hal 115 47 data kedalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. 48 48 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD, Alfabeta, bandung, 2011, Hal. 244 48

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah serta Undang-Undang Nomor 28 Tahnu 1999 tentang Penyelenggaran Negara yang bersih dan bebas dari KKN yang berlaku efektif mulai bulan Januari 2001, sebagai landasan pelaksanaan Otonomi Daerah dan Desentralisasi Pemerintahan, maka Pemerintah Kabupaten Bantul akan menerima banyak limpahan kewenangan yang lebih luas untuk menyelenggarakan pemerintahan dan kebijaksanaan pembangunan secara otonom. Dipahami bersama bahwa pembangunan yang akan dilaksanakan di Era Otonomi Daerah ini memerlukan dukungan dari berbagai pihak agar kendala dan permasalahan yang dihadapi dapat diselesaikan dengan arif. Disisi lain pembangunan pada tahun berjalan harus dapat menjadi landasan bagi pembangunan tahap berikutnya secara berkesinambungan. Oleh sebab itu perencanaan strategis yang disusun diharapkan dapat mewujudkan kesejahteraan masyarakat Bantul lahir dan batin. Hal ini sesuai VISI Pemerintah Kabupaten Bantul yaitu “BANTUL PROJOTAMANSARI SEJAHTERA DEMOKRATIS DAN AGAMIS“ untuk seluruh masyarakat Bantul. Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bantul ditetapkan berdasarkan Perda Nomor 16 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul. Berdasarkan Perda tersebut Dinas