1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Permintaan akan uang yang terjadi di masyarakat merupakan cerminan dari tiga motif. Motif pertama adalah motif transaksi. Ada dua hal yang
mempengaruhi permintaan uang untuk tujuan transaksi yaitu pendapatan dan tingkat harga Inflasi. Jika pendapatan seseorang atau masyarakat naik
permintaan akan uang untuk tujuan transaksi akan ikut naik. Sebaliknya jika pendapatan seseorang turun maka permintaan akan uang untuk tujuan transaksi
juga akan ikut turun. Begitu juga dengan tingkat harga jika tingkat harga naik maka permintaan akan uang akan ikut naik. Karena, dengan tingkat konsumsi
yang sama masyarakat akan lebih banyak membutuhkan uang tunai untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.
Kedua adalah motif berjaga-jaga. Masyarakat memegang uang untuk tujuan melakukan pembayaran-pembayaran yang tidak reguler atau di luar kondisi
normal, misalnya untuk pembayaran keadaan darurat seperti kecelakaan, sakit, dan kejadian yang tak terduga lainnya. Permintaan akan uang untuk berjaga-jaga
dipengaruhi oleh variabel yang sama dengan permintaan uang untuk tujuan transaksi yaitu pendapatan dan tingkat harga inflasi.
Ketiga adalah motif spekulasi. Besarnya permintaan uang untuk spekulasi ditentukan oleh perbandingan hasil dari bentuk kekayaan yang lain. Misalnya ada
dua bentuk kekayaan, uang Money M dan obligasi Bond B. Apabila
memegang uang maka hasil yang diperoleh tidak ada namun memperoleh kemudahan untuk melakukan transaksi. Dengan memegang obligasi, keuntungan
yang diperoleh dapat berbentuk dua macam, yaitu: penerimaan per periode yang nila nominalnya tetap dan perubahan harga obligasi bisa kenaikan maupun
penurunan. Jika tingkat suku bunga di atas tingkat bunga normal maka di masa yang akan datang diharapkan tingkat suku bunga akan turun harga obligasi naik
sehingga masyarakat lebih memilih untuk memegang obligasi. Sebaliknya jika tingkat suku bunga di bawah tingkat suku bunga normal diharapkan di masa yang
akan datang tingkat suku bunga akan naik harga obligasi akan turun akibatnya masyarakat lebih memilih memegang uang Dengan demikian semakin tinggi
tingkat bunga makin rendah keinginan masyarakat akan uang kas untuk tujuan atau motif spekulasi, sebaliknya semakin rendah tingkat bunga makin tinggi
keinginan masayarakat akan uang kas untuk tujuan spekulasi. Seperti halnya pasar lainnya pasar uang terdiri dari permintaan uang dan
penawaran uang. Penawaran uang ialah jumlah uang yang beredar dalam masyarakat, sedangkan yang dimaksud permintaan uang ialah kebutuhan
masyarakat akan uang. Syarat ekuilibrium pasar uang adalah bila jumlah permintaan uang sama dengan jumlah penawaran uang.
Karena permintaan akan uang merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan keseimbangan di pasar uang, maka sangat menarik untuk diteliti
faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi permintaan akan uang. Masalah teknik statistik yang timbul terutama dalam analisis permintaan dan penawaran adalah
apa yang dikenal dengan “identification problem” masalah dalam melakukan
identifikas Jumlah u
unobserv atau dihit
money. U anggapan
dipakai se adalah da
Indonesia
Sumbe Da
peningkata waktu ter
periode s si secara r
uang yang vable, yang
tung adalah Untuk meng
keseimban ebagai pena
ata kuartala periode 200
er : Statistik ari gambar
an jumlah rtentu terjad
setelah itu ringkas ma
g diminta g ada adala
h jumlah u etahui atau
ngan dalam aksir jumlah
an tentang 00.Q1 samp
Jum
k Ekonomi D r 1.1 dap
uang bered di juga pen
jumlah ua asalah ini d
itu seben h jumlah u
uang yang menghitung
pasar uang h uang yang
perkemban pai dengan 2
Gamba mlah Uang
Dan Keuang pat disimpu
dar M2 d nurunan jum
ang bereda dapatlah di
narnya tida uang bereda
ada di dal g jumlah ua
g, sehingga g diminta
ngan jumla 2008.Q2.
ar 1.1 Beredar M
gan Indones ulkan bahw
di Indonesi mlah uang
ar akan kem ijelaskan se
ak ada da ar. Jadi yan
lam masyar ang yang dim
jumlah uan Nopirin, 19
ah uang b
M2
sia SEKI wa secara
ia, walaupu beredar M
mbali men ebagai beri
alam keny ng bisa dike
rakat supp minta digun
ng yang be 998. Berik
beredar M2
umum te un pada pe
M2 tetapi ningkat. Ha
ikut : yataan
etahui ply of
nakan eredar
kut ini 2 di
erjadi eriode
pada al ini
mengindik dari waktu
sendiri dip dipengaru
Sum Ga
dasar har merupakan
Product faktor pro
negeri. D kasikan bah
u ke waktu. pengaruhi o
uhi oleh pen
mber : Statis ambar 1.2
rga konstan n salah sat
adalah nila duksi yang
ari gambar hwa permin
Terjadinya oleh bebera
dapatan nas
G
tik Ekonom menunjukk
n 2000 pe tu istilah d
ai barang-ba dimiliki ole
1.2 secara u taan masya
a peningkata apa faktor, d
sional, tingk
Gamba Gross Nation
mi Dan Keua kan tingkat
eriode 2000 dari pendap
arang dan j eh warga ne
umum dapa arakat akan
an atau pen diduga bah
kat inflasi, d
ar 1.2 nal Product
angan Indon GNP Gro
0.Q1 samp patan nasion
jasa-jasa ya egara, baik
at dikatakan uang cende
nurunan perm wa permint
dan tingkat
t
nesia SEKI oss Nationa
pai dengan nal. GNP
ang diprodu itu di dalam
n bahwa ting erung menin
mintaan uan taan uang
suku bunga
I al Product
2008.Q2 Gross Nat
uksi oleh fa m maupun d
gkat GNP G 4
ngkat ng itu
M2 a.
atas yang
tional aktor-
di luar Gross
National dikaitkan
GNP Gro pola perke
permintaa
Sumbe Ga
periode ta dapat dilih
fluktuasi d sampai de
keempat ta pada kuar
Product dengan gam
oss Nationa embangan
an uang M2
er : Statistik ambar 1.3
ahun 2000.Q hat bahwa
dari satu pe engan 2008:
ahun 2005 y rtal ketiga
cenderung mbar 1.1 m
al Product yang sama
2 mempun
k Ekonomi D menunjukk
Q1 sampai besarnya ti
eriode ke p :2 tercatat b
yaitu sebesa tahun 2004
mengalam maka secara
dengan ju , sehingga
nyai hubung Gamba
Tingkat
Dan Keuang kan tingkat
dengan 200 ingkat infla
periode beri bahwa tingk
ar 9.9, sed 4 yaitu seb
mi trend ke umum dap
umlah uang dapat dika
gan yang pos ar 1.3
t Inflasi
gan Indones t inflasi tig
08.Q2. Dar asi di Indon
ikutnya, se kat inflasi te
dangkan tin besar 0.49
enaikan. Ji pat dikataka
g beredar M atakan tingk
sitif.
sia SEKI ga bulanan
ri gambar 1 nesia cende
lama period ertinggi terj
ngkat inflasi . Hal men
ika gambar an bahwa tin
M2 mempu kat GNP de
n atau kuar .3 secara u
rung meng de tahun 20
jadi pada ku i terendah te
narik yang 5
r 1.2 ngkat
unyai engan
rtalan umum
alami 000:1
uartal erjadi
perlu
dicatat sel kuartal te
terus-men di Indone
sebagai in
Sumbe Ga
berjangka periode 2
disimpulk mengalam
pada perio mengalam
lama period erakhir pad
nerus. Berda sia selama
nflasi ringan
er : Statistik ambar 1.4 d
rupiah me 2000.Q1 sa
kan bahwa t mi fluktuasi,
ode kuartal mi penuruna
de 2000:1 s a periode
asarkan atas periode 20
n dibawah 1
k Ekonomi D di atas merup
enurut kelo ampai deng
tingkat suku selama per
keempat p an pada per
sampai 200 tersebut ce
s “parah” tid 00:Q1 sam
10 setahun Gamba
Tingkat Su
Dan Keuang pakan grafik
mpok bank gan 2008.Q
u bunga sela riode terseb
pada tahun riode-period
08:2 adalah enderung m
daknya infla mpai dengan
n. ar 1.4
uku Bunga
gan Indones k tentang ti
k umum un Q2. Dari g
ama period but tingkat s
2001 yaitu de setelahny
tingkat inf mengalami
asi maka inf n 2008:2 da
sia SEKI ngkat suku
ntuk jangka gambar 1.4
e 2000.Q1 suku bunga
u sebesar 17 ya, sehingg
flasi pada e kenaikan s
flasi yang te apat digolon
bunga simp a waktu 3 b
4 di atas sampai 200
tertinggi ter 7.24 dan
ga mencapai 6
empat secara
erjadi ngkan
panan bulan
dapat 08.Q2
rcatat terus
i titik
terendah pada kuartal pertama tahun 2004 yaitu sebesar 6.11. Setelah kuartal pertama tahun 2004 tingkat suku bunga kembali mengalami trend kenaikan
sampai dengan periode kuartal pertama tahun 2006 tetapi tingkat kenaikan tersebut tidak sampai menyamai tingkat suku bunga tertinggi pada kuartal
keempat tahun 2001. Setelah periode kuartal pertama tahun 2006 tingkat suku bunga secara perlahan mengalami penurunan dan relatif stabil pada akhir periode
yaitu pada periode kuartal ketiga tahun 2007 hingga kuartal kedua tahun 2008 tingkat suku bunga bergerak diantara nilai 7.26 hingga 7.49.
Dari uraian di atas maka penelitian ini akan membahas bagaimana pengaruh pendapatan nasional Y, tingkat inflasi P, dan tingkat suku bungaR
terhadap permintaan uang M2 di Indonesia. Periode waktu yang dipilih adalah 2000.Q1 sampai 2008.Q2.
1.2. Perumusan Masalah