Pengaruh Pendidikan dan Kesehatan terhadap Produktivitas Tenaga Kerja di Kabupaten Tangerang Periode Tahun 2002-2011

PENGARUH PENDIDIKAN DAN KESEHATAN TERHADAP
PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DI KABUPATEN TANGERANG
PERIODE 2002-2011

Oleh:
Poppy Ameliyah
1060 8400 2750

JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1434 H / 2013 M

PENGARUH PENDIDIKAN DAN KESEHATAN TERHADAP
PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DI KABUPATEN TANGERANG
PERIODE TAHUN 2002-2011

SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat
untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi


Oleh:
Poppy Ameliyah
1060 8400 2750

JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1434 H / 2013 M

,y

tF,

:t

I

PENG-ARTIH

PENDIDIKAN DAN KESEHATAN TERIIADAP
PRoDT]KTTvTfasTENAGAKERJA DI KABUPATENTANGERANG
PERIODETAHUN2OO2.2OII

SKzuPSI
Diajukan kepadaFakuitasEkonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi
Syarat-syaratuntuk Meraih Geiar SarjanaEkonomi

Oleh:
FoppyAmeliyah
106084002750
Di bawahbimbingan

Pembimbing
I

PembimbingII

ZuhairanYunmi Yunan. SE. M.Sc.
(Nip. 19800416200912 1 002\


(Nip. 19a90602197803
1 001)

JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
r434H I 2013M

F
I

I

Hari ini Senin Tanggal 26 Bulan Maret Tahun 2012 telah dilakukan ujian
Komprehensifatas nama Pofpy Ameliyah. Nim: 106084002
750, denganjudul
skripsi "Pengaruh ringkat


Pendidikan dan

'Kesehatan

Terhadap

ProduktivitasTenagaKerja di KabupatenTangerangPeriode 2002-20!1,,.
Memperhatikan hasil dan kemampuan mahasiswa tersebut selama ujian
berlangsung,maka skripsi ini sudahditerima sebagaisalah satu syaratuntuk
memperolehgelar SarjanaEkonomi pada JurusanIlmu Ekonomi dan Studi
Pembangunan,
FakultasEkonomi dan Bisnis, universitasIslam Negeri Syarif
HidayatullahJakarta.

Jakarta,26Maret2012

Tim Penguji Ujian Komprehensif

n


V( )

S

Dr. Lukman. M. Si

*
Zuhairan Yunmi Yunan. SE. M.Sc.

Ketua

Sekretaris

PengujiAhli

'r
,l

I


LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hariini, Senin16September2013
sudahdilakukan
UjianSkripsiatas
mahasiswa:
1.
2.
3.
4.

Nama
NIM
Jurusan
JudulSkripsi

PoppyAmeliyah
I 06084002750
Ilmu EkonomidanStudiPembangunan
Pengaruh
Pendidikan

danKesehatan
TerhadapProduktivitas
TenagaKerjadi Kabupaten
Tangerang
PeriodeTahun2002-2011

Setelahmencermatidan memperhatikan
penampilan
yang bersangkutan
dan kemampuan
selamaprosesujianskripsi,makadiputuskan
bahwamahasiswa
tersebutdi atasdinyatakan
LULUS dan skripsiditerimasebagaisalahsatusyaratuntuk memperolehgelar Sarjana
EkonomipadaFakultasEkonomidanBisnisUniversitas
IslamNegeriSyarifHidayatullah
Jakarta.
Jakarta,I 6 September
2013
L


HerniAli HT, SE.,MM
NIDN. 0422125902

2. Lukman,Dr.,M.Si
NtP. 198207l0 2009122 002

Sekretaris

3. Yoghi CitraPratama,
M.Si
N r P .1 9 8 3 0 7 t270 1 1 0 1
I 011

PengujiAhli

4. YahyaHamja,Dr., MM
NIP. 19490602
197803I 001


Pembimbins
I

5. ZuhairanYunmiYunan,SE,M.Sc
NIP. 1980041
6 200912| 002

@Y

Pembimbins
II

-{

I

\

tl


LEMBAR PERNYATAAN
KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yangbertandatangandibawahini :
Nama

: PoppyAmeliyah

No. IndukMahasiswa

: 106084002750

Fakultas

: EkonomidanBisnis

Jurusan

: Ilmu EkonomiStudiPembangunan

bahwadalampenelitianskripsiini, saya:

Denganini menyatakan
1.

Tidak menggunakanide orang lain tanpa mampu mengembangkandan
mempertanggungiawabkan.

2,

Tidak melakukanplagiatterhadapnaskahkarya orang lain.

3.

Tidak menggunakankarya orang lain tanpa menyebutkansumber asli atau
tanpa ijin pemilik karya.

4,

Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggungjawab atas karya
ini.

Jika di kemudianhari ada tuntutandari pihak lain ataskaryasaya,dan telahmelalui
ternyatamemangditemukanbukti
pembuktianyang dapatdipertanggung-jawabkan,
di atas,makasayasiapuntuk dikenaisanksi
bahwasayatelahmelanggarpernyataan
aturanberlakudi FakultasEkonomidan BisnisUIN Syarif Hidayatullah
berdasarkan
Jakarta.
ini sayabuatdengansesungguhnya.
Demikianpernyataan
Jakarta,06 September2013
akan,
- "_-._ ",_Yglglvlenyat

(PoppyAmeliyah)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama

: Poppy Ameliyah

2. Tempat, Tanggla Lahir : Tangerang, 12 Juni 1988
3. Alamat

: Jln. Raya Mauk KM. 11 No. 80 Sepatan,
Tangerang

4. Email

: amelia.poppy@ymail.com

II. PENDIDIKAN
1. SD Negeri 01 Sepatan

1994-2000

2. SMP Negeri 01Sepatan

2000-2003

3. SMA Al-Masthuriyah Sukabumi

2003-2006

4. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2006-2013

III. LATAR BELAKANG KELUARGA
1. Ayah

: H. Ahmad Basori

2. Tempat & Tgl Lahir : Tangerang, 20 Juni1960
3. Ibu

: Hj. Dini Sugiartini

4. Tempat & Tgl Lahir

: Tangerang, 30 September 1970

5. Alamat

: Jln. Raya Mauk KM. 11 No. 80 Sepatan,
Tangerang

6. Anak Ke

: Satu dari Tiga Bersaudara

i

ABSTRACTION

Productivity is basically an effectiveness factor inputs in producing output. Increase in the
number of workers who are not accompanied by an increase in the performance of workers
will affect the production process and will ultimately hamper economic growth.
Through analysis of the regression with metode OLS (Ordinary Least Square) by program
Eviews 5.1, writer tries to explain the influence of the level of education and health on labor
productivity in Tangerang regency period 2002-2011. The data used in this research are the
secondary data which taken from BPS Banten province and BPS Tangerang regency.
The result is a level of education and health affect labor productivity in Tangerang regency
period 2002-201. Partially education had no significant effect on labor productivity. While
significant effect of health on labor productivity.

Keyword: education, health and labor productivity

ii

ABSTRAKSI

Produktivitas pada dasarnya merupakan efektivitas faktor input dalam menghasilkan output.
Peningkatan jumlah tenaga kerja yang tidak disertai dengan peningkatan kinerja pekerja
tersebut akan mempengaruhi proses produksi dan pada akhirnya akan menghambat
pertumbuhan ekonomi.
Dengan menggunakan metode OLS (Ordinary Least Square) pada program Eviews 5.1,
penelitian ini berusaha menjelaskan pengaruh tingkat pendidikan dan kesehatan terhadap
produktivitas tenaga kerja di kabupaten Tangerang periode 2002-2011. Data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diambil dari BPS provinsi Banten dan BPS
kabupaten Tangerang.
Hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti menyatakan bawha tingkat pendidikan dan
kesehatan secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja di
kabupaten Tangerang periode 2002-2011. Secara parsial tingkat pendidikan tidak
berpengaruh signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja. Sedangkan kesehatan
berpengaruh signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja.

Kata kunci : pendidikan, kesehatan dan produktivitas tenaga kerja

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillaahirobbil’alamiin. Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah
SWT karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis mampu
menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pendidikan dan
Kesehatan Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Di Kabupaten Tangerang
Periode 2002-2011”. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada
Baginda Rasululllah SAW beserta keluarganya, para sahabat dan seluruh pengikut
Beliau yang insya Allah tetap istiqomah hingga akhir zaman kelak, Amin. Dengan
selesainya penyusunan dan penulisan skripsi ini, penulis ingin menyampaikan
ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu penulis. Adapun ungkapan terima kasih ini penulis tujukan kepada:
1.

Orang tua tercinta (H. A. Basori, S. Sos dan Hj. Dini Sugiartini), sumber
motivasi bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih atas
semua doa dan dukungan yang telah diberikan padaku sampai detik ini.
Semoga suatu saat aku dapat membalas kebaikan yang diberikan dan dapat
menjadi kebanggaan bagi Bapak dan Mama. Amin.

2.

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3.

Dr. Lukman, M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi
Pembangunan (IESP).

4.

Utami Baroroh, M.Si selaku Sekertaris Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi
Pembangunan yang telah memberi dukungan dan motivasi kepada seluruh
mahasiswa.

5.

Dr. Yahya Hamja, selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan
waktu, penuh kesabaran dalam membimbing, memotivasi dan mengarahkan

iv

penulis. Arahan dan bimbingan yang sangat bermanfaat untuk penulis
sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
6.

Zuhairan Yunmi Yunan, SE, Ms.C, selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan waktu, penuh kesabaran dalam membimbing, memotivasi dan
mengarahkan penulis. Arahan dan bimbingan yang sangat bermanfaat untuk
penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

7.

Seluruh Dosen FEB atas ilmunya yang bermanfaat, semoga dapat menjadi
amalan di akhirat kelak. Khususnya untuk Ibu Lili yang begitu baik dan
murah hati untuk memudahkan saya dalam urusan di akademik jurusan
IESP.

8.

Suamiku tercinta (Mas Anggit Tiantoro S. Kom), terimakasih atas
motivasinya untuk tetap berusaha dan semangat menghadapi kesulitan
dalam menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih juga karena memberikan
keceriaan saatku bosan.

9.

Adik-adikku tersayang (Yahdimayyasya dan M. Gilang Al-fajri), terima
kasih sudah sering anter teteh ke kamus, terima kasih juga telah membuat
hari-hari teteh menjadi indah. Jadilah anak yang membanggakan orangtua
yaa dan keluarga.....^_^

10.

My best friend, Muthia Dewi Andarini, terimakasih untuk persahabatan
yang luar biasa, 6 tahun lebih dalam tangis dan tawa bersama kamu adalah
sesuatu yang sangat berharga dan takkan terlupakan dalam hidupku.
Terimakasih juga untuk ketulusan mengantar, menemani dan membantu
penulis dalam mengambil data.

11.

Teman-teman KKN, terima kasih untuk hari-hari yang indah dan begitu
bermakna.

v

12.

Teman-teman IESP A dan B angkatan 2006 dan untuk semua pihak yang
tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, terima kasih yang terdalam untuk
bantuan, dukungan, dan doanya. Semoga keberkahan dan kesuksesan selalu
menyertai kita semua. Amin.

13.

Terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini
yang tidak dapat disebutkan satu demi satu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
kritik dan saran yang bersifat membangun sangatlah diharapkan penulis dalam
mencapai kesempurnaan skripsi ini.
Akhir kata penulis mengharapkan semoga penelitian ini dapat berguna dan
bermanfaaat bagi penulis dan pihak lain yang membutuhkan. Terima Kasih

Jakarta, September 2013

Poppy Ameliyah
Penulis

vi

DAFTAR ISI

DAFTAR RIWAYAT HIDUP..............................................................

i

ABSTRACTION.....................................................................................

ii

ABSTRAKSI...........................................................................................

iii

KATA PENGANTAR............................................................................

iv

DAFTAR ISI............................................................................................

vii

DAFTAR TABEL...................................................................................

xi

DAFTAR GAMBAR..............................................................................

xii

DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................

xiii

BAB I

PENDAHULUAN……………………………………….....

1

A. Latar Belakang Masalah…………………………….......

1

B. Perumusan Masalah…………………………………......

14

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian……………………….....

15

BAB II

1.

Tujuan Penelitian…………………………………..

15

2.

Manfaat Penelitian…………………………………

15

TINJAUAN PUSTAKA……………………………………

16

A. Produktivitas Tenaga Kerja...............................................

16

1.

Pengertian Produktivitas Tenaga Kerja……………..

16

2.

Pengukuran Produktivitas Kerja………...….....….....

18

3.

Faktor-faktor yang mempengaruhi
produktivitas kerja.....................................................

vii

21

B. Pendidikan…….............…………………......…….........
1.

Pengertian Pendidikan...............................................

25

2.

Tujuan dan Proses Pendidikan...................................

29

a) Tujuan Pendidikan..............................................

29

b) Proses Pendidikan...............................................

30

C. Kesehatan dan Indeks Pembangunan Manusia.................

30

1.

Pengertian Kesehatan....………………….................

30

2.

Jenis-jenis Kesehatan Menurut Sifatnya....................

32

3.

Pengertian Indeks Pembangunan Manusia
(IPM).........................................................................

35

D. Penelitian Sebelumnya.....................................................

40

E. Kerangka Berfikir.............................................................

44

F. Hipotesis Penelitian..........................................................

49

G. Keterkaitan Antar Variabel...............................................

50

1.

Hubungan Antara Pendidikan Dan Produktivitas
Tenaga Kerja..............................................................

2.

50

Hubungan Antara Kesehatan Dan Produktivitas
Tenaga Kerja..............................................................

BAB III

25

50

METODOLOGI PENELITIAN............................................. 53
A. Ruang Lingkup Penelitian.................................................

53

B. Metode Pengeumpulan Data.............................................

53

C. Metode Analisis Data........................................................

54

1. Analisis Kuantitatif.....................................................

54

2. Analisis Regresi........................................................... 55
D. Uji Asumsi Klasik..............................................................

55

1. Uji Normalitas.............................................................

56

2. Uji Multikolinieritas....................................................

56

3. Uji Heteroskedastisitas................................................

57

viii

BAB IV

4. Uji Autokorelasi..........................................................

58

5. Uji Statistik..................................................................

58

a.

Uji Signifikan Simultan (Uji F-Statistik).............

58

b.

Koefisien Determinasi (R2)..................................

59

c.

Uji Signifikan Parsial (Uji t-Statistik)..................

59

E. Definisi Operasional Variabel...........................................

60

1. Variabel Dependen.....................................................

60

2. Variabel Independen..................................................

60

ANALISIS DAN PEMBAHASAN.......................................

63

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian......................

63

1.

Keadaan Geografis Kabupaten Tangerang.................

63

2.

Potensi Ekonomi Kabupaten Tangerang....................

65

3.

Perkembangan Kabupaten Tangerang........................

66

B. Analisis dan Pembahasan..................................................

68

1.

Hasil Uji Asumsi Klasik............................................

68

a.

Uji Normalitas.....................................................

68

b.

Uji Multikolinieritas............................................

69

c.

Uji Heteroskedastisitas.......................................

70

d.

Uji Autokolerasi..................................................

71

2.

Hasil Uji Regresi Metode OLS..................................

72

3.

Hasil Uji Statistik.......................................................

74

a. Uji F Statistik........................................................

74

b. Koefisien Determinasi (R2)...................................

74

c. Uji Parsial (t Statistik)...........................................

74

Interpretasi Hasil Ekonomi.........................................

78

4.

a.

Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap
Produktivitas Tenaga Kerja.................................

b.

Pengaruh Kesehatan Terhadap Produktivitas

ix

79

Tenaga Kerja......................................................

80

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.................................................

82

A. Kesimpulan.......................................................................

82

B. Saran.................................................................................

83

DAFTAR PUSTAKA............................................................................

84

LAMPIRAN-LAMPIRAN....................................................................

87

x

DAFTAR TABEL

Nomor

Keterangan

Hal

Tabel 1.1

Data Penduduk Kabupaten Tangerang........................

3

Tabel 1.2

Data Produktivitas Tenaga Kerja Kab. Tangerang........

6

Tabel 1.3

Data Tenaga Kerja Menurut Tingkat Pendidikan
yang di Tamatkan di Kab. Tangerang...........................

8

Tabel 1.4

Rata-rata Lama Pendidikan di Kab. Tangerang..............

9

Tabel 1.5

Data Tingkat Kesehatan Tenaga Kerja di
Kab. Tangerang......................................................... ......

11

Tabel 2.1

Penelitian Sebelumnya............................................... ......

42

Tabel 4.1

Hasil Uji Multikolinieritas..........................................

70

Tabel 4.2

Hasil Uji Heteroskedastisitas.......................................

71

Tabel 4.3

Hasil Uji Autokorelasi............................................... ......

72

Tabel 4.4

Hasil Olah Data Metode OLS.....................................

73

xi

DAFTAR GAMBAR

Nomor

Keterangan

Hal

Gambar 2.1

Skema Hubungan Kesehatan dengan
Produktivitas............................................................ ......

34

Gambar 2.2

Skema Kerangka Pemikiran...................................... ......

45

Gambar 4.1

Peta Kabupaten Tangerang.........................................

61

Gambar 4.2

Hasil Uji Normalitas ..................................................

66

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor

Keterangan

Hal

Lampiran 1

Data Tingkat Pendidikan, Kesehatan dan
Produktivitas ............................................................. ....

84

Lampiran 2

Hasil Olah Data Menggunakan Metode OLS............ ....

86

Lampiran 3

Hasil Normalitas Menggunakan JB Test................... ....

87

Lampiran 4

Hasil Uji Multikolinieritas Dengan Correlation
Matrix...................................................................

....

87

Lampiran 5

Hasil Uji Heteroskedastisitas..................................... ....

88

Lampiran 6

Hasil Uji Autokorelasi............................................... ....

89

xiii

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Usaha memperbaiki kehidupan masyarakat agar lebih sejahtera
sangat diharapkan terjadi dan dijadikan sebagai fokus dasar pembangunan
ekonomi dalam suatu daerah. Pengentasan kemiskinan, menekan laju
pengangguran, dan penyediaan lapangan pekerjaan yang memadai
merupakan tugas mendesak yang hendak dikerjakan kearah itu. Menurut
Herbinson (Todaro, 2003) Peningkatan pemanfaatan peran manusia dalam
kegiatan pembangunan mutlak diperlukan mengingat bahwa sumber daya
manusialah sebagai motor penggerak pembangunan ekonomi dan sekaligus
menjadi pemanfaat dari kegiatan pembangunan yang dilakukan.
Pembangunan merupakan suatu upaya untuk mencapai pertumbuhan
kesejahteraan sosial, yaitu berupa kegiatan-kegiatan yang dilakukan suatu
negara untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dan taraf hidup
masyarakat (Arsyad, 2003). Oleh karena itu, pembangunan nasional
merupakan usaha peningkatan kualitas sumber daya manusia dan
masyarakat yang dilakukan secara berkelanjutan, berlandaskan kemampuan
nasional, dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
serta

memperhatikan

tantangan

perkembangan

global.

Membangun

1

1

kesejahteraan rakyat adalah meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat
yang layak dan bermartabat dengan memberi perhatian utama pada
tercukupinya kebutuhan dasar yaitu pangan, sandang, papan, kesehatan,
pendidikan dan lapangan kerja (Propenas, 2005).
Pembangunan ekonomi suatu daerah atau suatu negara pada
dasarnya merupakan interaksi dari berbagai kelompok variabel antara lain
sumber daya manusia, sumber daya alam, modal, teknologi dan lain-lain.
Oleh karena itu, pembangunan ekonomi tidak lepas dari peran manusia
dalam mengelolanya. Dimana manusia merupakan tenaga kerja, input
pembangunan, juga merupakan konsumen hasil pembangunan itu sendiri.
Ketenagakerjaan merupakan aspek yang amat mendasar dalam
kehidupan manusia karena mencakup dimensi sosial dan ekonomi. Salah
satu tujuan penting dalam pembangunan ekonomi adalah penyediaan
lapangan kerja yang cukup untuk mengejar pertumbuhan angkatan kerja,
yang pertumbuhannya lebih cepat dari pertumbuhan kesempatan kerja
(BAPPEDA Kab. Tangerang).
Masalah kesempatan kerja merupakan masalah penting dalam makro
ekonomi karena tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi selain
modal dan teknologi. Di Indonesia sendiri, dimana jumlah penduduk
mencapai 220 juta orang, mempunyai sumber daya manusia yang sangat
besar sekali untuk didayagunakan. Jumlah penduduk yang besar ini akan
menjadi potensi atau modal bagi pembangunan ekonomi karena

2

menyediakan tenaga kerja berlimpah sehingga mampu menciptakan nilai
tambah bagi produksi nasional jika kualitasnya bagus. Namun, akan menjadi
beban apabila kualitasnya rendah karena memiliki kemampuan dan
produktivitas yang terbatas dalam menghasilkan produksi untuk kebutuhan
pangan, sandang dan papan. Kondisi tingginya jumlah penduduk tetapi
memiliki kemampuan yang rendah inilah yang menjadi masalah
ketenagakerjaan di Indonesia selama ini (Tambunan, 2012).
Kabupaten Tangerang merupakan salah satu kabupaten di Propinsi
Banten yang memiliki jumlah penduduk tinggi, sehingga angkatan kerja
tergolong tinggi. Hal ini dapat dilihat pada tabel 1.1 :

Tabel 1.1 Banyak Penduduk
di Kabupaten Tangerang
Tahun 2002-2011

Tahun
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011

Jumlah Penduduk
Jiwa (Jiwa)
LPP (%)
2.983.384
3.195.737
3.204.291
3.317.331
3.435.205
3.502.226
3.585.296
2.565.279
2.834.376
2.928.200

7,117
0,267
3,527
3,553
1,951
2,371
-28,450
10,489
3,310

Sumber: BPS Kab. Tangerang, diolah (2002-2011)

3

Tabel 1.1 diatas merupakan tabel banyaknya penduduk di Kabupaten
Tangerang tahun 2002-2011. Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dalam
kurun waktu tahun 2002-2011, jumlah penduduk Kabupaten Tangerang
cenderung meningkat setiap tahunnya. Jumlah penduduk tertinggi terjadi
pada tahun 2008 yaitu 3.585.296 jiwa, namun terjadi penurunan pada tahun
2009 yaitu menjadi 2.565.279 jiwa. Sedangkan jika dilihat dari kolom laju
pertumbuhan penduduk (LPP) yang tertinggi terjadi pada tahun 2010 yaitu
sebesar 10,489 % dan terendah terjadi pada tahun 2009 yaitu sebesar 28,450 %. Hal ini disebabkan karena terjadinya pemekaran di Kabupaten
Tangerang sehingga terbentuk Tangerang Selatan. Pada saat Tangerang
Selatan masih bergabung, total penduduk Kabupaten Tangerang saat itu
mencapai 3,5 juta jiwa (berdasarkan data kependudukan tahun 2009) yang
mencakup 36 kecamatan. Kini Kabupaten Tangerang tinggal 26 Kecamatan
setelah tujuh kecamatan yaitu Ciputat, Ciputat Timur, Serpong, Serpong
Utara, Pondok Aren, Pamulang dan Setu resmi bergabung dengan Kota
Tangerang Selatan dengan penduduk sekitar 1,2 juta jiwa.
Dengan jumlah penduduk yang tinggi berarti jumlah angkatan kerja
bertambah sehingga tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) di Kabupaten
Tangerang juga tinggi. Banyaknya jumlah tenaga kerja harusnya bisa lebih
dimaksimalkan produktivitasnya sehingga dapat menyokong pendapatan
rumah tangga dan pada akhirnya berdampak positif pada pembangunan
nasional. Produktivitas secara sederhana dapat diartikan dengan peningkatan

4

kuantitas dan kualitas, bisa juga diartikan bekerja secara efektif dan efisien.
Karena itu antara produktivitas, efektif dan efisien serta kualitas sangat
berdekatan artinya. Sumber-sumber ekonomi yang digerakkan secara efektif
memerlukan keterampilan organisatoris dan teknis, sehingga mempunyai
tingkat hasil guna yang tinggi. Artinya, hasil ataupun output yang diperoleh
seimbang dengan masukan (sumber-sumber ekonomi) yang diolah
(Sinungan, 2005).
Produktivitas mengandung pengertian perbandingan antara hasil
yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang dipergunakan. Faktorfaktor yang mempengaruhi tingkat produktivitas diantaranya adalah
pendidikan dan latihan keterampilan, gizi/nutrisi, kesehatan, bakat atau
bawaan, motivasi atau kemauan, kesempatan kerja, kesempatan manajemen
dan kebijakan pemerintah (Soeprihanto, 1996). Jadi, produktivitas itu
sendiri merupakan gambaran kemampuan pekerja dalam menghasilkan
output. Semakin tinggi output yang dihasilkan oleh seorang pekerja,
menunjukkan semakin tinggi tingkat produktivitas pekerja tersebut. Untuk
memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas maka dibutuhkan
pendidikan, karena pendidikan dianggap mampu menghasilkan tenaga kerja
yang bermutu tinggi, mempunyai pola pikir dan cara bertindak yang
modern. Sumber daya manusia seperti inilah yang diharapkan mampu
menggerakkan roda pembangunan ke depan. Berikut disajikan tabel 1.2

5

yang akan menunjukkan tingkat produktivitas tenaga kerja di Kabupaten
Tangerang.
Tabel 1.2 Tingkat Produktivitas Tenaga Kerja
Di Kabupaten Tangerang Tahun 2001-2011

Tahun

PDRB
Harga 2001
(Rp.)

Tenaga Kerja
Yang Bekerja
(jiwa)

Produktivitas
Tenaga Kerja
(Rp.)

Pertumbuhan
(%)

2001
2002

14,266,882.86
16,949,725.15

898,540
910,065

15,878
18,625

14,74

2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011

18,561,863.44
21,137,739.93
20,326,133.04
23,100,149.25
25,305,220.71
28,270,740.50
30,707,143.77
34,802,038.00
35,026,894.13

926,610
944,383
972,606
999,550
1,021,579
1,080,244
1,103,203
1,116,381
1,136,414

20,032
22,383
20,899
23,111
24,771
26,171
27,835
31,174
30,822

7,02
10,50
-7,10
9,57
6,70
5,35
5,97
10,71
-1,14

Sumber: BPS Kab. Tangerang, hasil olahan (2001-2011)

Tabel di atas adalah tabel tingkat produktivitas tenaga kerja di
Kabupaten Tangerang tahun 2001-2011. Dari tabel di atas, terlihat bahwa
Produktivitas Tenaga Kerja di Kabupaten Tangerang mengalami fluktuasi
dari tahun ke tahun dengan pola yang tidak tetap. Pertumbuhan tertinggi
yang dicapai yaitu pada tahun 2001-2002 sebesar 14,74 persen, sementara
pertumbuhan terendah terjadi pada tahun 2004-2005 yaitu -7,10 persen.

6

Pertumbuhan tinggi disebabkan terjadinya penurunan jumlah tenaga kerja
yang bekerja sementara PDRB mengalami peningkatan yang cukup tinggi.
Sebaliknya terjadi penurunan nilai PDRB dan jumlah tenaga kerja di tahun
2004-2005 sehingga menyebabkan pertumbuhan produktivitas tenaga kerja
menjadi negatif. Kemudian pada 2005-2006 pertumbuhan meningkat
menjadi sebesar 9,57 persen dan terjadi penurunan kembali tahun 20062007 sampai 2008-2009. Pada tahun 2005 produktivitas tenaga kerja terjadi
penurunan. Namun, produktivitas tenaga kerja di Kabupaten Tangerang dari
tahun ke tahun semakin baik di dukung oleh meningkatnya sumber daya
manusia yang bermutu.
Menurut Tadjudin (1995) upaya perubahan ekonomi sebagai dampak
dari kegiatan pembangunan

yang dilakukan dimungkinkan terjadi

disebabkan karena adanya perbaikan dibidang pendidikan (menyangkut
peningkatan pengetahuan dan skill) tenaga kerja dan juga adanya perbaikan
di bidang kesehatan. Pendidikan dan latihan merupakan salah satu faktor
penting dalam pengembangan SDM. Pendidikan dan latihan tidak saja
menambah pengetahuan, akan tetapi juga meningkatkan keterampilan
bekerja, dengan demikian dapat meningkatkan produktivitas kerja.
Walaupun sistem pendidikan sudah dikenal sejak ribuan tahun lalu, namun
baru sejak tahun 1940-an orang mulai sadar akan hubungan pendidikan dan
latihan dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi. Tabel 1.3 akan

7

menunjukkan jumlah tenaga kerja yang bekerja di Kabupaten Tangerang
ditinjau dari tingkat pendidikan yang ditamatkan.

Tabel 1.3 Tenaga Kerja yang Bekerja Menurut Pendidikan
Yang Ditamatkan di Kab. Tangerang Tahun 2002-2011

Tahun

Pendidikan Yang Ditamatkan (jiwa)
SD
SLTP
SLTA
P.T

2002 227.397 264.310 326.891 91.467
2003 229.644 269.067 330.532 97.367
2004 233.273 273.398 338.011 99.701
2005 239.813 273.576 349.667 109.550
2006 247.696 285.902 350.914 115.038
2007 252.110 289.861 361.899 117.709
2008 260.647 291.106 390.403 138.088
2009 276.580 294.261 414.834 117.528
2010 283.643 289.045 414.993 128.700
2011 285.055 294.107 425.421 131.831
Sumber: BPS Kab. Tangerang, diolah ( 2002-2011)

Jumlah
(Jiwa)
910.065
926.610
944.383
972.606
999.550
1.021.579
1.080.244
1.103.203
1.116.381
1.136.414

Tabel di atas mrerupakan tabel tenaga kerja yang bekerja menurut
pendidikan yang ditamatkan di Kabupaten Tangerang tahun 2002-2011.
Dari tabel tersebut dapat di lihat bahwa tenaga kerja yang bekerja menurut
tingkat pendidikan yang ditamatkan semakin tahun meningkat secara
fluktuatif. Terlihat jelas pada kolom jumlah yaitu tahun 2002 tenaga kerja
yang bekerja berjumlah 910.065 dan tahun 2003 meningkat menjadi
926.610 begitu seterusnya pada tahun-tahun berikutnya. Dalam kolom

8

pendidikan yang ditamatkan yaitu SD, SLTP, SLTA dan PT (Perguruan
Tinggi) dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Namun bila dilihat
kolom SLTA dengan PT (Perguruan Tinggi) itu terjadi penurunan. Hal ini
terjadi karena masyarakat di Kabupaten Tangerang kebanyakan tidak
melanjutkan ke PT (Perguruan Tinggi).

Tabel 1.4 Rata-rata Lama Pendidikan di
Kabupaten Tangerang Tahun 2001-2011
Tahun
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011

Rata-rata
Lama Sekolah (Tahun)
8,60
8,60
8,60
8,60
8,90
8,90
8,90
8,90
8,90
8,93
8,94

Sumber: BPS Kab. Tangerang 2001-2011

Tabel di atas merupakan tabel rata-rata lama pendidikan di
Kabupaten Tangerang tahun 2001-2011. Dari tabel diatas diketahui
banyaknya tenaga kerja yang bekerja menurut tingkat pendidikan di
Kabupaten Tangerang dari 2002-2011 selalu mengalami peningkatan secara

9

fluktuatif. Sedangkan pada tabel 1.4 dapat dilihat rata-rata pendidikan yang
tertinggi terjadi pada tahun 2011 yaitu 8,94.
Dalam kaitannya dengan produktivitas tenaga kerja, pendidikan
diasumsikan sebagai bentuk investasi yang

membantu meningkatkan

kapasitas produksi yang menyebabkan peningkatan kualitas kerja. Kata lain,
ilmu pengetahuan yang dimiliki tenaga kerja dapat memberikan kontribusi
langsung pada pelaksanaan tugas. Di samping itu, pendidikan juga menjadi
landasan pengembangan diri bagi tenaga kerja yang mampu memanfaatkan
sumber daya yang ada. Semakin tinggi pendidikan tenaga kerja maka
cenderung produktifitas semakin meeningkat dan akhirnya potensial dapat
meningkatkan output bagi suatu daerah. Berkaitan dengan itu, Hidayat
(1990) menyatakan bahwa suatu daerah tidak akan sanggup membangun
daerahnya

jika

tidak

mampu

mengembangkan

pengetahuan

dan

keterampilan yang dimiliki masyarakatnya serta tidak dapat memanfaatkan
potensi sumber daya yang ada secara optimal.
Selain tingkat pendidikan, perbaikan gizi dan kesehatan juga sangat
penting untuk meningkatkan produktivitas kerja. Oleh sebab itu investasi
yang dilaksakan untuk perbaikan gizi dan kesehatan dapat dipandang
sebagai salah satu aspek human capital. Perbaikan dan peningkatan di
bidang kesehatan masyarakat biasanya menjadi tanggung jawab pemerintah.
Akan tetapi penyediaan fasilitas kesehatan seperti itu selalu terbatas karena
terbatasnya dana pemerintah. Usaha perbaikan gizi tidak mungkin

10

seluruhnya menjadi tanggung jawab pemerintah, cara yang praktis untuk
perbaikan gizi adalah dengan memperbaiki sistem pengupahan mereka agar
cukup memenuhi kebutuhan hidup minimumnya termasuk kebutuhan gizi
minimumnya. Rendahnya tingkat gizi kesehatan disebabkan oleh rendahnya
tingkat penghasilan. Rendahnya tingkat penghasilan tercermin dalam tingkat
pengeluaran keluarga yang rendah dan tingkat upah yang rendah. Sebagai
gambaran tabel 1.5 akan menjelaskan tingkat kesehatan tenaga kerja di
Kabupaten Tangerang:
Tabel 1.5 Tingkat Kesehatan Tenaga Kerja
di Kabupaten Tangerang Tahun 2001-2011

Tahun
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011

Indeks
Harapan
Hidup (%)
66,30
67,15
67,20
64,00
64,90
65,10
65,30
65,44
65,61
66,14
66,75

Indeks
Tingkat
Pendapatan (%)
90,03
91,12
92,70
94,00
94,70
94,70
95,30
95,34
95,66
95,80
96,31

IPM
67,52
68,40
68,80
69,10
69,80
70,00
70,70
71,14
71,45
71,76
72,00

Sumber: BPS Provinsi Banten 2001-2011

Tabel di atas adalah tabel Tingkat kesehatan tenaga kerja di
Kabupaten Tangerang tahun 2001-2011. Dari tabel 1.4 diatas dapat

11

dielaskan bahwa IPM di Kabupaten Tangerang dari tahun 2002 sampai 2011
mengalami pengingkatan yang fluktuatif. Berdasarkan data IPM dapat
ditentukan kebutuhan daerah berdasarkan segi harapan hidup dan
pendapatan. Dengan demikian, pemerintah dapat melakukan perhitungan
dan penetapan anggaran dalam sektor kesehatan, yang keseluruhannya
untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat sehingga dapat
melaksanakan pekerjaannya dalam kondisi fisik dan mental yang baik
(Sihombing, 2009).
Todaro dan Smith (2006), menyatakan bahwa pendidikan dan
kesehatan merupakan tujuan pembangunan yang mendasar; terlepas dari
hal-hal yang lain, kedua hal itu merupakan hal yang penting. Kesehatan
merupakan inti dari kesejahteraan, dan pendidikan adalah hal yang pokok
untuk menggapai kehidupan yang memuaskan dan berharga; keduanya
adalah hal yang pundamental untuk membentuk kemampuan manusia yang
lebih luas yang berada pada inti makna pembangunan. Pada saat yang sama,
pendidikan memainkan peran utama dalam membentuk kemampuan sebuah
negara berkembang untuk menyerap teknologi modern dan untuk
mengembangkan kapasitas agar tercipta pertumbuhan serta pembangunan
yang berkelanjutan. Lebih jauh lagi, kesehatan merupakan syarat bagi
peningkatan

produktivitas,

sementara

keberhasilan

pendidikan

juga

bertumpu pada kesehatan yang baik. Oleh karena itu, kesehatan dan

12

pendidikan juga dapat dilihat sebagai komponen pertumbuhan dan
pembangunan yang vital/sebagai input fungsi produksi agregat. Peran
gandanya sebagai input maupun output menyebabkan kesehatan dan
pendidikan sangat penting dalam pembangunan ekonomi.
Kesehatan dan pendidikan berkaitan erat dengan pembangunan
ekonomi. Disatu sisi, modal kesehatan yang lebih baik dapat meningkatkan
pengembangan investasi yang dicurahkan untuk pendidikan, karena
kesehatan merupakan faktor penting agar seseorang bisa hadir di sekolah
dan dalam proses pembelajaran formal seorang anak. Harapan hidup yang
lebih panjang dapat meningkatkan pengembalian atas investasi dalam
pendidikan, sementara kesehatan yang lebih baik akan menyebabkan
rendahnya tingkat depresiasi modal pendidikan. Di sisi lain, modal
pendidikan yang lebih baik dapat meningkatkan pengembalian atas investasi
dalam kesehatan, karena banyak program kesehatan bergantung pada
keterampilan dasar yang dipelajari di sekolah, termasuk kesehatan pribadi
dan sanitasi, di samping melek huruf dan angka; juga dibutuhkan
pendidikan untuk membentuk dan melatih petugas pelayanan kesehatan.
Akhirnya, perbaikan atas efisiensi produktif dari investasi dalam pendidikan
dapat meningkatkan pengembalian atas investasi dalam kesehatan yang
meningkatkan harapan hidup (Todaro dan Smith, 2006).

13

Dari paparan di atas penulis merasa tertarik untuk mengkaji sejauh
mana “Pengaruh Pendidikan dan Kesehatan Terhadap Produktivitas Tenaga
Kerja di Kabupaten Tangerang Periode Tahun 2002-2011”.

B. PERUMUSAN MASALAH
Banyak faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja, antara
lain pendidikan dan latihan keterampilan, gizi atau nutrisi, kesehatan, bakat
atau bawaan, motivasi atau kemauan, kesempatan kerja, kesempatan
manajemen dan kebijakan pemerintah (Soeprihanto, 1996:7). Oleh karena
keterbatasan peneliti maka pada penelitian ini peneliti hanya membatasi
pada pendidikan dan kesehatan, serta yang diteliti adalah tenaga kerja di
Kabupaten Tangerang.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan diatas,
maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut:
1) Seberapa besar pengaruh tingkat pendidikan secara parsial terhadap
produktivitas tenaga kerja di Kabupaten Tangerang?
2) Seberapa besar pengaruh tingkat kesehatan secara parsial terhadap
produktivitas tenaga kerja di Kabupaten Tangerang?
3) Seberapa besar pengaruh tingkat pendidikan dan kesehatan secara
simultan terhadap produktivitas tenaga kerja di Kabupaten Tangerang?

14

C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
1. Tujuan Penelitian
Dari perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah:
1)

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tingkat pendidikan
terhadap produktivitas tenaga kerja di kabupaten Tangerang.

2)

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tingkat kesehatan
terhadap produktivitas tenaga kerja di kabupaten Tangerang.

3)

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tingkat pendidikan dan
kesehatan

terhadap

produktivitas

tenaga

kerja

di

kabupaten

Tangerang.
2. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka penelitian ini
diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak–pihak berikut ini :
a.

Bagi penulis sebagai wujud penerapan ilmu-ilmu yang selama ini
telah diperoleh selama kuliah yang diinginkan sebagai syarat untuk
menyelesaikan jenjang pendidikan Strata satu (S-1).

b.

Dari hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi
ilmu pengetahuan khususnya ekonomi pembangunan sehingga dapat
memperkaya penelitian sejenis yang telah ada dan juga dapat
dijadikan bahan perbandingan untuk penelitian selanjutnya.

15

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Produktivitas Tenaga Kerja
1. Pengertian produktivitas Tenaga Kerja
Produktivitas berasal dari bahasa inggris "Product" yaitu hasil, dan
“production”

yaitu

kegiatan

atau

proses

memproduksi

sesuatu.

Selanjutnya, "Productive" yang berarti menghasilkan, dan “Productivity”
yaitu kemampuan menghasilkan sesuatu. Perkataan itu dipergunakan dalam
bahasa Indonesia menjadi produktivitas (Ndraha, 1997).
Ndraha (1997) memberikan pengertian produktivitas adalah suatu
hubungan antara masukan-masukan (input) dengan keluaran-keluaran
(output)

suatu

produksi.

Sedangkan

Umar

(1999),

mengartikan

produktivitas adalah sebuah konsep yang menggambarkan hubungan antara
hasil (jumlah barang dan jasa) yang diproduksikan dengan sumber daya
yang dipakai (jumlah tenaga kerja, modal, tanah, energi dan sebagainya)
yang dipakai untuk menghasilkan produk tersebut.
Menurut Arfida (2003), Produktivitas mengandung pengertian
filosofis, definisi kerja, dan operasional. Secara filosofis produktivitas
mengandung pengertian sikap mental yang selalu mempunyai pandangan

16

16

bahwa kehidupan hari ini lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik
dari hari ini.
a.

Secara

definisi

kerja,

produktivitas

mengandung

pengertian

perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber
daya yang digunakan.
b.

Peningkatan produktivitas dapat dilihat dalam empat bentuk yaitu :
1)

Jumlah produksi yang sama dapat diperoleh dengan menggunakan
sumber daya yang lebih sedikit.

2) Jumlah produksi yang lebih besar diperoleh dengan menggunakan
sumber daya yang lebih sedikit.
3) Jumlah produksi yang jauh lebih besar diperoleh dengan
menggunakan sumber daya yang relatif sama.
4) Jumlah produksi yang jauh lebih besar diperoleh dengan
pertambahan sumber daya yang lebih kecil.

Menurut Hasibuan (2003) “produktivitas kerja adalah perbandingan
antara output dengan input dimana output harus mempunyai nilai tambah
dan teknik pengerjaannya yang lebih baik“.
Sritomo Wignjosoebroto (2003), mengatakan bahwa “Produktivitas
dari tenaga kerja ditunjukan sebagai rasio dari jumlah keluaran yang
dihasilkan per total tenaga kerja yang jam manusia (man hours), yaitu jam
kerja dipakai untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut”.

17

Paul Mali (1978), yang dikutip oleh Sedarmayanti (2001)
mengutarakan bahwa produktivitas adalah bagaimana menghasilkan atau
meningkatkan

hasil

barang

dan

jasa

setinggi

mungkin

dengan

memanfaatkan sumber daya secara efisien. Oleh karena itu produktivitas
sering diartikan sebagai rasio antara keluaran dan masukan dalam satuan
waktu tertentu.
Produktivitas pada dasarnya merupakan efektivitas faktor input
dalam menghasilkan output. Banyak pengukuran produktivitas yang
diketahui, produktivitas lahan, tenaga kerja, modal, dan lain-lain.
Produktivitas faktor produksi yang selalu dipakai dalam proses produksi.
Namun demikian ada satu pengukuran produktivitas yang sangat menarik
untuk diperhatikan. Produktivitas dapat digambarkan dalam dua pengertian
yaitu secara teknis dan finansial. Pengertian produktivitas secara teknis
adalah pengefesiensian produksi terutama dalam pemakaian ilmu dan
teknologi. Sedangkan pengertian produktivitas secara finansial adalah
pengukuran produktivitas atas output dan input yang telah dikuantifikasi.

2. Pengukuran Produktivitas
Pengukuran

produktivitas

berfungsi

untuk

mengetahui

dan

membandingkan efisiensi produksi perusahaan dari tahun ke tahun. Seperti
dikemukakan oleh Muchdarsyah Sinungan (2008) bahwa “Produktivitas
secara umum berarti perbandingan antara pelaksanaan sekarang dengan

18

pelaksanaan historis”. Dengan menggunakan sumber daya yang sama
pelaksanaan produktivitas akan neningkat atau sama, pertambahan sumber
daya yang relatif kecil akan meningkatkan produksi atau tidak. Pengukuran
seperti ini menunjukkan pencapaian yang relatif, perbandingan pelaksanaan
sekarang dengan target.
Secara umum ada dua jenis pengukuran produktivitas, yaitu:
a)

Produktivitas total (Multiple factor produktivity)
Produktivitas dari berbagai faktor penyuaun dapat diukur dari faktor
penyusunnya, seperti tanah, modal, teknologi, tenaga kerja dan bahan
baku. Produktivitas total secara umum adalah perbandingan antara total
output dengan total input, semua input yang digunakan dalam proses
produksi.

Rumus

produktivitas

total

secara

umum

menurut

Muchdarsyah sinungan (2008) adalah sebagai berikut:

Produktivitas = Total Output / Total Input

b) Produktivitads parsial (Single factor productivity)
Produktivitas yang diukur dari satu faktor. Biasanya yang sering
menggunakan produktivitas parsial ini adalah produktivitas tenaga kerja
atau produktivitas individu. Rumus produktivitas parsial menurut
Sinungan (2008) adalah sebagai berikut:

19

Produktivitas parsial = hasil total / masukan parsial

Selain dikemukakan Muchdarsyah, pengukuran produktivitas parsial
juga dikemukakan oleh Vincent Gasperz (2000), Produktivitas parsial
(single factor produktivity) merupakan produktivitas salah satu jenis.
Misalnya produktivitas parsial yang sering dihitung, yaitu produktivitas
tenaga kerja”.

Produktivitas tenaga kerja = output total / biaya tenaga kerja

Produktivitas tenaga kerja merupakan produktivitas parsial karena
hanya salah satu input yang diukur, yaitu smber daya manusia atau
tenaga kerja. Dalam penelitian ini input dan output yang digunakan
dinyatakan dalam nilai (rupiah) sehingga disebut ukuran produktivitas
tenaga kerja.
Dari pengertian pengukuran produktivitas kerja diatas, maka dalam
penelitian ini pengukuran produktivitas kerja dihitung dengan melihat
kuantitas produk yang dihasilkan tiap karyawan per satuan waktu. Dengan
adanya pengukuran produktivitas dapat diketahui produktivitasnya menurun
atau meningkat untuk selanjutnya perusahaan menentukan kebijakan yang
tepat apabila produktivitasnya menurun maupun memberikan penghargaan

20

apabila

produktivitasnya

meningkat

secara

intensif

(www.jurnal-

sdm.blogspot.com).
Dalam melakukan pengukuran produktivitas, beberapa pendekatan
yang

dilakukan

dalam

membandingkan

tingkat

hasil

pengukuran

produktivitas dapat dibedakan dengan beberapa cara, yaitu:
a)

Membandingkan unit kerja periode yang diukur dengan unit kerja
periode dasar.

b) Membandingkan unit kerja suatu organisasi dengan unit organisasi
yang lain.
c)

Membandingkan unit kerja yang sebenarnya dengan target yang telah
ditetapkan (www.jurnal-sdm.blogspot.com).

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Banyaknya faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja, baik
yang berhubungan tenaga kerja maupun yang berhubungan dengan
lingkungan perusahaan dan kebijaksanaan pemerintah secara keseluruhan.
Menurut balai pengembangan produktivitas daerah yang dikutip oleh
Soedarmayanti bahwa ada enam faktor utama yang menentukan
produktivitas tenaga kerja, adalah :
a) Sikap kerja, seperti : kesediaan untuk bekerja secara bergiliran (shift
work) dapat menerima tambahan tugas dan bekerja dalam suatu tim.

21

b) Tingkat keterampilan yang ditentukan oleh pendidikan latihan dalam
manajemen supervise serta keterampilan dalam tehnik industri.
c) Hubungan tenaga kerja dan pimpinan organisasi yang tercermin dalam
usaha bersama antara pimpinan organisasi dan tenaga kerja untuk
meningkatkan produktivitas melalui lingkaran pengawasan mutu
(Quality control circles).
d) Manajemen produktivitas, yaitu : manajemen yang efesien mengenai
sumber dan sistem kerja untuk mencapai peningkatan produktivitas.
e) Efesiensi tenaga kerja, seperti : perencanaan tenaga kerja dan tambahan
tugas.
f)

Kewiraswastaan, yang tercermin dalam pengambilan resiko, kreativitas
dalam berusaha, dan berada dalam jalur yang benar dalam berusaha
(www.jurnal-sdm.blogspot.com).

Disamping hal tersebut terdapat pula berbagai faktor yang
mempengaruhi produktivitas kerja, diantaranya adalah :
a) Sikap mental, berupa: Motivasi kerja, disiplin kerja dan etika kerja
b) Pendidikan; Pada umumnya orang yang memiliki pendidikan lebih
tinggi akan mempunyai wawasan yang lebih luas terutama penghayatan
akan arti pentingya produktivitas dapat mendorong pegawai yang
bersangkutan melakukan tindakan yang produktif
c) Keterampilan; Pada aspek tertentu apabila pegawai semakin terampil,
maka akan lebih mampu bekerja serta menggunakan fasilitas kerja

22

dengan baik. Pegawai akan lebih menjadi terampil apabila mempunyai
kecakapan (Ability) dan pengalaman (Experience) yang cukup.
d) Manajemen; Pengertian manajemen ini berkaitan dengan sistem yang
dikaitkan oleh pimpinan untuk mengelola ataupun memimpin serta
mengendalikan staf/bawahannya. Apabila manajemennya tepat akan
menimbulkan semangat yang lebih tinggi sehingga dapat mendorong
pegawai untuk melakukan tindakan yang produktif.
e) Hubungan industrial pancasila; Dengan penerapan hubungan industrial
pancasila, maka akan :
1) Menciptakan ketenangan kerja dan memberikan motivasi kerja
secara produktif sehingga produktifitas meningkat.
2) Menciptakan hubungan kerja yang serasi dinamis sehingga
menumbuhkan

partisipasi

dalam

usaha

meningkatkan

produktivitas.
3) Menciptakan harkat dan martabat pegawai sehingga mendorong
diwujudkannya jiwa yang berdedikasi dalam upaya peningkatan
produktivitas.
f) Tingkat penghasilan; Apabila tingkat penghasilan memadai maka dapat
menimbulkan konsentrasi kerja dan kemampuan yang dimiliki dapat
dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas
g) Jaminan sosial; Jaminan sosial yang diberikan oleh suatu organisasi
kepada pegawainya dimaksudkan untuk menigkatkan pengabdian dan

23

semangat kerja. Apabila jaminan sosial pegawai mencukupi maka akan
dapat

menimbulkan

pemanfaatan

kesenangan

kemampuan

yang

bekerja.

Sehingga

dimiliki

untuk

mendorong

meningkatkan

produktivitas kerja.
h) Lingkungan dan iklim kerja; Lingkungan dan iklim yang kerja yang
baik akan mendorong pegawai akan senang bekerja dan meningkatkan
rasa tanggung jawab untuk melakukan pekerjaan dengan lebih baik
menuju kearah peningkatan produktivitas.
i) Sarana produksi; Mutu sarana produksi sangat berpengaruh terhadap
peningkatan produktivitas. Apabila sarana produksi yang digunakan
tidak baik kadang-kadang dapat menimbulkan pemborosan bahan yang
dipakai.
j) Teknologi; Apabila teknologi yang dipakai tepat dan tingkatannya maka
akan memungkinkan tepat waktu dalam penyelesaian proses produksi,
jumlah produksi yang dihasilkan lebih banyak dan bermutu dan
memperkecil

terjadinya

pemborosan

bahan

sisa.

Dengan

memperhatikan hal termaksud, maka penerapan teknologi dapat
mendukung peningkatan produktivitas.
k) Kesempatan berprestasi; Pegawai yang bekerja tentu mengharapkan
peningkatan karir atau pengembangan potensi yang pribadi yang
nantinya akan bermanfaat baik bagi dirinya maupun bagi organisasi.
Apabila

terbuka

kesempatan

untuk

berprestasi,

maka

akan

24

menimbulkan

psikologis

untuk

meningkatkan

dedikasi

serta

pemanfaatan potensi yang dimiliki untuk meningkatkan produktivitas
kerja.

Dari berbagai faktor produktivitas tersebut diatas, maka dapat
diperjelas bahwa tiap-tiap faktor adalah saling mempengaruhi peningkatan
produktivitas baik secara langsung maupun tidak langsung. Pendidikan
membentuk dan menambah pengetahuan seseorang untuk menambah
pengetahuan seseorang untuk mengerjakan sesuatu dengan lebih cepat dan
lebih tepat. Latihan membentuk dan meningkatkan keterampilan kerja.
Dengan demikian tingkat produktivitas kerja seseorang pegawai akan
semakin tinggi pula (www.scribd.com/Konsep-Produktivitas).

B. Pendidikan
1. Pengertian Pendidikan
Menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem
pendidikan Nasional pasal 1 ayat (1) menjelaskan pengertian pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi

dirinya

pengendalian

untuk

diri,

memiliki

kepribadian,

kekuatan
kecerdasan,

spiritual
akhlak

keagamaan,
mulia,

serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

25

Menurut Marzuki (2010), dalam laporan Bank Dunia (World
Bank), April 1980, dikemukakan bahwa pendidikan merupakan unsur yang
mencakup semua aspek pembangunan dan memiliki implikasi sebagai
berikut. Pertama, pendidikan harus melip

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendidikan Pemakai Dan Etika Pustakawan Terhadap Pemanfaatan Layanan Perpustakaan Universitas Negeri Padang

0 47 109

Pengaruh Stress Kerja dan Karakteristik Individu Terhadap Intensi Turnover Karyawan Bagian Produksi PT Citra Kencana Industri Tanjung Morawa Medan

0 35 138

Analisis Pengaruh Tingkat Pendidikan, Tingkat Kesehatan, dan Investasi Terhadap Produktivitas Tenaga kerja di Kota Medan

1 37 85

Analisis Pengaruh Lingkungan Kerja dan Karakteristik Individu terhadap Keberhasilan Usaha Baru (Studi Kasus Pada Usaha Sup Kambing Khasmir Ringroad Medan

0 44 103

Pengaruh Kemampuan Pegawai, dan Kepuasan Masyarakat terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan Puskesmas Pasar Gambir Tebing Tinggi Kota

1 42 88

Analisis intensitas faktor, produktivitas modal dan tenaga kerja di PT Telekomunikasi Indonesia Periode 1984-2002

0 3 85

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA BANGUNAN DI YOGYAKARTA PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA BANGUNAN DI YOGYAKARTA.

0 2 14

PENGARUH UPAH, TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA PENGARUH UPAH, TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA CV. ADITEK JAYA DI TEGAL.

0 0 13

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGELUARAN PEMERINTAH DI BIDANG KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DI SUMATERA BARAT TAHUN 1998-2008.

0 0 6

ANALISIS PENGARUH TINGKAT KESEHATAN, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN UPAH TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DI INDONESIA

0 1 16