Pengertian bahasa Indonesia ragam ilmiah Karakteristik Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah

BAB II Pembahasan

A. Pengertian bahasa Indonesia ragam ilmiah

Ragam bahasa Indonesia pada hakikatnya adalah variasi penggunaan bahasa oleh para penutur bahasa itu. Dengan konsep itu, keberadaan bahasa Indonesia resmi Baku dalam penggunaan bahasa Indonesia oleh para penuturnya merupakan salah satu bentuk variasi bahasa dari variasi bahasa Indonesia lainya. Hal penting yang perlu dipahami adalah bahwa bahasa Indonesia resmi digunakan pada tempat atau suasana yang resmi. Bahasa Indonesia ragam ilmiah digunakan untuk memaparkan fakta, prinsip, konsep, teori atau gabungan dan keempatnya. Bahasa Indonesia juga bisa menjadi media yang efektif untuk komunikasi ilmiah, baik secara tertulis maupun lisan. Bahasa Indonesia ragam ilmiah memiliki karakteristik cendikia, lugas, dan jelas, menghindari kalimat fragmatis, bertolak dari gagasan, formal dan objektif, ringkas dan padat, dan konsisten. menjadi alasan digunakan bahasa resmi tersebut. [Type text] Page 4

B. Karakteristik Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah

Pada saat menulis tulisan ilmiah penulis harus menunjukkan karakteristik bahasa Indonesia ragam ilmiah, yaitu sifat yang cendekia, lugas dan jelas, menghindari kalimat fragmatis, bertolak dari gagasan, formal dan objektif, ringkas dan padat, dan konsisten. Bahasa Indonesia ragam ilmiah bersifat cendekia. Artinya, bahasa ilmiah itu mampu digunakan secara tepat untuk mengungkapkan hasil berpikir logis. Bahasa yang cendekia mampu membentuk pernyataan yang tepat dan seksama sehingga gagasan yang disampaikan penulis dapat diterima secara tepat oleh pembaca. Kalimat-kalimat yang digunakan mencerminkan ketelitian yang objektif sehingga suku-suku kalimatnya mirip dengan proposisi logika. Karena itu, apabila sebuah kalimat digunakan untuk mengungkapkan dua buah gagasan jelas dalam kalimat yang mewadahinya. Bahasa Indonesia ragam ilmiah yang bersifat lugas dan jelas dimaknai bahwa bahasa Indonesia mampu menyampaikan gagasan ilmiah secara jelas dan tepat. Untuk itu, setiap gagasan diungkapkan secara langsung sehingga makna yang ditimbulkan adalah makna lugas. Pemaparan bahasa Indonesia yang lugas akan menghindari kesalahpahaman dan kesalahan menafsirkan isi kalimat. Penulisan yang bernada sastra pun perlu dihindari. Gagasan akan mudah dipahami apabila dituangkan dalam bahasa yang jelas dan hubungan antara gagasan yang satu dengan yang lain juga jelas. Kalimat yang tidak jelas umumnya akan muncul pada kalimat yang sangat panjang. Bahasa Indonesia ragam ilmiah yang sifatnya menghindari kalimat fragmentaris artinya bahasa Indonesia ragam ilmiah juga menghindari [Type text] Page 5 penggunaan kalimat fragmentaris. Kalimat fragmentaris adalah kalimat yang belum selesai. Kalimat terjadi antara lain karena adanya keinginan penulis menggunakan gagasan dalam beberapa kalimat tanpa menyadari kesatuan gagasan yang diungkapkan. Bahasa Indonesia bersifat bertolak dari gagasan artinya bahasa ilmiah digunakan dengan orientasi gagasan. Bahasa Indonesia ragam ilmiah mempunyai sifat bertolak dari gagasan. Artinya, penonjolan diadakan pada gagasan atau hal yang diungkapkan dan tidak pada penulis. Implikasinya, kalimat-kalimat yang digunakan didominasi oleh kalimat pasif sehingga kalimat aktif dengan penulis sebagai pelaku perlu dihindari. Bahasa Indonesia yang bersifat formal artinya bahasa yang digunakan dalam komunikasi ilmiah bersifat formal. Tingkat keformalan bahasa dalam tulisan ilmiah dapat dilihat pada kosa kata, bentukan kata, dan kalimat. Bentukan kata yang formal adalah bentukan kata yang lengkap dan utuh sesuai dengan aturan pembentukan kata dalam bahasa Indonesia. Kalimat formal dalam tulisan ilmiah dicirikan oleh kelengkapan unsur wajib subyek dan predikat, ketepatan penggunaan kata fungsi atau kata tugas, kebernalaran isi, dan tampilan esei formal. Bahasa ilmiah barsifat objektif. Untuk itu, upaya yang dapat ditempuh adalah menempatkan gagasan sebagai pangkal tolak pengembangan kalimat dan menggunakan kata dan struktur kalimat yang mampu menyampaikan gagasan secara objektif. Terwujudnya sifat objektif tidak cukup dengan hanya menempatkan gagasan sebagai pangkal tolak. Sifat objektif juga diwujudkan dalam panggunaan kata. Kata-kata yang menunjukkan sifat subjektif tidak digunakan.Bahasa Indonesia yang bersifat ringkas dan padat direalisasikan dengan tidak adanya unsur-unsur bahasa yang mubazir. Itu berarti menuntut adanya penggunaan bahasa yang hemat. Ciri padat merujuk pada kandungan gagasan yang diungkapkan dengan unsur-unsur bahasa. Karena itu, jika gagasan yang terungkap sudah memadai dengan unsur bahasa yang terbatas tanpa pemborosan, ciri [Type text] Page 6 kepadatan sudah terpenuhi.Keringkasan dan kepadatan penggunaan bahasa tulis ilmiah juga ditandai dengan tidak adanya kalimat atau paragraf yang berlebihan dalam tulisan ilmiah. Bahasa Indonesia bersifat konsisten artinya konsisten unsur bahasa dan ejaan dalam bahasa tulis ilmiah digunakan secara konsisten. Sekali sebuah unsur bahasa, tanda baca, tanda-tanda lain, dan istilah digunakan sesuai dengan kaidah, itu semua selanjutnya digunakan secara konsisten. Sebagai contoh, kata tugas untuk digunakan untuk mengantarkan tujuan dan kata tugas bagi mengantarkan objek Suparno, 1998. Selain itu, apabila pada bagian awal uraian telah terdapat singkatan SMP Sekolah Menengah Pertama, pada uraian selanjutnya digunakan singkatan SMP tersebut. Sifat-sifat bahasa Indonesia yang demikian ditempatkan pada pilihan kata, pengembangan,kalimat, pengembangan paragraph, kecermatan dalam penggunaan ejaan, tanda baca, dan aspek-aspek mekanik lainnya. [Type text] Page 7

C. Menggunakan Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah dalam Menulis dan Presentasi Ilmiah