Komoditi Terbelakang Klasifikasi Komoditi Tanaman Bahan Makanan di Kabupaten Wonogiri dengan

Pada komoditi palawija ada komoditi ketela rambat dan kacang hijau yang termasuk dalam Komoditi Berkembang. Komoditi ketela rambat ini mempunyai laju pertumbuhan sebesar 127,06 yang nilainya lebih besar dibandingkan dengan laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Wonogiri sebesar 4,39. Besarnya laju pertumbuhan ini disebabkan peningkatan nilai produksi pada tahun 2006 dan 2007 yang dipicu oleh peningkatan luas panen yaitu 192 ha pada tahun 2006 menjadi 251 ha pada tahun 2007. Demikian pula yang terjadi pada komoditi kacang hijau, hanya saja peningkatan luas panennya terjadi pada tahun 2005 dan 2007 BPS Wonogiri, 2008 . Pada komoditi sayur-sayuran yang termasuk dalam Komoditi Berkembang yaitu bawang merah, bawang putih, bawang daun, bayam, buncis, cabai, kacang panjang, kentang, kangkung, mentimun, kubis, labu siam, sawi, terong, wortel, dan tomat. Dari komoditi sayur-sayuran di atas yang termasuk dalam Komoditi Berkembang yang mempunyai laju pertumbuhan terbesar adalah komoditi bawang putih sebesar 492,64 yang nilainya lebih besar dibandingkan dengan laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Wonogiri sebesar 4,39. Sedangkan komoditi sayur-sayuran lainnya yang termasuk Komoditi Berkembang namun memiliki laju pertumbuhan yang terkecil dibanding dengan laju pertumbuhan komoditi sayuran lainnya yaitu komoditi kubis dengan laju pertumbuhan sebesar 5,39. Kontribusi yang paling besar diantara komoditi sayur-sayuran yang termasuk Komoditi Berkembang adalah komoditi cabai dengan nilai kontribusi sebesar 0,70, nilai ini lebih kecil dibandingkan dengan kontribusi PDRB Kabupaten Wonogiri sebesar 1,69 Lampiran 14. Secara keseluruhan dalam Komoditi Berkembang, laju pertumbuhan komoditi lebih besar dibandingkan dengan laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Wonogiri sehingga Komoditi Berkembang masih mampu bersaing dengan komoditi lainnya. Akan tetapi perlu diupayakan lebih lanjut lagi agar Komoditi Berkembang ini mempunyai kontribusi yang lebih besar dibandingkan dengan kontribusi PDRB Kabupaten Wonogiri sehingga dapat lebih berperan dalam peningkatan pendapatan daerah Kabupaten Wonogiri.

4. Komoditi Terbelakang

Komoditi Terbelakang adalah komoditi yang dicirikan dengan laju pertumbuhan yang lebih lambat dan kontribusi yang lebih kecil dibandingkan dengan PDRB Kabupaten Wonogiri. Berdasarkan analisis Tipologi Klassen, Komoditi Terbelakang terdiri dari komoditi sorghum, rambutan, durian dan nanas. Komoditi sorghum mempunyai laju pertumbuhan -2,77 dan kontribusi 0,04 yang nilainya lebih rendah dibandingkan dengan laju pertumbuhan dan kontribusi PDRB Kabupaten Wonogiri. Hal ini dikarenakan nilai produksi komoditi sorghum pada tahun 2004-7 berfluktuatif sehingga menyebabkan laju pertumbuhan yang negatif dan kontribusi yang kecil Lampiran 12 dan 13. Berfluktuatifnya nilai produksi sorghum tersebut disebabkan oleh naik turunnya luasan panen yang berpengaruh langsung terhadap jumlah produksi. Pada tahun 2003 luas panennya 2.968 ha dengan produksi 3.079 ton, pada tahun 2004 luas panen sorghum hanya 1.750 ha dengan produksi 1.981 ton. Komoditi buah-buahan yang termasuk dalam Komoditi Terbelakang adalah komoditi rambutan, durian dan nanas. Komoditi buah-buahan di atas yang memiliki tingkat pertumbuhan terbesar yaitu komoditi nanas dengan tingkat pertumbuhan senilai -1,58. Sedangkan Komoditi Terbelakang dengan nilai kontribusi terbesar dimiliki komoditi durian dengan nilai kontribusi 1,44. Lampiran 14. Sebenarnya komoditi durian penanamannya tersebar merata hampir di setiap kecamatan, namun hingga tahun 2007 jumlah tanaman produktifnya hanya 77.624 batang dari total jumlah tanaman durian yaitu 121.080 batang, sehingga produksi dan nilai produksinya belum tinggi. Komoditi Terbelakang perlu diperhatikan oleh petani beserta pemerintah daerah Kabupaten Wonogiri. Komoditi Terbelakang yang bercirikan dengan nilai laju pertumbuhan dan kontribusi yang lebih kecil bila dibandingkan dengan PDRB Kabupaten Wonogiri menyebabkan kondisi Komoditi Terbelakang ini menjadi semakin terpuruk. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya pengembangan lebih lanjut agar Komoditi Terbelakang ini dapat ditingkatkan nilai laju pertumbuhan dan kontribusinya agar dapat berperan penting dalam peningkatan pendapatan daerah Kabupaten Wonogiri.

C. Strategi Pengembangan Komoditi Tanaman Bahan Makanan di Kabupaten