TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

2.1.2. Insulasi Termal Bahan insulasi tangki yang digunakan harus mampu menahan kehilangan panas air didalam tangki seminimal mungkin, dapat memberikan tambahan kekuatan dan kekakuan tangki secara menyeluruh, misalnya: Polyurethane atau bahan lain dengan sifat-sifat yang setara atau lebih baik. Tangki PATS harus diberi insulasi sehingga faktor kehilangan panas total yang terjadi tidak lebih dari 1,75 Wm 2 .K SNI, 1992. Selain penyimpan kalor laten dan penyimpan kalor sensibel, rugi-rugi panas dipengaruhi oleh bahan insulasi, tebal insulasi dan waktu penyimpanan panas pada tangki. Material insulasi yang memiliki nilai konduktivitas rendah mampu untuk mengurangi rugi-rugi panas di dalam tangki. Semakin tebalnya insulasi yang digunakan maka semakin rendah pula rugi-rugi panas yang terjadi dan semakin lama pula waktu penyimpanan panas dalam tangki Pikra dkk., 2010. Firdaus dan Ferdinand 2014 pada penelitian alat pengering ikan yang dibalut insulasi menyatakan bahwa bahan insulasi dapat meredam panas dengan baik.Worrel 2015 menyatakan dalam penelitiannya mengenai peningkatan efisiensi energi dan penghematan untuk kilang minyak bahwa penggunaan insulasi dapat meningkatkan efisiensi energi pada unit utulitas sebanyak 30. Efektivitas insulasi termal dapat dilihat dari konduktivitas panasnya yang rendah karena hal itu dapat mempertahankan energi termal di dalam atau di luar sistem dengan mengurangi perpindahan kalor ke atau dari lingkungan luar. Sejumlah besar energi dapat hilang apabila tanpa menggunakan insulasi, insulasinya tidak efisien dan pemasangannya tidak benar Siregar, 2015. Ada bermacam-macam bahan insulasi yang tersedia di pasar, kebanyakan terutama terbuat dari fiberglass, wol mineral, polietilen, busa, atau kalsium silikat. Insulasi panas mampu menurunkan kehilangan panas, memberikan keuntungan sebagai berikut Siregar, 2015. 1. Penurunan pemakaian bahan bakar. 2. Pengendalian proses yang lebih baik dengan mencapai temperatur proses pada tingkatan yang konstan.