Blagen tikar Gendang Isap rokok Napuren sirih Manuk ayam

33 dan perlu diketahui oleh semua orang terlebih etnis Pakpak. Simbol-simbol tersebut diuraikan pada subbab ini.

4.3.1 Blagen tikar

Blagen peramaken adalah tempat tidur atau tikar bagi orang yang sudah meninggal,dikatakan belagen peramaken adalah karena belagen atau tikar itu dikembangkan. Belagen atau tikar ini diletakkan oleh permaen, puang benna dan puang pengamaki ke dalam peti mati. Dalam meletakkan blagen peramaken biasanya di iringi dengan tangis milangi.tujuannya adalah meminta kepada Tuhan agar diberikan kesehatan kepada keturunannya.

4.3.2 Gendang

Gendang pada masyarakat pakpak bermakana struktur keturunan atau susunan kekeluargaan yaitu sulang silima dalam masyarakat Pakpak dan yang digunakan adalah gendang silima yang berarti gendang yang dipakai berjumlah lima buah. Gendang silima berfungsi untuk mengiringi tatak tarian tapi suara dan lagu yang dimainkan adalah tertentu dan tidak boleh sembarangan dan biasanya suara dan lagu yamg dimainkan tergantung dari permintaan dari orang yang akan melakukan tarian. Merekalah yang akan memintanya kepada pergendang musik apa yang akan dimainkan. Sedangkan gong sada rabeen berfungsi untuk mengiringi tatak tarian dan bermakna sebagai penghibur bagi keluarga yang ditinggalkan atau yang sedang berduka. Universitas Sumatera Utara 34

4.3.3 Isap rokok

Dalam upacara kematian Ncayur Ntua,Isap rokok pada umumnya digunakan oleh laki-laki yang ikut berperan membantu terlaksananya upacara kematian Ncayur Ntua tersebut. Rokok tersebut disediakan oleh pihak dari sukut.

4.3.8 Napuren sirih

Dalam upacara kematian Ncayur Ntua, napuren diberikan kepada pergendang orang yang memukul gendang, napuren merupakan makanan yang sering dikonsumsi oleh etnis Pakpak dan napuren ini sangat berarti dalam setiap acara-acara adat bahkan untuk dikonsumsi dalam kehidupan sehari-hari.

4.3.9 Manuk ayam

Manuk ayam dalam upacara kematian Ncayur Ntua pada etnis pakpak merupakan lauk makanan yang akan diberikan kepada pergendang sebagai lauk mereka. Dalam memberikan makanan tersebut ada kata-kata yang diucapkan oleh pihak keluarga kepada pergendang yang berbunyi “ pangan ke mo pangan en asa merkinijuah kene mengulaken ulaen en lako mengendangi orang tua name en “ kalian makanlah makanan ini supaya sehat-sehat kalian melaksanakan pekerjaan kalian mengendangi memukul gendang orang tua kami ini .

4.3.10 Jeretten