STRATEGI PENERJEMAHAN TUTURAN DIRECTIVE
DALAM SUBTITLE FILM THE HUNGER GAMES
Mohammad Ali Yafi
Magister Pengkajian Bahasa, Universitas Muhammadiyah Surakarta mohammadaliyafi.maygmail.com
Abstract
This qualitative study aims at classifying the strategies used by the translator in transferring the directive utterance found in the subtitle of The Hunger Games. The object of this current research
is directive speech act, found in the subtitle of the movie. Then, the data source is The Hunger Games movie itself. In order to collect the data, this study uses documentation method which
covers 1 downloading the subtitle from website; 2 separating speech acts which are categorized as directive utterances; 3 writing the directive utterances on a piece of paper. The techniques of
analyzing data are by 1 giving code at every single data choosen; 2 determining the strategy used by the translator in transferring directive utterance; 3 drawing conclusion from the data
found. The result shows that the translator transfers the directive utterance using seven strategies: level shift, intra-system shift, structural shift, addition, deletion, adaptation, and adoption. All these
strategies which used by the translator are intended to make the translation natural. Keywords
: Translation Analysis, Translation Strategy, Directive Utterance, The Hunger Games
1. PENDAHULUAN
Pembaca karya
sastra sering
kali mengalami kesulitan dalam memahaminya
apabila karya tersebut ditulis dalam bahasa asing. Dewasa ini, banyak buku yang
menjadi sumber informasi ditulis dalam bahasa Inggris. Sebagai contoh, buku pada
bidang teknologi, ilmu pengetahuan, dan novel. Buku-buku yang ditulis dalam bahasa
sumber bahasa Inggris tersebut telah banyak diterjemahkan dalam bahasa sasaran
bahasa Indonesia. Terjemahan dari bahasa sumber kemudian disebut dengan BSU
kedalam bahasa sasaran kemudian disebut dengan BSA telah menjadi jawaban dari
masalah-masalah
yang muncul
dalam memahami sebuah karya, baik itu karya
sastra maupun karya ilmiah. Tak terkecuali bagi seluruh penikmat film dalam negeri
yang acap kali juga mengidolakan film-film besutan sutradara luar negeri, terutama film
yang dialognya berbahasa Inggris. Hal ini tentu juga menjadi salah satu masalah
penting dalam memahami ucapan-ucapan dari karakter yang muncul di dalam film
tersebut. Maka, solusi dari permasalahan tersebut, sering disebut oleh berbagai
kalangan sebagai subtitle. Subtitle muncul dan hilang seiring
dengan tuturan-tuturan yang diucapkan oleh karakter dalam film tersebut.
Subtitle dituangkan dalam sebuah tulisan yang
biasanya muncul dibagian bawah layar. Subtitle yang baik adalah subtitle yang dapat
mewakili seluruh ungkapan yang diucapkan oleh karakter dalam film tersebut dalam
bahasa sasaran yang mudah dipahami serta wajar.
Pada bagian ini, penulis terlebih dahulu membedah secara garis besar, apa yang
dimaksud dengan
terjemahan. Menurut
beberapa ahli,
terjemahan merupakan
aktivitas memindahkan ide dari bahasa sumber BSU kedalam bahasa sasaran
BSA. Namun, tentu tidak sesederhana itu. Banyak aspek yang perlu diperhatikan oleh
penerjemah dalam menerjemahkan naskah tertentu. Apalagi hal ini berkaitan dengan
ungkapan-ungkapan lisan. Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam proses
penerjemahan adalah budaya. Penerjemah perlu secara menyeluruh menangkap budaya
yang tersirat dalam naskah BSU.
46
Penerjemahan dalam hal ini berkaitan erat dengan tingkat keberterimaan acceptability
dari sebuah terjemahan. Menurut Bell 1991: 1
“translation can be defined as expression in other language
TL of what has been in another source language, preserving semantics and stylistic
equivalence”. Menurutnya,
sebuah terjemahan juga menyentuh aspek semantics
dan kesepadanan stylistic. Lebih lanjut lagi, terjemahan
merupakan proses
mentransformasikan teks secara original dalam bahasa tertentu kedalam naskah yang
sepadan dalam
bahasa lain,
dengan mempertahankan isi pesan yang termaktub
dalam naskah sumber tersebut Bell, 1991: 298. Menurut Bell, seperti yang dikutip oleh
Nababan 2004: 11
if confined to a written language, translation is a cover term with
three distinguishable meanings: 1
translation can be defined as the process to translate and also
the activity rather than tangible object; 2 a translation also can
be categorized the product of the process of translating e.g. the
translated
text; and
3 translation is labeled as the
abstract concept
which encompasses both the process of
translating and the product of that process.
Dalam hal ini, dapat dikatakan bahwa
terjemahan melingkupi 3 aspek, yakni proses, produk dari proses tersebut, namun juga
dapat dikatakan sebagai konsep yang abstrak yang mengacu pada proses penerjemahan
serta produk dari proses tersebut dalam waktu yang bersamaan.
Subtitle sebagai salah satu bagian dari terjemahan
translation, merupakan
permasalahan utama yang akan dikaji dalam penelitian ini. Oleh karena itu, data penelitian
ini dalam bentuk tuturan langsung directive utterance yang terdapat dalam film The
Hunger Games. Film ini tayang perdana pada 12 Maret 2012 di Amerika Serikat. Film ini
disutradarai oleh Gary Gross. Film ini diadaptasi dari sebuah novel dengan judul
yang sama: The Hunger Games. Film yang diproduseri oleh Nina Jacobson dan John
Kilik, dan naskah skenarionya ditulis oleh Ross, Collins dan Billy Ray ini dibintangi
oleh Jennifer Lawrence, Josh Hutcherson, Liam
Hemsworth, Woody
Herrelson, Elizabeth Banks dan Donald Sutherland.
Dalam rangka mengupas film tersebut dari
sudut pandang
pragmatik, maka,
penelitian ini berkenaan langsung dengan salah satu mikro-pragmatik yang dikenal
sebagai tindak tutur speech act. Menurut Searle dalam Qadir and Rillof 2011 early
research on speech act was seminal work in natural language processing that opened up
a new way of thinking about conversational dialogue
and communication.
Secara sederhana, tindak tutur dapat diartikan
sebagai melakukan
sesuatu dengan
menggunakan bahasa Yule, 1996. Sebagai contoh, tuturan
“You‟re fired” dapat dikatakan sebagai tindak tutur jika hal ini
dikatakan oleh seorang atasan kepada bawahannya,
untuk memecat
bawahan tersebut.
Dikarenakan pentingnya isu terjemahan dan pragmatik dalam hal ini, maka isu-isu
tersebut layak untuk dikaji lebih mendalam dalam suatu penelitian dan artikel ini sebagai
salah satu hasil penelitian yang dimaksud dengan judul Strategi Penerjemahan Tuturan
Directive dalam Subtitle Film The Hunger Games. Selanjutnya, kajian teori yang lebih
menyeluruh dibahas dalam kajian pustaka.
2. KAJIAN PUSTAKA