Power Link Budget Rise Time Budget

Pada umumnya ketiga pengkodean ini yang digunakan tetapi untuk transmisi link serat optik hanya pengkodean NRZ dan RZ yang digunakan[4].

2.3 Parameter Untuk Menganalisis Kinerja Transmisi Serat Optik

Dalam melakukan perhitungan kinerja transmisi serat optik, parameter yang dilakukan untuk mendapatkan sistem yang layak sehingga hasil analisis yang diperoleh dapat diimplementasikan dilapangan. Adapun parameter untuk menganalisis kinerja transmisi serat optik yaitu: 1. Power Link Budget. 2. Rise Time Budget.

2.3.1 Power Link Budget

Optical power berasal dari photodetector yang bergantung dengan banyaknya cahaya yang terperangkap didalam serat dan dapat mengakibatkan rugi-rugi serat, konektor dan sambungan. Link loss budget terjadi karena rugi-rugi di setiap elemen sepanjang link. Gambar 2.10 memperlihatkan power link budget. Gambar 2.13 Power Link Budget Power link budget adalah besarnya daya yang diperlukan untuk dapat mentransmisikan data atau informasi dari satu titik ke titik lainnya, dimana selama Universitas Sumatera Utara proses transmisi akan terjadi redaman. Perhitungan power link budget bertujuan untuk menghitung anggaran daya yang diperlukan sehingga level daya terima tidak kurang dari sensitivitas minimum. Untuk menentukan redaman total di tentukan dengan Persamaan 2.1[5]. Nilai redaman total maximum 28 dB, jadi dalam nilai perhitungan yang digunakan harus dibawah 28 dB[6]. Untuk menentukan redaman total power link budget digunakan Persamaan 2.1. αtotal = L x αf + Nc x αc +Ns x αs + Nsp x αsp 2.1 Dimana : α total = total redaman dB L = panjang kabel serat optik km αf = redaman serat optic dB Nc = jumlah connector αc = redaman connector dBconnector Ns = jumlah sambungan αs = redaman sambungan dBsambungan Nsp = jumlah splitter αsp = redaman splitter dBsplitter Margin daya adalah daya yang masih tersisa dari power transmit setelah dikurangi dari loss selama proses pentransmisian, pengurangan dengan nilai safety margin dan pengurangan dengan nilai sensitifitas receiver. Margin daya disyaratkan harus memiliki nilai lebih dari 0 nol. Untuk menentukan margin daya digunakan Persamaan 2.2[5]. M = Ptx – Prx - α total - Ms 2.2 Universitas Sumatera Utara Dimana : M = margin daya dB Ptx = optical transmit power dBm Prx = sensitivitas receiver dBm α total = total redaman dB Ms = safety margin dB

2.3.2 Rise Time Budget

Rise Time Budget merupakan metode untuk menentukan batasan dispersi suatu link serat optik yang bertujuan untuk mengetahui kerja jaringan secara keseluruhan telah tercapai dan mampu memenuhi kapasitas kanal yang diinginkan. Umumnya degradasi total waktu transisi dari link digital tidak melebihi 70 persen dari satu periode bit NRZ Non-retum-to-zero atau 35 persen dari satu periode bit untuk data RZ return-to-zero. Untuk menentukan pembatasan dispersi link serat optik, rise time sistem keseluruhan digunakan Persamaan 2.4. T sys = 2.3 Dimana : t i = rise time contributor ns tr = 2.4 Dimana : tr = rise time total ns t rx = rise time receiver ns t tx = rise time transmitter ns t f = dispersi chromatic ns Universitas Sumatera Utara t f = D x σ λ x L 2.5 Dimana : D = koefisien dispersi psnm.km σ λ = lebar spectrum nm L = panjang serat optik km Setelah perhitungan rise time total diperoleh, maka dibandingkan dengan bit rates t r dengan format NRZ seperti pada Persamaan 2.6. 2.6 Dimana: 2.7 Bit rates yang didapat dari standard ISO baik downstream maupun upstream. Untuk memenuhi rise time budget, rise time total harusnya lebih kecil dari bit rates[5]. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi telekomunikasi pada saat ini sudah mengalami kemajuan sangat pesat dan cepat sehingga banyaknya permintaan dan peningkatan kebutuhan akan informasi yang terus memacu para penyedia layanan untuk memberikan media transmisi yang dapat diandalkan dari segi kualitas sinyal, waktu akses no delay, keamanan data, daerah cakupan yang luas, maupun harga jual yang kompetitif. Keterbatasan jaringan akses tembaga yang dinilai belum dapat menampung kapasitas bandwidth yang besar serta kecepatan tinggi, maka PT. Telkom berusaha meningkatan kualitas layanan untuk membuat infrastruktur menggunakan serat optik sebagai media transmisinya. PT. Telkom untuk kota Medan sudah menargetkan tahun 2013 akan merombak jaringan akses tembaga menjadi jaringan akses fiber optik sampai ke rumah-rumah yang disebut fiber to the home FTTH. Dalam pelaksanaan FTTH tersebut, PT.Telkom merekomendasikan dan menggunakan teknologi GPON untuk jaringan akses FTTH. Salah satu teknologi dari beberapa teknologi sistem komunikasi serat optik adalah GPON. PT.Telkom Indonesia, Tbk sebagai salah satu operator telekomunikasi di Indonesia, dituntut untuk selalu tepat dan cepat dalam menangani masalah agar dapat memuaskan pelanggannya, salah satu masalahnya adanya gangguan sinyal yang disebabkan redaman dan dispersi sehingga dapat mengganggu proses transmisi. Parameter yang digunakan dalam perhitungan adanya gangguan sinyal yang disebabkan redaman dan dispersi yaitu parameter power link budget dan rise time budget untuk Universitas Sumatera Utara