Pengaruh Pendidikan Pemakai Dan Etika Pustakawan Terhadap Pemanfaatan Layanan Perpustakaan Universitas Negeri Padang

(1)

PENGARUH PENDIDIKAN PEMAKAI DAN ETIKA PUSTAKAWAN TERHADAP PEMANFAATAN LAYANAN PERPUSTAKAAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi untuk memperoleh gelar Sarjanan Sosial (S.Sos) dalam bidang Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi

OLEH

ANNISA ZAINAL 110723019

UNIVERSITAS SUMATRA UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYA

DEPARTEMEN ILMU PERPUSTAKAAN MEDAN


(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Penelitian : PENGARUH PENDIDIKAN PEMAKAI DAN ETIKA PUSTAKAWAN TERHADAP PEMANFAATAN LAYANAN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Oleh : Annisa Zainal

NIM : 110723019

Pembimbing I : Dra. Hj. Eva Rabita, M.Hum.

Tanda Tangan : ______________________________ Tanggal : ______________________________

Pembimbing II : Dra. Zurni Zahara Samosir, M.Hum.

Tanda Tangan : ______________________________ Tanggal : ______________________________


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Penelitian : PENGARUH PENDIDIKAN PEMAKAI DAN ETIKA PUSTAKAWAN TERHADAP PEMANFAATAN LAYANAN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Oleh : Annisa Zainal

NIM : 110723019

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI

Ketua : Dr. Irawaty A.Kahar, M.Pd

Tanda Tangan : ______________________________ Tanggal : ______________________________

FAKULTAS ILMU BUDAYA

Dekan : Dr. Syahron lubis, M.A

Tanda Tangan : ______________________________ Tanggal : ______________________________


(4)

PERNYATAAN ORISINILITAS

Karya ini adalah karya orisinal dan belum pernah disajikan sebagai salah satu tulisan untuk memperoleh suatu kualifikasi tertentu atau dimuat pada media publikasi lain.

Penulisa membedakan dengan jelas antara pendapat atau gagasan penulis dengan pendapat atau gagasan yang bukan berasal dari penulis dengan mencantumkan tanda kutip.

Medan, Juli 2013 Penulis

Annisa Zainal 110723019


(5)

ABSTRAK

Zainal, Annisa. 2013. Pengaruh Pendidikan Pemakai dan Etika Pustakawan terhadap Pemanfaatan Layanan Perpustakaan Universitas Negeri Padang. Medan: Dapertemen Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan pemakai dan etika pustakawan terhadap pemanfaatan layanan Perpustakaan Universitas Negeri Padang. Penelitian berlokasi di Jalan Prof.Dr. Hamka Air Tawar Padang, Sumatera Barat.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan angket sebagai alat pengumpulan data. Penelitian ini menggunakan analisis sebab akibat (regresi linear berganda) karena penelitian ini berusaha menyelidiki pengaruh antara tiga variabel penelitian, yaitu pendidikan pemakai dan etika pustakawan terhadap pemanfaatan layanan. Populasi pada penelitian ini adalah penguna perpustakaan pada tahun 2013 yang terdaftar sebagai anggota Perpustakaan Universutas Negeri Padang, yaitu sebanyak 6918 orang. Penentuan jumlah sampel menggunakan rumus slovin sehinggga diperoleh 99 orang sampel dari jumlah populasi. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Proportionate Stratified Random Sampling.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara pendidikan pemakai dan etika pustakawan terhadap pemanfaatan layanan Perpustakaan Universitas Negeri Padang. Variabel yang paling mempengaruhi terhadap pemanfaatan layanan Perpustakaan Universitas Negeri Padang adalah veriabel etika pustakawan. Koefisien determinasi (Adjusted R Square) hasil regresi adalah sebesar 0,664. Hal ini menunjukkan bahwa 66,4% pendidikan pemakai dan etika pustakawan dapat mempengaruhi pemanfaatan layanan Perpustakaan Universitas Negeri Padang. Sedangkan sisanya 33,6% diakibatkan oleh faktor lain di luar variabel yang tidak digunakan dalam penelitian ini sehingga diharapkan adanya penelitian lanjutan.

Kata Kunci: Pendidikan Pemakai, Etika Pustakawan, Pemanfaatan Layanan Perpustakaan


(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesempatan dan kesehatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pendidikan Pemakai dan Etika Pustakawan terhadap Pemanfaatan Layanan Perpustakaan Universitas Negeri Padang” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan guna mencapai gelar Sarjana Sosial pada Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian skripsi ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Penulis mengucapkan terima kasih yang teristimewa dan sebesar-besarnya kepada Ayah Zainal dan Ibu Ns. Tuti Suhartini, S.Kep beserta adik Dani Rahman Zainal dan M. Hafiz Zainal tercinta atas segala doa dan dukungannya selama ini kepada penulis. Penulisan skripsi ini dapat selesai karena adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Irawaty A. Kahar, M.Pd., selaku Ketua Departemen Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Himma Dewiyana, ST, M.Hum., selaku Sekretaris Dapartemen Ilmu Perpustakaan dan Informasi, memberikan saran serta arahan yang lebih baik lagi dalam menyelesaikan skripsi ini.


(7)

4. Ibu Dra. Hj. Eva Rabita, M.Hum., selaku dosen pembimbing I yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberikan arahan serta waktu kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 5. Ibu Dra. Zurni Zahara Samosir, M.Si., selaku dosen pembimbing II

yang telah membimbing dan memberikan arahan serta waktu kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Seluruh staf pengajar Departemen Ilmu Perpustakaan dan Informasi yang telah mendidik penulis selama perkuliahan.

7. Seluruh staff pegawai Departemen Ilmu Perpustakaan dan Informasi. 8. Kepala Perpustakaan Universitas Negeri Padang yang telah

memberikan izin meneliti dan memberikan informasi kepada penulis. 9. Seluruh Staf Perpustakaan Universitas Negeri Padang yang telah

membantu memberi informasi penelitian skripsi ini.

10. Teman teman Ekstensi angkatan 2011 yang telah memotivasi, memberi masukan kepada penulis baik dalam perkuliahan atau dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat untuk kedepannya bagi pihak yang membutuhkan, terima kasih.

Medan, Juli 2013 Penulis

Annisa Zainal 110723019


(8)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

1.5 Hipotesis Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Pendidikan Pemakai ... 6

2.1.1 Pengertian Pendidikan Pemakai ... 6

2.1.2 Tujuan Pendidikan Pemakai ... 7

2.1.3 Fungsi Pendidikan Pemakai ... 8

2.1.4 Metode Pendidikan Pemakai ... 9

2.1.5 Pelaksanaan Pendidikan Pemakai ... 11

2.1.6 Peranan Pustakawan dalam Pendidikan Pemakai ... 12

2.2 Etika Pustakawan ... 13

2.3 Kode Etik Pustakawan ... 15

2.3.1 Tujuan Kode Etik Pustakawan ... 15

2.3.2 Fungsi Kode etik Pustakawan ... 16

2.3.3 Manfaat Kode Etik Pustakawan ... 17

2.3.4 Kode Etik Dalam Prilaku Pustakawan ... 18

2.4 Pemanfaatan Layanan Perpustakaan ... 19

2.5 Jenis Jenis Layanan Perpustakaan ... 21

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pengertian Metode Penelitian ... 22

3.2 Lokasi Penelitian ... 22

3.3 Populasi dan Sampel ... 22

3.3.1 Populasi ... 22

3.3.2 Sampel ... 23

3.4 Defenisi Operasional Variabel ... 24

3.5 Instrumen Penelitian ... 26

3.5.1 Angket ... 26

3.6 Jenis dan Sumber Data ... 26

3.6.2 Skala Pengukuran Variabel ... 26

3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 26

3.8 Uji Validitas dan Reabilitas ... 27


(9)

3.8.2 Uji Reliabilitas ... 28

3.9 Teknik Analisis Data ... 28

3.9.1 Analisis Statistik Deskriptif ... 28

3.9.2 Analisi Regresi Linier Berganda ... 29

3.10 Pengujian Prasyarat Analisis ... 30

3.10.1 Uji Normalitas ... 30

3.10.2 Uji Homogenitas ... 30

3.10.3 Uji Linieritas dan Keberartian Regresi ... 30

3.11 Pengujian Hipotesis ... 31

3.11.1 Uji F (Simultan) ... 31

3.11.2 Uji t (Parsial) ... 31

3.11.3 Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data ... 33

4.2 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen ... 33

4.2.1 Pengujian Validasi ... 33

4.2.1.1 Pendidikan Pemakai (X1) ... 34

4.2.1.2 Etika Pustakawan (X2) ... 35

4.2.1.3 Pemanfaatan Layanan Perpustakaan (Y) ... 37

4.2.2 Pengujian Reliabilitas ... 38

4.2.2.1 Pendidikan Pemakai (X1) ... 38

4.2.2.2 Etika Pustakawan (X2) ... 38

4.2.2.3 Pemanfaatan Layanan Perpustakaan (Y) ... 39

4.3 Karakteristik Responden ... 39

4.4 Analisis Deskriptif ... 39

4.4.1 Tanggapan Responden Terhadap Pendidikan Pemakai ... 39

4.4.1.1 Tujuan Pendidikan Pemakai ... 40

4.4.1.2 Fungsi Pendidikan Pemakai ... 42

4.4.1.3 Metode Pendidikan Pemakai ... 44

4.4.1.4 Pelaksanaan Pendidikan Pemakai ... 46

4.4.2 Tanggapan Responden Terhadap Etika Pustakawan ... 48

4.4.2.1 Tujuan Kode Etik Pustakawan ... 48

4.4.2.2 Manfaat Kode Etik Pustakawan ... 50

4.4.2.3 Kode Etik Dalam Prilaku Pustakawan ... 52

4.4.3 Tanggapan Responden Terhadap Pemanfaatan Layanan Perpustakaan ... 54

4.4.3.1 Layanan Sirkulasi ... 55

4.4.3.2 Layanan Referensi ... 57

4.4.3.3 Layanan Penelusuran Informasi ... 60

4.5 Pengolahan Data ... 61

4.5.1 Deskripsi Data ... 61

4.5.1.1 Variabel Pendidikan Pemakai (X1) ... 62

4.5.1.2 Variabel Etika Pustakawan (X2) ... 64

4.5.1.3 Variabel Pemanfaatan Layanan Perpustakaan (Y) ... 66


(10)

4.6.1 Uji Normalitas ... 68

4.6.2 Uji Homogenitas ... 72

4.7 Metode Analisis Statistik ... 72

4.7.1 Analisis Regresi Linier Berganda ... 74

4.8 Pengujian Hipotesis ... 75

4.8.1 Uji F (Simultan) ... 75

4.8.2 Uji-t (Parsial) ... 77

4.8.3 Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 78

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 79

5.2 Saran ... 80

DAFTAR PUSTAKA ... 81


(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Penentuan Sampel Penelitian Berdasarkan Strata ... 24

Tabel 4.1 Hasil Pengujian Validasi Pendidikan Pemaki (X1) ... . 35

Tabel 4.2 Hasil Pengujian Validasi Etika Pustakawan (X2) ... . 36

Tabel 4.3 Hasil Pengujian Valiadasi Pemanfaatan Layanan Perpustakaan . 37 Tabel 4.4 Statistik Reliabilitas (X1) ... . 38

Tabel 4.5 Statistik Reliabilitas (X2) ... . 39

Tabel 4.6 Statistik Reliabilitas (Y) ... 39

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Tujuan Pendidikan Pemakai ... 40

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Fungsi Pendidikan Pemakai ... 42

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Metode Pendidikan Pemakai ... 44

Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Pelaksanaan Pendidikan Pemakai ... 46

Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Tujuan Kode Etik Pustakawan ... 48

Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Manfaat Kode Etik Pustakawan ... 50

Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Kode Etik Dalam Prilaku Pustakawan ... 52

Tabel 4.14 Distribusi Frekuensi Layanan Sirkulasi ... 55

Tabel 4.15 Distribusi Frekuensi Layanan Referensi ... 57

Tabel 4.16 Distribusi Frekuensi Layanan Penelususran Informasi ... 60

Tabel 4.17 Statistik Pendidikan Pemakai ... 62

Tabel 4.18 Distribusi Frekuensi Data Variabel Pendidikan Pemakai (X1).... 63

Tabel 4.19 Statistik Etika Pustakawan ... 64

Tabel 4.20 Distribusi Frekuensi Data Variabel Etika Pustakawan (X2) ... 65

Tabel 4.21 Statistik Pemanfaatan Layanan Perpustakaan ... 66

Tabel 4.22 Distribusi Frekuensi Data Variabel Pemanfaatan Layanan Perpustakaan (Y) ... 67

Tabel 4.23 Perhitungan Uji Normalitas Variabel X1 ... 69

Tabel 4.24 Perhitungan Uji Normalitas Variabel X2 ... 70

Tabel 4.25 Perhitungan Uji Normalitas Variabel Y ... 71

Tabel 4.26 Rangkuman Uji Normalitas ... 71

Tabel 4.27 Uji Homogenitas ... 72

Tabel 4.28 Uji Linieritas untuk persamaan Y atas X1 ... 73

Tabel 4.29 Uji Linieritas untuk persamaan Y atas X2 ... 73

Tabel 4.30 Analisis Regresi Linier Berganda ... 74

Tabel 4.31 Hasil Uji F Hitung ... 76

Tabel 4.32 Hasil Uji t Hitung ... 77


(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Histogram Sebaran Data Pendidikan Pemakai ... 63 Gambar 4.2 Histogram Sebaran Data Etika Pustakawan ... 65 Gambar 4.3 Histogram Sebaran Data Pemanfaatan Layanan


(13)

ABSTRAK

Zainal, Annisa. 2013. Pengaruh Pendidikan Pemakai dan Etika Pustakawan terhadap Pemanfaatan Layanan Perpustakaan Universitas Negeri Padang. Medan: Dapertemen Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan pemakai dan etika pustakawan terhadap pemanfaatan layanan Perpustakaan Universitas Negeri Padang. Penelitian berlokasi di Jalan Prof.Dr. Hamka Air Tawar Padang, Sumatera Barat.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan angket sebagai alat pengumpulan data. Penelitian ini menggunakan analisis sebab akibat (regresi linear berganda) karena penelitian ini berusaha menyelidiki pengaruh antara tiga variabel penelitian, yaitu pendidikan pemakai dan etika pustakawan terhadap pemanfaatan layanan. Populasi pada penelitian ini adalah penguna perpustakaan pada tahun 2013 yang terdaftar sebagai anggota Perpustakaan Universutas Negeri Padang, yaitu sebanyak 6918 orang. Penentuan jumlah sampel menggunakan rumus slovin sehinggga diperoleh 99 orang sampel dari jumlah populasi. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Proportionate Stratified Random Sampling.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara pendidikan pemakai dan etika pustakawan terhadap pemanfaatan layanan Perpustakaan Universitas Negeri Padang. Variabel yang paling mempengaruhi terhadap pemanfaatan layanan Perpustakaan Universitas Negeri Padang adalah veriabel etika pustakawan. Koefisien determinasi (Adjusted R Square) hasil regresi adalah sebesar 0,664. Hal ini menunjukkan bahwa 66,4% pendidikan pemakai dan etika pustakawan dapat mempengaruhi pemanfaatan layanan Perpustakaan Universitas Negeri Padang. Sedangkan sisanya 33,6% diakibatkan oleh faktor lain di luar variabel yang tidak digunakan dalam penelitian ini sehingga diharapkan adanya penelitian lanjutan.

Kata Kunci: Pendidikan Pemakai, Etika Pustakawan, Pemanfaatan Layanan Perpustakaan


(14)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perpustakaan perguruan tinggi adalah salah satu sarana dalam mendukung pendidikan di tingkat perguruan tinggi. Perpustakaan perguruan tinggi merupakan lembaga di bawah naungan perguruan tinggi yang membantu dalam bidang pendidikan untuk mencapai tujuan, yaitu Tridharma Perguruan Tinggi (pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat). Perpustakaan perguruan tinggi salah satu Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) di bawah pengawasan Pembantu Rektor I.

Perpustakaan perguruan tinggi secara umum berfungsi untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi mahasiswa, staf pengajar dan staf administarasi. Perpustakaan perguruan tinggi menyediakan bahan pustaka rujukan pada semua tingkat akademis, ruang belajar untuk pengguna perpustakaan, dan jasa peminjaman yang tepat guna bagi berbagai jenis kebutuhan pengguna. Peranan perpustakaan tersebut, perlu didukung dengan teknik dan cara pemanfaatan layanan perpustakaan yang efektif dan efisien, agar pengguna perpustakaan dapat dengan mudah mencari dan mengakses informasi yang dibutuhkan. Adapun perpustakaan harus mampu menyediakan informasi atau koleksi dalam bentuk apa pun yang dapat diakses oleh pengguna.

Pendidikan pemakai merupakan kegiatan yang bermaksud memberi panduan dan penjelasan tentang pengunaan perpustakaan kepada sekelompok pengguna baru perpustakaan. Apabila pengguna perpustakaan dibekali pendidikan pemakai, maka mereka lebih mampu untuk mengakses perpustakaan. Disamping itu, untuk menjalankan fungsi perpustakaan dengan baik diperlukan adanya hubungan atau kerja sama antara pustakawan dengan pengguna jasa perpustakaan sehingga, dalam proses pemanfaatan perpustakaan dapat berjalan dengan lancar dan terarah.


(15)

Perpustakaan Universiatas Negeri Padang (UNP) merupakan perpustakaan perguruan tinggi yang dalam pengawasan pembantu Rektor I. Perpustakaan UNP adalah perpustakaan universitas yang membantu dalam bidang pendidikan. Perpustakaan bertanggung jawab untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan semua civitas akademik yang ada di Universitas Negeri Padang. Pepustakaan UNP telah memberikan pendidikan pemakai kepada mahasiswa mereka. Pendidikan pemakai dilakukan sekali setahun pada saat penerimaan mahasiswa baru. Pendidikan pemakai diberikan oleh pustakawan yang bekerja di Perpustakaan UNP. Pustakawan yang memberikan pendidikan pemakai telah dibekali bagaimana cara memberikan layanan pendidikan pemakai. Metode yang digunakan dalam memberikan pendidikan pemakai adalah orientasi dan tutorial. Pada tahun 2012 perpustakaan UNP memberikan layanan pendidikan pemakai kepada mahasiswa sebanyak 6918 orang. Pustakawan yang bertugas memberikan layanan pendidikan pemakai berjumlah 12 orang.

Perpustakaan UNP terdiri dari berbagai jenis layanan perpustakaan, yaitu layanan sirkulasi, layanan referensi, layanan terbitan berseri, layanan penelusuran informasi, layanan buku tandon dan lain lain. Layanan tersebut dilayani oleh pustakawan secara profesional. Pustakawan memberikan layanan sesuai dengan jenis layanan yang ada. Pustakawan yang bekerja pada layanan perpustakaan telah memberikan layanan dengan baik tetapi masih belum berpedoman pada kode etik pustakawan. Dengan demikian, mahasiswa kurang memanfaatkan layanan perpustakaan dengan optimal.

Dalam menjalankan tugasnya pustakawan berpedoman pada kode etik pustakawan. Kode etik pustakawan menjelaskan bahwa dalam menjalankan tugas sebagai seorang pustakawan haruslah bersikap seperti: Pertama, dalam pergaulan di masyarakat haruslah bersikap: sopan, sabar, suka menolong, menghormati orang lain, penuh perhatian, tidak egois, sikap tenggang rasa, percaya diri, komunikatif. Kedua, dalam pelayanan kepada masyarakat haruslah bersikap: mengenal masyarakat pengguna, luwes dalam melayani, mengetahui kemauan pengguna, mempromosikan produk layanan, melayani sampai tuntas, tidak memaksa kehendak, melayani dengan wajah ceria, menjamin kerahasiaan, mau


(16)

mendengarkan keluhan, tidak berprasangka negatif, mengucapkan terima kasih. Ketiga, dalam hubungan dengan rekan sejawat haruslah bersikap seperti: tidak sombong/rendah hati, tidak suka menyakiti, mampu menempatkan diri. Keempat, dalam hubungan dengan atasan haruslah bersikap: loyal dan memberi solusi bukan masalah. Kelima, dalam penampilan pribadi haruslah bersikap: wajar, jujur, berpakaian sopan, tampil tenang, murah senyum, bertutur kata baik, pandai bergaul, tidak materialistis, tidak dendam.

Dalam menggunakan perpustakaan terkadang mahasiswa belum mengenal seluk beluk perpustakaan, mereka tidak mengetahui tata ruang, tata cara penempatan koleksi, bagaimana menemukan dan menggunakannya, serta berbagai layanan yang tersedia di perpustakaan. Dengan dimikian, mereka harus diberi arahan atau petunjuk cara memanfaatkan berbagai fasilitas dan layanan yang ada di perpustakaan dan cara mengoperasikan alat-alat akses informa. Di samping itu, mereka juga diberikan arahan apa yang harus dilakukan apabila mereka menemui kesulitan atau tidak menemukan koleksi yang diinginkan apabila perpustakaan tidak memilikinya.

Hal ini merupakan tanggung jawab pustakawan untuk memberikan pengarahan dalam mengunakan sumber sumber informasi dan juga dalam pemanfaatan semua layanan yang ada di perpustakaan. Oleh karena itu, pendidikan pemakai sangatlah penting dilakukan untuk membantu pengguna dalam memanfaatkan layanan perpustakaan.

Pada observasi awal penulis menemukan bahwa di Perpustakaan UNP, sudah melakukan pendidikan pemakai, tetapi belum dilakukan secara optimal. Materi pendidikan pemakai yang disampaikan oleh pustakawan kepada pengguna masih belum memenuhi sasaran sehingga pengguna belum dapat memanfaatkan layanan perpustakaan dengan benar. Pelaksanaan pendidikan pemakai hanya merupakan syarat untuk mendapatkan kartu anggota perpustakaan. Sarana dan prasarana yang ada belum memadai untuk menampung mahasiswa dalam mengikuti pendidikan pemakai. Hal ini menjadi hambatan bagi pustakawan untuk melakukan kegiatan tersebut, sehingga proses pendidikan pemakai ini belum terlaksana dengan baik.


(17)

Pustakawan yang bekerja di Perpustakaan UNP belum melakukan pelayanan sesuai dengan kode etik pustakawan. Dalam memberikan pelayanan sirkulasi pustakawan terkadang acuh tak acuh sehingga mahasiswa merasa kurang puas dengan pelayanan yang diberikan. Ketika mahasiswa bermasalah dalam informasi yang dibutuhkan, namun masih ada pustakawan yang kurang peduli dalam membantu pencarian informasi. Pelayanan yang kurang baik yang diberikan pustakawan menyebabkan mahasiswa tidak memanfaatkan layanan pustakawan dengan optimal.

Dengan melihat berbagai masalah di atas, maka penulis dapat melihat bahwa melalui pelaksanaan pendidikan pemakai yang baik serta etika pustakawan yang bagus dapat meningkatkan pelayanan pengguna yang tersedia di Perpustakaan UNP sehingga dapat dilayankan dan dimanfaatkan oleh pengguna secara maksimal. Oleh karena itu, penulis ingin meneliti tentang “Pengaruh Pendidikan Pemakai dan Etika Pustakawan Terhadap Pemanfaatan Layanan Perpustakaan Universiatas Negeri Padang.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah pendidikan pemakai berpengaruh terhadap pemanfaatan layanan Perpustakaan UNP?

2. Apakah etika pustakawan berpengaruh terhadap pemanfaatan layanan Perpustakaan UNP?

3. Variabel apakah yang paling berpengaruh terhadap pemanfaatan layanan Perpustakaan UNP?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui pengaruh pendidikan pemakai terhadap pemanfaatan layanan Perpustakaan UNP .

2. Mengetahui pengaruh etika pustakwan terhadap pemanfaatan layanan Perpustakaan UNP


(18)

3. Mengetahui variabel mana yang paling berpengaruh antara pendidikan pemakai dan etika pustakawan terhadap pemanfaatan layanan Perpustakaan UNP.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini, antara lain bagi:

1. Perpustakaan UNP, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi Perpustakaan UNP dalam meningkatkan pemanfaatan layanan perpustakaan melalui pendidikan pemakai dan etika pustakawan

2. Peneliti selanjutnya, sebagai bahan rujukan bagi penelitian selanjutnya. 3. Peneliti, penelitan ini diharapkan menambah wawasan dan menumbuhkan

kesadaran akan pentingnya pemakaian dan etika pustawan dalam pemanfaatan layanan perpustakaan.

1.5 Hipotesis Penelitian

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah pendidikan pemakai dan etika pustakawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pemanfaatan layanan Perpustakaan Universitas Negeri Padang.


(19)

BAB II

KAJIAN TEORITIS

2.1 Pendidikan Pemakai

Pada zaman modern yang berkembang ini ilmu pengetahuan juga ikut berkembang. Berkembangnya ilmu pengetahuan kebutuhan akan perpustakaan perguruan tinggi pun semakin dirasakan. Secara tidak langsung koleksi dan layanan yang ada di perpustakaan semakin bertambah, sehinga menyulitkan mahasisiwa dalam pencarian informasi yang dibutuhkan dan memanfaatkan layanan yang ada secara maksimal.

Perpustakaan yang bertanggung jawab dalam hal ini harus bertindak secara aktif untuk meningkatkan jasa informasinya. Salah satu cara untuk mengatasi masalah ini adalah dengan melakukan pendidikan pemakai. Istilah lain dari pendidikan pemakai yang memiliki arti dan makna yang sama, yaitu: bimbingan pemakai, pendidikan pengguna atau User Education.

2.1.1 Pengertian Pendidikan Pemakai

Pendidikan pemakai merupakan kegiatan memperkenalkan perpustakaan kepada pengguna perpustakaan. Kegiatan pendidikan pemakai banyak dilakukan di perpustakaan perguruan tinggi dibandingkan dengan perpustakaan lainnya, mungkin karena mahasiswa sudah terbiasa dengan peranan dosen sebagai guru, mereka pun terbiasa pada peranan pustakawan sebagai guru dalam memanfaatkan koleksi perpustakaan untuk kepentingan mahasiswa (Sulistyo-Basuki, 1991: 451).

Sutarno (2006: 95) menjelaskan bahwa pendidikan pemakai adalah “suatu kegiatan yang bermaksud memberi panduan, penjelasan tentang pengunaan perpustakaan kepada sekelompok pengguna baru perpustakaan”.

Sehubungan dengan penjelasan di atas Rahayuningsih (2007: 123) menjelaskan bahwa:

Bimbingan pengguna adalah kegiatan yang dirancang untuk mendidik penguna agar mengetahui sumber-sumber informasi perpustakaan yang terdiri dari koleksi, fasilitas, dan jasa perpustakaan, mendidik pengguna dalam memanfaatkan sumber-sumber informasi secara tepat dan cepat,


(20)

serta mendidik pengguna perpustakaan untuk menjadi pengguna yang tertib dan bertanggung jawab.

Dari uraian di atas dapat dijelaskan bahwa pendidikan pemakai merupakan kegiatan yang dilakukan perpustakaan untuk memperkenalkan perpustakaan kepada pengguna baik fasilitas, jasa, koleksi dan jasa perpustakaan. Selain itu membimbing pengguna untuk memanfaatkan semua layanan dan fasilitas yang ada secara maksimal.

2.1.2 Tujuan Pendidikan Pemakai

Dalam menjalankan pendidikan pemakai di perpustakaan tentunya perpustakaan mempunyai target yang ingin dicapai. Untuk itu perpustakaan perlu mengidentifikasi sarana yang ingin dicapai berdasarkan target tersebut.

Menurut Sulistyo-Basuki (2004: 392) tujuan pendidikan pemakai adalah sebagai berikut:

Mengembangkan keterampilan pemakai yang dipergunakannya untuk menggunakan perpustakaan atau pusat dokumentasi, mengembangkan keterampilan tersebut untuk mengidentifikasi masalah informasi yang dihadapi pemakai, merumuskan kebutuhan informasinya sendiri (pemakai), mengidentifikasi kisaran kemungkinan sumber informasi yang tersedia untuk memenuhi kebutuhannya, menilai ketepatan, kekuatan dan kelemahan masing masing sumber informasi dan yang paling penting mampu menghadapi ketidaksamaan informasi yang disediakan oleh sumber yang berlainan dan mengasimilasi, mengumpulkan, menyajikan dan menerapkan informasi.

Sedangkan menurut Rahayuningsih (2007: 95) “Tujuan pendidikan pemakai adalah memperkenalkan kepada pengguna bahwa perpustakaan adalah suatu sistem yang terdiri dari tempat, koleksi, sumber daya manusia, pelayanan dan pengguna”. Pendapat lain juga dijelaskan oleh Darmono (2001: 32), yaitu menjelaskan “bahwa pemanfaatan perpustakaan berkenaan erat dengan adanya proses bimbingan pemanfaatan perpustakaan. Bimbingan pemanfaatan perpustakaan merupakan salah satu bentuk layanan perpustakaan yang sering dilakukan oleh berbagai jenis perpustakaan terutama perpustakaan perguruan tinggi”.


(21)

Dari pendapat-pendapat di atas dapat dijelaskan bahwa tujuan pendidikan pemakai adalah memberikan keterampilan dan kemampuan pengguna bagaimana cara mencari informasi yang tepat sesuai dengan informasi yang dibutuhkan melalui layanan dan fasilitas yang ada di perpustakaan. Dengan adanya pendidikan pemakai pengguna dapat secara mandiri mencari informasi yang mereka butuhkan.

2.1.3Fungsi Pendidikan Pemakai

Pendidikan pemakai memiliki fungsi yang sangat penting bagi pengguna untuk itu pendidikan pemakai penting dilakukan di perpustakaan. Sutarno (2006: 95) menjelaskan bahwa fungsi pendidikan pemakai bagi perpustakaan maupun pengguna perpustakaan, yaitu:

1. Pemakai perpustakaan dapat mengenal dan memahami serta menggunakan sistem yang diberlakukan di perpustakaan tersebut. 2. Pemakai perpustakaan dapat menggunakan sarana temu informasi

yang tersedia seperti kode/nomor klasifikasi kartu katalog dan petunjuk yang lain.

3. Pemakai perpustakaan dapat dengan cepat dan tepat menemukan apa yang diperlukan, tanpa banyak membuang waktu, tidak menemui kesulitan atau hambatan.

4. Perpustakaan dapat memperluas jangkauan pemakaian koleksi oleh pengunjung dan anggota perpustakaan.

5. Perpustakaan dapat mengembangkan citra perpustakaan sebagai bagian dari lembaga pendidikan.

Pendapat lain juga diungkapkan Clarke (1999: 4) bahwa pendidikan pemakai berfungsi sebagai:

1. Pengguna yang telah mendapatkan pendidikan pemakai dapat memanfaatkan sepenuhnya layanan dan fasilitas yang ada diperpustakaan.

2. Dalam pencarian informasi pengguna akan lebih cepat mencarinya secara mandiri kecuali untuk permintaan yang spesifik.

3. Dengan adanya alat penelusur yang tepat pengguna akan dapat mencari literatur mereka sendiri. Hal ini akan memudahkan bagi pustakawan.


(22)

Dari pendapat Clarke dan Sutarno jelas bahwa pendidikan pemakai sangat penting dilakukan kepada pengguna di perpustakaan. Pendidikan pemakai berfungsi untuk memudahkan pengguna mencari informasi dengat cepat dan tepat dengan menggunakan alat penelusur yang ada secara mandiri dan memanfaatkan layanan perpustakaan secara maksimal.

2.1.4 Metode Pendidikan Pemakai

Di dalam Buku perpustakaan Perguruan Tinggi : Buku Pedoman (2004: 95) menjelaskan beberapa metode pendidikan pemakai yaitu: (1) Orientasi perpustakaan dan (2) Tutorial pemanfaatan perpustakaan dan sumber-sumber informasi.

Defenisi tentang orientasi perpustakaan dan tutorial pemanfaatan perpustakaan dijelaskan sebagai berikut:

1. Orientasi perpustakaan ialah pendidikan pengguna untuk memperkenalkan perpustakaan secara umum kepada civitas akademik. 2. Tutorial perpustakaan adalah mendidik pengguna agar dapat

menggunakan perpustakaan serta sumber-sumber informasi yang tersedia di perpustakaan dan di tempat lain, termasuk keterampilan dalam memabfaatkan berbagai media informasi sesuai dengan perkembangan teknologi (Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman, 2004: 95-97)

Dalam memberikan pendidikan pemakai terdapat jenjang atau tingkatan dalam proses pendidikan pemakai di perpustakaan. Rice (1981: 3) menjelaskan tingkatan tersebut sebagai berikut:

1. Orientasi Perpustakaan

Materi yang diajarkan berupa pengenalan terhadap perpustakan secra umum, biasanya diberikan ketika siswa/mahasiswa yang memasuki suatu lembaga pendidikan bersangkutan, materinya antara lain:

a) Mengenalkan gedung perpustakaan

b) Mengenalkan katalog dan alat penelusur lainnya

c) Mengenalkan beberapa sumber bacaan termasuk bahan-bahan rujukan dasar


(23)

Tujuan yang ingin dicapai, yaitu:

a) Mengenalkan fasilitas perpustakaan, yaitu gedung itu sendiri.

b) Mengenal bagian bagian layanan dan staf dari tiap bagian secara cepat c) Mengenal layanan-layanan khusus seperti penelusuran melalui

komputer, layanan sirkulasi, layanan referensi, dll.

d) Mengenal kebijakan kebijakan perpustakaan seperti prosedur menjadi anggota, jam layanan perpustakaan, dll

e) Mengenal pengorganisasian koleksi dengan tujuan untuk mengurangi kebingungan pemakai dalam mencari bahan-bahan yang dibutuhkan f) Termotivasi untuk datang kembali dan menggunakan sumber-sumber

yang ada di perpustakaan

g) Terjalinnya komunikasi yang akrab antara pemakai dengan pustakawan 2. Pengajaran Perpustakaan

Materi yang diajarkan merupakan penjelasan lebih dalam lagi mengenai bahan bahan perpustakaan secara spesifik, materinya antara lain:

a) Teknik penggunaan indeks, katalog, bahan-bahan rujuan, dan alat-alat bibliografi

b) Penggunaan bahan atau sumber pustaka sesuai dengan masing-masing jurusan

c) Melaksanakan teknik-teknik penelusuran informasi dalam sebuah tugas penelitian atau pembuatan karya ilmiah lainnya.

Tujuan yang ingin dicapai:

a) Dapat menggunakan pedoman pembaca untuk mencari bahan bahan artikel

b) Dapat menemukan buku-buku yang berhubungan dengan subyek khusus melalui katalog.

c) Dapat menggunkaan bentuk mikro dan alat-alat baca lainnya secara cepat.

d) Dapat menggunakan alat rujukan khusus seperti Ensiklopedia Britanica dan Who’s Who.


(24)

f) Mengetahui sumber-sumber yang tersedia di perpustakaan lain dan dapat melakukan permintaan peminjaman.

g) Melakukan suatu penelusuran dalam layanan pengindeksan seperti pada Pusat Informasi Sumber Pendidikan dan dapat menemukan dan menggunakan hasil-hasil sitasi.

3. Pengajaran Bibliografi

Materi yang diajarkan lebih condong sebagai langkah persiapan mengadaan atau sebagai dasar penelitian dalam rangka menyusun karya akhir. Pada level ketiga ini bisa ditawarkan melalui kuliah formal sebagai bagian dari perkuliahan, baik ada nilai kreditnya atau tidak. Materi yang ingin dicapai antara lain:

a) Informasi dan pengorganisasiannya.

b) Tajuk subyek, “Vocabulary Control” dalam penelitian dan definisi suatu topik penelitian.

c) Macam-macam sumber untuk penelitian.

d) Membuat kerangka teknik dan perencanaan suatu karya penelitian. e) Teknik-teknik membuat catatan dalam penelitian.

f) Gaya, catatan kaki, rujukan dan sumber bahan bacaan.

g) Strategi penelitian, kesempurnaan dalam penelitian, dan pemakaian yang tepat layanan koleksi yang diberikan perpustakaan.

h) Membuat/menulis karya ilmiah.

2.1.5 Pelaksanaan Pendidikan Pemakai

Waktu dan lokasi pelaksaan pendidikan pemakai yang diadakan oleh perpustakaan perlu memperhatikan saat yang tepat. Hal ini dikarenakan setiap pengguna perpustakaan memiliki kesibukan dan waktu luang yang berbeda-beda. Oleh karena itu, pendidikan pemakai sebaiknya dilaksanakan pada waktu yang tidak terlalu lama dan lokasinya dapat terjangkau oleh pengguna.

Darmono (2001: 168) menjelaskan bahwa:

Bimbingan perpustakaan biasanya dilakukan oleh pustakawan atau petugas perpustakaan. Waktu yang diberikan sangat bervariasi, tergantung dari jenis perpustakaanya. Untuk perpustakaan besar dengan koleksi dan jenis


(25)

layanan yang sangat banyak maka waktu yang dibutuhkan relatif lebih lama bila dibandingkan dengan perpustakaan yang relatif kecil.

Dari penjelasan di atas dapat diketahui lama atau tidaknya pelaksanaan pendidikan pemakai tergantung besar kecil gedung perpustakaan dan berapa banyak layanan perpustakaan yang dimiliki oleh perpustakaan. Pada perpustakaan perguruan tinggi sebaiknya pendidikan pemakai dilaksanakan pada saat setelah penerimaan mahasiswa baru.

Penentuan lokasi pendidikan pemakai harus ditentukan sebaik mungkin. Sebaik mungkin pilih ruangan yang membuat pengguna merasa nyaman berada di ruangan tersebut selama berlangsungnya pendidikan pemakai. Pada umumnya lokasi pelaksanaan pendidikan pemakai berada pada salah satu ruangan yang ada di perpustakaan. Hal ini berkaitan dengan lokasi dari perpustakaan itu sendiri.

Soedibyo (1987: 108-109) memberikan batasan pengaturan lokasi perpustakaan sebagai berikut:

1. Perpustakaan itu terletak dalam arus lalu lintas manusia, tetapi tidak dijadikan lalu lintas manusia.

2. Perpustakaan itu terletak di suatu tempat yang tanahnya memungkinkan dilakukannya perluasan pada masa yang akan datang, sesuai dengan perkembangan perpustakaan serta instansi penaungnya. 3. Perpustakaan itu mudah dicapai oleh pemakai, sehingga mereka tidak

membuang-buang waktu secara sia-sia.

4. Perpustakaan itu mempunyai hubungan yang fungsional dengan gedung-gedung lainnya dalam keseluruhan kompleks itu.

Berdasarkan pendapat di atas maka dapat diketahui lokasi perpustakaan sangat mempengaruhi lokasi pelaksanaan pendidikan pemakai karena pendidikan pemakai dilaksanakan di perpustakaan. Oleh sebab itu lokasi perpustakaan hendaknya berada di tempat yang dapat terjangkau oleh pengguna. Jika lokasi dan waktu dapat ditentukan dengan tepat maka pendidikan pemakai dapat dilaksanakan dengan lancar.

2.1.6 Peranan Pustakawan dalam Pendidikan Pemakai

Pustakawan merupakan orang yang sangat berperan dalam menjalankan pendidikan pemakai di perpustakaan. Hal ini disebabkan karena pustakawan yang bertugas dan mengetahui benar segala hal yang berhubungan dengan perpustakaan


(26)

baik itu fasilitas, koleksi, layanan dan bagaimana cara memanfaat perpustakaan dengan baik. Oleh karena itu pustakawan harus benar-benar profesional dalam mengajarkan pendidikan pemakai kepada pengguna.

Kegiatan kerja profesional pustakawan yang harus dilakukan pada layanan pendidikan pemakai menurut Soedibyo (1987: 121) adalah:

1. Membuat perencanaan penyampaian bahan, teknik dan sasaran usaha bimbingan pemakai.

2. Menetapkan tingkat dan sistem penyapaian bimbingan yang sesuai. 3. Menetapkan dan mengatur waktu pemberian bimbingan dan

pendidikan kepada pengguna.

4. Melaksanakan usaha pendidikan baik secara individu maupun secara kelompok.

Menurut Aziz (2008: 19) menjelaskan bahwa cara terbaik dalam mengajarkan keahlian perpustakaan untuk mahasiswa adalah membuat teknik riset yang merupakan bagian integral dan tugas-tugas di kelas. Hal-hal yang membantu implementasi adalah:

1. Pelajaran yang menjelaskan tentang katalog, Online Searching Tecniques, dan alat rujukan lainnya.

2. Video Tur Interaktif mengenai pusat media dan layanannya. 3. Tugas-tugas untuk pengguna kemampuan perpustakaan.

Dengan demikian, pustakawan yang menjalankan peranannya sebagai orang yang memberikan pendidikan pemakai kepada pengguna akan memberikan kontribusi besar dan penentu keberhasilan proses pendidikan pemakai. Hal ini dapat dilihat dari bagaimana kemampuan pengguna dalam memanfaatkan layanan yang ada di perpustakaan dengan maksimal.

2.2 Etika Pustakawan

Etika dalam bahasa asing berarti Ethic(s) bahasa Inggris atau Ethica dalam bahasa Latin, Etique dalam bahasa Prancis, Ethikos dalam bahasa Greek, yang artinya kebiasaan kebiasaan terutama yang berkaitan dengan tingkah laku. Menurut Hermawan (2006: 75) etika merupakan standar tingkah laku atau prilaku manusia yang baik, yakni tindakan yang tepat, yang harus dilaksanakan oleh manusia yang sesuai dengan ketentuan moral pada umumnya.


(27)

Ridjin (2004) menyatakan bahwa ethos mempunyai banyak arti, tetapi yang utama adalah berarti kebiasaan, akhlak atau watak. Ia menyatakan pula etika mempunyai tiga macam, yaitu: etika dalam bentuk kebiasaan atau watak, etika dalam bentuk jamak, berarti adat istiadat, yaitu norma-norma yang dianut oleh orang tertentu mengenai perbuatan baik buruk dan etika adalah studi tentang perinsip-prinsip prilaku yang baik dan yang buruk.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa etika merupakan segala bentuk tingkah laku manusia yan baik sesuai dengan ketentuan moral pada umumnya. Etika berkaitan dengan moral, yaitu mengenai baik dan buruk prilaku yang dilaksanakan baik kelompok maupun individu itu sendiri.

Menurut Suwarno (2009:62) pustakawan merupakan seorang tenaga kerja bidang perpustakaan yang telah memiliki pendidikan ilmu perpustakaan, baik melalui pelatihan, kursus, seminar, maupun dengan kegiatan formal. UU No 43Tahun 2007 juga menjelasakan bahwa “Pustakawan merupakan seorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan dan/atau pelatihan kepustakawanan, serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan”.

Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) sebagai organisasi yang menghimpun para pustakawan dalam kode etikanya menyatakan bahwa pustakawan adalah seseorang yang melaksanakan kegiatan perpustakaan dengan jalan memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan tugas lembaga induknya berdasarkan ilmu pengetahuan, dokumen dan informasi yang dimiliki melalui pendidikan. Pustakawan adalah seorang yang berkarya secara profesional dibidang perpustakaan dan informasi.

Berdasarkan pendapat di atas dapat dijelaskan yakni pustakawan adalah sesorang yang bekerja di bidang perpustakaan yang telah memiliki latar belakang pendidikan perpustakaan baik memalui pendidikan maupun pelatihan kepustakawanan yang bertugas melayanai pengguna perpustakaan dan mengolah perpustakaan. Pustakawan merupakan orang yang profesional bekerja di bidang perpustakaan dan informasi.


(28)

Dari pengertian etika dan pustakawan dapat diartikan bahwa etika pustakawan merupakan seorang yang memiliki watak dan moral yang baik sesuai dengan ketentuan moral pada umumnya yang bekerja di perpustakaan yang memiliki latar belakang pendidikan perpustakaan dan bertanggung jawab dalam pengolahan dan pelayanan perpustakaan.

2.3 Kode Etik Pustakawan

2.3.1 Tujuan Kode Etik Pustakawan

Kode etik merupakan aturan wajib bagi seorang pustakawan dalam menjalankan kegiatannya. Disisi lain kode etik merupakan jaminan bagi pengguna dalam menggunakan jasa pustakawan. Tujuan kode etik pustakawan, yaitu untuk: a) Meningkatkan pengabdian pustakawan kepada Tuhan Yang Maha Esa, bangsa

dan negara; Sebagai makhluk ilahi, serta waga negara yang baik, dengan dituntun oleh kode etik, pustakawan dapat memberikan pengabdiannya sebagai hamba, dan berbakti kepada sesama, terutama untuk bangsa dan negara.

b) Menjaga martabat pustakawan. Adalah tugas anggota untuk selalu menjaga martabat dan kehormatan pustakawan dengan berlandaskan nilai-nilai moral yang dianut oleh masyarakat.

c) Meningkatkan mutu profesi pustakawan; Untuk dapat memberikan layanan kepustakawanan terhadap masyarakat, maka anggota profesi berkewajiban untuk meningkatkan mutu profesi dan anggota melalui berbagai kegiatan, baik melalui pendidikan formal, non-formal atau informal.

d) Meningkatkan kualitas dan kuantitas layanan, terutama layanan informasi kepada masyarakat; Mendapatkan informasi adalah merupakan hak setiap orang, maka pustakawan sebagai pekerja informasi harus berupaya agar kuantitas dan kualitas informasi yang diberikan selalu meningkat sesuai dengan kebutuhan pengguna (Hermawan, 2006: 99).

Kode Etik Pustakawan Indonesia tahun 2006 pasal 2 dalam Suwarno (2010: 253) juga menjelaskan tujuan dari kode etik adalah sebagai berikut:

1. Membina dan membentuk karakter pustakawan;

2. Mengawasi tingkah laku pustakawan dan sarana kontrol sosial;

3. Mencegah timbulnya kesalahpahaman dan konflik antara sesama anggota dan antar anggota dengan masyarakat;


(29)

4. Menumbuhkan kepercayaan masyarakat pada perpustakaan dan mengangkat citra pustakawan.

Berdasarkan kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari etika pustakawan adalah untuk membina dan membentuk karakter pustakawan untuk dapat memberikan layanan yang berkualitas kepada pengguna dan untuk mencegah terjadinya perselisihan antara sesama pustakawan dan antara pustakawan dengan pengguna perpustakaan.

2.3.2 Fungsi Kode Etik Pustakawan

Kode etik memiliki fungsi yang dapat dijadikan pedoman bagi pustakawan dalam menjalankan profesinya. Menurut Fankel dalam Hermawan (2006: 101) mengemukakan fungsi kode etik pustakawan adalah sebagai berikut:

1. Sebagai pedoman bagi kelompok profesional ketika menentukan masalah dalam praktik;

2. Sebagai sumber evaluasi bagi masyarakat dan menjadikan mereka mengetahui apa yang dapat diharapkan dari organisasi profesi tersebut;

3. Memberikan kebanggaan pada dan memperkuat identitas profesi; 4. Memperbaiki reputasi profesi dan kepercayaan masyarakat; 5. Melindungi pengaruh profesi;

6. Menghentikan tindakan yang tidak etis dengan menyediakan sanksi atau dengan melaporkan tindakan yang tidak etis tersebut;

7. Menyediakan sistem untuk mendukung profesi terhadap permintaan yang tidak logis dari orang luar;

8. Merupakan forum keputusan dalam debat antar anggota atau antara anggota dengan orang luar.

Pendapat lain juga dikemukakan oleh Karter (2001: 27) mengemukakan bahwa terdapat beberapa fungsi kode etik atau pentingnya kode etik, yaitu:

a) Dengan adanya kode etik, kepercayaan suatu masyarakat akan sebuah proesi dapat diperkuat karena setiap klien mempunyai kepastian bahwa kepentingannya akan terjamin.

b) Kode etik sebagai sarana kontrol sosial. Kode etik memberikan semacam kriteria bagi para calon anggota kelompok profesi dan membantu mempertahankan pandangan para anggota lama terhadap prinsip profesional yang telah digariskan.


(30)

c) Kode etik penting untuk mencegah pengawasan atau campur tangan yang dilakukan oleh pemerintah atau masyarakat.

d) Kode etik penting untuk penegmbangan patokan kehendak yang lebih tinggi. Dari kedua pendapat diatas dapat dijelaskan fungsi kode etik pustakawan adalah memberikan kepercayaan kepada masyarakat akan profesi pustakawan dan sebagai kontrol bagi pustakawan dalam melakukan tindakan. Fungsi lainnya, yaitu sebagai pedoman bagi kelompok profesional ketika menentukan masalah dalam praktik.

2.3.3 Manfaat Kode Etik Pustakawan

Kode etik memiliki manfaat bagi pustakawan dalam menjalankan tugas memberikan layanan kepada pengguna. Menurut Hermawan (2006: 102) Manfaat kode etik pustakawan bagi pengguna adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan mutu layanan kepada masyarakat;

2. Memungkinkan masyarakat untuk menyampaikan keluhannya, jika ada layanan yang diberikan tidak memenuhi standar yang telah ditetapkan;

3. Memberikan perlindungan hak dan akses terhadap informasi; 4. Menjamin hak ases pemakai tehadap informasi yang diperlukannya; 5. Menjamin kebenaran, keakuratan, dan kemutakhiran setiap informasi

yang diberikan;

6. Melindungi pemakai dari beban lebih informasi (Information overload);

7. Memelihara kualitas dan standar pelayanan.

Kanter (2001: 28) juga menjelaskan manfaat dari kode etik pustakawan adalah sebagai berikut:

a) Kode etik menjadi tempat perlindungan bagi anggotanya manakala berhadapan dengan pesaingnya yang tidak sehat dan tidak jujur dalam mengembangkan profesi yang sesuai dengan cita-cita dan rasa keadilan masyarakat.

b) Kode etik menjamin rasa solidaritas dan kolegialitas antara anggota untuk saling menghormati.

c) Ode etik mengokohkan ikatan persaudaraan di antara para anggota, terutama bila menghadapi campur tangan dari pihak lain.

d) Kode etik menuntut anggotanya untuk mendahulukan pelayanan kepada masyarakat.


(31)

Dari pendapat tersebut dapat dijelaskan bahwa manfaat kode etik pustakawan adalah untuk pedoman bagi pustakawan dalam menjalankan tugas melayani pengguna untuk meningkatkan kualitas layanan. Kode etik juga bermanfaat sebagai tempat berlindung bagi pustakawan apabila mengalami perselisihan antara sesama pustakawan.

2.3.4 Kode Etik Dalam Prilaku Pustakawan Pelayanan Kepada Pengguna

Tugas utama dari pustakawan adalah memberikan pelayanan informasi kepada pengguna. Hermawan (2006: 130) menjelaskan bahwa untuk memberikan pelayanan yang baik kepada pengguna harus mengembangkan sikap-sikap sebagai berikut:

Prilaku pustakawan kepada pengguna sebagai berikut: a) Mengenal Masyarakat Pengguna

b) Luwes dalam Melayani

c) Mengetahui Kemauan pengguna d) Mempromosikan Produk Layanan e) Melayani Sampai Tuntas

f) Tidak Memaksakan Kehendak g) Melayani Dengan Wajah Cerah h) Mau Mendengar Keluhan i) Tidak Berprasangka Negatif j) Mengucapkan Terima Kasih

Prilaku Pribadi Pustakawan adalah sebagai berikut: a) Wajar

b) Jujur

c) Berpakaian Sopan d) Tampil Tenang e) Murah Senyum f) Bertutur Kata Baik g) Pandai Bergaul h) Tidak Materialistis i) Tidak Dendam


(32)

2.4 Pemanfaatan Layanan Perpustakaan

Perpustakaan dapat dikatakan berhasil dalam menjalankan tugasnya salah satunya dengan banyaknya pengguna datang ke perpustakaan. Disamping banyaknya pengguna datang ke perpustakaan pengguna juga dapat memanfaatkan semua layanan yang ada di perpustakaan. Hal ini menimbulkan pertanyaan apakah pengguna dapat memanfaatkan semua layanan yang ada di perpustakaan.

Perpustakaan yang bertugas untuk memberikan layanan informasi harus memikirkan hal tersebut sebelum membangun gedung perpustakaan. Hal yang harus dilakukan oleh perpustakaan adalah memperkenalkan layanan yang ada di perpustakaan untuk meningkatkan pemanfaatan layanan perpustakaan di perpustakaan tersebut, disamping itu juga kelengkapan dan jumlah koleksi. Pengenalan perpustakaan tersebut dapat dilakukan dalam bentuk program pendidikan pemakai.

Sehubungan dengan itu Sutarno (2006: 112) mengemukakan bahwa pembinaan masyarakat pemakai perpustakaan dapat dilakukan dengan cara sebagai berkut:

1. Mengadakan bimbingan pemakai perpustakaan yaitu menuntun, mengarahkan, memberi penjelasan tentang cara-cara menggunakan kartu katalog, menelusur sumber informasi dan menggunakan pedoman perpustakaan yang lain.

2. Memberitahukan pendidikan pemakai, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh petugas layanan mengenai seluk beluk perpustakaan, cara menjadi anggota. Persyaratan keanggotaan, tata tertib, jenis layanan, kegunaan sistem katalogisasi dan klasifikasi, partisipasi masyarakat didalam perpustakaan. Semua ini dikerjakan dalam rangka memanfaatkan perpustakaan secara cepat dan tepat tanpa mengalami kesulitan.

3. Melakukan sosialisasi, publikasi dan promosi perpustakaan yakni dengan cara:

a) Membuat papan nama dan papan petunjuk perpustakaan b) Mengadakan kegiatan yang melibatkan anggota perpustakaan c) Membuat sarana publikasi melalui media cetak dan elektronik d) Mengadakan pameran perpustakaan

e) Mengadakan pertemuan atau forum ilmiah

f) Mengundang para tokoh, pakar, figure public ke perpustakaan

g) Mengadakan berbagai perlombaan dengan hadiah piagam, piala dan penghargaan


(33)

Pengguna yang datang ke perpustakaan memiliki tujuan dan maksud tertentu seperti membaca buku atau meminjam buku saja belum tentu penguna tersebut memanfaatkan perpustakaan. Soedibyo (1987: 71) menjelaskan tujuan pemanfaatan perpustakaan adalah sebagai berikut:

1. Keperluan tugas sekolah;

2. Tugas studi yang dilakukan di fakultasnya; 3. Tugas reseach dan

4. Recreation readings.

Buku Pedoman Umum Perpustakaan Perguruan Tinggi (Fitria, 2008: 24-25) menjelaskan bahwa pada perpustakaan perguruan tinggi pelayanan dikelompokkan ke dalam empat bagian, yaitu:

1. Kelompok kegiatan kerja pelayanan teknis, yaitu kegiatan kerja yang dilakukan untuk melaksanakan pelayanan informasi dalam program pelayanan teknis, yang terdiri atas kegiatan kerja pengadaan, investarisasi, klasifikasi, katalogisasi, dan pemeliharaan koleksi.

2. Kelompok kegiatan kerja pelayanan pemakai, yaitu kegiatan kerja yang dilakukan untuk melaksanakan, pelayanan informasi dalam program pelayanan pemakai, yang terdiri atas kegiatan kerja sirkulasi koleksi, pelayanan referens, pendidikan pemakai, dan penyebarluasan informasi.

3. Kelompok kegiatan kerja pelayanan administrasi, yaitu kegiatan-kegiatan kerja yang dilaksanakan untuk mendukung secara administratif kelancaran seluruh klompok kegiatan kerja di perpustakaan perguruan tinggi, kelompok kegiatan meliputi kegiatan-kegiatan administrasi ketatausahaan, administrasi kerumahtanggaan, dan administrasi kepegawaian.

4. Kelompok kegiatan kerja pengelolaan, yaitu kegiatan kerja yang dilakukan untuk menyelaraskan semua kelompok kegiatan kerja sehingga berjalan harmonis dan terpadu.


(34)

2.5 Jenis Jenis Layanan Perpustakaan

Dalam memenuhi kebutuhan pengguna perpustakaan menyediakan berbagai jenis layanan. Adapun jenis-jenis layanan yang di perpustakaan yang dapat dimanfaatkan adalah seperti layanan sirkulasi, layanan referensi, layanan reserve atau layanan buku tandon, layanan khusus, layanan informasi dan layanan pendidikan pemakai.

Menurut Yuventia (2013) menjelaskan jenis-jenis layanan yang ada di perpustakaan antara lain sebagai beriku:

a) Layanan sirulasi atau layanan peminjaman dan pengembalian bahan pustaka. b) Layanan referensi adalah layanan yang bahan pustakanya berupa koleksi

koleksi referensi, yaitu koleksi bahan rujukan.

c) Layanan reserve atau layanan buku tandon. Layanan ini merupakan kumpulan buku atau bahan pustaka kopi ke satu. Koleksi ini tidak boleh dipinjam, dibawa pulangdan hanya boleh dibaca di tempat.

d) Layanan Khusus, merupakan layanan dengan koleksi bahan pustaka yang khusus seperti: karya ilmiah, skripsi dan lain-lain untuk perpustakaan perguruan tinggi.

e) Layanan informasi adalah pemberian layanan informasi tentang apa saja tidak terlepas dengan bentuk bahan pustaka.

Menurut Rahayuningsih (2007: 87) jenis-jenis layanan pengguna dapat dikelompokkan sebagai berikut:

1. Layanan locker 2. Layanan sirkulasi 3. Layanan referensi

4. Layanan penelusuran informasi 5. Layanan informasi koleksi terbaru 6. Layanan koleksi, terbagi atas:

a. Layanan koleksi umum/sirkulasi, b. Layanan koleksi cadangan, c. Layanan terbitaan berkala, d. Layanan koleksi digital, e. Layanan koleksi referensi, f. Layanan koleksi khusus, g. Layanan koleksi tugas akhir. 7. Layanan ruang baca


(35)

9. Layanan workstation dan multimedia

10.Layanan lain-lain, termasuk pengawasan keluar masuknya koleksi penataan koleksi, layanan informasi perpustakaan, pendidikan pengguna, sosialisasi peraturan.

Layanan yang ada di perpustakaan dapat dimanfaatkan oleh pengguna perpustakaan. Pemanfaatan layanan dapat dilakukan semaksimal mungkin untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Untuk itu pendidikan pemakai merupakai salah satu cara untuk memperkenalkan berbagai layanan yang ada di perpustakaan.


(36)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Menurut Soehartono (2004: 9) metode penelitian adalah cara atau starategi menyeluruh untuk menentukan atau memperoleh data yang diperlukan. Sedangkan Subagyo (2004: 50) menyatakan bahwa “metode adalah suatu cara atau jalan untuk memperoleh kembali pemecahan terhadap segala masalah.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan angket sebagai alat pengumpulan data. Penelitian ini menggunakan analisis sebab akibat (regresi linear berganda) karena penelitian ini berusaha menyelidiki pengaruh antara tiga variabel penelitian, yaitu pendidikan pemakai dan etika pustakawan terhadap pemanfaatan layanan perpustakaan. Studi korelasi ini akan mengunakan analisis korelasi dan regresi berganda.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Perpustakaan Universitas Negeri Padang (UNP) yang beralamat di Jalan Prof.Dr. Hamka Air tawar Padang, Sumatera Barat.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Menurut Widayat (2002: 52) “Populasi merupakan seluruh kumpulan elemen yang dapat digunakan untuk membuat beberapa kesimpulan”. Sedangkan menurut Sumarni (2006:69) “Populasi merupakan keseluruhan objek yang diteliti dan terdiri atas sejumlah individu, baik yang terbatas (finite) maupun tidak terbatas (infinite).

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang menjadi anggota di Perpustakaan Universitas Negeri Padang yang terdiri dari Fakultas Ilmu Pendidikan, Fakultas Bahasa dan Seni, Fakultas Matematikan dan Ilmu Pengetahuan, Fakultas Ilmu Sosial, Fakultas Teknik, Fakultas Ilmu Keolahragaan, dan Fakultas Ekonomi pada tahun 2012 yaitu sebanyak 6918 orang.


(37)

3.3.2 Sampel

Mengingat keterbatasan tenaga dan juga populasi yang besar maka penulis tidak menjadaikan seluruh populasi sebagai sampel penelitian. Menurut Sumarni (2006: 70) “Sample adalah bagian populasi yang digunakan untuk memperkirakan karakteristik populasi”.

Untuk menghitung banyaknya sampel penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus Slovin, yaitu:

=

N

1+ne2

dimana:

n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi

e = Taraf kesalahan sebesar 10 % � = 6918

1+6918 (0.1)2 � =1+69186018

(0,01) � =1+696918

,18

� = 6918

70,18 � = 98,57 � = 99

Karena populasi berstrata maka dalam penentuan kriteria sampel penelitian digunakan teknik probability sampling dengan menggunakan teknik propotionate stratified random sampling.

Menurut Sumarni (2006: 72) “Probability sampling merupakan teknik pengambilan sampel secara random atau acak memberikan peluang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel”. Sedangkan peneliti menetapkan teknik pengambilan sampel berdasarkan propotionate stratified random sampling karena populasi penelitian adalah bersatrata. Sumarni (2006: 74) menyatakan “propotionate stratified random sampling digunakan apabila kondisi populasi heterogen dan berstrata secara proposional”.


(38)

Menentukan besarnya sample berdasarkan strata secara proposional adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Penentuan Sampel Penelitian Berdasarkan Strata

No Fakultas Sub Populasi Sampel Jumlah

(hasil pembulatan)

1 FIP 1.368 1368

6918 x 99

19

2 FBS 900 900

6918 x 99 13

3 FMIPA 546 546

6918 x 99 8

4 FIS 555 555

6918 x 99 8

5 FT 1.836 1.836

6918 x 99 26

6 FIK 1.026 1.026

6918 x 99 15

7 FE 687 687

6918 x 99 10

Jumlah Populasi 6918 orang Jumlah Sampel 99 orang

Untuk menentukan siapa yang akan menjadi sampel penelitian, penulis memilihnya secara acak.

3.4 Defenisi Operasional Variabel

Dalam penelitian ini, ada tiga variabel yang akan diukur yaitu pendidikan pemakai (X1) dan etika pustakawan (X2) sebagai variabel bebas (independent variable) dan pemanfaatan layanan perpustakaan (Y) sebagai variabel terikat (dependent variable). Untuk lebih jelasnya dalam memahami setiap variabel penelitian, maka penulis menguraikan dari masing-masing variabel sebagai berikut:


(39)

1. Variabel Pendidikan Pemakai (X1)

Pendidikan pemakai adalah kegiatan yang dilakukan perpustakaan untuk memperkenalkan perpustakaan kepada pengguna agar dapat memanfaatkan layanan dan fasilitas dengan maksimal. Indikator dari varuabel ini adalah:

a. Tujuan Pendidikan Pemakai b. Fungsi Pendidikan Pemakai c. Metode Pendidikan Pemakai d. Pelaksanaan Pendidikan Pemakai 2. Variabel Etika Pustakawan (X2)

Etika pustakawan adalah orang yang memiliki watak dan moral yang baik sesuai dengan ketentuan moral yang bekerja di perpustakaan dan memiliki latar belakang pendidikan perpustakaan. Indikator dari variabel ini adalah:

a. Tujuan Kode Etik Pustakawan b. Manfaat Kode Etik Pustakawan c. Kode Etik dalam Prilaku Pustakawan

3. Variabel Pemanfaatan Layanan Perpustakaan (Y)

Pemanfaatan layanan perpustakaan adalah suatu proses pemberdayagunaan layanan yan tersedia di perpustakaan oleh pengguna dimana ada suatu kebutuhan untuk memanfaatkan layanan perpustakaan. Indikator dari variabel ini adalah:

a. Layanan Sirkulasi b. Layanan Referensi


(40)

3.5 Instrumen Penelitian

Pada prinsipnya, alat pengukur dan pengumpul data dalam suatu penelitian terdiri dari beberapa macam, tetapi yang dipakai haruslah sesuai dengan penelitian yang dilakukan untuk memperoleh data yang akurat. Untuk melakukan pengukuran dalam penelitian ini, dbutuhkan alat ukur yang disebut instrumen penelitian. Menurut Sugiyono (2006: 97), “instrumen penelitian adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”. Pada penelitian ini penulis menggunakan angket sebagai instrumen penelitian, yang memuat indikator dari masing-masing variabel.

3.5.1 Angket

Menurut Soehartono (2004: 65), “angket adalah teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirim daftar pertanyaan untuk diisi sendiri oleh responden”. Sementara menurut Widayat (2002: 70), “angket merupakan kumpulan dari pertanyaan-pertanyaan untuk mendapatkan informasi dari para responden. Pada penelitian ini angket akan disusun dengan beberapa pernyataan dan skala Likert akan digunakan sebagi alat ukur.

3.6 Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Data Primer

Data yang diperoleh melalui penyebaran angket kepada pengguna perpustakaan sebagai responden penelitin.

2. Data Sekunder

Data pendukung yang diperoleh melalui studi kepustakaan seperti buku, artikel, ataupun dokumen lainnya yang relevan dengan masalah penelitian.

3.6.1Skala Pengukuran Variabel

Skala penguran variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah Skala Likert. Menurut Widayat (2002: 42) “Skala Likert digunakan secara luas yang mengharuskan responden untuk menunjukkan derajat setuju atau tidak setuju kepada setiap statmen yang berkaitan dengan objek yang dinilai”. Adapun bobot


(41)

yang diberikan terhadap lima pilihan setiap jawaban responden adalah sebagai berikut:

a. Sangat setuju mempunyai nilai 5 b. Setuju mempunyai nilai 4

c. Kurang setuju mempunyai nilai 3 d. Tidak setuju mempunyai nilai 2 e. Sangat tidak setuju mempunyai nilai 1

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Observasi, yaitu melakukan pengamatan langsung ke Perpustakaan Universitas Negeri Padang.

2. Angket, yaitu memberikan pernyataan tertulis dan menyerahkan kepada responden untuk dijawab.

3. Studi kepustakaan, yaitu mengumpulkan data dari buku, jurnal, laporan tahunan dan dokumen lainnya yang berhubungan dengan penelitian.

3.8 Uji Validasi dan Reliabilitas 3.8.1 Uji Validitas

Menurut Sugiyono (1998: 97), “Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid”. Rochaety (2007:57) menambahkan, “Validasi merupakan ukuran yang benar-benar mengukur apa yag akan diukur. Data yang valid akan diperoleh apabila instrumen pengumpulan data juga valid. Oleh karena itu, untuk menguji validitas data maka pengujian dilakukan terhadap instrumen pengumpulan data. Untuk menuji validitas data penelitian menggunakan rumus Korelasi Product Moment, yaitu sebagai berikut:

rxy =

�(���)− (��)(��)


(42)

dimana:

r = Koefisien korelasi product moment n = Jumlah individu dalam sampel X = Angka mentah untuk variabel X Y = Angka mentah untuk variabel Y

Pengujian Validasi dilakukan dengan mengunakan program SPSS versi 17.0, yaitu dengan kriteria sebagai berikut:

Jika rhitung > rtabel, maka instrumen dinyatakan valid.

Jika rhitung < rtabel, maka instrumen dinyatakan tidak valid.

3.8.2 Uji Reliabilitas

Setelah semua pertanyaan diujikan dan dinyatakan valid, maka uji selanjutnya adalah menguji realibilitas (kehandalan) instrumen. Menurut Rochaety (2007: 49), “Reliabilitas adalah tingkat kepercayaan hasil suatu pengukuran”. Sedangkan menurut Sugiyono (1998: 97), “Instrumen yang reliabel berarti instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama”. Uji reliabilitas sebaiknya dilakukan pada masing masing variabel sehingga dapat diketahui konstruk variabel mana yang tidak realiabel. Angket dikatakan reliabel atau handal jika jawaban dari responden terhadap pertanyaan adalah konsisten dari waktu ke waktu.

Untuk menguji reliabilitas pada penelitian ini digunakan uji statistik Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel apabila memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60.

3.9 Teknik Analisis Data

3.9.1 Analisis Statistik Deskriptif

Analisis deskriptif yang dilakukan peneliti dengan cara mendistribusikan jawaban responden dalam bentuk tabel lalu dihitung persentasenya, sehingga memperoleh gambaran yang jelas mengenai jawaban responden. Perhitungan persentase dengan menggunakan tafsiran data dengan menggunakan rumus. Setelah data dipersentasekan lalu ditabulasikan. Untuk menghitung persentase digunakan rumus yang dibuat oleh Hadi (2001: 421), yaitu:


(43)

dimana:

P = Presentase

f = Jumlah jawaban yang diperoleh n = Jumlah responden

Dalam menafsirkan data, peneliti menggunakan metode penafsiran dari Supardi (1979: 20) dengan rincian sebagai berikut:

1 - 25 % : Sebagian kecil 26 – 49 % : Hampir setengah 50 % : Setengah

51 – 74 % : Sebagian besar 75 – 99 % : Pada umumnya 100 % : Seluruhnya

3.9.2 Analisi Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengukur pengaruh antara lebih dari satu variabel bebas terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini, untuk mengetahui pengaruh pendidikan pemakai dan etika pustakawan terhadap pemanfaatan layanan perpustakaan menggunakan penghitungan dengan program SPSS versi 17.0 agar hasil yang diperoleh lebih akurat. Rumus yang digunakan adalah sebaga berikut:

dimana:

Ŷ : Pemanfaatan layanan perpustakaan a : Konstanta

x1 : Variabel pendidikan pemakai

x2 : Variabel etika pustakawan

b1b2 : Koefesien masing-masing variabel

P = �

x 100 %


(44)

3.10 Pengujian Prasyarat Analisis 3.10.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Liliefors dan dibantu dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 17.0.

Dalam uji Liliefors, untuk menerima atau menolak hipotesis nol, dengan cara membandingkan Lhitung dengan nilai kritis Ltabel untuk taraf nyata α = 0,05

dengan kriteria:

Ho diterima jika Lhitung < Ltabel

Ha ditolak jika Lhitung > Ltabel

3.10.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dari populasi yang memiliki variasi yang sama. Teknik pengujian yang digunakan adalah menggunakan uji Bartleth. Uji Bartleth dilakukan dengan menghitung x2 (Chi-Kuadrat). Harga x2 yang diperoleh dari perhitungan (x2 hitung) selanjutnya dbandingkan dengan x2 dari tabel (x2tabel), bila x2hitung < x2tabel, maka hipotesis nol diterima. Artinya data berasal dari populasi yang homogen. Perhitungan uji homogenitas menggunakan SPSS adalah dengan Uji Levene Statistik.

3.10.3 Uji Linieritas dan Keberartian Regresi

Pengujian Linieritas dilakukan antara variabel bebas dan veriabel terikat dalam persamaan regresi. Dalam penelitian, yaitu variabel pendidikan pemakai dan etika pustakawan terhadap pemanfaatan layanan perpustakaan. Analisis tersebut menggunakan Analysis of Variance (anova) adalah tergolong analisis komparatif lebih dari dua variabel atau lebih dari dua rata-rata. Tujuan dari pegujian ini , yaitu untuk menguji kemampuan generalisasi artinya data sampel dapat dianggap mewakili populasi.


(45)

3.11 Pengujian Hipotesis 3.11.1 Uji F (Simultan)

Pengujian ini melibatkan dua variabel bebas (pendidikan pemakai dan etika pustakawana) terhadap variabel terikat (pemanfaatan layanan perpustakaan) dalam menguji ada tidaknya pengaruh yang signifikan secara simultan/bersama-sama. Pengujian simultan menggunakan distribusi F, yaitu membandingkan antara Fhitung dan Ftabel.

1. Menentukan Ho dan Ha

Ho : b1, b2 = 0 (nilai koefisien regresi variabel berarti tidak signifikan atau tidak

terdapat pengaruh pendidikan pemakai dan etika pustakawan secara bersama-sama terhadap pemanfaatan layanan perpustakaan Universiatas Negeri Padang). Ha : b1, b2 ≠ 0 (nilai koefisien regresi variabel berarti terdapat pengaruh yang

signifikan pendidikan pemakai dan etika pustakawan secara bersama-sama terhadap pemanfaatan layanan perpustakaan Universiatas Negeri Padang).

2. Menentukan level of significance

Taraf keyakinan digunakan dalam penelitian adalah α = 0,05 Kriteria pengujian:

Ho diterima jika Fhitung > Ftabel

Ho ditolak jika Fhitung < Ftabel

3.11.2 Uji t (Parsial)

1. Pengujian koefisien regresi variabel pendidikan pemakai (b1)

Menetukan Ho dan Ha

Ho : b1 = 0 (nilai koefisien regresi variabel pendidikan pemakai tidak signifikan

atau tidak terdapat pengaruh yang signifikan pendidikan pemakai terhadap pemanfaatan layanan perpustakaan Universitas Negeri Padang).

Ho : b1 ≠ 0 (nilai koefisien pendidikan pemakai signifikan atau terdapat pengaruh signifikan pendidikan pemakai terhadap pemanfaatan layanan perpustakaan Universitas Negeri Padang).

Menentukan level of significance.

Taraf keyakinan digunakan dalam penelitian ini adalah α = 0,05 Kriteria pengujian:


(46)

Ho diterima jika – thitung > ttabel.

Ho diterima jika – thitung < ttabel.

2. Pengujian koefisien regresi variabel etika pustakawan (b2)

Menentukan Ho dan Ha.

Ho : b2 = 0 (nilai koefisien regresi variabel etika pustakawan tidak siknifikan atau

tidak terdapat pengaruh yang signifikan etika pustakawan terhadap pemanfaatan layanan perpustakaan Universitas Negeri Padang).

Ho : b1 ≠ 0 (nilai koefisien etika pustakawan signifikan atau terdapat pengaruh signifikan etika pustakawan terhadap pemanfaatan layanan perpustakaan Universitas Negeri Padang).

Menentukan level of significance.

Taraf keyakinan digunakan dalam penelitian ini adalah α = 0,05 Kriteria pengujian:

Ho diterima jika – thitung > ttabel.

Ho diterima jika – thitung < ttabel.

3.11.3 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi dilakukan untuk melihat seberapa besar variabel bebas secara bersama-sama mampu memberi penjelasan mengenai variabel terikat. Semakin besar nilai R² semakin baik kemampuan variabel bebas menerangkan variabel terikat. Koefisien determinasi (R²) ini berkisar antara nol samapai dengan satu (0 ≥ R² ≥ 1), dimana semakin tinggi R² (mendekati 1) berarti pendidikan pemakai dan etika pustakawan memberi hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi pemanfaatan layanan perpustakaan dan R² = 0 menunjukkan pendidikan pemakai dan etika pustakawan secara keseluruhan tidak dapat menjelaskan pemanfaatan layanan perpustakaan.


(47)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data

Penumpulan data yang dilakukan dalam penelitian in berdasarkan pengamatan, angket dan studi kepustakaan. Pada bab ini, yang menjadi pembahasan adalah pengumpulan data berdasarkan angket, dengan cara memberi daftar pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Angket diberikan kepada pengguna Perpustakaan UNP sebanyak jumlah sampel penelitian, yaitu 99 orang responden.

Penyebaran angket dilakukan untuk mengukur pengaruh pendidikan pemakai dan etika pustakawan terhadap pemanfaatan layanan perpustakaan UNP. Setiap variabel penelitian memiliki beberapa indikator berdasarkan teori-teori kemudian setiap indikator memiliki beberapa butir pernyataan yang akan diolah menggunakan metode statistik.

4.2 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen 4.2.1 Pengujian Validitas

Pengujian validitas dilakukan untuk mengetahui apakah instrument atau setiap item pernyataan dalam angket dapat untuk mengukur apa yang hendak diukur. Jika terdapat instrumen atau item yang tidak valid maka item tersebut tidak dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya. Tahap uji validitas butir instrumen dapat dilakukan dengan mengkorelasikan skor dari tiap-tiap butir dengan skor dari total jawaban. Teknik yang digunakan adalah analisis nilai-nilai r Product Moment Correlation. Pengujian validitas dilakukan pada 30 responden yang tidak termasuk dalam sampel penelitian.

Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan SPSS 17.00 dengan kriteria sebagai berikut:

a. Jika rhitung positif dan rhitung > rtabel maka butir pernyataan valid.

b. Jika rhitung negatif dan rhitung < rtabel maka butir pernyataan dinyatakan

tidak valid. Taraf signifikan 5% dan df = n – k.


(48)

Nilai rtabel diperoleh dari df = n – 2 yaitu df = 30 – 2 = 28, maka rtabel =

0,374 pada taraf α = 0,05. Setiap butir pernyataan yang diketahui valid atau tidaknya maka data harus dikonversikan ke rtabel yaitu sebesar 0,374. Jika nilai Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari 0,374 maka butir pernyataan tersebut dapat dikatakan valid.

4.2.1.1 Pendidikan Pemakai (X1)

Pengujian validitas instrumen variabel X1 dilakukan dengan menganalisis

uji coba instrumen, yaitu dengan angket. Uji coba instrumen untuk variabel X1 ini

dengan indikator-indikator tujuan pendidikan pemakai, fungsi pendidikan pemakai, metode pendidikan pemakai, pelaksanaan pendidikan pemakai yang akan diolah datanya untuk melihat valid tidaknya setiap pernyataan secara keseluruhan. Jumlah butir pernyataan yang diuji coba untuk variabel X1 adalah


(49)

Tabel 4.1 Hasil Pengujian Validitas Pendidikan Pemakai (X1)

Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlatio n

rtabel Cronbach's

Alpha if Item Deleted

Kesimpulan

P1 55.57 54.254 .519 0.374 .874 Valid

P2 55.70 54.148 .370 0.374 .878 Drop

P3 55.47 51.430 .581 0.374 .870 Valid

P4 55.80 51.200 .532 0.374 .872 Valid

P5 56.00 51.793 .474 0.374 .875 Valid

P6 56.00 50.966 .579 0.374 .870 Valid

P7 55.67 55.471 .220 0.374 .884 Drop

P8 55.63 50.378 .520 0.374 .873 Valid

P9 55.57 47.978 .735 0.374 .862 Valid

P10 55.90 54.300 .331 0.374 .880 Drop

P11 55.60 51.283 .537 0.374 .872 Valid

P12 55.63 49.275 .669 0.374 .866 Valid

P13 55.67 50.437 .669 0.374 .867 Valid

P14 55.70 52.562 .534 0.374 .873 Valid

P15 55.60 51.283 .537 0.374 .872 Valid

P16 56.00 50.966 .579 0.374 .870 Valid

Sumber : Hasil Perhitungan SPSS versi 17.0

Berdasarkan hasil perhitungan ternyata dari 16 butir pernyataan angket diperoleh 13 butir pernyataan yang valid atau diterima dan 3 butir pernyataan yang drop atau ditolak. Pernyataan yang dapat dianggap valid yaitu butir P1, P3, P4, P5, P6, P8, P9, P11, P12, P13, P14, P15 dan P16, yang akan digunakan untuk penelitan. Sedangkan pernyataan yang drop, yaitu butir P2, P7 dan P10 yang akan dibuang sehingga tidak digunakan dalam penelitian.

4.2.1.2 Etika Pustakawan (X2)

Pengujian validitas instrumen variabel X2 dilakukan dengan menganalisis

uji coba instrumen, yaitu dengan angket. Uji coba instrumen untuk variabel X2 ini

dengan indikator-indikator tujuan kode etik pustakawan, manfaat kode etik pustakawan, kode etik dalam prilaku pustakawan yang akan diolah datanya untuk


(50)

melihat valid tidaknya setiap pernyataan secara keseluruhan. Jumlah butir pernyataan yang diuji coba untuk variabel X2 adalah sebanyak 15 butir

pernyataan. Pengujian dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut ini:

Tabel 4.2 Hasil Pengujian Validitas Etika Pustakawan (X2)

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

rtabel

Cronbach's Alpha if

Item Deleted

Kesimpulan

P17 52.97 43.689 .421 0.374 .874 Valid

P18 52.90 44.714 .537 0.374 .870 Valid

P19 53.10 43.334 .436 0.374 .874 Valid

P20 53.07 46.547 .195 0.374 .883 Drop

P21 53.00 44.138 .510 0.374 .870 Valid

P22 52.73 41.030 .751 0.374 .858 Valid

P23 53.23 43.082 .486 0.374 .871 Valid

P24 52.73 41.030 .751 0.374 .858 Valid

P25 52.60 43.145 .461 0.374 .872 Valid

P26 53.00 41.586 .660 0.374 .863 Valid

P27 53.07 42.547 .486 0.374 .872 Valid

P28 52.63 45.895 .308 0.374 .878 Drop

P29 53.03 42.240 .584 0.374 .866 Valid

P30 52.73 41.030 .751 0.374 .858 Valid

P31 53.00 41.586 .660 0.374 .863 Valid

Sumber: Hasil Perhitungan SPSS versi 17.0

Berdasarkan hasil perhitungan ternyata dari 15 butir pernyataan angket diperoleh 13 butir pernyataan yang valid atau diterima dan 2 butir pernyataan yang drop atau ditolak. Pernyataan yang dapat dianggap valid yaitu butir P17, P18, P19, P21, P22, P23, P24, P25, P26, P27, P29, P30 dan P31, yang akan digunakan untuk penelitan. Sedangkan pernyataan yang drop, yaitu butir P20 dan P28 yang akan dibuang sehingga tidak digunakan dalam penelitian.


(1)

83 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 51

84 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 57

85 5 5 3 3 4 5 5 3 3 5 5 3 3 52

86 5 3 5 3 3 4 3 4 3 5 3 3 4 48

87 3 5 4 3 4 3 5 4 5 4 3 4 5 52

88 2 3 3 3 4 3 2 4 3 4 4 4 2 41

89 4 4 2 2 1 1 1 1 1 4 3 5 2 31

90 3 5 5 3 3 3 3 3 3 5 3 5 5 49

91 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 42

92 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 3 3 52

93 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 46

94 1 1 1 1 1 3 1 1 3 1 3 1 3 41

95 5 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 48

96 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39

97 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 45

98 2 2 2 2 2 3 2 2 2 4 2 3 2 30

99 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 36

Tabulasi Jawaban Responden No

Res.

Etika Pustakawan (X2)

Jumlah Jumlah Item

P14 p15 P16 P17 P18 P19 P20 P21 P22 P23 P24 P25 P26

1 4 3 4 3 3 5 4 5 5 4 4 4 5 53

2 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 5 4 53

3 5 3 5 3 3 5 4 5 3 3 3 3 5 50

4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 47

5 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 5 48

6 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 44

7 5 5 5 2 1 4 4 4 3 4 3 3 3 46

8 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 47

9 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 49

10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 51

11 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 49

12 2 4 4 4 4 2 3 3 2 2 2 2 3 37

13 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 50

14 5 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 49

15 3 3 3 3 3 3 4 5 5 3 4 3 4 46

16 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 51

17 5 3 3 3 3 4 4 4 5 4 5 4 4 51

18 4 3 4 3 5 4 5 4 4 3 5 3 4 51

19 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 50


(2)

22 5 4 5 4 4 4 4 5 3 3 4 3 4 52

23 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 50

24 1 2 3 2 4 4 4 2 2 4 1 4 3 36

25 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 51

26 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 3 5 52

27 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 50

28 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 48

29 5 4 5 5 4 3 3 4 3 4 3 3 4 50

30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 51

31 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 46

32 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 47

33 2 4 2 4 4 2 1 2 2 2 2 2 3 32

34 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 49

35 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 50

36 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 49

37 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 50

38 3 5 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 5 50

39 5 4 5 5 4 4 4 4 3 4 4 4 5 55

40 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 51

41 2 2 2 2 3 2 4 4 4 4 3 2 4 38

42 4 4 5 4 3 3 3 2 4 2 4 4 4 46

43 5 3 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 51

44 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 54

45 4 2 4 4 4 2 2 1 1 2 4 2 2 34

46 3 3 3 2 4 4 4 4 4 5 4 4 4 48

47 4 3 3 3 4 5 4 4 5 5 4 4 4 52

48 3 4 3 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 47

49 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 48

50 5 4 4 4 5 5 4 4 3 4 3 3 3 51

51 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 48

52 3 3 3 2 1 5 5 5 3 5 3 5 5 48

53 4 3 5 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 50

54 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 51

55 4 4 4 4 3 3 3 1 3 4 2 3 3 41

56 4 4 5 3 3 2 3 4 4 3 3 4 4 46

57 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 51

58 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 5 4 51

59 4 4 4 4 4 4 3 4 5 3 3 4 4 50

60 4 4 2 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 41

61 4 4 5 4 4 4 3 5 4 4 5 3 4 53

62 4 4 4 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 41

63 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 50


(3)

65 4 4 4 4 4 2 2 5 4 4 4 5 3 49

66 3 3 3 2 2 4 4 5 5 5 3 4 5 48

67 5 5 5 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 51

68 4 4 4 4 4 3 2 2 3 4 3 3 3 43

69 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 50

70 2 3 2 3 2 3 3 1 3 4 3 3 3 35

71 3 2 3 3 2 4 4 3 4 4 4 5 4 45

72 3 3 3 2 4 2 3 3 2 3 2 4 3 37

73 5 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 47

74 5 3 3 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 47

75 5 5 5 4 4 4 2 4 2 2 5 2 3 47

76 4 4 4 4 4 5 4 3 3 4 4 3 5 51

77 5 3 5 3 3 2 3 4 3 4 3 4 5 47

78 1 1 1 5 3 2 3 3 2 4 4 4 5 38

79 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 52

80 4 3 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 52

81 4 4 5 4 4 4 3 4 4 2 4 3 5 50

82 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 5 50

83 5 3 5 3 2 3 5 3 5 2 4 5 5 50

84 4 4 4 4 4 2 4 3 2 4 5 4 5 49

85 3 3 3 2 1 5 4 5 4 4 5 4 5 48

86 4 3 4 4 4 4 3 2 1 4 4 3 5 45

87 4 4 2 4 3 3 4 3 5 4 5 4 5 50

88 3 3 4 4 3 5 4 5 4 4 2 4 5 50

89 3 3 4 3 3 2 3 1 3 2 1 3 5 36

90 3 5 5 2 3 4 4 4 5 4 3 5 5 52

91 4 3 4 3 4 5 4 5 3 3 4 3 5 50

92 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 5 46

93 4 3 4 3 3 4 4 5 4 3 4 4 5 50

94 1 4 4 3 4 3 3 1 3 4 1 3 5 39

95 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 5 48

96 3 3 3 3 3 4 5 5 4 3 3 4 5 48

97 3 3 4 3 3 4 3 4 4 5 4 4 5 49

98 2 4 2 5 4 4 2 4 4 4 2 4 5 46

99 3 3 2 1 1 5 4 3 4 4 3 4 5 42

Tabulasi Jawaban Responden No

Res.

Pemanfaatan Layanan Perpustakaan Y

Jumlah Jumlah Item

P27 P28 P29 P30 P31 P32 P33 P34 P35 P36 P37 P38 P39

1 4 4 4 5 5 4 4 5 5 3 4 3 4 54

2 5 5 4 4 4 5 3 3 4 3 4 4 4 52


(4)

5 5 5 4 3 4 4 4 5 4 4 3 4 4 53

6 4 4 4 4 4 5 5 5 4 3 3 3 3 51

7 4 4 3 4 4 3 3 4 5 5 5 5 5 54

8 4 4 4 5 4 4 3 4 5 3 4 4 4 52

9 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 52

10 4 4 3 3 4 5 4 5 3 3 4 4 4 50

11 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 51

12 1 1 1 2 2 1 3 3 3 3 2 4 4 30

13 4 5 5 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 50

14 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 5 4 4 50

15 4 4 3 4 5 5 4 5 4 5 3 3 3 52

16 4 4 4 4 3 5 4 3 4 3 4 4 4 50

17 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 3 3 53

18 3 4 4 3 4 5 4 4 4 5 4 3 4 51

19 3 3 4 3 5 5 5 5 5 3 4 3 4 52

20 4 3 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 3 54

21 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 50

22 4 3 4 3 4 4 3 4 4 5 5 4 5 52

23 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 5 4 4 50

24 4 1 3 4 3 3 2 4 3 1 1 2 3 34

25 4 4 4 4 4 4 4 2 5 4 4 4 4 51

26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 51

27 4 4 4 5 4 3 3 4 3 4 4 4 3 49

28 5 4 4 5 3 3 4 5 4 4 3 4 4 52

29 4 4 3 4 3 3 3 4 4 5 5 4 5 51

30 4 4 5 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 51

31 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 47

32 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 46

33 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 4 2 35

34 5 4 3 4 3 2 2 4 4 4 4 4 5 48

35 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 49

36 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 48

37 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 49

38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 5 3 50

39 5 4 4 4 4 3 3 5 4 3 4 4 4 51

40 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 51

41 4 3 2 2 2 2 1 3 2 3 2 2 2 30

42 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 48

43 4 3 4 4 4 4 4 3 4 5 3 3 5 50

44 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 49

45 2 3 2 2 2 4 2 4 2 2 4 2 4 35

46 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 50


(5)

48 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 48

49 3 2 3 2 4 3 4 5 4 4 4 4 4 46

50 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 53

51 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 49

52 4 5 4 5 4 5 4 4 4 3 3 3 3 51

53 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 51

54 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 5 50

55 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 46

56 5 4 4 3 5 5 4 5 3 3 4 4 5 54

57 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52

58 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 55

59 4 4 5 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 53

60 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 2 45

61 4 5 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 5 52

62 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 41

63 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 47

64 4 2 3 3 3 3 3 4 3 1 1 1 4 35

65 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 49

66 5 4 4 5 4 4 5 5 4 3 3 3 3 52

67 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 50

68 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 46

69 4 4 3 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 51

70 4 3 3 3 3 4 3 4 3 2 2 3 2 39

71 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 2 3 46

72 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 46

73 4 4 4 3 4 3 3 3 4 5 5 3 3 48

74 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 47

75 2 2 3 4 3 3 3 3 4 5 5 5 5 47

76 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 52

77 4 4 3 3 4 3 4 4 4 5 5 3 5 51

78 4 2 3 2 2 4 4 4 4 3 1 1 1 35

79 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 50

80 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 5 48

81 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 50

82 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 49

83 5 3 3 4 5 5 4 5 5 5 5 3 5 57

84 5 4 5 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 51

85 5 4 3 3 4 3 4 5 4 3 3 3 3 47

86 4 2 3 2 2 4 4 4 2 4 4 3 4 42

87 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 50

88 4 4 5 4 4 4 4 4 5 2 3 3 4 50

89 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 40

90 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 3 5 5 58


(6)

93 5 5 4 3 4 2 2 5 4 3 4 3 4 48

94 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 1 4 4 36

95 4 4 3 4 4 3 5 4 5 4 4 3 4 51

96 4 4 4 5 4 4 3 4 5 3 3 3 3 49

97 4 4 4 4 4 4 3 5 4 3 3 3 4 49

98 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2 2 4 2 37


Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendidikan Pemakai Terhadap Pemanfaatan Perpustakaan di Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri Imam Bonjol Padang (IAIN IB Padang)

4 54 110

Pengaruh Pendidikan Pemakai Terhadap Penggunaan Perpustakaan Di Lingkungan Mahasiswa Yayasan Prof. DR. H. Kadirun Yahya Universitas Panca Budi Medan

0 32 94

Pengaruh Pendidikan Pemakai Terhadap Penggunaan Perpustakaan di Lingkungan Mahasiswa Yayasan Prof. DR. H. Kadirun Yahya Universitas Panca Budi Medan

0 33 6

Pemanfaatan Koleksi Terbitan berseri Di Perpustakaan Universitas Negeri Medan (Unimed)

0 44 60

Pengaruh Pendidikan Pengguna Terhadap Pemanfaatan Layanan Perpustakaan di Perpustakaan Universitas Udayana.

1 5 48

Pengaruh Pendidikan Pemakai Terhadap Pemanfaatan Perpustakaan di Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri Imam Bonjol Padang (IAIN IB Padang)

0 0 21

BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Pendidikan Pemakai - Pengaruh Pendidikan Pemakai Terhadap Pemanfaatan Perpustakaan di Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri Imam Bonjol Padang (IAIN IB Padang)

0 0 26

Pengaruh Pendidikan Pemakai Terhadap Pemanfaatan Perpustakaan di Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri Imam Bonjol Padang (IAIN IB Padang)

0 0 11

Pengaruh Pendidikan Pemakai Dan Etika Pustakawan Terhadap Pemanfaatan Layanan Perpustakaan Universitas Negeri Padang

0 0 13

Pengaruh Penerapan Kegiatan Pendidikan Pemakai Terhadap Perkembangan Pengetahuan Mahasiswa Mengenai Perpustakaan Perguruan Tinggi: Survei di Perpustakaan Universitas Negeri Padang - Universitas Negeri Padang Repository

0 0 71