Struktur Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah
Struktur Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah
Makalah
Untuk memenuhi tugas mata kuliah
Bahasa Indonesia Keilmuan
Dosen Pembina
Drs. M. Isnaeni Rodi, M.Pd
Oleh:
Kelompok V:
Mokhamad Nafek Norhadi
Muhammad Fandi
Muhammad Khoirul Anas
Muhammad Kholil
(14104410018)
(14104410019)
(14104410020)
(14104410021)
UNIVERSITAS ISLAM BALITAR
FAKULTAS TEKNIK INFORMASI
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
NOVEMBER 2014
1
Kata Pengantar
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata’ala,
karena berkat rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul
Struktur Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah. Makalah ini diajukan guna
memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya
makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan
bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu
pengetahuan bagi kita semua.
Blitar, 26 November 2014
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Struktur Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah.........................................................................1
Kata Pengantar...................................................................................................................2
BAB I.................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.............................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan......................................................................................................4
Bab II.................................................................................................................................5
ISI......................................................................................................................................5
Kata................................................................................................................................5
Pengertian Kata..........................................................................................................5
Frasa...............................................................................................................................9
Pengertian Frasa.........................................................................................................9
Klausa..........................................................................................................................11
Pengertian Klausa.....................................................................................................11
Diksi.............................................................................................................................12
Pengertian Diksi.......................................................................................................12
BAB III............................................................................................................................19
PENUTUP.......................................................................................................................19
Kesimpulan..................................................................................................................19
Saran............................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................20
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Negara kita Indonesia ini memiliki bahasa yang satu, yaitu bahasa
Indonesia. Kita harus tahu bagaimana cara kita berbicara menggunakan
bahasa Indonesia yang biasa kita pakai dengan baik. Dalam struktur bahasa
Indonesia ragam ilmiah terdiri dari kata, frasa, klausa dan diksi. Kita
sebagai warna Negara Indonesia, harus bisa memahami dari segi ragam
ilmiahnya. Agar kita bisa berbicara dengan baik dan benar.
1.2 Rumusan Masalah
Apakah pengertian dari Kata, Frasa, Klausa dan Diksi.
1.3 Tujuan Penulisan
Agar kita bisa memahami dan menerapkan dengan cara kita berbahasa
Indonesia yang baik dan benar.
4
Bab II
ISI
Kita akan membahas tentang Struktur Bahasa Indonesia Ragam
Ilmiah yang didalamnya kita perlu mempelajari tentang kata, prasa, klausa
dan diksi. Baiklah, langsung saja kita mulai dari:
Kata
Pengertian Kata
Kata adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang
merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat
digunakan dalam berbagai bahasa.
Kelas kata adalah golongan kata dalam satuan bahasa
Indonesia berdasarkan kategori bentuk, fungsi dan makna secara
gramatikal.
Fungsi Kelas Kata/Jenis Kata
1. Melambangkan pikiran atau gagasan yang abstrak menjadi
konkret.
2. Membentuk bermacam-macam struktur kalimat.
3. Memperjelas makna gagasan kalimat.
4. Membentuk satuan makna frasa, klausa dan kalimat.
5. Membentuk gaya pengungkapan sehingga menghasilkan
karangan yang dapat dipahami dan dinikmati orang lain.
6. Mengungkapkan berbagai jenis ekspresi antara lain berita,
penjelasan, argumentasi, pidato dan diskusi.
5
7. Mengungkapkan berbagai sikap, misalnya setuju, menolak dan
menerima.
Jenis Kelas Kata
1. Verba (kata kerja)
a. Bentuk morfologis :
-
Verba dasar
-
Verba turunan : a) Verba dasar + afiks (wajib)
b) Verba dasar + afiks (tidak wajib)
c) Verba dasar (terikat afiks) + afiks (wajib)
d) Bentuk ulang (reduplikasi)
e) Majemuk
b. Perilaku sintaksis :
-
Berdasarkan fungsi : a) Verba sebagai subjek
b) Verba sebagai objek
c) Verba sebagai pelangkap
d) Verba sebagai keterangan
-
Berdasarkan jenis dalam hubungan verba dengan nomina :
a) Verba aktif subjek sebagai pelaku
b) Verba pasif sebagai sasaran atau penderita
c) Verba pasif tidak dapat terbentuk menjadi aktif
-
Berdasarkan interaksi verba :
a) Verba respirokal berbalasan
b) Verba nonrespirokal tidak berbalasan
6
c. Perilaku semantis, yaitu menurut makna inheren yang ada di
dalamnya.
d. Biasanya mengikuti kata “tidak” dalam suatu kalimat.
2. Adjektival (Kata Sifat)
a. Adjektival dasar
b. Adjektival turunan
c. Adjektival frasa
3. Nomina (Kata Benda)
a. Berdasarkan bentuknya : a) Nomina dasar
b) Nomina turunan
b. Berdasarkan subkategori : a) Nomina bernyawa
b) Nomina tidak bernyawa
c) Nomina terbilang
d) Nomina tidak terbilang
4. Pronomina (Kata Ganti)
a. Pronomina persona
- Pronomina persona pertama tunggal : saya, aku, daku.
- Pronomina persona kedua tunggal : engkau, kamu, Anda,
kau, -mu.
- Pronomina persona ketingga tunggal : ia, dia, beliau, -nya.
- Pronomina persona pertama jamak : kami.
- Pronomina persona kedua jamak : kalian, kamu sekalian,
anda sekalian, kamu semua.
7
- Pronomina persona ketiga jamak : mereka.
b. Pronomina Penunjuk
- Pronomina penunjuk umum : ialah, ini, itu.
- Pronomina penunjuk tempat : sini, situ, sana.
c. Pronomina Penanya : Siapa, apa, di mana, mengapa,
bagaimana, dst.
5. Numeralia (kata bilangan)
a. Numeralia takrif (tertentu)
- numeralia pokok : satu, dua, tiga dan seterusnya.
- numeralia tingkat : kesatu, kedua, ketiga, dan seterusnya.
- numeralia kolektif : kodi, meter, rupiah, dolar, dan
seterusnya.
b. Numeralia tak takrif (tidak tertentu) misalnya : beberapa,
semua, sebagian, segenap, dan seterusnya.
6. Adverbial (kata keterangan)
a. Bentuk tunggal
b. Bentuk jamak
7. Interogativa (kata tanya) : apa, siapa, bagaimana, siapa, dan
seterusnya..
8. Demonstrativa (kata ganti penunjuk) : ini, itu, di sini, di situ, berikut,
dan seterusnya.
9. Artikula : si, sang, para, kaum. Umat, dan sebagainya.
8
10. Preposisi :
a. Preposisi dasar : di, ke, dari, pada, demi.
b. Preposisi turunan : di antara, di atas, ke dalam, di samping,
dari samping, dari luar, kepada, dan sebagainya.
11. Konjugsi
a. Konjungsi intrakalimat : agar, atau, dan, hingga, dan
seterusnya.
b. Konjungsi ekstrakalimat : jadi, di samping itu, oleh karena
itu, dan seterusnya.
12. Fatis, berungsi untuk memulai, mempertahankan atau
mengukuhkan. Contoh : Ayo, mari, nah, dan sebagainya.
Frasa
Pengertian Frasa
Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang bersifat
nonpredikatif. Frasa dapat dibeda-bedakan berdasarkan kelas katanya,
yakni:
Jenis Frasa
a. Frasa Verbal
- Frasa verbal modifikatif (pewatas), terdiri atas
b. pewatas belakang
Contoh: Orang itu berjalan cepat setiap hari.
9
c. Pewatas depan
Contoh: Mereka akan mendengarkan pidato ilmiah di aula.
- Frasa verbal koordinatif
Contoh: Proposal ini disetujui atau ditolak.
- Frasa verbal apositif
Contoh: Pulogadung, tempat tinggalnya dahulu, kini menjadi
terminal modern.
d. Frasa Adjektival
- Frasa adjektival modifikatif (membatasi)
- Frasa adjektival koordinatif (menggabungkan)
- Frasa adjektival apositif (keterangan tambahan pada unsur
utama kalimat)
e. Frasa Nominal
- Frasa nominal modifikatif (membatasi)
- Frasa nominal koordinatif (tidak saling menerangkan)
- Frasa nominal apositif
f. Frasa Adverbial
- Frasa adverbial modifikatif (membatasi)
- Frasa adverbial koordinatif (tidak saling menerangkan)
g. Frasa Pronominal
10
- Frasa pronominal modifikatif
- Frasa pronominal koordinatif
- Frasa pronominal apositif
h.Frasa Numeralia
- Frasa numeralia modifikatif
- Frasa numeralia koordinatif
i. Frasa Interogativa Koordinatif
j.Frasa Demonstrative Koordinatif
k.Frasa Proposisional Koordinatif
Klausa
Pengertian Klausa
Klausa adalah kelompok kata yang berpotensi menjadi kalimat.
Klausa sering terjadi dalm kalimat majemuk.
Jenis-jenis Klausa
a. Klausa kalimat majemuk setara
Klausa yang ada di dalam kalimat majemuk setara (koordinat) artinya setiap klausa atau masing masing klausa mempunyai
kedudukan sama. Kalimat majemuk setara dibangun dengan dua
klausa atau lebih yang tidak saling menerangkan.
Contoh :
1. Adik bermain bola dan kakak melihat tv.
11
2. Andik pergi ke kampus atau ke rumah temannya.
3. Ayah bekerja di kantor, tetapi ibu di rumah.
4. Andik datang dari rumah temannya lalu pergi ke kampus.
b. Klausa kalimat majemuk bertingkat
Klausa yang ada di dalam kalimat majemuk bertingkat (subordinatif). Artinya setiap klausa atau masing- masing klau-sa
mempunyai kedudukan yang tidak sama. Klausa yang satu sebagai
induk kalimat dan klausa lain sebagai anak kalimat. Kalimat
majemuk bertingkat dibangun dengan klausa yang berfungsi
menerangkan klausa lainnya.
Contoh :
1. Orang itu pindah ke Jakarta setelah suaminya bekerja di Bank
Indonesia
Induk kalimat
Anak kalimat
2. Meskipun sudah kaya raya, ia tetap bekerja keras
Anak kalimat
induk kalimat
Diksi
Pengertian Diksi
Diksi adalah pilihan kata atau juga bisa diartikan sebagai
proses/tindakan memilih kata yang dapat mengungkapkan gagasan secara
tepat, hasil dari proses atau tindakan pemilihan kata disebut pilihan kata
(Mustakim, 1995).
Dalam pemilihan kata, hal yang perlu diperhatikan adalah :
Ketepatan, berkaitan dengan kemampuan memilih kata untuk
mengung-kapkan gagasan secara tepat dan diterima juga oleh pembaca atau
pende-ngar secara tepat.
12
Kecermatan, berkaitan dengan kemampuan memilih kata dengan
cermat. Atau bisa juga diartikan mampu memahami kata – kata yang
mubazir yang kehadirannya tidak diperhatikan.
Keserasian, berkaitan dengan kemampuan menggunakan kata – kata
yang sesuai dengan konteks dan lazim dalam pemakaian bahasa itu.
Teknik Pemilihan Kata
a. Memilih kata – kata dalam bentuk baku, contoh :
Tidak baku
Baku
Ketimbang
Daripada
Membikin
Membuat
System
Sistem
Jadual
Analisa, diagnosa, hipotesa
Jadwal
Analisis, diagnosis, hipotesis
b. Menghindari kata – kata yang termasuk jangan atau prokem
atau slang karena kata – kata tersebut tidak termasuk kata – kata
baku, kecuali sebagai data, contoh :
Tidak Baku
Baku
Beli ipok utas gelas.
Beli kopi satu gelas.
c. Menghindari pemakain kata – kata di mana, yang mana, yang
digunakan sebagai kata penghubung, contoh :
Tidak Baku
Baku
13
Kota Jember merupakan kota di
Kota Jember merupakan kota
mana saya di lahirkan.
tempat saya dilahirkan.
d. Memilih kata – kata yang lugas dan bermakna denotatif, bukan
makna konotatif, contoh :
Tidak Baku
Baku
Dalam pertengkaran itu, ia dijadikan
Kambing hitam itu dijual karena
kambing hitam.
sangat diminati banyak orang.
e. Memilih kata – kata bersinonim yang paling tepat, contoh :
Tidak tepat
Tepat
Melihat pertunjukan wayang
Menonton pertunjukan wayang
f. Memilih kata – kata yang tidak berkonotasi emotif, contoh :
Emotif
Tidak emotif
Itu semua menunjukkan kepicikan
Itu semua menunjukkan kurangnya
masyarakat setempat.
pengetahuan masyarakat setempat.
g. Memilih kata dengan tepat
1. Kata ganti
Pemakaian kata ganti yang tepat adalah saya untuk orang pertama
tunggal, kami
untuk orang pertama jamak, dan kita untuk orang
pertama dan kedua jamak. Contoh :
14
Tidak tepat
Tepat
Kemarin sewaktu kita datang, dia
Kemarin sewaktu kami datang, dia
sudah berada di sini.
sudah berada di sini.
2. Kata kebijakan dan kebijaksanaan
Kata kebijakan digunakan untuk menyatakan hal yang
menyangkut politik atau strategi, sedangkan kebijaksanaan berkaitan
dengan kearifan atau kepandaianseseorang dalam menggunakan akal
budinya. Contoh :
Tidak tepat
Tepat
Berdasarkan kebijaksanaan
Berdasarkan kebijakan pimpinan,
pimpinan, penempatan pegawai harus penempatan pegawai harus sesuai
sesuai dengan bidang keahlian
dengan bidang keahlian masing –
masing – masing.
masing.
Berkat kebijakan orang tua, anak itu Berkat kebijaksanaan orang tua, anak
akhirnya tumbuh dan tumbuh
itu akhirnya tumbuh dan berkembang
berkembang menjadi anak yang baik.
menjadi anak yang baik.
15
3. Pemakaian kata dari dan daripada
Kata dari digunakan untuk menyatakan makna asal, sedangkan
kata daripada untuk
menyatakan perbandingan. Contoh :
Tidak tepat
Tepat
Bangunan yang megah itu terbuat
Banguna yang megah itu terbuat dari
daripada bahan – bahan berkualitas
bahan – bahan yang berkualitas
tinggi.
Nilai ekspor Indonesia pada
tinggi.
Nilai ekspor Indonesia pada tahun
tahun1989 lebih besar dari nilai
1989 lebih besar daripada nilai
ekspor tahun – tahun sebelumnya.
ekspor tahun – tahun sebelumnya.
h. Memilih kata dalam bentuk frasa dengan tepat, contoh :
Tidak tepat
Tepat
Terdiri dari
Terdiri atas
Bertujuan untuk
Bertujuan
Dibanding
Dibandingkan dengan
16
i. Menghindari
penggunaan
frasa
yang
bersinonim
bersamaan, contoh :
Tidak tepat
Tepat
Disebabkan oleh
Disebabkan karena
Karena
Dalam rangka...
Dalam rangka untuk
Untuk ...
Baik...ataupun...
Baik...maupun...
BAB III
PENUTUP
17
secara
Kesimpulan
Setelah disusunya makalah ini dapat disimpulkan bahwa :
1. Dalam berkomunikasi kita harus bisa memahami dan mengerti cara
menyampaikanya dengan baik dan benar.
2. Kata, Frasa, Klausa dan Diksi harus baik penggunaanya dalam
berbahasa Indonesia.
3. Ada caranya untuk mengungkapkan sesuatu yang mudah diterima
orang lain.
Saran
Dengan adanya makalah ini, penutup memberikan saran. Agar kita
mahasiswa dari Bangsa Indonesia bisa lebih menghargai dan menghormati
dalam berbahasa.
18
DAFTAR PUSTAKA
Imroati Istibsyaroh Ar Ruhimat. (2014). Struktur bahasa Indonesia ragam ilmiah.
http://www.slideshare.net/IimsiiThoimBoim/struktur-bahasa-indonesia-ragam-ilmiah
(diakses 25 Oktober 2014)
19
Makalah
Untuk memenuhi tugas mata kuliah
Bahasa Indonesia Keilmuan
Dosen Pembina
Drs. M. Isnaeni Rodi, M.Pd
Oleh:
Kelompok V:
Mokhamad Nafek Norhadi
Muhammad Fandi
Muhammad Khoirul Anas
Muhammad Kholil
(14104410018)
(14104410019)
(14104410020)
(14104410021)
UNIVERSITAS ISLAM BALITAR
FAKULTAS TEKNIK INFORMASI
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
NOVEMBER 2014
1
Kata Pengantar
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata’ala,
karena berkat rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul
Struktur Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah. Makalah ini diajukan guna
memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya
makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan
bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu
pengetahuan bagi kita semua.
Blitar, 26 November 2014
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Struktur Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah.........................................................................1
Kata Pengantar...................................................................................................................2
BAB I.................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.............................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan......................................................................................................4
Bab II.................................................................................................................................5
ISI......................................................................................................................................5
Kata................................................................................................................................5
Pengertian Kata..........................................................................................................5
Frasa...............................................................................................................................9
Pengertian Frasa.........................................................................................................9
Klausa..........................................................................................................................11
Pengertian Klausa.....................................................................................................11
Diksi.............................................................................................................................12
Pengertian Diksi.......................................................................................................12
BAB III............................................................................................................................19
PENUTUP.......................................................................................................................19
Kesimpulan..................................................................................................................19
Saran............................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................20
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Negara kita Indonesia ini memiliki bahasa yang satu, yaitu bahasa
Indonesia. Kita harus tahu bagaimana cara kita berbicara menggunakan
bahasa Indonesia yang biasa kita pakai dengan baik. Dalam struktur bahasa
Indonesia ragam ilmiah terdiri dari kata, frasa, klausa dan diksi. Kita
sebagai warna Negara Indonesia, harus bisa memahami dari segi ragam
ilmiahnya. Agar kita bisa berbicara dengan baik dan benar.
1.2 Rumusan Masalah
Apakah pengertian dari Kata, Frasa, Klausa dan Diksi.
1.3 Tujuan Penulisan
Agar kita bisa memahami dan menerapkan dengan cara kita berbahasa
Indonesia yang baik dan benar.
4
Bab II
ISI
Kita akan membahas tentang Struktur Bahasa Indonesia Ragam
Ilmiah yang didalamnya kita perlu mempelajari tentang kata, prasa, klausa
dan diksi. Baiklah, langsung saja kita mulai dari:
Kata
Pengertian Kata
Kata adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang
merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat
digunakan dalam berbagai bahasa.
Kelas kata adalah golongan kata dalam satuan bahasa
Indonesia berdasarkan kategori bentuk, fungsi dan makna secara
gramatikal.
Fungsi Kelas Kata/Jenis Kata
1. Melambangkan pikiran atau gagasan yang abstrak menjadi
konkret.
2. Membentuk bermacam-macam struktur kalimat.
3. Memperjelas makna gagasan kalimat.
4. Membentuk satuan makna frasa, klausa dan kalimat.
5. Membentuk gaya pengungkapan sehingga menghasilkan
karangan yang dapat dipahami dan dinikmati orang lain.
6. Mengungkapkan berbagai jenis ekspresi antara lain berita,
penjelasan, argumentasi, pidato dan diskusi.
5
7. Mengungkapkan berbagai sikap, misalnya setuju, menolak dan
menerima.
Jenis Kelas Kata
1. Verba (kata kerja)
a. Bentuk morfologis :
-
Verba dasar
-
Verba turunan : a) Verba dasar + afiks (wajib)
b) Verba dasar + afiks (tidak wajib)
c) Verba dasar (terikat afiks) + afiks (wajib)
d) Bentuk ulang (reduplikasi)
e) Majemuk
b. Perilaku sintaksis :
-
Berdasarkan fungsi : a) Verba sebagai subjek
b) Verba sebagai objek
c) Verba sebagai pelangkap
d) Verba sebagai keterangan
-
Berdasarkan jenis dalam hubungan verba dengan nomina :
a) Verba aktif subjek sebagai pelaku
b) Verba pasif sebagai sasaran atau penderita
c) Verba pasif tidak dapat terbentuk menjadi aktif
-
Berdasarkan interaksi verba :
a) Verba respirokal berbalasan
b) Verba nonrespirokal tidak berbalasan
6
c. Perilaku semantis, yaitu menurut makna inheren yang ada di
dalamnya.
d. Biasanya mengikuti kata “tidak” dalam suatu kalimat.
2. Adjektival (Kata Sifat)
a. Adjektival dasar
b. Adjektival turunan
c. Adjektival frasa
3. Nomina (Kata Benda)
a. Berdasarkan bentuknya : a) Nomina dasar
b) Nomina turunan
b. Berdasarkan subkategori : a) Nomina bernyawa
b) Nomina tidak bernyawa
c) Nomina terbilang
d) Nomina tidak terbilang
4. Pronomina (Kata Ganti)
a. Pronomina persona
- Pronomina persona pertama tunggal : saya, aku, daku.
- Pronomina persona kedua tunggal : engkau, kamu, Anda,
kau, -mu.
- Pronomina persona ketingga tunggal : ia, dia, beliau, -nya.
- Pronomina persona pertama jamak : kami.
- Pronomina persona kedua jamak : kalian, kamu sekalian,
anda sekalian, kamu semua.
7
- Pronomina persona ketiga jamak : mereka.
b. Pronomina Penunjuk
- Pronomina penunjuk umum : ialah, ini, itu.
- Pronomina penunjuk tempat : sini, situ, sana.
c. Pronomina Penanya : Siapa, apa, di mana, mengapa,
bagaimana, dst.
5. Numeralia (kata bilangan)
a. Numeralia takrif (tertentu)
- numeralia pokok : satu, dua, tiga dan seterusnya.
- numeralia tingkat : kesatu, kedua, ketiga, dan seterusnya.
- numeralia kolektif : kodi, meter, rupiah, dolar, dan
seterusnya.
b. Numeralia tak takrif (tidak tertentu) misalnya : beberapa,
semua, sebagian, segenap, dan seterusnya.
6. Adverbial (kata keterangan)
a. Bentuk tunggal
b. Bentuk jamak
7. Interogativa (kata tanya) : apa, siapa, bagaimana, siapa, dan
seterusnya..
8. Demonstrativa (kata ganti penunjuk) : ini, itu, di sini, di situ, berikut,
dan seterusnya.
9. Artikula : si, sang, para, kaum. Umat, dan sebagainya.
8
10. Preposisi :
a. Preposisi dasar : di, ke, dari, pada, demi.
b. Preposisi turunan : di antara, di atas, ke dalam, di samping,
dari samping, dari luar, kepada, dan sebagainya.
11. Konjugsi
a. Konjungsi intrakalimat : agar, atau, dan, hingga, dan
seterusnya.
b. Konjungsi ekstrakalimat : jadi, di samping itu, oleh karena
itu, dan seterusnya.
12. Fatis, berungsi untuk memulai, mempertahankan atau
mengukuhkan. Contoh : Ayo, mari, nah, dan sebagainya.
Frasa
Pengertian Frasa
Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang bersifat
nonpredikatif. Frasa dapat dibeda-bedakan berdasarkan kelas katanya,
yakni:
Jenis Frasa
a. Frasa Verbal
- Frasa verbal modifikatif (pewatas), terdiri atas
b. pewatas belakang
Contoh: Orang itu berjalan cepat setiap hari.
9
c. Pewatas depan
Contoh: Mereka akan mendengarkan pidato ilmiah di aula.
- Frasa verbal koordinatif
Contoh: Proposal ini disetujui atau ditolak.
- Frasa verbal apositif
Contoh: Pulogadung, tempat tinggalnya dahulu, kini menjadi
terminal modern.
d. Frasa Adjektival
- Frasa adjektival modifikatif (membatasi)
- Frasa adjektival koordinatif (menggabungkan)
- Frasa adjektival apositif (keterangan tambahan pada unsur
utama kalimat)
e. Frasa Nominal
- Frasa nominal modifikatif (membatasi)
- Frasa nominal koordinatif (tidak saling menerangkan)
- Frasa nominal apositif
f. Frasa Adverbial
- Frasa adverbial modifikatif (membatasi)
- Frasa adverbial koordinatif (tidak saling menerangkan)
g. Frasa Pronominal
10
- Frasa pronominal modifikatif
- Frasa pronominal koordinatif
- Frasa pronominal apositif
h.Frasa Numeralia
- Frasa numeralia modifikatif
- Frasa numeralia koordinatif
i. Frasa Interogativa Koordinatif
j.Frasa Demonstrative Koordinatif
k.Frasa Proposisional Koordinatif
Klausa
Pengertian Klausa
Klausa adalah kelompok kata yang berpotensi menjadi kalimat.
Klausa sering terjadi dalm kalimat majemuk.
Jenis-jenis Klausa
a. Klausa kalimat majemuk setara
Klausa yang ada di dalam kalimat majemuk setara (koordinat) artinya setiap klausa atau masing masing klausa mempunyai
kedudukan sama. Kalimat majemuk setara dibangun dengan dua
klausa atau lebih yang tidak saling menerangkan.
Contoh :
1. Adik bermain bola dan kakak melihat tv.
11
2. Andik pergi ke kampus atau ke rumah temannya.
3. Ayah bekerja di kantor, tetapi ibu di rumah.
4. Andik datang dari rumah temannya lalu pergi ke kampus.
b. Klausa kalimat majemuk bertingkat
Klausa yang ada di dalam kalimat majemuk bertingkat (subordinatif). Artinya setiap klausa atau masing- masing klau-sa
mempunyai kedudukan yang tidak sama. Klausa yang satu sebagai
induk kalimat dan klausa lain sebagai anak kalimat. Kalimat
majemuk bertingkat dibangun dengan klausa yang berfungsi
menerangkan klausa lainnya.
Contoh :
1. Orang itu pindah ke Jakarta setelah suaminya bekerja di Bank
Indonesia
Induk kalimat
Anak kalimat
2. Meskipun sudah kaya raya, ia tetap bekerja keras
Anak kalimat
induk kalimat
Diksi
Pengertian Diksi
Diksi adalah pilihan kata atau juga bisa diartikan sebagai
proses/tindakan memilih kata yang dapat mengungkapkan gagasan secara
tepat, hasil dari proses atau tindakan pemilihan kata disebut pilihan kata
(Mustakim, 1995).
Dalam pemilihan kata, hal yang perlu diperhatikan adalah :
Ketepatan, berkaitan dengan kemampuan memilih kata untuk
mengung-kapkan gagasan secara tepat dan diterima juga oleh pembaca atau
pende-ngar secara tepat.
12
Kecermatan, berkaitan dengan kemampuan memilih kata dengan
cermat. Atau bisa juga diartikan mampu memahami kata – kata yang
mubazir yang kehadirannya tidak diperhatikan.
Keserasian, berkaitan dengan kemampuan menggunakan kata – kata
yang sesuai dengan konteks dan lazim dalam pemakaian bahasa itu.
Teknik Pemilihan Kata
a. Memilih kata – kata dalam bentuk baku, contoh :
Tidak baku
Baku
Ketimbang
Daripada
Membikin
Membuat
System
Sistem
Jadual
Analisa, diagnosa, hipotesa
Jadwal
Analisis, diagnosis, hipotesis
b. Menghindari kata – kata yang termasuk jangan atau prokem
atau slang karena kata – kata tersebut tidak termasuk kata – kata
baku, kecuali sebagai data, contoh :
Tidak Baku
Baku
Beli ipok utas gelas.
Beli kopi satu gelas.
c. Menghindari pemakain kata – kata di mana, yang mana, yang
digunakan sebagai kata penghubung, contoh :
Tidak Baku
Baku
13
Kota Jember merupakan kota di
Kota Jember merupakan kota
mana saya di lahirkan.
tempat saya dilahirkan.
d. Memilih kata – kata yang lugas dan bermakna denotatif, bukan
makna konotatif, contoh :
Tidak Baku
Baku
Dalam pertengkaran itu, ia dijadikan
Kambing hitam itu dijual karena
kambing hitam.
sangat diminati banyak orang.
e. Memilih kata – kata bersinonim yang paling tepat, contoh :
Tidak tepat
Tepat
Melihat pertunjukan wayang
Menonton pertunjukan wayang
f. Memilih kata – kata yang tidak berkonotasi emotif, contoh :
Emotif
Tidak emotif
Itu semua menunjukkan kepicikan
Itu semua menunjukkan kurangnya
masyarakat setempat.
pengetahuan masyarakat setempat.
g. Memilih kata dengan tepat
1. Kata ganti
Pemakaian kata ganti yang tepat adalah saya untuk orang pertama
tunggal, kami
untuk orang pertama jamak, dan kita untuk orang
pertama dan kedua jamak. Contoh :
14
Tidak tepat
Tepat
Kemarin sewaktu kita datang, dia
Kemarin sewaktu kami datang, dia
sudah berada di sini.
sudah berada di sini.
2. Kata kebijakan dan kebijaksanaan
Kata kebijakan digunakan untuk menyatakan hal yang
menyangkut politik atau strategi, sedangkan kebijaksanaan berkaitan
dengan kearifan atau kepandaianseseorang dalam menggunakan akal
budinya. Contoh :
Tidak tepat
Tepat
Berdasarkan kebijaksanaan
Berdasarkan kebijakan pimpinan,
pimpinan, penempatan pegawai harus penempatan pegawai harus sesuai
sesuai dengan bidang keahlian
dengan bidang keahlian masing –
masing – masing.
masing.
Berkat kebijakan orang tua, anak itu Berkat kebijaksanaan orang tua, anak
akhirnya tumbuh dan tumbuh
itu akhirnya tumbuh dan berkembang
berkembang menjadi anak yang baik.
menjadi anak yang baik.
15
3. Pemakaian kata dari dan daripada
Kata dari digunakan untuk menyatakan makna asal, sedangkan
kata daripada untuk
menyatakan perbandingan. Contoh :
Tidak tepat
Tepat
Bangunan yang megah itu terbuat
Banguna yang megah itu terbuat dari
daripada bahan – bahan berkualitas
bahan – bahan yang berkualitas
tinggi.
Nilai ekspor Indonesia pada
tinggi.
Nilai ekspor Indonesia pada tahun
tahun1989 lebih besar dari nilai
1989 lebih besar daripada nilai
ekspor tahun – tahun sebelumnya.
ekspor tahun – tahun sebelumnya.
h. Memilih kata dalam bentuk frasa dengan tepat, contoh :
Tidak tepat
Tepat
Terdiri dari
Terdiri atas
Bertujuan untuk
Bertujuan
Dibanding
Dibandingkan dengan
16
i. Menghindari
penggunaan
frasa
yang
bersinonim
bersamaan, contoh :
Tidak tepat
Tepat
Disebabkan oleh
Disebabkan karena
Karena
Dalam rangka...
Dalam rangka untuk
Untuk ...
Baik...ataupun...
Baik...maupun...
BAB III
PENUTUP
17
secara
Kesimpulan
Setelah disusunya makalah ini dapat disimpulkan bahwa :
1. Dalam berkomunikasi kita harus bisa memahami dan mengerti cara
menyampaikanya dengan baik dan benar.
2. Kata, Frasa, Klausa dan Diksi harus baik penggunaanya dalam
berbahasa Indonesia.
3. Ada caranya untuk mengungkapkan sesuatu yang mudah diterima
orang lain.
Saran
Dengan adanya makalah ini, penutup memberikan saran. Agar kita
mahasiswa dari Bangsa Indonesia bisa lebih menghargai dan menghormati
dalam berbahasa.
18
DAFTAR PUSTAKA
Imroati Istibsyaroh Ar Ruhimat. (2014). Struktur bahasa Indonesia ragam ilmiah.
http://www.slideshare.net/IimsiiThoimBoim/struktur-bahasa-indonesia-ragam-ilmiah
(diakses 25 Oktober 2014)
19