Uji Kualitas Instrumen dan Data

memiliki nilai korelasi dengan skor total masing- masing variabel ≥ 0,25. b. Uji Reliabilitas Menurut Ghozali 2011 suatu kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban pertanyaan tersebut stabil atau kuesioner dari waktu ke waktu. Pengukuran ini dapat dilakukan dengan one shot atau pengukuran sekali saja yaitu pengukuran hanya dilakukan sekali dan hasil tersebut akan dibandingkan dengan pertanyaan lain. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach ’s Alpha α. Menurut Nazaruddin dan Basuki 2015, reliabilitas suatu item pertanyaan dalam kuesioner pada tiap variabel dapat dilihat dari nilai Cronbach ’s Alpha dan kolom Corrected Item Total Correlation. Apabila suatu item pertanyaan dalam kuesioner pada variabel-variabel memiliki nilai Cronbach ’s Alpha ≥ 0,5 maka item pertanyaan memiliki reliabilitas yang mencukupi. Apabila nilai item-item pertanyaan kuesioner dari masing-masing variabel memiliki nilai Cronbach’s Alpha if Item Deleted ≥ 0,40, berarti bahwa item pertanyaan dapat dikatakan mempunyai reliabilitas konsistensi internal. 3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menentukan data yang telah dikumpulkan berdistribusi normal atau diambil dari populasi normal. Menurut Ghozali 2011 uji normalitas data digunakan dalam penelitian untuk mengetahui apakah variabel independen dan variabel dependen berdistribusi normal. Untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak, pada penelitian dilakukan uji Kolmogorov-Smirnov Test. Jika nilai probabilitas menunjukakan nilai signifikan 0,05, maka dapat disimpulkan data berdistribusi normal. b. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui apakah ada keterkaitan erat antara variabel independen. Menurut Ghozali 2011 Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dalam model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor VIF. Apabila dalam penelitian nilai tolerance 0,10 dan VIF 10 maka menunjukkan tidak terdapat mulikolinearitas. c. Uji Heteroskedastisitas Uji heterokedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau jika tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2011. Heteroskedastisitas dapat diketahui dengan melihat nilai signifikan dari masing-masing variabel independen lebih besar dari alpha α 0,05. Apabila nilai sig dari masing-masing variabel lebih besar dari alpha α 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Namun apabila nilai sig dari masing-masing variabel lebih kecil dari alpha α 0,05 maka terjadi heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan uji Gletser.

G. Uji Hipotesis

Analisis hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi lininer berganda melalui software SPSS Statistical Package for Social Science. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menganalisis lebih dari satu variabel independen. Syarat penerimaan hipotesis pada regresi linier berganda apabila nilai signifikan 0,05. Persamaan regresi dalam penelitian ini sebagai berikut: Kinerja BSC = α + β 1 MODAL_INT + β 2 MODAL_FIN + β 3 MODAL_FISIK + e Keterangan : Kinerja BSC : Kinerja keuangan dan non keuangan rumah sakit MODAL_INT : Modal Intelektual MODAL_FIN : Modal Finansial MODAL_FISIK : Modal Fisik a. Uji Koefisien Determinasi Adjusted R 2 Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi perubahan pada variabel dependen. Koefisien determinasi dapat dilihat dari nilai adjusted R 2 , dimana untuk menginterpretasikan besarnya nilai koefisien determenasi harus diubah dalam bentuk persentase Ghozali, 2007. Kemudian sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam model penelitian. b. Uji Statistik Fisher F Uji statistik fisher digunakan untuk membuktikan apakah variabel-variabel independen secara simultan mempunyai hubungan dengan variabel dependen dalam model regresi linier berganda. Uji F dilakukan untuk menguji keseluruhan variabel independen: modal intelektual, modal financial, dan modal fisik terhadap satu variabel dependen, yaitu kinerja balanced scorecard secara bebas dengan nilai signifikansi sebesar 0,05 Ghozali, 2011. Apabila nilai sig alpha 0,05, maka terdapat hubungan secara bersama-sama atau simultan antara variabel independen dengan variabel dependen. Hasil uji F ini dapat dilihat pada ANOVAdalam kolom sig. c. Uji t Hipotesis